PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG.

(1)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

035/S/PGSD-Reg/9A/Juli/2015 PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Deasy Ratu Nurmalasari NIM 1100416

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V

SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Oleh

Deasy Ratu Nurmalasari NIM. 1100416

Disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing

Dra. Tatat Hartati, M.Ed., Ph.D. NIP. 19530312197932002

Diketahui,

Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Dr. Dharma Kesuma, M.Pd. NIP. 195509271985031001


(3)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH

DASAR DI KOTA BANDUNG

Oleh

Deasy Ratu Nurmalasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Guru Sekolah Dasar

©Deasy Ratu Nurmalasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian Dengan dicetak ulang, difotocopi, atau cara lain tanpa ijin dari penulis


(4)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V

SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG Oleh

Deasy Ratu Nurmalasari NIM 1100416

ABSTRAK

Penelitian ini mengenai penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan proses IPA di SD kelas V. Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kota Bandung. Sekolah ini memiliki ruangan kelas sebanyak 12 kelas, jumlah siswa 397 orang dengan memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 21 orang, berada diantara perumahan yang cukup padat dan berudara sejuk. Secara umum tujuan penelitian ini adalah mengetahui mengetahui bentuk penerapan pendekatan berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan proses IPA di SD Kelas V. Secara lebih khusus penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan proses IPA di SD Kelas dan mendeskripsikan perkembangan keterampilan proses IPA di SD Kelas V dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi dan wawancara. Dari hasil pengamatan pada siklus I terhadap keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaan 69,5%, keterampilan menyimpulkan 33%, keterampilan berkomunikasi 36% dan pada siklus II keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaaan 92%, keterampilan menyimpulkan 90%, keterampilan berkomunikasi 76%Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan skor keterampilan proses pada siklus I adalah 58,33% dan pada siklus II 90,55%. Dengan demikian pendekatan pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan yang cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses siswa, maka siswa akan merasakan hakekat pembelajaran IPA serta membuat mereka terampil dalam melakukan kegiatan sains. Kendala dan kesulitan yang dihadapi saat menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis maslah dalam pembelajaran adalah kesulitan dalam mengkondisikan siswa untuk diorientasikan pada masalah, melakukan penyelidikan kelompok, mengembangkan hasil karya.


(5)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTATION PROBLEM BASED LEARNING APPROACH TO IMPROVE SCIENCE PROCESS SKILLS CLASS V PRIMARY SCHOOL IN

BANDUNG

By

Deasy Ratu Nurmalasari 1100416

ABSTRACT

This research about the application of problem-based learning approach to improve science process skills in elementary school class V. The study was conducted in one of the State Primary School in the city of Bandung. This school has a classroom as much as 12 classes, of students 397 people by having educators as many as 21 people, was among a fairly dense housing and valve cool. The general objective of this study was to determine the form of the application determine the problem-based approach to improve science process skills in SD Class V. More specifically, the study aims to describe the process of learning by applying problem-based learning approach to improve science process skills in elementary classes and describe the development of skills IPA process in SD Class V by using problem-based learning approach. This research is a classroom action research. The instruments used are observation and interview sheet. From the observations on the first cycle of the skills to plan and carry out experiments 69.5%, 33% concluded skills, communication skills 36% and the second cycle skills to plan and implement the experiment is 92%, 90% concluded skills, communication skills 76% The results showed that the overall average score of process skills in the first cycle was 58.33% and 90.55% in the second cycle. Thus the problem-based learning approach is an approach that is suitable to improve the skills of the students, the students will feel the essence of science teaching and make them skilled in conducting science. Obstacles and difficulties encountered when implementing an issue-based learning approach to learning is the difficulty in conditioning students to be oriented on the problem, an investigation group, developing the work.


(6)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penulisan... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA... Error! Bookmark not defined. A. Pendekatan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 1. Unsur Penting Pendekatan PembelajaranError! Bookmark not defined. 2. Generalisasi Pendekatan Pembelajaran Error! Bookmark not defined. B. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Berbasis MasalahError! Bookmark not defined. 1. Karakteristik Pendekatan Pembelajaran Berbasis MasalahError! Bookmark not defined. 2. Manfaat Pendekatan Pembelajaran Berbasis MasalahError! Bookmark not defined. 3. Perencanaan Pembelajaran Berbasis MasalahError! Bookmark not defined. 4. Langkah-langkah Pendekatan Pembelajaran Berbasis MasalahError! Bookmark not defined. C. Keterampilan Proses IPA ... Error! Bookmark not defined. 1. Keterampilan mengamati (Obsevasi) .. Error! Bookmark not defined. 2. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaanError! Bookmark not defined. 3. Keterampilan memprediksi ... Error! Bookmark not defined. 4. Keterampilan menafsirkan hasil pengamatan dan menarik kesimpulan . Error! Bookmark not defined. 5. Keterampilan berkomunikasi ... Error! Bookmark not defined. D. Pembelajaran IPA di SD ... Error! Bookmark not defined. E. Materi ... Error! Bookmark not defined. F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... Error! Bookmark not defined. G. Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined. H. Penjelasan Istilah ... 26


(7)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIANError! Bookmark not defined.

A. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. a. Instrumen Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. b. Instrumen Pengungkap Data Penelitian .. Error! Bookmark not defined. G. Prosedur penelitian ... Error! Bookmark not defined. H. Analisis Data... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Awal Prapenelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Deskripsi Pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined.

1. Gambaran Proses Pembelajaran pada Siklus IError! Bookmark not defined. 2. Gambaran Pembelajaran Pada Siklus II.... Error! Bookmark not defined. 3. Perkembangan Keterampilan Proses IPA .. Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI .... Error! Bookmark not defined.

A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ... 74

DAFTAR PUSTAKA...75 LAMPIRAN...77 RIWAYAT HIDUP


(8)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Pedekatan Pembelajaran Berbasis MasalahError! Bookmark not

defined.

Gambar 2.2 Perencanaan Pembelajaran Berbasis MasalahError! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Siklus Menurut Kemmis dan Mc TaggartError! Bookmark not defined.

Gambar 3.2 Alur Penelitian Diadaptasi dari Desain Kemmis dan Mc TaggartError! Bookmark


(9)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berdasarkan MasalahError! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Kategori Taksiran IPK Keterlaksanaan . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Aktivitas Guru dan Siswa pada Tindakan Siklus IError! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Siklus I ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus IError! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Refleksi Terhadap Tindakan Siklus I .... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5 Pengkategorian Temuan pada Siswa Siklus IError! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Aktivitas SiswaError! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Hasil Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah Siklus II ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus IIError! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Refleksi Terhadap Tindakan Siklus II ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Pengkategorian Temuan pada Siswa Siklus IIError! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Temuan pada Siklus I Dan Siklus II .... Error! Bookmark not defined.


(10)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan manfaat dari penulisan penelitian.

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk menciptakan manusia yang berpengetahuan, bermoral dan bermartabat. Tanpa pendidikan, manusia menjadi sulit berkembang. Untuk itu, perlu upaya yang sungguh-sunggguh dari berbagai pihak. Pendidikan yang memegang peranan penting tidak hanya berlangsung di lingkungan keluarga saja namun pendidikan di sekolah juga sama-sama memegang peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dalam rangka menunjang pembangunan nasional. Keterlibatan pendidik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan.

Sekolah mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak. Sekolah juga dapat digolongkan sebagai pendidikan kedua setelah keluarga (Ahmadi, A dan Uhbiyati, N, 2003, hlm. 180), hal ini berarti sekolah memiliki fungsi melanjutkan pendidikan setelah pendidikan di keluarga. Guru bertindak sebagai pendidik di sekolah. Bagi seorang guru melanjutkan pendidikan setelah keluarga tentu saja tidak mudah, perlu pemikiran dan cara khusus untuk menjadi pendidik yang baik di sekolah agar pembelajaran dapat bemakna (meaning full learning).

Dalam menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna, meningkatkan partisipasi belajar, kreatifitas, dan keterampilan siswa maka dalam setiap pembelajaran harus menggunakan pendekatan yang sesuai agar hasil dari pembelajaran itu sesusai dengan tujuan yang telah kita tetapkan. Pendekatan yang digunakan harus tepat sasaran dengan melihat karakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan ideal sehingga dapat menghasilkan output yang berkualitas.


(11)

2

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses Belajar Mengajar (PBM) yang bermutu adalah PBM yang berorientasi ada keaktifan, kreativitas, dan kemandirian siswa. Siswa melakukan pengamatan, merumuskan hipotesa, melakukan pengujian, menarik kesimpulan dari percobaannya dan melaporkan hasil percobaannya dengan bimbingan guru sebagai fasilitator dan motivator. Begitu pula dengan pembelajaran yang berlangsung di Sekolah Dasar harus dapat menciptakan pembelajaran yang baik karena di Sekolah Dasar sebagai pondasi dari pendidikan di sekolah

Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan enam tahun yang merupakan bagian dari pendidikan dasar. Tujuan umum pendidikan dasar tertera dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan bahwa pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan perserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah (Achadiat, A dkk, 1998, hlm. 19).

Berdasarkan uaraian di atas, jelas bahwa pendidikan dasar khususnya Sekolah Dasar merupakan cikal bakal pendidikan yang mendasari jenjang pendidikan berikutnya. Collier dkk (dalam Bafadal, I, 2009, hlm. 9) mengatakan sebagai satu bentuk satuan pendidikan dasar, Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan yang paling penting keberadaanya. Pentingnya Sekolah Dasar terdapat dalam berbagai perspektif, seperti perspektif yuridis dan perspektif teoritik

Dalam perspektif yuridis menurut Joni (dalam Bafadal, I, 2009, hlm. 9) apabila didasarkan pada PP Nomor 28 Tahun 1990, khususnya Pasal 3. paling tidak terdapat dua fungsi Sekolah Dasar. Pertama, melalui Sekolah Dasar anak didik dibekali kemampuan dasar. Untuk memasuki abad ke-21 yang dibekalkan kepada anak didik itu adalah kemampuan dasar yang membuatnya mahir wacana, maksudnya dapat berpikir kritis dan imajinatif yang diterapkan dalam modus menulis maupun membaca yang memang merupakan kemampuan tuntutan abad informasi. Kedua, Sekolah Dasar merupakan satuan pendidikan yang memberikan dasar-dasar untuk mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya.

Pada perspektif teoritik menurut teoritis pendidikan Stoops dan Johnson


(12)

3

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dasar dari semua pendidikan. Keberhasilan seorang anak didik mengikuti pendidikan di sekolah menengah dan perguruan tinggi sangat ditentukan oleh

keberhasilannya dalam mengikuti pendidikan di Sekolah Dasar”.

Maka dari itu, guru yang merupakan pendidik di sekolah harus mempunyai kualitas yang mumpuni supaya siswa dapat terjamin pendidikannya. Upaya guru agar pendidikan siswa terjamin salah satunya dengan memberikan pengajaran yang baik kepada siswa saat proses belajar mengajar. Pengajaran yang diberikan baiknya tidak hanya dapat digunakan ketika menyelesaikan permasalahan belajar di dalam kelas saja, namun pembelajaran yang dapat memberikan dampak baik pada siswa sehingga siswa dapat menyelesaikan permasalahan dalam kehidupannya, dapat mengembangkan kreatifitas siswa, meningkatkan patisipasi belajar siswa dan keterampilan siswa sehingga terbentuk menjadi sebuah pembelajaran yang bermakna.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidenfikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar berdampak baik terhadap lingkungan sekitar yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

IPA bukan hanya kumpulan dari ilmu pengetahuan, namun IPA juga pada hakikatnya terdapat cara-cara untuk mengembangkan pengetahuan tersebut. Untuk memahami pengetauan IPA kita harus memiliki keterampilan dasar pada IPA yaitu, keterampilan proses. Keterampilan proses pada IPA bukan sekedar kemampuan motorik yang dapat dilihat secara kasat mata, namun melibatkan keterampilan berpikir dan keterampilan mental. Ketika seseorang melakukan pengamatan tidak hanya fisik saja yang melakukan aktivitas, tetapi juga berpikir atas apa yang dilihat dengan apa yang dia ketahui sebelumnya. Secara umum keterampilan proses IPA ini meliputi keterampilan mengamati, keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaan, keterampilan memprediksi, keterampilan menafsirkan dan menarik kesimpulan, serta keterampilan berkomunikasi (Widodo, Ari dkk, 2010, hlm.46).


(13)

4

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun demikian hal yang ditemukan di lapangan, masih banyak siswa di salah satu SD yang berada di Kota Bandung yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA yang melibatkan keterampilan proses, terutama dalam keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaan, keterampilan menyimpulkan serta keterampilan berkomunikasi. Dalam keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaan, siswa terkesan harus selalu diberi tahu secara rinci oleh guru bagaimana cara melaksanakan percobaan pada setiap tahapnya walaupun, pada Lembar Kerja Siswa (LKS) sudah terdapat langkah-langkah kegiatan. Pada keterampilan menyimpulkan, siswa sangat kebingungan bagaimana cara menyimpulkan hasil percobaan dan apa maksud dari kesimpulan itu sendiri. Begitu juga dengan keterampilan berkomunikasi, keterampilan ini bukan hanya keterampilan bagaimana siswa menyampaikan hasil percobaannya, akan tetapi bagaimana dia membaca atau memahami tabel, diagram atau gambar pada LKS siswa belum dapat melakukannya dengan baik, sehingga perolehan nilai dari LKS rata-ratanya adalah 48,1 padahal KKM dari mata pelajaran di SD tersebut adalah 64. Dari data yang didapatkan menyatakan bahwa siswa malas untuk belajar IPA karena menurut mereka membosankan dan sangat banyak materi yang harus dihafalkan. Selain itu, pada kelas yang menjadi subjek pnelitian pada umumnya pembelajaran disajikan dengan cara verbal melalui kegiatan ceramah dan berdasarkan teks buku bacaan karena materi yang sangat banyak sehingga tidak pernah melakukan percobaan. Dengan demikian keterlibatan siswa dalam pembelajaran sangat rendah, kurang menarik dan membosankan sehingga siswa cenderung aktif untuk bermain-main dibandingkan sungguh-sungguh untuk belajar IPA. Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlihat upaya guru untuk melibatkan siswa secara langsung. Guru cenderung hanya mengarahkan siswa agar terampil dalam mengerjakan ujian dan mendapatkan nilai yang bagus. Akibatnya, keterampilan proses IPA yang seharusnya ada pada pembelajaran menjadi tidak terlihat.

Dari permasalahan-permasalahan pembelajaran tersebut diperlukan sebuah solusi untuk menanganinya salah satu solusi yang dapat digunakan dalam meningkatkan keterampilan proses IPA adalah dengan menggunakan pendekatan berbasis masalah. Dengan menggunakan pendekatan berbasis masalah ini,


(14)

5

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dilakukan dengan mengangkat masalah yang tengah dialami siswa, siswa ikut terlibat aktif di dalam proses pembelajaran dan siswa mengerjakan permasalahnnya sendiri sehingga pengalaman belajar dirasakan langsung oleh siswa dan memunculkan keterampilan proses IPA pada siswa karena, pada dasarnya pendekatan pembelajaran berbasis masalah ini memiliki langkah-langkah sesuai dengan langkah-langkah-langkah-langkah metode ilmiah, sehingga tepat apabila digunakan dalam pembelajaran IPA.

Dalam pendekatan pembelajaran berbasis masalah, guru bukan hanya satu-satunya ahli yang memberikan pelajaran, siswa menyusun pengetahuan sendiri yang akan mengasah keterampilan berpikirnya. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah mengandung pembelajaran kolaboratif dan kooperatif. Pembelajaran kolaboratif pada hakikatnya merupakan pengalaman filosofis pribadi, sedangkan secara filosofis pembelajaran kolaboratif lebih menekankan kepada berbagi pengalaman dan pendapat. Dalam pembelajaran kooperatif, kelompok yang efektif akan menghasilkan pengetahuan baru dengan mutu yang lebih baik, kontekstual dan relevan dibandingkan pembelajaran secara individu (Suprihatinigrum, J., 2013, hlm.218).

Walaupun penerapan pendekatan berbasis masalah dapat membantu meningkatkan keterampilan proses IPA pada siswa, namun metode ini masih jarang diterapkan di SD karena keterbatasan guru dalam mempelajari dan menggunakan berbagai pendekatan, metode dan media yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah detetapkan.

Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti mengenai Penerapan Pendekatan Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan

Keterampilan Proses IPA Kelas V Sekolah Dasar di Kota Bandung. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka rumusan umum

masalah penelitian ini adalah mengetahui “Bagaimana bentuk penerapan

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA Kelas V Sekolah Dasar di Kota Bandung?”. Kemudian, untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, maka secara rinci dibuat beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:


(15)

6

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA Kelas V Sekolah Dasar di Kota Bandung?

2. Bagaimanakah perkembangan keterampilan proses siswa SD Kelas V pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, secara umum tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk penerapan pendekatan berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan proses IPA di SD Kelas V. Kemudian, tujuan khusus penelitian ini terdiri dari dua tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Proses IPA Kelas V Sekolah Dasar di Kota Bandung.

2. Mendeskripsikan perkembangan keterampilan proses IPA di SD Kelas V dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu untuk kepentingan teoritik dan untuk kepentingan pihak-pihak yang berkenaan langsung dengan manfaat yang dipeorleh dari hasil penelitian.

1. Manfaat Teoritik

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritik, berupa manfaat secara teori bahwa keterampilan proses IPA dapat dimunculkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Agar guru dapat menggunakan pendekatan yang tepat ketika menemukan masalah siswa tidak memiliki keterampilan proses IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.


(16)

7

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan umpan balik bagi pembinaan guru yang berada di lokasi peneletian sehingga pembelajaran IPA di sekolah tersebut lebih baik dengan memiliki keterampilan proses IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

c. Manfaat Bagi Siswa

Peserta didik dapat termotivasi dalam melaksanakan pembelajaran IPA dan dapat memiliki keterampilan proses IPA sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.


(17)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Kemudian akan dijelaskan pula mengenai desain penelitian yang digunakan.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha sesseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Hopkins (dalam Rochiati, 2008, hlm. 11).

PTK adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari; (a) Kegiatan praktik sosial atau pendidikan mereka; (b) Pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktik pendidikan ini; (c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini. Kemmis (dalam Wiriaatmadja, R., 2008, hlm. 12).

McNiff (dalam Kusumah, W dan Dwitagama, D., 2010, hlm. 8) memandang hakikat PTK adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaboratif antara peneliti dan kelompok sasaran. Adapun manfaat PTK adalah sebagai berikut:

a. Menumbuhkan kebiasaan menulis b. Berpikir analitis ilmiah

c. Menambah khasanah ilmu pendidikan d. Menumbuhkan semangat guru lain


(18)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(19)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan. (dalam Kusumah, W dan Dwitagama, D., 2010, hlm. 16)

Keunggula PTK yang dilaksanakan di sekolah, diantaranya: a. Praktis dan langsung relvan untuk situasi yang aktual

a. Kerangka kerjanya teratur

b. Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif c. Fleksibel dan adaptif

d. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran

e. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas

f. Dapat diguankan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru.

Bentuk penelitian diatas diharapkan dapat mengembangkan profesionalisme guru SD dalam meningkatkan kualitas pendidikan IPA di SD, serta mampu menjalin kemitraan antara peneliti dengan guru SD dalam memecahkan masalah aktual pembelajara IPA di lapangan.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dilakukan diadaptasi dari model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan McTaggart. Model ini merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin namun terdapat perbedaan dalam komponen acting (tindakan dan observing (pengamatan) menjadi satu kesatuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bentuk desainnya. Kemmis & McTaggart (dalam dalam Kusumah, W dan Dwitagama, D., 2010, hlm. 20):

Gambar 3.1 Siklus Menurut Kemmis dan Mc Taggart

(dalam Kusumah, W dan Dwitagama, D., 2010, hlm. 20)

Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Pada gambar yang terdapat di atas tergambar dua siklus, dalam pelaksanaan sesungguhnya jumlah siklus adalah dua. Untuk lebih jelasnya, alur penelitian dapat digambarkan pada gambar 3.2 sebagai berikut:


(20)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.2 Alur Penelitian Diadaptasi dari Desain Kemmis dan Mc Taggart (Kusumah, W dan Dwitagama, D., 2010, hlm. 20)

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kota Bandung. Sekolah ini memiliki ruangan kelas sebanyak 12 kelas, jumlah siswa 397 orang dengan memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebanyak 21 orang. Sekolah ini terletak diantara perumahan penduduk yang cukup padat. Di dekat wilayah dataran tinggi yang berudara sejuk.

D. Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V dengan jumlah siswa 38 orang, yang terdiri 22 orang siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Sebagian besar siswa di kelas V ini memiliki kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran dan kurang motivasi dalam melaksanakan pembelajaran IPA.

E. Waktu Penelitian

Sesuai dengan program mulai perencanaan sampai dengan pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan selama 2 bulan, yaitu mulai bulan April sampai bulan Mei 2015 pada semester II tahun pelajaran 2014/2015.

F. Instrumen Penelitian a. Instrumen Pembelajaran

1) Teks Buku bacaan

2) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pengamatan Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

Refleksi

Hasil tindakan


(21)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Bahan ajar IPA kelas V (mengenai gaya magnet)

b. Instrumen Pengungkap Data Penelitian 1) Observasi

Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan partisipasif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengamatan (format, daftar cek), catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas, atat perekam elektronik, atau pemetaan kelas. Mills (dalam Kunandar, 2012, hlm. 143).

Teknik observasi digunakan untuk melihat secara langsung aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.pedoman observasi yang digunakan dalam penellitian ini terdiri atas dua jenis yaitu pedoman observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang menerapkan pendekaran pembelajaran berbasis masalah dan pedoman observasi untukmengamati aktivitas siswa yang meliputi keterampilan proses siswa.

Pedoman obervasi guru dan siswa berfungsi untuk menilai partisipasi siswa dan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dan aktivitas siswa dakan keterampilan proses IPA. Pedoman observasi siswa dan guru tersebut berbentuk format isian, observer perlu membubuhkan tanda (√) ceklis jika terdapat kriteria sesuai dengan pengamatan dan menuliskan deskripsi kegaitan sesuai dengan pengamatan observer. Lembar obsevasi ini dapat dilihat lebih lengkapnya pada lampiran.

2) Wawancara

Menurut Lincoln dan Guba (dalam Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm. 127) Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara yang digunakan dalam pengungkap data penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur. Wawancara tak terstruktur digunakan untuk mendapatkan informasi tunggal. Wawancaranya menekankan pada kekecualian, penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim atau perspektif tunggal. Yang diwawancarai biasanya terdiri dari orang yang dipilih saja karena sifat-sifatnya yang khas dan memiliki informasi yang diperlukan (Basrowi dan Suwandi, 2008, hlm. 130).

Wawancara tak terstruktur ini dilakukan pada siswa yang tidak melakukan hal yang seharusnya seperti siswa pada umumnya pada proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung guna mendapatkan alasan mengapa siswa tersebut bertindak demikian, tentunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya agar lebih baik.


(22)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Prosedur penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan melakukan kegiatan pendahuluan sebelum melaksanakan tindakan penelitian. Prosedur yang ditmpuh dalam melaksanakan penelitian ini terdiri dari:

a. Tahap Pendahuluan

1) Meminta izin kepada kepala sekolah SD yang ingin diberi tindakan penelitian 2) Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan dilakukan untuk memperoleh gambaran awal bagaimana situasi SD yang akan diberi tindakan penelitian, terutama kelas V yang akan dijadikan subjek penelitian.

3) Identifikasi Permasalahan

a) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas V mata pelajaran IPA, serta macam-macam pendekatan pembelajaran.

b) Menentukan pendektan yang tepat dengan permasalahan yang dihadapi dengan menentukan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar IPA.

c) Menentuka Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

b. Tahap Tindakan

Tahap tindakan pada penelitian ini diantaranya:

SIKLUS I

1) Perencanaan (Planing)

Sebelum melaksanakan kegiatan perencanaan, peneliti melakukan persiapan perencanaan diantaranya:

a) Mengidentifikasi masalah

b) Menganalisis dan merumuskan masalah

c) Wawancara mengenai keadaan kelas dan keadaan siswa kepada guru. d) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

e) Perancangan atau pengumpulan media pembelajaran. 2) Tahap Melakukan Tindakan (Action)

a) Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan b) Menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

c) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana d) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang

dilaksanakan

e) Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat melakukan tahap tindakan

3) Tahap Mengamati (Observation)

a) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan keterampilan proses IPA .


(23)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melibatkan observer untuk mengobservasi.

c) Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang kelamahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya

4) Tahap refleksi (Reflection)

a) Menganalisis temuan saat melakukan observasi

b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan peneliti saat menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

c) Melakukan refleksi terhadap penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

SIKLUS II

Tahap Refleksi/Siklus II meliputi : 1) Tahap Perencanaan (Planning)

a) Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya

b) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran c) Merancang perencanaan perbaikan berdasarkan refleksi siklus I 2) Tahap Melakukan Tindakan (Action)

a) Melakukan analisis pemecahan masalah

b) Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

3) Tahap Mengamati (Observation)

a) Melakukan pengamatan terhadap penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. b) Melakukan pengamatan pada keterampilan proses IPA yang dimiliki siswa

4) Tahap Refleksi (Reflection) a) Merefleksi proses pebelajaran

b) Merefleksi hasil belajar peserta didik dengan penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

c) Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian

H. Analisis Data

Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat keterampilan proses IPA dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Untuk mengetahui keterlaksanaan pendekatan pembelajaran berbasis masalah selama proses penelitian maka diguanakan pedoman observasi aktivitas guru dan siswa. Dengan pengolahan kualitatif yang akan memberi gambaran mengenai aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran berlangsung. Data kuantitatif digunakan untuk menghitung besar ketercapaian siswa dan guru terhadap kriteria yangtelah ditetapkan dan mengahsilkan data angka atau berupa presentase.


(24)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik mengolah data keterampilan proses IPA menghitung rata-rata, dan menganalisis keterlaksanaan model pembelajaran pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

1. Rata-rata

Rata-rata keterlaksanaan keterampilan proses IPA dan keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

� = �

= � � − �� � ℎ� �

= � �

� =�� �� � �� �

2. Menganalisi keterlaksanaan Pendekatan pembelajaran Berbasis Masalah

Untuk mengetahui keterlaksanaan pendekatan pembelajaran berbasis masalah selama penelitian maka digunakan pedoman observasi aktivitas guru dan siswa. Data hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru diolah dengan presentase dari keterlaksanaan aktivitas guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah

IPK =

��� ×

Keterangan:

IPK= Indeks Prestasi Kelompok M = Rata-rata

SMI =Skor Maksimal Ideal

Kemudian hasil perhitungan IPK tersebut dikonversikan ke bentuk penskoran kuantitatif, sesuai dengan yang digambarkan pada tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.Error! No text of specified style in document..1 Kategori Taksiran IPK Keterlaksanaan

IPK (%) Kriteria

0-30 Kurang

31-54 Rendah

55-74 Sedang

75-89 Tinggi

90-100 Sangat tinggi

Diadaptasi dari Wayan & Sumartana dalam (Panngabean Luhut P, 1989:29 dalam Nurman, I, 2011, hlm. 58


(25)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai simpulan dari penelitan dan rekomendasi untuk perbaikan penelitian berikutnya.

A. Simpulan

Berdasarkan temuan dalam penelitian mengenai pendekatan inkuiri untuk meningkatkan keterampilan proses IPA siswa di kelas V salah satu SD Negeri di Kota Bandung dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Keterampilan proses siswa kelas V di salah satu SD Negeri yang berada di Kota Bandung setelah pembelajaran mengalami peningkatan hal ini terbukti dari hasil pengamatan pada siklus I terhadap keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaan 69,5%, keterampilan menyimpulkan 33%, keterampilan berkomunikasi 36% dan pada siklus II keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaaan 92%, keterampilan menyimpulkan 90%, keterampilan berkomunikasi 76%. Rata-rata keseluruhan skor keterampilan proses pada siklus I adalah 58,33% dan pada siklus II 90,55%. Dengan demikian pendekatan pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan yang cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses siswa, maka siswa akan merasakan hakekat pembelajaran IPA serta membuat mereka terampil dalam melakukan kegiatan sains.

2. Kendala dan kesulitan yang dihadapi saat menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis maslah dalam pembelajaran adalah kesulitan dalam mengkondisikan siswa untuk diorientasikan pada masalah, melakukan penyelidikan kelompok, mengembangkan hasil karya. Ini disebabkan karena kurang terbiasanya siswa melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan atau metode yang bervariatif dan bekerjasama.


(26)

74

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

Sebagai implikasidari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan IPA di SD, khususnyadalam menerapkan dan mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

1. Guru-guru SDN yang mennjadi tempat penelitian khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dapat melaksanakannya sesuai dengan langkah-langkah pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan baik. Seperti orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, menyajikan dan mengembangkan hasil karya, yang terakhir adalah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

2. Guru kelas atau guru IPA dalam melakuakan pembelajaran IPA harus mampu melibatkan seluruh aspek tidak hanya kognitif saja tetapi aspek afektif dan psikomotornya. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah salah satunya karena siswa dapat memecahkan permasalah yang diangkat dan menjadi fokus utama dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan tidak hanya melibatkan fisiknya saja namun dapat melibatkan pemikiran dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa memiliki keterampilan proses IPA yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah ini kedalan ruang lingkup yang lebih luas misalnya pada mata pelajaran yang lain selain IPA


(27)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achadiat, A, dkk. (1998). Kajian Kepustakaan Mengenai Produk Hukum dan Kelembagaan Studi Kasus mengenai Undang-Undang Pendidikan dan Pelaksanaannya Khususnya Mengenai Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: CV. BUPARA Nugraha.

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azmiawati, C dkk. (2008). IPA Salingtemas untuk Kelas V SD/MI. Departemen Pendidikan Nasional.

Bafadal, I. (2009). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Eggen, P & Kauchak, D. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: Permata Putri Media.

Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kusumah, W dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Permata Puri Media.

Sulistyanto, H & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V. Departemen Pendidikan Nasional.

Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

UPI. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Widodo, A., Wuryastuti, S., & Margareta. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.


(28)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurman, I. (2011). Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses pada Pembelajaran IPA dalam Pokok Bahasan Benda dan Sifatnya di Kelas III SD Negeri Pageur Maneuh. (Skripsi). Universitan Pendidikan Indonesia Bandung.


(1)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melibatkan observer untuk mengobservasi.

c) Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang kelamahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya

4) Tahap refleksi (Reflection)

a) Menganalisis temuan saat melakukan observasi

b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan peneliti saat menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

c) Melakukan refleksi terhadap penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

SIKLUS II

Tahap Refleksi/Siklus II meliputi : 1) Tahap Perencanaan (Planning)

a) Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya

b) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran c) Merancang perencanaan perbaikan berdasarkan refleksi siklus I 2) Tahap Melakukan Tindakan (Action)

a) Melakukan analisis pemecahan masalah

b) Melaksanakan tindakan perbaikan II dengan memaksimalkan penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

3) Tahap Mengamati (Observation)

a) Melakukan pengamatan terhadap penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. b) Melakukan pengamatan pada keterampilan proses IPA yang dimiliki siswa

4) Tahap Refleksi (Reflection) a) Merefleksi proses pebelajaran

b) Merefleksi hasil belajar peserta didik dengan penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

c) Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian H. Analisis Data

Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa berkaitan dengan tingkat keterampilan proses IPA dengan menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Untuk mengetahui keterlaksanaan pendekatan pembelajaran berbasis masalah selama proses penelitian maka diguanakan pedoman observasi aktivitas guru dan siswa. Dengan pengolahan kualitatif yang akan memberi gambaran mengenai aktivitas guru dan siswa pada proses pembelajaran berlangsung. Data kuantitatif digunakan untuk menghitung besar ketercapaian siswa dan guru terhadap kriteria yangtelah ditetapkan dan mengahsilkan data angka atau berupa presentase.


(2)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik mengolah data keterampilan proses IPA menghitung rata-rata, dan menganalisis keterlaksanaan model pembelajaran pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

1. Rata-rata

Rata-rata keterlaksanaan keterampilan proses IPA dan keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

� = �

= � � − �� �ℎ� �

= � �

� =�� �� ��� �

2. Menganalisi keterlaksanaan Pendekatan pembelajaran Berbasis Masalah

Untuk mengetahui keterlaksanaan pendekatan pembelajaran berbasis masalah selama penelitian maka digunakan pedoman observasi aktivitas guru dan siswa. Data hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru diolah dengan presentase dari keterlaksanaan aktivitas guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah

IPK =

��� ×

Keterangan:

IPK= Indeks Prestasi Kelompok M = Rata-rata

SMI =Skor Maksimal Ideal

Kemudian hasil perhitungan IPK tersebut dikonversikan ke bentuk penskoran kuantitatif, sesuai dengan yang digambarkan pada tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.Error! No text of specified style in document..1 Kategori Taksiran IPK Keterlaksanaan

IPK (%) Kriteria

0-30 Kurang

31-54 Rendah

55-74 Sedang

75-89 Tinggi

90-100 Sangat tinggi

Diadaptasi dari Wayan & Sumartana dalam (Panngabean Luhut P, 1989:29 dalam Nurman, I, 2011, hlm. 58


(3)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai simpulan dari penelitan dan rekomendasi untuk perbaikan penelitian berikutnya.

A. Simpulan

Berdasarkan temuan dalam penelitian mengenai pendekatan inkuiri untuk meningkatkan keterampilan proses IPA siswa di kelas V salah satu SD Negeri di Kota Bandung dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Keterampilan proses siswa kelas V di salah satu SD Negeri yang berada di Kota Bandung setelah pembelajaran mengalami peningkatan hal ini terbukti dari hasil pengamatan pada siklus I terhadap keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaan 69,5%, keterampilan menyimpulkan 33%, keterampilan berkomunikasi 36% dan pada siklus II keterampilan merencanakan dan melaksanakan percobaaan 92%, keterampilan menyimpulkan 90%, keterampilan berkomunikasi 76%. Rata-rata keseluruhan skor keterampilan proses pada siklus I adalah 58,33% dan pada siklus II 90,55%. Dengan demikian pendekatan pembelajaran berbasis masalah merupakan pendekatan yang cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses siswa, maka siswa akan merasakan hakekat pembelajaran IPA serta membuat mereka terampil dalam melakukan kegiatan sains.

2. Kendala dan kesulitan yang dihadapi saat menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis maslah dalam pembelajaran adalah kesulitan dalam mengkondisikan siswa untuk diorientasikan pada masalah, melakukan penyelidikan kelompok, mengembangkan hasil karya. Ini disebabkan karena kurang terbiasanya siswa melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan atau metode yang bervariatif dan bekerjasama.


(4)

74

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Sebagai implikasidari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan IPA di SD, khususnyadalam menerapkan dan mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

1. Guru-guru SDN yang mennjadi tempat penelitian khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dapat melaksanakannya sesuai dengan langkah-langkah pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan baik. Seperti orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, menyajikan dan mengembangkan hasil karya, yang terakhir adalah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

2. Guru kelas atau guru IPA dalam melakuakan pembelajaran IPA harus mampu melibatkan seluruh aspek tidak hanya kognitif saja tetapi aspek afektif dan psikomotornya. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah salah satunya karena siswa dapat memecahkan permasalah yang diangkat dan menjadi fokus utama dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan tidak hanya melibatkan fisiknya saja namun dapat melibatkan pemikiran dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa memiliki keterampilan proses IPA yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah ini kedalan ruang lingkup yang lebih luas misalnya pada mata pelajaran yang lain selain IPA


(5)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achadiat, A, dkk. (1998). Kajian Kepustakaan Mengenai Produk Hukum dan Kelembagaan Studi Kasus mengenai Undang-Undang Pendidikan dan Pelaksanaannya Khususnya Mengenai Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: CV. BUPARA Nugraha.

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. (2003). Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azmiawati, C dkk. (2008). IPA Salingtemas untuk Kelas V SD/MI. Departemen Pendidikan Nasional.

Bafadal, I. (2009). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Eggen, P & Kauchak, D. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: Permata Putri Media.

Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kusumah, W dan Dwitagama, D. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Permata Puri Media.

Sulistyanto, H & Wiyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V. Departemen Pendidikan Nasional.

Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

UPI. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Widodo, A., Wuryastuti, S., & Margareta. (2010). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.


(6)

Deasy Ratu Nurmalasari, 2015

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA KELAS V SEKOLAH DASAR DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wiriaatmadja, R. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurman, I. (2011). Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses pada Pembelajaran IPA dalam Pokok Bahasan Benda dan Sifatnya di Kelas III SD Negeri Pageur Maneuh. (Skripsi). Universitan Pendidikan Indonesia Bandung.