PERBEDAAN PENGARUH CIRCUIT TRAINING DENGAN SENAM KESEGARAN JASMANI 2004 TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2011/2012.

(1)

PERBEDAAN PENGARUH CIRCUIT TRAINING DENGAN SENAM KESEGARAN JASMANI 2004 TERHADAP PENINGKATAN

KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Sains

DEDY SURANTA SINUHAJI NIM : 072266310004

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

DEDY SURANTA SINUHAJI. Perbedaan Pengaruh Circuit Training Dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012.Pembimbing: JUMADIN).

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh Circuit

Training Dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 terhadap peningkatan

Kebugaran Jasmani pada siswa putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen lapangan

dengan rancangan “pre-testand post-test group design ”.

Penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji dan membuktikan pengembangan hasil latihan. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah t-test. Dari hasil analisis data diperoleh harga ttabel diperoleh thitung > ttabel yakni 7,46 > 1,753 maka Ha diterima

atau Circuit Training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan Kebugaran Jasmani pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah t-test. Dari hasil analisis data diperoleh hargathitung dibandingkan dengan harga ttabel diperoleh

thitung > ttabel yakni 2,40 >1,753 maka Ha diterima atau SKJ 2004 memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Berastagi tahun ajaran 2011/2012.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah t-test. Dari hasil analisis data diperoleh harga ttabel diperoleh thitung > ttabel yakni 3,74 > 1,697

maka Ha diterima atau circuit training memberikan pengaruh yang lebih baik daripada SKJ 2004 terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Berastagi tahun ajaran 2011/2012.


(5)

iv

D A F T A R I S I

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 9

A. Kajian Teoretis ... 9

1.Hakikat Kebugaran Jasmani ... 9

2.Komponen Kebugaran Jasmani... 12

3.Hakikat Circuit Training ... 17

4.Hakikat Senam Kebugaran Jasmani 2004 ... 22

B. Kerangka Berpikir ... 23

C. Hipotesis ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

1.Populasi ... 25


(6)

v

C. Metode Penelitian ... 27

D. Disain Penelitian ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 27

F. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Menentukan Nilai Rata-Rata ... 38

2. Uji Normalitas ... 39

3. Uji Homogenitas ... 39

4. Uji Hipotesis ... 40

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran-Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

vi

D A F T A R T A B E L

Tabel 1. Perincian Siswa Tiap Kelas ... 25

Tabel 2. Perincian Jumlah Sampel Tiap Kelas ... 26

Tabel 3. Disain Penelitian ... 27

Tabel 4. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Usia 16 Sampai 19 Tahun (Putra) ... 34

Tabel 5. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Usia 16 Sampai 19 Tahun (Putra) ... 34

Tabel 4.1 Ringkasan Nilai Rata-rata, Varians Dan Simpangan Baku ... 38

Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data ... 39


(8)

vii

D A F T A R G A M B A R

Gambar 1. Tes Lari Cepat 60 Meter ... 29

Gambar 2. Tes Angkat Tubuh ... 30

Gambar 3. Tes Baring Duduk Selama 30 Detik ... 31


(9)

viii

D A F T A R L A M P I R A N

Lampiran 1. Program Latihan Circuit Training ... 49

Lampiran 2. Gerakan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) Tahun 2004 ... 59

Lampiran 3. Teknik Matching Pairing ... 81

Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa ... 83

Lampiran 5. Data Post Test Circuit Trainng ... 85

Lampiran 6. Data Post Test SKJ 2004 ... 86

Lampiran 7. Skore Pre Test Dan Post Test Kelompok Circuit Training ... 87

Lampiran 8. Skore Pre Test dan Post Test Kelompok SKJ 2004 ... 88

Lampiran 9. Perhitungan skore Kelompok Circuit Training ... 89

Lampiran 10. Perhitungan Kelompok SKJ 2004 ... 90

Lampiran 11. Uji Normalitas ... 91

Lampiran 12. Uji Homogenitas... 94

Lampiran 13. Uji Hipotesis ... 96


(10)

vi

D A F T A R T A B E L

Tabel 1. Perincian Siswa Tiap Kelas ... 25

Tabel 2. Perincian Jumlah Sampel Tiap Kelas ... 26

Tabel 3. Disain Penelitian ... 27

Tabel 4. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Usia 16 Sampai 19 Tahun (Putra) ... 34

Tabel 5. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Usia 16 Sampai 19 Tahun (Putra) ... 34

Tabel 4.1 Ringkasan Nilai Rata-rata, Varians Dan Simpangan Baku ... 38

Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data ... 39


(11)

vii

D A F T A R G A M B A R

Gambar 1. Tes Lari Cepat 60 Meter ... 29

Gambar 2. Tes Angkat Tubuh ... 30

Gambar 3. Tes Baring Duduk Selama 30 Detik ... 31


(12)

viii

D A F T A R L A M P I R A N

Lampiran 1. Program Latihan Circuit Training ... 49

Lampiran 2. Gerakan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) Tahun 2004 ... 59

Lampiran 3. Teknik Matching Pairing ... 81

Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa ... 83

Lampiran 5. Data Post Test Circuit Trainng ... 85

Lampiran 6. Data Post Test SKJ 2004 ... 86

Lampiran 7. Skore Pre Test Dan Post Test Kelompok Circuit Training ... 87

Lampiran 8. Skore Pre Test dan Post Test Kelompok SKJ 2004 ... 88

Lampiran 9. Perhitungan skore Kelompok Circuit Training ... 89

Lampiran 10. Perhitungan Kelompok SKJ 2004 ... 90

Lampiran 11. Uji Normalitas ... 91

Lampiran 12. Uji Homogenitas... 94

Lampiran 13. Uji Hipotesis ... 96


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesegaran Jasmani adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki kemampuan melakukan suatu aktivitas dengan baik tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Kesegaran jasmani merupakan suatu dasar untuk dapat melakukan aktivitas hidup termasuk mengajar. Semakin tinggi kesegaran jasmani seseorang biasanya akan semakin mudah seseorang tersebut melakukan aktivitas. Sebaliknya jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan penampilannya akan kurang sebab faal tubuhnya tidak bekerja dengan baik.

Sumosardjono (1992 : 27) menyatakan bahwa : “Kegiatan olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan kebugaran jasmani.” Dengan berolahraga dapat menciptakan rasa nasionalisme dan menumbuhkan rasa keimanan, meningkatkan harkat dan martabat bangsa selain itu dengan berolahraga dapat meningkatkan serta menyehatkan sistem kerja organ-organ tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

Menurut Parahita (2009 : 144) menyatakan bahwa : “Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi (pembakaran Kalori) dan merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam


(14)

2

melakukan tugasnya.” Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kebugaran dan kesehatan seseorang.

Seseorang yang mempunyai dasar Kebugaran Jasmani yang baik, dan perkembangan badan yang kuat melalui aktifitas jasmani, akan lebih memiliki pandangan keingintahuan sebab mempunyai semangat hidup yang lebih besar dan tingkat tenaganya yang tinggi. Seorang yang memiliki tingkat Kebugaran Jasmani yang tinggi atau tingkat kondisi tubuh yang prima akan dapat melakukan aktivitas yang lama dengan beban yang cukup, tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik, maka diharapkan seorang siswa memiliki tingkat kebugaran jasmani yang tinggi. Untuk itu siswa perlu melakukan aktivitas fisik yang baik dan teratur.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kebugaran Jasmani adalah kemampuan tubuh untuk dapat melakukan pekerjaan sehari-hari, serta masih memiliki tenaga untuk menikmati waktu senggang serta keadaan yang lebih ekstrim tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih dapat menikmati hidup serta terhindar dari penyakit.

Dalam upaya meningkatkan Kebugaran Jasmani masyarakat, pemerintah saat ini telah menerapkan jam krida olahragan. Jam krida olahraga sebagaimana dimaksudkan berlaku untuk anggota PNS, ABRI, Badan Usaha Milik Negara, pelajar, dan mahasiswa. Pada jam krida olahraga tersebut ditetapkan senam kebugaran jasmani sebagai salah satu sarana maningkatkan kebugaran jasmani (dalam Jumadin, 1998 :4).


(15)

3

Untuk mencapai tingkat Kesegaran Jasmani yang baik perlu dilakukan latihan-latihan fisik. Aktifitas fisik (physical conditioning) memegang peranan penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani. Melalui latihan fisik yang teratur dan berkesinambungan, seseorang akan memiliki tingkat kesegaran jasmani yang tinggi sehingga akan dapat melakukan tugas sehari-harinya dengan baik. Kemampuan kerja fisiknya akan semakin baik, sehingga hasil kerjanya semakin produktif.

Ada beberapa latihan fisik meningkatkan kesegaran jasmani (dalam Jumadin, 1998 : 1) antara lain aerobik, adult physical program, Senam Kesegaran Jasmani, lari terus menerus, Circuit Training, fartlek program, interval training, jogging program.

Seperti halnya di SMA Negeri 1 Berastagi untuk meningkatkan Kesegaran Jasmani yang baik pada siswa ataupun guru-guru, di sekolah ini dilakukan Senam Kesegaran Jasmani. Senam ini dilakukan setiap satu kali dalam seminggu yaitu pada hari Jumat. Senam ini dimulai pukul 07.15 WIB pagi kemudian dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya. Namun setelah peneliti melakukan observasi pada 20 Mei 2012, maka berdasarkan keterangan dari beberapa guru di sekolah ini diperoleh bahwa tingkat Kesegaran Jasmani siswa-siswa di sekolah ini belum baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar dimana siswa-siswa masih merasa kurang bergairah dalam melaksanakan aktifitas belajar mengajarnya. Jadi perlu adanya program lain untuk meningkatkan Kesegaran Jasmani siswa putra SMA Negeri 1 Berastagi. Seperti


(16)

4

yang telah dikemukakan sebelumnya selain Senam Kesegaran Jasmani, Circuit

Training juga dapat meningkatkan tingkat Kesegaran Jasmani seseorang.

Circuit Training adalah suatu sistem latihan kondisi fisik yang dapat

memperbaiki secara serempak fitness keseluruhan dari tubuh, yaitu komponen komponen power, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas , kelincahan, daya tahan, keseimbangan, kelentukan dan komponen fisik lainnya. Menurut Fox (dalam

Jumadin, 1998 : 5) menyatakan bahwa: “Circuit training dapat dipakai untuk

perbaikan kekuatan otot, daya tahan, kelentukan dan daya tahan kardiovasculer.” Harsono (1988 : 227) menyatakan bahwa:

Circuit training didasarkan pada asumsi bahwa seseorang akan dapat

memperkembangkan kekuatannya, daya tahannya, kelincahannya, total

fitnessnya dengan jalan melakukan sebanyak mungkin pekerjaan dalam

jangka waktu tertentu atau melakukan suatu jumlah pekerjaan atau latihan dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya.”

Menurut Jumadin (1998 : 6) menyatakan bahwa:

“Program latihan Cicuit Training dapat dirancang dan dilaksanakan dalam

bermacam-macam cara latihan yang dipilih pada stasiun-stasiun yang disusun dalam sebuah pola khusus baik dalam ruangan maupun di

lapangan, yang memungkinkan sejumlah orang yang ikut berlatih.”

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat kita jelaskan bahwa latihan Circuit Training merupakan salah satu bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan Kesegaran Jasmani atau kondisi seseorang. Program latihan

Circut Training dirancang sedemikian rupa sehingga melibatkan

komponen-komponen Kesegaran Jasmani. Seperti yang dikemukakan Harsono (1988 : 228)

bahwa: “Bentuk latihan haruslah dipilih sesuia dengan otot-otot apa dan


(17)

5

Menurut pendapat beberapa ahli, terdapat beberapa cara untuk meningkatkan Kebugaran Jasmani. Cara-cara tersebut antara lain ialah melalui Aerobik, Adult physical fitness program, lari terus menerus, Circuit Training,

fartlek program, interval training dan jogging program COBIN, 1974. (dalam

Jumadin, 1998 : 1).

Di negara maju telah dikembangkan Circuit Training (CT) untuk meningkatkan Kebugaran Jasmani anak sekolah sedangkan Indonesia adalah Senam Kesegaran Jasmani (SKJ). Oleh karena itu akan timbul suatu pertanyaan apakah SKJ ini dapat dilestarikan kemanfaatannya atau adakah cara lain sebagai tandingan yang lebih baik (dalam Jumadin, 1998 : 2).

Dari latar belakang tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Perbedaan pengaruh Circuit Training dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 terhadap peningkatan Kebugaran Jasmani pada siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah tingkat kebugaran jasmani siswa putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012?, Apakah yang dimaksud dengan

Circuit Training? Apakah yang dimaksud dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004?

Apakah melalui Circuit Training dapat meningkatkan Kebugaran Jasmani siswa? Apakah melalui Senam Kesegaran Jasmani 2004 dapat meningkatkan Kebugaran Jasmani siswa? Manakah yang lebih berpengaruh antara Circuit Training Dengan


(18)

6

Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani pada siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012.

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih mengarahkan peneliti ini sehingga terfokus dan spesifik maka masalah dibatasi pada Perbedaan Pengaruh Circuit Training Dengan Senam Kesegaran jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah :

1. Variabel bebas I : adalah Circuit Training

2. Variabel bebas II : adalah Senam Kesegaran Jasmani 2004, 3. Variabel terikat : adalah Peningkatan Kebugaran Jasmani

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah Pengaruh Circuit Training Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012?

2. Bagaimanakah Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012?


(19)

7

3. Manakah yang lebih berpengaruh antara Circuit Training Dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh Circuit training Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012.

3. Manakah yang lebih berpengaruh antara Circuit Training dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012.

F. ManfaatPenelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat untuk :

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012 dalam meningkatkan Kebugaran Jasmani siswa.

2. Sebagai bahan masukan kepada guru-guru di SMA Negeri 1 Berastagi untuk mengembangkan Kebugaran Jasmani siswa.


(20)

8

3. Sebagai bahan informasi dan pustaka untuk para peniliti-peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian.


(21)

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Latihan circuit training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Berastagi tahun ajaran 2011/2012.

2. SKJ 2004 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Berastagi tahun ajaran 2011/2012.

3. Latihan circuit training memberikan pengaruh yang lebih baik daripada SKJ 2004 terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Berastagi tahun ajaran 2011/2012.

B.Saran

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan diperoleh dari penelitian yang memperbandingkan penggunaan dua bentuk latihan yang berbeda dalam meningkatkan kebugaran jasmani maka berikut ini dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yaitu: 1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan circuit training berpengaruh

untuk meningkatkan kebugaran jasmani, dapat diharapkan agar di sekolah ini tetap dilaksanakan latihan circuit training.


(22)

39

2. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini kepada pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian lebih dalam lagi dalam membahas latihan circuit training dan SKJ 2004, pada kelompok sampel yang lain.

3. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


(23)

47

DAFTAR PUSTAKA

Ahady, Hairy. 1982 . Kesegaran Jasmani. Padang : FPOK IKIP Padang. Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta. Depdiknas. 2004. Senam Kesegaran Jasmani 2004. Jakarta : Depdiknas.

Diknas. 2007. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Usia 16-19 Tahun. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Rekreasi.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.

Hasnan, Said. 1975. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Irwansyah. 2004. Pendidikan Jasmani. Jakarta : Grafindo.

Jumadin. 1998. Perbedaan Pengaruh Circuit Training dengan Senam Kesegaran

Jasmani 1996 terhadap Peningkatan Endurance, Kekuatan Otot, Daya Tahan, Fleksibilitas dan Komposisi Tubuh pada Siswa Putra SMU Al-Azhar Medan. Medan : IKIP.

Kartono , Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Jakarta : Mandar Maju. Koplong. 2009. Kekuatan Otot. http//: www.koplong.wordpress.com.

Marsudi. 1997. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta : Yudistira.

Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMA. Jakarta : Erlangga. Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Surakarta :

Yudhistira.

Parahita. 2009. Pengaruh Latihan Fisik Terprogram Terhadap Daya Tahan Otot. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.


(24)

48

Riduwan . 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sudarno. 1992. Pendidikan kesegaran Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Sudjana. 1988. Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sumosardjono. 1992. Pengetahuan Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Tangkudung, James. Kepelatihan Olahraga. Jakarta : Cerdas Jaya.

Widaninggar. 2007. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.


(1)

3. Manakah yang lebih berpengaruh antara Circuit Training Dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh Circuit training Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Pengaruh Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012.

3. Manakah yang lebih berpengaruh antara Circuit Training dengan Senam Kesegaran Jasmani 2004 Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012.

F. ManfaatPenelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat untuk :

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SMA Negeri 1 Berastagi Tahun Ajaran 2011/2012 dalam meningkatkan Kebugaran Jasmani siswa.

2. Sebagai bahan masukan kepada guru-guru di SMA Negeri 1 Berastagi untuk mengembangkan Kebugaran Jasmani siswa.


(2)

3. Sebagai bahan informasi dan pustaka untuk para peniliti-peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Latihan circuit training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Berastagi tahun ajaran 2011/2012.

2. SKJ 2004 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Berastagi tahun ajaran 2011/2012.

3. Latihan circuit training memberikan pengaruh yang lebih baik daripada SKJ 2004 terhadap peningkatan kebugaran jasmani pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Berastagi tahun ajaran 2011/2012.

B.Saran

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan diperoleh dari penelitian yang memperbandingkan penggunaan dua bentuk latihan yang berbeda dalam meningkatkan kebugaran jasmani maka berikut ini dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yaitu: 1. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa latihan circuit training berpengaruh

untuk meningkatkan kebugaran jasmani, dapat diharapkan agar di sekolah ini tetap dilaksanakan latihan circuit training.


(4)

2. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini kepada pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian lebih dalam lagi dalam membahas latihan circuit training dan SKJ 2004, pada kelompok sampel yang lain.

3. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang dibuat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahady, Hairy. 1982 . Kesegaran Jasmani. Padang : FPOK IKIP Padang. Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta. Depdiknas. 2004. Senam Kesegaran Jasmani 2004. Jakarta : Depdiknas.

Diknas. 2007. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Anak Usia 16-19 Tahun. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Rekreasi.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.

Hasnan, Said. 1975. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Irwansyah. 2004. Pendidikan Jasmani. Jakarta : Grafindo.

Jumadin. 1998. Perbedaan Pengaruh Circuit Training dengan Senam Kesegaran Jasmani 1996 terhadap Peningkatan Endurance, Kekuatan Otot, Daya Tahan, Fleksibilitas dan Komposisi Tubuh pada Siswa Putra SMU Al-Azhar Medan. Medan : IKIP.

Kartono , Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Jakarta : Mandar Maju. Koplong. 2009. Kekuatan Otot. http//: www.koplong.wordpress.com.

Marsudi. 1997. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta : Yudistira.

Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMA. Jakarta : Erlangga. Mukholid, Agus. 2007. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Surakarta :

Yudhistira.

Parahita. 2009. Pengaruh Latihan Fisik Terprogram Terhadap Daya Tahan Otot. Semarang : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.


(6)

Riduwan . 2004. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sudarno. 1992. Pendidikan kesegaran Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Sudjana. 1988. Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sumosardjono. 1992. Pengetahuan Olahraga dan Kesehatan. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Tangkudung, James. Kepelatihan Olahraga. Jakarta : Cerdas Jaya.

Widaninggar. 2007. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.