164. Contoh Surat Gugatan Perceraian Resmi, Baik, Benar Format Word Doc

SURAT
GUGATAN PERCERAIAN
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri/Agama
[...................]
Di
Tempat
Dengan hormat
Bersama ini, saya [.................................................], agama [.......................], umur [..............]
tahun, pekerjaan [.............................], beralamat di Jl. [...............................................],
selanjutnya akan disebut sebagai PENGGUGAT.
Dengan ini penggugat hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap. Nama [.......................],
agama [..........................], umur [..........] tahun, pekerjaan [...........................], berlamat di Jl.
[....................................................], yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT.
Adapun yang menjadi dasar-dasar dan alasan diajukannya gugatan perceraian adalah sebagai
berikut:
1. Pada tanggal [.........] bulan [.............] tahun [..................], Penggugat dan Tergugat telah
melangsungkan
perkawinan
dan
tercatat

di
Kantor
Urusan
Agama
[................................................................], dengan Akta Perkawinan dengan nomor
______tertanggal_________
2. Selama melangsungkan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai [.........] orang
anak yaitu: [...............................] jenis kelamin [............................], lahir di [........................],
tanggal_______dengan Akta Kelahiran No_____tertanggal_____ dan [.............................],
Jenis kelamin [.............................], lahir di [................................], tanggal_____dengan Akta
Kelahiran No_______tertanggal_____
3. Sejak awal perkawinan berlangsung, Tergugat telah memiliki kebiasaan dan sifat yang baru
diketahui oleh Penggugat saat perkawinan berlangsung yaitu mabuk, kasar, sering memukul
serta selalu pulang larut tanpa alasan yang jelas
4. Meski Tergugat bekerja, namun sebagian besar penghasilannya dipergunakan tidak untuk
kepentingan dan nafkah anak dan istrinya
5. Apabila Penggugat memberikan nasehat, Tergugat bukannya tersadar serta mengubah
kebiasaan buruknya namun melakukan pemukulan terhadap Penggugat di depan anak-anak
Penggugat/Tergugat yang masih kecil-kecil


6. Kebiasaan kasar Tergugat
Penggugat/Tergugat

makin

menjadi

setelah

kelahiran

anak

kedua

dari

7. Tergugat juga tidak pernah mendengarkan dan membicarakan masalah ini secara baik dengan
Penggugat yang akhirnya mendorong Penggugat untuk membicarakan masalah ini dengan
keluarga Tergugat untuk penyelesaian terbaik dan pihak keluarga Tergugat selalu menasehati

yang nampaknya tidak pernah berhasil dan Tergugat tetap tidak mau berubah
8. Sikap dari Tergugat tersebut yang menjadikan Penggugat tidak ingin lagi untuk melanjutkan
perkawinan dengan Tergugat
9. Lembaga perkawinan yang sebenarnya adalah tempat bagi Penggugat dan Tergugat saling
menghargai, menyayangi, dan saling membantu serta mendidik satu sama lain tidak lagi
didapatkan oleh Penggugat. Rumah tangga yang dibina selama ini juga tidak akan
menanamkan budi pekerti yang baik bagi anak-anak Penggugat/Tergugat.
Berdasarkan uraian diatas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara
ini untuk memutuskan:
1. Menerima gugatan penggugat
2. Mengabulkan gugatan penggugat untuk keseluruhan
3. Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dalam
Akta Perkawinan No____yang tercatat di Kantor Urusan Agama [.........................].
4. Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak berada dalam kekuasaan penggugat
5. Menghukum Tergugat untuk memberikan uang iddah, nafkah anak sebesar Rp.
[.......................] / bulan
6. Membebankan seluruh biaya perkara kepada Tergugat.
7. Apabila Majelis Hakim berkehendak lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya
Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.
[nama kota], [tanggal, bulan, tahun]

Hormat Penggugat

(............................)