PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENYUNDUL DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA SMP MEKAR ARUM BANDUNG.

(1)

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENYUNDUL DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

KELAS VII SMP MEKAR ARUM BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan program studi pendidikan jasmani dan rekreasi

Oleh YAKI PURWADI

0804658

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENYUNDUL DALAM PEMBVELAJARAN

SEPAKBOLA KELAS VII SMP MEKAR ARUM BANDUNG

Oleh Yaki Purwadi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Yaki Purwadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN YAKI PURWADI

0804658

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN MENYUNDUL DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

KELAS VII SMP MEKAR ARUM BANDUNG Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing :

Pembimbing II

(Sufyar Mudjianto, M.Pd) NIP.197503222008011005

Pembimbing I

(Drs. Sucipto, M. Kes AIFO) NIP.196106121987031002

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(Drs. mudjihartono, M. Pd) NIP.196508171990011001


(4)

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

YAKI PURWADI 0804658. THE EFFECT OF AUDIO VISUAL MEDIA AGAINST MASTERY OF HEADING SKILLS IN LEARNING FOOTBALL SMP MEKAR ARUM BANDUNG. LEADER 1 Drs, SUCIPTO, M.Kes AIFO AND LEADER 2 SUFYAR MUDJIANTO, M.Pd

The purpose of this study is to determine how much effect the audio-visual media against mastery of heading skills in learning football students of SMP class VII Mekar Arum Bandung. The method used is an experimental method, sample research is Student of SMP Mekar Arum Bandung who are members of extracurricular which amount 22 people chosen by members of the sample or the consideration of researchers, research design is pre-test and post-test design, research instrument used in reference to Nurhasan (1999: 210). Hypothesis testing tests equality of two studies using an average of one party or the t test. In his research the results of learning football in heading skills through the media Audio Visual will be compared to learning without audio visual media or learning methods are often carried out Students in SMP Mekar Arum Bandung in other words learning control class is not using media Audio Visual, the result comparison the measure of success will be the effect of the Audio Visual media against towards enhancement the heading skills of students in learning heading skills the football. The results of the data processing is concluded that the learning process through the medium of football Audio Visual provide a more significant effect on heading in football skills, in comparison with the control class learning. As a suggestion in the process of learning football in heading skills should use the media Audio Visual.


(5)

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A.Pengertian pendidikan jasmani... ... 7

1. Fungsi dan tujuan pendidikan jasmani... ... 8

B.Belajar dan pembelajaran... ... 9

1. pengertian pembelajaran... .... 9

2. ciri-ciri pembelajaran... ... 10

3. tujuan pembelajaran... ... 11

4. Faktor pendukung kegiatan pembelajaran... ... 14

C.Media Audio-Visual Dalam Pendidikan ... ...16

1. Pengertian Media ... 16

2. Macam-macam Media Pembelajaran ... 18

3. Pengertian Media Audio Visual ... 22

4. Karakteristik dan Macam-macam Media Audio Visual... 24

5. Penggunaan Media Audio Visual DalamPembelajaran ... 26

D.hakikat permainan sepakbola... ... 26

1. Definisi sepakbola... .... 26

2. karakteristik permainan sepakbola... .... .27

3. teknik dasar permainan sepakbola... ... 27

4. pembelajaran sepakbola di sekolah... .... 33

5. tinjauan dan teknik menyundul... .... 34

E. Pengaruh media audio visual terhadap penguasaan Keterampila menyundul ... 37

F. Hipotesis... .... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39


(6)

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

B.Populasi dan sampel ... 40

C.Desain penelitian dan pelaksanaan ... 41

D.Instrumen Penelitian ... 43

E. Prosedur Pengolahan Data dan analisis data ... 45

1.Rata-rata... ... 45

2.Simpangan baku... .... 45

3.Uji normalitas data... ... 46

4.Pengujian homogenitas... .... 47

5.Uji kesamaan dua rata rata satu pihak... .... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A.Hasil Penelitian ... 48

B.Diskusi Penemuan ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55

A.Simpulan ... 55

B.Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 48


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola adalah suatu permainan yang sangat digemari di masyarakat. Usia muda, tua, sampai anak-anak menyenangi olah raga ini. Bahkan, bukan hanya kaum laki-laki, perempuan pun menggemari. Selain itu, kini olah raga ini digemari di seluruh negara di dunia ini. Karena itu, setiap penyelenggaraan kompetisi, senantiasa menjadi perhatian utama.

Dalam prakteknya, permainan sepakbola dimainkan oleh dua tim. Masing-masing tim terdiri dari 11 orang yang bermain di lapangan sesuai dengan posisinya. Dua tim tersebut memperebutkan satu bola yang diusahakan menghasilkan gol yang menandakan menangnya suatu tim. Karena itu, setiap tim menerapkan strategi-strategi tertentu agar menang.

Agar mampu menjalankan strategi-strategi berdasarkan intruksi pelatih, tentunya diperlukan pemain sepakbola yang telah mampu menguasai teknik-teknik bermain. Hal ini sangat logis, karena dalam bermain sepakbola beragam teknik sangat diperlukan.

Sekarang ini, permainan sepakbola sudah masuk dalam suatu pembelajaran di sekolah. Akan tetapi, permainan sepakbola di sekolah banyak sekali kendala-kendala yang di hadapi. Secara umum kendala-kendala yang banyak dihadapi adalah kurang memadainya sarana dan prasarana, termasuk media pembelajaran yang belum tepat. Imbasnya, materi sepakbola disekolah lebih banyak menekankan pada penguasaan pengetahuan semata.

Sebagai suatu mata pelajaran, pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan diberikan kepada siswa. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas


(8)

2

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Dari ketentuan SKL demikian, guru sebagai pelaksana kurikulum tentunya harus berupaya mewujudkannya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran penjas guru harus mampu menerapkan suatu pembelajaran yang inovatif sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sebelumnya. Apabila


(9)

pembelajaran yang diterapkan belum tepat, maka tidak menutup kemungkinan hasil belajarnya pun lebih cenderung verbal.

Dalam hal ini penjas mempunyai beberapa cara untuk menunjukan cara-cara pembelajaran yaitu salah satunya dengan menggunakan media audio visual. Maksud audio visual adalah wadah atau sarana yang mengandalkan penglihatan dangan pendengarannya. Terutama dalam pembelajaran sepakbola dengan menggunakan media audio visual. Maka dari itu kita sebagai guru penjas harus bias meneliti dengan benar, apakah dengan penerapan media audio visual tersebut siswa yang kita didik akan berkembang yang memungkinkan akan mengembangkan kreativitas, imajinasi, ekspresi, dan sebagainya dalam pembelajaran sepakbola. Media audio visual harus bias memberikan contoh yang efektif dan menarik bagi siswa didik tentang gerakan-gerakan yang dipelajarinya.

Tujuan utama dalam pembelajaran menggunakan media audio visual adalah memberikan pengetahuan baru tentang pembelajaran sepakbola terhadap siswa dan mengembangkan segenap potensi yang optimal bagi siswa melalui media audio visual. Oleh Karena itu, contoh gerakan yang diberikan melalui media audio visual untuk memajukan perkembangan peserta didik. Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran sepakbola ditentukan oleh beberapa faktor yang ada diluar individu adalah bahan ajar yang memberikan kemudahan bagi individu untuk dipelajarinya.

Dalam proses pembelajaran sepakbola, media pembelajaran memberikan pengaruh yang positif sehingga tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai. Menurut Hermawan (2007) mengemukakan bahwa:

Media audio visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan jaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) meliputi

media yang dapat di lihat dan dapat didengar”. Jika dilihat dari

perkembangapendidikan, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu guru (teaching aids).

Kegunaan menerapkan media pembelajaran antara lain dapat : (1) memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra, (3) menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih


(10)

4

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung antara murid dengan sumber belajar, (4) memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya, serta (5) member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

Sujarwo (2012: 10) mengemukakan bahwa “media dimaknai sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan peserta didik, sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri peserta didik”. Media pembelajaran meliputi; media cetak dan media elektronik, media cetak meliputi: gambar, sketsa, kartun, diagram, chart, grafik, poster, sedangkan media elektronik meliputi: audio seperti: a) radio, tape, b) visual seperti: film, slide, film strip, film loop, epidioskop OHP, c) audio visual seperti: televisi, film suara. radio vision, slide suara, tape dan film suara.

Dengan demikian, penerapan audio visual cenderung lebih sesuai dengan tuntutan pembelajaran sepakbola, karena siswa akan lebih mudah untuk melakukan gerakan menyundul (heading) yang sebelumnya siswa menafsirkan gerakan menyundul (heading) tersebut. Hal tersebut membantu dalam pencapaian suatugerakan menyundul (heading) yang baik dalam proses pembelajaran sepakbola.

Berdasarkan uraian tentang media audio visual tersebut, maka dapat menjadi alternatif solusi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan keterampilan menyundul. Dengan penerapan media pembelajaran audio visual berbagai keterbatasan yang ada mampu diantisipasi. Selain itu, dengan media ini diharapkan mampu menghilangkan verbalisme tentang sepakbola pada siswa.

Berdasar pada pemaparan latar belakang penelitian di atas, maka penulis memandang sangat penting untuk melakukan penelitian agar permasalahan yang terjadi pada siswa kelas VII SMP Mekar Arum dapat diatasi. Adapun judul yang diangkat adalah “Pengaruh Media Audio Visual terhadap penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam pembelajaran Sepakbola Siswa SMP Mekar Arum Bandung”.


(11)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang penelitian, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh media audio visual terhadap penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam pembelajaran sepakbola siswa SMP Mekar Arum Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media audio visual terhadap penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam pembelajaran sepakbolasiswa SMP Mekar Arum Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Aspek Teoretis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan keilmuan mengenai kualitas pembelajaran dan media pembelajaran dalam proses pembelajaran Penjasorkes.

2. Aspek Praktis a. Guru

1) Media pembelajaran audio visual dapat menjadi alternatif bagi guru untuk digunakan dalam pembelajaran Penjasorkes dalam meningkatkan keterampilan menyundul (heading) dalam pembelajaran sepakbola.

2) Media audio visual dapat menjadi alternatif bagi guru dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan serta menghindari verbalisme.

b. Siswa

Pengaruh media audio visual dapat meningkatkan keterampilan menyundul (heading) dalam sepakbola, karena disuguhkan pada penayangan yang dapat diterapkan secara nyata


(12)

6

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Batasan Penelitian

Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang terlalu luas, dan untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

1. Permasalahan dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam sepakbola dengan menerapkan audio visual dan non audio visual dalam pembelajaran sepakbola.

2. Penelitian ini dilakukan di SMP Mekar Arum Bandung.

3. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Mekar Arum Bandung.

4. Sampel yang dipakai adalah siswa yang mengikuti Ektrakulikuler sepakbola kelas 7 SMP Mekar Arum Bandung, sebanyak 22 orang.

5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media audio visual. Dan variable terikatnya yaitu penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam pembelajaran sepakbola.

6. Menggunakan metode eksperimen F. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kesalah-pahaman dalam menginterpretasikan judul dalam penelitian ini, penulis memandang perlu untuk menjelaskan istilah sebagai berikut:

1. Media audio visual yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah suatu media pembelajaran yang dilakukan dengan cara menayangkan lalu dipraktekkan.

2. Penguasaan keterampilan menyundul (heading) dalam penelitian ini adalah mengukur kemampuan siswa dalam menerima materi yang disampaikan. 3. Sepakbola yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah permainan yang

dimainkan oleh dua (2) tim. Masing-masing tim terdiri dari 11 orang yang bermain di lapangan sesuai dengan posisinya. Dua (2) tim tersebut memperebutkan satu (1) bola.


(13)

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Mengenai bentuk dan jenis metode yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Di samping itu, penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari

efektivitasnya, efisiennya, dan relevansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan

efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan.Terdapat beberapa metode yang sering digunakan untuk memecahkan permasalahan, seperti metode historis, metode deskriptif, dan metode eksperimen.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Metode yang digunakan berdasarkan bersifat penelitian yang akan diteliti yaitu mengujicobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yang akan diteliti. Mengenai metode eksperimen Arikunto (2002:3) mengatakan bahwa : “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang bisa mengganggu.”

Metode eksperimen bertujuan untuk meneliti suatu masalah sehingga didapat suatu hasil. Pada penelitian dengan menggunakan metode eksperimen, harus diadakan kegiatan percobaan dengan perlakuan atau treatment untuk mengetahui hasil dari pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Di samping itu penulis ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati yaitu : Pengaruh media Audio Visual Terhadap penguasaan keterampilan menyundul dalam Pembelajaran Sepakbola.


(14)

40

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Populasi dan Sampel Penelitian

Untuk memperoleh data dari suatu penelitian diperlukan sumber data, pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi atau sampael penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIyang tergabung dalam Ekstarkullikuler Sepakbola SMP Mekar Arum Bandung.

Pengertian populasi dikemukakan oleh Margono (1996:118), sebagai berikut bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita perlukan. Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa setiap populasi akan berhubungan dengan data bukan manusianya. Jika setiap manusia memberikan suatu data, maka akan terkumpul suatu data yang memiliki ukuran serta banyaknya populasi akan sama dengan banyaknya manusia.

Dengan pengambilan suatu data dari populasi dapat dilakukan dengan cara mengambil sebagian data dari jumlah populasi yang ada. Bagian dari populasi tersebut biasa disebut dengan istilah sampel.Arikunto (1996:117), menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi yang ada dan sedang diteliti.

Menyimak dari uraian diatas, pada dasarnya populasi adalah keseluruhan jumlah sumber data yang hendak dipelajari atau dikenal dengan penelitian.Sedangkan sampel adalah sebagian populasi yang mewakili populasi.Dengan demikian maka jelas keterkaitan antara populasi dan sampel dalam suatu penelitian.

Sebelumnya telah diuraikan dalam batasan penelitian bahwa populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang tergabung dalam Extrakullikuler Sepakbola SMP Mekar Arum Bandung. Alasan penulis mengadakan penelitian disekolah tersebut karena dengan pertimbangan yaitu disekolah tersebut tidak jauh dari lokasi penulis, sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap efisiensi waktu dan biaya. Alasan kedua karena pada masa usia tersebut merupakan usia pada masa-masa produktif dalam pertumbuhan serta perkembangan remaja, hal ini dapat berpengaruh terhadap hasil eksperimen.

Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah purposive sampel, sampel bertujuan dilakukan dengan caramengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMP VII Mekar Arum Bandung


(15)

sebanyak 22 orang siswa.

Tujuan peneliti menggunakan purposive sampel karena beberapa pertimbangan, misalnya karena alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh adapun cara pengambilan sampel yang saya pergunakan adalah dengan cara pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti.

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Mekar Arum Bandung. Siswa kelas VII yang tergabung dalam ekstrakulikuler Sepakbola. Dengan jumlah siswa sebagai sampel sebanyak 22 orang.

Penelitian ini dilaksanakan bulan desember 2013, dan selesai pada bulan februari 2014,dengan perlakuan eksperimen dilaksanakan dalam 16 kali pertemuan. Mengenai jangka waktu lamanya latihan menurut Kosasih (1995:28), mengatakan bahwa : “Latihan tiga kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis”. Adapun latihan yang diperlukan adalah selama enam minggu dan lamanya waktu latihan setiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran atau 120 menit.

D. Desain Penelitian

Sesuai dengan sifat masalah yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian Eksperimen.Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain, penggunaan desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar tersebut, penulis menggunakan “Pre-Test, Post-Test Design” sebagai desain penelitian :

Pre-Test Tretment Post-Test Audio Visual

t1

x x1 t2

y y1

Bagan 3.1 Desain Penelitian


(16)

42

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

x : Kelompok Eksperimen y : Kelompok Kontrol t1 : Treatment audio visual t2 : Treatmen Non Audio Visual

x1 dan y1 : penguasaan keterampilan menyundul

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya gambaran langkah penelitian maka akan mempermudah kita untuk memulai langkah dari sebuah penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah penelitian sebagaiberikut :

Populasi

Sampel

Tes Awal Keterampilan Menyundul

Bagan 3.2

Langkah-langkah penelitian

Tretment/Perlakuan tanpa menggunakan Media Audio Visual (Kelompok Kontrol) Tretment/Perlakuan dengan

Menggunakan Media Audio Visual(Kelompok Eksperimen)

Tes Akhir Keterampilan Menyundul

Analisis data Kesimpulan


(17)

E. Instrumen penelitian 1. Alat pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian perlu digunakan alat ukur atau tes.Alat pengumpul data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes

menyundul dalam permainan sepakbola. Adapun pelaksanaan tes menyundul bola

(heading) menurut Nurhasan (1999:210) antara lain sebagai berikut:

a Tujuan : mengukur keterampilan dan gerak kepala serta keseimbangan anggota badan dalam memainkan bola.

Alat yang digunakan ; 1) bola

2) stop watch b. petunjuk pelaksanaan :

1) Pada aba-aba “ya”, testee berdiri bebas dengan bola berada dalam penguasaan tangannya.

2) pada aba-aba “ya”, testee melempar bola ke atas kepalanya dan kemudian memainkan bola tersebut dengan dahi.

3) lakukan kegiatan inti ditempat selama 30 detik.

4) apabila bola jatuh, maka testee mengambil bola itu dan memainkannya kembali di tempat bola tersebut diambil.

c. Gerakan tersebut dinyatakan gagal bila : 1) Testee memainkan bola tidak dengan dahi.

2) Dalam memainkan bola, testee berpindah-pindah tempat. d. cara menskor :

skor adalah jumlah bola yang dimainkan dengan dahi yang sah (benar) , selama 30 detik.

Tes akhir dilakukan dengan bentuk tes yang sama dengan tes awal. Untuk tes akhir siswa melakukan lemparan dengan teknik lemparan yang lebih baik lagi dari tes awal. Sedangkan data yang diperoleh adalah dari hasil tes awal dan tes akhir menyundul adalah Waktu yang ditempuh oleh testee dari aba-aba “Ya” sampai ia berhenti pada waktu yang telah ditentukan. Waktu dicatat sampai sepersepuluh detik.


(18)

44

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah berupa eksperimen yang terdiri dari tes awal, pelaksanaan proses pembelajaran

menyundul dan diakhiri dengan melakukan tes akhir.

a. Pelaksanaan tes awal dan tes akhir

Pelaksanaan tes awal pada hari sabtu pada bulan desember 2013, bertempat di SMP Mekar Arum Bandung. Tujuan dari tes ini adalah Untuk mengetahui kemampuan

menyundul pada kelompok sampel sebelum diberikan pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Sebelum melakukan tes, sampel diberikan penjelasan tentang cara melakukan menyundul yang benar dan cara melakukan tes awal. Setelah siswa melakukan tes awal, siswa diberikan treatment selama 1 bulan setengah.

Setelah latihan dilakukan, maka diadakan tes akhir yang pelaksanaannya diadakan pada bulan februari 2014. Tujuan tes akhir adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan menyundul sebelumnya diberikan latihan-latihan/treatment selama dua bulan.

b. Treatment (perlakuan)

Eksperimen dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan selama 6 minggu, dimulai sejak bulan desember 2013 sampai dengan bulan februari 2014. Pembelajaran dilaksanakan setiap hari minggu, rabu, dan jum’at, Hari sabtu dimulai dari pukul 14.00-16.00 dan pada hari rabu dan jum’at dimulai dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Proses pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga bagian yaitu pemanasan, inti dan penenangan. Adapun uraian pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1) Pemanasan

Sebelum masuk ke inti latihan, siswa diintruksikan untuk melakukan pemanasan yaitu melakukan peregangan statis, setelah itu siswa lari mengelilingi lapangan sepakbola. Setelah lari siswa melakukan peregangan dinamis secara bersama-sama. 2) Latihan Inti

Pada tahap ini peneliti memberikan penjelasan serta memberikan tugas yang harus dilakukan oleh objek yang diteliti yaitu siswa. Tugas-tugas tersebut antara lain tentang latihan teknik dasar menyundul dengan menggunakan media audio visual (kelompok A) lalu mempraktekannya dan latihan teknik dasar dribbling tanpa menggunakan


(19)

dimulailah proses pembelajaranyang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok A sebagai kelompok eksperimen dan kelompok B sebagai kelompok kontrol.

3) Pendinginan

Setelah melakukan latihan yang dimulai dari pemanasan, latihan inti dan langkah terakhir adalah melakukan penenangan dengan dibimbing oleh peneliti. Penenangan tersebut terdiri dari evaluasi serta tanya jawab antara siswa dan peneliti.

Frekuensi pembelajaran yang efektif dalam satu minggu sebanyak tiga kali. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Soemosarjono (1989:10) bahwa mengenai frekuensi latihan atau pembelajaran dianjurkan tiga kali dalam seminggu dan waktu tersebut merupakan waktu yang optimal dalam proses pembelajaran.

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Setelah seluruh data hasil pengetesan terkumpul maka langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data.Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan yang diberikan, dalam pengolahan dan menganalisis data ini penulis menggunakan rumus-rumus statistik dari Nurhasan (2002). Adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata

Langkah perhitungan sebagai berikut :

:

= Skor rata-rata yang dicari = Jumlah skor yang di dapat = Jumlah responden

2. Simpangan Baku

Langkah-langkah penghitungan dengan rumus :


(20)

46

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari

= Jumlah skor dikurangi rata-rata yang dikuadratkan = Jumlah sampel dikurangi satu

3. Uji Normalitas Data

Data Normalitas digunakan melalui pendekatan uji lillifors ( LO ). Langkah-langkah pengujian normaliotas dengan pendekatan uji lilifors adalah sebagai berikut a. Menyusun data hasil pengamaatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling

kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar ( Xi ). b. Tentukan rata-rata ( mean ) dan simpangan baku. 1. Nilai Rata-rata ( Mean )

2. Simpangan baku ( S )

S =

c. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z skor yaitu :

Z =

d. Untuk tiap baku angka tersebut dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negative, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas distribusi Z pada tabel.

e. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel. f. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.

g. Apabila harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah symbol Lo.


(21)

hipotesisnya, dengan kriteria : - Terima Ho jika Lo < Lα = Normal - Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak Normal 4. Pengujian Homogenitas

Rumus yang digunakan untuk menghitung homoginetas menurut Sudjana (2002:250 ) adalah sebagai berikut :

F =

- Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

Tolak hipotesis ( ho ) jika F > Fα, dalam hal lain Ho diterima. - Batas krittis penolakan dan penerimaan hipotesis :

dk pembilang = n-1 = 10-1=9 dk penyebut = n-1 = 10-1=9 Dengan α = 0,05.

5. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Satu Pihak

Menguji hipotesis, rumus yang digunakan menurut sudjana (2002:239) adalah sebagai berikut :

t =

Keterangan :

t = Nilai t yang dicari ( t hitung ) = Nilai rata-rata kelompok 1

2

X = Nilai rata-rata kelompok 2

= Banyaknya sampel kelompok 1 = Banyaknya sampel kelompok 2 = Variansi kelompok 1

= Variansi kelompok 2

Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis jika t > t1-α. Untuk harga lainnya Ho ditolak, distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0,95 dan derajat kebebasan (dk) = (n1+n2-2).


(22)

55

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan serta analisis data yang telah diuraikan pada Bab IV, tentang pengaruh media audio visual terhadap penguasaan keterampilan

menyundul dalam pembelajaran sepakbola di SMP Mekar Arum Bandung, maka

penulis mengambil kesimpulan bahwa : “Penggunaan media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 2,776 terhadap penguasaan keterampilan menyundul dalam pembelajaran sepakbola di SMP Mekar Arum Bandung”.

B. Saran

Saran penulis setelah menyelesaikan penelitian ini adalah memberikan saran untuk menggunakan media audio visual pada saat proses pembelajaran menyundul dalam pembelajaran sepakbola, karena berdasarkan penelitian penulis, pembelajaran menggunakan media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan menyundul dalam pembelajaran sepakbola, selain itu sebagai pengetahuan baru tentang pembelajaran dalam pendidikan jasmani disekolah khususnya dalam pembelajaran sepakbola.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak dan Harun, Djaenudin (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Jakarta

Abduljabar, Bambang (2010), Modul Aplikasi Statistik Dalam Penjas, Bandung: jurusan pendidikan olahraga FPOK UPI.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bahagia, Yoyo (2010). Modul 2 Modifikasi Media Pembelajaran. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Hamalik, Oemar. (1998). Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.

Hermawan,H. (2007). Media Pembelajaran SD. Bandung : UPI Press.

Nurhasan, (1999),Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Bandung.

Sucipto, dkk.(2000). Sepak Bola. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran.

Sudjana. (1992). Metode Stastistika. Bandung. Tarsito Bandung

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan :Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukatamsi, (2001). Permainan Besar Sepak Bola. Jakarta: Pusat Penerbitan UPI (2012), pedoman penulisan karya ilmiah . Bandung : UPI bandung

Abdoellah. 2012). Teknik Menyundul dalam Sepak Bola. Tersedia http://www.kajianpustaka.com. Diakses 7 Maret 2014

Aviani.(2012). Makalah Media Audio Visual. [online]. Tersedia: http://avianinuravivah.blogspot.com/2012/11/ makalah- media- audio-visual. html? m =1. Diakses 27 Maret 2014.

Dikdasmen (2004). Konsep Dasar Penjas-SMA (Online). Tersedia: http://www.docstoc.com/docs/1991916/. Diakses 22 Maret 2014


(24)

57

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ismail Shalih. (2011). Pengertian Media Pembelajaran. [online] Tersedia :http://ismail403.wordpress.com. Diakses 10 Maret 2014

Nurmayanti. (2011). Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik melalui Media Gambar. Tersedia http://nurmayanti-smi.blogspot.com/. Diakses 4 Februari 2014

Robiatul, F. (2011). Media Audio Visual. Tersedia http://robiatulfazriah. blogspot. com/ 2011/05/. Diakses 20 Februari 2014

Sudrajat, A. (2010). Definisi Pendidikan. [online]. Tersedia :http://akhmad sudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/. Diakses 10 Maret 2015 Sukatamsi,(1992:19). Dasar Permainan sepak bola menurut Sukatamsi. Tersedia


(1)

media audio visual (kelompok B). Setelah semuanya dijelaskan oleh peneliti, maka dimulailah proses pembelajaranyang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok A sebagai kelompok eksperimen dan kelompok B sebagai kelompok kontrol.

3) Pendinginan

Setelah melakukan latihan yang dimulai dari pemanasan, latihan inti dan langkah terakhir adalah melakukan penenangan dengan dibimbing oleh peneliti. Penenangan tersebut terdiri dari evaluasi serta tanya jawab antara siswa dan peneliti.

Frekuensi pembelajaran yang efektif dalam satu minggu sebanyak tiga kali. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Soemosarjono (1989:10) bahwa mengenai frekuensi latihan atau pembelajaran dianjurkan tiga kali dalam seminggu dan waktu tersebut merupakan waktu yang optimal dalam proses pembelajaran.

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Setelah seluruh data hasil pengetesan terkumpul maka langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data.Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan yang diberikan, dalam pengolahan dan menganalisis data ini penulis menggunakan rumus-rumus statistik dari Nurhasan (2002). Adapun langkah-langkah pengolahan dan analisis data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rata-rata

Langkah perhitungan sebagai berikut :

:

= Skor rata-rata yang dicari = Jumlah skor yang di dapat = Jumlah responden

2. Simpangan Baku

Langkah-langkah penghitungan dengan rumus :


(2)

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari

= Jumlah skor dikurangi rata-rata yang dikuadratkan = Jumlah sampel dikurangi satu

3. Uji Normalitas Data

Data Normalitas digunakan melalui pendekatan uji lillifors ( LO ). Langkah-langkah pengujian normaliotas dengan pendekatan uji lilifors adalah sebagai berikut a. Menyusun data hasil pengamaatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling

kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar ( Xi ). b. Tentukan rata-rata ( mean ) dan simpangan baku. 1. Nilai Rata-rata ( Mean )

2. Simpangan baku ( S )

S =

c. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z skor yaitu :

Z =

d. Untuk tiap baku angka tersebut dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negative, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas distribusi Z pada tabel.

e. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel. f. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya.

g. Apabila harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada dan berilah symbol Lo.


(3)

i. Bandingkan nilai L tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria :

- Terima Ho jika Lo < Lα = Normal - Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak Normal

4. Pengujian Homogenitas

Rumus yang digunakan untuk menghitung homoginetas menurut Sudjana (2002:250 ) adalah sebagai berikut :

F =

- Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

Tolak hipotesis ( ho ) jika F > Fα, dalam hal lain Ho diterima.

- Batas krittis penolakan dan penerimaan hipotesis : dk pembilang = n-1 = 10-1=9

dk penyebut = n-1 = 10-1=9

Dengan α = 0,05.

5. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Satu Pihak

Menguji hipotesis, rumus yang digunakan menurut sudjana (2002:239) adalah sebagai berikut :

t =

Keterangan :

t = Nilai t yang dicari ( t hitung ) = Nilai rata-rata kelompok 1

2

X = Nilai rata-rata kelompok 2 = Banyaknya sampel kelompok 1

= Banyaknya sampel kelompok 2 = Variansi kelompok 1

= Variansi kelompok 2

Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis jika t > t1-α. Untuk


(4)

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan serta analisis data yang telah diuraikan pada Bab IV, tentang pengaruh media audio visual terhadap penguasaan keterampilan menyundul dalam pembelajaran sepakbola di SMP Mekar Arum Bandung, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa : “Penggunaan media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan sebesar 2,776 terhadap penguasaan keterampilan menyundul dalam pembelajaran sepakbola di SMP Mekar Arum Bandung”.

B. Saran

Saran penulis setelah menyelesaikan penelitian ini adalah memberikan saran untuk menggunakan media audio visual pada saat proses pembelajaran menyundul dalam pembelajaran sepakbola, karena berdasarkan penelitian penulis, pembelajaran menggunakan media audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan keterampilan menyundul dalam pembelajaran sepakbola, selain itu sebagai pengetahuan baru tentang pembelajaran dalam pendidikan jasmani disekolah khususnya dalam pembelajaran sepakbola.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak dan Harun, Djaenudin (2003). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Jakarta

Abduljabar, Bambang (2010), Modul Aplikasi Statistik Dalam Penjas, Bandung: jurusan pendidikan olahraga FPOK UPI.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bahagia, Yoyo (2010). Modul 2 Modifikasi Media Pembelajaran. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Hamalik, Oemar. (1998). Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.

Hermawan,H. (2007). Media Pembelajaran SD. Bandung : UPI Press.

Nurhasan, (1999),Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Bandung.

Sucipto, dkk.(2000). Sepak Bola. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran.

Sudjana. (1992). Metode Stastistika. Bandung. Tarsito Bandung

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan :Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sukatamsi, (2001). Permainan Besar Sepak Bola. Jakarta: Pusat Penerbitan UPI (2012), pedoman penulisan karya ilmiah . Bandung : UPI bandung

Abdoellah. 2012). Teknik Menyundul dalam Sepak Bola. Tersedia http://www.kajianpustaka.com. Diakses 7 Maret 2014

Aviani.(2012). Makalah Media Audio Visual. [online]. Tersedia: http://avianinuravivah.blogspot.com/2012/11/ makalah- media- audio-visual. html? m =1. Diakses 27 Maret 2014.


(6)

YAKI PURWADI, 2014

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Penguasaan Keterampilan Menyundul Dalam Pembelajaran Sepakbola Kelas VII SMP Mekar Arum Bandung

Ismail Shalih. (2011). Pengertian Media Pembelajaran. [online] Tersedia :http://ismail403.wordpress.com. Diakses 10 Maret 2014

Nurmayanti. (2011). Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik melalui Media Gambar. Tersedia http://nurmayanti-smi.blogspot.com/. Diakses 4 Februari 2014

Robiatul, F. (2011). Media Audio Visual. Tersedia http://robiatulfazriah. blogspot. com/ 2011/05/. Diakses 20 Februari 2014

Sudrajat, A. (2010). Definisi Pendidikan. [online]. Tersedia :http://akhmad sudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/. Diakses 10 Maret 2015 Sukatamsi,(1992:19). Dasar Permainan sepak bola menurut Sukatamsi. Tersedia