PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK SMP 03. bab. 3. erma

18

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan proses pembelajaran dengan model TSTS ini dilakukan di
SMP Negeri 1 Wuryantoro Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini dilakukan
pada semester 1 Tahun pelajaran 2010/2011 selama 2 bulan, terdiri dari 2
siklus. Dengan asumsi masing-masing silkus dilakukan selama 1 bulan.
Sedangkan sebagai observer adalah Kepala Sekolah dan teman sejawat (guru
guru fisika).
B. Metode dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research). Berdasarkan karakteristik penelitian tersebut, maka penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif, atau lebih tepatnya dekriptif kualitatif. Yang
dimaksud deskriptif kualitatif pada penelitian ini adalah data-data dipaparkan
sebagai gambaran kondisi subjek penelitian baik sebelum tindakan, selama
tindakan dan pasca tindakan. Data tersebut dianalisis secara kualitatif.
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX di
SMP N 1 Wuryantoro, Tahun Pelajaran 2010/2011. Jadi sebagai subjek

penelitian pembelajaran dengan model TSTS ini adalah Kelas IX sebanyak
lima kelas. Kelas sebagai fokus pembelajaran atau yang terpilih sebagai
sampel adalah siswa kelas IXD dan IXE dengan jumlah siswa masing-masing
40 dan 39 siswa. Siswa tersebut sebelumnya merupakan siswa pada Semester
1 mengalami permasalahan dalam pembelajaran Fisika. Diambil sebanyak 2

19

kelas tersebut dengan teknik cluster sampling, dengan pertimbangan sesuai
dengan kelas penulis mengajar.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Sebagai sumber data dalam PTK ini adalah hasil pengamatan selama
proses Pembelajaran, baik kepada guru, siswa, suasana kelas, interaksi yang
terjadi dan semua fenomena yang muncul dalam proses pembelajaran.
Untuk mengumpulkan semua data yang diperlukan digunakan
Instrumen Monitoring dan Evaluasi yang berupa lembar observasi kelas
(Classroom Observation Form). Instrumen ini digunakan untuk menggali
data selama proses pembelajaran fisika berlangsung. Data juga dikumpulkan
dengan wawancara dan tes. Selain itu dokumen-dokumen yang relevan juga
dijadikan sebagai alat pengumpul data.

E. Validasi Data
Setelah data diperoleh kemudian dilakukan validasi pada data
tersebut. Validasi data dilakukan dengan teknik trianggulasi yang meliputi
trianggulasi sumber dan metode. Yang dimaksud trianggulasi sumber pada
penelitian ini adalah kolaborasi dengan observer: Kepala Sekolah, teman
sejawat Guru Fisika.
F.

Teknik Analisis Data
1.

Prosedur Pengolahan Data
Di dalam pengolahan dan analisis data, langkah dan prosedurnya
meliputi :
a.

Editing

20


Yaitu memeriksa, meneliti dan membersihkan data apakah terdapat
kesalahan dalam pengisian daftar pertanyaan, memeriksa kembali
jawaban responden dan melengkapi data yang masih kurang.
b.

Coding
Yaitu memberikan tanda atau code agar mudah memeriksa jawaban.

c.

Tabulasi
Yaitu menggolongkan kategori jawaban dalam tabel-tabel, baik tabel
frekuensi atau tabel skor sesuai keperluan.

d.

Klasifikasi
Yaitu merupakan pengelompokan data yang dalam klasifikasi
tertentu sesuai dengan persoalan yang diuji.


2.

Metode Analisis Data
Untuk keperluan pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik interaktif
dengan reduksi data. Selain itu juga digunakan model analisis normatif,
yaitu menganalisis data berdasarkan norma pembelajaran modern.

G. Indikator Kinerja
Sebagai indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1.

Sebagian besar (lebih dari 65 %) siswa kelas IXD dan kelas IXE
pemahaman konsep fisikanya meningkat.

3.

Sebagian besar (lebih dari 65%) siswa kelas kelas IXD dan kelas IXE,
aktifitas siswa selama proses pembelajaran meningkat.

21


H. Prosedur Penelitian
Model TSTS merupakan model pengembangan model pembelajaran yang
direncanakan dengan teliti. Tindakan pendahuluan ini dirancang dan
dikonsultasikan kepada Kepala Sekolah dan guru yang terkait. Tahap-tahap
penelitian terbentuk dalam satu siklus yang kemudian dilanjutkan ke siklus
berikutnya sesuai dengan rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi ulang
berdasarkan hasil yang dicapai pada siklus sebelumnya. Jumlah siklus dalam
suatu penelitian tindakan tidak bergantung pada masalah penelitian yang
dihadapi dalam proses pembelajaran sudah dapat dipecahkan.
Langkah-langkah model pembelajaran Two Stay Two Stray :
a. Siklus I meliputi :
1. Perencanaan :
 persiapan alat dan tempat
 membuat LKS
 persiapan pembentukan kelompok dengan aturan dan cara sebagai
berikut : berhitung mulai angka 1 sampai 10, yang menyebut angka
1 menjadi kelompok 1, yang menyebut angka 2 menjadi kelompok
2 dan seterusnya. Hal ini menghindari pemilihan personal oleh
siswa, berdasar suka tidak suka.

 diskusi kelompok
 Pre-Test
2. Action Research :


Masing-masing kelompok diberi tugas untuk berdiskusi tentang
suatu materi tertentu, guru membantu menjelaskan pada masingmasing kelompok jika ada yang kurang dimengerti.

22



Setelah dirasa cukup, masing-masing kelompok menunjuk dua
anggotanya untuk diam ditempatnya (berperan sebagai tuan
rumah), sedangkan sisanya yang akan jalan-jalan sebagai tamu
dikelompok lain.



Tugas tuan rumah adalah menjelaskan hasil diskusinya kepada

setiap tamu yang datang, sedangkan tugas anggota kelompok yang
jalan-jalan adalah bertamu ke ‘rumah’ kelompok lain dan mencari
informasi sebanyak-banyaknya tentang materi yang didiskusikan
oleh kelompok tersebut.



Setelah dirasa cukup mendapatkan informasi, anggota kelompok
yang

jalan-jalan

bertugas

untuk

menyebarkan

info


yang

diterimanya dari kelompok ke anggota dari kelompoknya sendiri.


Begitu dan seterusnya bergantian hingga masing-masing anggota
kelompok pernah merasakan peran sebagai tuan rumah maupun
tamu



Bersama kelompok melakukan praktikum selama 20 menit



Pemberian tambahan waktu untuk berdiskusi tentang soal dan
jawaban yang diberikan.




Peserta didik menuliskan jawaban pada lembar

jawaban pada

lembar laporan praktikum


Meminta perwakilan 2 anggota kelompok untuk mencari informasi
kepada kelompok lain mengenai jawaban selama 10 menit
kemudian kembali kepada kelompok untuk didiskusikan



Meminta perwakilan anggota kelompok untuk mempresentasikan
hasil praktikum dan jawaban kedepan kelas kepada kelompok lain.



Jika jawaban yang dipresentasikan sama dengan jawaban dalam
materi maka peserta didik tersebut akan mendapat poin.


23



Memberikan soal atau tes yang digunakan untuk mengevaluasi
hasil belajar peserta didik secara individu.

3. Pengamatan


Peneliti dibantu oleh observer mengisi checklist pembelajaran yang
berupa pelaksanan pembelajaran yang dilakukan peneliti dan sikap
peserta didik selama mengikuti pembelajaran



Observasi afektif dan psikomotor oleh observer




Pengambilan nilai kinerja ilmiah

4. Refleksi :


evaluasi hasil kegiatan



inventarisasi masalah yang ditemukan (diskusi kelas)



Menarik Kesimpulan



Post-Test

b. Siklus II meliputi :
1. Perencanaan :


Menyiapkan alat dan tempat



Menggunakan kelompok yang sama



Menyempurnakan pemahaman materi



Mencari solusi permasalahan yang ditemukan



Membuat LKS



Pre Test

2. Action Research :


Pelaksanaan metode Two Stay Two Stray seperti siklus I



Observasi afektif dan psikomotor oleh observer

3. Pengamatan


Pengambilan nilai kinerja ilmiah



Masing-masing siswa dibagikan jurnal belajar

4. Refleksi :


Evaluasi hasil kegiatan

24



Inventarisasi masalah



Diskusi kelas untuk mendapatkan solusi



Menarik Kesimpulan



Post-Test