PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK SMP 04. bab.4.erma
25
BAB IV
LAPORAN HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Tingkat Keaktifan siswa dalam Proses Pembelajaran
Hasil catatan observasi siswa yang dilaksanakan pada siklus I dan II
kelas IX D dan IX E sebanyak 79 responden dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut ini :
Tabel 4.1
Hasil tanggapan siswa tentang proses pembelajaran fisika
setelah siklus I dan II
N
o
Pertanyaan
Tanggapan
Siklus I
1
Pelajaran Fisika
merupakan mata pelajaran
yang menarik
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
20
29
30
25,32
36,71
37,97
30
27
22
37,97
34,18
27,85
2
Saya menguasai materi
fisika dengan baik
3
Saya termasuk siswa yang
senang bekerja kelompok
4
Saya senang dg sistem
pembelajaran praktikum
5
Saya berani bertanya pada
guru
6
Saya lebih berani
menjawab pertanyaan guru
7
Guru fisika tidak
menakutkan
(menyenangkan)
8
Saya selalu mengerjakan
PR dengan baik
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Malas
a. Berani
b. ragu-ragu
c. Tidak berani
a. berani
b. ragu-ragu
c. Tidak berani
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
26
23
30
23
23
33
21
22
36
18
25
26
10
19
50
18
24
37
19
25
35
79
32,91
29,11
37,97
29,11
29,11
41,77
26,58
27,85
45,57
22,78
31,65
32,91
12,66
24,05
63,29
22,78
30,38
46,84
24,05
31,65
44,30
100
41
23
15
38
22
19
41
17
21
39
25
15
35
24
20
34
18
27
27
22
30
79
51,90
29,11
18,99
48,10
27,85
24,05
51,90
21,52
26,58
49,37
31,65
18,99
44,30
30,38
25,32
43,04
22,78
34,18
34,18
27,85
37,97
100
Jml
Siklus II
%
Jml
%
26
Hasil skor yang dicapai tiap komponen kemudian dikonsultasikan dengan
kriteria yang diajukan. Rangkuman skor yang dicapai tiap komponen aktifitas
siswa dan skor keseluruhan komponen beserta kriterianya disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4.2
Skor tanggapan siswa tentang proses pembelajaran fisika
setelah siklus I,II dan III.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan
Pelajaran Fisika merupakan mata
pelajaran yang menarik
Saya menguasai materi fisika
dengan baik
Apakah anda termasuk siswa
senang bekerja kelompok
Saya senang dg sistem pembelajaran
praktikum
Saya berani bertanya pada guru
Saya lebih berani menjawab
pertanyaan guru
7.
Guru fisika tidak menakutkan
(menyenangkan)
Saya selalu mengerjakan PR dengan
baik
Total
Skor dan Kriteria
Siklus I
Siklus II
148
166
Sedang
Sedang
154
184
Sedang
Tinggi
148
177
Sedang
Tinggi
143
178
Sedang
Tinggi
130
182
Sedang
Tinggi
118
173
Sedang
Tinggi
139
165
Sedang
Tinggi
142
165
Sedang
Tinggi
1122
1380
Sedang
Tinggi
Sumber: Data angket yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas secara lebih jelas disajikan pada gambar berikut :
27
Gambar 4.1
Skor tanggapan siswa tentang proses pembelajaran fisika
Pada siklus I dan II
Pada gambar grafik di atas menunjukkan bahwa siswa yang terlibat
aktif dalam proses pembelajaran mengalami kenaikan cukup nyata.
B. Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika
Pemahaman konsep fisika tercermin dari nilai UH I dan UH II untuk
kelas IX D dan IX E dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Nilai ulangan harian fisika pada siklus I dan II .
Kelas
IX D
Nilai
Nilai tertinggi
UH I
79,5
UH II
97
Nilai Terendah
33
59,5
Nilai Rata-rata
59
62
53,54%
73,78%
UH I
UH II
76
98
Ketuntasan
Kelas
Nilai
Nilai tertinggi
28
IX E
Nilai Terendah
45
40
Nilai Rata-rata
63
67
55,62 %
69,91 %
Ketuntasan
Berdasarkan tabel di atas secara lebih jelas disajikan pada gambar berikut :
Gambar 4.2 Grafik ketuntasan siswa dalam proses pembelajaran
Berdasarkan tabel dan grafik di atas terjadi kenaikan yang signifikan
mengenai ketuntasan siswa.
Untuk kelas IX D pada siklus pertama mencapai ketuntasan 53,54 %,
pada siklus kedua mencapai 73,78 % ( naik 20,24 %) bahkan pada akhir
Meskipun belum mencapai ketuntasan secara klasikal (85%), berdasarkan
grafik tersebut terjadi peningkatan yang sangat berarti. Jika hal ini
dipertahankan bahkan ditingkatkan bukan tidak mungkin ketuntasan akan
tercapai.
29
Sedangkan untuk kelas IX E pada siklus pertama mencapai ketuntasan
55,62%, pada siklus kedua mencapai 69,91% (naik 14,29%), bahkan pada
Meskipun belum mencapai ketuntasan secara klasikal (85%), berdasarkan
grafik tersebut terjadi peningkatan yang sangat berarti. Jika hal ini
dipertahankan bahkan ditingkatkan bukan tidak mungkin ketuntasan akan
tercapai.
Dari hasil tersebut dapat disampaikan bahwa pada kedua kelas, secara
keseluruhan pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray memberikan
hasil yang cukup signifikan dan dapat dikatakan memuaskan.
C. Analisis Perubahan Suasana Kelas
Dari hasil learning log siswa, catatan observasi siswa, dan wawancara
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray
cenderung memberikan perubahan suasana pembelajaran di dalam kelas,
diantaranya adalah:
a. Kemampuan berkomunikasi antar anak berkaitan dengan proses
pembelajaran Fisika
secara bertahap cenderung meningkat. Hal ini
ditunjukkan adanya diskusi antara tamu dan tuan rumah bahkan untuk
kasus tertentu terjadi diskusi. Fenomena menarik yang terjadi adalah
adanya diskusi kompetisi antar kelompok. Dengan model ini akan ditemui
siswa sering berdebat karena terdapat jawaban yang berbeda antara
pendapat kelompoknya dengan pendapat yang dikunjungi. Hal ini jika
terus dikondisikan akan berdampak sangat positif.
Demikian juga
30
komunikasi antara siswa dengan guru secara bertahap terus membaik dan
menggembirakan. Mereka sudah tidak takut lagi membicarakan hal-hal
yang berkaitan dengan fisika.
Kebiasaan bekerja sama dan tingkat partisipasi kelompok juga sangat
terlihat dalam mengerjakan tugas kelompok.
b.
Kemampuan belajar siswa juga akan mengalami peningkatan yang cukup
baik, baik belajar secara individu maupun belajar kelompok.
c.
Kemampuan
personal
dan
sosial
meningkat.
Selama
proses
pembelajaran suasana hubungan antar individu secara nyata terbangun.
d.
Siswa terbiasa dengan bertanya dan menjawab atau menyimpulkan
sebuah konsep. Pada awalnya memang serba canggung dan suasana
sangat kaku. Suasana ini secara bertahap hilang dan bahkan model ini
menjadi suatu style atau model tersendiri yang membumi, sehingga
menjadi suatu kebiasaan. Dengan model ini tercipta suatu suasana yang
sangat berbeda dalam proses pembelajaran Fisika dibandingkan yang
dialami siswa pada waktu sebelumnya bahkan tidak dialami kelas lain.
Kondisi ini memberikan kesan yang sangat positif.
e.
Suasana kelas menjadi lebih kondusif untuk proses pembelajaran Fisika.
Dari beberapa perubahan di atas tentu dapat dikatakan bahwa kondisi
kelas secara bertahap sangat kondusif, dan Fisika menjadi pelajaran yang
cukup dirindukan.
BAB IV
LAPORAN HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Tingkat Keaktifan siswa dalam Proses Pembelajaran
Hasil catatan observasi siswa yang dilaksanakan pada siklus I dan II
kelas IX D dan IX E sebanyak 79 responden dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut ini :
Tabel 4.1
Hasil tanggapan siswa tentang proses pembelajaran fisika
setelah siklus I dan II
N
o
Pertanyaan
Tanggapan
Siklus I
1
Pelajaran Fisika
merupakan mata pelajaran
yang menarik
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
20
29
30
25,32
36,71
37,97
30
27
22
37,97
34,18
27,85
2
Saya menguasai materi
fisika dengan baik
3
Saya termasuk siswa yang
senang bekerja kelompok
4
Saya senang dg sistem
pembelajaran praktikum
5
Saya berani bertanya pada
guru
6
Saya lebih berani
menjawab pertanyaan guru
7
Guru fisika tidak
menakutkan
(menyenangkan)
8
Saya selalu mengerjakan
PR dengan baik
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Malas
a. Berani
b. ragu-ragu
c. Tidak berani
a. berani
b. ragu-ragu
c. Tidak berani
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
a. Setuju
b. Biasa saja
c. Tidak setuju
26
23
30
23
23
33
21
22
36
18
25
26
10
19
50
18
24
37
19
25
35
79
32,91
29,11
37,97
29,11
29,11
41,77
26,58
27,85
45,57
22,78
31,65
32,91
12,66
24,05
63,29
22,78
30,38
46,84
24,05
31,65
44,30
100
41
23
15
38
22
19
41
17
21
39
25
15
35
24
20
34
18
27
27
22
30
79
51,90
29,11
18,99
48,10
27,85
24,05
51,90
21,52
26,58
49,37
31,65
18,99
44,30
30,38
25,32
43,04
22,78
34,18
34,18
27,85
37,97
100
Jml
Siklus II
%
Jml
%
26
Hasil skor yang dicapai tiap komponen kemudian dikonsultasikan dengan
kriteria yang diajukan. Rangkuman skor yang dicapai tiap komponen aktifitas
siswa dan skor keseluruhan komponen beserta kriterianya disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 4.2
Skor tanggapan siswa tentang proses pembelajaran fisika
setelah siklus I,II dan III.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan
Pelajaran Fisika merupakan mata
pelajaran yang menarik
Saya menguasai materi fisika
dengan baik
Apakah anda termasuk siswa
senang bekerja kelompok
Saya senang dg sistem pembelajaran
praktikum
Saya berani bertanya pada guru
Saya lebih berani menjawab
pertanyaan guru
7.
Guru fisika tidak menakutkan
(menyenangkan)
Saya selalu mengerjakan PR dengan
baik
Total
Skor dan Kriteria
Siklus I
Siklus II
148
166
Sedang
Sedang
154
184
Sedang
Tinggi
148
177
Sedang
Tinggi
143
178
Sedang
Tinggi
130
182
Sedang
Tinggi
118
173
Sedang
Tinggi
139
165
Sedang
Tinggi
142
165
Sedang
Tinggi
1122
1380
Sedang
Tinggi
Sumber: Data angket yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas secara lebih jelas disajikan pada gambar berikut :
27
Gambar 4.1
Skor tanggapan siswa tentang proses pembelajaran fisika
Pada siklus I dan II
Pada gambar grafik di atas menunjukkan bahwa siswa yang terlibat
aktif dalam proses pembelajaran mengalami kenaikan cukup nyata.
B. Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika
Pemahaman konsep fisika tercermin dari nilai UH I dan UH II untuk
kelas IX D dan IX E dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Nilai ulangan harian fisika pada siklus I dan II .
Kelas
IX D
Nilai
Nilai tertinggi
UH I
79,5
UH II
97
Nilai Terendah
33
59,5
Nilai Rata-rata
59
62
53,54%
73,78%
UH I
UH II
76
98
Ketuntasan
Kelas
Nilai
Nilai tertinggi
28
IX E
Nilai Terendah
45
40
Nilai Rata-rata
63
67
55,62 %
69,91 %
Ketuntasan
Berdasarkan tabel di atas secara lebih jelas disajikan pada gambar berikut :
Gambar 4.2 Grafik ketuntasan siswa dalam proses pembelajaran
Berdasarkan tabel dan grafik di atas terjadi kenaikan yang signifikan
mengenai ketuntasan siswa.
Untuk kelas IX D pada siklus pertama mencapai ketuntasan 53,54 %,
pada siklus kedua mencapai 73,78 % ( naik 20,24 %) bahkan pada akhir
Meskipun belum mencapai ketuntasan secara klasikal (85%), berdasarkan
grafik tersebut terjadi peningkatan yang sangat berarti. Jika hal ini
dipertahankan bahkan ditingkatkan bukan tidak mungkin ketuntasan akan
tercapai.
29
Sedangkan untuk kelas IX E pada siklus pertama mencapai ketuntasan
55,62%, pada siklus kedua mencapai 69,91% (naik 14,29%), bahkan pada
Meskipun belum mencapai ketuntasan secara klasikal (85%), berdasarkan
grafik tersebut terjadi peningkatan yang sangat berarti. Jika hal ini
dipertahankan bahkan ditingkatkan bukan tidak mungkin ketuntasan akan
tercapai.
Dari hasil tersebut dapat disampaikan bahwa pada kedua kelas, secara
keseluruhan pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray memberikan
hasil yang cukup signifikan dan dapat dikatakan memuaskan.
C. Analisis Perubahan Suasana Kelas
Dari hasil learning log siswa, catatan observasi siswa, dan wawancara
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model Two Stay Two Stray
cenderung memberikan perubahan suasana pembelajaran di dalam kelas,
diantaranya adalah:
a. Kemampuan berkomunikasi antar anak berkaitan dengan proses
pembelajaran Fisika
secara bertahap cenderung meningkat. Hal ini
ditunjukkan adanya diskusi antara tamu dan tuan rumah bahkan untuk
kasus tertentu terjadi diskusi. Fenomena menarik yang terjadi adalah
adanya diskusi kompetisi antar kelompok. Dengan model ini akan ditemui
siswa sering berdebat karena terdapat jawaban yang berbeda antara
pendapat kelompoknya dengan pendapat yang dikunjungi. Hal ini jika
terus dikondisikan akan berdampak sangat positif.
Demikian juga
30
komunikasi antara siswa dengan guru secara bertahap terus membaik dan
menggembirakan. Mereka sudah tidak takut lagi membicarakan hal-hal
yang berkaitan dengan fisika.
Kebiasaan bekerja sama dan tingkat partisipasi kelompok juga sangat
terlihat dalam mengerjakan tugas kelompok.
b.
Kemampuan belajar siswa juga akan mengalami peningkatan yang cukup
baik, baik belajar secara individu maupun belajar kelompok.
c.
Kemampuan
personal
dan
sosial
meningkat.
Selama
proses
pembelajaran suasana hubungan antar individu secara nyata terbangun.
d.
Siswa terbiasa dengan bertanya dan menjawab atau menyimpulkan
sebuah konsep. Pada awalnya memang serba canggung dan suasana
sangat kaku. Suasana ini secara bertahap hilang dan bahkan model ini
menjadi suatu style atau model tersendiri yang membumi, sehingga
menjadi suatu kebiasaan. Dengan model ini tercipta suatu suasana yang
sangat berbeda dalam proses pembelajaran Fisika dibandingkan yang
dialami siswa pada waktu sebelumnya bahkan tidak dialami kelas lain.
Kondisi ini memberikan kesan yang sangat positif.
e.
Suasana kelas menjadi lebih kondusif untuk proses pembelajaran Fisika.
Dari beberapa perubahan di atas tentu dapat dikatakan bahwa kondisi
kelas secara bertahap sangat kondusif, dan Fisika menjadi pelajaran yang
cukup dirindukan.