PTK IPS Kelas IV Menggunakan Model Pembelajaran Interaktif

(1)

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM MATA PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF

Oleh:

ANAM ADI PUTRA SPd. NIP.

SDN GOOGLE DOC

KECAMATAN GADINGREJO

KOTA GOOGLEDOC

GOOGLEDOC

2011


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini Disajikan :

“Untuk meningkatkan profesionalisme guru”

Dengan Judul :

“MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM MATA PELAJARAN IPS TENTANG KENAMPAKAN ALAM DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF ”

PENULISAN KTI/PTK DISAHKAN PADA TANGGAL: ...

Pengawas TK/SD Kepala SDN GOOGLE DOC Gugus 04 Kec.Gadingrejo Kota GOOGLEDOC

GOOGLE DOC, S.Pd GOOGLE, S.Pd NIP. 130 419 602 ... NIP.130496898


(3)

LEMBAR PUBLIKASI

DISERAHKAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN DI PERPUSTAKAAN “BINA ILMU” SEKOLAH DASAR NEGERI GOOGLE DOC KECAMATAN GADINGREJO KOTA GOOGLEDOC

NOMOR REGISTER : ...

TANGGAL : ...

GOOGLEDOC, Oktober 2011 Pengelola Perpustakaan

GOOGLE DOC LG, S.PD NIP.


(4)

-KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV dalam Mata Pelajaran IPS tentang Kenampakan Alam dengan Menggunakan Model Pembelajaran Interaktif”

Laporan Hasil PTK ini disusun dalam rangka upaya penulis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di UPT SDN GOOGLE DOC khususnya siswa kelas IVB yang merupakan anak didik dari penulis.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak-pihak yang telah membantu baik berupa dukungan, motivasi maupun materi, hingga terselesaikannya penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, untuk modal penulis dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diambil manfaatnya demi pengembangan ilmu pengetahuan.

GOOGLEDOC, Oktober 2011


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PUBLIKASI... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ... 4

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Interaktif... 6

B. Prestasi Belajar Siswa... 11

C. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa ... 12


(6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian ... 14

B. Deskripsi per Siklus ... 14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi per Siklus ... 21

B. Pembahasan Setiap Siklus ... 27

BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT A. Kesimpulan ... 31

B. Saran Tindak Lanjut ... 31

DAFTAR PUSTAKA... 33


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar mengajar guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan denga sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Untuk terwujudnya proses belajar mengajar seperti itu sudah tentu menuntut upaya guru untuk mengaktualisasikan kompetensinya secara professional, utamanya aspek metodologis.

IPS sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya disamping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi social bersifat hapalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk hapalan. Sifat pelajaran IPS tersebut membawa konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan ekspositoris, terutama guru menggunakan metode ceramah sedangkan siswa kurang terlibat atau cenderung pasif. Dalam metode ceramah terjadi dialog imperaktif. Padahal, dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran, dan psikomoto (keterampilan, salah satunya sambil menulis). Jadi, dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggpan sehinga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif. Situasi belajar seperti ini dapat tercipta melalui penggunaan pendekatan partisipatoris.

Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari pada pengertian mengajar, karena didalamnya tersirat satu kesatuan kegiatan yang tidak


(8)

terpisahkan antara siswa yang belajar dna guru yang mengajar, yang terjalin dalam bentuk interaksi edukatif. Peran guru dalam pembelajarn IPS mempunyai hubungan erat dengan cara mengaktifkan siswa dalam belajar, terutama dalam proses pengembangan keterampilannya. Pengembangan keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan berfikir, keterampilan social dan keterampilan praktis. Keterampilan berfikir dikembangkan untuk melatih siswa berfikir logis dan sistematis melalui proses belajar mengajar dengan model pengembangan berfikir kritis, keterampilan social dan praktis melalui model dialog kreatif.Ketiga keterampilan tersebut dapat dikembangkan dalam situasi belajar mengajar yang interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

Permasalahan yang muncul di sekolah saat melaksanakan pembelajaran siswa dalam bidang IPS adalah kurangnya motivasi dari diri siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri mengikuti materi pembelajaran IPS.Hal ini muncul karena dalam pelaksanaan belajar mengajar guru lebih sering menggunakan buku sebagai sumber belajar, dimana guru hanya menggunakan metode ceramah saja dalam menjelaskan materi pembelajaran IPS.Tidak adanya media peraga atau contoh gambar yang merupakan sarana pengetahuan nyata bagi siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan informasi yang diberikan oleh guru di SDN GOOGLE DOC, khususnya kelas IV terdapat permasalahan yang dihadapi oleh siswa yaitu kurangnya motivasi dari diri siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran IPS, pernyataan tersebut didasarkan pula pada hasil nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran IPS yang cukup rendah dan daya serap siswa secara klasikal masih dibawah standar minimum yaitu 75%. Secara rinci dari 27 siswa kelas IV di SDN GOOGLE DOC yang mendapat nilai 80 adalah 3 siswa (11%), yang mendapat nilai 70 sebanyak 10 siswa (35%), yang mendapat nilai 60 sebanyak 10 siswa (38%), yang mendapat nilai 50 sebanyak 4 siswa (14%). Fakta ini menunjukkan bahwa siswa SDN GOOGLE DOC belum mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPS.


(9)

Setelah kegiatan pembelajaran selesai peneliti mengadakan diskusi teman sejawat, hasil diskusi dengan teman sejawat ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam proses belajar mengajar, yaitu:

1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa.

2. Penguasaan guru tentang metode pengajaran masih berada dibawah standar.

3. Siswa cenderung pasif dan kurangnya motivasi siswa.

4. Metode yang digunakan dalam mengajar hanya ceramah.

5. Siswa cenderung menghafal bukan memahami materi pelajaran.

Terkait dengan yang melatar belakangi pembahasan di atas, maka penulis memilih judul “Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri GOOGLE DOC dalam mata pelajaran IPS tentang Kenampakan Alam dengan menggunakan model Pembelajaran Interaktif”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah penggunaan mode pembelajaran interaktif pada materi tentang kenampakan alam untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN GOOGLE DOC?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tindakan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan berlandaskan kaidah PTK ini bertujuan sebagai berikut:

• Dengan penggunaan model pembelajaran interaktif dalam materi tentang kenampakan alam dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN GOOGLE DOC.


(10)

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Bagi guru sebagai peneliti

Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi guru untuk memperoleh pengalaman penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN GOOGLE DOC khususnya dalam rangka meninkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPS.

2. Bagi Siswa

Tindakan yang diberikan dalam dua siklus dapat bermanfaat bagi siswa untuk memberikan latihan/pengalaman untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Bagi Guru lain

Hasil PTK dapat bermanfaat bagi guru lain yang memiliki masalah yang sama/serupa sebagai input atau msukan untuk melakukan pemecahan masalah kelas di sekolah lain dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran interaktif.

4. Bagi Kepala Sekolah

Hasil PTK ini dapat digunakan sebagai masukan atau informasi untuk meningkatkan kualitas proses atau hasil pembelajaran dikelas dengan menghimbau kepada guru untuk melakukan PTK.


(11)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Interaktif

Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri (Faire & Cosgrove dalam Harlen, 1992). Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam berbagai kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan sering kali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus. Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk satu pelajaran IPS yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya (Harlen, 1992:48-50).

Pengembangan model pembelajaran interaktif dalam IPA dapat dilakukan oleh guru pada semua pkok bahasan, dengan syarat harus memperhatikan Sembilan hal, yaitu:

a. Faktor Minat dan Perhatian

Kondisi belajar mengajar yang interaktif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar, yang merupakan factor utama penentu derajat keaktifan siswa. Menurut Mursell terdapat 22 macam minat yang berguna bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa, diantaranya anak memiliki minat terahadap belajar dan guru berusaha membangkitkab minat siswa tersebut denga cara memilih dan menentukan bahan pengajaran sebagai key concept untuk mencapatkan perhatian siswa secara penuh. Upaya memusatkan perhatian siswa dapat dilakukan dengan cara mengajukan masalah.


(12)

b. Faktor Motivasi

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan guna mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diiri seseorang yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motifa adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu.Motivasi belajar dapat timbul dari dalam diri siswa (motivasi intrinsic) dan pengaruh dari luar dirinya (motivas ekstrinsik).Dalam konteks ini guru berperan sebagai motivator untuk menumbuhkan kedua motivasi tersebut agar siswa dengan adanya potensi rasa ingin tahu (sense of curiosity), rasa ingin maju dan lain-lain.Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat timbul dari upaya guru melalui penerapan ganjaran dan penghargaan atau reward serta hukuman atau punishment (model S-R), yang diorientasikan pada upaya memotivasi siswa untuk belajar.

c. Faktor Latar atau Konteks

Belajar berdasarkan realita akanmenarik, belajar dimulai dari yang sederhana dapat memotivasi siswa dan belajar berdasarkan pengalaman dapat mengikutsertakan siswa di dalamnya. Dalam proses belajar mengajar, guru perlu mencari tahu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dimiliki oleh siswa sehingga tidak terjadi pengulangan materi atau contoh karena akan menimbulkan kebosanan bagi siswa. Guru dituntut untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, dan sikap yang dimiliki siswa tersebut.

d. Faktor Perbedaan Individu

Pada hakikatnya siswa adalah individu yang unik yang memiliki karakteristik berbeda-beda, baik kecerdasan, minat, bakat, sifat, kegemaran dan latar belakang, yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar. Mursell, mengemukakan perbedaan siswa secara vertikald am secara kualitatif. Perbedaan vertical, yaitu berkenan dengan intelegensi umum dari siswa dan perbedaan kualitatif berkenaan dengan bakan dan minatnya.Mengingat adanya perbedaan tersebut, guru hendaknya menyadari dan


(13)

memaklumi apabila ada siswa yang berhasil dengan baik, atau bahkan sebaliknya mengalami kesukaran memahami pelajaran. Dalam hal ini, guru harus tetap memperhatikan persamaan dan perbedaan siswa dengan cara mengoptimalkan pengembangan kemampuan mereka masing-masing. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah bantuan khusus atau menjadikan siswa salingn membelajarkan, artinya siswa yang pandai membantu siswa yan belum memahami sehingga denga adanya perbedaan tersebut, guru tidak harus mengajar siswa secara individual.

e. Factor Sosialisasi

Sosialisasi atau proses hubunga social, pada masa anak-anak sedang tumbuh dan ditandai dengan keinginannya untuk selalu berusaha menjalin hubungan dengan teman-temannya. Tetapi ada suatu hal yang perlu mendapat perhatian guru ketika berlangsung proses belajar mengajar, yaitu mereka akan merefleksikan keinginan dengan cara mengobrol dengan temannya sehingga akan menimbulkan kegaduhan di dalam kelas dan kegiatan belajar menjadi tidak efektif.

f. Faktor Belajar sambil Bermain

Bermain merupakan kebituhan bagi setiap anak yang sehat, karena bermain merupakan keaktifan yang menimbulkan kegembiraan dan menyenangkan. Proses belajar mengajar yang dilakukan dalam suasana bermain akan mendorong siswa aktif belajar dan pengetahuan, keterampilan, sikap dan daya fantasi anak akan berkembang.

g. Faktor Belajar sambil Bekerja

Pentingnya aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar diungkapkan John Dewey melalui metode proyeknya dengan konsep learning by doing. Aktivitas yang dimaksudkan adalah aktivitas jasmaniah dan aktivitas mental, yang digolongkan ke dalam lima kelompok yaitu:


(14)

1. Aktivitas Visual (Visual activities), seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan diskusi.

2. Aktivitas Lisan (Oral Activities), seperti bercerita, membaca sajak, Tanya jawab dan diskuri.

3. Aktivitas Mendengarkan (Listening Activities), seperti mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan ceramah dan pengarahan.

4. Aktivitas Gerak (Motor Activities), seperti simulasi, bermain peran, membuat peta atau tabel dan grafik.

5. Aktivitas Menulis (Writing Activities), seperti mengarang, membuat ringkasan, dan membuat makalah.

h. Faktor Inkuiri

Pada dasarnya siswa memiliki potensi berupa dorongan untuk mencari dan menemukan sendiri (sense of inquiry), baik fakta maupun data atau informasi yang kemudian akan dikembangkannya dalam bentu cerita atau menyampaikannya kepada siswa lain, setelah mellaui proses pemahaman. Dengan demikian berilah kepada siswa untuk menemukan sendiri informasi yang ada kaitannya dengan materi pelajaran.Dalam konteks ini tugas guru adalah menyampaikan informasi mendasar dan memancing siswa untuk mencari informasi selanjutnya.

i. Faktor Memecahkan Masalah

Setiap anak menyukai tantangan (sense of chalanger), demikian pula halnya dengan siswa dalam belajar. Belajar yang memiliki tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa akan mendorong mereka untuk belajar. Sebaliknya tantangan yang memberatkan akan mematahkan semangat dan membuat siswa tida betah belajar. Dalam proses belajar mengajar, tantangan tersebut dapat diciptakan oleh guru dengan mengajukan situasi bermasalah agar siswa peka terhadap masalah, misalnya masalah


(15)

tentang kemacetan lalu lintas atau polusi. Karena kepekaan terhadap masalah akan mendorong siswa untuk melihat masalah dan merumuskannya, memilih serta berdaya upaya untuk menentukan cara pemecahannya sesuai dengan tingkat kemampuannya.

Guru dalam proses belajar mengajar yang interaktif dapat mengembangkan teknik bertanya efektif atau melakukan dialog kreatif dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Sifat pertanyaan dapat mengungkapkan sesuatu atau memiliki sifat inkuiri sehingga melalui pertanyaan yang diajukan, siswa dikembangkan kemampuannya ke arah berfikir kreatif dalam menghadapi sesuatu. Beberapa komponen yang harus dikuasai oleh guru dalam menyampaikan pertanyaan yaitu:

1. Pertanyaan harus mudah dimengerti oleh siswa.

2. Memberikan acuan

3. Memusatkan perhatian siswa

4. Pemindahan giliran dan penyebaran

5. Pemberian waktu berfikir kepada siswa

6. Permberaian tuntutan.

Sedangkan jenis pertanyaan untuk pengembangan model dialog kreatif ada enam jenis yaitu:

1. Pertanyaan mengingat

2. Pertanyaan mendeskripsikan

3. Pertanyaan menjelaskan

4. Pertanyaan sintesis


(16)

6. Pertanyaan terbuka

Untuk meningkatkan interaksi dalam proses belajar mengajar, guru hendaknya mengajukan pertanyaan dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawabannya dan menjadi dinding pemantul atas jawaban siswa.

B. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran. Sedangkan, Sudjana (1990) mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki siswa, yang ditunjukkan melalui perubahan tingkah laku (behavioral change), setalah ia mengalami pengalaman belajar. Wujud perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar itu, misalnya: dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, atau dari tidak memahami menjadi memahami.

Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh tercapainya hasil belajar yang optimal.Wujud pencapaian hasil belajar siswa lazimnya dinyatakan dengan nilai prestasi belajar, salah satunya adalah nilai ulangan harian. Sesuai dengan nama atau istilahnya, nilai ini diperoleh siswa setelah pelaksanaan suatu ulangan harian.

C. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Sebelum mengajar atau pembelajaran dilaksanakan, seorang guru harus membuat rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan konsep materi yang akan dipelajari siswa, mencari dan merumuskan masalah yang sesuai dengan konsep tersebut, serta merencanakan strategi pembelajaran yang cocok.


(17)

Mengacu dari metode yang digunakan, maka selama proses kegiatan belajar mengajar siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan yang akan dijelaskan, siswa memperoleh pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, pertanyaan-pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh siswa pada saat dilaksanakannya evaluasi, apabila terjadi keraguan siswa dapat menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena langsung terjadi interaksi antasa guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

Menurut Usman (dalam Harlen : hal 34), Model Pembelajaran Interaktif ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri. Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam berbagai kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan sering kali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus. Pembelajaran interaktif merinci langkah-langkah ini dan menampilkan suatu struktur untuk suatu pelajaran IPS yang melibatkan pengumpulan dan pertimbangan terhadap pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai pusatnya.

Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan model pembelajaran interaktif diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pokok Kenampakan Alam.


(18)

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah SD Negeri GOOGLE DOC Kecamatan gadingrejo Kota GOOGLEDOC.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 15 Oktober 2011 (Siklus 1) dan 22 Oktober 2011 (Siklus 2).

3. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi Kenampakan Alam bagi Kelas IV Semester I SD Negeri GOOGLE DOC Tahun Pelajaran 2011/2008.

4. Subjek Penelitian

Subjek Penelitiannya adalah siswa SD Negeri GOOGLE DOC kelas IVB yang berjumlah 23 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

5. Karakteristik Siswa

Karakteristik siswa kelas IVB SD Negeri GOOGLE DOC Tahun Pelajaran 2011/2008 ini sangat heterogen, di kelas IV ini tingkat kecerdasan siswa tidak merata.


(19)

B. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus I

a. Rencana

Rencana perbaikan pembelajaran yang peneliti susun antara lain meliputi:

- Mengadakan Tanya jawab dan diskusi tentang kenampakan alam.

- Siswa berdiskusi dan melakukan Tanya jawab tentang kenampakan alam.

b. Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan dari rencana pembelajaran antara lain sebagai berikut:

- Guru menjelaskan materi dengan melakukan Tanya jawab dengan siswa.

- Membimbing siswa dalam mengerjakan LKS.

- Membahas LKS untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerima penjelasan guru.

c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen

Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini kami dibantu oleh rekan sejawat yang bertindak sebagai pengamat yaitu Ibu Ruchayati. Dengan demikian akan diperoleh sampel data yang memang sangat kami butuhkan dalam mengadakan perbaikan pembelajaran ini. Agar pengamatan ini dapat berjalan dengan baik maka kami memulai dari kesepakatan antara pengamat dengan peneliti, hal ini bertujuan agar pengamatan yang dilakukan lebih terarah pada masalah yang akan diamati.

Beberapa aspek yang diamati antara lain:


(20)

- Memimpin diskusi kelompok.

- Membimbing siswa berdiskusi

- Menarik kesimpulan.

d. Refleksi

Kegiatan pada siklus 1 ini merupakan refleksi yang akan kami gunakan dalam melihat kekurangan dan kelebihan yang mungkin timbul pada perbaikan pembelajaran, sehingga dapat kami temukan beberapa kekuatan dan kelemahan pada diri peneliti. Antara lain:

- Kekuatan

Dengan mengadakan perbaikan pembelajaran ini peneliti bisa lebih rinci dalam melihat permasalahan yang sering timbul pada pembelajaran pada umumnya, maka peneliti jugabisa segera membuat rencana perbaikan yang bisa meminimalkan masalah yang ada.

- Kelemahan

Pada saat ini ternyata penelitian yang dilakukan oleh peneliti jarang tidak bisa diakui keabsahannya, karena penelitian ini dilakukan dalam skala yang sempit (hanya pada kelompok-kelompok tertentu).

2. Siklus 2

a. Rencana

Pada pelakasanaan pembelajaran siklus 1, ternyata hasil evaluasi belajar siswa menunjukkan bahwa pemahaman tentang kenampakan alam masih kurang untuk itu peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran yang telah ditetapkan.


(21)

Berdasarkan factor-faktor penyebab kurang berhasilnya pembelajaran IPS yang telah dilaksanakan maka peneliti merancang rencana secara umum dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran materi diantaranya sebagai berikut:

- Mengadakan dialog dengan siswa yang membahas tentang kenampakan alam yang ada disekitar.

- Memberikan tugas kelompok yang berupa lembar kerja kelompok, sehingga peneliti dapat mengukur kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran.

- Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi yaitu metode ceramah, metode Tanya jawab, presentasi dan pemberian tugas secara kelompok.

Adapun tahapan-tahapan perencanaan perbaikan pembelajaran sebagai berikut:

- Membuat rencana perbaikan pembelajaran secara tertulis yang berisi langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang sekiranya siswa dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran.

- Menyiapkan lembar observasi yang merupakan hasil kesepakatan antara peneliti dan teman sejawat yang bertindak sebagai selaku pengamat.

- Membuat lembar kerja kelompok untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran siswa.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal terutama tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan langkah-langkah perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu:

- Mengisi LKS yang sudah disediakan.


(22)

- Mengadakan Tanya jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan materi.

- Siswa mengerjakan soal postes.

- Secara bersama-sama siswa membuat kesimpulan hasil belajar.

c. Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen

Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini kami dibantu oleh rekan sejawat yang bertindak sebagai pengamat yaitu Ibu Ruchayati. Dengan demikian akan diperoleh data-data yang memang sangat kami butuhkan dalam mengadakan perbaikan pembelajaran ini. Agar pengamatan ini dapat berjalan dengan baik maka kami memulai dari kesepakatan antara pengamat dengan peneliti, hal ini bertujuan agar pengamatan yang dilakukan lebih terarah pada masalah yang akan diamati.

Beberapa aspek yang diamati antara lain, sebagai berikut:

- Menjelaskan konsep kenampakan alam.

- Memimpin diskusi kelompok.

- Membimbing siswa berdiskusi

- Menarik kesimpulan.

d. Refleksi

Kegiatan siklus 2 selanjutnya adalah refleksi yang berguna untuk menemukan beberapa hal yang telah dilakukan sehingga peneliti dapat diketahui beberapa hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri yaitu :

- Kekuatan

Berbagai hal yang menjadi kekuatan atau manfaat antara lain peneliti dapat secara langsung memperbaiki praktik-praktik pembelajaran yang selama ini dilakukan agar


(23)

menjadi lebih baik dan efektif karena dapat melihat/merasakan/menghayati dan bisa menawarkan cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan cara melihat berbagai indicator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.

- Kelemahan

Validasi PTK ini masih sering dipertanyakan karena metodologi yang agak longgar yang bersifat informal meskipun dijaga keobjektifannya masih menimbulkan keraguan.Hasil penelitian yang dilakukan tidak dpaat digeneralisaskikan karena memang hasil tersebut hanya terkait dengan siswa didalam kelas yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

3. Prosedur Pelaksanaan

Langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPS :

a. Sebagai kegiatan awal guru mengadakan Tanya jawab dengan siswa.

b. Menyajikan materi melalui metode: ceramah dan diskusi dengan siswa.

c. Melakukan pengamatan diluar kelas.

d. Menganalisa LKS.

e. Menarik Kesimpulan.

f. Memberi tugas dan pekerjaan rumah.

Sesuai masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang kurang memahami materi, yang menjadi perhatian khusus dalam perbaikan pembelajaran IPS kelas IV adalah mengupayakan agar siswa dapat termotivasi minat belajarnya.


(24)

4. Analisa Data

Analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung berupa deskriptif kualitatif. Dalam pelakasanaan observasi peneliti dibantu oleh observer untuk mengisi daftar ceklist lembar observasi yang telah disiapkan.Adapun aspek yang diobservasi meliputi keaktifan siswa dalam memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru, bertanya, menajwab dan mengemukakan pendapat, serta kegiatan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan skor siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan netode demonstrasi. Untuk menghitung jumlah skor digunakan pedoman sebagai berikut:

P = x 100%

Keterangan:

P = Prosentase ketuntasan belajar

n = Jumlah siswa yang tuntas belajarnya


(25)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan IPS tentang materi Kenampakan Alam melalui model Pembelajaran Interaktif pada siswa kelas IV SD Negeri GOOGLE DOC Kecamatan Gadingrejo Kota GOOGLEDOC.

Hasil penelitian meliputi tes formatif siswa pada siklus 1 dan siklus 2, serta hasil penilaian proses yang dilakukan selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

A. Deskripsi per Siklus

1.1 Pembelajaran sebelum dilaksanakan perbaikan

a. Tahap Perencanaan

Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar pengamatan, soal-soal formatif, dan alat pembelajaran yang mendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Tahap kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada Senin, 8 Oktober 2011, di kelas IV (empat) SDN GOOGLE DOC Kecamatan Gadingrejo Kota GOOGLEDOC dengan jumlah murid 23 orang anak. Peneliti bertindak sebagai guru, observasi/pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses kegiatan belajar mengajar berpedoman pada RPP yang telah dibuat.

Tes formatif diberikan pada akhir proses pembelajaran, dan tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa untuk memahami materi yang telah diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses pembelajaran adalah:


(26)

Tabel I

Rekapitulasi Nilai Siswa Sebelum Perbaikan Pembelajaran IPS Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI

1 Sawali 40

2 Adi Putra Kustianto 50

3 Slamet Agus Lesmana 70

4 Maulidiana 70

5 Nia Maulidia 60

6 Ahmad Syaikhu 70

7 Andra Eko Prasetyo 80

8 Beny Kelvianto 90

9 Heru Kurniawan Slamet 60

10 Hartanto 70

11 Lisa Aulia Hardiyanti 60

12 Lilil Malikha 80

13 M. Nafik 70

14 Mukhamad Andika 60

15 M. Zainul Arifin S.M. 60

16 Nur Wahyudi 70

17 Rosa Ediyana 60

18 Rofiatul Ilmi 80

19 Sutarno 50

20 Trisyah Mei Sarah 70

21 Unzi Musta'in 60

22 Muhammad Choirul Iskak 70

23 Annisa Akhsanu Amala 80

JUMLAH 1.530

Rata-rata 66,52

Jumlah Siswa : 23 siswa

Jumlah Soal : 5 butir

Jumlah nilai maksimal perorangan : 100

Jumlah nilai maksimal klasikal : 2.300

Ketuntasan yang diharapkan : 75%

Jumlah siswa yang berhasil : 13 siswa


(27)

Prosentase ketuntasan : 55%

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran IPS berjumlah 10 siswa, hal ini disebabkan karena:

1. Siswa belum menguasai materi.

2. Siswa belum menguasai tentang apa yang dijelaskan guru.

3. Siswa belum paham tentang soal yang diberikan guru.

Pada data menunjukkan bahwa secara klasikal siswa belum mencapai ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas hanya 55%, lebih kecil dari ketuntasan yang dikehendaki yaitu 75%.

1.2 Perbaikan Siklus 1

1.2.1 Tahap Perencanaan

Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Perbaikan 1, lembar pengamatan, alat evaluasi, scenario pembelajaran tentang Kenampakan Alam, dan alat Pengajaran yang mendukung.

1.2.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap kegiatan dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada Senin, 15 Oktober 2011, di kelas IV (empat) SDN GOOGLE DOC Kecamatan Gadingrejo Kota GOOGLEDOC dengan jumlah murid 23 orang anak. Peneliti bertindak sebagai guru, dan observer yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses kegiatan belajar mengajar berpedoman pada hasil pembelajaran awal dan pada Rencana Pelaksanaan Perbaikan yang dibuat.


(28)

Tes evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, tes bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses perbaikan adalah seperti di bawah ini:

Tabel 2

Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus 1 Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI

1 Sawali 50

2 Adi Putra Kustianto 50

3 Slamet Agus Lesmana 70

4 Maulidiana 70

5 Nia Maulidia 70

6 Ahmad Syaikhu 80

7 Andra Eko Prasetyo 80

8 Beny Kelvianto 90

9 Heru Kurniawan Slamet 70

10 Hartanto 70

11 Lisa Aulia Hardiyanti 60

12 Lilil Malikha 80

13 M. Nafik 70

14 Mukhamad Andika 60

15 M. Zainul Arifin S.M. 70

16 Nur Wahyudi 80

17 Rosa Ediyana 60

18 Rofiatul Ilmi 100

19 Sutarno 50

20 Trisyah Mei Sarah 70

21 Unzi Musta'in 60

22 Muhammad Choirul Iskak 70

23 Annisa Akhsanu Amala 80

JUMLAH 1.610

Rata-rata 70,00

Jumlah Siswa : 23 siswa Jumlah Soal : 5 butir Jumlah nilai maksimal perorangan : 100 Jumlah nilai maksimal klasikal : 2.300 Ketuntasan yang diharapkan : 75% Jumlah siswa yang berhasil : 16 siswa Jumlah siswa yang belum berhasil : 7 siswa Prosentase ketuntasan : 70 %


(29)

Hasil data di atas dapat dijelaskan bahwa siswa masih belum mampu memahami konsep kenampakan alam berjumlah 7 orang, hal ini menunjukkan adanya peningkatan.Sebelum diadakan perbaikan siswa yang memperoleh nilai diatas 70 hanya 55%, setelah diadakan perbaikan pertama meningkat menjadi 70%. Meskipun ada peningkatan namun secara klasikal siswa belum mencapai ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas masih 70%, lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Pada penilaian proses selama proses pembelajaran masih didapati satu kelompok yang kurang aktif, kerja samanya juga kurang dan waktu menampilkan peran masih kurang serius. Hal ini menunjukkan minat siswa masih kurang.

1.3 Perbaikan Siklus 2

1.3.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Perbaikan 2, lembar pengamatan, alat evaluasi, scenario pembelajaran, dan alat Pengajaran yang mendukung.

1.3.2 Tahap Pelaksanaan Perbaikan

Tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada Senin, 22 Oktober 2011, di kelas IV (empat) SDN GOOGLE DOC Kecamatan Gadingrejo Kota GOOGLEDOC dengan jumlah murid 23 orang anak. Peneliti bertindak sebagai guru, dan observer yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses kegiatan belajar mengajar berpedoman pada hasil perbaikan 1 (siklus 1) dan pada Rencana Pelaksanaan Perbaikan 2 yang telah dibuat.

Tes evaluasi diberikan pada akhir proses pembelajaran, tes bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Data yang diperoleh setelah proses perbaikan 2 adalah sebagai berikut:


(30)

Tabel 3

Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Perbaikan Pembelajaran IPS Siklus2 Kelas IV

NO NAMA SISWA NILAI

1 Sawali 60

2 Adi Putra Kustianto 60

3 Slamet Agus Lesmana 80

4 Maulidiana 80

5 Nia Maulidia 70

6 Ahmad Syaikhu 80

7 Andra Eko Prasetyo 90

8 Beny Kelvianto 100

9 Heru Kurniawan Slamet 80

10 Hartanto 90

11 Lisa Aulia Hardiyanti 70

12 Lilil Malikha 100

13 M. Nafik 80

14 Mukhamad Andika 70

15 M. Zainul Arifin S.M. 70

16 Nur Wahyudi 80

17 Rosa Ediyana 70

18 Rofiatul Ilmi 100

19 Sutarno 60

20 Trisyah Mei Sarah 80

21 Unzi Musta'in 70

22 Muhammad Choirul Iskak 70

23 Annisa Akhsanu Amala 80

JUMLAH 1.790

Rata-rata 77,82

Jumlah Siswa : 23 siswa Jumlah Soal : 5 butir Jumlah nilai maksimal perorangan : 100 Jumlah nilai maksimal klasikal : 2.300 Ketuntasan yang diharapkan : 75% Jumlah siswa yang berhasil : 20 siswa Jumlah siswa yang belum berhasil : 3 siswa Prosentase ketuntasan : 88%

Berdasarkan analisis hasil belajar di atas dapat dijelaskan bahwa siswa yang belum mampu mengerjakan tes evaluasi ada 3 orang, hal ini menunjukkan adanya


(31)

peningkatan yang signifikan.Sebelum diadakan perbaikan prosentase ketuntasan belajar hanya 55%, setelah diadakan perbaikan 1 meningkat menjadi 70%.Kemudian peneliti melaksanakan perbaikan 2 dengan hasil yang sangat bagus.Prosentase ketuntasan mencapai 88%, lebih besar dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%. Pada penilaian proses selama pembelajaran berlangsung sangat terlihat keaktifan siswa, menunjukkan kerjasama yang baik antara guru dan siswa.

B. Pembahasan Setiap Siklus

1.1 Ketuntasan Hasil Belajar

Berdasarkan hasil penelitian selama proses belajar mengajar berlangsung, menunjukkan adanya peningkatan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan prosentase ketuntasan dalam tes evaluasi pada perbaikan 1 dan tes evaluasi perbaikan 2.Sebelum diadakan perbaikan ketuntasan mencapai 55% masih jauh dari prosentase ketuntasan yang diinginkan.Tetapi setelah perbaikan 1 prosentase ketuntasan ada peningkatan menjadi 70%.Meskipun ada peningkatan baik minat maupun hasil belajar siswa pada perbaikan 1 masih perlu perbaikan lagi dikarenakan belum mencapai ketuntasan yang diinginkan.

Kemudian dilakukan perbaikan siklus 2, nilai ketuntasan belajar mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 88%.Dengan demikian pada siklus 2 ini ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai sehingga tidak perlu lagi diadakan perbaikan.Berikut ini grafik hasil perbandingan antara pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

1.2 Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian, aktifitas siswa, kerja kelompok dan keseriusan siswa dalam setiap proses pembelajaran mengalami peningkatan, yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa menunjukkan seberapa besar peranan guru dalam mengelola pembelajaran, serta guru berhasil menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.


(32)

1.3 Aktifitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, dapat diketahui perkembangan aktifitas dalam Proses pembelajaran sebagai berikut.

- Pada pelaksanaan pembelajaran guru bertanya jawab dengan siswa, guru banyak bercerita sehingga siswa banyak mendengarkan saja, siswa kurang aktif.

- Pada pelaksanaan perbaikan siklus 1 guru lebih intensif melakukan Tanya jawab dengan siswa, siswa aktif bertanya kepada guru. Guru mengamati siswa dengan menggunakan lembar pengamatan selama siswa mengerjakan tugas.

- Pada pelaksanaan perbaikan 2, selain melakukan Tanya jawab guru juga menambah media dengan menggunakan gambar kenampakan alam. Siswa lebih aktif dan merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru mengamati dengan menggunakan lembar pengamatan selama pembelajaran berlangsung.

Guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, diantaranya membimbing, mengarahkan, memberi penguatan/motivasi dan mengamati setiap kegiatan siswa, terutama dalam melakukan Tanya jawab dengan siswa, memotivasi siswa yang kurang berani agar percaya diri. Di akhir pelajaran guru memberikan tes evaluasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran melalui model Pembelajaran interaktif sangat bermanfaat baik bagi guru maupun bagi siswa. Dengan model Pembelajaran interaktif siswa merasa senang karena interaksi dengan guru akan mempermudah dalam memahami materi pelajaran, dapat menghilangkan kejenuhan, rasa bosan dalam pembelajaran. Sehingga penerapan model Pembelajaran interaktif dapat meningkatkan minat siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

Pada pra pembelajaran jumlah siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti pembelajaran sangat tinggi. Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada Siklus 1 nampak sekali peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebesar 70%, 16 siswa sudah tuntas dan 7 siswa masih belum tuntas. Pada siklus 2 mengalami peninkatan secara signifikan sebesar 88%.

Berdasarkan uraian pembahasan dan hasil penelitian di atas mulai Siklus 1 sampai siklus 2 mengenai penggunaan model pembelajaran interaktif, dapat penulis simpulkan bahwa:

1. Dengan menggunakan pembelajaran interaktif, ternyata mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri GOOGLE DOC pada materi tentang kenampakan alam.

2. Melalui pembelajaran interaktif, siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan belajar, terutama pada mata pelajaran IPS.

B. Saran Tindak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan di atas serta hasil perbaikan dan pembelajaran, agar kegiatan belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang membahas mengenai “Kenampakan Alam” anak lebih aktif, kreatif dan memberikan hasil yang optimal bagi siswa. Maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan pembelajaran IPS sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran interaktif, karena dengan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Guru hendaknya menerapkan pembelajaran interaktif, terutama pada mata pelajaran IPS, karena dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Harlen (1992).Model Pembelajaran Interaktif. London: Kogon Page.

Nanik Budi. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV. Jakarta: Intan Pariwara.

Suciati, (2011).Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sudjana.(1990). Prestasi Belajar Siswa. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukardi.(1983). Pedoman Penilaian. Jakarta: Rineka Cipta.

Usman.(1999). Penerapan Model Pembelajran Interaktif. Bandung: Pustaka Martina.

Winaputra, S Udin, (2005).Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winaputra, S Udin, (2005).Materi dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani I.G.A.K, Wihardit Kuswaya, Nasution Noehi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Universitas Terbuka.


(35)

Lampiran 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari / Tanggal : Senin, 15 Oktober 2011

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami Sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan Kabupaten/Kota, dan Provinsi.

B. KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan kenampakan alam lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman social budaya.

C. INDIKATOR

Siswa mampu menjelaskan gejala-gejala kenampakan alam dan akibatnya.

D. TUJUAN PERBAIKAN

1. Menyebutkan contoh kenampakan alam dan keragaman social di sekitar tempat tinggal.

2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat.

E. METODE 1. Ceramah


(36)

2. Tanya jawab

3. Penugasan

4. Model Pembelajaran Interaktif

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan memeriksa kesiapan dan perlengkapan pembelajaran seperti alat tulis, buku, dll.

2. Menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu kenampakan alam serta hubungannya dengan keragaman social budaya.

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru menjelaskan tentang hubungan kenampakan alam di Kabupaten/Kota setempat dengan keragaman social masyarakat setempat.

2. Pembagian kelompok belajar.

3. Mendiskusikan hubungan kenampakan alam di daerah setempat dengan keragaman social masyarakatnya.

4. Siswa mencatat dan melaporkan hasil diskusi.

5. Mengerjakan lembar kerja.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Membahas permasalahan yang muncul dalam KBM

2. Dengan bimbingan guru soswa menyimpulkan materi pembelajaran.


(37)

4. Pemberian tugas PR berupa latihan soal

G. Evaluasi 1. Awal :

-2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan.

3. Akhir : Tes tulis (terlampir)

GOOGLEDOC, Oktober 2011

Teman Sejawat Guru

GOOGLE DOC, S.Pd GOOGLE DOC, S.Pd NIP. 131332725 NIP. 130581402

Mengetahui,

Kepala SDN GOOGLE DOC

GOOGLE DOC, S.Pd NIP. 130496898

RINGKASAN MATERI

Kenampakan Alam, Sosial dan Budaya

1. Kenampakan Alam

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terjadi secara alami dan tanpa campur tangan manusia (ciptaan Tuhan).

Contoh:


(38)

Gunung merupakan permukaan bumi yang menjulang tinggi.Gunung yang tidak tinggi disebut bukit.Beberapa gunung yang membentuk rangkaian disebut pegunungan.Gunung bermanfaat sebagai penahan angin yang mengandung uap air sehingga terjadi hujan.Gunung juga bermanfaat meresapkan air ke dalam tanah. Air yang meresap itu akan muncul sebagai mata air di lereng-lereng gunung.

b. Danau

Danau merupakan permukaan bumi yang berisi genangan air dikelilingi daratan.Genangan air danau umumnya tidak mengalir.Danau merupakan tempat hidup ikan sehingga bermanfaat sebagai penghasil ikan.Paduan danau dengan lereng-lereng di sekitarnya menimbulkan pemandangan yang indah.Maka danau juga bermanfaat sebagai tempat rekreasi.

c. Sungai

Sungai merupakan permukaan bumi yang berisi air mengalir.Sungai umumnya mengalir dari pegunungan ke laut, atau menuju ke danau.Bagian sungai yang dekat laut disebut hilir.Bagian sungai yang menghadap ke laut disebut muara.Aliran sungau dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah (irigasi), dan pembangkit tenaga listrik.

d. Pantai

Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat rekreasi, tempat membuat garam, tempat membuat tambak ikan bandeng.Di pantai kadang tumbuh pohon bakau.Pohon ini harus dilestarikan karena melindungi pantai.

e. Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

Dataran tinggi dan dataran rendah bermanfaat sebagai lahan pertanian. Dataran tinggi umumnya untuk tanaman sayur-sayuran dna buah-buahan. Dataran rendah umumnya ditanami padi dan polowijo.

2. Ciri-ciri Sosial Budaya a. Kondisi Social

Menurut tempat tinggalnya masyarakat Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu: masyarkat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Masyarakat perkotaan sangat heterogen.Mata pencahariannya terutama dibidang perdagangan dan jasa.Sebaliknya,


(39)

masyarakan pedesaan sangat homogeny (sejenis).Mereka kebanyakan bermata pencaharian dengan mengandalkan alam.

b. Kondisi Budaya

Indonesia mempunyai keragaman budaya misalnya rumah tradisional (adat), tarian daerah, lagu daerah, pakaian daerah dan sebagainya.


(40)

TES AKHIR SIKLUS 1

Nama Siswa : ... Nilai : ... No. Absen : ...

Hari/Tanggal : Senin, 15 Oktober 2011

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Kenampakan alam dibedakan menjadi dua yaitu...

2. Gelombang pasang air laut yang disebabkan gempa bumi disebut...

3. Danau terbesar di Indonesia adalah...

4. Bagian daratan yang berbatasan langsung dengan laut disebut...

5. Tanah di sekitar gunung setelah gunung meletus akan menjadi...

6. Penduduk di tepi pantai biasa bekerja sebagai...

7. Hutan gundul menyebabkan ...

8. Para nelayan mencari ikan pada waktu...

9. Perilaku masyarakat yang bisa menyebabkan bencana banjir diantaranya....


(41)

KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS 1

1. Perairan dan daratan

2. Tsunami

3. Toba

4. Pantai

5. Subur

6. Nelayan

7. Banjir

8. Malam hari

9. Penebangan secara liar


(42)

Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : IV/I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Hari / Tanggal : Senin, 22 Oktober 2011

A. STANDAR KOMPETENSI

Memahami Sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan Kabupaten/Kota, dan Provinsi.

B. KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan kenampakan alam lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman social budaya.

C. INDIKATOR

Siswa mampu menjelaskan gejala-gejala kenampakan alam dan akibatnya.

D. TUJUAN PERBAIKAN

1. Siswa menyebutkan contoh kenampakan alam dan keragaman social di sekitar tempat tinggal.

2. Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat.


(43)

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Penugasan

4. Model Pembelajaran Interaktif

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

a. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Melakukan tanya jawab tentang kenampakan alam misalnya:

- Pernahkan kalian wisata ke pegunungan?

- Apa saja yang kamu lihat?

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

1. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar tentang peristiwa alam.

2. Guru memberikan penjelasan tentang kenampakan alam yang ada pada gambar.

3. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan gambar misalnya:

- Kenampakan alam apa yang tampak pada gambar?

- Apa pekerjaan penduduk yang tinggal di lingkungan seperti itu?

4. Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok. Setiap kelompok mengerjakan sebuah tabel hubungan kenampakan alam, dengan keragaman social setempat.

c. Kegiatan Akhir (10 menit)

1. Setiap kelompok membacakan hasil pekerjaannya.


(44)

3. Guru memberikan beberapa pertanyaan atau soal untuk dikerjakan di rumah.

G. Evaluasi 1. Awal :

-2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan.

3. `Akhir : Tes tulis (terlampir)

GOOGLEDOC, Oktober 2011

Teman Sejawat Guru

GOOGLE DOC, S.Pd GOOGLE DOC, S.Pd NIP. 131332725 NIP.

Mengetahui,

Kepala SDN GOOGLE DOC

GOOGLE DOC, S.Pd NIP. 130496898

RINGKASAN MATERI Kenampakan Alam, Sosial dan Budaya

1. Kenampakan Alam

Lingkungan alam adalah lingkungan yang terjadi secara alami dan tanpa campur tangan manusia (ciptaan Tuhan).

Contoh:


(45)

Gunung merupakan permukaan bumi yang menjulang tinggi.Gunung yang tidak tinggi disebut bukit.Beberapa gunung yang membentuk rangkaian disebut pegunungan.Gunung bermanfaat sebagai penahan angin yang mengandung uap air sehingga terjadi hujan.Gunung juga bermanfaat meresapkan air ke dalam tanah. Air yang meresap itu akan muncul sebagai mata air di lereng-lereng gunung.

b. Danau

Danau merupakan permukaan bumi yang berisi genangan air dikelilingi daratan.Genangan air danau umumnya tidak mengalir.Danau merupakan tempat hidup ikan sehingga bermanfaat sebagai penghasil ikan.Paduan danau dengan lereng-lereng di sekitarnya menimbulkan pemandangan yang indah.Maka danau juga bermanfaat sebagai tempat rekreasi.

c. Sungai

Sungai merupakan permukaan bumi yang berisi air mengalir.Sungai umumnya mengalir dari pegunungan ke laut, atau menuju ke danau.Bagian sungai yang dekat laut disebut hilir.Bagian sungai yang menghadap ke laut disebut muara.Aliran sungau dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah (irigasi), dan pembangkit tenaga listrik.

d. Pantai

Pantai bermanfaat sebagai tempat pelabuhan, tempat rekreasi, tempat membuat garam, tempat membuat tambak ikan bandeng.Di pantai kadang tumbuh pohon bakau.Pohon ini harus dilestarikan karena melindungi pantai.

e. Dataran Tinggi dan Dataran Rendah

Dataran tinggi dan dataran rendah bermanfaat sebagai lahan pertanian. Dataran tinggi umumnya untuk tanaman sayur-sayuran dna buah-buahan. Dataran rendah umumnya ditanami padi dan polowijo.

2. Ciri-ciri Sosial Budaya a. Kondisi Social

Menurut tempat tinggalnya masyarakat Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu: masyarkat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Masyarakat perkotaan sangat heterogen.Mata pencahariannya terutama dibidang perdagangan dan jasa.Sebaliknya,


(46)

masyarakan pedesaan sangat homogeny (sejenis).Mereka kebanyakan bermata pencaharian dengan mengandalkan alam.

b. Kondisi Budaya

Indonesia mempunyai keragaman budaya misalnya rumah tradisional (adat), tarian daerah, lagu daerah, pakaian daerah dan sebagainya.


(47)

LEMBAR KERJA SISWA

Peristiwa Alam Perubahan Bagi Masyarakat

Banjir atau tanah longsor

Angin topan

Gempa bumi

...

...

...

...

...

...

...

...


(48)

TES AKHIR SIKLUS 2

Nama Siswa : ... Nilai : ... No. Absen : ...

Hari/Tanggal : Senin, 22 Oktober 2011

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Penduduk di tepi pantai biasa bekerja sebagai...

2. Hutan gundul menyebabkan...

3. Gunung meletus menyebabkan...

4. Bagian daratan yang datar dengan ketinggian 0 – 200 meter dari permukaan laut disebut


(49)

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA

I. Tabel

1. - Orang semakin sulit untuk mendapatkan air bersih

- Untuk mendapatkan air kita harus membeli

- Banyak penduduk terserang penyakit karena mereka mengkonsumsi (minum, masak, mandi) dengan air tercemar

2. - Kehilangan tempat tinggal karena banyak rumah yang hancur.

- Mata pencaharian terganggu, terutama yang bekerja di pabrik, petani.

3. - rumah banyak yang rusak, bahkan ada yang kehilangan sanak saudara karena tertimbun bangunan.


(50)

KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS 2

1. Nelayan

2. Tanah longsor dan banjir

3. Larva

4. Dataran rendah


(51)

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IV/I

Hari / Tanggal : Senin, 15 Oktober 2011

Tujuan Perbaikan : Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat

N

O Aspek yang diobservasi

Kemunculan

Komentar Ada Tidak

Ada

1 Guru memberikan contoh Baik

2 Bahasa yang digunakan jelas dan

sederhana  Sesuai

3 Melaksanakan kegiatan

pembelajaran  Baik

4 Penggunaan Pembelajaran

Interaktif 

Di siklus 2 harus lebih baik

5 Pengelolaan Waktu

-6 Rencana Perbaikan Pembelajaran Baik

7 Kegiatan Evaluasi Baik

8 Memberikan kesempatan bertanya

pada siswa 

Guru tidak

memberi kesempatan bertanya

9 Siswa berdiskusi Siswa aktif

Teman Sejawat

GOOGLE DOC, S.Pd NIP. 19620801 198504 2 004


(52)

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IV/I

Hari / Tanggal : Senin, 22 Oktober 2011

Tujuan Perbaikan : Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat

N

O Aspek yang diobservasi

Kemunculan

Komentar Ada Tidak

Ada

1 Guru memberikan contoh Baik

2 Bahasa yang digunakan jelas dan

sederhana  Sesuai

3 Melaksanakan kegiatan

pembelajaran  Baik

4 Penggunaan Pembelajaran

Interaktif 

Sesuai dan dapat mengaktifkan siswa

5 Pengelolaan Waktu Efisien

6 Rencana Perbaikan Pembelajaran Baik

7 Kegiatan Evaluasi Baik

8 Memberikan kesempatan bertanya

pada siswa 

Guru memberi kesempatan bertanya

9 Siswa berdiskusi Siswa aktif

Teman Sejawat

GOOGLE DOC, S.Pd NIP. 19620801 198504 2 004


(1)

LEMBAR KERJA SISWA

Peristiwa Alam Perubahan Bagi Masyarakat

Banjir atau tanah longsor

Angin topan

Gempa bumi

...

...

...

...

...

...

...

...


(2)

TES AKHIR SIKLUS 2

Nama Siswa : ... Nilai : ... No. Absen : ...

Hari/Tanggal : Senin, 22 Oktober 2011

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Penduduk di tepi pantai biasa bekerja sebagai...

2. Hutan gundul menyebabkan...

3. Gunung meletus menyebabkan...

4. Bagian daratan yang datar dengan ketinggian 0 – 200 meter dari permukaan laut disebut


(3)

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA

I. Tabel

1. - Orang semakin sulit untuk mendapatkan air bersih

- Untuk mendapatkan air kita harus membeli

- Banyak penduduk terserang penyakit karena mereka mengkonsumsi (minum, masak, mandi) dengan air tercemar

2. - Kehilangan tempat tinggal karena banyak rumah yang hancur.

- Mata pencaharian terganggu, terutama yang bekerja di pabrik, petani.

3. - rumah banyak yang rusak, bahkan ada yang kehilangan sanak saudara karena tertimbun bangunan.


(4)

KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS 2

1. Nelayan

2. Tanah longsor dan banjir

3. Larva

4. Dataran rendah


(5)

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : IV/I

Hari / Tanggal : Senin, 15 Oktober 2011

Tujuan Perbaikan : Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat

N

O Aspek yang diobservasi

Kemunculan

Komentar Ada Tidak

Ada

1 Guru memberikan contoh Baik

2 Bahasa yang digunakan jelas dan

sederhana  Sesuai

3 Melaksanakan kegiatan

pembelajaran  Baik

4 Penggunaan Pembelajaran

Interaktif 

Di siklus 2 harus lebih baik

5 Pengelolaan Waktu

-6 Rencana Perbaikan Pembelajaran Baik

7 Kegiatan Evaluasi Baik

8 Memberikan kesempatan bertanya

pada siswa 

Guru tidak

memberi kesempatan bertanya

9 Siswa berdiskusi Siswa aktif

Teman Sejawat

GOOGLE DOC, S.Pd NIP. 19620801 198504 2 004


(6)

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI

KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : IV/I

Hari / Tanggal : Senin, 22 Oktober 2011

Tujuan Perbaikan : Siswa mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat

N

O Aspek yang diobservasi

Kemunculan

Komentar Ada Tidak

Ada

1 Guru memberikan contoh Baik

2 Bahasa yang digunakan jelas dan

sederhana  Sesuai

3 Melaksanakan kegiatan

pembelajaran  Baik

4 Penggunaan Pembelajaran

Interaktif 

Sesuai dan dapat mengaktifkan siswa

5 Pengelolaan Waktu Efisien

6 Rencana Perbaikan Pembelajaran Baik

7 Kegiatan Evaluasi Baik

8 Memberikan kesempatan bertanya

pada siswa 

Guru memberi kesempatan bertanya

9 Siswa berdiskusi Siswa aktif

Teman Sejawat

GOOGLE DOC, S.Pd NIP. 19620801 198504 2 004