Jurnal Skripsi Ekonomi Pembangunan 1999 - 2005 - Jurusan Manajemen

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK
ANALISIS INVESTASI DI INDONESIA PERIODE 2000 - 2006

Oleh
Ambar Wulansari

Sepanjang periode 2000-2006 investasi di Indonesia yang tercermin melalui nilai
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto menunjukkan perkembangan yang
menggembirakan. Nilai investasi PMTDB yang terus meningkat setiap periodenya
menunjukkan membaiknya perekonomian nasional pasca krisis moneter 1997
silam. Meskipun peningkatan PMTDB terus terjadi sepanjang periode tersebut
bukan berarti ketiadaan kendala dalam pelaksanaan kegiatan investasi seperti
fluktuasi tingkat suku bunga kredit investasi, pendapatan nasional, indeks harga
saham gabungan dan nilai tukar Rupiah dapat diabaikan begitu saja. Berdasarkan
permasalahan tersebut penulis menganalisis seberapa besar pengaruh tingkat suku
bunga kredit investasi, pendapatan nasional, indeks harga saham gabungan dan
nilai tukar Rupiah terhadap investasi di Indonesia. Hipotesis yang diajukan adalah
tingkat suku bunga kredit investasi, pendapatan nasional, indeks harga saham
gabungan dan nilai tukar Rupiah berpengaruh nyata terhadap investasi di

Indonesia. Data yang digunakan adalah data skunder runtun waktu (time series)
triwulanan dengan kurun waktu penelitian 2000.I – 2006.IV yang diperoleh dari
berbagai sumber statistik. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif
dengan menggunakan model fungsional yang kemudian diubah menjadi model
linier berganda.
Berdasarkan uji asumsi heteroskedastisitas yang telah dilakukan melalui uji
metode grafik menunjukkan bahwa data galat menyebar acak dan tidak terpola,
sehingga diduga ragam konstan (homoskedastisitas). Begitupula untuk ketiga uji
selanjutnya yakni uji park, uji glejser dan uji white. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan uji park untuk uji koefisien keempat variabel bebas memiliki P Value > α
5% (0.05), dengan demikian terlihat (pada lampiran 13) bahwa model tersebut
tidak signifikan dan dapat disimpulkan Ho diterima berarti model regresi ini tidak
terdapat heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji glejser
untuk uji koefisien empat variabel bebas memiliki P Value > α 5% (0.05), dengan
demikian terlihat (pada lampiran 14) bahwa model tersebut tidak signifikan dan
dapat disimpulkan Ho diterima berarti tidak terdapat heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil perhitungan uji white (pada lampiran 15) didapat nilai (n x R2)
< nilai khi-kuadrat dan dapat disimpulkan Ho diterima berarti tidak terdapat
heteroskedastisitas. menunjukkan ketiadaan heteroskedastisitas, data galat
(residual) yang tampak pada metode grafik menunjukkan penyebaran acak dengan

ragam (varians) konstan dan tidak terpola. Dengan demikian untuk uji asumsi
klasik heteroskedastisitas sudah terpenuhi.

Ambar Wulansari

Berdasarkan hasil perhitungan regresi terhadap model diperoleh koefisien
determinasi (R2) adalah sebesar 0,9891. Artinya, keeratan antara variabel bebas
secara keseluruhan terhadap variabel terikat adalah sebesar 98.91 persen, sedang
sisanya 1,09 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model.
Berdasarkan hasil uji F sebesar 523.61 diketahui bahwa secara keseluruhan
variabel tingkat suku bunga kredit investasi, pendapatan nasional, indeks harga
saham gabungan dan nilai tukar Rupiah berpengaruh nyata terhadap investasi di
Indonesia kurun waktu penelitian 2000.I – 2006.IV. Secara parsial ternyata
masing-masing variabel bebas, tingkat suku bunga kredit investasi, pendapatan
nasional, indeks harga saham gabungan dan nilai tukar Rupiah berpengaruh positif
terhadap investasi di Indonesia.
Tingkat suku bunga kredit investasi signifikan dan berpengaruh positif terhadap
investasi dengan nilai elastisitas terhadap investasi sebesar 0.44 (inelastis) yang
berarti apabila terjadi peningkatan tingkat suku bunga kredit investasi sebesar satu
persen akan menyebabkan peningkatan investasi di Indonesia sebesar 0.44 persen

dengan asumsi variabel lain tetap (ceteris paribus).
Pendapatan nasional signifikan dan berpengaruh positif terhadap investasi dengan
nilai elastisitas terhadap investasi sebesar 2.02. (elastis) yang berarti apabila
terjadi peningkatan pendapatan nasional sebesar satu persen akan menyebabkan
peningkatan investasi di Indonesia sebesar 2.02 persen dengan asumsi variabel
lain tetap (ceteris paribus).
Variabel Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) signifikan dan berpengaruh
positif terhadap investasi dengan nilai elastisitas sebesar 0.43 (inelastis) yang
berarti apabila terjadi peningkatan indeks harga saham gabungan sebesar satu
persen akan menyebabkan peningkatan investasi di Indonesia sebesar 0.43 persen
dengan asumsi variabel lain tetap (ceteris paribus).
Nilai tukar Rupiah signifikan dan berpengaruh positif terhadap investasi dengan
nilai elastisitas sebesar 0.52 (inelastis) yang berarti apabila terjadi depresiasi nilai
tukar Rupiah sebesar satu persen akan menyebabkan peningkatan investasi di
Indonesia sebesar 0.52 persen dengan asumsi variabel lain tetap (ceteris paribus).