Deskripsi tingkat perilaku bullying siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 dan implikasinya terhadap penyusunan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI TINGKAT PERILAKU BULLYING
SISWA SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012-2013 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
Sadtya Edy Nugraha
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai tingkat perilaku bulliyng siswa SMP Kanisius
Pakem Tahun Ajaran 2013-2013. Masalah pertama yang diteliti adalah “Seberapa
tinggi tingkat perilaku bullying siswa SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012-2013?”. Masalah yang kedua adalah “Berdasarkan analisis tehadap
butir-butir perilaku bullying yang teridentifikasi kemunculannya tinggi,

bagaimanakah usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial yang implikatif untuk
mengurangi perilaku bullying?”.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan metode survei. Subjek penelitian adalah siswa
kelas VII, VIII, dan IX SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 yang berjumlah 134 siswa. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner
perilaku bullying yang terdiri dari 45 item pernyataan yang dikembangkan
berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert. Teknik analisis data dalam
penelitian ini dengan membuat tabulasi skor dari masing-masing item,
menghitung skor total masing-masing responden, menghitung skor total masingmasing item, selanjutnya mengkategorisasikan tingkat perilaku bullying siswa
berdasarkan distribusi normal. Kategori ini terdiri dari tiga jenjang kategori yaitu
rendah, sedang, dan tinggi.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Tingkat perilaku bullying siswa
SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013 yang termasuk dalam
kategori tinggi berjumlah 4 siswa (3.00%), yang termasuk dalam kategori sedang
berjumlah 34 siswa (25.40%), dan yang termasuk dalam kategori rendah 96 siswa
(71.60%). (2) Berdasarkan analisis terhadap butir-butir instrumen perilaku
bullying yang teridentifikasi kemunculannya tinggi, diusulkan topik-topik
bimbingan pribadi sosial untuk mengurangi perilaku bullying siswa SMP Kanisius
Pakem Yogyakarta, sebagai berikut: 1) empati, 2) menghargai perasaan orang
lain, 3) melek emosi, 4) saling menghargai, 5) pribadi yang unik, 6) toleransi.


vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION LEVEL OF BULLYING BEHAVIOR
STUDENT SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA
ACADEMIC YEAR 2012-2013 AND IMPLICATIONS FOR
DEVELOPMENT TOPICS PRIVATE SOCIAL COUNSELING
Sadtya Edy Nugraha
Sanata Dharma University
2013

This research is a descriptive study that aimed to gain an overview of the

level of junior high school students' behavior bulliyng Pakem Canisius School
Year 2013-2013. The first issue under study is "How high is the level of junior
high school students' bullying behavior Canisius Pakem, Yogyakarta School Year
2012-2013?". The second problem is "Based on the analysis tehadap items
bullying behavior identified a high occurrence, how the proposed topics of
implied social personal guidance to reduce bullying behavior?".
Types of research used in this study is a descriptive study using survey
methods. The subjects were students of class VII, VIII, and IX Canisius junior
Yogyakarta PAKEM the 2012-2013 school year totaled 134 students. The
research instrument in the form of bullying behavior questionnaire consisting of
45 items was developed based statement preparation techniques Likert scale
models. Data analysis techniques in this study to make a tabulation of the scores
of each item, calculate the total score of each respondent, calculates the total score
of each item, then categorize the level of bullying of students based on a normal
distribution. This category consists of three levels of categories, low, medium, and
high.
The results obtained are: (1) The level of bullying behavior PAKEM
Yogyakarta Canisius junior high school students in Academic Year 2012-2013 are
included in the high category consists of 4 students (3.00%), which is included in
the category are total 34 students (25.40%), and that includes in the low category

96 students (71.60%). (2) Based on an analysis of the instrument items bullying
behaviors identified high occurrence, proposed topics socio personal guidance to
reduce bullying behavior Pakem Yogyakarta Canisius junior high school students,
as follows: 1) empathy, 2) respect the feelings of others, 3) emotional literacy, 4)
mutual respect, 5) unique individuals, 6) tolerance.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT PERILAKU BULLYING
SISWA SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012-2013 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Sadtya Edy Nugraha
NIM: 091114035

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DESKRIPSI TINGKAT PERILAKU BULLYING
SISWA SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012-2013 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Sadtya Edy Nugraha
NIM: 091114035

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

"Real success is determined by two factors.

First is faith, and second is action."
Dalam kesesakanku, aku berseru kepada Tuhan; lalu Ia
menjawab dan membebaskan aku
(Mazmur 118:5)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang

tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan
saat mereka menyerah.
(Thomas Alva Edison)

Everyday may not be good, but there is something good in
everyday
(Anonim)

Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus
Orangtuaku tercinta Bapak JR. Sarwidji dan
Ibu TH. Surani
Keluarga Besarku tercinta
Program Studi Bimbingan dan Konseling USD
Andreas Rian N., Dendy Setyadi S.Pd., Clara Iyud A. C., dan
Sahabat-sahabatku
Teman-teman BK Angkatan 2009
SMP Kanisius Pakem Yogyakarta
iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 September 2013

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Sadtya Edy Nugraha
NIM : 091114035
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Deskripsi Tingkat Perilaku Bullying Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012-2013 dan Implikasinya Terhadap Penyusunan TopikTopik Bimbingan Pribadi Sosial
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikan di internet maupun media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 25 September 2013

Sadtya Edy Nugraha

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
DESKRIPSI TINGKAT PERILAKU BULLYING
SISWA SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2012-2013 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL
Sadtya Edy Nugraha
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran mengenai tingkat perilaku bulliyng siswa SMP Kanisius
Pakem Tahun Ajaran 2013-2013. Masalah pertama yang diteliti adalah “Seberapa
tinggi tingkat perilaku bullying siswa SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun
Ajaran 2012-2013?”. Masalah yang kedua adalah “Berdasarkan analisis tehadap
butir-butir perilaku bullying yang teridentifikasi kemunculannya tinggi,
bagaimanakah usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial yang implikatif untuk
mengurangi perilaku bullying?”.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan metode survei. Subjek penelitian adalah siswa
kelas VII, VIII, dan IX SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013 yang berjumlah 134 siswa. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner
perilaku bullying yang terdiri dari 45 item pernyataan yang dikembangkan
berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert. Teknik analisis data dalam
penelitian ini dengan membuat tabulasi skor dari masing-masing item,
menghitung skor total masing-masing responden, menghitung skor total masingmasing item, selanjutnya mengkategorisasikan tingkat perilaku bullying siswa
berdasarkan distribusi normal. Kategori ini terdiri dari tiga jenjang kategori yaitu
rendah, sedang, dan tinggi.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Tingkat perilaku bullying siswa
SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013 yang termasuk dalam
kategori tinggi berjumlah 4 siswa (3.00%), yang termasuk dalam kategori sedang
berjumlah 34 siswa (25.40%), dan yang termasuk dalam kategori rendah 96 siswa
(71.60%). (2) Berdasarkan analisis terhadap butir-butir instrumen perilaku
bullying yang teridentifikasi kemunculannya tinggi, diusulkan topik-topik
bimbingan pribadi sosial untuk mengurangi perilaku bullying siswa SMP Kanisius
Pakem Yogyakarta, sebagai berikut: 1) empati, 2) menghargai perasaan orang
lain, 3) melek emosi, 4) saling menghargai, 5) pribadi yang unik, 6) toleransi.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
DESCRIPTION LEVEL OF BULLYING BEHAVIOR
STUDENT SMP KANISIUS PAKEM YOGYAKARTA
ACADEMIC YEAR 2012-2013 AND IMPLICATIONS FOR
DEVELOPMENT TOPICS PRIVATE SOCIAL COUNSELING
Sadtya Edy Nugraha
Sanata Dharma University
2013

This research is a descriptive study that aimed to gain an overview of the
level of junior high school students' behavior bulliyng Pakem Canisius School
Year 2013-2013. The first issue under study is "How high is the level of junior
high school students' bullying behavior Canisius Pakem, Yogyakarta School Year
2012-2013?". The second problem is "Based on the analysis tehadap items
bullying behavior identified a high occurrence, how the proposed topics of
implied social personal guidance to reduce bullying behavior?".
Types of research used in this study is a descriptive study using survey
methods. The subjects were students of class VII, VIII, and IX Canisius junior
Yogyakarta PAKEM the 2012-2013 school year totaled 134 students. The
research instrument in the form of bullying behavior questionnaire consisting of
45 items was developed based statement preparation techniques Likert scale
models. Data analysis techniques in this study to make a tabulation of the scores
of each item, calculate the total score of each respondent, calculates the total score
of each item, then categorize the level of bullying of students based on a normal
distribution. This category consists of three levels of categories, low, medium, and
high.
The results obtained are: (1) The level of bullying behavior PAKEM
Yogyakarta Canisius junior high school students in Academic Year 2012-2013 are
included in the high category consists of 4 students (3.00%), which is included in
the category are total 34 students (25.40%), and that includes in the low category
96 students (71.60%). (2) Based on an analysis of the instrument items bullying
behaviors identified high occurrence, proposed topics socio personal guidance to
reduce bullying behavior Pakem Yogyakarta Canisius junior high school students,
as follows: 1) empathy, 2) respect the feelings of others, 3) emotional literacy, 4)
mutual respect, 5) unique individuals, 6) tolerance.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
penyelenggaraan, perlindungan, penerangan, dan pendampingan dalam persiapan,
pelaksanaan serta penyelesaian laporan penelitian dalam bentuk skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan, doa, bimbingan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih yang tulus dari lubuk hati
yang paling dalam kepada:
1. Rohandi Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin untuk
penulisan skripsi ini.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing yang telah
membimbing dengan kesabaran hati dan memberi masukan kepada penulis
guna meningkatkan kualitas skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali penulis
dengan berbagai ilmu pengetahuan selama ini sehingga berguna bagi
pe nul i s .
5. Andrias Indra Purnama, ST., S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Kanisius
Pakem yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6. Fransiska Charuniawati, S.Pd., serta Bernadeta, S.Pd. yang telah
memberikan jam masuk kelas untuk melakukan penelitian
7. Seluruh siswa SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2012-2013, atas
kesediaannya mengisi kuesioner
8. TA. Hary Prapancha (Mas Tatung) yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk pengujian validitas isi kuesioner sebagai expert judgment.
9. Florentina Octivani RM., sebagai sahabat dan partner penulis dalam
menjalankan penelitian dan menyelesaikan penelitian ini.
10. Orangtuaku tercinta Bapak JR. Sarwidji dan Ibu TH. Surani, serta keluarga
besarku tercinta atas dukungan, doa, perhatian, kasih serta biaya yang
diberikan selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.
11. Rm. Andreas Suryo Purnawan Pr., yang telah memberkati dan memberi
motivasi penulis untuk segera menyelesaikan laporan penelitian ini.
12. Mas Moko, yang telah bersedia membantu penulis dalam mengurus
administrasi selama berproses dan belajar di Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma
13. Sahabat-sahabatku terkasih, terkhusus kepada Koko P.Bio, Dendy,
Marischa, Rian, Alit Pidegso, Ghalih, Purwanto, Ari, Arista, Lui, Dora,
Gilang Sejarah, Roy Sejarah, Zem P.Bio, Vindy, Hilda, Kartika.
14. Teman-teman Bimbingan Klasikal (Iyud, Dora, Marischa, Florent, Doni,
Tere, Nando dan lain-lain) yang bersedia bertukar pikiran dan
pengalamannya.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15. Teman-teman BK angkatan 2009 yang telah memberikan dukungan dan
motivasi, secara khusus kepada Sr. Berta, Sr. Valent, Iyud, Siska, Yulia,
Tika, Prima, Iren,

Nasa, Elok, dan lain-lain yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.
16. Teman-teman kost yang telah memberikan semangat, terkhusus kepada
Rian, Leo, Damar, Septian, Galih, Wilda, Mas Agung dan Dita
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu masukan, saran, dan kritik terhadap karya ini sangat diperlukan.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membaca.

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………..….........

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….…... .

ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………….………………….. .

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………….….. .

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………..…...

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA...…...

vi

ABSTRAK…………………………………………………………………. .

vii

ABSTRACT……………………………………………………………...…………...

viii

KATA PENGANTAR………………………………………………….…...

ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. .

xi i

DAFTAR TABEL…………………………………………………………...

xv

DAFTAR DIAGRAM…………………………………….………….……..

xvii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………......

xviii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..

xi x

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..

1

A. Latar Belakang………………………………………………….…...

1

B. Rumusan Masalah……………………………………………...........

5

C. Tujuan Penelitian……………………………………………….…...

5

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………..

5

E. Definisi Operasional……………………………………….……......

6

xi i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................

8

A. Konsep Dasar Perilaku Bullying.........................................................

8

1. Pengertian Bullying.........................................................................

8

2. Jenis Perilaku Bullying...................................................................

10

3. Pihak yang Terlibat dalam Perilaku Bullying.................................

13

4. Faktor-faktor Perilaku Bullying......................................................

18

B. Konsep Dasar Remaja.........................................................................

20

1. Pengertian Remaja..........................................................................

20

2. Karakteristik Perkembangan Remaja.............................................

22

3. Tugas Perkembangan Remaja.........................................................

23

4. Pola Komunikasi Remaja...............................................................

25

C. Konsep Dasar Program Bimbingan dan Konseling.............................

28

1. Karekteristik Program Bimbingan dan Konseling..........................

28

2. Tujuan Program Bimbingan dan Konseling...................................

30

3. Komponen Program Bimbingan dan Konseling.............................

30

4. Jenis-jenis Bimbingan.....................................................................

34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................

37

A. Jenis Penelitian....................................................................................

37

B. Subjek Penelitian.................................................................................

37

C. Instrumen Penelitian............................................................................

40

D. Validitas dan Reliabilitas Instrumen...................................................

43

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian.........................................................

48

xi i i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F. Teknik Analisis Data...........................................................................

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................

56

A. Hasil Penelitian...................................................................................

56

1. Tingkat Perilaku Bullying Siswa SMP Kanisius Pakem,
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013............................................

56

2. Penggolongan Aspek Kuesioner Perilaku Bullying Siswa SMP
Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013................

58

3. Penggolongan Item Kuesioner Perilaku Bullying Siswa SMP
Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013................

60

B. Pembahasan.........................................................................................

62

C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial..................................

68

BAB V PENUTUP..........................................................................................

75

A. Kesimpulan..........................................................................................

75

B. Saran....................................................................................................

75

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

78

LAMPIRAN....................................................................................................

81

xi v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1.

Tujuan Perkembangan Masa remaja...................................

25

Tabel 2.

Rincian Jumlah Siswa SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012-2013....................................................

38

Tabel 3.

Deskripsi Umum Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis
Kelamin dan Umur.............................................................

39

Tabel 4.

Skoring/ Penilaian Kuesioner Perilaku Bullying................

41

Tabel 5.

Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Bullying Siswa SMP
Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013
Sebelum Uji Coba...............................................................

42

Tabel 6.

Hasil Penghitungan Koefisien Korelasi
Item Instrumen Penelitian...................................................

45

Tabel 7.

Koefisien Reliabilitas Perilaku Bullying............................

47

Tabel 8.

Kriteria Guilford.................................................................

47

Tabel 9.

Kisi-kisi Kuesioner setelah Uji Coba.................................

48

Tabel 10.

Jadwal Pengisian Kuesioner Penelitian dan Jumlah
Responden..........................................................................

50

Tabel 11.

Penggolongan Kategorisasi................................................

50

Tabel 12.

Pengkategosisasian Skor Subyek Penelitian.......................

52

Tabel 13.

Pengkategosisasian Aspek Fisik.........................................

53

Tabel 14.

Pengkategosisasian Aspek Verbal......................................

54

Tabel 15.

Pengkategosisasian Aspek Mental/ Psikologis...................

54

Tabel 16.

Pengkategosisasian Skor Item Kuesioner Penelitian..........

55

Tabel 17.

Tingkat Perilaku Bullying Siswa SMP Kanisius Pakem,
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013................................

56

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Tabel 18.

Tabel 19.

Tabel 20.

Tabel 21.

Tabel 22.

Penggolongan Aspek Kuesioner Perilaku Bullying Siswa
SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013....................................................................................

58

Penggolongan Item Kuesioner Perilaku Bullying Siswa
SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013....................................................................................

60

Item-item Kuesioner Perilaku Bullying Siswa SMP
Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013
yang Termasuk Kategori Sedang........................................

62

Usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial yang relevan
untuk mencegah perilaku bullying di SMP Kanisius
Pakem, Yogyakarta berdasarkan butir kuesioner yang
tergolong rendah..................................................................

70

Usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial yang relevan
untuk mencegah perilaku bullying di SMP Kanisius
Pakem, Yogyakarta berdasarkan analisis faktor penyebab
perilaku bullying..................................................................

73

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1. Tingkat Perilaku Bullying Siswa SMP Kanisius Pakem,
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013................................

57

Diagram 2. Penggolongan Aspek Kuesioner Perilaku Bullying Siswa
SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013....................................................................................

59

Diagram 3. Penggolongan Item Kuesioner Perilaku Bullying Siswa
SMP Kanisius Pakem, Yogyakarta Tahun Ajaran 20122013....................................................................................

61

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme Kerja Komponen Program
BK...............................................................................................

xviii

33

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.....................................

Lampiran 2.

Tabulasi Data Penelitian.....................................................

Lampiran 3.

Kuesioner Perilaku Bullying...............................................

Lampiran 4.

Satuan Pelayanan Bimbingan.............................................

Lampiran 5.

Surat Perijinan Uji Coba Penelitian....................................

Lampiran 6.

Surat Perijinan Penelitian...................................................

xi x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional dari istilah-istilah pokok
yang digunakan dalam penelitian ini.
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa pergolakan batin. Masa remaja ialah masa
transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Seorang yang dikatakan
sebagai remaja sering diidentikkan apabila seorang itu telah mengalami masa
pubertas. Akan tetapi sulit untuk menetapkan usia berapa tepatnya masa pubertas
tersebut. Pada tahun 1974 WHO mendefinisikan tentang remaja yang lebih
bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu
biologis, psikologis dan sosial ekonomi. Secara lengkap definisi remaja adalah
suatu masa ketika : (1) individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan
tanda-tanda seksual sekunderya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, (2)
individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanakkanak menjadi dewasa; (3) terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi
yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 2007:9).
Menurut Rifai (1984: 1) remaja adalah pemuda-pemudi yang berada pada
masa perkembangan yang disebut masa “adolesensi” (masa remaja masa menuju
kedewasaan). Masa adolesensi disebut juga masa physiological learning dan
social learning, artinya pada masa adolesensi remaja sedang mengalami suatu
kematangan fisik dan pematangan sosial. Masa remaja merupakan taraf

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

perkembangan dalam kehidupan manusia, ketika seseorang sudah tidak dapat
disebut lagi sebagai anak kecil, tetapi juga belum dapat disebut sebagai orang
dewasa. Untuk menuju pertumbuhan yang matang, remaja dihadapkan pada tugastugas perkembangan yang tidak sedikit jumlahnya, diantaranya yaitu : mencapai
kemandirian emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya, mencapai
hubungan sosial yang lebih matang dengan teman-teman sebayanya, dapat
menjalankan peranan-peranan sosial menurut jenis kelamin masing-masing
(Yusuf, 2010).
Sejalan dengan tugas-tugas pada masa remaja, mereka juga dihadapkan pada
sejumlah permasalahan yang sangat kompleks di kehidupan mereka. Remaja
dituntut untuk mencapai perkembangan yang optimal. Perkembangan optimal
didukung oleh lingkungan yang sehat di mana remaja berkembang. Salah satu
yang termasuk di dalam lingkungan pergaulan yang sehat adalah pergaulan
dengan teman sebaya. Akan tetapi pada kenyataan yang terjadi, lingkungan
pergaulan dengan teman sebaya bukannya mendukung tapi malah mengancam
perkembangan optimal dari diri remaja. Hal ini terbukti dengan banyaknya berita
yang beredar tentang kasus penganiayaan pelajar, perkelahian, dan bahkan
tawuran antar pelajar. Sama seperti berita yang dirilis dalam Liputan6.com, “satu
orang tewas dan dua lainnya mengalami luka parah akibat penganiayaan yang
melibatkan pelajar di dua Sekolah Menengah Akhir (SMA) di Jakarta. Ketiga
korban dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Peneliti juga melakukan pengamatan dan observasi kepada beberapa siswasiswi ketika mengikuti Program Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling
(PPLBK) di SMP Kanisius Pakem Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 16
Juli 2012 sampai dengan 30 Agustus 2012. Peneliti memperoleh informasi bahwa
banyak siswa yang melakukan perilaku bullying kepada teman sekelas maupun
berbeda kelas. Selain itu banyak siswa yang mengeluh pada peneliti bahwa
mereka sering kali diejek, dipermalukan di depan kelas, dihina, dicemooh, diolokolok, dijuluki, dan dikucilkan oleh teman-temannya.
Hasil pengamatan dan observasi yang peneliti lakukan didukung dengan hasil
riset yang dilakukan oleh National Institute for Children and Human Development
(NICHD). NICHD memaparkan hasil surveinya di majalah Journal of the
American Medical Association pada tahun 2001, bahwa lebih dari 16% murid
sekolah di Amerika Serikat mengaku mengalami bullying oleh murid lain. Survei
ini dilakukan pada 15.686 siswa kelas VI hingga X di berbagai sekolah negeri
maupun swasta di Amerika Serikat. Artinya lebih dari 2.500 siswa dari 15.686
siswa menjadi korban bullying oleh temannya (SEJIWA, 2008: 10).
Hasil survei lainya dilakukan oleh Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA)
dalam workshop anti bullying tertanggal 28 April 2006 yang dihadiri oleh lebih
kurang 250 peserta. Dalam survei tersebut, SEJIWA menemukan 94,9% peserta
menyatakan bullying memang terjadi di Indonesia (SEJIWA, 2008). Di Indonesia
timur, khususnya Maluku Utara tingkat kekerasan di sekolah juga tergolong
tinggi. Pada akhir tahun 2005, Erick Van Diesel dari National Child Protection

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Adviser Save the Children United Kingdom memaparkan dari 800 orang anak,
70% mengalami kekerasan fisik (Ayuningtyas, 2006).
Bullying saat ini masih menjadi momok dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Bullying merupakan perilaku yang tak terhindarkan terutama di sekolah. Perilaku
bullying tidak bisa dibiarkan begitu saja. Jika perilaku bullying dibiarkan saja,
maka akan berdampak serius bagi pendidikan nasional terutama bagi
perkembangan optimal remaja yang berada pada tahap perkembangan.

Oleh

karena itu, perlu adanya solusi alternatif untuk mengurangi dan mencegah
perilaku bullying di sekolah.
Salah satu cara alternatif untuk mencegah dan mengurangi perilaku bullying
di sekolah adalah membangun kesadaran dan pemahaman tentang perilaku
bullying kepada semua pihak yang terlibat di sekolah. Selain itu, alternatif lain
adalah dengan pendampingan optimal peserta didik yang dilakukan oleh guru BK/
konselor sekolah. Sebelum

melakukan pendampingan bagi perkembangan

optimal remaja, konselor sekolah/ guru BK perlu mengidentifikasi perilaku
bullying. Identifikasi awal sangat penting dilakukan guna menyusun program BK
dalam rangka untuk mengurangi dan mencegah perilaku bullying yang terjadi.
Melihat pemaparan dan penjelasan di atas, maka peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul penelitian

“Deskripsi

Tingkat Perilaku Bullying Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran
2012-2013 dan Implikasinya Terhadap Penyusunan Topik-Topik Bimbingan
Pribadi Sosial”.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1. Seberapa tinggikah tingkat perilaku bullying siswa SMP Kanisius Pakem,
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013?
2. Berdasarkan analisis tehadap butir-butir item perilaku bullying, butir-butir
item manakah yang teridentifikasi kemunculannya tinggi untuk dijadikan
sebagai dasar penyusunan usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial
yang implikatif untuk mengurangi perilaku bullying?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan tingkat perilaku bullying siswa SMP Kanisius Pakem
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013.
2. Mengidentifikasi butir-butir perilaku bullying yang tinggi frekuensi
kemunculannya pada siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta sebagai
dasar membuat usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat membantu dan menambah khasanah ilmu pengetahuan
psikologi, terutama psikologi pendidikan secara umum serta bimbingan
dan konseling secara khusus.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Peneliti
Peneliti dapat mengetahui tingkat perilaku bullying siswa SMP
Kanisius Pakem Yogyakarta sehingga dapat turut membantu
meminimalisir perilaku bullying melalui usulan rancangan program
BK yang dapat diberikan kepada pihak sekolah yang bersangkutan.
Peneliti dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang
pribadi-sosial.
b. Guru BK
Guru BK dapat merencanakan dan melaksanakan layanan bimbingan
yang cocok untuk mengurangi perilaku bullying, sehingga kepribadian
dan karakter siswa benar-benar berkembang secara optimal tanpa
adanya hambatan yang berarti.
c. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran dapat mengetahui keadaan siswa, sehingga dapat
turut membantu dan mendampingi siswa melalui pembelajaran di
kelas dan di luar kelas.
E. Definisi Operasional
1.

Perilaku Bullying
Perilaku Bullying adalah suatu bentuk kekerasan atau perilaku
mengancam dan cenderung melukai yang dilakukan oleh siswa SMP
Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013 terhadap orang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

lain, yang dilakukan secara sengaja dan terus menerus dengan maksud
untuk mengintimidasi korban melalui berbagai bentuk perilaku, yaitu
secara fisik, verbal, maupun secara mental atau psikologis dan guna
mendapatkan kepuasan tersendiri bagi pelaku bullying.
2.

Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan Pribadi-Sosial upaya untuk membantu individu dalam
memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu
dalam menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan diri sendiri
dan orang lain, yang didukung melalui penciptaan lingkungan yang
kondusif dan interaksi pendidikan yang akrab.

3.

Siswa SMP Kanisius Pakem Tahun Ajaran 2012-2013
Siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013
adalah siswa-siswi yang bersekolah di SMP Kanisius Pakem
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012-2013. Para siswa tersebut berusia
antara 13-17 tahun.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi penjelasan tentang perilaku bullying, karakteristik remaja, dan
program BK.
A. Konsep Dasar Perilaku Bullying
1. Pengertian Bullying
Bullying merupakan salah satu bentuk kekerasan yang kerap terjadi di
lingkungan sekolah. Kekerasan di sekolah bagaikan suatu fenomena gunung es
yang nampak ke permukaan hanya sebagian kecil. Akan terus menerus terjadi,
jika tidak ada penanganan secara tepat dan berkelanjutan dari akar
persoalannya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kekerasan sebagai
penggunaan kekuatan atau daya fisik yang disengaja, yang merupakan
ancaman atau sebenarnya, terhadap diri sendiri, orang lain, atau terhadap
sebuah kelompok atau komunitas, sehingga berakibat atau kemungkinan besar
mengakibatkan cidera, kematian atau bahaya fisik, perkembangan yang salah
atau kerugian (Cowie, 2009).
Menurut Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA, 2008), bullying adalah
situasi di mana terjadinya penyalahgunaan kekuatan/ kekuasaan yang
dilakukan oleh sekelompok atau seseorang. Pelaku bullying tidak hanya kuat
dalam fisik, tapi bisa juga kuat secara mental. Dalam kejadian nyata, korban
perilaku bullying tidak mampu membela atau mempertahankan dirinya karena
lemah secara fisik dan/ atau mental. Hal yang perlu diperhatikan dalam kasus
8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

bullying bukan hanya sekedar perilaku bullying itu sendiri, melainkan juga
dampak tindakan/ perilaku bullying pada sang korban. Misalnya seorang siswa
mendorong bahu temannya dengan kasar. Bila yang didorong merasa
terintimidasi, apalagi bila tindakan tersebut dilakukan secara berulang-ulang,
maka perilaku bullying telah terjadi. Bila siswa yang didorong tidak merasa
takut atau terintimidasi, maka tindakan tersebut belum dapat dikatakan sebagai
perilaku bullying (SEJIWA, 2008: 2).
Olweus (dalam Cowie, 2009:14) mendefinisikan perilaku bullying atau
dengan istilah lain yang ia sering sebut dengan kekerasan dan perilaku
kekerasan sebagai perilaku agresif di mana pelaku atau pelaku kejahatan
menggunakan tubuhnya sendiri atau sebuah benda untuk menimbulkan cidera
yang serius atau ketidaknyamanan terhadap orang lain. Perilaku bullying dapat
diartikan sebagai perilaku kekerasan untuk menyakiti baik secara fisik maupun
secara psikis yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa dirinya kuat.
Perilaku bullying mempunyai karakteristik yang unik. Ken Rigby
(Astuti, 2008:8) berpendapat bahwa perilaku bullying

mempunyai tiga

karakteristik, yaitu:
a. Ada perilaku agresi yang menyenangkan pelaku untuk manyakiti
korbannya;
b. Tindakan

bullying

dilakukan

secara

tidak

menimbulkan perasaan tersakiti pada diri korban;
c. Perilaku bullying terus dilakukan secara berulang.

seimbang

sehingga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

Perilaku bullying sering diremehkan oleh orang tua, guru di sekolah
maupun masyarakat sekitar. Anak-anak yang terlibat dalam perilaku bullying
baik sebagai pelaku, korban maupun penonton semuanya beresiko. Jika
dibiarkan saja, pelaku bullying menjadi tidak sensitif terhadap penderitaan
orang lain dan kian lama kian tidak menyadari sifat anti sosial dari
perbuatannya. Sedangkan dampak perilaku bullying pada anak-anak yang
menjadi korban bullying yaitu kerap kali enggan membuka mulut tentang
pengalamannya karena merasa malu atau takut, dan akibatnya anak-anak yang
menjadi korban semakin lama menganggap bahwa dirinya sebagai “bawahan”.
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa perilaku bullying adalah suatu bentuk kekerasan atau perilaku
mengancam dan cenderung melukai yang dilakukan seseorang maupun
sekelompok orang terhadap orang lain, yang dilakukan secara sengaja dan terus
menerus dengan maksud untuk mengintimidasi korban melalui berbagai bentuk
perilaku, yaitu secara fisik, verbal, maupun secara mental atau psikologis dan
guna mendapatkan kepuasan tersendiri bagi pelaku bullying.
2. Jenis Perilaku Bullying
Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA, 2008) mengidentifikasi wujud
dan jenis perilaku bullying secara umum dikelompokkan menjadi tiga kategori,
yaitu bullying fisik, bullying verbal, dan bullying psikologis. Masing-masing
dari bentuk perilaku bullying tersebut dapat menimbulkan efek negatif
tersendiri. Akan tetapi, ketiga bentuk perilaku bullying tersebut bersifat sama

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

antara satu dengan yang lain, yaitu bersifat merendahkan bagi sang korban
bullying.
a. Bullying Fisik
Bullying fisik merupakan jenis bullying yang kasat mata yang dapat
dilihat dan diidentifikasi dibandingkan dengan jenis bullying verbal dan
psikologis (SEJIWA, 2008). Siapapun bisa melihat tindakan bullying fisik
karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku bullying dan korbannya. Contoh
bullying fisik antara lain: menampar, menyikut dengan kasar, menimpuk,
menginjak kaki, menjegal dengan sengaja, meludahi, memalak, melempar
dengan barang tanpa alasan yang jelas, merusak barang-barang yang
dimiliki oleh orang lain, menghukum dengan cara berlari keliling
lapangan, menghukum dengan cara push up dan lain sebagainya.
b. Bullying Verbal
Bullying verbal merupakan jenis perilaku bullying yang juga bisa
terdeteksi karena bisa tertangkap dengan indra pendengaran manusia
(SEJIWA, 2008). Bentuk bullying verbal merupakan bentuk bullying yang
umum digunakan dan sering dilakukan baik oleh perempuan maupun lakilaki. Bullying verbal bisa digunakan sebagai jalan masuk menuju pada
perilaku bullying yang lainnya serta menjadi langkah awal menuju pada
tindak kekerasan yang lebih menyakitkan. Berikut ini contoh-contoh
bullying verbal: memanggil teman dengan nama orang tua, memaki,
menghina, menjuluki, mempermalukan di depan umum, mencela,
menuduh sesuatu yang tidak benar, menyoraki, menyebarkan gosip,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

memfitnah, menolak, meneriaki dan lain sebagainya. Bullying verbal
identik dengan mengunakan kalimat:
1) “Gendut lo”
2) “Jelek lo”
3) “Goblog/ tolol lo”
4) “Cungkring lo”
5) “Syukurin lo”
6) “Dasar miskinnn”
7) “Kasihan dehh lu”
8) “Hehhh kamu kan bukan kelompok kita”
9) “Dasar lemot lo”
10)

“Kalimat/

pernyataan

yang

sifatnya

menuduh,

membentak,

menggosipkan, memfitnah”
c. Bullying Mental/ Psikologis
Bullying mental/ psikologis merupakan jenis perilaku bullying yang
paling berbahaya karena tidak tertangkap mata atau telinga kita jika kita
tidak cukup awas mendeteksinya (SEJIWA, 2008). Praktik bullying terjadi
diam-diam ,di luar radar pemantauan kita, dan sulit diketahui dari luar.
Jenis perilaku bullying mental/ psikologis merupakan jenis perilaku
bullying yang dapat melemahkan harga diri korban secara sistematis.
Contoh bentuk bullying mental/ psikologis antara lain:
1) Memandang/ melirik dengan penuh sinis,
2) memandang penuh ancaman,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

3) mengucilkan
4) mempermalukan,
5) memandang yang merendahkan, memelototi dan lain sebagainya.
Dalam sumber lain, istilah untuk bentuk bullying mental/ psikologis
ini berbeda. Astuti (2008:22) memberikan istilah bullying mental/
psikologis dengan istilah bullying non verbal-tidak langsung. Orpinas dan
Horne (2006:25) menyebutkan bahwa terdapat satu jenis perilaku bullying
selain bullying fisik, bullying verbal, dan bullying mental/ psikologis. Jenis
perilaku bullying tersebut yaitu pelecehan/ kekerasan seksual. Bentuk
perilaku pelecehan seksual yaitu tindakan pemerkosaan, pencobaan untuk
melakukan tidakan seksual dengan paksaan seperti dipaksa untuk
mencium, meraba-raba bagian tubuh, dan tindakan pelecehan seksual
lainnya.
3. Pihak yang Terlibat dalam Perilaku Bullying
a. Pelaku Bullying
Aktor utama dalam perilaku bullying sering disebut dengan bully.
Pada umumnya pelaku bullying merupakan seorang anak atau murid yang
mempunyai fisik yang besar dan kuat, namun tidak jarang juga pelaku
bullying yang bertubuh kecil namun mempunyai dominasi psikologis yang
besar diantara teman-temannya. Ditemukan berbagai alasan mengapa
seseorang menjadi pelaku bullying. Namun yang paling jelas adalah bahwa
pelaku bullying merasakan kepuasan apabila ia berkuasa dikalangan teman
sebayanya (SEJIWA, 2008 : 14).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

Orpinas dan Horne (2006:17) membedakan pelaku bullying menjadi
tiga tipe, yaitu pengganggu agresif, pengganggu pengikut, dan pengganggu
relasional. Pengganggu agresif, peran yang paling diakui oleh guru dan
teman sebaya. Seorang pengganggu agresif cenderung menggunakan
perilaku bullying secara terbuka, baik fisik maupun verbal, serta ancaman
dan intimidasi, untuk mencapai tujuannya.
Sedangkan pengganggu pengikut sering disebut sebagai pengganggu
pasif. Mereka cenderung untuk memulai bullying tetapi akan mengikuti
pengganggu agresif jika perilaku bullying dihargai. Olweus (Orpinas,
2006:19-20) menggambarkan anak-anak yang memiliki cemas, rasa tidak
aman, dan mencari perhatian hanya berusaha untuk meningkatkan harga diri
mereka dengan bergabung pengganggu, bertindak sebagai "asisten" yang
membantu bully atau sebagai "penguat" yang mendorong pengganggu
dengan bersorak atau hanya tertawa.
Adapun dengan

pengganggu relasional menggunakan bentuk

terselubung atau tidak langsung melakukan bullying, seperti sengaja
mengisolasi siswa lain, termasuk rekan-rekan dari kelompok, mengancam
untuk menarik persahabatan, atau menyebarkan rumor negatif atau
kebohongan tentang seorang anak (Orpinas, 2006:20).
Ketidakseimbangan kekuasaan di dalam lingkungan sekolah terjadi
karena sekolah merupakan sistem akademis formal, di mana para siswa
yang lebih tua menempati tingkat yang lebih tinggi. Bagaimana cara siswa
mempersepsikan ketidakseimbangan yang terjadi dapat dipengaruhi oleh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

faktor budaya atau tradisi dari sekolah sehingga persepsi tersebut bisa
mempengaruhi ketidakseimbangan di lingkungan sekolah (Olweus, 1993),
misalnya siswa senior lebih berkuasa dalam berbagai hal dibandingkan
dengan siswa junior.
Dalam melakukan proses penetapan aturan dan nilai dalam lingkungan
sekolah terdapat konflik antara siswa senior dengan junior. Perilaku bullying
yang dilakukan oleh siswa senior dianggap dari proses pembentukan mental
bagi siswa-siswi junior. Akan tetapi, di balik itu semua terdapat faktorfaktor lain yang secara implisit mepengaruhi perilaku bullying di sekolah,
seperti penyaluran balas dendam, penyaluran emosi, ingin dikenal oleh
siswa lain, dan lain sebagainya. Senioritas yang berlebihan akan menjadi
jalan masuk dan memfasilitasi terjadinya perilaku bullying di lingkungan
sekolah dan bukan tidak mungkin adanya senioritas akan menjadi budaya
yang regeneratif di lingkungan sekolah.
b. Korban Bullying
Perilaku bullying tidak mungkin terjadi hanya dengan adanya pelaku
bullying atau bully. Pasti ada korban dibalik perilaku bullying yang menjadi
sasaran kekerasan dan kekuatan dari pelaku bullying. Menurut Orpinas
(2006:20) korban bullying adalah seseorang yang secara sistematis dan
berulang kali dilecehkan dan direndahkan oleh sang pelaku bullying.
Beberapa ciri-ciri yang bisa dijadikan korban bullying menurut SEJIWA
(2008) antara lain :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

1) Mempunyai fisik kecil dan lemah,
2) Sulit bergaul,
3) Siswa yang rendah kepercayaan dirinya,
4) Anak yang canggung (sering salah bicara/ bertindak/ berpakaian),
5) Mempunyai face yang tidak ganteng/ cantik,
6) Kurang pandai, dan lain-lain.
Korban bullying pada umumnya tidak berbuat apa-apa dan
membiarkan saja perilaku bullying berlangsung pada dirinya, karena ia tidak
mempunyai kekuatan untuk membela diri atau melawan. Sikap diam korban
bullying tentu saja mempunyai alasan. Alasan yang utama, mereka berpikir
bila melaporkan perilaku bullying yang menimpa dirinya tidak akan
menyelesaikan masalah. Alasan yang kedua, mereka berpikir bahwa dengan
mengadukan orang lain bukan sifat yang ksatria. Alasan yang ketiga yaitu
didasari dengan keyakinan bahwa baik orang tua maupun guru tidak mampu
menangani perilaku bullying (SEJIWA: 2008).
Dampak perilaku bullying dapat menyebabkan efek negatif yang
serius baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang bagi korban
bullying. Dalam jangka pendek, perilaku bullying dapat menimbulkan
perasaan yang tidak aman, merasa tersendirikan, perasaan harga diri yang
rendah, depresi, dan bahkan dapat menimbulkan pengakhiran hidup dengan
cara bunuh diri. Sedangkan dampak bullying dalam jangka panjang, korban
bullying dapat menderita masalah gangguan perilaku dan
(Indonesian Anti-Bullying, http://id.wordpress.com/tag/bullying/).

emosional

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

c. Saksi Bullying
Selain pelaku dan korban bullying, diantara mereka terdapat penonton
atau saksi bullying yang melihat tindakan bullying walaupun tidak terlibat
secara langsung. Saksi bullying merupakan seseorang maupun sekelompok
orang yang menyaksikan perilaku bullying dan mendukung perilaku
bullying terjadi. Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA, 2008:20)
membedakan saksi bullying menjadi dua macam, yaitu saksi bullying aktif
dan saksi bullying pasif. Saksi bullying yang tergolong aktif pada umumnya
ikut menertawakan korban bullying dan mendukung perilaku bullying yang
sedang terjadi. Biasanya yang tergolong saksi bullying aktif merupakan
anggota “gank” yang dipimpin pelaku bullyi

Dokumen yang terkait

Deskripsi pemahaman siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 tentang pubertas dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 120

Deskripsi tingkat kemampuan mengelola emosi siswa kelas IX SMP Kanisius Pakem tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal.

0 1 83

Deskripsi penyesuaian sosial siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta kelas VII tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

1 0 93

Konsep diri siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 115

Deskripsi tingkat intensitas korban bullying pada siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap penyusunan program konseling kelompok bagi korban bullying.

0 6 115

Tingkat efikasi diri siswa : studi deskriptif pada siswa SMP Kanisius Pakem tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 114

Deskripsi kemampuan mengelola konflik interpoersonal secara konstruktif siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 3 103

Deskripsi penyesuaian sosial siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta kelas VII tahun ajaran 2013 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 91

Deskripsi tingkat intensitas korban bullying pada siswa SMP Kanisius Pakem Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap penyusunan program konseling kelompok bagi korban bullying

0 1 113

Konsep diri siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 4 113