PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI KEBONHARJO KLATEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1

UUN SUNDARI
A54B090112

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Pos I Pabelan Kartasura Telp (0271) 717417, 719483, Fax: 715448 Surakarta 57102
http://www.ums.ac.id E-mail: ums@ums.ac.id


SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir:
Nama

: Drs. Saring Marsudi, M.Pd

NIP/NIK

: 19521125 198003 1 001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi, yang merupakan
ringkasan Skripsi/Tugas Akhir dari mahasiswa:
Nama

: UUN SUNDARI

NIM

: A54B090112


Program Studi

: Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi

: PENINGKATAN
MELALUI

KETERAMPILAN

BERBICARA

PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEBONHARJO
KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.


Surakarta, 25 Maret 2013
Pembimbing

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI
PENERAPAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI KEBONHARJO KLATEN
TAHUN AJARAN 2012/2013

Uun Sundari*, A54B090112, Drs. Saring Marsudi, M.Pd** Program Studi
Pendiikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan
penerapan Strategi Role Playing pda siswa kelas V SD Negeri Kebonharjo Tahun
Ajaran 2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek
penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Kebonharjo sebanyak 26
siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi,
wawancara dan tes. Teknik analisa data yang digunakan adalah reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Langkah pelaksanaan penelitian
menggunakan 2 siklus yang dalam setiap siklusnya mencakup 4 kegiatan yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, obervasi dan refleksi. Hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa : Penggunaan strategi Role playing dapat
meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD Negeri Kebonharjo,
Klaten tahun ajaran 2012/2013. Hal ini ditandai dengan mengingkatnya
persentase isi pembicaraan, tujuan pembicaraan, nada bicara dan kesopanan
berbicara dalam proses pembelajaran. Pada siklus I persentase klasikal isi
pembicaraan siswa sebesar 61,5%, tujuan pembelajaran 30,7%, nada bicara
65,4% dan kesopanan berbicara 76,9%. Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu
persentase klasikal isi pembicaraan siswa sebesar 84,5%, tujuan pembelajaran
88,5%, nada bicara 92,3% dan kesopanan berbicara 96,2%. Penggunaan strategi
role playing dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan berbicara pada siswa
kelas V SD Negeri Kebonharjo tahun ajaran 2012/2013. Dilihat dari hasil tes
berbicara pada Siklus I diketahui 15 siswa (57,7%) dari 26 siswa telah mencapai
KKM (60) dan meningkat pada Siklus II sebanyak 25 siswa (96,2%) dari 26 siswa
telah berhasil mencapai nilai KKM.

Kata Kunci : Peningkatan Keterampilan Berbicara, Strategi Role Playing
* : Peneliti

** : Pembimbing

A. PENDAHULUAN
Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang
bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan-gagasan
yang ada dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara
berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif melalui lambanglambang bunyi agar terjadi kegiatan komunikasi antara penutur dan mitra
tutur. Djago Tarigan (1992:132) menyatakan bahwa berbicara adalah
keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.
Permasalahan rendahnya keterampilan berbicara tersebut juga terjadi
pada siswa kelas V SD Negeri Kebonharjo. Data yang diperoleh dari hasil
pembelajaran keterampilan berbicara oleh guru kelas V pada tugas berbicara
semester 1 terdapat 10 siswa atau sekitar 38,5% yang mendapat nilai 60 ke
atas (batas KKM), sedangkan sisanya 16 siswa atau sekitar 61,5% mendapat
nilai di bawah 60. Kenyataan yang demikian dapat diindikasikan bahwa
keterampilan berbicara siswa di sekolah dasar masih rendah khususnya pada
kelas V SD Negeri Kebonharjo. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai landasan
yang melatarbelakangi adanya upaya peningkatan pembelajaran keterampilan
berbicara pada siswa kelas V SD Negeri Kebonharjo.

Sebagai solusi permasalah yang ada, maka peneliti menerapkan strategi
role playing dalam bentuk penelitian tindakan kelas. Adapun alasan pemilihan

strategi tersebut adalah dengan pertimbangan bahwa metode ini dirasa lebih
efektif dan lebih efisien untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan
berbicara. Dikatakan efektif karena penerapan strategi role playing akan lebih
menghemat waktu hal ini disebabkan karena siswa dapat tampil praktik
berbicara secara berkelompok. Sedangkan dikatakan efisien, dimungkinkan
karena proses belajar di SD lebih banyak dilakukan dengan bermain sambil
belajar atau belajar sambil bermain.
Keterampilan berbicara dapat meningkatkan apabila guru pandai dalam
merancang strategi dan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Strategi
role palying ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa

kelas V SD Negeri Kebonharjo, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Strategi Role
Playing Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kebonharjo KlatenTahun Ajaran

2012/2013”.


B. METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kebonharjo yang
terletak di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten dengan kepala sekolah
yang dijabat oleh Bapak Drs. Seno Sutopo pada kelas V Tahun Ajaran
2012/2013. Waktu Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, yang terdiri dari
tahap persiapan sampai dengan tahap pelaporan penelitian, yaitu mulai dari
bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Maret 2013.
Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Kebonharjo
Polanharjo, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa 26 siswa
yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dengan Ibu Sri
Mesrapi, A.Ma.Pd bertindak sebagai guru kelas V. Jenis Data Menurut
Sugiyono (1997:15) data dibedakan sebagai berikut: 1) Data Kualitatif adalah
data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. 2) Data Kuantitatif adalah data
yang berbentuk angka, kualitatif yang diangkakan. Dalam penelitian ini ada
dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
Data kuantitatif meliputi nilai pretes dan postes. Sedangkan nilai kualitatif
adalah

hasil


observasi,

refleksi

maupun

tanggapan

siswa

terhadap

pembelajaran tentang keterampilan berbicara. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan empat teknik pengumpulan data yang terdiri dari:
1) Dokumentasi, dokumentasi digunakan untuk memperoleh berbagai arsip
atau data berupa Silabus kelas V, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
dan daftar nilai Bahasa Indonesia kelas V SD Negeri Kebonharjo,
2) Observasi, dilakukan sebelum dan selama penelitian berlangsung untuk
mengetahui perkembangan kemampuan bercerita dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar dan

observer. Bertindak sebagai observer pada saat Siklus I dan bertindak sebagai
pengajar pada Siklus II, 3) Wawancara/interview; cara mengumpulkan data
dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya
secara lisan responden menjawab secara lisan pula. Wawancara dalam
penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang berhubungan
dengan penilaian dan lembar observasi. 4) Tes, dilakukan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dan perkembangan kemampuan bercerita. Tes dalam
penelitian ini akan dilaksanakan tes awal (pretest) sebelum tindakan dan setiap
akhir pembelajaran atau pada saat pemberian evaluasi. Tes diberikan pada
siswa kelas V SD Negeri Kebonharjo dalam bentuk tes lisan yaitu dengan
praktik berbicara melalui strategi role playing yang dilakukan semua siswa di
depan kelas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Dokumen pembelajaran berupa RPP, Buku Pegangam, Arsip Nilai, Silabus,
2) Observasi berupa pedoman observasi tentang keterampilan berbicara,
3) Wawancara berupa pedoman wawancara, 4) Tes dalam bentuk tes lisan
(post tes). Semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang
sebenarnya diukur atau diteliti. Untuk memperoleh data yang valid dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Menurut Iskandar

(2009:84) triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau pembanding terhadap suatu data. Dapat diartikan bahwa untuk menarik
simpulan yang mantap dan bisa diterima kebenarannya, peneliti perlu
mengkajinya dari berbagai sudut pandang. Teknik-teknik uji validitas yang
dilakukan peneliti adalah sebagi berikut: 1) Triangulasi sumber data,
2) Triangulasi metode Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah
teknik analisis interaktif model Milles dan Huberman yaitu meliputi tahap:
1) Reduksi Data, 2) Penyajian Data (Display), 3) Penarikan Kesimpulan/
Verifikasi. Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai
berikut: a) Tahap Perencanaan, b) Tahap Pelaksanaan Tindakan, c) Tahap
Observasi, d) Tahap Refleksi. Indikator ketercapaian merupakan rumusan
indikator ketercapaian yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam

menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian (Sarwiji Suwandi, 2009:
61).

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengamatan tindakan dapat dinyatakan bahwa terjadi
peningkatan kualitas pembelajaran, baik proses maupun hasil kemampuan

berbicara dengan menggunakan strategi role playing dari Siklus I dan Siklus
II. Secara garis besar penelitian ini telah berhasil menjawab rumusan masalah
yang telah dikemukakan peneliti, yaitu apakah penerapan strategi role playing
dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri
Kebonharjo, Klaten Tahun Ajaran 2012/2013?. Adapun jawaban untuk
perumusan masalah di atas adalah: Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) terhadap peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas V

SD Negeri Kebonharjo, Klaten melalui penerapan strategi role playing ini
dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus
II. Berdasarkan tindakan-tindakan yang telah dilakukan, guru dikatakan telah
berhasil melaksanakan pembelajaran berbicara dengan penerapan strategi role
playing sehingga mampu menarik minat siswa yang berakibat pada
meningkatnya kemampuan berbicara siswa. Keberhasilan penerapan strategi
role playing dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara dapat dilihat
dari indikator-indikator sebagai berikut: 1) Meningkatkan isi pembicaraan
siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Sebelum tindakan
penelitian dilaksanakan, siswa dalam menyampaikan isi pembicaraan kurang
tepat. Berdasarkan data awal penelitian, diketahui bahwa jumlah siswa yang
dapat menyampaikan isi pembicaraan terhadap pembelajaran keterampilan
berbicara sebanyak 8 siswa atau sebesar 30,7% dari jumlah keseluruhan 26
orang. Setelah pelaksanaan tindakan, maka diperoleh simpulan bahwa jumlah
siswa yang dapat menyampaikan isi pembicaraan dalam pembelajaran
keterampilan berbicara semakin meningkat, yaitu menjadi 61,5% atau
sebanyak 16 siswa (pada Siklus I) dan 84,5% atau sebanyak 22 siswa (pada

Siklus II), 2) Meningkatnya kemampuan siswa dalam menyampaikan tujuan
pembicaraan dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Sebelum tindkaan
penelitian dilakukan, sebagian besar siswa tidak mampu menyampaikan
tujuan pembicaraan dengan tepat. Berdasarkan data awal penelitian, diketahui
bahwa jumlah siswa yang dapat menyampaikan tujuan pembicaraan terhadap
pembelajaran keterampilan berbicara sebanyak 4 siswa atau sebesar 19,2%
dari jumlah keseluruhan 26 siswa. Setelah pelaksanaan tindkaan, maka
diperoleh simpulan bahwa jumlah siswa yang dapat menyampaikan tujuan
pembicaraan semakin meningkat, yaitu menjadi 8 siswa atau 30,7% (pada
Siklus I) dan 23 siswa atau 88,5% (pada Siklus II), 3) Meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengucapkan nada bicara dalam pembelajaran
keterampilan berbicara. Sebelum tindakan penelitian dilakukan, sebagian
besar siswa masih kurang tepat dalam pengucapan nada bicara pada
pembelajaran keterampilan berbicara. Berdasarkan data awal penelitian
diketahui bahwa jumlah siswa yang dapat mengucapkan nada bicara secara
tepat dalam pembelajaran keterampilan berbicara sebanyak 12 siswa atau
sebesar 46,2% dari jumlah keseluruhan 26 siswa. Setelah pelaksanaan
tindakan, maka diperoleh simpulan bahwa jumlah siswa yang dapat
mengucapkan nada bicara semakin meningkat, yaitu menjadi 17 siswa atau
65,4% (pada Siklus I) dan 24 siswa atau 92,3% (pada Siklus II),
4) Meningkatkan kesopanan siswa dalam melakukan kegiatan berbicara.
Sebelum diadakan tindakan, sebagian besar siswa tidak sopan dalam
berbicara. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil observasi kondisi awal siswa
saat mengikuti pembelajaran berbicara di kelas. Berdasarkan data awal
penelitian diketahui bahwa jumlah siswa yang sopan dalam kegiatan berbicara
sebanyak 13 siswa atau sebesar 50% dari jumlah keseluruhan 26 siswa.
Setelah pelaksanaan tindakan, maka diperoleh simpulan bahwa jumlah siswa
yang sopan dalam berbicara semakin meningkat, yaitu 20 siswa atau sebesar
76,9% (pada Siklus I) an 25 siswa atau sebesar 96,2% (pada Siklus II),
5) Meningkatnya hasil belajar siswa pada setiap siklus. Guru dan peneliti
menetapkan batas minimal ketuntasan belajar siswa pada Siklus I sebesar

57,7% atau sebanyak 15 siswa. Pada Siklus II diperoleh hasil ketuntasan
belajar siswa sebesar 96,2% atau sebanayk 25 siswa.
D. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksankaan
dalam dua siklus dengan menggunakan strategi role playing dalam
pembelajaran keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD Negeri
Kebonharjo, Klaten dapat disimpulkan bahwa: 1) Penggunaan strategi role
playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD

Negeri Kebonharjo, Klaten tahun ajaran 2012/2013. Hal ini ditandai dengan
mengingkatnya persentase isi pembicaraan, tujuan pembicaraan, nada bicara
dan kesopanan berbicara dalam proses pembelajaran. Pada Siklus I persentase
klasikal isi pembicaraan siswa sebesar 61,5%, tujuan pembelajaran 30,7%,
nada bicara 65,4% dan kesopanan berbicara 76,9%. Pada Siklus II terjadi
peningkatan yaitu persentase klasikal isi pembicaraan siswa sebesar 76,9%,
tujuan pembelajaran 88,5%, nada bicara 92,3% dan kesopanan berbicara
96,2%, 2) Penggunaan strategi role playing dapat meningkatkan hasil belajar
keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD Negeri Kebonharjo Tahun
Ajaran 2012/2013. Dilihat dari hasil tes berbicara pada Siklus I diketahui 15
siswa (57,7%) dari 26 siswa telah mencapai KKM (60) dan meningkat pada
Siklus II sebanyak 24 siswa (96,2%) dari 26 siswa telah berhasil mencapai
nilai KKM.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Budi Wahyudi. 2011. Pembelajaran Bahasa dan Ssatra Indonesia untuk
Guru Sekolah Dasar . Surakarta: Qinant.
Asri Pratiwi. 2009. Peningkatan Pemahaman Konsep “ Persiapan Kemerdekaan
Indonesia” dalam Pembelajaran IPS melalui Metode Role Playing pada
Siswa Kelas V SD Negeri 01 Blorong Tahun Pelajaran 2009/2010. UNS:
Skripsi.
Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. 200. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah. Yogyakarta: PAS.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar Model Silabus Kelas V. Jakarta: Diknas.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djago Tarigan. 1992. Materi Pokok Pendidikan bahasa Indonesia 1. Jakarta:
Depdikbud.
Gino, dkk. 1996. Belajar dan pembelajaran I. Surakarta: UNS Press.
Gorys Keraf. 2001. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa ,
Cetakan XII. Ende: Nusa Indah.
Henry Guntur Tarigan. 2008. Berbicara Sebagai Salah Satu Keterampilan
Berbahasa . Bandung : Angkasa.
Herman J. Waluyo. 2002. Drama Teori dan Pengajarannya . Yogyakarta: PT.
Prasetya Widya Pratama.
Hhtp://edusogem.blogsport.com/2010/11. Diakses pada tanggal 28 Januari 2013
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada.
Maidar G. Arsyad dan Mukti U.S. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Made Pidarta. 1990. Cara Belajar Mengajar di Universitas Negara Maju. Jakarta:
Bumi Aksara
Marika Soebrata. 1997. Strategi Pembelajaran PLB. Surakarta: UNS Press

Mulyani Sumantri dan Johan Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar .
Bandung: CV Maulana.
Nurhatim. 2009. Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan
Kemampuan Menceritakan Isi Cerpen Siswa Kelas X SMA Darul
Quran Singosari. UM : Skripsi.
Oemar Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
Puji Santosa, dkk. 2008. Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Pusat Bahasa Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai
Pustaka.
Sabarti Akhadiah MK, dkk. 1991/1992. Bahasa Indonesia I. Jakarta : Proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Karya
Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS.
Soemarjadi dan Musni Ramanto. 2001. Pendidikan Keterampilan. Malang:
Universitas Negeri Malang.
St. Y. Slamet. 2008. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia . Surakarta:
UNS Press.
Sudijono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Suharyanti. 1996. Berbicara . Surakarta: UNS Press.
Sutino. 2011. Peningkatan Ketrampilan Berbicara Melalui Metode Bermain
Peran Pada Siswa Kelas III SD Negeri I Sidoarjo Sragen Tahun Ajaran
2011/2012.
Tri Budiharto. 2008. Pendidikan Keterampilan. Surakarta: UNS Pres.
Tri Priyadi. 2010. Peningkatan Keterampilan Berbicara melalui Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 1
Karangmalang, Sragen Tahun Ajaran 2009/2010. UNS : Tesis.

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Role Playing Pembelajaran IPS Pokok Bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Ajung 03 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 4 5

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Campur Kode pada Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

0 35 167

Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team Pada Siswa Kelas V C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014

0 13 0

Upaya Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Koordinasi Lengan Dan Napas Pada Renang Gaya Bebas Melalui Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

0 9 37

Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Kayang Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Tegal Sari Pringsewu

1 8 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VI SD XAVERIUS 3 BANDAR LAMPUNG

5 30 39

Peningkatan Pemahaman Tata cara pernikahan Melalui Metode Role Playing dan Demonstrasi Pada Siswa Kelas XII

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Role Playing Untuk Mengatasi Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 6 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

0 2 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture di Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 03 Salatiga

0 1 17