KARAKTERISTIK PEMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN BANTAN TIMUR KECAMATAN MEDAN TEMBUNG.

KARAKTERISTIK PEMUKIMAN KUMUH DI
KELURAHAN BANTAN TIMUR KECAMATAN
MEDAN TEMBUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:
LESTARI WANTI
NIM. 071233310006

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
Lestari Wanti, NIM 0171233310006. Karakteristik Pemukiman Kumuh di
Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung. Jurusan Pendidikan Geografi.

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Mengetahui Karakteristik
Fisik Pemukiman Kumuh di Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung.
2) Mengetahui Sosial Ekonomi Masyarakat Pemukiman Kumuh di Kelurahan Bantan
Timur Kecamatan Medan Tembung.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan
Tembung dengan populasinya adalah seluruh wilayah kumuh yang ada di Kelurahan
Bantan Timur dengan jumlah sampel 60 kk yang diambil secara acak. Tekhnik
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dan observasi. Data hasil penelitian
dianalisis dengan menggunakan analisis deksriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Mayarakat yang memiliki
bangunan yang jenis semi permanen sebanyak 25 0rang (4,66%) sedangkan jenis
permanen hanya 13 orang (21,67%) dengan status kepemilikan bangunan milik
sendiri sebanyak 35 orang (58,33%) dan ikut orangtua sebanyak 5 orang
(8,34%)Luas bangunan yang ditempati oleh masyarakat mayoritasnya 6x6m2
sebanyak 34 orang (56,67%) dan 8x6m2 sebanyak 10 orang (16,66%). Dan
kenyataanya banyak masyarakat yang masih membuang sampah disembarang tempat.
2) pendapatan mayoritas penduduk setiap bulanya Rp.501.000-Rp.1.000.000
sebanyak 20 orang (33,33%) dan Rp.250.000-Rp.300.000 sebanyak 10 orang
(16,67%), dengan banyaknya jumlah tanggungan rata-rata 3-4 orang sebanyak 31

orang (51,67%) sedangkan 6-7 tanggungan sebanyak 5 orang (8,33%). Kebanyakan
penduduk lama tinggalnya 7-8 tahun sebanyak 28 (46,67%) sedangkan lama tinggal
3-4 tahun sebanyak 2 orang (3,33%). Hal ini terjadi dengan alasan penghasilan
masyarakat tersebut hanya mampu tinggal diwilayah ini sekitar 48 orang (80%).

vi

KARAKTERISTIK PEMUKIMAN KUMUH DI
KELURAHAN BANTAN TIMUR KECAMATAN
MEDAN TEMBUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:
LESTARI WANTI
NIM. 071233310006


JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
telah melimpahkan Berkat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini denga judul “Karakteristik Pemukiman Kumuh di
Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung”. Adapun tujuan
skripsi ini dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah
satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan
Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal
ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan
penulis. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan tulisan ini, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
yang menaruh simpati dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1.

Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si. selaku Rektor
Universitas Negeri Medan.

2.

Bapak Drs. Restu, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3.

Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd. Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial.

4.

Drs. W. Lumbantoruan, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

5.


Ibu Dra. Asnidar, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6.

Bapak Dra. Rosni. M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah

banyak

memberikan

waktu

dan

bimbingan

dalam


menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini.
7.

Ibu Dra. Elfayetti, MP selaku Dosen Pembimbing Akademik
Penulis yang telah banyak memberikan motivasi selama penulis
dalam perkuliahan.

8.

Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M,Si dan Dra.Nurmala Berutu,
M.Pd, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

9.

Bapak/ Ibu dosen khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi yang
telah membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku
perkuliahan.


10. Bapak Siagian selaku tata usaha jurusan pendidikan geografi yang
telah memberi nasehat dan membantu dalam melengkapi berkasberkas.
11. Kepada Kepala Dinas Balitbang, BPS Kota Medan, Serta Lurah
Bantan Timur bapak Muara Dongoran, SE dan seluruh staf kantor
lurah tersebut Yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis selama dalam pelaksanaan penelitian.
12. Teristimewa kedua orang tua penulis, Ayahanda J. Hutasoit dan
Ibunda T. Sinaga atas perhatian, dukungan materi, doa yang tak
henti-hentinya serta tak pernah lelah dan bosan memberikan

nasihat dan motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan
tanggungjawab perkuliahan yang telah diletakkan dipundak
penulis. Doa dan dukungan kalian adalah kekuatan buatku.
13. Buat Abang saya Robeth Hutasoit beserta Istri S.Munthe, kakak
saya Vrida Hutasoit, S.Pd beserta suami A.Tobing S.Pd, Lolita
hutasoit beserta suami R. Tohang, Gunawan, Agus dan Bella
Hutasoit beserta keponakan-keponakan jesika, arya, jonathan dan
vanessa saya terima kasih atas doa dan dukungan kepada penulis
yang menjadikan saya menjadi pribadi yang kuat.
14. Terspesial untuk Briptu Dunan Richard Silaban, SH terima kasih

karena selalu berada disisi penulis, baik penulis dalam keadaan
suka maupun keadaan duka, yang memberikan keceriaan, dan
motivasi.
15. Teman-teman penulis di Kelas A- Reguler 2007 yang tidak dapat
Penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah menjadikan
saya sebagai teman sekaligus jadi motivasi khususnya temantemanku Maris, Annie, Widya, Dila, Supradno, Martha dan
Rosmi terimaksih atas semua yang telah kalian lakukan untuk
penulis dan semua itu membuatku semakin kuat dan tegar.
16. Buat teman seperjuangan yang selalu saling mendukung
Novriyanto, yuni, Darliana, Murni, Roselina dan teman yang
lainnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh
sebab itu diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan skripsi ini kedepan. Semoga skripsi ini memberikan
manfaat bagi kita semua.

Medan,

September 2012


Penulis

LESTARI WANTI
NIM. 071233310006

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Lestari Wanti

Nim

: 071233310006

Jurusan

: Pendidikan Geografi


Fakultas

: Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah
benar-benar

merupakan

hasil

karya

sendiri,

bukan

merupakan


pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai
hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila

dikemudian

hari

terbukti

atau

dapat

dibuktikan

hasil

jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas
perbuatan tersebut.

Medan,

September 2012

Saya yang membuat pernyataan

Lestari Wanti
NIM : 071233310006

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ......................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...viii
DAFTAR TABEL...............................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..xii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 5
D. Perumusan Masalah............................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian............................................................................... 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 8
A. Kerangka Teoritis .................................................................................. 9
B. Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 23
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………………...30
A. Lokasi Penelitian………………………………………………………30
B. Populasi dan Sampel…………………………………………………..30
C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional………………………...30
D. Tehnik Pengumpulan Data……………………………………………..33
E. Tehnik Analisis Data…………………………………………………...33

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH…………………………………………….35

vii

A. Keadaan Fisik ........................................................................................ 36
B. Keadaan Non Fisik ............................................................................... 40
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 46
A. Hasil penelitian.......................................................................................46
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 59
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………...62
A. Kesimpulan………………………………………………………….....62
B. Saran…………………………………………………………………...63
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….64
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..65

viii

DAFTAR TABEL

No. Uraian

Hal

1. Jumlah Penduduk Kelurahan Bantan Timur 2012..................................38
2. Komposisi Penduduk Menurut Matapencaharia di Desa-desa Kecamatan
Medan Tembung 2012.............................................................................39
3. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Medan Tembung
Tahun 2012..............................................................................................40
4. Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Medan Tembung Tahun 2012.........41
5. Prasarana Kesehatan di desa-desa Kecamatan Medan Tembung
tahun 2012...............................................................................................43
6. Prasarana Peribatan di Kecamatan Medan Tembung Tahun 2012..........44
7. Fasilitas Pelayanan Sarana dan Prasarana di KecamatanMedan Tembung
Tahun 2012.............................................................................................45
8. Umur Responden di Kelurahan Bantan Timur 2012...............................46
9. Tingkat Pendidikan Responden di Kelurahan Bantan Timur 2012.........47
10. Jenis Pekerjaan Responden di Kelurahan Bantan Timur 2012...............47
11. Jenis Bangunan yang di Tempati Responden di Kelurahan
Bantan Timur 2012.................................................................................48
12. Status Kepemilikan Bangunan Responden 2012...................................50
13. Luas Bangunan Yang di Tempati Responden di Kelurahan
Bantan Timur 2012................................................................................51
ix

14. Jumlah Penghuni Untuk Rumah yang Responden Tempati di Kelurahan
Bantan Timur 2012...............................................................................51
15. Tempat Pembuangan Samph Responden di Kelurhan
Bantan Timur 2012................................................................................52
16. Tingkat Pendapatan Responden Di Kelurahan
Bantan Timur 2012................................................................................54
17. Jumlah Tanggungan Responden di Kelurahan
Bantan Timur 2012...............................................................................55
18. Lama Tinggal Responden di Kelurahan Bantan Timur 2012...............55
19. Alasan Responden Memilih Lokasi Pemukiman di Kelurahan
20. Bantan Timur 2012..............................................................................56

x

DAFTAR GAMBAR

No.

Uraian

Hal

1. Gambar Skema Berpikir .............................................................................. 29
2. Peta Kecamatan Medan Tembung ...............................................................38
3. Peta Kelurahan Bantan Timur.......................................................................39
4. Jenis Bangunan Permanen di Daerah Penelitian...........................................48
5. Jenis Bangunan Semi Permanen di Daerah Penelitian..................................49
6. Jenis Bangunan non Permanen di Daerah Penelitian.....................................50
7. Gambar Masyarakat Membuang Sampah di Sembarang Tempat..................53
8. Gambar Masyarakat Mengumpulkan Lalu Membakar Sampah....................53
9. Gambar Tong – Tong Sampah Masyarakat...................................................54

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No.

Uraian

Hal
1. Daftar Wawancara ........................................................................................... 64
2. Lembar Ovservasi ............................................................................................ 65

xii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kota di Indonesia merupakan sumber pengembangan manusia atau merupakan
sumber konflik sosial yang mampu mengubah kehidupan dalam pola hubungan antara
lapisan masyarakat yang satu dengan yang lainya. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk yang semakin besar maka ketersediaan suatu lahan semakin terbatas. Dengan
bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat maka manusia mengalami masalah
yang sangat rumit, baik itu masalah pangan,sandang, papan, kesehatan dan lain –
lainnya. Oleh karena itu,bukan suatu pandangan yang aneh bila kota – kota besar di
Indonesia menampilkan wajah ganda. Disatu sisi terlihat pemandangan yang serba
mengesankan dalam wujud arsitektur modren dan pasca modren di sepanjang tepi jalan
kota utama . Dibalik semua keanggunan kota itu, nampak menjamurnya lingkungan
kumuh dan pemukiman kumuh dengan sarana dan prasarana yang tidak memadai untuk
mendukung keberlangsungan kehidupan manusia yang berbudaya.
Suatu kota bisa dikatakan telah mengalami perkembangan yang berarti jika
dilihat dari kondisi bangunan-bangunan yang ada baik permukiman maupun saranasarana pendidikan, kesehatan, kantor, dan lain sebagainya berada dalam kondisi yang
baik dan memenuhi syarat, serta lalu-lintasnya yang padat. Hal itu juga ditunjang
dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, baik dari penduduk asli maupun
pendatang kaum urban).
1

Secara umum karakteristik perkembangan kota -kota di Indonesia adalah
sebagai berikut;
1. Karena besarnya arus urbanisasi ke Kota.
2. Keadaan Kota masih memungkinkan untuk menerima pendatang walaupun
kesempatan itu semakin lama semakin terbatas, sehingga timbul penduduk
pinggiran Kota yang semakin padat (Utami Trisni. 1997).
Pesatnya

perkembangan

perkotaan

akan

menyebabkan

meningkatnya

permintaan lahan di Kota. Masalah yang timbul kemudian berkembang kearah
kebutuhan penduduk akan tempat tinggal atau perumahan. Sebab dari tingkat
pendapatan masing-masing penduduk yang berbeda akan menyebabkan berbeda pula
daya beli mereka terhadap suatu tempat tinggal (rumah). Bagi penduduk Kota yang
bekerja di sektor-sektor ekonomi berpendapatan rendah, kebutuhan tempat tinggal ini
merupakan masalah yang berat bagi mereka. Penyedia perumahan merupakan salah satu
hal yang harus dihadapi wilayah perkotaan dimasa yang akan datang, seiring dengan
perkembangan kota yang berlangsung cepat.
Permasalahan pemukiman akan mendorong mereka untuk mencari alternatif
lain dalam mencari lahan tanah yang murah. Misalnya dengan cara mager sari (Bintarto,
1984), yaitu mendirikan bangunan diatas tanah orang lain atas seijin pemiliknya, atau
dengan mencari tanah lain yang terjangkau oleh ekonomi mereka, kemudian diatas
tanah tersebut mereka mendirikan rumah-rumah yang bisa dikatakan dibawah standar
kesehatan sebagai suatu perumahan yang layak.
Lama -kelamaan di daerah tersebut menalami pertambahan pemukiman yang akhirnya
membentuk suatu areal permukiman yang biasa disebut permukiman kumuh (slum’s).

Keadaan lingkungan fisik yang semakin merosot, sehingga diberi julukan
sebagai daerah slum’s yang menurut definisi PBB diartikan sebagai daerah yang legal
atau resmi status hukumnya yang kondisinya sudah sangat merosot (Herlianto, 1985).
Karakteristik yang merupakan ciri-ciri dari permukiman kumuh yaitu :
1. Pemukiman kumuh tersebut dihuni oleh penduduk yang padat dan berjubel,
karena adanya pertambahan penduduk yang alamiah maupun migrasi yang
tinggi dari desa.
2.

Permukiman kumuh tersebut dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah
atau berproduksi subsistem, yang hidup di bawah garis kemiskinan.

3.

Perumahan di permukiman tersebut berkualitas rendah atau masuk dalam
kategori rumah darurat (substandard housing condition), yaitu bangunan rumah
yang terbuat dari bahan-bahan tradisional, seperti : bamboo, kayu, ilalang, dan
bahan-bahan cepat hancur lainnya.

4. Kondisi kebersihan dan sanitasi rendah.
5.

Langkanya pelayanan kota ( urban service), seperti : air bersih, fasilitas MCK,
sistem pembuangan kotoran dan sampah serta perlindungan dari kebakaran.

6. Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun tidak teratur dan
terurus.
7. Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainya.
8. Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi disekitar pusat kota dan
seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang di tempati (Utami Trisni,
1997).

Di Medan keberadaan permukiman kumuh ini ternyata masih dapat ditemui
dibeberapa daerah di masing-masing di Kecamatan khususnya Kecamatan di Medan
Tembung, seperti daerah Kelurahan Bantan Timur yang terdapat di beberapa
lingkungan yakni lingkungan VI, VII, dan VIII yang

kebanyakan kaun urbanis

tergolong miskin sehingga hampir tidak mungkin bagi mereka untuk menyewa tempat
tinggal karena harga rumah rata – rata tinggi. Akibatnya mereka lebih memilih tinggal
di pemukiman – pemukiman kumuh yang menggambarkan kesengsaraan yang berada
disepanjang jalur rel kereta api.
Pola kehidupan masyarakat yang tinggal didaerah kumuh juga sangat banyak
karena tidak adanya ketetapan profesi yang dimiliki setiap masyarakat, yang umumnya
masyarakat di Kelurahan ini bergerak dalam bidang formal seperti pemulung, buruh
kasar, penarik becak, pembantu rumah tangga, gelandangan bahkan ada profesi yang
meresahkan masyarakat seperti perampok, pencuri, pencopet, dan wanita tuna susila.
Biasanya menyebar dan membaur dalam masyarakat kota, atau profesi langsung
membuka warung, kedai kopi, tempat – tempat hiburan yang sejenis nya.

Hal ini juga dapat ditinjau dari fungsi rumah yang begitu sederhana dalam
kawasan pemukiman, yang mana seharusnya tersedia kamar tidur, kamar tamu, dapur,
kamar mandi dan WC. Sehingga jika ditinjau dari hal ini, pemukiman ini menjadi
masalah karena tidak memungkinkan suatu ruangan menjadi pusat sehari – hari.
Masyarakat tidak memperhatikan penataan kawasannya sehingga lingkungan yang tidak
teratur dan tidak layak huni. Keadaan seperti ini mengakibatkan kurang sadarnya

penduduk akan tempat tinggal mereka dengan tidak memperhatikan kualitas rumah
yang dilihat dari ruang tamu, dinding, jenis lantai, atap kamar tidur. Kebersihan
lingkungan dilihat dari pembuangan sampah dan limbah rumah tangga. Tetapi karena
faktor sosial ekonomi, mereka tidak bisa tinggal dipermukiman yang layak, sehingga
mereka terpaksa tinggal di permukiman kumuh atau menempati lahan-lahan yang tidak
seharusnya tidak dihuni seperti, dijalur Rel kereta Api.
B. Identitikasi Masalah
Pemukiman kumuh didaerah perkotaan yang mempunyai

masalah yang

kompleks karena penduduk perkotaan sangat beraneka ragam baik menyangkut jenis
pekerjaan, pendapatan, maupun pendidikan dan kondisi sosial budaya lainnya.
Kemudian ditambah lagi kebanyakaan penduduk miskin pedesaan imigrasi ke daerah
perkotaan tanpa melakukan peningkatan yang berarti pada kesejahteraan masyarakat.
Sehingga dengan sendirinya masyarkat mengambil tindakan dengan membuat rumah –
rumah kumuh sebagai tempat tinggal mereka yang umumnya dihuni masyarakat kecil.
Pemukiman liar yang muncul dan berkembang umumnya berada pada kanan kiri jalur
kereta api, daerah jalur hijau dan daerah kanan kiri bantaran sungai.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka penulis
membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu :
1. Karekteristik fisik pemukiman kumuh yang dilihat dari kondisi
lingkungan seperti tampilan bangunan, status kepemilikan, dan jarak

rumah dengan rumah lainnya di Kelurahan Bantan Timur Kecamatan
Medan Tembung.
2. Sosial ekonomi terhadap masyarakat pemukiman kumuh yang dilihat
dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan,status
pekerjaan, jumlah hunian dan jarak kerja di kelurahan Bantan Timur
Kecamatan Medan Tembung.
D. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas maka permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik fisik pemukiman kumuh di Kelurahan Bantan
Timur Kecamatan Medan Tembung?
2. Bagaimana sosial ekonomi masyarakat pemukiman kumuh di Kelurahan
Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah mengetahui untuk:
1. Mengetahui karakteristik fisik pemukiman di Kelurahan Bantan Timur
Kecamatan Medan Tembung.
2. Mengetahui sosial ekonomi masyarakat pemukiman kumuh Kelurahan
Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah :
1. Sebagai sumber informasi maupun masukan pada pemerintahan kota
Medan agar dapat membuat kebijakan – kebijakan dalam mengatasi
masalah pemukiman kumuh.

2. Sebagai studi kajian bagi pengembangan wilayah kota Medan.
3. Sebagai landasan atau bahan bandingan bagi peneliti lain yang akan
meneliti objek yang sama dilokasi lain sehingga diperoleh kesimpulan
yang lebih akurat.
4. Untuk memperkaya khasanahan literatur baikyang belum ada maupun
yang telah ada yang berkaitan dengan pemukiman kumuh.

1

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Sesuai dengan judul yaitu, karakteristik pemukiman kumuh di Kelurahan
Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung maka penulis mengemukakkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Jenis tampilan bangunan yang ada diwilayah pemukiman adalah
bangunan jenis permanen sebanyak 25 unit atau 41,66% sedangkan jenis
bangunan permanen sebanyak 13 unit atau 21,67%. status kepemilikan
hunian masyarakat mayoritasnya milik sendiri sebanyak 35 responden
atau 58,33% sedangkan responden yang status bangunannya milik
orangtua atau ikut orangtua sebanyak 5 orang atau 8,34%. Dari status
kepemilikan bangunan yang milik sendiri lebih akan lebih peduli
terhadap lingkungan huniannya sedangkan masyarakat yang menyewa
biasanya cendeung untuk tidak peduli terhadap kondisi hunian mereka
karena mereka hanya merasa tinggal sementara waktu dan tidak merasa
memiliki bangunan. Luas bangunan rumah yang ada didarah pemukiman
paling banyak 6x6m2 sebanyak 34 orang atau 56,67% sedangkan yang
paling sedikit luas bangunan 8x6m2 sebanyak 10 orang atau 16,66%.
2. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat menyebabkan mereka sulit
mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang didapat. Pendidikan
masyarakat yang ada disekitar daerah ini mayoritas tamatan SLTP
sebanyak 27 orang atau 45% sedangkan paling sedikit yang tidak tamat
64

2

SD sebanyak 3 orang atau 3,33%. Penghasilan masyarakat yang
bermukim diwilayah Bantan Timur ini masih tergolong rendah mayoritas
masyarakatnya mempunyai penghasilan Rp. 501.000 – Rp. 1.000.000
sebanyak 20 orang atau 33,33% sedangkan penghasilan yang paling
sedikit Rp. 250.000 – Rp. 300.000 sebanyak 10 orang atau 16,67%.
sehingga sebagian besar masyarakat hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan pokok saja, untuk kebutuhan perbaikan lingkungan sangatlah
tidak mungkin untuk mencukupinya. Yang mana pada umumnya
pekerjaan masyarakatnya adalah seorang buruh sebanyak 24 orang atau
40% sedangkan pekerjaan yang paling sedikit supir sebanyak 3 orang
atau 5%. Jumlah tanggungan di setiap rumah masyarakat mayoritasnya
3 – 4 jumlah tanggungan sebanyak 31 orang atau 51,67% sedangkan
yang paling sedikit 6 – 7 jumlah tanggungan sebanyak 5 orang atau
8,33% maka dengan begitu kebutuhan mereka pun akan semakin
meningkat sehingga lebih memilih tinggal di pemukiman kumuh ini.
Faktor lama tinggal masyarakat berpengaruh terhadap kekumuhan
kawasan yang mana masyarakat yang tinggal labih banyak berkisar 7 – 8
tahun sebanyak 28 orang atau 46,66% sedangkan jumlah faktor tinggal
yng paling sedikit berkisar 3 – 4 tahun sebanyak 2 orang atau 3,33%.
Dari jumlah tersebut kebanyakan dari masyarakatnya adalah pendatang
sehingga penghuni suatu kawasan tersebut tidak meras mmemilki bangunan
sehingga perlindungan dan pelestarian terhadap bangunan terkadang
diabaikan oleh penghuni.

3

B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka peneliti menganjurkan
beberapa saran sebagai bahan masukkan antara lain :
1. Mayarakat diharapkan lebih memperhatikan kondisi lingkungan rumah
dengan mengadakan jadwal rutin kegiatan kebersihan lingkungan
pemukiman bagi tiap – tiap penghuni, agar dapat menjaga lingkungan
tempat mereka tinggal. Begitu juga masyarakat mematuhi segala
bentuk kebijakan pemerintah dalam kaitannya dengan pemeliharaan
dan peningkatan kualitas lingkungan disekitarnya.
2. Bagi pemerintah Kota Medan khususnya daerah penelitian Kelurahan
Bantan Timur diharapkan dapat merehabilitasi atau meremejakan
lingkungan dengan menyediakan rumah susun dengan fasilitas yang
sesuai dengan sosial ekonomi masyarakat yang ada dikawasan
pemukiman dan juga ikut serta dalam meningkatkan ekonomi
masyarakat dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan masyarakat yang bermukim didaerah tersebut.

67

DAFTAR PUSTAKA

Ami, Archuek. 2009. Permukiman Kumuh. (Online), (http://amiarchuek06.blogspot.com,
diakses 23 Desember 2009).
Arleni, Ita. 2008. Kajian Persebaran Permukiman Liar (squatter) di Sepanjang Bantaran
Bengawan Solo Kota Surakarta. (Online). (http://wikipedia.co.id, diakses 2008).
Anggraini , Yola. 2006. Penanganan Pemukiman Kumuh Di Kelurahan Duri Utara. (Online).
(http://yola.blogspot.com/2006/07/penanganan-pemukiman-kumuh-dikelurahan-duriutara.html).
Bianpoen, 1991. Menata Kota dan Permukiman Kumuh. JHS, No1. PAU-IS-UI.
Jakarta:Gramedia.
Bintarto, 1983. Urbanisasi dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Blaag, Djemabut. 1968. Perumahan dan Permukiman Sebagai Kebutuhan Pokok.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Biro Pusat Statistik, 2010. Kota Medan Dalam Angka, 2010.
Chyntiawati, deby. 2009. Masalah Sosial Permukiman Kumuh. (Online),
Diakses
23
(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pemukiman-kumuh/,
Desember 2009).
Endang, Surtiani. 2006. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Terciptanya Kawasan
Pemukiman Kumuh Pusat Kota (studi Kasus Kawasan Pancuran Salagtiga ).
(Online).(http://wikipedia.com).
Herianto, 1985. Masalah Penduduk Kumuh . Bandung : Alumni Bandung.
Mutrofin , 2009. Pengertian Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
Poerba. 1993. Kriteria – kriteria Permukiman Kumuh. Jakarta : CV. Rajawali.
Silas. 2007. Kriteria – Kriteria Pemukiman Kumuh. Jakarta : CV. Rajawali.
Siregar , Torang . 2008. Aktivitas Permukiman Perumnas Mandala Kodya Medan Dan
Pengaruhnya Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar. (Online).
(http://wikipedia.co.id).
Yunus, sabari. 1987. Pengarahan Pemahaman Pengertian Kota (P3K). Yogyakarta : Fakultas
Geografi.

Dokumen yang terkait

Kontribusi Anak Jalanan Dalam Sosial Ekonomi Keluarga di Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan

0 51 95

Kontribusi Anak Jalanan Dalam Sosial Ekonomi Keluarga di Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan

0 0 14

Kontribusi Anak Jalanan Dalam Sosial Ekonomi Keluarga di Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan

0 0 2

Analisis Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh Di Sepanjang Bantaran Rel Kereta Api Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

0 0 14

Analisis Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh Di Sepanjang Bantaran Rel Kereta Api Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

0 0 2

Analisis Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh Di Sepanjang Bantaran Rel Kereta Api Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

0 1 9

Analisis Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh Di Sepanjang Bantaran Rel Kereta Api Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

0 3 42

Analisis Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh Di Sepanjang Bantaran Rel Kereta Api Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan Chapter III V

1 1 38

Analisis Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh Di Sepanjang Bantaran Rel Kereta Api Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

0 2 3

Analisis Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh Di Sepanjang Bantaran Rel Kereta Api Di Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung Kota Medan

0 1 6