ANALISIS KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus Implementasi Rail Ticket System PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada Penumpang di Stasiun Gubeng Surabaya).

ANALISIS KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN
(Studi Kasus Implementasi Rail Ticket System PT. Ker eta Api Indonesia
(Per sero) pada Penumpang di Stasiun Gubeng Sur abaya)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Administrasi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ J awa Timur

Disusun oleh:
RETNO PUJ I ASTUTIK
1042010042

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


ANALISIS KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN
(Studi Kasus Implementasi Rail Ticket System PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) pada Penumpang di Stasiun Gubeng Surabaya)
Oleh:
Retno Puji Astutik
1042010042
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal : 23 J uni 2014
Menyetujui
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I
1. Ketua

Dra. Ety Dwi Susanti, M. Si
NIP. 196805011994032001

Dr. J ojok D, S.Sos, M.Si

NPT. 370119500421

2. Sekretaris

Dr. J ojok D, S.Sos, M.Si
NPT. 370119500421
3. Anggota

Susi Hariyawati, S.Sos, M.Si
NIP. 196402151991032001
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI MANAJ EMEN

(Studi Kasus Implementasi Rail Ticket System PT. Ker eta Api Indonesia
(Per ser o) pada Penumpang di Stasiun Gubeng Sur abaya)

Disusun oleh:
RETNO PUJ I ASTUTIK
1042010042

Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skr ipsi

Menyetujui,
Pembimbing utama

Dr. J ojok D, S.Sos, M.Si
NPT. 370119500421

Mengetahui,
DEKAN

Dr a. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 195507181983022001


ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Keberhasilan Sistem Infor masi Manajemen (Studi kasus pada
Implementasi Rail Ticket System PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) pada
Penumpang di Stasiun Gubeng Surabaya”.
Sekalipun penulis harus mengalami berbagai kesulitan, tetapi syukurlah
bahwa skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa
di dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan – kekurangan. Selesainya
kegiatan penelitian lapangan hingga penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan Bapak Dr. Jojok D, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan
segala perhatian dan kesabarannya rela meluangkan waktu untuk penulis. Terima
kasih yang tak terhingga penulis sampaikan.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan banyak terima kasih yang
setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, diantaranya :
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Lia Nirawati, M.Si selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si selaku sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis dan Bapak dan Ibu dosen Ilmu Administrasi Bisnis yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan dukungan kepada penulis.
4. Bapak Riyanta selaku Manajer Sistem Informasi PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Daerah Operasi VIII Surabaya yang telah membantu penulis dalam
melakukan penelitian.
5. Seluruh pihak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VIII Surabaya

yang telah mendukung dalam proses penelitian.
6. Kedua Orang Tua terhebat yang penulis sayangi yang selalu sabar memberikan
do’a, dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kakakku Ririn Trisnowati, kedua adikku Muhammad Rizal dan Lenny
Trisnowati, saudaraku Sony Taroeng dan Wahyuni Prihatini yang juga telah
memberikan dukungan dan semangat dalam menyusun skripsi ini.
8. Kekasihku Binar Sunu Ristiardi, yang selalu memberi nasihat, dukungan dan
do’a serta semangat dalam menyusun skripsi ini.
9. Seluruh teman – teman penulis Administrasi Bisnis angkatan 2010 yang telah
memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak. Segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kebaikan skripsi ini
Surabaya,

Juni 2014

Penulis

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL .............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJ UAN ..............................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................

iii

KATA PENGANTAR ...........................................................................

iv


DAFTAR ISI .........................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

ix

DAFTAR TABEL .................................................................................

x

ABSTRAK ............................................................................................

xii

ABSTRACT ..........................................................................................

xiii


BAB I

PENDAHULUAN ....................................................................

1

1.1 Latar Belakang .................................................................

1

1.2 Fokus Penelitian ..............................................................

7

1.2 Rumusan Masalah ............................................................

8

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................


8

1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................

8

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ..........................................................

9

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................

9

2.2 Landasan Teori ................................................................

10

2.2.1 Sistem Informasi Manajemen ...............................


10

2.2.1.1 Sistem

..............................................

10

2.2.1.2 Informasi ..................................................

13

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.3 Sistem Informasi .......................................

17

2.2.1.4 Sistem Informasi Manajemen.....................

23

2.2.2 Implementasi Sistem ............................................

26

2.2.3 Keberhasilan Implementasi Sistem .......................

27

2.2.4 Pengukuran Keberhasilan Implementasi
Sistem Informasi Manajemen ...............................

31

2.3 Kerangka berfikir .............................................................

38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................

41

3.1 Metode Penelitian ...........................................................

41

3.2 Definisi Operasonal Variabel ...........................................

42

3.3 Subjek Penelitian .............................................................

46

3.4 Objek Penelitian ..............................................................

47

3.5 Lokasi Penelitian .............................................................

47

3.6 Populasi ...........................................................................

48

3.7 Sampel .............................................................................

48

3.7.1 Teknik Pengumpulan Sampel ................................

48

3.8 Jenis dan Sumber Data .....................................................

49

3.9 Analisis Data ...................................................................

50

3.10 Pengujian Kredibilitas Data .............................................

53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................

54

4.1 Hasil ..............................................................................

54

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ...............................

54

4.1.2 Penyajian Data .....................................................

75

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.3 Analisis Data ........................................................

106

4.2 Pembahasan .....................................................................

112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................

118

5.1 Kesimpulan ......................................................................

118

5.2 Saran ..............................................................................

119

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Studi Kasus Implementasi Rail Ticket System PT. Kereta Api Indonesia
(Per sero) pada Penumpang di Stasiun Gubeng Surabaya)
Retno Puji Astutik
1042010042
ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi di Indonesia saat ini semakin pesat
diberbagai lapisan masyarakat, karena masyarakat ingin memperoleh kemudahan
dalam kebutuhan informasi dan memberikan kemudahan bagi pengguna dalam hal
pelayanan misalnya transportasi. Hal ini memaksa perusahaan transortasi untuk
mengadakan perbaikan dan perkembangan terhadap sistem informasi dan
pelayanannya agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi
kelanjutan bisnis dalam jangka panjang.
Rail Ticket System atau sistem ticketing melalui web adalah sistem informasi
yang diimplementasikan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk
meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dan memudahkan calon penumpang
dalam membeli tiket. Penelitian ini untuk mengetahui apakah sistem ini berhasil
diimplementasikan kepada calon penumpang dengan menggunakan ukuran
keberhasilan Lucas (2003) yaitu kualitas sistem, partisipasi pengguna, sikap
pengguna dan kepuasan pengguna.
Metode penelitian yang dilakukan Mei 2014 ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif dengan menggunakan 97 kuisioner dan wawancara mendalam
yang ditujukan ke penumpang kereta api di Stasiun Gubeng Surabaya untuk
mengukur persepsi atau pendapat pengguna. Kemudian dianalisis dan disimpulkan
dengan menggunakan triangulasi.
Hasilnya adalah kualitas yang diberikan sistem tersebut baik dan sikap dan
kepuasan yang ditunjukkan oleh pengguna juga baik yakni dengan menyetujui
penerapannya, hal ini juga terlihat dalam tingginya partisipasi pengguna maka dapat
disimpulkan bahwa Rail Ticket system (RTS) berhasil diimplementasikan ke
pengguna.
Kata kunci : implementasi sistem informasi manajemen, kualitas sistem, sikap
pengguna, partisipasi pengguna, kepuasan pengguna

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS KEBERHASILAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(Studi Kasus Implementasi Rail Ticket System PT. Kereta Api Indonesia
(Per sero) pada Penumpang di Stasiun Gubeng Surabaya)
Retno Puji Astutik
1042010042
ABSTRACT

Development of information technology in Indonesia is growing rapidly in
many lifestyles as they wish to acquire ease in need of information and makes it easy
for users in terms of services such as transport. This forced transport companies to
conduct improvement and development of information systems and services in order
to meet the needs and desires of consumers for continued long-term business.
Rail Ticket System or ticketing system by web is an implemented Information
System by PT. Kereta Api Indonesia (Persero) to increase their service for customers
and give an easy way for passenger to buy a ticket. This research is a success test of
implementation system to passenger with Lucas (2003) success factors, system
quality, user attitudes, user participant and user satisfaction.
The research had been done in May 2014 used a qualitative descriptive
method with 97 questionnaires and depth interviews to train passengers in Gubeng
Railways Station in Surabaya to measured user perceptions. Those will be analyse
and make a conclusion with triangulation.
The result of this research is system quality is good, user attitude and user
satisfactions too. They show their satisfaction and attitude with accepting the
implementation system and their participant. In order to, Rail Ticket System was
success to implement in customers / users.
Keywords: management information system implementation, system quality, user
attitude, user participant, user satisfaction

xiii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi di Indonesia saat ini semakin
pesat diberbagai lapisan masyarakat. Hal ini karena masyarakat ingin
memperoleh kemudahan dalam kebutuhan informasi. Banyak hal yang
dapat diambil serta dimanfaatkan oleh pengguna untuk menunjang
kehidupan agar lebih baik. Salah satu contoh teknologi informasi yang
mengalami perkembangan pesat adalah teknologi komunikasi atau alat
komunikasi.
Alat komunikasi dengan segala kelengkapannya telah mampu
memberikan kemudahan yang diperlukan konsumen. Berbagai informasi
yang memerlukan kecepatan telah dapat dipenuhi dengan bantuan
perangkat tersebut. Selain kebutuhan informasi, masyarakat juga ingin
memperoleh kemudahan dalam pelayanan di alat komunikasi mereka,
misalnya transportasi. Mereka ingin menggunakan jasa transportasi tanpa
harus mendatangi stasiun untuk mengantri membeli tiket, mengecek
ketersediaan tempat duduk, dan memesan tiket jauh hari sebelum
berangkat.
Hal ini memaksa perusahaan transortasi untuk mengadakan
perbaikan dan perkembangan terhadap sistem informasi dan pelayanannya
agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi kelanjutan

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

bisnis dalam jangka panjang. Saat ini banyak perusahaan yang
menggunakan sistem informasi berbasis internet yang dapat memenuhi
kebutuhan akan informasi dan menghasilkan informasi dengan cepat dan
akurat.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah perusahaan jasa
transportasi darat dibidang perkereta – apian di Indonesia yang telah
mengadakan

perbaikan

dan

pengembangan

sistem

informasi

manajemennya hingga saat ini. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sudah
mengembangkan dan mengimplementasikan Rail Ticket System yakni
sistem ticketing berbasis web yang memudahkan para calon penumpang
untuk melakukan pemesanan tiket melalui internet (internet reservation)
dan dapat mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan pelayanan penjualan
tiket penumpang KA serta menjadi website internal perusahaan. Penyajian
informasi

secara

menarik

dan

mudah

dibaca

serta

kemudahan

pengoperasiannya sehingga sangat efektif dan layak digunakan untuk
kemudahan mendukung minat konsumen dalam pembelian tiket.
Perubahan

sistem

ticketing

ini

sejalan

dengan

kebijakan

perusahaan dalam meningkatkan pelayanan, diantaranya: pemesanan tiket
90 hari sebelum keberangkatan, kebijakan 100 % pengisian gerbong bagi
KA jarak jauh dan sedang, dan boarding system. Hal ini telah dilakukan
baik pada Sistem Ticketing Kelas Komersial maupun Kelas Ekonomi AC
dan keberhasilan awal terlihat pada masa angkutan Lebaran 2012 (sumber:
Annual Report PT. KAI 2012) dimana terjadi penurunan jumlah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

penumpang (karena pembatasan tempat duduk gerbong) secara total,
namun dengan mengakomodir perluasan channel penjualan dan sistem
pentarifan yang sesuai dengan daya serap masyarakat maka terjadi
peningkatan pendapatan. Selain itu dengan sistem yang baru ini
dimungkinkan akan dikembangkan penerapan barcode pada tiket kereta
api.
Saluran pemesanan tiket melalui website resmi PT. KAI (Persero)
www.kereta-api.co.id selain menjadi internet reservation, website ini
menyajikan informasi seputar perusahaan, layanan produk, jadwal kereta,
dan informasi yang disajikan pada media massa. Pemesanan tiket bisa
melalui website corporate PT. KAI (Persero) yaitu www.tiket.com dan
www.tiketkai.com.

Internet

Reservation

yang

ditawarkan,

selain

memberikan kemudahan bagi para calon penumpang untuk melakukan
pemesanan tiket melalui internet bahkan calon penumpang juga dapat
memilih tempat duduk sesuai dengan keinginan.
Grafik berikut akan menggambarkan penjualan melalui internet
yang dipakai konsumen dalam pemesanan tiket selama tahun 2012
(sumber: Annual Report PT. KAI 2012).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Gambar 1.1. Grafik Penjualan Tiket Melalui Internet Tahun 2012
Dari data tersebut dijelaskan bahwa dari bulan Agustus 2012 sudah
terlihat sebanyak 22.218 lembar tiket terjual online melalui website resmi
PT. KAI, 1.455 lembar tiket melalui website corporate PT. KAI. Hingga
Desember 2012 penjualan tiket online mengalami kenaikan yaitu 39.797
lembar tiket dari website resmi PT. KAI dan 11.435 lembar tiket dari
website corporate. Selain data dari PT. KAI sendiri, penulis telah
mewawancarai 20 penumpang di stasiun Gubeng Surabaya dengan
pertanyaan umum untuk mengetahui akibat pengimplementasian sistem
informasi yang dilakukan PT. KAI sebagai data awal untuk penelitian
lebih lanjut.
Hasil wawancara penulis dengan penumpang tersebut adalah, 10
orang penumpang menyatakan puas dengan sistem yang diterapkan PT.
KAI. Sistem yang diberikan memberikan mereka kemudahan untuk
memesan tiket, melihat jadwal kereta, melihat status pembayaran dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

informasi seputar kereta api. Mereka tidak perlu ke stasiun untuk
mengantri dan mengetahui jadwal hingga memesan tiket jauh hari. Cukup
membuka situs internet atau aplikasi pada smartphone, maka mereka bisa
melakukan itu semua.
Selain tampilan yang simple dan mudah dimengerti, mereka juga
bisa memilih tempat duduk sesuai keinginan. Untuk pembayarannya,
mereka bisa lewat atm atau Payment Point terdekat dengan batas waktu
maksimal 3 jam setelah memesan. Banyak manfaat yang mereka rasakan
setelah menggunakan layanan sistem informasi tersebut sebagai pengguna
atau konsumen, mereka tidak lagi berdesakan di stasiun dan di dalam
kereta api serta lebih tertib dan nyaman.
Sebanyak 2 orang penumpang mengatakan bahwa mereka masih
belum menggunakan karena dianggap proses lebih lama karena
pembayaran tidak langsung. Sebanyak 6 orang mengatakan bahwa mereka
tidak memiliki alat komunikasi yang mendukung sistem informasi kereta
api dan 2 orang lainnya mengatakan bahwa rumah mereka dekat dengan
stasiun Gubeng.
Meskipun masih tahap pengimplementasian, tapi proses sistem
informasi yang dijalankan dapat menghasilkan suatu data yang lebih
akurat, efektif dan efisien. Bagi PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO)
sistem informasi manajemen ini masih akan dikembangkan lagi untuk
kemajuan perusahaan serta kenyamanan konsumen, sehingga perusahaan
perlu merencanakan pendekatan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Dalam pengembangan sistem, keberhasilan pengembangan sistem
informasi sangat tergantung pada kesesuaian antara analisis sistem,
pemakai (User), sponsor dan customer. Pengembangan sistem informasi
memerlukan suatu perencanaan dan implementasi yang hati – hati untuk
menghindari penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Karena
perubahan sistem dari manual ke komputerisasi tidak hanya menyangkut
perubahan

teknologi

tetapi juga

perubahan

sikap

perilaku

dan

organisasional (Bodnar dan Hopwood, 1995 dalam Sunarti Setianingsih,
1998).
Untuk

menghindari

penolakan

terhadap

sistem

yang

dikembangkan, maka perlu partisipasi dari pemakai. Partisipasi pemakai
pada tiap tahap pengembangan sistem informasi tentunya akan
berpengaruh

pada

tingkat

kepuasan

pemakai

atas

sistem

yang

dikembangkan.
Sebagai akibat dari perubahan lingkungan eksternal perusahaan,
sistem informasi baru yang diperluas harus mampu menangkap permintaan
– permintaan informasi yang diperlukan oleh pengguna dengan kriteria
kualitas sistem tertentu yaitu: dapat dipercaya (reliable), akurat (accuracy)
dan tepat waktu (timely).
Oleh karena itu, apabila adanya keusangan dari sistem informasi
maka harus segera diadakan modifikasi atau pengembangan sistem
informasi secara umum dicapai melalui beberapa tahap dimulai dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi
sistem dan diakhiri dengan pengoperasian sistem (Wilkinson, 1993: 87)
Untuk mengetahui keberhasilan implemnetasi sebuah sistem adalah
dengan melalui persepsi penggunanya. Baroudi (1983 dalam Komara
2005) dan Pearson (1977 dalam Komara 2005) menyatakan bahwa
evaluasi kepuasan pengguna akhir informasi dapat dijadikan sebagai tolak
ukur

keberhasilan

sistem.

Menurut

Lucas

(2003),

keberhasilan

implementasi sistem informasi manajemen diliat dari beberapa faktor,
yaitu: kualitas sistem, sikap pengguna, partisipasi pengguna dan kepuasan
pengguna. Bila sistem informasi tersebut berhasil diimplementasikan maka
berhasil pula pengembangan dan pengimplementasian sistem tersebut.
Dari data yang didapat, maka penulis ingin memastikan apakah
implementasi sistem itu berhasil menurut pengguna dengan melakukan
penelitian berdasarkan teori yang ada.

1.2

Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini yaitu meneliti keberhasilan implementasi Rail
Ticket System PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilihat dari
persepsi pengguna. Dengan menggunakan dasar teori yang ada maka
pengukuran keberhasilan implementasi tersebut berdasarkan pada kualitas
sistem, sikap pengguna, partisipasi pengguna dan kepuasan pengguna.
Pengguna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penumpang yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

ada stasiun Gubeng di Surabaya. Fokus penelitian ini masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan.

1.3

Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana implementasi Rail Ticket System (RTS) PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) menurut persepsi pengguna pada penumpang di
Stasiun Gubeng Surabaya ditinjau dari : kualitas sistem, sikap pengguna,
partisipasi pengguna dan kepuasan pengguna.

1.4

Tujuan Penelitian
Tujuan

penelitian

ini

adalah

untuk

mendeskripsikan

dan

menganalisis implementasi Rail Ticket System (RTS) PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) menurut persepsi pengguna pada penumpang di
Stasiun Gubeng Surabaya ditinjau dari : kualitas sistem, sikap pengguna,
partisipasi pengguna dan kepuasan pengguna.

1.5

Manfaat Penelitian
Penelitian

ini

diharapkan

dapat

menjadi

sarana

untuk

pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan atau teori yang selama ini
sudah didapatkan pada waktu kuliah. Serta dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi perusahaan yang bermanfaat mengenai implementasi
sistem dan menjadi bahan referensi bagi penelitian yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu
Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan
bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan
permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini,
fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan
masalah keberhasilan sistem yang sudah diimplementasikan. Oleh karena
itu, peneliti melakukan langkah kajian terhadap hasil penelitian.
Penelitian tentang “Analisis Keberhasilan Implementasi Sistem
Informasi” dengan studi kasus penggunaan perangkat lunak akuntansi
ditinjau dari persepsi pemakai yang dilakukan oleh Istianingsih untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan perangkat lunak akuntansi dilihat dari
persepsi pemakai dengan menggunakan model keberhasilan sistem
informasi dari Seddon (1997) yang dimodifikasi dengan menambahkan
confirmatory factor analysis untuk variabel pengguna akhir.
Metode

yang

digunakan

adalah

penelitian

kualitatif

dengan

menggunakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner sebanyak 204
responden.

Hasil penelitiannya

bahwa pemakai sistem merasakan

manfaatnya dalam menggunakan sistem karena lebih memudahkan
pekerjaan. Kualitas informasi akurat dan cepat sehingga memudahkan
bagian manajemen dalam mengambil keputusan. Kualitas sistemnya

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

dianggap bagus karena mudah dipakai dan mudah dioperasikan. Penelitian
tersebut

dijadikan

penulis

sebagai

referensi

dalam

menganalisis

keberhasilan dan cara melakukan penelitian dalam penerapan sistem
ticketing PT. KAI dilihat dari pendapat masyarakat.

2.2

Landasan Teori
2.2.1 Sistem Infor masi Manajemen
2.2.1.1 Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa
Yunani (Sustema) adalah suatu yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energy. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu
model matematika seringkali bisa dibuat. Menurut McLeod, Jr,
(2001), system adalah sekelompok elemen terintegrasi dengan
maksaud yang sama untuk mencapai tujuan.
Menurut Jogiyanto Hartono (2005:34) mengatakan bahwa
Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan
pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang
mempunyai tujuan tertentu. Dengan pendekatan komponen, sistem
dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi sistem diatas dapat
disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu. Arti yang lain adalah kumpulan dari elemen yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas :
a. Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia
dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus;
tergantung kepada sifat sistem tersebut.
b. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan
sistem dan objeknya.
c. Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
d. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu:
a) Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah
dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan
sistem yang lain berbeda.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

b) Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses.
Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara
fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak
berwujud

adalah

informasi

(misalnya

permintaan

jasa

pelanggan).
c) Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan
lebih bernilai.
d) Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada
sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran,
cetakan laporan, dan sebagainya.
e) Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara
sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem
menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan
sistem..

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

f) Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan
dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik
keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik
masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar
sistem berjalan sesuai dengan tujuan
g) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti
bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.
Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan
dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi
sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,
karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem
2.2.1.2 Infor masi
Informasi merupakan sumber daya terpenting bagi suatu
perusahaan. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Tata Sutabri
(2004:18) informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau
diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan. Menurut Jogiyanto Hartono (2005:8)
informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna
bagi pemakainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Data yang diolah tidak dapat dikatakan sebagai suatu
informasi. Untuk dapat menjadi suatu informasi, maka data yang
diolah tersebut harus berguna bagi para pemakainya. Setiap badan
usaha pasti terdapat suatu system yang digunakan untuk
memperoleh, mengolah, serta menyimpan data dan melaporkan
informasi yang dibutuhkan secara tepat, cepat dan akurat.
Dari definisi yang telah diberikan oleh para ahli, dapat
diambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya, menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata,
serta digunakan untuk mengambil keputusan.
1. Kualitas Informasi
a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan –
kesalahan dan tidak bisa menyesatkan yang berarti juga
informasi harus mencerminkan maksudnya dengan jelas.
Informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan
banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
b. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat, karena informasi yang elah using
tidak

akan

mempunyai arti

lagi.

Karena

informasi

merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
untuk pemakainya dan relevansi informasi tiap orang
berbeda.
2. Nilai Informasi
Informasi tidak dapat diukur dengan uang, karena informasi
dapat

dikatakan

bernilai

bila

manfaatnya

lebih

efektif

dibandingkan biaya mendapatkannya dan informasi tidak hanya
dibutuhkan oleh satu orang saja dalam suau instansi.
Jogiyanto (2000:11) mengemukakan bahwa nilai informasi
ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi
dikatakan

bernilai

apabila

manfaatnya

lebih

efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar
informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak sehingga sulit
untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk
memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak dapat
ditaksirkan keuntungannya dengan satuan uang tetapi ditaksir
nilai efektifitasnya.
3. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum
dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data
diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. Dan
penerima kemudian menerma informasi tersebut, membuat suatu
keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data
kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu
siklus.
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai
proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang
bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan
informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan
data menjadi informasi. Proses menghasilkan informasi harus
melalui tahapan-tahapan yang dilakukan komputer sebagai
teknologi informasi. Tahapan-tahapan tersebut terdiri atas Input
- Proses - Output yang disebut sebagai siklus proses informasi.
Artinya, bila tahap telah sampai pada output maka output
tersebut dapat dijadikan input kembali. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa informasi yang dihasilkan dapat pula dijadikan
data kembali sebagai input untuk diproses selanjutnya.
Siklus Informasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Gambar 2.1. Siklus Informasi
Penjelasan dari Gambar Di atas :
Data diolah melalui suatu model menjadi sebuah infomasi,
penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat
seuatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti
menghasilkan tindakan lain yang akan membuat sejumlah data
kembali, data yang di tangkap dianggap sebagai input di proses
kembali melalui model, dan begitu seterusnya membentuk
sebuah siklus.
2.2.1.3 Sistem Infor masi
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K.
Roscoe Davis (1983) bahwa sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu
pengolahan

organisasi yang

transaksi

harian,

mempertemukan kebutuhan

mendukung

operasi,

bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang
diperlukan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Menurut Mc leod, Sistem Informasi merupakan sistem yang
mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari
semua

sumber

dan

menggunakan

berbagai

media

untuk

menampilkan informasi. Sistem informasi adalah data yang
dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga
menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan
saling mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga
bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8).
Definisi sistem informasi menurut Jogiyanto Hartono
(2005:12) adalah suatu sistem yang tujuannya menghasilkan
informasi yang berguna, yaitu harus memenuhi tiga kriteria yaitu
relevan, tepat waktu dan akurat. Infomasi yang relevan, tepat waktu
dan akurat dapat dicapai dengan komponen teknologi. Komponen
teknologi sistem komputer mempercepat proses pengolahan data
dan komponen teknologi telekomunikasi mempercepat proses
transmisi data, sehingga informasi dapat disajikan tepat waktu.
Informasi yang akurat dapat dicapai dengan komponen kontrol.
Komponen kontrol akan menjaga sistem informasi dari kesalahan –
kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa
sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebutnya
dengan istilah blok bangunan (building block) yang terdiri dari
enam blok. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing –

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Gambar 2.2. Komponen Sistem Infor masi

Berikut adalah penjelasan Komponen Sistem Informasi:
a) Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.
Input disini termasuk metode – metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen – dokumen dasar.
b) Blok Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

c) Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d) Blok Teknologi
Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi untuk
menerima

input,

menjalankan

model,

menyimpan

dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan
e) Blok Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras
computer dan digunakan perangkat lunak untuk dimanipulasi.
Data tersebut untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
f) Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
bencana alam, kebakaran, temperature, air, debu, kecurangan
dan kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan, ketidak-efesienan,
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan dapat langsung dengan cepat diatasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Manfaat sistem informasi dapat dikategorikan dengan
manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud
(intangible benefit). Berikut penjelasannya :
a. Manfaat Berwujud (tangible benefit)
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan
baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara fakta
dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih
serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan maupun
organisasi bisnis. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang
berdampak

pada

peningkatan

pendapatan

dengan

meningkatnya penjualan dalam pasar, serta mengalami
perluasan pasar.
b. Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit).
Seringkali manfaat tak berwujud ini menjadi titik kritis pada
jalannya roda bisnis sebuah perusahaan. Karena bersifat tak
berwujud, aspek-aspek ini seringkali diabaikan, contohnya:
i. Peningkatan kepuasan konsumen
Misalkan anda datang ke sebuah Minimarket. Mana yang
kira-kira akan Anda pilih sebagai tempat berbelanja,
minimarket yang waktu antrian di kasirnya lebih singkat
atau sebaliknya? Tentunya Anda akan memilih yang
pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih
mahal dibandingkan dengan minimarket kedua. Ternyata

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

minimarket pertama sudah menerapkan sistem informasi
penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan
kemudahan pemasukan datanya.
ii. Peningkatan kepuasan karyawan
Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya
tidak terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya.
Ternyata hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan pihak
manajemen yang masih melakukannya secara manual atau
dengan sistem pemasukan ulang data. Padahal jika misalkan
perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi
dalam sistem informasi kepegawaian dan SIA maka secara
otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat
dan benar. Hal tersebut baru salah satu contoh di luar
misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier,
pendidikan dan latihan, dsb.
iii. Peningkatan mutu dan jumlah informasi
Informasi adalah komponen penting di saat ini. Anda yang
kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap
perubahan yang ada dan tren yang akan datang. Penerapan
sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan
data yang telah dikelola sehingga berkualitas. Hal tersebut
dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan
tersebut dilakukan secara otomatis oleh mesin komputer.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

iv. Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
Setiap

pengambilan

keputusan,

bergantung

kepada

informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil.
Hal tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi
dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini
dan dapat diambil setiap saat dan kapanpun
2.2.1.4 Sistem Infor masi Manajemen
Dalam dunia kerja dan dunia usaha, informasi merupakan
bagian penting dan berharga. Informasi yang cepat dan akurat akan
membantu manajer dalam mengambil keputusan dan menentukan
langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempertahankan dan
mengembangkan usahanya.
Istilah umum yang dikenal orang tentang sistem informasi
manajemen adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu
(integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan hardware, software, prosedur
pedoman,

model

manajemen

dan

keputusan,

dan

sebuah

“database”.
George M. Scott (1986 : 66) sistem informasi manajemen
adalah kumpulan dari interaksi – interaksi sistem – sistem
informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan
manajerial maupun kebutuhan operasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Menurut Jogiyanto Hartono (2005:14) sistem informasi
manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan
oleh semua tingkat manajemen.
Menurut Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell
(2005:10) sistem informasi manajemen merupakan sistem berbasis
computer yang menyediakan informasi yang berguna bagi para
pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem – sistem
informasi serta menghasilkan informasi yang berguna untuk semua
tingkat manajemen.
Keberhasilan suatu sistem informasi manajemen sangat
dipengaruhi oleh database system yang merupakan salah satu
elemen penyusun sistem tersebut. Oleh karena itu, sangat penting
menyusun database system yang baik, yang mampu memenuhi
segala kebutuhan data dan informasi bagi pengguna
Tujuan Sistem Informasi Manajemen
1.

Menyediakan informasi yang digunakan sebagai dasar
analisis terhadap kondisi awal.

2.

Membantu dalam pengambilan keputusan secara manajerial

3.

Membantu manajer dalam pengambilan keputusan yang
sudah terprogram

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

4.

Mengotomatisasi

pekerjaan



pekerjaan

rutin

bagian

administrasi
Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang
menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas organisasi. Beberapa
manfaat sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu
dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
perantara sistem informasi.
2. Menjamin

tersedianya

kualitas

dan

ketrampilan

dalam

menggunakan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan akan ketrampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem
informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi ekonomis dari
sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan
sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

2.2.2 Implementasi Sistem
Implementasi adalah bagian dari proses penerapan sistem, juga
merupakan suatu komponen dari perubahan organisasi, pendefinisian
ini secara umum mengacu pada fase terakhir dari pengembangan
sistem, yaitu pada saat terjadi konversi dan pemasangan suatu sistem
baru (Lucas, 1993: 502).
Implementasi biasanya menunjukkan seluruh upaya perubahan
melalui sistem yang baru, sistem didesain untuk memperbaiki atau
meningkatkan

pemrosesan

informasi.

Setelah

dirancang,

diperkenalkan, dan ditetapkan kedalam organisasi pengguna, jika
sistem yang diterapkan itu digunakan maka implementasi sistem
dapat dikatakan berhasil, sedangkan jika para pengguna menolak
sistem tersebut yang diterapkan, maka implementasi sistem tersebut
dapat digolongkan gagal.
Partisipasi analisis sistem belum berakhir setelah sistem
diimplementasikan. Analisis sistem masih perlu melakukan tindakan
lanjut berikutnya setelah sistem baru diimplementasikan. Analisis
sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan system.
Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah
dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan
tes data dan dilakukan oleh analisis sistem bersama-sama dengan
pemrograman komputer, maka pada pengetesan ini dilakukan dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang
dilakukan oleh analisis sistem bersama-sama dengan pengguna.
Apabila perusahaan ingin bertahan dalam jangka panjang maka
perusahaan tersebut harus berhasil mengembangkan strategi yang
telah direncanakan yang didukung dengan sistem informasi dan
teknologi informasi. Untuk mengukur keberhasilan pengguna sistem
adalah penggunaan sistem, sedangkan untuk sistem yang bersifat
kewajiban dalam arti pengguna sangat tergantung penyeleseian
tuganya dengan menggunakan sistem, kepuasan pengguna adalah
indikator yang cocok untuk mengukur keberhasilan implementasi
sistem.
Dalam menetapkan strategi implementasi sistem informasi
pada manajemen perusahaan perlu memperhatikan perubahan untuk
diterapkan mengingat bahwa penerapan suatu sistem yang baru akan
mengubah proses bisnis yang selama ini berjalan. Faktor sumber
daya manusia akan menentukan keberhasilan implementasi sistem
informasi (Lucas, 2003:71).

2.2.3 Keberhasilan Implementasi Sistem
Ada beberapa variabel yang berhubungan dengan studi
keberhasilan implementasi sistem informasi menurut pengguna yang
telah dilakukan oleh beberapa ahli. Lucas (2003) menyatakan
keberhasilan implementasi sistem didasari oleh beberapa variabel

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

yakni partisipasi pengguna, sikap pengguna, mutu/kualitas sistem
dan kepuasan pengguna.
DeLone dan McLean (1992) menyampaikan tentang faktor
yang menjadi dasar pengukuran keberhasilan sistem informasi yaitu:
kualitas informasi, kualitas sistem, penggunaan sistem, kepuasan
pengguna akhir, dampak individual dan dampak organisasi.
Dalam model keberhasilan DeLone dan McLean menempatkan
variabel dampa individual dan dampak organisasi sebagai variabel
dependen.

Variabel

penggunaan

sistem

diposisikan

sebagai

intervening antara kualitas sistem dan kualitas informasi terhadap
dampak individual serta memediasi hubungan antara kualitas sistem
dengan kepuasan pengguna akhir.
Seddon (1997) yang digunakan penulis dalam penelitian
terdahulu mengajukan model yang mencoba melihat penggunaan
sistem sebagai perilaku yang muncul akibat adanya keuntungan atau
manfaat atas penggunaan sistem informasi tersebut. Perilaku
pengguna dalam proses selanjutnya akan memberi dampak terhadap
kinerja individu yang menggunakannya. Variabel penggunaan sistem
dalam penelitian Seddon (1997) sebagai tolak ukur keberhasilan
sebuah sistem dilihat d