PENGEMBANGAN MULTIMEDIA ANIMASI PEMBUATAN POLA BUSTIE TEKNIK DRAPING.

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA ANIMASI PEMBUATAN POLA BUSTIE TEKNIK DRAPING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh : Wiwin Windarni

1006329

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Pengembangan Multimedia Animasi

Pembuatan Pola Bustie Teknik

Draping

Oleh Wiwin Windarni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Wiwin Windarni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA ANIMASI PEMBUATAN POLA BUSTIE TEKNIK DRAPING

Wiwin Windarni [email protected]

Multimedia pembelajaran merupakan media atau alat bantu mengajar yang berisi pesan-pesan pembelajaran. Pembuatan multimedia pembelajaran berbasis animasi bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran, sebagai upaya untuk memotivasi mahasiswa dalam mempelajari pembuatan pola bustie dengan teknik draping. Dengan menggunakan teknik draping pola yang dihasilkan akan lebih pas di badan. Metode yang digunakan adalah metode RnD. Dari pengembangan multimedia pembelajaran berbasis animasi diperoleh hasil: 1) Berdasarkan studi pendahuluan, pembuatan pola bustie saat ini menggunakan media Power Point melalui LCD dan media realia berupa dressform serta bahan-bahan untuk membuat pola bustie dengan teknik draping. 2) Media animasi memiliki kelebihan efek gerak dan pewarnaan, sehingga mudah dipahami dan mudah diikuti sebagai panduan bagi mahasiswa ketika mengerjakan tugas secara mandiri membuat pola bustie dengan teknik draping. 3) Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, pembuatan multimedia pembelajaran interaktif berbasis animasi dinilai ‘Sangat Baik dan Layak' digunakan. Dari penilaian yang diberikan oleh ahli materi rata-rata presentase yang diberikan yaitu 97,5 %, dari ahli media rata-rata presentase 95 % dan dari pengguna rata-rata presentase 93,7 %, sehingga dapat dikatakan bahwa standar kelayakan dari pengembangan multimedia ini termasuk dalam kategori Sangat Baik.


(5)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

DEVELOPING ANIMATED MULTIMEDIA

CREATING BUSTIE PATTERN BY DRAPPING TECHNIC

WiwinWindarni [email protected]

Multimedia learning is a kind of media or learning tools that contain instructions to learn. Creating multimedia learning based on animation is intend to developing a learning media in effort to motivated students to learn creating bustie pattern by using drapping technic. By using drapping technic can produces a pattern which more fits on body. The method that used is Research and Development. From developing an animated multimedia learning, obtained several results: 1) Based on preliminary study, to create bustie pattern nowadays lecturers and students use Power Point media on LCD projector and realia media likes dressform and relevant material to create bustie pattern by using drapping technic. 2) Animated Media has advantages a moving effect and coloring accordingly, that is very easy to understand and easy to follow as a guidance for students when do an assignment to create bustie pattern independently by drapping technic. 3) Based on the validation by content experts and media experts, creating multimedia learning based on animation is considered ‘Excellent and Very Worthy’ to use. The rating that given by content experts average on 97,5% and from media experts on 95% and from user on 93,7%. From the result can conclude that eligibility standard of multimedia development is classified in Excellent Category.


(6)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK…. ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH… ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian … ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian … ... 5

D. Tujuan Penelitian ….. ... 5

E. Manfaat Penelitian ….. ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ….. ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran ... 8

B. Pembuatan Multimedia Interaktif Berbasis Animasi ... 20

C. Bustie ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ….. ... 34

B. Metode Penelitian …... 34

C. Instrumen Pengumpulan Data …. ... 35

D. Langkah-langkah Penelitian ….. ... 36

E. Analisis dan Interpretasi Data …. ... 36

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data … ... 38

B. Tahap Desain … ... 43

C. Tahap Pengembangan … ... 46

D. Tahap Uji Coba … ... 62

E. Tahap Validasi … ... 62

F. Tahap Revisi Multimedia ... ... 66

G. Tahap Penilaian … ... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan … ... 67

B. Saran … ... 68


(7)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 71

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Tampilan Flash MX ... 21

2.2 Library ... 22

2.3 Timeline ... 22

2.4 Kotak Dialog Document Properties ... 23

2.5 Kotak Toolbar ... 24

2.6 Penggunaan Bustie dalam Kebaya dan Adibusana ... 27

2.7 Pemasangan Bodyline ... 31

2.8 Pemasangan Bodyline Bustie ... 32

2.9 Ukuran Kain ... 32

2.10 Pemasangan Kain pada Dressform ... 33

2.11 Penandaan Garis Model Bustie pada Dressform ... 33

4.1 Visualisasi Bumper Opening… ... 47

4.2 Visualisasi BumperMenuju Menu Utama … ... 47

4.3 Visualisasi Profil Pembuat Program … ... 48

4.4 Visualisasi Menu Keluar (Bumper Closing) … ... 48

4.5 Visualisasi Menu Utama … ... 49

4.6 Visualisasi Menu Alat dan Bahan … ... 49

4.7 Visualisasi Menu Tentang Program … ... 50

4.8 Visualisasi Materi Bustie … ... 52

4.9 Visualisasi Interaktif Pemasangan Bodyline… ... 53

4.10 Visualisasi Interaktif Bodyline Bentuk Bustie … ... 53

4.11 Visualisasi Pengukuran dan Pemasangan Kain … ... 54

4.12 Visualisasi Pembuatan Pola Bustie … ... 55

4.13 Visualisasi Grading … ... 55

4.14 Visualisasi Kuis … ... 56

4.15 Visualisasi Timeline… ... 57

4.16 Proses Pemograman (Actions Script) … ... 58

4.17 Proses Pemasukan Suara … ... 59

4.18 Proses Publishing… ... 60


(8)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.20 Desain CD Package… ... 61

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Perbedaan Teknik Draping dan Teknik Kontruksi ... 29

2.2 Alat dan Bahan Pembuatan Pola Teknik Draping ... 29

4.1 Tabel Hasil Validasi Ahli Materi …. ... 63

4.2 Tabel Hasil Validasi Ahli Media …... 64


(9)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan berbagai terobosan baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Dalam meningkatkan proses pembelajaran, dosen dituntut untuk membuat pembelajaran menjadi lebih inovatif, sehingga mampu mendorong mahasiswa dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun dalam pembelajaran di kelas.

Proses pembelajaran diawali dengan perumusan tujuan, baik itu tujuan umum dan tujuan khusus. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi yang dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan, serta menentukan strategi atau kegiatan belajar mengajar. Pencapaian tujuan pembelajaran ditunjang pula oleh penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai.

Media merupakan salah satu komponen pembelajaran. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan lagi merupakan hal yang baru dalam dunia pendidikan. Penggunaan media dapat membuat penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan bervariasi sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih baik lagi. Selain itu, penggunaan media dalam pembelajaran membuat materi menjadi jauh lebih praktis dan efektif untuk disampaikan.

Rusman (2012, hlm. 160) mengemukakan bahwa:

Media merupakan salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan yang tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan ke dalam proses pembelajaran, media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut disebut sebagai media pembelajaran.


(10)

2

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seiring dengan berkembangnya teknologi, kini telah tersedia berbagai macam media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang mempunyai banyak kelebihan dari media lain yaitu multimedia komputer. Kelebihan dari multimedia komputer adalah setiap informasi yang berupa teks, suara, animasi, dan gambar dapat ditampilkan secara bersamaan. Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Dosen sebagai perancang pembelajaran dapat memilih komputer sebagai media pembelajaran yang dikenal dengan Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK) atau Computer-Assisted Instruction

(CAI). Seperti yang dikemukakan oleh Robert Heinich (1985, hlm. 226) dalam Rusman (2012, hlm.153) yang menyatakan bahwa “computer system can delivery

instruction by allowing them to interact with the lesson programmed into the system;

this is referred to computer based instruction”. Sistem komputer dapat

menyampaikan materi pembelajaran secara individual dan langsung kepada para mahasiswa dengan cara berinteraksi dengan mata kuliah yang diprogramkan ke dalam sistem komputer, inilah yang disebut dengan pembelajaran berbasis komputer.

Teknologi multimedia memiliki potensi besar dalam mengubah cara seseorang untuk belajar dan memperoleh informasi. Multimedia juga menyediakan peluang bagi dosen untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga memberikan hasil yang optimal. Demikian juga bagi mahasiswa, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi semata-mata terfokus pada teks dari buku tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang semakin baik dan berkembang akan menambah kemudahan dalam mendapatkan informasi yang diharapkan.

Multimedia pembelajaran merupakan media atau alat bantu mengajar yang berisi pesan-pesan pembelajaran. Video sebagai media audio visual dan mempunyai unsur gerak mampu menarik perhatian dan motivasi mahasiswa dalam melaksanakan


(11)

3

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan pembelajaran. Pengertian video dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995, hlm. 1119) yaitu: 1) bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada pesawat televisi. Video mampu merangkum banyak kejadian dalam waktu yang lama menjadi lebih singkat dan jelas dengan disertai gambar dan suara yang dapat diulang dalam proses penggunaannya. Unsur gerak dan animasi dalam video mampu menarik perhatian mahasiswa lebih lama bila dibandingkan dengan media pembelajaran yang lain. Dalam suatu media pembelajaran tentu akan memiliki kekurangan, pada proses pembuatan video membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu yang cukup lama, penggunaan media video membutuhkan alat proyeksi agar dapat menampilkan gambar yang ada di dalamnya, dan dalam pengambilan gambar yang kurang tepat dapat menyebabkan timbulnya keraguan mahasiswa dalam menafsirkan gambar yang dilihat.

Media pembelajaran yang saat ini digunakan khususnya pembuatan pola masih terbatas pada penggunaan media visual, sedangkan tahapan dalam proses pembuatan pola membutuhkan media yang mengandung unsur gerak. Oleh karena itu, video pembelajaran merupakan salah satu media yang sesuai untuk menampilkan tahap-tahap dalam pembuatan pola yang disesuaikan dengan materi pembelajaran secara detail dan terperinci sehingga mahasiswa dapat belajar secara mandiri.

Pendidikan Tata Busana adalah program studi yang mempelajari disiplin ilmu di bidang busana. Setiap mata kuliah yang berkaitan dengan pembuatan busana tidak terlepas dari proses pembuatan pola. Teknik pembuatan pola terdiri dari teknik kontruksi yaitu pembuatan pola pada bidang datar dan teknik draping yaitu pembuatan pola di atas badan pemakai atau tiruannya yang disebut dress form. “Pembuatan pola dengan teknik draping menghasilkan pola yang lebih pas di badan dan lebih mudah karena tidak perlu menggunakan ketentuan perbandingan ukuran yang harus dihitung secara matematis” (Setiawati, A, 2014).


(12)

4

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu mata kuliah yang dipelajari dalam Program Studi Pendidikan Tata Busana adalah mata kuliah Linseri. Linseri adalah pakaian dalam perempuan, salah satu pola linseri yang dipelajari adalah pola bustie. Bustie merupakan jenis pakaian dalam semacam long torso yang biasanya digunakan untuk melengkapi kebaya. Fungsi bustie yaitu untuk membuat tubuh wanita terlihat proporsional. Bustie didesain pas badan (press body) sehingga membentuk lekuk tubuh secara sempurna. Penggunaan bustie dapat menjadi multifungsi karena selain bisa digunakan sebagai pasangan kebaya juga bisa digunakan ketika menggunakan gaun malam (adibusana).

Kenyamanan bustie yang digunakan sangat tergantung dari bentuk pola saat proses pembuatan. Bustie merupakan salah satu jenis busana yang cukup sulit dibuat karena ukuran bustie harus pas di badan (press body) dan harus memiliki bentuk mungkum yang bagus agar dapat memberikan kenyamanan saat digunakan. Pembelajaran bustie saat ini menggunakan media Power Point melalui LCD dan media realia berupa dressform serta bahan-bahan untuk membuat pola bustie dengan teknik draping. Oleh karena itu, dengan adanya multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping, diharapkan membuat mahasiswa lebih cepat mengerti dan memahami tidak hanya apa yang dijelaskan dosen tetapi dapat langsung mempraktikan cara pembuatan pola bustie dengan teknik draping. Selain itu dosen akan sangat terbantu karena menjadi lebih fokus dan lebih leluasa dalam mengawasi mahasiswa saat bekerja.

Uraian dari latar belakang di atas menjadi dasar pemikiran untuk penulisan skripsi mengenai Pengembangan Multimedia Animasi Pembuatan Pola Bustie Teknik Draping. Penggunaan teknologi multimedia berbasis animasi dapat menjadi alternatif untuk mengatasi masalah belajar mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar mahasiswa pada pembuatan pola bustie.


(13)

5

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Identifikasi masalah perlu ditentukan dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Identifikasi masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Media merupakan salah satu komponen pembelajaran. Penggunaan media dapat membuat penyampaian materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan bervariasi. Salah satu media pembelajaran yang mempunyai banyak kelebihan dari media lain yaitu multimedia komputer. Dengan multimedia komputer, setiap informasi yang berupa teks, suara, animasi, dan gambar dapat ditampilkan secara bersamaan menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehingga memungkinkan pemakai multimedia dapat berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Media tersebut mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional. Multimedia interaktif ini bersifat inovatif, edukatif dan responsif. 2. Bustie merupakan salah satu jenis linseri. Bustie adalah jenis pakaian dalam

semacam long torso yang biasanya digunakan untuk melengkapi kebaya. Bustie termasuk busana yang sulit dibuat. Pembuatan pola bustie harus dipahami sebaik mungkin agar dapat menghasilkan bustie yang pas di badan (press body) serta menghasilkan bentuk mungkum yang bagus agar dapat memberikan kenyamanan saat digunakan. Oleh karena itu dibutuhkan multimedia animasi yang dapat menampilkan tahapan dalam membuat pola bustie secara detail dan terperinci sehingga mahasiswa lebih cepat mengerti dan memahami serta dapat belajar secara mandiri.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Setelah mengidentifikasi permasalahan seperti yang diuraikan di atas, maka diperlukan rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan bagian pokok dalam penelitian, sehingga dengan adanya rumusan masalah menjadi langkah awal untuk


(14)

6

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperjelas ruang lingkup penelitian. Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana mengembangkan multimedia interaktif berbasis animasi untuk pembelajaran pembuatan pola bustie teknik draping?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini yaitu mengembangkan multimedia interaktif berbasis animasi pada pembelajaran pembuatan pola bustie teknik draping. Dari tujuan umum ini, maka dirumuskan tujuan khusus sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi media yang selama ini dipakai dalam mata kuliah linseri. 2. Mengembangkan multimedia interaktif berbasis animasi untuk pembelajaran

pembuatan pola bustie teknik draping.

3. Melakukan uji coba penggunaan multimedia interaktif pada mahasiswa. 4. Melakukan verifikasi dan validasi media oleh ahli media dan ahli materi.

5. Menganalisis hasil verifikasi dan validasi media pembelajaran yang sudah dibuat.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu: 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta menghasilkan upaya pengembangan multimedia yang efektif dan efisien melalui multimedia animasi khususnya pembuatan pola bustie teknik draping.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pelaksana pendidikan untuk mengimplementasikan pengembangan multimedia interaktif, khususnya pembuatan pola bustie teknik draping yang mengoptimalkan perangkat komputer pada proses pembelajarannya dan diharapkan dapat


(15)

7

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengatasi masalah belajar mahasiswa serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisan lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB 1 Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, berisi mengenai deskripsi multimedia, multimedia interaktif berbasis animasi dan pembuatan pola bustie teknik draping. BAB III Metode Penelitian, berisi mengenai lokasi penelitian, metode penelitian, instrumen pengumpulan data, langkah-langkah penelitian serta analisis dan interpretasi data. BAB IV Analisis Data dan Pembahasan, berisi mengenai pengolahan atau analisis data dan pembahasan temuan. BAB V Simpulan dan Saran, berisi mengenai penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(16)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Prodi Pendidikan Tata Busana, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and

Development). Menurut Sugiyono (2009, hlm. 407) metode R&D adalah “metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.” Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, eksperimental, dan evaluatif. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap yaitu :

1. Studi Pendahuluan

Tahap pertama studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk pengembangan. Pada studi pendahuluan dilakukan pengumpulan bahan atau materi ajar yang diperlukan untuk pembuatan produk seperti: materi pokok maupun aspek pendukung seperti gambar animasi, audio, dan video sebagai ilustrasi. Pengumpulan materi pokok didapatkan dari materi ajar yaitu modul pembelajaran draping, sedangkan pengumpulan gambar, audio, dan animasi diperoleh melalui download dari internet, arsip pribadi, dan dibuat sendiri.

2. Pengembangan Pembuatan Produk

Pada tahap pengembangan dilakukan pembuatan produk setelah pengumpulan data selesai dilakukan. Orientasi produk yang dihasilkan dalam bidang teknologi adalah produk yang berkualitas, bermanfaat ganda, ergonomis serta menarik.


(17)

35

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Produk tersebut didesain sesuai dengan materi pembelajaran yang berkaitan. Pembuatan produk berupa video animasi pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping.

3. Uji Coba

Pengujian produk dilakukan pada sampel penelitian untuk menilai kinerja produk tersebut. Setelah pengujian terhadap produk, dilakukan revisi produk untuk memperbaiki apabila terdapat kekurangan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja atau sistem kerja produk tersebut.. Dalam operasi sistem kerja harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.

4. Validitas

Tahap ini bertujuan untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap media yang dihasilkan dari tanggapan 2 ahli yaitu ahli isi materi dan ahli media. Masing-masing ahli akan diberikan kuisioner penilaian sesuai dengan bidang keahliannya.

Uji coba dilakukan pada mata kuliah Linseri, khususnya di semester 4 pada materi pembuatan pola yang diajarkan pada mahasiswa tingkat 2. Media pembelajaran berdurasi sekitar 10 sampai dengan 15 menit.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Pada penelitian ini yang menjadi alat pengumpulan data yaitu :

1. Storyboard; storyboard adalah rangkaian adegan dalam video secara kronologis


(18)

36

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Storyboard memuat unsur-unsur visual maupun audio, juga istilah-istilah yang

terdapat dalam video.

2. Validasi; validasi adalah suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu proses atau metode dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik. Hasil pembuatan video pembelajaran dalam penelitian ini akan mendapatkan validasi oleh ahli materi dan ahli media yang terlibat dalam uji coba.

D. Langkah-langkah Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan langkah–langkah sebagai berikut : 1. Pada tahap I : Studi pendahuluan, untuk memperoleh gambaran tentang

penggunaan media dalam perkuliahan Linseri. Sumber data adalah dosen pengajar Linseri.

2. Pada tahap II : Verifikasi data, uji coba dan validasi, pengumpulan data diarahkan untuk memperoleh masukan awal tentang penerapan multimedia animasi pembelajaran serta dampaknya terhadap mahasiswa. Hasil kajian akan memberikan masukan bagi: a. Perilaku peneliti dalam melakukan studi, b. Perangkat instrumen penelitian, c. Perbaikan dan penyempurnaan pembelajaran dalam menerapkan media pembelajaran berbasis kompetensi pada perkuliahan Linseri. Sumber data yaitu dosen media di lingkungan UPI yang terlibat dalam uji coba serta dokumentasi berkaitan dengan perkuliahan Linseri.

E. Analisis dan Interpretasi Data

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, setiap penelitian dalam Research and

Development menggunakan berbagai metode dengan teknik dan instrumen

penelitian yang beragam. Oleh karena itu, pengolahan dan analisis data pun disesuaikan dengan metode penelitian serta ragam data yang diperoleh.


(19)

37

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Studi pendahuluan, digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Setelah data yang diperoleh sudah cukup selanjutnya dilakukan pengembangan.

2. Pengembangan pembuatan produk, produk tersebut didesain sesuai dengan materi pembelajaran yang berkaitan. Pembuatan produk berupa video animasi pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping.

3. Uji coba pertama, produk tersebut diujicobakan pada mahasiswa untuk kemudian diketahui pendapatnya dari hasil wawancara.Hal ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk yang telah dibuat.

4. Perbaikan atau revisi, dilakukan setelah selesai melakukan uji coba. Perbaikan berdasarkan masukan, saran, komentar ataupun pendapat mahasiswa.

5. Uji coba kedua, produk tersebut diujicobakan lagi pada mahasiswa setelah diperbaiki.

6. Validasi, dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang terlibat dalam uji coba. Masing-masing ahli diberikan kuisioner penilaian sesuai dengan bidang keahliannya. Validasi bertujuan untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

7. Revisi hasil validasi, dilakukan setelah selesai melakukan validasi oleh ahli media dan ahli materi. Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan hasil produk yang telah dibuat.


(20)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan multimedia video pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping yang telah dilaksanakan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, diperoleh data bahwa pembuatan pola bustie saat ini menggunakan media Power Point melalui LCD dan media realia berupa dressform serta bahan-bahan untuk membuat pola bustie dengan teknik draping. Penggunaan media tersebut perlu dikembangkan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih optimal.

2. Multimedia video pembelajaran memiliki berbagai keunggulan seperti: mahasiswa mampu belajar secara mandiri tanpa terikat oleh waktu karena multimedia bersifat dapat dipelajari dimana saja, mahasiswa dapat belajar mengikuti kecepatan pemahaman masing-masing karena multimedia video pembelajaran dapat dioperasikan sesuai dengan kebutuhan, mahasiswa dapat mengikuti perkembangan IPTEK karena multimedia sendiri merupakan alat pembelajaran paling baru yang dikembangkan saat ini, proses pembelajaran mahasiswa akan menyenangkan dengan menggunakan mutimedia video pembelajaran.

3. Multimedia video pembelajaran yang telah dirancang dan dikemas semenarik mungkin akan menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa mampu memahami materi dengan mudah, menarik minat dan membangkitkan


(21)

68

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semangat belajar mahasiswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Hasil validasi yang telah dilakukan oleh para ahli menyimpulkan bahwa multimedia video pembelajaran pembuatan pola buatie dengan teknik draping sudah dapat digunakan tanpa revisi. Hasil validasi oleh ahli materi didapat rata-rata persentase kelayakan sebesar 97.5 %, sedangkan hasil validasi oleh ahli multimedia didapat rata-rata persentase kelayakan sebesar 95 %, sementara hasil validasi oleh pengguna didapat rata-rata persentase kelayakan sebesar 93.7 %.

5. Para ahli menyepakati bahwa multimedia video pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping dapat digunakan dengan beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk mencapai tingkat kelayakan yang lebih optimal.

Berdasarkan hasil validasi dari ahli media, terdapat beberapa revisi yang harus dilakukan terhadap multimedia interaktif berbasis animasi yang telah dikembangkan pada pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping, yaitu :

1. Pada tampilan multimedia, garis vector lebih baik di perhalus kembali. 2. Untuk kualitas suara narator sebaiknya ditingkatkan agar tidak tumpang

tindih dengan suara backsound. Dengan demikian suara narator akan lebih jelas terdengar.

B. Saran

Terdapat beberapa saran penulis terhadap penelitian pengembangan multimedia pembelajaran pola bustie dengan teknik draping, yaitu sebagai berikut:


(22)

69

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Multimedia pembelajaran yang telah dikembangkan diharapkan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Multimedia pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping dapat dikembangkan kembali pada pembuatan pola bustie dengan teknik kontruksi.


(23)

70

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Rusman. (2012). Belajar dan pembelajaran berbasis komputer mengembangkan

profesionalisme guru abad 21. Bandung: Alfabeta.

Setiawati, As as. (2014). Modul Pembuatan Pola Draping Bustie. Bandung : UPI Tidak diterbitkan

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Sumber Skripsi :

Seni Sri Aryani. (2014). Ghfhgfghfhgfuhyfhjf. (Skripsi). FPTK – UPI, Bandung Program Studi Pendidikan Tata Busana. (Tidak Diterbitkan)

Sumber Internet :

Fitinline. (2014) 4 Jenis kain untuk membuat bustier. [Online] Tersedia di:

http://fitinline.com/article/read/4-jenis-kain-untuk-membuat-bustier [diakses 15 Agustus 2014].

NN. (2010) Adobe Flash. [Online] Tersedia di:


(24)

70

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NN. (2013) Korset vs Bustier. [Online] Tersedia di:

http://www.tokolingerie.com/korset-vs-bustier/ [diakses 15 Agustus 2014]. NN. (2010) Multimedia Interaktif. [Online] Tersedia di:

http://www.e-dukasi.net/sosialisasi/multimediainteraktif/ [diakses 20 Agustus 2014].

NN. (2011) Multimedia Pembelajaran. [Online] Tersedia di

http://www.ilmukomputer.org/2008/01/26/multimedia-pembelajaran/ [diakses 20 agustus 2014].


(1)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Studi pendahuluan, digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Setelah data yang diperoleh sudah cukup selanjutnya dilakukan pengembangan.

2. Pengembangan pembuatan produk, produk tersebut didesain sesuai dengan materi pembelajaran yang berkaitan. Pembuatan produk berupa video animasi pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping.

3. Uji coba pertama, produk tersebut diujicobakan pada mahasiswa untuk kemudian diketahui pendapatnya dari hasil wawancara.Hal ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk yang telah dibuat.

4. Perbaikan atau revisi, dilakukan setelah selesai melakukan uji coba. Perbaikan berdasarkan masukan, saran, komentar ataupun pendapat mahasiswa.

5. Uji coba kedua, produk tersebut diujicobakan lagi pada mahasiswa setelah diperbaiki.

6. Validasi, dilakukan oleh ahli materi dan ahli media yang terlibat dalam uji coba. Masing-masing ahli diberikan kuisioner penilaian sesuai dengan bidang keahliannya. Validasi bertujuan untuk melihat sejauh mana produk yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

7. Revisi hasil validasi, dilakukan setelah selesai melakukan validasi oleh ahli media dan ahli materi. Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan hasil produk yang telah dibuat.


(2)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan multimedia video pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping yang telah dilaksanakan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, diperoleh data bahwa pembuatan pola bustie saat ini menggunakan media Power Point melalui LCD dan media realia berupa dressform serta bahan-bahan untuk membuat pola bustie dengan teknik draping. Penggunaan media tersebut perlu dikembangkan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih optimal.

2. Multimedia video pembelajaran memiliki berbagai keunggulan seperti:

mahasiswa mampu belajar secara mandiri tanpa terikat oleh waktu karena multimedia bersifat dapat dipelajari dimana saja, mahasiswa dapat belajar mengikuti kecepatan pemahaman masing-masing karena multimedia video pembelajaran dapat dioperasikan sesuai dengan kebutuhan, mahasiswa dapat mengikuti perkembangan IPTEK karena multimedia sendiri merupakan alat pembelajaran paling baru yang dikembangkan saat ini, proses pembelajaran mahasiswa akan menyenangkan dengan menggunakan mutimedia video pembelajaran.

3. Multimedia video pembelajaran yang telah dirancang dan dikemas semenarik mungkin akan menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa mampu memahami materi dengan mudah, menarik minat dan membangkitkan


(3)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semangat belajar mahasiswa sehingga tercapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Hasil validasi yang telah dilakukan oleh para ahli menyimpulkan bahwa multimedia video pembelajaran pembuatan pola buatie dengan teknik draping sudah dapat digunakan tanpa revisi. Hasil validasi oleh ahli materi didapat rata-rata persentase kelayakan sebesar 97.5 %, sedangkan hasil validasi oleh ahli multimedia didapat rata-rata persentase kelayakan sebesar 95 %, sementara hasil validasi oleh pengguna didapat rata-rata persentase kelayakan sebesar 93.7 %.

5. Para ahli menyepakati bahwa multimedia video pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping dapat digunakan dengan beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk mencapai tingkat kelayakan yang lebih optimal.

Berdasarkan hasil validasi dari ahli media, terdapat beberapa revisi yang harus dilakukan terhadap multimedia interaktif berbasis animasi yang telah dikembangkan pada pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping, yaitu :

1. Pada tampilan multimedia, garis vector lebih baik di perhalus kembali. 2. Untuk kualitas suara narator sebaiknya ditingkatkan agar tidak tumpang

tindih dengan suara backsound. Dengan demikian suara narator akan lebih jelas terdengar.

B. Saran

Terdapat beberapa saran penulis terhadap penelitian pengembangan multimedia pembelajaran pola bustie dengan teknik draping, yaitu sebagai berikut:


(4)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Multimedia pembelajaran yang telah dikembangkan diharapkan dapat

diimplementasikan dalam pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Multimedia pembelajaran pembuatan pola bustie dengan teknik draping dapat dikembangkan kembali pada pembuatan pola bustie dengan teknik kontruksi.


(5)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Rusman. (2012). Belajar dan pembelajaran berbasis komputer mengembangkan

profesionalisme guru abad 21. Bandung: Alfabeta.

Setiawati, As as. (2014). Modul Pembuatan Pola Draping Bustie. Bandung : UPI Tidak diterbitkan

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Sumber Skripsi :

Seni Sri Aryani. (2014). Ghfhgfghfhgfuhyfhjf. (Skripsi). FPTK – UPI, Bandung Program Studi Pendidikan Tata Busana. (Tidak Diterbitkan)

Sumber Internet :

Fitinline. (2014) 4 Jenis kain untuk membuat bustier. [Online] Tersedia di:

http://fitinline.com/article/read/4-jenis-kain-untuk-membuat-bustier [diakses 15 Agustus 2014].

NN. (2010) Adobe Flash. [Online] Tersedia di:


(6)

Wiwin Windarni, 2014

Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NN. (2013) Korset vs Bustier. [Online] Tersedia di:

http://www.tokolingerie.com/korset-vs-bustier/ [diakses 15 Agustus 2014]. NN. (2010) Multimedia Interaktif. [Online] Tersedia di:

http://www.e-dukasi.net/sosialisasi/multimediainteraktif/ [diakses 20 Agustus 2014].

NN. (2011) Multimedia Pembelajaran. [Online] Tersedia di

http://www.ilmukomputer.org/2008/01/26/multimedia-pembelajaran/ [diakses 20 agustus 2014].