PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA.
TESIS
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN
INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP
'P, HASIL BELAJAR MATEMATIKA
~c
.b
~
Disusun dan di.Yuk:an oleh :
t-AKSANA KE'FAREN
NIM. 045020307
pada Tanggal 13 Juli 2006 dan Dinyatakan Telah Memenuhi - f
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
_
Pro~
Studi Teknologij>endidikan
_
Medan,
Juli 2006
Menyetujui
Tim Pembimbing
Dr. Abdul Hamid K. M.Pd
NIP. 130935475
Ketua Program Studi
Teknologi endidikan
Prof. Dr. Harun Sitompul. M.Pd
NIP. 131570453
Prof. Dr. Belferik Manullang
NIP. 130518778
PERSETUJUAN DEWAN PENGUTI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NO.
l.
2.
({
3.
Dr. Abdul Hamid K M.Pd
~P.
130935475
(Sekrernris) '
/
f~
~
Prof. Dr. Yunnaini M, M.A
NIP. 130439547
(Anggota)
'ff
•
•
4.
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd
NIP. 131570453 --
(Anggota)
rto'"...
-.11:
5.
\1((
})((
~c
"SI,
~
\)
:_ ~
L
..............................................
: A '~ _,.c J, ~
:<
-- .................~ ..... ..
;;?CI-s
to'
Q;'
Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd
~P.
131570419
~
('Anggota)
illtJIE." ' ' ............ . ......... .
--
KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan yang penuh kasih
dan rahmat. Semua karena anugerah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
tesis ini. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebahagian persyaratan memperoleh
gelar Mas_!er Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascascujana
Universitas Negeri Medan, dengan judul: Pengarub Strategi Pembelajaran dan
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak yang disebabkan karena kurangnya ilmu. pengetahuan, waktu, dan
dana yang penulis miliki. Oleb karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. dan Bapak Dr. Abdul Hamid, M.Pd. selaku
dosen pembimbing yang dengan sabar memberi arahan, bimbingan, dan motivasi
serta meluangkan waktunya kepada penulis sejak awal kuliah hingga penyelesaian
tesis ini. Kepada lcetiga narasumher: Ibunda Prof Dr. Yurmaini M .• M.A. Prof. Dr.
Harun Sitompul, M.Pd., dan Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd. telah memberikan
masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta selurub bapak. dan ibu dosen
dengan tulus ikhlas telah memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menempuh
pendidikan di Program Pascasarjana Unimed. Pada kesempatan ini juga penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
I~
Pertama: Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Program Pascasarjana
Universitas Nege'ri Medan, para Asisten Direktur, Ketua, dan Sekretaris Program
Studi I e!nologi Pendidikan, para staff administrasi Program Pascasarjana
111
Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan bantuan untuk kelancaran studi
dan penyelesaian tesis ini.
Kedua: Bupati Karo, Sekda Karo, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Karo
dan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Karo serta seluruh staf pegawai yang telah
memberikan izin belajar dan bantuan dana kepada penulis, Ibu Kite Br. Ointing S.Pd
sebagai kepala SD NO. 040461 Berastagi dan Ibu Kristina br Ginting S.Pd. selaku
kepala SD NO. 047160 Berastagi yang telah memberi izin kepada penulis untuk
mel
an penelitian pada sckolah yang dipimpinnya, scrta siswa kelas VI SD NO.
040461 dan SD NO. 047160 Berastagi Tahun Pelajaran 2005/2006 yang menjadi
populasi dan sampel penelitian ini.
l f:
Ketiga: Kepada lbunda R Br. Sembiring dan R. Br. Ointing (Alm) atas
segenap perhatian dan didikan, dan bimbingan dari kecil hingga kini, serta doa-doa
yang sen.antiasa menyertai f>erjalanan hidup penUlls, serta kepada abang, kakak dan
adik yang telah banyak memberik.an dukungan secara moril dan materiaL
~
~ \
Keempat: Secara khusus kepada Istri tercinta Samari11 Br. Sembiring, SH,
dengan pengorbanan dan dukungan sepenuhnya s~rta
pengertiannya yang tak terukur,
sehingga penulis dapat mengikuti studi dengan lancar dan menyelesaikan tesis ini dan
ketiga ananda Juan Fatur Ketaren, Brian Maxwell dan Putri Dea Betrix sebagai
pemacu penulis untuk menyelesaikan studi ini.
0
/
-
Kelima: Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknologi
Pendidikan UNIMED angkatan VII kelas eksekutif, khususnya Jonrit Wantoni
Surbakti, Kenan Ointing, dan Josep Tarigan yang telah bersama-sama saling asuh,
asih dan asah serta berbagi suka dan duka selama .perkuliahan dimula
iv
~ hinga
lulus,
serta Drs. Saut Marasi Manihuruk yang banyak membantu penulis menafsirkan buku
berbahasa asing dan Evi Susilawati, M.Pd. alumni Pascasarjana Program Studi
Teknologi
Pendidikan
UNIMED
yang
telah
sukarela
membantu
penulis
menyelesaikan tesis ini dan rekan Guru Berprestasi Swnatera Utara yang telah
memberi dukungan positif dalam penyelesaian studi ini.
)~ ~
; /
Hendak.nya semua kebaikan dan bantuan_ yang diberikan kepada penulis
menjadi amal kebajikan. Akhlmya, penulis mengakui bahwa tulisan ini masih jauh
berpikir bagi yang membacanya, dan juga bagi dunia pendidikan.
Medan,
Penulis
v
...,() /
Juli 2006
DAFfARISI
Halaman
ABSTARCT .......................................................................... i
ABSTARK............................................................................ ii
KATA PENGANTAR......................·..................................... ...
iii
DAFTAR 181......................................................................... vi
DAFTAR TABEL...................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................
DAFTAR LAMPIRAN.. .. . .. .. . .. .. . .. . . . . . . .. . . . . . . .. . .. . .. .. . .. . . . . . . . . . . . .. . . ..
--
IX
xi
xii
..... -
BAB ,....-I.._
~s
NEe
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................... ...............
~ 1
C. Pembatasan Masalah........................................
7
D. Perumus@_Masalah .............!c• .!' "'
8
~ ·
E. Tujuan Penelitian........................................... .
9
F. Manfaat Penelitian......................................... .
9
KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis ......... . ................... - ~
11
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Matematika.....
11
2. Hakikat Strategi Pembelajaran . .. . .. .. . .. . .. .. .. .. .. ..
19
a. Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya..............
22
b. Strategi Pembelajaran Ekspositori........... ::-:..
25
~S
EC
3. Interaksi Sosial.. ......................... :................
28
B. Penelitian Yang Relevan .................. .. .............
34
C. Kerangka Berpikir..........................................
35
1. Perbe_daan Hasil belajar Si s.Fa yang Diajar __
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
Strategi Pembelajaran Ekspositori.. ... .. . .. . . .. .. .. ..
35
2. Pengaruh Interaksi Sosial Siswa Terhadap
Hasil Belajar Matematika.............................
38
3. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Interaksi
Sosial Terhadap Hasil belajar Matematika.........
41
Vl
D. Hipotesis Penelitian....... .. .. . .. .. ............ .. .. . .. ....
BAB
III
43
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................
45
B. Metode dan Rancangan Penelitian. .. . .. ..... . . . . . . . . . ..
45
C. Populasi dan Sampel Penelitian.................. .. . .. ..
46
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
Variabel Penelitian ....................................... _
1. Variaoel Penelitian...... ~
.......................-:7
47
2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian....... . .
47
F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuaan....... .. ... . ....
51
G. Teknik. dan lnstrumen Penelitian Data................
53
H. Teknik Analisis Data.....................................
62
I. Hipotesi Statistik...."'! ... .... ... .. ... .. ... .. ... ... .. • • .....
63
>""
BAB IV
47
BASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data...................:: ....................-:.::
1. Skor Hasil Belaj ar Matematika Siswa yang Diaj ar
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya.......
2.
3.
~;
64
64
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori.. .......
65
Skor-Hasil Belajar Matematika Siswa yang - Memiliki Interaksi Sosial Koperatif. .. . .. .. .. .. . .. ..
67
4. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang
Memiliki lnteraksi Sosial Kompetitif... .. . .. . .. .. ..
5.
0
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
Memiliki Interaksi Sosial Koperatif.......... :-: :-=-..
68
1
70
6. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar •
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
I
Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif......... . . . . . . 71
7.
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan
Memiliki Interaksi Sosial Koperatif...........-:.-:. ...
vii
/
73
8.
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan
Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif................
74
B. Pengujian Persyaratan Analisis............................
76
1. Pengujian Nonnalitas Data............................
76
2. Uji Homogenitas Varians..............................
78
C. Pengujian Hipotesis.........................................
79
1. Perbedaan Hasil belajar Siswa yang Diajar
c /
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
Strategi Pembelajaran EkSpositori................:":".. 80
c
2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki
Interaksi Sosial Koperatif dan Kompetitif.. . . . . . . . ..
80
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Interaksi
Sosial Terhadap Hasil Belajar Matematika......... 81
D. Diskusi Hasil Penelitian......~ .......................-:-....
1. Perbedaan Hasil belajar Siswa yang Diajarkan
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
Strategi Pembelajaran Ekspositori....................
~
11)
""
>
%.
11-s ~'Ec
4$1_,
86
2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki
lnteraksi Sosial Koperatif dan Kompetitif... . . . . . . ..
88
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Interaksi
Sosial Terhadap Hasil Belajar Matematika........ .
90
E. Keterbatasan Penelitian .................................... .
BAB V
86
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
--
92
A. Simpulan.................................................. ..
94
B. Implikasi. ................................... .. ............ .
95
C. Saran........................................................
102
?
~
'·
"' /
'·
"'
104
DAFTAR PUSTAKA.....7 .-:: ....................7 .-:: ....................7 .7: .
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................ ........... .
viii
109
DAFTAR TABEL
NO.TABEL
-:-..,..
NAMA TABEL
.__
---. HALAMAN
2.1
Perbedaan Strategi Pembelajaran Tutor dengan Ekspositori
38
3.1
Rancangan Penelitian
45
3.2
Komposisi Anggota Sampel atau Subyek Penelitian MenuruL
46
~-a,.
Jenis Perlakuan
-~t.
~
tn
f .
~";
Pelaksanaan Perlakuan
3.4
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika
3.5
K.isi-Kisi Instrumen lnteraksi Sosial Siswa
4.1
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
4.2
{$
4.3
..
IJJ
3.3
Siswa Kelas Tutor Sebaya
~
53
iJ\~
-
c:~
/
"
. (J
J
/
55
--
57
64
}
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matemat:iKa
Siswa Kelas Ekspositori
~ \ {
f'
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
67
Siswa yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif •
4.4
l~
4.5
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
69
Siswa yang Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif
Daftar Distribusi Frek:uensi Skor Hasil Belajar Matematika
70
Siswa Kelas Tutor Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial
Koperatif
4.6
tn\/IJJ
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
ix
72
Siswa Kelas Tutor Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial
Kompetitif
4.7
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
73
Siswa Kelas Ekspositori yang Memiliki . Interaksi Sosial
Koperatif
4.8
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
75
Siswa Kelas Ekspositori yang Merniliki lnteraksi Sosial
4.9
Rangkuman Deskripsi Data Penelitian
76
4.10
Rangkurnan Hasil Perrufimgan Uji KenormaJ.an
77
4.U
Rangkuman Pengujian Homogenitas Varians Sam.pel dengan
79
\;
:;
Uji Bartlett
Perhitungan A!:J.hVA 2 Jalur
4.12
H~
4.13
Rangkuman Hasil Uji Scheffe
il
79
82
X
DAFTAR GAMBAR
NO.Gambar
Nama Gambar
Halaman
2.1
Model Srategi Pembelajaran Tutor Sebaya
24
2.2
Model Srategi Pembelajaran Ekspositori
28
4.1
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tutor
65
Sebaya
4.2
li.
4.3
Ekspositori
:)\~
:J\~
4.4
Memiliki lnteraksi Sosial Koperatif
4.5
~A,.
'9,.
0
/
n
Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif
Histo~am
r~ ""
li
/
--
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
--
~s
74
Jnteraksi Sosial Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika
75
Nl G~
Gra:fik Estimasi Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan
xi
72
:J
Ekspositori yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif
Ekspositori yang Memilik:i lnteraksi Sosial Kompetitif
71
~1
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tutor
Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif
4.7
69
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tutor
{ ~
4.6
G~
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang
Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif
4.9
68
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang
A
4 .8
66
Histograttt Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
85
DAFTAR LAMPIRAN
1
__..- HALAMAN
NAMA LAMPIRAN
NO.LAMPIRAN
Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika
2.a
109
1
~
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Tes Hasil
...
"
2.b
~
Belajar Matematika)
~
122
~
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Tes Basil
Belajar Matemati.kn) Kelompok Atas dan Bawah
123
~I
'
3
CJ
........___
M
Rangkuman Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya
Pembeda
~
--
~
Ne0
NE~
-
/i""'
~\I
Rangk.uman Analisis Validitas Item Tes
4.a
4.b
'
1
124
~
125
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Tes Hasil
127
Nt
:;:::::- Belajar Matemati.Ka yang Valid)
,...
./ ~
~'cl
5
Angket Interaksi Sosial
6
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Angket
~7.a
.~
7.b
7.c
;,r
~/("
Rangkwnan Analisis Validitas Item Angket
Perubahan Nomor Item Angket Yang Valid
--
68
Interaksi Sosial) _
•.
128
~
tr;-~
. .:_~
/
..
II:!
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Angk.et
132
~:.r
133
137
139
Interaksi Sosial yang Valid)
Perhitungan Basil Uji Coba lnstrumen Tes Hasil Belajar
Xll
140
151
Rencana Pembelajaran Strategi Pembelajaran Tutor
9.a
Sebaya
9.b
Rencana Pembelajaran Strategi Pembelajaran Ekspositori
192
lO.a
Data Interaksi Sosial Kelas Strategi Pembelajaran Tutor
232
c11>
Sebaya
Data Interaksi Sosial Kelas Strategi Pembelajaran
lO.b
~
"'
.___...
Ekspositori
--
~
)
233
..-....._
. 1\j
r:" ="--.
IO.c
Data lnduk Penelitian
234
11
Distribusi Frekuensi Data Penelitian
235
12
Perhitungan Statistik Dasar
237
13
Perhitungan Uji Nonnalitas Data dengan Uji Liliefors
240
14
Perhitungan Uji Homogenitas Varians
250
Pengujian Hipotesis
253
Uji Lanjutan Scheffe
258
15
16
I
s
17.a
Izin Melakukan Penelitian
17.b
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
18.
Riwayat Hidup
-
--.......
259
>
/
260
262
~
xiii
IMILIK PERPUST AK~
I
UNIMEO
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mualah
l~
~
Matematika sebagai suatu "ilmu" memiliki obyek dasar yang berupa fakta,
konsep, operasi dan prinsip. Dari. obyek dasar itu berkembang menjadi obyek-obyek
lai~
misalnya pola-pola, struktur-struktur dalam matematika. Matematika sekolah
adalah bagian unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan
atau berorientasi pada kependidikan. Dengan demik.ian dalam pembelajaran
matematika perlu diusahakan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa,
mengkonkretkan obyek matematika yang abstrak menjadi mudah dipahami oleh
siswa. Sejalan dengan tujuan yang termuat dalam garis besar program pengajaran
(GBPP) matematika, pada dasarnya pembelajaran matematika bertujuan untuk
menata
nalar,
membentuk
sikap
siswa,
dan
menumbuhkan
kemampuan
menggunakan/menerapkan matematika. Hal ini berarti bahwa dalam proses
pembelajaran tidaklah cukup hila hanya memberi tekanan pada terampil menghitung
dan dapat menyelesaikan soal. Perhatian secara khusus juga hams diberikan
bagaimana nalar dan sikap siswa dapat terbentuk:. Nalar yang tertata, sikap yang telah
terbentuk dan kemampuan menerapkan matematika akan merupakan penopang
penting terbentuknya kemampuan siswa untuk memecahkan masalah ~g
muilgkin
dihadapinya kelak.
(~
Pembelajaran matematika di sekolah dimulai secara formal sejak anak duduk
di bangku Sekolah Dasar. Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan .
1
t~
1
2
bemalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat
pemecah masalah pola pikir dan model rnatematika serta sebagai alat kornunikasi
melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. Kualitas
pengajaraan matematika saat ini sangat sering disoroti masyarakat karena rata-rata
hasil belajar matematika jauh lebih rendah dibandingkan bidang studi lain. Berbagai
komentar dilontarkan berkaitan dengan hal tersebut. Seperti yang- dikemukakan
Ahmad (2002) yang dilansir oleh media masa menyatakan kekhwatirannya dengan
kundisi, bahwa kernampuan berhitung murid SD menurun: .....k:ini kita temukan
rendahnya penguasaan berhitung pada murid SD bahkan hitungan sederhana yang
digunakan sehari-hari, umpamanya perkalian, ukuran, pecahan bahkan penambahan
dan pengurangan sederhana baru dapat dijawab hila mengunakan kalkulator".
Selain itu Kepala SMK Negeri 3 Palangkarya, Sukmawijaya (2004)
mengatak:a n ..jika mengacu basil UAN dalam Tah.un Pelajaran 2002/2003 maka
Tahun Pelajaran 2003/2004 diperkirakan 30-40 % siswanya tidak lulus, penyebabnya
terutama dari nilai matematika yang rendah. Staf Pengajar FMIPA UNJ, Santoso
(2002) fi!.eggatakan bahwa: _: · ~ anyk
orang tul!_ ~
murid meng
~ ~
sulitnya
pelajaran matematika, penyebabnyajustru lebih dikarenakan siswa kurang memahami
konsep dasar pelajaran matematika".
Kelompok kerja guru (KKG) yang mana sebahagian guru-guru yang
tergabung di dalamya adalah guru SD yang ada eli kelurahan Gundaling I Berastagi
mengeluhkan sulitnya meningkatkan hasil belajar rnatematika, dimana rata-rata basil
belajar matematika siswa selalu lebih rendah dari basil belajar siswa pada mata
3
pe1ajaran yang lain. Suasana pembelajaran matematika telihat kurang semangat hanya
sebahagian kecil saja siswa yang bergairah dalam belajar. Banyak pekerjaan rumah
yang tidak dikerjakan dan basil pekerjaan siswa terkesan seadanya dan kurang
merespon apa yang disarankan guru untuk memperbaikinya. Pemahaman siswa
terhadap konsep yang sedang diaj arkan sangat dangkal dan konsep yang dibutuhkan
sebagai prasyarat untuk memp.s:lajari konsep baru terkadang tidak dimilildnya
I
Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, berkaitan
erat
bervariasi dan efektif dalam menyampaikan suatu materi. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Suryadi (2002) bahwa "Gunilah yang paling memahami mengapa
prestasi belajar murid·murid menurun dan metode mengajar apakah yang paling
efektif digunak:an dalam penyampaian suatu materi". Demikian juga Syah (2000)
menyatakan untuk mencapai- hasil belajar yang- ideal, kemampuan- para pendidik.
teristimewa guru dalam membimbing belajar murid-muridnya amat dituntut, jika guru
dalrun keadrum siap dan memiliki profesional dalam melaksanakan kewajibannya,
harapan terciptanya smnber daya manusia yang berkualitas akan tercapai. /
.1
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika, diperlukan suatu
strategi, yaitu strategi yang dapat mengaktifkan siswa untuk belajar. Pada dasarnya
strategi tersebut bertumpu pada dua hal yaitu; (1) Optimalisasi interaksi antar semua
elemen pembelajaran (guru, s iswa, media, saranadan prasaranal.), (2) Optimalisasi
keikutsertaan seluruh sense siswa (panca indra, nalar, rasa, karsa). Optimalisasi yang
dikehendaki dapat dicapai dengan penerapan dan pemanduan berbagai metode secara
4
tepat. Kreativitas guru tetap diperlukan untuk memilih metode yang sekiranya cocok
dengan bahan kajian dan kondisi yang dihadapinya Kebanyakan guru mengajar
selalu dengan satu metode saja, kurang bervariasi. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Suyono (dalam Annanto, 2001 ), hasil penelitian beberapa pakar pendidikan
matematika menunjukan bahwa guru tidak mampu menggUnak:an berbagai variasi
model belajar, dengan merubalt metode yang terlanjur dianggap 'benar dan efektif',
tidak memperhatikan perlunya pengembangan pola pikir logis, kritis dan kreatif
i;;.
I
Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan memotivasi siswa dapat
menjadi daya tarik bagi siswa dalam mempelajari matematika, "... kekurangan atau
ketiadaan memotivasi menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam belajar,
pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar siswa".
c
j
Pada pembelajaran matematika pemahaman peserta didik terhadap konsep
matematika akan berkembang apabila ikut serta dalam aktivitas matematika seperti
mencoba membuat pengertian dari penjelasan yang mereka lihat atau dengar dari
yang lain. Seperti pepatah Cina yang dikemukakan Hainstock (I 999: 29) bahwa, aku
--
--
--
--
dengar dan aku lupa, aku lihat dan aku ingat, aku lakukan aku mengerti, yang
maknanya bahwa pelajaran yang diterima hanya didengar saja tan.pa berbuat akan
mudah untuk dilupakan tetapi jika siswa dilibatkan untuk mengerjakan, memecahkan
dan menarik kesimpulan maka siswa tersebut akan lebih mengerti dan paham.
{$
Pembelajaran secara formal berlangsung di sekol~
salah satu diantaranya
pembelajaran matematika. Disamping siswa belajar di sekolah mereka juga saling
5
berinteraksi dengan sesarna siswa yang lain. Sekolah merupakan suatu penghubung
yang penting untuk terjadinya keterlibatan dan sosialisasi bagi anak. usia sekolah. Hal
ini sesuai dengan pendapat
Hurlock (1978) tentang lingkWlgan sosial anak,
Bersekolah berarti anak mulai bersosialisasi dengan teman sebaya, di sekolah anak
berteman dengan teman sebaya. Masuknya anak ke sekolah merupakan hal yang
penting, karena anak-anak menjadi semakin ~rikat
dengan kebi'!_U£811 sosialnya.
Siswa dalam berinteraksi dengan sesamanya memiliki kencendrungan yang berbeda-
cendrung dengan persaingan, sebahagian yang lain memiliki kecendrungan bekerja
-
sarna. Pada usia ini siswa akan lebih tertarik bergaul dengan ternan sebaya, siswa
cendrung ingin berbagi, baik pengalaman (bercerita) maupWl berupa benda. Hal ini
sejalan dengan pendapat Maier (1965) tentang minat sosial anak. Anak: pada m.asa
usia sekolah (7-12 tahWl) memusatkan perbatianya untuk berhubungan dan
berkomunikasi dengan ternan sebaya Anak belajar untuk memberi dan menerima di
antara
teman~y.
dan keinginan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
menjadi besar. Kecendrungan siswa berinterak.si sosial dengan siswa lain dan warga
sekolah lain mempengaruhi bagaimana siswa menempatkan diri di sekolah (Ahmadi,
1991 ). Kecendrungan siswa berinteraksi dengan sesamanya akan terlihat pada saat
siswa bergaul dengan orang lain. Diterima atau ditolak oleh sesamanya sangat
penting bagi siswa, karena siswa yang diterima oleh sesamanya terlibat lebih ceria
dan semangat dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai siswa di sekolah. Siswa yang
kurang dapat berinteraksi dengan sesamanya terlihat lebih murung, suka menyendiri
6
dan kurang bersemangat dalam belajar. Dengan dikenalinya kecendrungan interaksi
sosial siswa sejak dini, guru dapat menyesuaikan strategi pembelajaran yang tepat
bagi siswa tersebut Sehingga walaupun kecendrungan siswa berinteraksi sosial
berbeda tetapi basil belajar mereka diupayakan tidakjauh berbedalhampir sama.
\;
Kemampua.n siswa bersosialisasi dan berkomunikasi dapat dimanfaatkan
untuk menciptakan keterlibatan.siswa dalam belajar. Melibatkan siswa pada proses
pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kemampuan guru dalam
mengelola kelas dan mendesain strategi yang tepat memungkinkan siswa terlibat
secara aktif, baik fisik, mental dan sosial. Salah satu usaha melibatkan siswa, di
antaranya dengan starategi pembelajaran 'tutor sebaya'.
f~
4 s NEe~
....
Pada strategi pembelajaran tutor sebaya ini siswa yang lebih cepat belajar
dapat dijadikan tutor bagi teman-temanya. Dengan tutor sebaya ini kedua belah pihak:
diharapkmC dapat meraih keuntungan. Kemampuan guru melibatkaif siswa (tutor
sebaya) ini tentunya memerlilkan kecakapan khusus agar hasilnya maksimal.
\~
~I
~
B. ldentiflkasi Masalah.
1.
Berdasarkan latar belakang masalah yang berkaitan dengan pembelajaran
matematika, yang memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek
pedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan. Aspek pedagogis menunjukkan
pada kenyataan bahwa pembelajaran berlangsung dalam satu lingkungan pendidikan,
karena itu guru harus mendampingi peserta didik menuju kesuksesan belajar atau
penguasaan sejumlah kompetensi tertentu. Aspek psikologis menunjuk.an pada
7
kenyataan bahwa peserta didik pada umunya memiliki taraf perkembangan yang
berbeda, yang menuntut materi yang berbeda pula. Aspek didaktis menunjuk.kan pada
pengaturan belajar peserta didik oleh guru atau cara-cara menyampaikan bahan
pelajaran sehlngga dikuasai dan dimiliki oleh peserta didik. Dengan demikian, maka
dapat diidentiflkasi sejumlah permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran
matematika di SD yaitu: Faktor apa saja YJl!!g mempengaruhi _hasil belajar
matematika di SD? Apakah guru telah mempertimbangkan karakteristik dan hakikat
proses pem
memperhatikan karakteristik siswa pada waktu pelaksanaan pembelajaran? Apakah
guru mengetahui adanya berbagai strategi pembelajaran dalam pembelajaran
matematika? Adakah guru telah mempertimbangkan strategi pembelajaran sesuai
dengan tujuan dan bahan ajar yang disampaikan? Strategi pembelajaran apakah yang
telah digunakan guru dalam J)embelajaran matematika? Apabila guru menggunakan
strategi pembelajaran yang berbeda, apakah hasil belajar yang diperoleh siswa
berbeda? Apakah interaksi sosial siswa turut mempengaruhi hasil belajar siswa?
Apakah guru telah menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik
interaksi sosial siswa? Adakah interaksi antara strategi pembelajaran dengan interaksi
1
Cakupan masalah yang berkaitan dengan proses dan basil belajar matematika
sangat luas. Hal ini disebabkan karena basil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleb
banyak faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun yang berasal
8
dari luar diri siswa (eksternal). Berkaitan dengan hal ini, maka penelitian ini dibatasi
pada strategi pembelajaran dalam rangka memperoleh basil pembelajaran yang
optimal. Dalam penelitian strategi pembelajaran dibatasi pada strategi pembelajaran
tutor sebaya dan strategi pembelajaran ekpositori.
\~
Disamping it14 penelitian ini juga memperhatikan aspek perbedaan
-
karkateristik: individual siswa. Karakteristik individual siswa yang ditetapkan dalam
--
penelitian ini adalah kecendrungan siswa dalam berinteraksi sosial dalam
secara kompetitif.
e,O
'/
o/
~-
Subyek penelitian hanya melibatkan siswa sekolah dasar di Kelurahan
Gundaling I Kota Berastagi. Secara subtansi mata pelajaran matematika terdiri dari
atas seperangkat pengetahuan yang diharapkan. dimiliki, dikuasai dan diaplik.asikan
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini hasil belajar
tersebut dibatasi pada ranah kognitif pa.da pokok bahasan Pecah.an dan Operasinya
herdasarkan kurikulum 1994 suplemen 1999 pada kelas VI SD semester II.
(JNII'JIE.0
J
~
D. Perumusan Masalah.
l~
~
Berdasarkan latar · belakang, identiflkasi dan batasan masalah yang
dikemukakan, maka masalah yang akan diteliti dapat dinunuskan sebagai berikut:
1. Apakah basil belajar matematika yang diajar dengan strategi pembelajaran tutor
sebaya lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
9
2. Apakah basil belajar matematika siswa yang memiliki interaksi sosial koperatif
lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif?
3. Apakah ada interak.si antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa
terhadap basil belajar matematika
~
E. Tujuan Penelitian.
J
~
.b)\i?
~
~N,M\":.Q
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajar dengan
strategi pembelajaran eksp(>sitori pada mata pelajaran matematika.
Ec: _
2. Untuk. mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang memiliki interaksi
sosial koperatif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki interaksi
sosial kompetitif.
3~
Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran dan
interaksi sosial siswa (koperatif dan kompetitif) dalam mempengaruhi hasil
belajar matematika
F. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun praktis.
Secara teoretis basil penelitian ini diharapkan dapat 6ennanfaat untuk menambah dan
mengembangkan khasanah pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan, materl pembelajaran, interaksi sosial siswa, dan sarana yang tersedia,
10
dan sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran matematika.
Manfaat secara praktis adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi guru-guru,
pengelola, pengembang, dan lembaga-lembaga pendidikan dalam menjawab
dinamika kebutuhan siswa; Sebagai bahan informasi bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran tutor sebaya; Memberi data
empiris tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila menerapkan strategi
pemikiran untuk dilaksanakan bagi kemajuan dan peningkatan basil belajar siswa
khususnya di SD Kota Berastagi; dan Sebagai bali8n pertimbangan bagi pengembang
untuk mengembangkan atau merevisi sehingga strategi pembelajaran ini lebih efektif
dan efesien.
I MILIK PERPUST AK·~
I
I
UNIMEO
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A.Simpulan
(
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang dikemukan sebelwnnya,
maka dapat ditarik. beberapa simpulan di bawah ini:
J
J
1. Hasil beiajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran e.kspositori.
2. Siswa yang memiliki intetaksi sosial koP.eratif lebih tinggi basil belajar
-
-
matematikanya dibandingk.an dengan siswa yang memiliki interaksi sosial
gJ
kompetitif.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa terhadap
-
basil belajar matematika. Dari basil pengujian lanjutan. temyata bahwa siswa yang
memiliki interaksi sosial koperatif lebih tinggi basil belajar matematikanya jika
dibelajarkan dengan strategi tutor seba:ya dibandingkan dengan siswa yang
memiliki interaksi kompetitif jika dibelajarkan-dengan strategi tutor-sebaya, dan
basil belajar matemetika siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif yang
dibelajarkan dengan strategi ekspositori lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang memilild interaksi sosial koperatif yang dibelajarkan dengan strategi
-
pembelajaran totor sebaya.
94
-
·
95
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar
matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi tutor sebaya lebih tinggi
dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru- .
guru matem.atika untuk men~a
strategi pembelajaran tutor sebaya dalam
pembelajaran matematika di sekolah dasar.
~t6-"
kerja sama antara sesama siswa dalam pembelajaran matematika. Pada strategi ini
siswa yang telah mengusai materi pelajaran dapat menjadi tutor kepada temanya yang
belum menguasai atau sebaliknya siswa yang belum menguasai dapat meminta
bantuan kepada ternan yang telah menguasainya terlebih dahulu. Melalui kegiatan
tutorial yang demikian akan teriadi komunikasi yang meliputi penyampaian ide,
konsep, gagasan atau prosedur kerja dalam pemecahan masalah pelajaran.
l
'~ \
Kemampuan mengkomunikasikan ide, pikiran ataupWl pendapat sangatlah
penting, sesuai dengan tuntutan keterbukaan dan akuntabilitas kepada berbagai pihak.
Siswa diberi kesempatan mengorganisasikan pem.ildran dan ide matematika dengan
cara mengkomunikasikannya. mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka
secara logis dan jelas kepada tem.an-teman, guru dan orang lain, menganalisa dan
mengevaluasi pemikiran maternatika orang lain, dan menggunakan bahasa
matematika untuk menyatakan ide-ide mereka dengan tepat Kesempatan ini dapat
disediakan bagi siswa pada saat pembelajaran matematika dengan menggunakan
96
strategi pembelajaran tutor sebaya. Demikian juga kemarnpuan berpikir matematis
yang berdasark.an pertimbangan logis. rasional, kritis, cennat, jujur, dan efektif juga
dapat dengan sendirinya terlatih melalui penggunaan strategi ini. Hasil belajar
(kemampuan intelektual) matematika meningkat dengan penggunaan strategi
pembelajaran totur sebaya ini, juga dapat meningkatkan kemampuan lain berupa
keterampilan dan sikap seorangJnatamatis yang barus dimiliki oleh seseorang yang
telah belajar matematika.
aJaran tutor sebaya iru siswa diberi kesempatan
enggunaan s
memperbaiki kesalahanlkekeliruan yang dibua1nya. Kesalahan yang dilakukan
seorang siswa dapat digunakan sebagai bagian dari proses menyadarkan merek:a akan
kelem.ahan-kelemahan yang telah dilakuk.an para siswa. Tugas memperbaiki iirl
bukan dimaksudkan untuk mengbukum para siswa yang salah, namun d.imaksudkan
sebagai bagian untuk menunjukan dan menyadarkan mereka agar t.am kali tidak
terulang dan mereka sendiri dapat mengetahui dan menemukan kesalahannya sendiri
serta untuk memperkuat koru~ep
yang telah merek.a ketahui. I \ ~
Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pe.mbelajaran tutor
-
-
-
-
sebaya terbukti lebih tinggi dari strategi pembelajaran ekspositori. Hasil temuan
penelitian ini perlu disosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar
mata pelajaran matematika. Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilaku.kan lewat
seminar, lok8karya atau pendidikan dan latihan. Upaya sosialisasikan baml temuan
penelitian ini dilakukan dengan cara menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah
pada seminar
dan
lokakarya
tentang
strategi
pembelajaran matematika.
97
Memperkenalkan strategi pembelajaran tutor sebaya melalui pendidikan dan latihan
kepada guru-guru dan kepala sekolah sebagai salah satu alternatif strategi
pembelajaran matematika. Perlu diadakan pendidikan dan pelatiban bagi guru-guru
tentang pemilihan strategi pembelajaran matematika yang sesuai dengan karakteristik
siswa
materi
dan
pembelajaran
matematika
tersebut.
Tennasuk
memperkenalkan strategi pembelajaran tutor seba)'a sebagai salah satu pilihan dalam
pembelajaran matematika,
dimana basil penelitian ini menunjukan bahwa
' memberikan
basil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran
ekspositori.
(
~
Guru-guru SD Negeri Kelurahan Gundaling I Berastagi secara keseluru.han
masih mengeluhkan rendahnya basil belajar matematika si~
oleh karena itu guru-
guru harus membenahi diri dalam pemilihan strategi pembelajaran. Untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajarannya dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok kcrja guru. Usaha
memperkenalkan strategi pembelajaran tutor sebaya dilakukan lewat simulasi
mengajar dengan strategi pembelajaran tutor sebaya atau praktek langsung di kelas
dan guru-guru yang lain sebagai observemya. Dengan cam seperti ini guru-guru dapat
mengamati langsung dan dapat melihat langkah-langkah dan kegiatan yang dilakukan
dengan st:ritegi pembelajaran tutor sebaya ini, sehingga dapat menempkannya di
kelas yang diasuhnya Melalui wadah KK.G, guru berlatih memilih serta
menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat mengakomodir karakteristik
~
98
siswa SD. Salah satunya guru dilatih dan berlatih menggunakan strategi pembl~arn
tutor sebaya
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik siswa berupa kecendrungan
dalam berinteraksi sosial dengan sesamanya terbukti memberi pengaruh dalam
perolehan basil belajar siswa. Hasil belajar matamatika siswa yang memiliki interaksi
sosial koP-eratif lebih tinggi dibanding dengan basil belajar siswa yang memiliki
interaksi sosial kompetitif. Hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru
sosial kompetitif memiliki basil belajar matematika minimal sama dengan siswa yang
memiliki interaksi sosial koperatif dengan cara mengupayakan pemilihan strategi
pembelajaran yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki interaksi sosial
kompetitif.
'j
?
?
}
J
Interaksi sosial koperatif maupun kompetitif memiliki keunggulan masingmasing. Dengan mengembangkan interaksi sosial koperatif siswa akan terlatih untuk
menghargai orang lain, lebih dapat menerirna kesalahannya sehingga dapat
diperbaikinya, kepedulianya kepada orang lain semakin tinggi dan eg2 isme dalam
dirinya dapat dikurangi. Dengan mengembangkan interaksi sosial kompetitif juga
dapat melatih diri siswa cepat mandiri dan memiliki semangat juang yang tinggi.
Namun sesuai dengan tujuan pembelajarap matematika, disamping mereka memiliki
-
-
pengetahuan tentang matematika juga mereka memiliki sikap yang matematis dan
mampu berkomwlikasi dengan orang lain. Untuk itu perlu dikembangkan sikap
99
solidaritas antara sesama siswa sehingga antara kemampuan intelektual dengan sikap
dan keterampilan seimbang.
Sejalan dengan perlunya dikembangkan solidaritas sosial dikalangan siswa,
perlu dikembangkan pendekatan yang berbasis kerja sama, kebersamaan, dan
kolaborasi untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam kerja sama, dan
kemampllB!l bemegosiasi, berkomunikasi serta kemampuan mengambil keputusan.
Kebersamaan dan kerjasama dalam pembelajaran merupakan kerja sama di antara
Hasil temuan ini menunjukan bahwa karakteristik siswa turut serta
mempengaruhi basil belajar matematika siswa. Untuk itu bagi pengelola sekolah
perlu memperhatikan karakteristik siswa khususnya tipe interaksi sosial siswa pada
saat penerimaan siswa baru. Sehingga guru sidini mungkin dapat menyesuaikan
starategi pembelajaran dengan karakteristik siswa tersebut.
/. Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik siswa
yang salah satunya kecendrungan siswa berinteralcsi sosial dengan sesamanya dalam
pembelajaran di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang pengetahuan
karakteristik siswa guru dapat menyadari dan memahami karakter siswa tersebut.
Bagi
sekolah~
o lah
yang mampu dapat menyedikan psikolog sebagai mitra guru
terutama untuk memahami karakteristik siswa.
J
J
Siswa eli SD yang ada di kelurahan Gundiling I, setiap tinggkii hanya satu
lokal dan tidak memungkinkan memilah-milah siswa sesuai dengan karakteristiknya
Oleh k:arena itu guru perlu mengunakan strategi pembelajaran yang bervariasi agar
100
dapat mengakomodir semua keunggulan dan mengelemi.nasi kelemahan siswa
sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa. Untuk itu guru, kepala sekolah
dan pegawas satuan pendidikan perlu dibek.ali pengetahuan mengidentifikasi
sejumlah strategi pembelajaran yang cocok dengan strategi pembelajaran tertentu.
\
Hasil simpulan ketiga menunjukan bahwa siswa yang memiliki interaksi
sosial koperatif lebih tinggi _basil belajamya apabila diajar dengan strategi
pembelajaran tutor sebaya dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan
aJar materna
siswa yang
memiliki interaksi sosial koperatif yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
tutor sebaya lebih tinggi basil belajamya dibandingkan dengan basil belajar
matematika siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitifyang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran ekspositori.
f
?
}
"'
/
Memperhatikan interaksi antara strategi pembelajaran dengan interaksi sosial
siswa, maka guru harus lebih bijaksana dalam menentukan strategi pembelajaran
yang akan digunakan dalam membelajarkan siswanya. Penggunaan stratcgi
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristitik siswa maka kegiatan pembelajaran
akan lebih benrtakna, sehingga pembelajaran yang dilaksan.ak.an lebih efektif, efesien
dan memililci daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu strategi
pembelajaran yang sesuai untuk setiap karakteristik. siswa maupun karakteristik
materi pembelajaran. Tetapi ha.Sif penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata
pelajaran matematika untuk memilih strategi pembelajaran tutor· sebaya dalarit.
membelajarkan siswanya. Sesuai dengan basil penelitian, dapat diaplikasik.an dalam
101
~
merancang pembelajaran disesuaikan dengan memperhatik.an karakteristik siswa
d.imana siswa yang memiliki interaksi sosial koperatif dalam belajar matematika akan
lebih tinggi basil belajamya jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran tutor
sebaya. Bagi siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif perlu diadakan
pendekatan kepada siswa agar dapat merubah perilalrunya untuk dapat bek.erja sama
dengan sesama siswa yang lainnya, supaya perolehan basil belaj ar siswa yang
memili.ki interaksi sosial kompetitif ini minimal sama dengan siswa yang memiliki
interaksi sosila koperatif.
\~
c;.
t
I
c;.tJ~
~
Perancangan pembehtjaran dapat dijadikan titik awal bagi upaya perbaikan
kualitas basil belajar. Ini
berarti bahwa perbaikan kualitas basil belajar siswa
haruslah diawali dari perbaikan kualitas rancangan pembelajaran. Menerapkan
strategi pembelajaran tutor sebaya merupakan salah satu upaya perbaikan kualitas
basil belajar. Guru harus memperhatikan langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya
seperti yang tennuat pada bao II dan karakteristik siswa menjadi titik. acuan dalam
menerapkan rancangan tersebut.
\'
~,(5
Dalam merancang pembelajaran dengan strategi pem.belajaran tutor sebaya,
diperlukan penataan yang tepl!1; agar terjadi kerja sama yang efektif, siswa terlibat
aktif, dan suasana pembelajaran tenang sehingga kelas yang lain tidak terganggu.
Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dikelas harus dapat menciptakan
stimulus agar siswa dapat bekerja sama dan terlibat aktif dalam setiap langkah
pembelajaran yang direncanakan.
102
C. Saran-
I~
..~ ,., n"\. /a~ u-. .,, o"\. /a~ u-- ..,, o'\ /a~ u- __- .." , iJ " \
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan di atas,
maka disarankan beberapa hal berikut:
.~
3
'cS-
~ ~')./
~;Jw
-
s~
.,,-/
-
1. Maten pelajaran matematika yang bersifat pengulangan dan di dalam kelas yang
akan dibelajarkan terdapat beberapa siswa yang memiliki potensi untuk
membantu memberikan penjelasan kepada temannya, disarankan bagi guru untuk
menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya ini agar basil belajar matematika
siswa tersebut lebih tinggi.
,.
!~
t:.l
I~
Go
2. Untuk meningkatkan basil belajar matematika siswa yang memilik.i interaksi
sosial koperatif, startegi pembelajaran tutor sebaya ini sabagai salah satu alternatif
yang sesuai dengan karakteristik siswa t~bu,
di samping itu dengan strategi
pembelajaran ini siswa akan lebih terlatih dan terbiasa beketja sama untuk
menyelesaikan permasalahan:nya demikian juga disarankan bagi guru untuk
menggWlakan strategi pembelajaran ekspositori untuk membelajarkan siswa yang
memiliki interaksi sosial kompetitif agar basil belajarnya lebih tinggi.
- ~'
3. Sebaiknya sebelwn menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya, guru harus
memperkenalk.an hal~
yang .akan dilakukan siswa maupun g1ll'1!_ selama proses
pembelajaran berlangsWlg, sehingga siswa dapat beradaptasi, tidak kaku dan
mengetahui hal~
yang dapat dilakukan dan yang perlu dihindari.
·;' ~ ;
l
4. Pengunaan strategi pembelajaran yang sesuai ·det'lgan karakteristik siswa dan
materi pelajaran memberi pengaruh pada basil belajar siswa. Oleh sebab itu
disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan strategi
103
pembelajaran dan meningkatk:an pengawasan pelaksanaan pembelajaran siswa di
kelas. Demikian juga bagi kepala dinas Pendidikan Kabupaten Karo perlu
mengadakan pendidikan dan pelatiban secara rutin untuk memperkenalkan basil-
basil penelitian pendidikan kepada guru dan kepala sekolah, yang mampu
meningkatkan basil belajar siswa. Dalam hal ini salah satu basil penelitian yang
mampu meningkatkan basil belajar matematika siswa SO kelas VI dengan
penggunaan strategi pembelajaran tutor sebaya bagi siswa yang memiliki interaksi
sosial koperatif dan strategi pembelajaran ekspositori bagi siswa yang memiliki
interaksi sosial kompetitif.
n,Jt'i
~)
~JI»
5. Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian jumlahnya kecil, untuk itu
disarankan · bagi peneliti lain untuk melalrukan penelitian lanjut yang jumlah
populasi dan sampelnya lebih besar.
~
.
c
~)(
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN
INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP
'P, HASIL BELAJAR MATEMATIKA
~c
.b
~
Disusun dan di.Yuk:an oleh :
t-AKSANA KE'FAREN
NIM. 045020307
pada Tanggal 13 Juli 2006 dan Dinyatakan Telah Memenuhi - f
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
_
Pro~
Studi Teknologij>endidikan
_
Medan,
Juli 2006
Menyetujui
Tim Pembimbing
Dr. Abdul Hamid K. M.Pd
NIP. 130935475
Ketua Program Studi
Teknologi endidikan
Prof. Dr. Harun Sitompul. M.Pd
NIP. 131570453
Prof. Dr. Belferik Manullang
NIP. 130518778
PERSETUJUAN DEWAN PENGUTI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NO.
l.
2.
({
3.
Dr. Abdul Hamid K M.Pd
~P.
130935475
(Sekrernris) '
/
f~
~
Prof. Dr. Yunnaini M, M.A
NIP. 130439547
(Anggota)
'ff
•
•
4.
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd
NIP. 131570453 --
(Anggota)
rto'"...
-.11:
5.
\1((
})((
~c
"SI,
~
\)
:_ ~
L
..............................................
: A '~ _,.c J, ~
:<
-- .................~ ..... ..
;;?CI-s
to'
Q;'
Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd
~P.
131570419
~
('Anggota)
illtJIE." ' ' ............ . ......... .
--
KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan yang penuh kasih
dan rahmat. Semua karena anugerah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
tesis ini. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebahagian persyaratan memperoleh
gelar Mas_!er Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascascujana
Universitas Negeri Medan, dengan judul: Pengarub Strategi Pembelajaran dan
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak yang disebabkan karena kurangnya ilmu. pengetahuan, waktu, dan
dana yang penulis miliki. Oleb karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. dan Bapak Dr. Abdul Hamid, M.Pd. selaku
dosen pembimbing yang dengan sabar memberi arahan, bimbingan, dan motivasi
serta meluangkan waktunya kepada penulis sejak awal kuliah hingga penyelesaian
tesis ini. Kepada lcetiga narasumher: Ibunda Prof Dr. Yurmaini M .• M.A. Prof. Dr.
Harun Sitompul, M.Pd., dan Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd. telah memberikan
masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta selurub bapak. dan ibu dosen
dengan tulus ikhlas telah memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menempuh
pendidikan di Program Pascasarjana Unimed. Pada kesempatan ini juga penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
I~
Pertama: Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Program Pascasarjana
Universitas Nege'ri Medan, para Asisten Direktur, Ketua, dan Sekretaris Program
Studi I e!nologi Pendidikan, para staff administrasi Program Pascasarjana
111
Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan bantuan untuk kelancaran studi
dan penyelesaian tesis ini.
Kedua: Bupati Karo, Sekda Karo, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Karo
dan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Karo serta seluruh staf pegawai yang telah
memberikan izin belajar dan bantuan dana kepada penulis, Ibu Kite Br. Ointing S.Pd
sebagai kepala SD NO. 040461 Berastagi dan Ibu Kristina br Ginting S.Pd. selaku
kepala SD NO. 047160 Berastagi yang telah memberi izin kepada penulis untuk
mel
an penelitian pada sckolah yang dipimpinnya, scrta siswa kelas VI SD NO.
040461 dan SD NO. 047160 Berastagi Tahun Pelajaran 2005/2006 yang menjadi
populasi dan sampel penelitian ini.
l f:
Ketiga: Kepada lbunda R Br. Sembiring dan R. Br. Ointing (Alm) atas
segenap perhatian dan didikan, dan bimbingan dari kecil hingga kini, serta doa-doa
yang sen.antiasa menyertai f>erjalanan hidup penUlls, serta kepada abang, kakak dan
adik yang telah banyak memberik.an dukungan secara moril dan materiaL
~
~ \
Keempat: Secara khusus kepada Istri tercinta Samari11 Br. Sembiring, SH,
dengan pengorbanan dan dukungan sepenuhnya s~rta
pengertiannya yang tak terukur,
sehingga penulis dapat mengikuti studi dengan lancar dan menyelesaikan tesis ini dan
ketiga ananda Juan Fatur Ketaren, Brian Maxwell dan Putri Dea Betrix sebagai
pemacu penulis untuk menyelesaikan studi ini.
0
/
-
Kelima: Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknologi
Pendidikan UNIMED angkatan VII kelas eksekutif, khususnya Jonrit Wantoni
Surbakti, Kenan Ointing, dan Josep Tarigan yang telah bersama-sama saling asuh,
asih dan asah serta berbagi suka dan duka selama .perkuliahan dimula
iv
~ hinga
lulus,
serta Drs. Saut Marasi Manihuruk yang banyak membantu penulis menafsirkan buku
berbahasa asing dan Evi Susilawati, M.Pd. alumni Pascasarjana Program Studi
Teknologi
Pendidikan
UNIMED
yang
telah
sukarela
membantu
penulis
menyelesaikan tesis ini dan rekan Guru Berprestasi Swnatera Utara yang telah
memberi dukungan positif dalam penyelesaian studi ini.
)~ ~
; /
Hendak.nya semua kebaikan dan bantuan_ yang diberikan kepada penulis
menjadi amal kebajikan. Akhlmya, penulis mengakui bahwa tulisan ini masih jauh
berpikir bagi yang membacanya, dan juga bagi dunia pendidikan.
Medan,
Penulis
v
...,() /
Juli 2006
DAFfARISI
Halaman
ABSTARCT .......................................................................... i
ABSTARK............................................................................ ii
KATA PENGANTAR......................·..................................... ...
iii
DAFTAR 181......................................................................... vi
DAFTAR TABEL...................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................
DAFTAR LAMPIRAN.. .. . .. .. . .. .. . .. . . . . . . .. . . . . . . .. . .. . .. .. . .. . . . . . . . . . . . .. . . ..
--
IX
xi
xii
..... -
BAB ,....-I.._
~s
NEe
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................... ...............
~ 1
C. Pembatasan Masalah........................................
7
D. Perumus@_Masalah .............!c• .!' "'
8
~ ·
E. Tujuan Penelitian........................................... .
9
F. Manfaat Penelitian......................................... .
9
KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis ......... . ................... - ~
11
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Matematika.....
11
2. Hakikat Strategi Pembelajaran . .. . .. .. . .. . .. .. .. .. .. ..
19
a. Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya..............
22
b. Strategi Pembelajaran Ekspositori........... ::-:..
25
~S
EC
3. Interaksi Sosial.. ......................... :................
28
B. Penelitian Yang Relevan .................. .. .............
34
C. Kerangka Berpikir..........................................
35
1. Perbe_daan Hasil belajar Si s.Fa yang Diajar __
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
Strategi Pembelajaran Ekspositori.. ... .. . .. . . .. .. .. ..
35
2. Pengaruh Interaksi Sosial Siswa Terhadap
Hasil Belajar Matematika.............................
38
3. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Interaksi
Sosial Terhadap Hasil belajar Matematika.........
41
Vl
D. Hipotesis Penelitian....... .. .. . .. .. ............ .. .. . .. ....
BAB
III
43
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................
45
B. Metode dan Rancangan Penelitian. .. . .. ..... . . . . . . . . . ..
45
C. Populasi dan Sampel Penelitian.................. .. . .. ..
46
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
Variabel Penelitian ....................................... _
1. Variaoel Penelitian...... ~
.......................-:7
47
2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian....... . .
47
F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuaan....... .. ... . ....
51
G. Teknik. dan lnstrumen Penelitian Data................
53
H. Teknik Analisis Data.....................................
62
I. Hipotesi Statistik...."'! ... .... ... .. ... .. ... .. ... ... .. • • .....
63
>""
BAB IV
47
BASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data...................:: ....................-:.::
1. Skor Hasil Belaj ar Matematika Siswa yang Diaj ar
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya.......
2.
3.
~;
64
64
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori.. .......
65
Skor-Hasil Belajar Matematika Siswa yang - Memiliki Interaksi Sosial Koperatif. .. . .. .. .. .. . .. ..
67
4. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang
Memiliki lnteraksi Sosial Kompetitif... .. . .. . .. .. ..
5.
0
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
Memiliki Interaksi Sosial Koperatif.......... :-: :-=-..
68
1
70
6. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar •
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
I
Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif......... . . . . . . 71
7.
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan
Memiliki Interaksi Sosial Koperatif...........-:.-:. ...
vii
/
73
8.
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan
Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif................
74
B. Pengujian Persyaratan Analisis............................
76
1. Pengujian Nonnalitas Data............................
76
2. Uji Homogenitas Varians..............................
78
C. Pengujian Hipotesis.........................................
79
1. Perbedaan Hasil belajar Siswa yang Diajar
c /
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
Strategi Pembelajaran EkSpositori................:":".. 80
c
2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki
Interaksi Sosial Koperatif dan Kompetitif.. . . . . . . . ..
80
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Interaksi
Sosial Terhadap Hasil Belajar Matematika......... 81
D. Diskusi Hasil Penelitian......~ .......................-:-....
1. Perbedaan Hasil belajar Siswa yang Diajarkan
dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
Strategi Pembelajaran Ekspositori....................
~
11)
""
>
%.
11-s ~'Ec
4$1_,
86
2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki
lnteraksi Sosial Koperatif dan Kompetitif... . . . . . . ..
88
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Interaksi
Sosial Terhadap Hasil Belajar Matematika........ .
90
E. Keterbatasan Penelitian .................................... .
BAB V
86
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
--
92
A. Simpulan.................................................. ..
94
B. Implikasi. ................................... .. ............ .
95
C. Saran........................................................
102
?
~
'·
"' /
'·
"'
104
DAFTAR PUSTAKA.....7 .-:: ....................7 .-:: ....................7 .7: .
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................ ........... .
viii
109
DAFTAR TABEL
NO.TABEL
-:-..,..
NAMA TABEL
.__
---. HALAMAN
2.1
Perbedaan Strategi Pembelajaran Tutor dengan Ekspositori
38
3.1
Rancangan Penelitian
45
3.2
Komposisi Anggota Sampel atau Subyek Penelitian MenuruL
46
~-a,.
Jenis Perlakuan
-~t.
~
tn
f .
~";
Pelaksanaan Perlakuan
3.4
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika
3.5
K.isi-Kisi Instrumen lnteraksi Sosial Siswa
4.1
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
4.2
{$
4.3
..
IJJ
3.3
Siswa Kelas Tutor Sebaya
~
53
iJ\~
-
c:~
/
"
. (J
J
/
55
--
57
64
}
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matemat:iKa
Siswa Kelas Ekspositori
~ \ {
f'
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
67
Siswa yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif •
4.4
l~
4.5
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
69
Siswa yang Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif
Daftar Distribusi Frek:uensi Skor Hasil Belajar Matematika
70
Siswa Kelas Tutor Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial
Koperatif
4.6
tn\/IJJ
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
ix
72
Siswa Kelas Tutor Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial
Kompetitif
4.7
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
73
Siswa Kelas Ekspositori yang Memiliki . Interaksi Sosial
Koperatif
4.8
Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
75
Siswa Kelas Ekspositori yang Merniliki lnteraksi Sosial
4.9
Rangkuman Deskripsi Data Penelitian
76
4.10
Rangkurnan Hasil Perrufimgan Uji KenormaJ.an
77
4.U
Rangkuman Pengujian Homogenitas Varians Sam.pel dengan
79
\;
:;
Uji Bartlett
Perhitungan A!:J.hVA 2 Jalur
4.12
H~
4.13
Rangkuman Hasil Uji Scheffe
il
79
82
X
DAFTAR GAMBAR
NO.Gambar
Nama Gambar
Halaman
2.1
Model Srategi Pembelajaran Tutor Sebaya
24
2.2
Model Srategi Pembelajaran Ekspositori
28
4.1
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tutor
65
Sebaya
4.2
li.
4.3
Ekspositori
:)\~
:J\~
4.4
Memiliki lnteraksi Sosial Koperatif
4.5
~A,.
'9,.
0
/
n
Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif
Histo~am
r~ ""
li
/
--
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
--
~s
74
Jnteraksi Sosial Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika
75
Nl G~
Gra:fik Estimasi Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan
xi
72
:J
Ekspositori yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif
Ekspositori yang Memilik:i lnteraksi Sosial Kompetitif
71
~1
Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tutor
Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif
4.7
69
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tutor
{ ~
4.6
G~
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang
Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif
4.9
68
Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang
A
4 .8
66
Histograttt Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
85
DAFTAR LAMPIRAN
1
__..- HALAMAN
NAMA LAMPIRAN
NO.LAMPIRAN
Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika
2.a
109
1
~
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Tes Hasil
...
"
2.b
~
Belajar Matematika)
~
122
~
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Tes Basil
Belajar Matemati.kn) Kelompok Atas dan Bawah
123
~I
'
3
CJ
........___
M
Rangkuman Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya
Pembeda
~
--
~
Ne0
NE~
-
/i""'
~\I
Rangk.uman Analisis Validitas Item Tes
4.a
4.b
'
1
124
~
125
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Tes Hasil
127
Nt
:;:::::- Belajar Matemati.Ka yang Valid)
,...
./ ~
~'cl
5
Angket Interaksi Sosial
6
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Angket
~7.a
.~
7.b
7.c
;,r
~/("
Rangkwnan Analisis Validitas Item Angket
Perubahan Nomor Item Angket Yang Valid
--
68
Interaksi Sosial) _
•.
128
~
tr;-~
. .:_~
/
..
II:!
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Angk.et
132
~:.r
133
137
139
Interaksi Sosial yang Valid)
Perhitungan Basil Uji Coba lnstrumen Tes Hasil Belajar
Xll
140
151
Rencana Pembelajaran Strategi Pembelajaran Tutor
9.a
Sebaya
9.b
Rencana Pembelajaran Strategi Pembelajaran Ekspositori
192
lO.a
Data Interaksi Sosial Kelas Strategi Pembelajaran Tutor
232
c11>
Sebaya
Data Interaksi Sosial Kelas Strategi Pembelajaran
lO.b
~
"'
.___...
Ekspositori
--
~
)
233
..-....._
. 1\j
r:" ="--.
IO.c
Data lnduk Penelitian
234
11
Distribusi Frekuensi Data Penelitian
235
12
Perhitungan Statistik Dasar
237
13
Perhitungan Uji Nonnalitas Data dengan Uji Liliefors
240
14
Perhitungan Uji Homogenitas Varians
250
Pengujian Hipotesis
253
Uji Lanjutan Scheffe
258
15
16
I
s
17.a
Izin Melakukan Penelitian
17.b
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
18.
Riwayat Hidup
-
--.......
259
>
/
260
262
~
xiii
IMILIK PERPUST AK~
I
UNIMEO
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mualah
l~
~
Matematika sebagai suatu "ilmu" memiliki obyek dasar yang berupa fakta,
konsep, operasi dan prinsip. Dari. obyek dasar itu berkembang menjadi obyek-obyek
lai~
misalnya pola-pola, struktur-struktur dalam matematika. Matematika sekolah
adalah bagian unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan
atau berorientasi pada kependidikan. Dengan demik.ian dalam pembelajaran
matematika perlu diusahakan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa,
mengkonkretkan obyek matematika yang abstrak menjadi mudah dipahami oleh
siswa. Sejalan dengan tujuan yang termuat dalam garis besar program pengajaran
(GBPP) matematika, pada dasarnya pembelajaran matematika bertujuan untuk
menata
nalar,
membentuk
sikap
siswa,
dan
menumbuhkan
kemampuan
menggunakan/menerapkan matematika. Hal ini berarti bahwa dalam proses
pembelajaran tidaklah cukup hila hanya memberi tekanan pada terampil menghitung
dan dapat menyelesaikan soal. Perhatian secara khusus juga hams diberikan
bagaimana nalar dan sikap siswa dapat terbentuk:. Nalar yang tertata, sikap yang telah
terbentuk dan kemampuan menerapkan matematika akan merupakan penopang
penting terbentuknya kemampuan siswa untuk memecahkan masalah ~g
muilgkin
dihadapinya kelak.
(~
Pembelajaran matematika di sekolah dimulai secara formal sejak anak duduk
di bangku Sekolah Dasar. Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan .
1
t~
1
2
bemalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat
pemecah masalah pola pikir dan model rnatematika serta sebagai alat kornunikasi
melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. Kualitas
pengajaraan matematika saat ini sangat sering disoroti masyarakat karena rata-rata
hasil belajar matematika jauh lebih rendah dibandingkan bidang studi lain. Berbagai
komentar dilontarkan berkaitan dengan hal tersebut. Seperti yang- dikemukakan
Ahmad (2002) yang dilansir oleh media masa menyatakan kekhwatirannya dengan
kundisi, bahwa kernampuan berhitung murid SD menurun: .....k:ini kita temukan
rendahnya penguasaan berhitung pada murid SD bahkan hitungan sederhana yang
digunakan sehari-hari, umpamanya perkalian, ukuran, pecahan bahkan penambahan
dan pengurangan sederhana baru dapat dijawab hila mengunakan kalkulator".
Selain itu Kepala SMK Negeri 3 Palangkarya, Sukmawijaya (2004)
mengatak:a n ..jika mengacu basil UAN dalam Tah.un Pelajaran 2002/2003 maka
Tahun Pelajaran 2003/2004 diperkirakan 30-40 % siswanya tidak lulus, penyebabnya
terutama dari nilai matematika yang rendah. Staf Pengajar FMIPA UNJ, Santoso
(2002) fi!.eggatakan bahwa: _: · ~ anyk
orang tul!_ ~
murid meng
~ ~
sulitnya
pelajaran matematika, penyebabnyajustru lebih dikarenakan siswa kurang memahami
konsep dasar pelajaran matematika".
Kelompok kerja guru (KKG) yang mana sebahagian guru-guru yang
tergabung di dalamya adalah guru SD yang ada eli kelurahan Gundaling I Berastagi
mengeluhkan sulitnya meningkatkan hasil belajar rnatematika, dimana rata-rata basil
belajar matematika siswa selalu lebih rendah dari basil belajar siswa pada mata
3
pe1ajaran yang lain. Suasana pembelajaran matematika telihat kurang semangat hanya
sebahagian kecil saja siswa yang bergairah dalam belajar. Banyak pekerjaan rumah
yang tidak dikerjakan dan basil pekerjaan siswa terkesan seadanya dan kurang
merespon apa yang disarankan guru untuk memperbaikinya. Pemahaman siswa
terhadap konsep yang sedang diaj arkan sangat dangkal dan konsep yang dibutuhkan
sebagai prasyarat untuk memp.s:lajari konsep baru terkadang tidak dimilildnya
I
Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, berkaitan
erat
bervariasi dan efektif dalam menyampaikan suatu materi. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Suryadi (2002) bahwa "Gunilah yang paling memahami mengapa
prestasi belajar murid·murid menurun dan metode mengajar apakah yang paling
efektif digunak:an dalam penyampaian suatu materi". Demikian juga Syah (2000)
menyatakan untuk mencapai- hasil belajar yang- ideal, kemampuan- para pendidik.
teristimewa guru dalam membimbing belajar murid-muridnya amat dituntut, jika guru
dalrun keadrum siap dan memiliki profesional dalam melaksanakan kewajibannya,
harapan terciptanya smnber daya manusia yang berkualitas akan tercapai. /
.1
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika, diperlukan suatu
strategi, yaitu strategi yang dapat mengaktifkan siswa untuk belajar. Pada dasarnya
strategi tersebut bertumpu pada dua hal yaitu; (1) Optimalisasi interaksi antar semua
elemen pembelajaran (guru, s iswa, media, saranadan prasaranal.), (2) Optimalisasi
keikutsertaan seluruh sense siswa (panca indra, nalar, rasa, karsa). Optimalisasi yang
dikehendaki dapat dicapai dengan penerapan dan pemanduan berbagai metode secara
4
tepat. Kreativitas guru tetap diperlukan untuk memilih metode yang sekiranya cocok
dengan bahan kajian dan kondisi yang dihadapinya Kebanyakan guru mengajar
selalu dengan satu metode saja, kurang bervariasi. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Suyono (dalam Annanto, 2001 ), hasil penelitian beberapa pakar pendidikan
matematika menunjukan bahwa guru tidak mampu menggUnak:an berbagai variasi
model belajar, dengan merubalt metode yang terlanjur dianggap 'benar dan efektif',
tidak memperhatikan perlunya pengembangan pola pikir logis, kritis dan kreatif
i;;.
I
Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan memotivasi siswa dapat
menjadi daya tarik bagi siswa dalam mempelajari matematika, "... kekurangan atau
ketiadaan memotivasi menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam belajar,
pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar siswa".
c
j
Pada pembelajaran matematika pemahaman peserta didik terhadap konsep
matematika akan berkembang apabila ikut serta dalam aktivitas matematika seperti
mencoba membuat pengertian dari penjelasan yang mereka lihat atau dengar dari
yang lain. Seperti pepatah Cina yang dikemukakan Hainstock (I 999: 29) bahwa, aku
--
--
--
--
dengar dan aku lupa, aku lihat dan aku ingat, aku lakukan aku mengerti, yang
maknanya bahwa pelajaran yang diterima hanya didengar saja tan.pa berbuat akan
mudah untuk dilupakan tetapi jika siswa dilibatkan untuk mengerjakan, memecahkan
dan menarik kesimpulan maka siswa tersebut akan lebih mengerti dan paham.
{$
Pembelajaran secara formal berlangsung di sekol~
salah satu diantaranya
pembelajaran matematika. Disamping siswa belajar di sekolah mereka juga saling
5
berinteraksi dengan sesarna siswa yang lain. Sekolah merupakan suatu penghubung
yang penting untuk terjadinya keterlibatan dan sosialisasi bagi anak. usia sekolah. Hal
ini sesuai dengan pendapat
Hurlock (1978) tentang lingkWlgan sosial anak,
Bersekolah berarti anak mulai bersosialisasi dengan teman sebaya, di sekolah anak
berteman dengan teman sebaya. Masuknya anak ke sekolah merupakan hal yang
penting, karena anak-anak menjadi semakin ~rikat
dengan kebi'!_U£811 sosialnya.
Siswa dalam berinteraksi dengan sesamanya memiliki kencendrungan yang berbeda-
cendrung dengan persaingan, sebahagian yang lain memiliki kecendrungan bekerja
-
sarna. Pada usia ini siswa akan lebih tertarik bergaul dengan ternan sebaya, siswa
cendrung ingin berbagi, baik pengalaman (bercerita) maupWl berupa benda. Hal ini
sejalan dengan pendapat Maier (1965) tentang minat sosial anak. Anak: pada m.asa
usia sekolah (7-12 tahWl) memusatkan perbatianya untuk berhubungan dan
berkomunikasi dengan ternan sebaya Anak belajar untuk memberi dan menerima di
antara
teman~y.
dan keinginan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
menjadi besar. Kecendrungan siswa berinterak.si sosial dengan siswa lain dan warga
sekolah lain mempengaruhi bagaimana siswa menempatkan diri di sekolah (Ahmadi,
1991 ). Kecendrungan siswa berinteraksi dengan sesamanya akan terlihat pada saat
siswa bergaul dengan orang lain. Diterima atau ditolak oleh sesamanya sangat
penting bagi siswa, karena siswa yang diterima oleh sesamanya terlibat lebih ceria
dan semangat dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai siswa di sekolah. Siswa yang
kurang dapat berinteraksi dengan sesamanya terlihat lebih murung, suka menyendiri
6
dan kurang bersemangat dalam belajar. Dengan dikenalinya kecendrungan interaksi
sosial siswa sejak dini, guru dapat menyesuaikan strategi pembelajaran yang tepat
bagi siswa tersebut Sehingga walaupun kecendrungan siswa berinteraksi sosial
berbeda tetapi basil belajar mereka diupayakan tidakjauh berbedalhampir sama.
\;
Kemampua.n siswa bersosialisasi dan berkomunikasi dapat dimanfaatkan
untuk menciptakan keterlibatan.siswa dalam belajar. Melibatkan siswa pada proses
pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kemampuan guru dalam
mengelola kelas dan mendesain strategi yang tepat memungkinkan siswa terlibat
secara aktif, baik fisik, mental dan sosial. Salah satu usaha melibatkan siswa, di
antaranya dengan starategi pembelajaran 'tutor sebaya'.
f~
4 s NEe~
....
Pada strategi pembelajaran tutor sebaya ini siswa yang lebih cepat belajar
dapat dijadikan tutor bagi teman-temanya. Dengan tutor sebaya ini kedua belah pihak:
diharapkmC dapat meraih keuntungan. Kemampuan guru melibatkaif siswa (tutor
sebaya) ini tentunya memerlilkan kecakapan khusus agar hasilnya maksimal.
\~
~I
~
B. ldentiflkasi Masalah.
1.
Berdasarkan latar belakang masalah yang berkaitan dengan pembelajaran
matematika, yang memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek
pedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan. Aspek pedagogis menunjukkan
pada kenyataan bahwa pembelajaran berlangsung dalam satu lingkungan pendidikan,
karena itu guru harus mendampingi peserta didik menuju kesuksesan belajar atau
penguasaan sejumlah kompetensi tertentu. Aspek psikologis menunjuk.an pada
7
kenyataan bahwa peserta didik pada umunya memiliki taraf perkembangan yang
berbeda, yang menuntut materi yang berbeda pula. Aspek didaktis menunjuk.kan pada
pengaturan belajar peserta didik oleh guru atau cara-cara menyampaikan bahan
pelajaran sehlngga dikuasai dan dimiliki oleh peserta didik. Dengan demikian, maka
dapat diidentiflkasi sejumlah permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran
matematika di SD yaitu: Faktor apa saja YJl!!g mempengaruhi _hasil belajar
matematika di SD? Apakah guru telah mempertimbangkan karakteristik dan hakikat
proses pem
memperhatikan karakteristik siswa pada waktu pelaksanaan pembelajaran? Apakah
guru mengetahui adanya berbagai strategi pembelajaran dalam pembelajaran
matematika? Adakah guru telah mempertimbangkan strategi pembelajaran sesuai
dengan tujuan dan bahan ajar yang disampaikan? Strategi pembelajaran apakah yang
telah digunakan guru dalam J)embelajaran matematika? Apabila guru menggunakan
strategi pembelajaran yang berbeda, apakah hasil belajar yang diperoleh siswa
berbeda? Apakah interaksi sosial siswa turut mempengaruhi hasil belajar siswa?
Apakah guru telah menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik
interaksi sosial siswa? Adakah interaksi antara strategi pembelajaran dengan interaksi
1
Cakupan masalah yang berkaitan dengan proses dan basil belajar matematika
sangat luas. Hal ini disebabkan karena basil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleb
banyak faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun yang berasal
8
dari luar diri siswa (eksternal). Berkaitan dengan hal ini, maka penelitian ini dibatasi
pada strategi pembelajaran dalam rangka memperoleh basil pembelajaran yang
optimal. Dalam penelitian strategi pembelajaran dibatasi pada strategi pembelajaran
tutor sebaya dan strategi pembelajaran ekpositori.
\~
Disamping it14 penelitian ini juga memperhatikan aspek perbedaan
-
karkateristik: individual siswa. Karakteristik individual siswa yang ditetapkan dalam
--
penelitian ini adalah kecendrungan siswa dalam berinteraksi sosial dalam
secara kompetitif.
e,O
'/
o/
~-
Subyek penelitian hanya melibatkan siswa sekolah dasar di Kelurahan
Gundaling I Kota Berastagi. Secara subtansi mata pelajaran matematika terdiri dari
atas seperangkat pengetahuan yang diharapkan. dimiliki, dikuasai dan diaplik.asikan
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini hasil belajar
tersebut dibatasi pada ranah kognitif pa.da pokok bahasan Pecah.an dan Operasinya
herdasarkan kurikulum 1994 suplemen 1999 pada kelas VI SD semester II.
(JNII'JIE.0
J
~
D. Perumusan Masalah.
l~
~
Berdasarkan latar · belakang, identiflkasi dan batasan masalah yang
dikemukakan, maka masalah yang akan diteliti dapat dinunuskan sebagai berikut:
1. Apakah basil belajar matematika yang diajar dengan strategi pembelajaran tutor
sebaya lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
9
2. Apakah basil belajar matematika siswa yang memiliki interaksi sosial koperatif
lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif?
3. Apakah ada interak.si antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa
terhadap basil belajar matematika
~
E. Tujuan Penelitian.
J
~
.b)\i?
~
~N,M\":.Q
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajar dengan
strategi pembelajaran eksp(>sitori pada mata pelajaran matematika.
Ec: _
2. Untuk. mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang memiliki interaksi
sosial koperatif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki interaksi
sosial kompetitif.
3~
Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran dan
interaksi sosial siswa (koperatif dan kompetitif) dalam mempengaruhi hasil
belajar matematika
F. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun praktis.
Secara teoretis basil penelitian ini diharapkan dapat 6ennanfaat untuk menambah dan
mengembangkan khasanah pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan, materl pembelajaran, interaksi sosial siswa, dan sarana yang tersedia,
10
dan sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi
pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran matematika.
Manfaat secara praktis adalah sebagai sumbangan pemikiran bagi guru-guru,
pengelola, pengembang, dan lembaga-lembaga pendidikan dalam menjawab
dinamika kebutuhan siswa; Sebagai bahan informasi bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran matematika dengan strategi pembelajaran tutor sebaya; Memberi data
empiris tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila menerapkan strategi
pemikiran untuk dilaksanakan bagi kemajuan dan peningkatan basil belajar siswa
khususnya di SD Kota Berastagi; dan Sebagai bali8n pertimbangan bagi pengembang
untuk mengembangkan atau merevisi sehingga strategi pembelajaran ini lebih efektif
dan efesien.
I MILIK PERPUST AK·~
I
I
UNIMEO
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A.Simpulan
(
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang dikemukan sebelwnnya,
maka dapat ditarik. beberapa simpulan di bawah ini:
J
J
1. Hasil beiajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran e.kspositori.
2. Siswa yang memiliki intetaksi sosial koP.eratif lebih tinggi basil belajar
-
-
matematikanya dibandingk.an dengan siswa yang memiliki interaksi sosial
gJ
kompetitif.
3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa terhadap
-
basil belajar matematika. Dari basil pengujian lanjutan. temyata bahwa siswa yang
memiliki interaksi sosial koperatif lebih tinggi basil belajar matematikanya jika
dibelajarkan dengan strategi tutor seba:ya dibandingkan dengan siswa yang
memiliki interaksi kompetitif jika dibelajarkan-dengan strategi tutor-sebaya, dan
basil belajar matemetika siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif yang
dibelajarkan dengan strategi ekspositori lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang memilild interaksi sosial koperatif yang dibelajarkan dengan strategi
-
pembelajaran totor sebaya.
94
-
·
95
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini, hasil belajar
matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi tutor sebaya lebih tinggi
dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru- .
guru matem.atika untuk men~a
strategi pembelajaran tutor sebaya dalam
pembelajaran matematika di sekolah dasar.
~t6-"
kerja sama antara sesama siswa dalam pembelajaran matematika. Pada strategi ini
siswa yang telah mengusai materi pelajaran dapat menjadi tutor kepada temanya yang
belum menguasai atau sebaliknya siswa yang belum menguasai dapat meminta
bantuan kepada ternan yang telah menguasainya terlebih dahulu. Melalui kegiatan
tutorial yang demikian akan teriadi komunikasi yang meliputi penyampaian ide,
konsep, gagasan atau prosedur kerja dalam pemecahan masalah pelajaran.
l
'~ \
Kemampuan mengkomunikasikan ide, pikiran ataupWl pendapat sangatlah
penting, sesuai dengan tuntutan keterbukaan dan akuntabilitas kepada berbagai pihak.
Siswa diberi kesempatan mengorganisasikan pem.ildran dan ide matematika dengan
cara mengkomunikasikannya. mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka
secara logis dan jelas kepada tem.an-teman, guru dan orang lain, menganalisa dan
mengevaluasi pemikiran maternatika orang lain, dan menggunakan bahasa
matematika untuk menyatakan ide-ide mereka dengan tepat Kesempatan ini dapat
disediakan bagi siswa pada saat pembelajaran matematika dengan menggunakan
96
strategi pembelajaran tutor sebaya. Demikian juga kemarnpuan berpikir matematis
yang berdasark.an pertimbangan logis. rasional, kritis, cennat, jujur, dan efektif juga
dapat dengan sendirinya terlatih melalui penggunaan strategi ini. Hasil belajar
(kemampuan intelektual) matematika meningkat dengan penggunaan strategi
pembelajaran totur sebaya ini, juga dapat meningkatkan kemampuan lain berupa
keterampilan dan sikap seorangJnatamatis yang barus dimiliki oleh seseorang yang
telah belajar matematika.
aJaran tutor sebaya iru siswa diberi kesempatan
enggunaan s
memperbaiki kesalahanlkekeliruan yang dibua1nya. Kesalahan yang dilakukan
seorang siswa dapat digunakan sebagai bagian dari proses menyadarkan merek:a akan
kelem.ahan-kelemahan yang telah dilakuk.an para siswa. Tugas memperbaiki iirl
bukan dimaksudkan untuk mengbukum para siswa yang salah, namun d.imaksudkan
sebagai bagian untuk menunjukan dan menyadarkan mereka agar t.am kali tidak
terulang dan mereka sendiri dapat mengetahui dan menemukan kesalahannya sendiri
serta untuk memperkuat koru~ep
yang telah merek.a ketahui. I \ ~
Hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pe.mbelajaran tutor
-
-
-
-
sebaya terbukti lebih tinggi dari strategi pembelajaran ekspositori. Hasil temuan
penelitian ini perlu disosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar
mata pelajaran matematika. Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilaku.kan lewat
seminar, lok8karya atau pendidikan dan latihan. Upaya sosialisasikan baml temuan
penelitian ini dilakukan dengan cara menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah
pada seminar
dan
lokakarya
tentang
strategi
pembelajaran matematika.
97
Memperkenalkan strategi pembelajaran tutor sebaya melalui pendidikan dan latihan
kepada guru-guru dan kepala sekolah sebagai salah satu alternatif strategi
pembelajaran matematika. Perlu diadakan pendidikan dan pelatiban bagi guru-guru
tentang pemilihan strategi pembelajaran matematika yang sesuai dengan karakteristik
siswa
materi
dan
pembelajaran
matematika
tersebut.
Tennasuk
memperkenalkan strategi pembelajaran tutor seba)'a sebagai salah satu pilihan dalam
pembelajaran matematika,
dimana basil penelitian ini menunjukan bahwa
' memberikan
basil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran
ekspositori.
(
~
Guru-guru SD Negeri Kelurahan Gundaling I Berastagi secara keseluru.han
masih mengeluhkan rendahnya basil belajar matematika si~
oleh karena itu guru-
guru harus membenahi diri dalam pemilihan strategi pembelajaran. Untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajarannya dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok kcrja guru. Usaha
memperkenalkan strategi pembelajaran tutor sebaya dilakukan lewat simulasi
mengajar dengan strategi pembelajaran tutor sebaya atau praktek langsung di kelas
dan guru-guru yang lain sebagai observemya. Dengan cam seperti ini guru-guru dapat
mengamati langsung dan dapat melihat langkah-langkah dan kegiatan yang dilakukan
dengan st:ritegi pembelajaran tutor sebaya ini, sehingga dapat menempkannya di
kelas yang diasuhnya Melalui wadah KK.G, guru berlatih memilih serta
menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat mengakomodir karakteristik
~
98
siswa SD. Salah satunya guru dilatih dan berlatih menggunakan strategi pembl~arn
tutor sebaya
Berdasarkan simpulan kedua, bahwa karakteristik siswa berupa kecendrungan
dalam berinteraksi sosial dengan sesamanya terbukti memberi pengaruh dalam
perolehan basil belajar siswa. Hasil belajar matamatika siswa yang memiliki interaksi
sosial koP-eratif lebih tinggi dibanding dengan basil belajar siswa yang memiliki
interaksi sosial kompetitif. Hasil penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru
sosial kompetitif memiliki basil belajar matematika minimal sama dengan siswa yang
memiliki interaksi sosial koperatif dengan cara mengupayakan pemilihan strategi
pembelajaran yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki interaksi sosial
kompetitif.
'j
?
?
}
J
Interaksi sosial koperatif maupun kompetitif memiliki keunggulan masingmasing. Dengan mengembangkan interaksi sosial koperatif siswa akan terlatih untuk
menghargai orang lain, lebih dapat menerirna kesalahannya sehingga dapat
diperbaikinya, kepedulianya kepada orang lain semakin tinggi dan eg2 isme dalam
dirinya dapat dikurangi. Dengan mengembangkan interaksi sosial kompetitif juga
dapat melatih diri siswa cepat mandiri dan memiliki semangat juang yang tinggi.
Namun sesuai dengan tujuan pembelajarap matematika, disamping mereka memiliki
-
-
pengetahuan tentang matematika juga mereka memiliki sikap yang matematis dan
mampu berkomwlikasi dengan orang lain. Untuk itu perlu dikembangkan sikap
99
solidaritas antara sesama siswa sehingga antara kemampuan intelektual dengan sikap
dan keterampilan seimbang.
Sejalan dengan perlunya dikembangkan solidaritas sosial dikalangan siswa,
perlu dikembangkan pendekatan yang berbasis kerja sama, kebersamaan, dan
kolaborasi untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam kerja sama, dan
kemampllB!l bemegosiasi, berkomunikasi serta kemampuan mengambil keputusan.
Kebersamaan dan kerjasama dalam pembelajaran merupakan kerja sama di antara
Hasil temuan ini menunjukan bahwa karakteristik siswa turut serta
mempengaruhi basil belajar matematika siswa. Untuk itu bagi pengelola sekolah
perlu memperhatikan karakteristik siswa khususnya tipe interaksi sosial siswa pada
saat penerimaan siswa baru. Sehingga guru sidini mungkin dapat menyesuaikan
starategi pembelajaran dengan karakteristik siswa tersebut.
/. Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik siswa
yang salah satunya kecendrungan siswa berinteralcsi sosial dengan sesamanya dalam
pembelajaran di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang pengetahuan
karakteristik siswa guru dapat menyadari dan memahami karakter siswa tersebut.
Bagi
sekolah~
o lah
yang mampu dapat menyedikan psikolog sebagai mitra guru
terutama untuk memahami karakteristik siswa.
J
J
Siswa eli SD yang ada di kelurahan Gundiling I, setiap tinggkii hanya satu
lokal dan tidak memungkinkan memilah-milah siswa sesuai dengan karakteristiknya
Oleh k:arena itu guru perlu mengunakan strategi pembelajaran yang bervariasi agar
100
dapat mengakomodir semua keunggulan dan mengelemi.nasi kelemahan siswa
sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa. Untuk itu guru, kepala sekolah
dan pegawas satuan pendidikan perlu dibek.ali pengetahuan mengidentifikasi
sejumlah strategi pembelajaran yang cocok dengan strategi pembelajaran tertentu.
\
Hasil simpulan ketiga menunjukan bahwa siswa yang memiliki interaksi
sosial koperatif lebih tinggi _basil belajamya apabila diajar dengan strategi
pembelajaran tutor sebaya dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan
aJar materna
siswa yang
memiliki interaksi sosial koperatif yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
tutor sebaya lebih tinggi basil belajamya dibandingkan dengan basil belajar
matematika siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitifyang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran ekspositori.
f
?
}
"'
/
Memperhatikan interaksi antara strategi pembelajaran dengan interaksi sosial
siswa, maka guru harus lebih bijaksana dalam menentukan strategi pembelajaran
yang akan digunakan dalam membelajarkan siswanya. Penggunaan stratcgi
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristitik siswa maka kegiatan pembelajaran
akan lebih benrtakna, sehingga pembelajaran yang dilaksan.ak.an lebih efektif, efesien
dan memililci daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu strategi
pembelajaran yang sesuai untuk setiap karakteristik. siswa maupun karakteristik
materi pembelajaran. Tetapi ha.Sif penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata
pelajaran matematika untuk memilih strategi pembelajaran tutor· sebaya dalarit.
membelajarkan siswanya. Sesuai dengan basil penelitian, dapat diaplikasik.an dalam
101
~
merancang pembelajaran disesuaikan dengan memperhatik.an karakteristik siswa
d.imana siswa yang memiliki interaksi sosial koperatif dalam belajar matematika akan
lebih tinggi basil belajamya jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran tutor
sebaya. Bagi siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif perlu diadakan
pendekatan kepada siswa agar dapat merubah perilalrunya untuk dapat bek.erja sama
dengan sesama siswa yang lainnya, supaya perolehan basil belaj ar siswa yang
memili.ki interaksi sosial kompetitif ini minimal sama dengan siswa yang memiliki
interaksi sosila koperatif.
\~
c;.
t
I
c;.tJ~
~
Perancangan pembehtjaran dapat dijadikan titik awal bagi upaya perbaikan
kualitas basil belajar. Ini
berarti bahwa perbaikan kualitas basil belajar siswa
haruslah diawali dari perbaikan kualitas rancangan pembelajaran. Menerapkan
strategi pembelajaran tutor sebaya merupakan salah satu upaya perbaikan kualitas
basil belajar. Guru harus memperhatikan langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya
seperti yang tennuat pada bao II dan karakteristik siswa menjadi titik. acuan dalam
menerapkan rancangan tersebut.
\'
~,(5
Dalam merancang pembelajaran dengan strategi pem.belajaran tutor sebaya,
diperlukan penataan yang tepl!1; agar terjadi kerja sama yang efektif, siswa terlibat
aktif, dan suasana pembelajaran tenang sehingga kelas yang lain tidak terganggu.
Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dikelas harus dapat menciptakan
stimulus agar siswa dapat bekerja sama dan terlibat aktif dalam setiap langkah
pembelajaran yang direncanakan.
102
C. Saran-
I~
..~ ,., n"\. /a~ u-. .,, o"\. /a~ u-- ..,, o'\ /a~ u- __- .." , iJ " \
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan di atas,
maka disarankan beberapa hal berikut:
.~
3
'cS-
~ ~')./
~;Jw
-
s~
.,,-/
-
1. Maten pelajaran matematika yang bersifat pengulangan dan di dalam kelas yang
akan dibelajarkan terdapat beberapa siswa yang memiliki potensi untuk
membantu memberikan penjelasan kepada temannya, disarankan bagi guru untuk
menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya ini agar basil belajar matematika
siswa tersebut lebih tinggi.
,.
!~
t:.l
I~
Go
2. Untuk meningkatkan basil belajar matematika siswa yang memilik.i interaksi
sosial koperatif, startegi pembelajaran tutor sebaya ini sabagai salah satu alternatif
yang sesuai dengan karakteristik siswa t~bu,
di samping itu dengan strategi
pembelajaran ini siswa akan lebih terlatih dan terbiasa beketja sama untuk
menyelesaikan permasalahan:nya demikian juga disarankan bagi guru untuk
menggWlakan strategi pembelajaran ekspositori untuk membelajarkan siswa yang
memiliki interaksi sosial kompetitif agar basil belajarnya lebih tinggi.
- ~'
3. Sebaiknya sebelwn menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya, guru harus
memperkenalk.an hal~
yang .akan dilakukan siswa maupun g1ll'1!_ selama proses
pembelajaran berlangsWlg, sehingga siswa dapat beradaptasi, tidak kaku dan
mengetahui hal~
yang dapat dilakukan dan yang perlu dihindari.
·;' ~ ;
l
4. Pengunaan strategi pembelajaran yang sesuai ·det'lgan karakteristik siswa dan
materi pelajaran memberi pengaruh pada basil belajar siswa. Oleh sebab itu
disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan strategi
103
pembelajaran dan meningkatk:an pengawasan pelaksanaan pembelajaran siswa di
kelas. Demikian juga bagi kepala dinas Pendidikan Kabupaten Karo perlu
mengadakan pendidikan dan pelatiban secara rutin untuk memperkenalkan basil-
basil penelitian pendidikan kepada guru dan kepala sekolah, yang mampu
meningkatkan basil belajar siswa. Dalam hal ini salah satu basil penelitian yang
mampu meningkatkan basil belajar matematika siswa SO kelas VI dengan
penggunaan strategi pembelajaran tutor sebaya bagi siswa yang memiliki interaksi
sosial koperatif dan strategi pembelajaran ekspositori bagi siswa yang memiliki
interaksi sosial kompetitif.
n,Jt'i
~)
~JI»
5. Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian jumlahnya kecil, untuk itu
disarankan · bagi peneliti lain untuk melalrukan penelitian lanjut yang jumlah
populasi dan sampelnya lebih besar.
~
.
c
~)(