Pengembangan media PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran 2 Yogyakarta - USD Repository

  

PENGEMBANGAN MEDIA PKn YANG DIGUNAKAN DALAM MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW UNTUK SISWA KELAS III SEMESTER 2 SD N UNGARAN 2 YOGYAKARTA

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh

JANU TRI NUGROHO

081134140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PENGEMBANGAN MEDIA PKn YANG DIGUNAKAN DALAM MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW UNTUK SISWA

KELAS III SEMESTER 2 SD N UNGARAN 2 YOGYAKARTA

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh

JANU TRI NUGROHO

081134140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  MOTTO Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan amsal: 7a

  Hidup butuh Perjuangan Kesuksesan datang karena ada perjuangan untuk memperoleh pengetahuan Raihlah kesuksesan itu

  Kesuksesan membuat semuanya indah

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Sederhana ini untuk: Bapak dan Ibuku tercinta (Bp. Lukas Sukimo dan Ibu Sri Sumarti) yang

selalu menyayangiku, memperhatikanku, yang tak pernah lelah mendoakanku,

dan tidak pernah lelah menjagaku.

  Mas dan mbakku: Marwan, dan Heni yang selalu menyayangiku, memotivasiku, dan mendoakanku

  

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PKn YANG DIGUNAKAN DALAM MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW UNTUK SISWA

KELAS III SEMESTER 2 SD N UNGARAN 2 YOGYAKARTA

  

Janu Tri Nugroho

081134140

Universitas Sanata Dharma

Pelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah utama dan sub masalah.

  Masalah utamanya yaitu seperti apakah media pembelelajaran yang inovatif pada pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta. Sub masalah dalam penelitian ini adalah 1) media pembelajaran seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran 2 Yogyakarta?, 2) bagaimana media pembelajaran PKn yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas III SD N Ungaran II semester 2 Yogyakarta? 2) bagaimana pengembangan media yang inovatif untuk pembelajaran PKn berdasarkan teori belajar dan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD Negeri Ungaran II Yogyakarta? 3) bagaimana langkah-langkah pengembangan media yang inovatif pada pembelajaran PKn untuk siswa kelas III semester 2 SD Negeri Ungaran II Yogyakarta?

  Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab masalah utama dan sub masalah dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D). penelitian ini mengembangkan media pembelajaran berupa CD pembelajaran dan

  

flash card. Pengembangan media pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian

ini hanya sampai pada prototipe.

  Hasil pengembangan media pembelajaran ini sesuai dengan kebutuhan siswa, kajian teori belajar (Piaget, Vigotsky, Kohlberg, dan konstruktivisme), dan teori model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Hasil pengembangan ini juga sudah selesai dengan prosedur pengembangan media pembelajaran. Kualitas produk media pembelajaran ini telah mendapatkan nilai rata-rata 3,15 dengan kategori setuju dari delapan ahli Kata kunci: Pengembangan, Media Pembelajaran, PKn, Model Pembelajaran

  Kooperatif Teknik Jigsaw

  

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF CIVIC EDUCATION MEDIA USED IN THE

MODEL OF COOPERATIVE LEARNING JIGSAW TECHNIQUE FOR

THIRD GRADE OF SECOND SEMESTER IN UNGARAN 2

ELEMENTARY SCHOOL YOGYAKARTA

Janu Tri Nugroho

081134140

  

Sanata Dharma University

This research was aimed to find out the main problem and sub problems.

  The main problem was how the innovative learning media was like, that was aappropriate with need of third grade students in second semester in ungaran 2 elementary school Yogyakarta. The sub problems in this research were 1) how was the media that was needed by third grade students in second semester Ungaran 2 elementary school Yogyakarta? 2) how was the development of innovative a media on PKn that was appropriate with learning theories and models of jigsaw cooperative learning techniques for elementary school students in third grade second semester Ungaran 2 elementary school Yogyakarta? 3) what were the steps to develop innovative media of third grade students second semester Ungaran 2 elementary school Yogyakarta?

  The research used research and development (R & D) method to answer the main problem and sub problems. Th research developed the media of learning in the form of CDs and flash card learning. The media development done in this research was until prototype result.

  The results of the research was appropriate with student’s need of theoretical reviews (Piaget, Vigotsky, Kohlberg, and constructivism), and the theory of jigsaw cooperative learning techniques. The results was also appropriate with the procedures of media. The product of media was sameto development procedure, with average score from eight experts was 3.15. Keywords: Development, Learning Media, Civic Education, The Model of Cooperative Learning Jigsaw technique

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat Nya sehingga peneliti dapat menyelesaiakan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media PKn yang digunakan dalam Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw untuk Kelas III Semester 2 SD N Ungaran Yogyakarta

   ini dengan baik.

  Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak baik berupa doa, tenaga, pikiran maupun informasi- informasi yang dapat dipakai sebagai dasar penulisan laporan ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih sebesar- besarnya kepada:

  1. Rohandi. Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. G. Ari Nugrahanta, S.J., B.S.T., M.A., selaku ketua prodi PGSD Universitas Sanata Dharma.

  3. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed. selaku wakil ketua prodi PGSD Universitas Sanata Dharma 4. Drs. Sutarjo Adisusilo, S.Th., M.Pd. selaku dosen pembimbing I terima kasih atas bimbingan, dukungan, dan kesabaran yang telah diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.

  5. Ag. Kustulasari 81, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing II terima kasih atas bimbingan, dukungan, dan kesabaran yang telah diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.

  6. YB. Adi Masssana, M.A. selaku dosen ahli media pembelajaran yang telah membantu memberikan penilaian

  7. Drs. Paulus Wahana, M. Hum. Selaku dosen ahli PKn yang telah membantu memberikan penilaian

  8. Dra. Sri Wahyuni selaku ahli PKn yang telah membantu memberikan penilaian 9.

  Anastasia Murtini, S.Pd. selaku guru kelas III B SD N Ungaran II yang telah memberikan penilaian dan saran.

  10. Ponimin, S.Ag. selaku guru kelas III B SD N Ungaran II yang telah

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii MOTTO ........................................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vii ABSTRAK .................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................. xi DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xv DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................

  4 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................

  4 1.4 Spesifikasi Produk ....................................................................................

  5 1.5 Pentingnya Pengembangan .....................................................................

  6 1.6 Asumsi dan Batasan Pengembangan ........................................................

  7 1.7 Definisi Istilah .........................................................................................

  8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ........................................................................................

  10 2.1.1 Teori Perkembangan ...........................................................................

  11 2.1.2 Teori Belajar Konstruktivisme ..............................................................

  13 2.1.3 Model Pembelajaran kooperatif ............................................................

  14 2.1.4 Teknik Jigsaw .......................................................................................

  15 2.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan ..............................................................

  17

  

Halaman

2.2 Penelitian Pengembangan yang Relevan ................................................

  28 2.3 Kerangka Berfikir ....................................................................................

  29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan .............................................................................

  31 3.2 Prosedur Pengembangan .........................................................................

  33 3.3 Validasi Pengembangan ..........................................................................

  34 3.4 Jadwal Penelitian .....................................................................................

  36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................

  38 4.2 Desain Produk Awal ...............................................................................

  42 4.3 Hasil Validasi ...........................................................................................

  43 4.4 Revisi Produk ..........................................................................................

  47 4.5 Kajian Produk Akhir ...............................................................................

  48 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .............................................................................................

  50 5.2 Saran ........................................................................................................

  51 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

  52 LAMPIRAN ..................................................................................................

  54

  

DAFTAR BAGAN

  Halaman Bagan 1. Kerangka Berpikir ..........................................................................

  29 Bagan 2. Langkah Model Pengembangan .....................................................

  32

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel 1. SK dan KD ......................................................................................

  20 Tabel 2. Keterangan Kualifikasi Nilai dari Ahli ...........................................

  36 Tabel 3. Jadwal Penelitian .............................................................................

  37 Tabel 4. Anket Siswa Bagian 1 .....................................................................

  39 Tabel 5. Angket Siswa Bagian 2 ...................................................................

  40 Tabel 6. Angket Siswa Bagian 3 ...................................................................

  40 Tabel 7. Data Hasil Penilaian Produk ...........................................................

  44

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ..................................................................

  55 Lampiran 2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ..................................

  56 Lampiran 3. Pedoman Wawancara ...............................................................

  57 Lampiran 4. Angket Kebutuhan Siswa .........................................................

  63 Lampiran 5. Hasil Wawancara ......................................................................

  67 Lampiran 6. Hasil Angket Kebutuhan ...........................................................

  70 Lampiran 7. Contoh Jawaban Angket Kebutuhan Siswa ..............................

  72 Lampiran 8. Hasil Validasi ahli .....................................................................

  78 Lampiran 9. Silabus ......................................................................................

  94 Lampiran 10. RPP KD 1 ............................................................................... 102 Lampiran 11. RPP KD 2 ............................................................................... 116 Lampiran 12. Story Board ............................................................................. 126 Lampiran 13. Foto Pengamatan ..................................................................... 135 Lampiran 14. Produk . .................................................................................... 136

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah

  Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang sangat penting dalam pembentukan moral dan karakter siswa SD. Oleh karena itu, di SD diajarkan mata pelajaran ini karena dapat membentuk watak dan kepribadian siswa agar menjadi warga negara yang baik. Siswa juga dapat memiliki pemahaman, penghayatan dan kesadaran yang tinggi akan hak-hak dan kewajibannya sebagai peserta didik. Selain itu siswa dituntut untuk menerapkan pelajaran PKn ini dalam kegiatan sehari-hari di segala kehidupan dengan dilandaasi oleh nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai sosial budaya, nilai-nilai nasionalisme, serta nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

  Penyampaian materi dalam PKn harus lebih menarik dan inovatif agar siswa lebih tertarik untuk mempelajarinya. Akan tetapi dalam kenyataan siswa merasa jenuh dengan mata pelajaran PKn ini. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. Media dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mendukung pembelajaran anak didik demi tercapainya tujuan pembelajaran. Media merupakan penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran

  Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru SD Negeri Ungaran 2 kelas III pada tanggal 12 Januari 2012 siswa kurang menyukaI pelajaran PKn dikarenakan guru hanya menggunakan metode ceramah dan tidak menngunakan media dalam menyampaikan materi. Penulis menemukan bahwa metode ceramah pada pembelajaran PKn ternyata tidak memunculkan motivasi belajar yang maksimal bagi siswa. Siswa cenderung jenuh dan menerima begitu saja materi yang disampaikan guru dalam pembelajaran tersebut. Guru hanya menggunakan bahan ajar buku paket dan LKS, sedangkan media yang digunakannya hanya berupa gambar-gambar yang ada di buku paket saja. Itulah yang menyebabkan timbulnya kejenuhan pada siswa.

  Berdasarkan wawancara dengan guru tersebut, beliau mengharapkan media yang menarik, mudah diterima siswa, sesuai dengan usia dan kehidupan sehari-hari siswa. Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa, penulis menemukan bahwa siswa mengharapkan media yang banyak menampilkan gambar-gambar. Guru kelas III membenarkan dengan menyampaikan bahwa siswa dalam kelas yang beliau ampu sangat menyukai gambar.

  Berangkat dari masalah tersebut media perlu diperhatikan karena dengan penggunaan media siswa akan lebih cepat menerima pesan yang akan disampaikan guru dalam pembelajaran tersebut. Dengan adanya pengembangan media yang akan dilakukan oleh penulis diharapkan akan dapat memberi motivasi yang lebih pada siswa agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD N Ungaran 2 Yogyakarta.

  Berdasarkan wawancara dengan guru yang mengajar pada kelas III tahun lalu, penulis mendapatkan data bahwa pada ujian akhir semester 2 tahun sebelumnya rata-rata nilai PKn kelas III B adalah 74 dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 76. Rata-rata nilai ini termasuk kategori rendah dibandingkan rata-rata nilai ujian akhir yang lain.

  Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah penulis lakukan tersebut, penulis menemukan kendala terkait penggunaan media untuk mendukung pembelajaran PKn pada siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran 2 tahun pelajaran 2011/2012. Untuk menyelesaikan kendala tersebut, penulis melakukan penelitian dan pengembangan media untuk pembelajaran III semester

  2 SD N Ungaran II tahun pelajaran 2011/2012 dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

  SD N Ungaran 2 yang beralamat di Jalan Serma Taruna Ramli No 3 Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta Kode Pos 55224 Telepon (0274) 517388.

  Penulis memilih sekolah ini karena selain sudah memiliki hubungan mitra dengan PGSD USD, SD N Ungaran 2 juga mendapat program CMP (Classroom

  

Management Program ) dari pemerintah. Program CMP adalah program

  pembelajaran yang interaktif menggunakan komputer. Dalam program CMP tersebut SD N Ungaran mendapatkan bantuan 30 unit netbook. Dengan adanya program tersebut maka penulis dapat mengembangkan media pembelajaran yang lebih interaktif. Siswa kelas III SD N Ungaran 2 ini sebagian besar berasal dari ekonomi menengah ke atas dan wali murid sendiri sebagian besar adalah lulusan S1 atau sederajat. Hampir semua wali murid siswa kelas III SD N Ungaran 2 bekerja sebagai dosen, pegawai UPT, PNS, wiraswasta dll.

  Berangkat dari penjelasan di atas, maka perlu dilakukan pengembangan media pembelajaran PKn dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw.

  Pengembangan media pembelajaran PKn dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk meningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas III semester 2 SD Negeri Ungaran 2 Yogyakarta.

  1.2. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seperti apakah media pembelelajaran yang inovatif pada pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta?

  Untuk menjawab pertanyaan utama tersebut, peneliti merumuskan tiga sub pertanyaan sebagai berikut:

  1.2.1 Media PKn seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta?

  1.2.2 Bagaimana pengembangan media yang inovatif untuk pembelajaran PKn berdasarkan teori belajar dan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta?

  1.2.3 Bagaimana langkah-langkah pengembangan media yang inovatif pada pembelajaran PKn untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta?

  1.3. Tujuan

  Tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan media yang inovatif untuk pembelajaran PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III SD N Ungaran II semester 2 Yogyakarta. Tujuan penelitian dirinci dalam sub tujuan sebagai berikut:

  1.3.1 Menghasilkan media pembelajaran PKn yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta.

  1.3.2 Menghasilkan pengembangan media yang inovatif untuk pembelajaran PKn berdasarkan teori belajar dan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta.

  1.3.3 Mengetahui cara pengembangan media yang inovatif untuk pembelajaran PKn untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta.

1.4. Spesifikasi Produk

  Produk yang dihasilkan berupa media berbasis IT dan media konvensional dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk kelas III SD N Ungaran II. Media pembelajaran terdiri dari dua bentuk yang sesuai dengan SK dan KD tentang kebudayaan Indonenesia. Produk media yang pertama merupakan media yang berbasis IT. Media ini akan dibuat diuraikan dalam bentuk slide-slide yang dilengkapi dengan tayangan video, gambar-gambar, dan uraian kalimat yang menjelaskan pokok-pokok materi pembelajaran tentang kebudayaan Indonesia. Power point tersebut terdapat animasi yang menggabungkan komponen warna, efek suara yang kemudian hasil produk tersebut disimpan ke dalam CD. Media pembelajaran yang berbentuk CD ini berjudul “Aku Bangga sebagai Anak Indonesia” untuk 10 kali pertemuan. Dalam CD pembelajaran ini terdapat silabus, RPP, Power Point, dan tayangan video. Pengoperasian CD ini menggunakan perangkat keras berupa komputer atau komputer jinjing, LCD, dan speaker. Selain itu CD pembelajaran ini dilengkapi dengan buku panduan petunjunk penggunaanya. Produk yang kedua berbentuk media konvensional yang akan permainan bowling, dan cublak-cublak suweng. Flash card tersebut berisikan tentang gambar-gambar: pakaian adat, alat musik daerah, tarian daerah, makanan khas daerah, dan tarian daerah.

1.5. Pentingnya Pengembangan

  Adapun pentingnya pengembangan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1.5.1. Bagi peneliti Merupakan pengalaman baru dalam usaha untuk mengembangkan media pembelajaran PKn yang lebih inovatif dan variatif dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw di Kelas III SD Negeri Ungaran II Yogyakarta.

  1.5.2. Bagi guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran PKn yang lebih inovatif dan variatif dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw di Kelas III A SD Negeri Ungaran II Yogyakarta.

  1.5.3. Bagi siswa Dengan menggunakan media pembelajaran ini dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran PKn di kelas III A SD Negeri Ungaran II Yogyakarta.

1.6. Asumsi dan Batasan Pengembangan

  1.6.1 Asumsi

  1.6.1.1 Jika penelitian ini dilaksanakan dengan baik maka akan menjawab kebutuhan peserta didik dan guru.

  1.6.1.2 Jika produk media ini dikembangkan dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw maka akan menciptakan pembelajaran yang efektif.

  1.6.1.3 Jika produk media ini dikembangkan dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw maka akan mampu memberikan stimulus siswa, rasa ingin tahu dalam mempelajari materi PKn.

  1.6.1.4 Jika produk media ini dikembangkan dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw maka akan dapat meningkatkan motivasi karena menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar.

  1.6.2. Batasan Pengembangan

  Pengembangan yang dilakukan hanya terbatas pada pembelajaran PKn dengan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III SD N Ungaran II semester 2 Yogyakarta. Materi yang dikembangkan sesuai dengan SK dan KD tentang kebudayaan Indonesia. Penggunaan media yang berbasis IT hanya dapat dijalankan pada komputer atau komputer jinjing yang mempunyai fasilitas CD-ROM. Produk ini dikembangkan hanya sampai pada prototipe yang merupakan revisi dari desain produk awal berdasarkan validasi desain oleh para ahli.

1.7 Definisi Istilah

  1.7.1 Pengembangan Pengembangan adalah suatu proses secara sistematis dan logis untuk memenuhi suatu kebutuhan dengan menghasilkan atau membuat suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  1.7.2 Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menerapkan diskusi kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelejaran

  1.7.3 Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw adalah model pembelajaran inovatif yang menggunakan kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4-5 siswa yang dipilih secara heterogen. Siswa di dalam kelompok akan diberi soal yang berbeda, kemudian mereka berkumpul dengan anggota kelompok lain yang meperoleh soal yang sama untuk didiskusikan, setelah itu mereka kembali ke kelompoknya masing-masing untuk menceritakan hasil diskusi kepada kelompoknya

  1.7.4 Media Media adalah sarana yang digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran

  1.7.5 Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral manusia yang berakar pada budaya bangsa Indonesia.

  1.7.6 Prototipe Gambaran atau contoh produk yang akan dihasilkan sesuai rancangan dan tujuan produk yang akan dihasilkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

  Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk media PKn menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta. Produk media dikembangkan berdasarkan landasan teori, teori tersebut adalah sebagai berikut: (1) teori perkembangan, (2) teori pembelajaran kooperatif teknik jigsaw, (3) hakekat dan tujuan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan, dan (4) media pembelajaran.

  Subjek pengembangan media ini adalah guru dan siswa kelas III SD N Ungaran II semester 2 Yogyakarta. Maka dari itu peneliti harus mengetahui tingkat perkembangan siswa berdasarkan teori perkembangan Piaget, teori perkembangan Kohlberg, dan teori perkembangan Vygotsky. Dalam proses pembelajaran itu selalu ada interaksi antara siswa dengan guru, sehingga diperlukan teori belajar konstruktivisme dan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tenik jigsaw.

  Penelitian ini mengambil mata pelajaran PKn dengan materi kebudayaan Indonesia. Pembelajaran dengan menggunakan media mampu membangun motivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu media juga dapat menjadi sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2.1.1 Teori Perkembangan Siswa sebagai subjek dalam penelitian ini berada pada usia 7-11 tahun.

  Dalam teori yang dijelaskan Piaget perkembangan kognitif siswa berada pada tahap perkembangan operasional-formal. Kohlberg menjelaskan teori perkembangan afektif. Teori perkembangan kognitif dalam perkembangan sosial anak menggunakan teori perkembangan kognitif Vygotsky

2.1.1.1 Teori Perkembangan Kognitif Piaget

  Piaget dalam Suparno (1997) mengatakan ada empat taraf perkembangan kognitif seseorang: 1) taraf sensori motor, berkembang pada anak sejak lahir sampai 2 tahun. Selama taraf ini seorang anak belum berpikir dan menggambarkan suatu kejadian atau objek secara konseptual meskipun perkembangan kognitif sudah mulai ada, 2) pra operasional, berkembang pada anak umur 2-7 tahun mulailah berkembang kemampuan berbahasa dan beberapa bentuk kemampuan. Penalaran pra logika juga mulai berkembang, 3) taraf operasional konkret, berkembang umur 7-11 tahun. Anak mengembangkan kemampuan menggunakan pemikiran logis dan dalam berhadapan dengan persoalan-persoalan yang konkret, 4) taraf operasional formal, umur 11-15 tahun.

  Anak sudah memperkembangkan pemikiran abstrak dan penalaran pemikiran logis untuk untuk macam-macam persoalan.

  Usia siswa yang merupakan subjek penelitian ini berkisar antara 7-11 tahun. Dengan demikian, sesuai dengan teori Piaget, anak usia 7-11 tahun berada pada tahap operasional konkret yaitu siswa berpikir dari hal-hal yang konkret ke abstrak.

2.1.1.2 Teori Perkembangan Afektif Kohlberg

  Kohlberg dalam Crain (2007) mengatakan tahap perkembangan moral ada enam, yaitu: 1) tahap pertama (kepatuhan dan orientasi hukuman). Dalam tahap ini anak-anak memikirkan apa yang benar-benar seperti yang disebut otoritas sebagai kebenaran. Melakukan hal-hal yang benar-benar berarti mematuhi otoritas dan menghindari penghukuman, 2) tahap kedua (individualisme dan pertukaran). Dalam tahap ini anak-anak tidak lagi begitu terkesan oleh satu otoritar tunggal, mereka melihat keberadaan sisi sisi yang berbeda setiap masalah. Karena segala sesuatunya relatif, kita bebas mengejar kepentingan sendiri, meskipun sering kali berguna jika membuat kesepakatan dan pertukaran dengan orang lain, 3) tahap ketiga (hubungan-hubungan antara pribadi yang baik). Dalam tahap ini mereka menekankan menjadi pribadi yang baik, yang pada dasarnya berarti memiliki motif-motif yang bisa membantu menuju hubungan intim antar pribadi, 4) tahap keempat (memelihara tatanan sosial). Dalam tahap ini kepedulian yang ada pada tahap tiga bergeser menuju mematuhi hukuman untuk mempertahankan masyarakat secara keseluruhan, 5) tahap kelima (kontrak sosial hak-hak individual). Menekankan hak-hak dasar dan proses demokratis yang memberikan kesempatan setiap orang untuk mengutarakan pendapatnya, 6) tahap keenam (prinsip-prinsip universal). Menentukan prinsip-prinsip di mana sebuah kesepakatan diambil hanya jika paling adil bagi semua pihak.

  Kohlberg dalam Crain (2007) menyimpulkan bahwa enam tahap perkembangan moral tersebut masuk ke dalam tiga tingkatan yaitu: 1) tingkat 1 (moralitas prakonvensional) meliputi tahap satu dan tahap dua, 2) tingkat 2

  (moralitas konvensional) meliputi tahap tiga dan empat, 3) tingkat 3 (moralitas pasca konvensional) meliputi tahap lima dan enam

2.1.1.3 Teori Perkembangan Vygotsky

  Vygotsky dalam Santrock (2008) mengatakan fungsi mental mempunyai hubungan eksternal atau hubungan sosial. Anak-anak mengembangkan konsep- konsep yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Perkembangan kognitif seorang anak dapat dipengaruhi oleh orang lain dan bahasa yang digunakan sehari-hari.

  Vygotsky dalam Santrock (2008) juga mengatakan perkembangan kognitif anak tercermin pada konsep zona perkembangan proksimal yaitu untuk kisaran tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai anak sendirian tetapi dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih terampil.

  Zona perkembangan proksimal memiliki batas bawah dan batas atas. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat diterima anak dengan bantuan seorang pengajar yang berkompeten. Batas bawah adalah tingkat pemecahan masalah yang dapat diraih pada tugas-tugas ini dengan dilakukan sendiri.

2.1.2 Teori Belajar Kontruktivisme

  Von Glasersveld dalam Suparno (2007) membedakan tiga taraf konstruktivisme, yaitu: 1) realisme radikal, 2) realisme hipotesis, 3) konstruktivisme yang biasa. Realisme radikal berpegang pada pendapat Von Glassersveld yaitu kita hanya dapat mengetahui apa yang dibentuk/diinstruksikan pikiran kita. Bentukan itu harus “jalan” dan tidak harus selalu merupakan representasi dunia nyata. Suatu ilusi bila percaya bahwa apa yang kita ketahui itu memberikan gambaran dunia nyata. Realisme hipotesis menjelaskan pengetahuan (ilmiah) merupakan suatu hipotesis dari pengetahuan yang real atau nyata. Taraf yang ketiga yaitu konstruktivisme yang biasa, pengetahuan itu dipandang sebagai suatu gambaran yang dibentuk dari kenyataan suatu objek dalam dirinya sendiri.

  Suparno (2007) juga membedakan tiga macam konstruktivisme berdasarkan siapa atau apa yang menentukan dalam pembentukan pengetahuan.

  Pertama, konstruktivisme psikologis personal yang lebih menekankan bahwa pribadi seseorang sendirilah yang mengkonstruksikan pengetahuan. Kedua, konstruktivisme sosiologis yang lebih menekankan masyarakat sebagai pembentuk pengetahuan. Ketiga, sosiokulturalisme yang menggunakan keduanya, yaitu konstruksi personal dan sosial. Bahwa dalam pembentukan pengetahuan kedua aspek itu saling berkaitan.

2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif

  2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Sugiyanto (2009) pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuaan belajar.

  Slavin dalam Tukiran (2011) mengatakan cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang di dalam sistem belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang. Dalam kelompok tersebut siswa bekerja secara kolaboratif sehingga dapat merangsang

  Lie dalam Tukiran (2011) mengatakan model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar cooperative

  

learning yang membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-

  asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar-benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas lebih efektif.

  2.1.3.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

  Menurut Stahl dalam Tukiran (2011) ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah: 1) belajar bersama teman, 2) selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman, 3) saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok, 4) belajar dari teman sendiri dalam kelompok, 5) belajar dalam kelompok kecil, 6) produk berbicara atau saling mengemukakan pendapat, 7) keputusan tergantung pada siswa sendiri, 8) siswa aktif.

  2.1.3.3 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

  Slavin dalam dalam Tukiran (2011) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetensi, adalah saat keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi adalah saat keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.

2.1.4 Tenik Jigsaw

2.1.4.1 Pengertian

  Model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dikembangkan dan

  (2006) mengatakan jigsaw is cooperative learning strategy in which individual

  

students become experts on subsection of a topic and teach that subsection to

others . Hal ini sama dengan pengertian pembelajaran kooperatif teknik jigsaw

  menurut Rusman (1999) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah saat guru membagi satuan informasi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil.

  Suprijono (2009) mengatakan bahwa tipe jigsaw termasuk pembelajaran kooperatif dengan pengarahan, informasi bahan ajar, membuat kelompok heterogen, memberikan bahan ajar (LKS) yang terdiri beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok. Tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, bahan belajar tiap kelompok adalah sama. Dalam kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi. Setelah itu tiap anggota kelompok kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.

2.1.4.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif teknik jigsaw

  Trianto (2009) menjelaskan bahwa langkah-langkah pembelajaran Jigsaw ada enam yaitu: 1) siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5-6 orang), 2) materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab, 3) setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya, 4) anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannnya, 5) setiap anggota temannya, 6) pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.

2.1.4.3 Pengaruh Pembelajaran Kooperatif teknik Jigsaw

  Rusman (2011) melakukan penelitian tentang pembelajaran kooperatif model jigsaw yang hasilnya menunjukkan bahwa interaksi kooperatif memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah: 1) meningkatkan hasil belajar siswa, 2) meningkatkan daya ingat, 3) dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi, 4) mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu), 5) meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen, 6) meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah, 7) meningkatkan sikap positif terhadap guru, 8) meningkatkan harga diri anak, 9) meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif, 10) meningkatkan ketrampilan hidup gotong royong.

2.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

2.1.5.1 Pengertian

  Menurut Wahab (1995) Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa indonesia. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

  Menurut Fathurrohman dan Wuryandani (2011) Pendidikan pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang dimulai dari Civic

  

Education , Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan

  Kewarganegaraan, sampai yang terakhir pada Kurikulum 2004 berubah namanya menjadi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. PKn dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.1.5.2 Tujuan PKn

  Menurut Fathurrohman dan Wuri Wuryandani (2011) mengatakan tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensi-kompetensi sebagai berikut: 1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, 2) berpartisipasi secara bermutu dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarkat, berbangsa, dan bernegara, 3) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya, 4) berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

2.1.5.3 Ruang Lingkup PKn

  Dalam BSNP dalam Fathurrohman (2011: 8) mengatakan bahwa ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap negara kesatuan republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan, 2) norma, hukum dan peraturan, meliputi : tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma- norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional, 3) hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrument nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM, 4) kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara, 5) konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasarnegara konstitusi, 6) kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan system politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju mayarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi, 7) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka, 8) globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan Internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.

2.1.5.4 Standar Kompeteni & Kompetensi Dasar

  Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran PKn di kelas III semester 2 adalah sebagai berikut.

  Tabel 1. SK dan KD PKn kelas III semester 2

  Satandar Kompetensi Kompetensi Dasar

  4. Memiliki kebanggaan

  4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, sebagai bangsa Indonesia seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramah-tamahan

  4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai Indonesia

  Dalam kaitannya dengan bidang budaya, Mimbar (1990) mengatakan bahwa ada empat dimensi yaitu: afirmasi atau penegasan diri dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat, mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak untuk diakui identitas budayanya, partisipasi, dan memajukan kerjasama budaya antar bangsa. Lingkungan sangat menentukan untuk mengahdapi globalisasi.

Dokumen yang terkait

Pengembangan bahan ajar PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD Negeri Ungaran 2 Yogyakarta.

0 0 271

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas III SD N Nyamplung menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw.

0 0 250

Pengembangan cerita rakyat menjadi komik sebagai media pembelajaran membaca pemahaman untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru 2 Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 - USD Repository

0 0 189

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMP N 1 Kalasan kelas VII E pada mata pelajaran ekonomi - USD Repository

0 0 206

Peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran menyimak dengan menggunakan media audio-visual dan teknik dua tinggal dua tamu siswa kelas X-6 semester 2 SMA N 6 Yogyakarta 2009-2010 - USD Repository

0 0 231

Meningkatkan aktivitas siswa SD kelas IV A dalam pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif teknik numbered head`s together di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 192

Peningkatan kemampuan memberikan kritik dan keaktifan siswa dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode kooperatif `Teknik Dessi` siswa kelas X semester 2 SMA N 6 Yogyakarta 2009/2010 - USD Repository

0 5 238

Peningkatan kemampuan menulis paragraf persuasif dan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis menggunakan metode pembelajaran kooperatif dengan teknik ``Kancing Gemerincing`` siswa kelas X-3 semester 2 SMA N 6 Yogyakarta 2009/2010 - USD Repository

0 0 190

Pengembangan instrumen penilaian PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik STAD untuk siswa kelas IV semester 2 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 0 207

Pengembangan instrumen penilaian PKn dalam model pembelajaran pedagogi reflektif untuk siswa kelas III semester 2 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 5 246