VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEBIJ AKAN DIVIDEN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen

Diajukan oleh :

ADI FIRMANSYAH
1012010112 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEBIJ AKAN DIVIDEN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang Diajukan Oleh

ADI FIRMANSYAH
1012010112/ FE / EM

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh:

Pembimbing Utama

DR. H Ali Maskun, SE., MS
NIP. 195405091983031001

Tanggal :………………..


Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Manajemen

Dr.Muhadjir Anwar.MM
NIP. 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEBIJ AKAN DIVIDEN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang Diajukan Oleh

ADI FIRMANSYAH
1012010112/ FE / EM


Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh:

Pembimbing Utama

DR. H Ali Maskun, SE., MS
NIP. 195405091983031001

Tanggal :………………..

Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Manajemen

Dr.Muhadjir Anwar.MM
NIP. 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEBIJ AKAN DIVIDEN

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang Diajukan Oleh

ADI FIRMANSYAH
1012010112/ FE / EM

Disetujui untuk ujian skripsi oleh :

Pembimbing Utama

DR. H Ali Maskun, SE., MS
NIP. 195405091983031001

Tanggal :................................

Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur


Dr s.Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEBIJ AKAN DIVIDEN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
ADI FIRMANSYAH
1012010112 / FEB / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal : 23 Juni 2014
Pembimbing Utama


Tim Penguji :
Ketua

DR. H Ali Maskun, SE., MS
NIP. 195405091983031001

DR. H Ali Maskun, SE., MS
Sekretaris

DRA. EC. Nurjanti Takarini, MSI
Anggota

DRS. EC. Herry Arianto Wibowo, MM

Mengetahui,
JPS Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

DRS.EC. RA. SUWAIDI, MSI
NIP. 196003301986031003


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, akhirnya
penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “VARIABEL YANG
MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”. Penulisan skripsi ini
sebagai salah satu syarat kelulusan program strata satu pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin N, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Dr. Ali Maskun, SE., MS sebagai Dosen Pembimbing yang telah
mengarahkan dan meluangkan waktu guna membantu penyusun dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Ec. Bowo Santoso, MM., selaku Dosen Wali di Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Seluruh Staf Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmunya.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Kedua Orang tua Penyusun yang selalu memberikan doa dan restu, dan
dukungan baik secara moral maupun materil serta kakak dan adik yang selalu
memberikan dukungan hingga terselesainya skripsi ini.
8. Teman-teman fakultas ekonomi angkatan 2010, khususnya Widi, Wildan,
Candra, Mashaji, Yudi dan Dartok atas bantuan dan kerja samanya.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini, oleh karena itu peyusun senantiasa mengharapkan kritik
serta saran bagi perbaikan di masa yang akan datang. Besar harapan penulis,

semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, 12 Juni 2014

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................i
Daftar Isi ........................................................................................................................iii
Daftar Tabel ...................................................................................................................vi
Daftar Gambar ...............................................................................................................vii
Abstraksi ........................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ..........................................................................................9

1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................................10
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................10
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ..........................................................................................12
2.2 Landasan Teori ...................................................................................................13
2.2.1 Teori Keagenan ........................................................................................13
2.2.1.1 Masalah Keagenan ......................................................................14
2.2.1.2 Cara Mengatasi Masalah Keagenan ..........................................16
2.2.2 Kebijakan Hutang ....................................................................................18
2.2.2.1 Pengertian Kebijakan Hutang ....................................................18
2.2.3 Profitabilitas ............................................................................................20
2.2.3.1 Pengertian Profitabilitas .............................................................20
2.2.4 Likuiditas ..................................................................................................21
2.2.4.1 Pengertian Likuiditas ..................................................................21
2.2.5 Kebijakan Dividen ...................................................................................23
2.2.5.1 Pengertian Kebijakan Dividen ...................................................23
2.2.5.2 Teori-teori Kebijakan Dividen ...................................................24
2.2.5.3 Jenis-jenis Dividen .....................................................................28
2.2.5.4 Dividend Payout Ratio ...............................................................31


iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen .......................32
2.2.6.1 Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Dividen ..........32
2.2.6.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen ...................34
2.2.6.3 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen ......................35
2.3 Kerangka Konseptual .........................................................................................36
2.4 Hipotesis .............................................................................................................37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ..............................................38
3.2 Teknik Penentuan Sampel .................................................................................40
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................41
3.3.1 Jenis Data .................................................................................................41
3.3.2 Pengumpulan Data ...................................................................................41
3.3.3 Sumber Data .............................................................................................42
3.4 Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ...................................................................42
3.4.1 Teknis Analisis ........................................................................................42
3.4.2 Uji Normalitas ..........................................................................................43
3.4.3 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................43
3.4.4 Uji Hipotesis ............................................................................................46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................48
4.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI) ........................................48
4.1.2 Visi Dan Misi Bursa Efek Indonesia (BEI) ..........................................53
4.1.3 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) ...................................53
4.1.4 Perkembangan Industri Manufaktur .......................................................55
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................................60
4.2.1 Kebijakan Dividen ...................................................................................61
4.2.2 Kebijakan Hutang ....................................................................................63
4.2.3 Profitabilitas .............................................................................................66
4.2.4 Likuiditas ..................................................................................................69

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3 Analisis Dan Pengujian Hipotesis .....................................................................72
4.3.1 Uji Outlier ................................................................................................72
4.3.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................72
4.3.2.1 Uji Normalitas .............................................................................72
4.3.2.2 Uji Multikolinearitas ..................................................................73
4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ...............................................................74
4.3.2.4 Uji Autokorelasi ..........................................................................76
4.3.3 Persamaan Regresi Linier Berganda ......................................................78
4.3.4 Pengujian Hipotesis .................................................................................79
4.3.4.1 Koefisien Determinasi ................................................................79
4.3.4.2 Hasil Uji F ...................................................................................80
4.3.4.3 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...............................................................82
4.4 Pembahasan ........................................................................................................83
4.4.1 Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Dividen ..................83
4.4.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen ...........................84
4.4.3 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen ...............................84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .........................................................................................................86
5.2 Saran ....................................................................................................................87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Dividen Perusahaan Manufaktur tahun 2009-2012 ....................................7
Tabel 4.1Dividen Perusahaan manufaktur tahun 2009-2012 .....................................62
Tabel 4.2 Kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur tahun 2009-2012 ...................64
Tabel 4.3 Profitabilitas Perusahaan Manufaktur tahun 2009-2012 ............................67
Tabel 4.4 Likuiditas Perusahaan Manufaktur tahun 2009-2012 ................................70
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas .....................................................................................73
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas .........................................................................74
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................................76
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................................77
Tabel 4.9 Hasil Regresi Linier Berganda ....................................................................78
Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi ......................................................................79
Tabel 4.11 Hasil Uji F ...................................................................................................80
Tabel 4.12 Hasil Uji T ...................................................................................................81

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ...............................................................................37
Gambar 4.1 Struktur Bursa Efek Indonesia .................................................................54
Gambar 4.2 Statistik Durbin Watson ............................................................................77

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEBIJ AKAN DIVIDEN
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :
ADI FIRM ANSYAH
1012010112/ FE/ EM

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang bagaimana variabel
yang mempengaruhi Kebijakan Dividen pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan
Keuangan tahunan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20092012. Setelah melewati tahap purposive sampling, maka sampel yang layak
digunakan sebanyak 34 Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Metode
analisa yang digunakan dalam penelitian ini dengan analisis regresi berganda, uji
hipotesis yaitu koefisien determinan, uji F, dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan Hutang mempunyai nilai
negatif tetapi tidak memberikan kontribusi yang nyata terhadap Kebijakan
Dividen. Profitabilitas mempunyai nilai positif dan memberikan kontribusi yang
nyata terhadap Kebijakan Dividen. Likuiditas mempunyai nilai positif tetapi tidak
memberikan kontribusi yang nyata terhadap Kebijakan Dividen.
Kata Kunci : Kebijakan Hutang, Profitabilitas, Likuiditas, Kebijakan Dividen.

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Kebijakan dividen adalah kebijakan yang memutuskan apakah laba
yang diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi semua atau
dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk
laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang. Dalam kebijakan
dividen ini perlu diperhatikan harapan hasil dari para investor, akan tetapi
harus mempertimbangkan juga adanya kebutuhan dana untuk membelanjai
rencana-rencana

investasi

demi

perkembangan

perusahaan

(Sartono,2001:281).
Kebijakan dividen merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi
keputusan pendanaan perusahaan sehingga menjadi suatu hal yang penting
dan harus dipertimbangkan secara seksama. Kebijakan dividen menyangkut
apakah laba akan dibayarkan sebagai dividen atau ditahan untuk reinvestasi
dalam perusahaan (Sawir, 2004).
Pembayaran dividen yang lebih besar kepada pemegang saham akan
meningkatkan harga saham perusahaan. Semakin meningkat harga saham
perusahaan berarti semakin meningkat pula nilai perusahaan. Namun pada
titik tertentu pembayaran dividen yang semakin besar akan mengurangi
kemampuan perusahaan berinvestasi sehingga akan menurunkan tingkat

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

pertumbuhan perusahaan dan menurunkan harga saham. Menurunnya harga
saham merupakan menurunnya nilai perusahaan (Sartono, 2001: 281)
Dalam menanamkan modalnya, investor akan mempertimbangkan
dengan sebaik-baiknya ke perusahaan mana modal akan ditanamkan. Untuk
itulah para investor memerlukan laporan keuangan perusahaan di mana
mereka menanamkan modalnya guna melihat prospek keuntungan di masa
mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya, untuk mengetahui
kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.Pada
umumnya tujuan utama investor dalam menanamkan dananya di perusahaan
adalah untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return),
yang salah satunya berupa pendapatan dividen.Dalam kondisi demikian,
setiap perusahaan dituntut untuk dapat beroperasi dengan tingkat efisiensi
yang cukup tinggi supaya tetap mempunyai keunggulan dan daya saing dalam
upaya menghasilkan laba bersih seoptimal mungkin.
Perusahaan menetapkan kebijakan laba untuk menindaklanjuti
perolehan laba yang dapat dialokasikan pada dua komponen yaitu dividen dan
laba ditahan.Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi para
pemegang saham biasa dalam bentuk tunai.Laba ditahan (retainedearning)
adalah bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa yang
ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali (reinvestment) dengan
tujuan untuk mengejar pertumbuhan perusahaan. Pembagian dividen dalam
bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor dari pada dalam bentuk lain,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian
investor

dalam

menanamkan

keputusanpembagian

dananya

dividen,

kedalam

perusahaan

harus

perusahaan.

Dalam

mempertimbangkan

kelangsungan hidup dan pertumbuhanperusahaannya.
Keuntungan perusahaan merupakan faktor pertama yang biasanya
menjadi

pertimbangan

direksi,

walaupun

untuk

membayar

deviden

perusahaan rugipun dapat melaksanakannya, karena adanya cadangan dalam
bentuk laba ditahan.Namun demikian hubungan antara keuntungan perseroan
dengan keputusan deviden masih merupakan suatu hubungan yang vital
(Robert, 1997). Marlina dan Clara, (2009), mengungkapkan perusahaan selalu
berusaha meningkatkan citranya dengan cara setiap peningkatan laba akan
diikuti dengan peningkatan porsi laba yang dibagi sebagai deviden dan juga
dapat mendorong peningkatan nilai saham perusahaan.
Dividen merupakan keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan
terutama untuk menentukan besarnya laba yang dibagikan dalam bentuk
dividen.Kebijakan dividen mempunyai arti penting bagi perusahaan. Studi
terdahulu mengenai kebijakan deviden diantaranya Dyckman (2001)
menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden yaitu
lingkungan internal perusahaan atau yang dapat dikontrol manajemen, seperti
posisi likuiditas, hutang, profitabilitas yang merupakan unsur dari kinerja
keuangan,

dan

lingkungan

eksternal

perusahaanatau

diluar

kontrol

manajemen, antara lain seperti inflasi, pajak atas dividen, hukum, dan lain

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

sebagainya, dimana perusahaan harus selalu menyesuaikan diri terhadap
perubahan faktor-faktor tersebut. Faktor penentu dividen tunai menjadi
sedemikian rumit dan menempatkan pihak manajemen juga pemegang saham
pada posisi dilematis (Suharli dan Harahap, 2004).Terlalu banyak faktor yang
menjadi pertimbangan kebijakan dividen sebuah perusahaan.Dari sedemikian
banyak faktor, sulit sekali menyimpulkan yang mana paling dominan
mempengaruhi dividen kas perusahaan. Menurut Baridwan (2000:435),
apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen maka
akan mengurangi total sumber dana intern atau internal financing.
Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh,
maka kemampuan pemenuhan kebutuhan dana dari sumber dana intern akan
semakin besar dan hal ini akan menjadikan posisi financial dari perusahaan
yang bersangkutan semakin kuat karena ketergantungan kepada sumber dana
ekstern menjadi semakin kecil.
Kewajiban hutangmerupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh
kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang).Jenis
rasio hutang (leverage ratio) dalam penelitian ini adalah debt to equity
ratio.Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
hutang dengan ekuitas.Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan
ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal
sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya (Kasmir

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

2009:158). (Marlina & Danica, 2009) mengungkapkan Peningkatan hutang
akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para
pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajiban untuk
membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2001). Prasetyo, Sumekar dan Winahyuningsih,(2010) dalam mengukur
profitabilitas digunakan return on investment (ROI) dan return on equity
(ROE). ROEadalah ukuran yang secara eksplisit mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi investor. Return On
Equitymerupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan
(Suharli, 2006). Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004), profitabilitas
merupakan faktor pertama yang biasanya menjadi pertimbangan manajemen
dalam pembayaran dividen.
Likiuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih (Munawir, 2002 : 31).
Likuiditas merupakan faktor yang penting harus dipertimbangkan sebelum
mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayar
kepada para pemegang saham. Likuiditas dapat diproksikan oleh current
ratio.Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancer dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

hutang lancer untuk memperkirakan seberapa besar aktiva lancer yang
dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi hutang lancarnya.
Jakarta, Kinerja manufaktur nasional mengalami perlambatan pada
November, dengan mencatatkan indeks pembelian manajer (PMI), menurut
riset HSBC, sebesar 51,5 dari bulan sebelumnya 51,9.
Kendati lebih rendah dibandingkan dengan PMI Oktober, HSBC
menyebutkan kegiatan produksi di Indonesiamasih mencatat pertumbuhan
pada bulan lalu, melanjutkan tren positif dalam 5 bulan berturut-turut.
"Aktivitas manufaktur terus berekspansi, didukung oleh rekor
kenaikan pesanan baru, khususnya permintaan ekspor baru yang melonjak ke
tingkat yang cukup tinggi. Ini mencerminkan pemulihan permintaan dari
pasar-pasar utama di Asia," ujar Ekonom HSBC wilayah Asean Su Sian Lim
dalam rilisnya, Senin (3/12), (sumber : Bisnis Indonesia).Fenomena inilah
yang banyak terjadi di Indonesia.
Fenomena lain yang terjadi pada perusahaan manufaktur dapat dilihat
dari dividen yang ada pada perusahaan manufaktur tampak di Bursa Efek
Indonesia pada tabel dibawah ini :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Tabel 1
Dividen Perusahaan Manufaktur
Periode 2009 – 2012
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

PERUSAHAAN
Aneka Tambang (persero) Tbk.
Arwana Citra Mulia Tbk.
Asahimas Flat Glass Tbk.
Astra International Tbk.
Astra otoparts Tbk.
Berlina Tbk.
Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Darya-Varialaboratoria Tbk.
Delta jakarta Tbk.
Ekadarma International Tbk.
Gajah Tungggal Tbk.
Good Year Indonesia Tbk.
Gudang Garam Tbk.
Hm Sampoerna Tbk.
Indo kordsa Tbk.
Indo Tambang Raya Megah Tbk.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Indofood Sukses Makmur Tbk.
Kalbe Farma Tbk.
Kima Farma (persero) Tbk.
Lion Mesh Prima Tbk.
Lion Metal Works Tbk.
Malindo Feedmill Tbk.
Mandom Indonesia Tbk.
Multi Bintang Indonesia Tbk.
Mustika Ratu Tbk.
Radiant Utama Interinsco Tbk.
Resoure Alam Indonesia Tbk.
Selamat Sempurna Tbk.
Semen Indonesia (persero) Tbk.
Sepatu Bata Tbk.
Tambang Batu Bara Bukit Asam
(persero) Tbk.
Tempo Scan Pacific Tbk.
Unilever Indonesia Tbk.
TOTAL
RATA-RATA

2009
40,06
20,11
25,80
33,47
60,03
59,26
39,92
34,87
120,25
20,40
5,77
7,62
36,19
65,91
78,01
70,11
30,16
39,34
27,33
30,00
12,00
19,34
24,99
51,63
99,95
20,00
49,63
7,81
97,53
55,00
52,95

2010
40,07
34,83
10,49
13,24
40,00
35,73
4,81
30,30
120,48
18,26
5,03
15,40
40,84
111,94
41,93
74,10
30,02
39,55
55,27
20,00
6,53
26,93
17,52
52,01
8,10
20,00
48,03
30,12
52,64
55,00
27,72

2011
45,09
38,26
10,30
37,55
36,62
26,17
29,15
29,18
116,1
17,63
3,68
28,65
38,81
95,27
122,77
52,80
29,95
30,62
62,66
20,00
8,81
29,70
20,67
53,03
8,10
54,10
76,83
55,53
98,49
49,66
28,28

2012
14,99
23,53
10,01
11,90
31,87
31,94
28,10
25,94
88,48
15,69
8,31
17,19
38,35
100,00
46,92
45,63
49,87
49,87
51,35
15,00
3,63
32,71
20,11
56,32
67,7
22,95
32,19
31,25
64,81
64,40
37,11

45,06
60,00
60,03
54,86
43,75
92,05
57,66
53,57
100,01 100,02 100,04
62,65
1524,26 1378,96 1572,19 1309,20
44,83
40,56
46,24
38,51

Sumber : www.idx.co.id

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa tingkat perkembangan
rata – rata Dividend Payout Ratio (DPR) perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama periode 2009 - 2012mengalami penurunan dari tahun ke
tahun dan tidak mengindikasikan adanya masalahkebijakan dividen yang tidak
stabil.Dari sisi investor, dividen merupakan salah satu penyebab timbulnya
motivasi investor menanamkan dananya di pasar modal. Dan karena informasi
yang dimiliki investor di pasar modal sangat terbatas, maka perubahan dividenlah
yang akan dijadikan sebagai sinyal untuk mengetahui performance perusahaan.
Namun, besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
Kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur mengalami fluktuasi dari
tahun ke tahun sebagai akibat adanya fluktuasi profitabilitas yang kurang stabil.
Penurunan profitabilitas tersebut diduga mempengaruhi perusahaan dalam
menetapkan dividen. Bila adanya ketidakstabilan dan kecenderungan laba
perusahaan yang menurun dan tidak segera diperbaiki maka seorang investor tidak
akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
Menurut Sisca (2008) bahwa kepemilikan manajerial, dan kebijakan
hutang

secara

empiris

memiliki

pengaruh

negatif

terhadap

kebijakan

dividen.Dimana penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan menyebabkan
penurunan dividen yang mana sebagian besar keuntungan akan dialokasikan
sebagai cadangan pelunasan hutang. Sebaliknya, pada tingkat hutang yang rendah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

perusahaan membagikan dividen yang tinggi sehingga sebagian besar laba
digunakan untuk kesejahteraan pemegang saham.
Menurut Stefan Yudhanto (2009) bahwa Return On Equity berpengaruh
positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Semakin tinggi tingkat Return On
Equity maka dividen yang akan dibayarkan juga tinggi.
Menurut Septi (2012) bahwa current ratio berpengaruh positif signifikan
terhadap kebijakan dividen. semakin besar keuntungan yang diperoleh, maka akan
semakin besar pula perusahaan untuk membayar dividen. semakin tinggi current
ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap kemampuan perusahaan
membayar dividen yang di janjikan
Kenaikan pembayaran dividen dilihat sebagai signal bahwa perusahaan
memiliki prospek yang baik. Sebaliknya penurunan pembayaran dividen akan
dilihat sebagai prospek perusahaan yang buruk. Berdasarkan latar belakangdiatas
maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “VARIABEL YANG
MEMPENGARUHI

KEBIJ AKAN

DIVIDEN

PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA“

1.2. Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah

kebijakan

hutangberpengaruh

terhadap kebijakan dividen

perusahaan manufaktur?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan
mmanufaktur?
3. Apakah Likuiditasberpengaruh terhadap kebijakan dividen perusahaan
manufaktur?

1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas adapun tujuan dan manfaat
penelitian, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang terhadap kebijakan dividen
perusahaanmanufaktur.
2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen
perusahaan manufaktur.
3. Untuk mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap kebijakan dividen
manufaktur.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai tambahan pengetahuan tentang variabel-variabel apa saja yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan,sehinggadapat menjadi tolak ukur
jika peruhasaan ingin menaikan nilai perusahaannya.Sebagai bahan
masukan bagi investor untuk mengetahui pengaruh kebijakan hutang,
profitabilitas dan likuiditas terhadap kebijakan dividen, sehingga investor

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

memiliki informasi yang dapat membantu dalam melakukan investasi di
pasar saham.
2. Bagi Investor
Untuk memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan
manufaktur melalui analisis laporan keuangan kepada calon investor
perusahaan-perusahaan mana saja memiliki peluang untuk menanamkan
modalnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang dividen telah banyak dilakukan oleh banyak peneliti
dari berbagai pihak dengan tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda. Penelitian
terdahulu yang digunakan sebagai awal penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2008), dengan judul penelitian
“Pengaruh kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan
Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen”
Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan variabel
kepemilikan

Managerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan

Hutang,

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kebijakan

dividen.

Sedangkan

Kepemilikan Institusional,

secara

parsial

kepemilikan

Managerial,

Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran

Perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.
Penelitian yang dilakukan oleh Yudhanto (2009), dengan judul penelitian
“Pengaruh Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity, Earning Per
Share terhadap Kebijakan Dividen”.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan variabel-variabel
NPM, ROA, ROE, EPS berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Secara parsial
semua variabel dalam penelitian yaitu NPM, ROA, ROE, EPS mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.

12
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Penilitian yang dilakukan oleh Tanti (2013), dengan judul “Pengaruh
Likuiditas, DER, Profitabilitas, dan EPS terhadap Dividen Payout Ratio pada
Emiten pembentuk indeks LQ45 periode 2008-2010”
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara simultan variabel-variabel
Likuiditas, DER, Profitabilitas, dan EPS terhadap Deviden Payout Ratio. Secara
parsial variabel Likuiditas, Profitabilitas dan EPS berpengaruh Dividen Payout
Ratio sedangkan DER tidak berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio.

2.2

Landasan Teori

2.2.1. Teori Keagenan
Agen adalah pihak yang diberi wewenang oleh pihak lain, disebut pemberi
amanat, untuk bertindak atas nama pemberi amanat tersebut. Teori agen (agency
theory) adalah cabang ekonomi yang berhubungan dengan perilaku pemberi
amanat (pemilik) dan agennya (manajer) dalam hal lain pihak manajemenlah yang
disebut sebagai agen dan pemberi amanat adalah pemilik perusahaan.
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 11) bagi perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas (PT), yang lebih dulu terdaftar di pasar modal
seringkali terjadi pemisahan antara pengelola (pihak manajemen atau seringkali
disebut sebagai pihak agen) dengan pemilik perusahaan (pemegang saham yang
disebut sebagai principal). Namun karena adanya perbedaan tanggung jawab dari
keduanya ketika perusahaan mengalami kebangkrutan memungkinkan sekali akan
timbulnya masalah atau konflik keagenan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.1.1 Masalah Keagenan
Masalah keagenan potensial terjadi apabila bagian kepemilikan manajer
atas saham perusahaan kurang dari seratus persen (Masdupi, 2005). Dengan
proporsi kepemilikan yang hanya sebagian dari perusahaan membuat manajer
cenderung

bertindak

untuk

kepentingan

pribadi

dan

bukan

untuk

memaksimumkan perusahaan. Inilah yang nantinya akan menyebabkan biaya
keagenan (agency cost).
Masalah agensi yang terjadi di suatu perusahaan akan menimbulkan biaya
agensi. Jensen dan Meckling (1976) dalam Nurfauziah dan Harjito (2006)
menyatakan bahwa biaya agensi meliputi biaya pengawasan (montoring cost),
biaya ikatan (bonding cost) dan biaya sisa (residual cost). Biaya pengawasan
timbul apabila principal melakukan pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas
manajer. Prinsipal akan memastikan bahwa manajer bekerja berdasarkan kontrak
yang telah disetujui. Sedangkan biaya ikatan merujuk pada usaha meyakinkan
manajer untuk bekerja bagi kepentingan prinsipal tanpa perlu melakukan
pengawasan. Akhirnya, biaya sisa merupakan perbedaan return yang diperoleh
karena perbedaan keputusan investasi antara principal dan agen.
Menurut teori keagenan, konflik antara prinsipal dan agen dapat dikurangi
dengan mensejajarkan kepentingan antara prinsipal dan agen. Kehadiran
kepemilikan saham oleh manajerial (insider ownership) dapat digunakan untuk
mengurangi agency cost yang berpotensi timbul, karena dengan memiliki saham
perusahaan diharapkan manajer merasakan langsung manfaat dari setiap
keputusan yang diambilnya. Proses ini dinamakan dengan bonding mechanism,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

yaitu proses untuk menyamakan kepentingan manajemen melalui program
mengikat manajemen dalam modal perusahaan.
Dalam suatu perusahaan, konflik kepentingan antara prinsipal dengan agen
salah satunya dapat timbul karena adanya kelebihan aliran kas. Kelebihan arus kas
cenderung diinvestasikan dalam hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan
utama perusahaan. Ini menyebabkan perbedaan kepentingan karena pemegang
saham

lebih

menyukai

investasi

yang

berisiko

tinggi

yang

juga

menghasilkan return tinggi, sementara manajemen lebih memilih investasi dengan
risiko yang lebih rendah.
Menurut Masdupi (2005), masalah keagenan bisa terjadi pertama antara
pemilik (shareholders) dengan manajer, kedua antara manajer dengan debtholders
dan yang ketiga manajer dengan shareholders dan debtholders. Masalah keagenan
menurut Jeff Madura, (2001 : 43) adalah muncul ketika para manajer tidak
bertindak sebagai agen yang bertanggung jawab kepada pemegang saham atau
pemilik perusahaan.
Menurut Husnan dan Pudjiastuti, (2001 : 12) masalah keagenan (agency
problems) muncul dalam dua bentuk, yaitu antara pemilik perusahaan (principals)
dengan pihak manajemen (agent), antara pemegang saham dengan pemegang
obligasi. Antara pemilik perusahaan dan manajemen muncul masalah keagenan
ketika pihak manajemen dalam pengambilan keputusan keuangan lebih
memaksimumkan kepentingan sendiri bukan untuk kepentingan pemegang saham.
Sedangkan antara pemegang saham dengan pemegang obligasi muncul masalah
keagenan ketika pengambilan keputusan keuangan diambil untuk kepentingan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

pemegang saham, namun mengorbankan kepentingan pemegang obligasi.
Contohnya adalah kepentingan untuk menambah hutang yang sangat besar yang
akan berdampak menurunnya harga obligasi, karena obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan akan dinilai sangat berisiko. Dengan demikian keputusan tersebut
akan menguntungkan pemegang saham atas pengorbanan para kreditur.

2.2.1.2 Cara Mengatasi Masalah Keagenan
Masalah keagenan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 12) dapat
diatasi dengan menciptakan suatu mekanisme monitoring agar pihak manajemen
(agent) selalu mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pemegang saham.
Namun mekanisme pengawasan itu sendiri akan memunculkan biaya-biaya.
Menurut Wahidawati, (2002) dalam mengatasi agency cost ada beberapa alternatif
sebagai berikut:
a. Pertama, dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh
manajemen dan selain itu manajer merasakan langsung manfaat dari
keputusan yang diambil dan apabila ada kerugian yang timbul sebagai
konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah.
b. Kedua, dengan meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian
tidak tersedia cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa
mencari pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya.
c. Ketiga, meningkatkan pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang
juga akan menurunkan excess cash flow yang ada dalam perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh
manajemen.
d. Keempat, institutional investor sebagai monitoring agents. Adanya
kepemilikan oleh investor institusi lain akan mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen.
Sedangkan dalam penelitian Masdupi (2005) dikemukakan beberapa cara
yang dapat dilakukan dalam mengurangi masalah keagenan.
1. Pertama,

dengan

meningkatkan

insider

ownership.

Perusahaan

meningkatkan bagian kepemilikan manajemen untuk mensejajarkan
kedudukan manajer dengan pemegang sehingga bertindak sesuai dengan
keinginan

pemegang

saham.

Dengan

meningkatkan

persentase

kepemilikan, manajer menjadi termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan
bertanggung jawaba meningkatkan kemakmuran pemegang saham.
2. Kedua, dengan pendekatan pengawasan eksternal yang dilakukan melalui
penggunaan hutang. Penambahan hutang dalam struktur modal dapat
mengurangi penggunaan saham sehingga meminimalisasi biaya keagenan
ekuitas. Akan tetapi, perusahaan akan memiliki kewajiban untuk
mengembalikan pinjaman dan membayarkan beban bunga secara periodik.
Selain itu, penggunaan hutang yang terlalu besar juga akan menimbulkan
konflik keagenan antara shareholders dengan debtholders sehingga
memunculkan biaya keagenan hutang.
3. Agent. Moh’d et al, (1998) dalam Masdupi (2005), menyatakan bahwa
bentuk distribusi saham dari luar (outside shareholders) yaitu institusional

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

investor dan shareholders dispersion dapat mengurangi biaya keagenan
ekuitas (agency cost). Hal ini disebabkan karena kepemilikan merupakan
sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau
menantang

keberadaan

manajemen,

maka

konsentrasi

atau

penyebaran power menjadi suatu hal yang relevan dalam perusahaan.

2.2.2. Kebijakan hutang
2.2.2.1. Pengertian Kebijakan hutang
Kebijakan hutang merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayarkan seluruh
kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang). Jenis
rasio hutang (leverage ratio) dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Debt
to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan
ekuitas. Rasio ini menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya (Kasmir 2009:158).
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio
ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang, dimana semakin
tinggi nilai rasio ini menggambarkan gejala kurang baik bagi perusahaan (Sartono,
2001). Rasio DER mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yaitu
laba ditahan yang digunakan untuk membayar utang. Apabila perusahaan
menentukan bahwa pelunasan utangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan
tersebut, yang berarti hanya sebagian kecil pendapatan yang dapat dibayarkan
sebagai dividen (Riyanto, 2001).
Prihantoro (2003), menyatakan bahwa debt to equity ratio (DER)
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya,
yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk
membayar utang. Oleh karena itu, DER yang semakin rendah, maka kemampuan
perusahaan untuk membayar semua kewajibannya akan semakin tinggi. Proporsi
utang yang digunakan untuk struktur modal suatu perusahaan semakin besar,
maka akan semakin besar jumlah kewajiban. Peningkatan utang pada gilirannya
akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang
saham termasuk dividen yang akan diterima, karena kewajiban tersebut lebih
diprioritaskan daripada pembagian dividen. Jika beban utang tinggi, maka
kemampuan perusahaan untuk membagi dividen akan semakin rendah, sehingga
DER mempunyai hubungan negatif dengan dividend payout ratio (Prihantoro,
2003).
Secara sistematik, DER dapat dirumuskan sebagai berikut (marlina dan
Danica, 2009) :
DER=

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.3. Profitabilitas
2.2.3.1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2001). Pihak manajemen akan membayarkan dividen untuk memberi sinyal
mengenai keberhasilan perusahaan dengan membukukan profit (Suharli, 2007).
Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen merupakan fungsi dari keuntungan. Dengan demikian profitabilitas
mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayarkan dividen.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari
modal yang diinvestasikan. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004), profitabilitas
merupakan faktor pertama yang biasanya menjadi pertimbangan manajemen
dalam pembayaran dividen. Perusahaan yang memperoleh keuntungan cenderung
akan membayar porsi keuntungan yang lebih besar sebagai dividen. Semakin
besar keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen (Puspita, 2009).
Menurut Prasetyo, Sumekar dan Winahyuningsih (2010), dalam mengukur
profitabilitas digunakan return on investment (ROI) dan return on equity (ROE).
Pemilihan ROE sebagai proksi dari profitabilitas adalah karena dalam ROE dapat
dilihat, semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin efisien perusahaan
dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba investor yang
ditanam pada perusahaan (Horne dan John, 2005). Dalam penelitian ini
menggunakan oleh Return On Equity (ROE), yaitu dengan membandingkan laba

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

setelah pajak dengan modal sendiri. ROE merupakan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan atau memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham
perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya yang ditunjukkan oleh
beberapa bagian modal sendiri. Return On Equity merupakan tingkat
pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan (Suharli, 2006). Menurut Bringham
dan Houston (2001 : 91), ROE dapat dihitung dengan rumus :

Return On Equity =

2.2.4. Likuiditas
2.2.4.1. Pengertian Likuiditas
Likuiditas dalam penelitian ini diproksikan oleh current ratio. Current
ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar untuk
memperkirakan seberapa besar aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan untuk
memenuhi hutang lancarnya. Septi (2012) mengungkapkan bahwa semakin besar
keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pulakemampuan perusahaan
untuk membayar dividen. Semakin tinggi current ratio menunjukkan keyakinan
investor terhadap kemampuan perusahaan membayar dividen yang dijanjikan. Anjar
(2010) dan Septi (2012) menemukan bahwa current ratio mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap dividend payout ratio.

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang diperlukan dalam menganalisa
laporan keuangan perusahaan. karena rasio Likuiditas merupakan rasio yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

menunjukkan kemampuan perusaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
yang harus segera dipenuhi perusahaan. Berikut ini\ akan diuraikan beberapa
pengertian Likuiditas menurut beberapa ahli ekonomi:
Munawir (2007 : 31), mendefinisi Likuiditas adalah menunjukkan
kemampuan suata perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus
segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan pada saat ditagih. Sofyan (2006 : 301), mendefinisi Likuiditas adalah
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka
pendek.
Sugiarso (2006 : 114), mendefinisikan Likuiditas adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendek. Sedangkan menurut Sutrisno (2009 : 215), mendefinisikan likuiditas
adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya yang
segera harus dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalah hutang
jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bias digunakan untuk mengukur tingkat
keamanan kreditor jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan
tidak akan terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih. Ukuran
rasio Likuiditas adalah Current Ratio.
Rasio yang sering umum digunakan untuk menganalisis posisi modal kerja
suatu perusahaan adalah Current Ratio yaitu perbandingan atara jumlah aktiva
lancar dengan hutang lancar. Menurut Sutrisno (2009 -216), menjelaskan Current
ratio adalah rasio yang membandingkan antara antara aktiva yang dimiliki
perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva di sini meliputi kas, piutang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan d