Upaya meningkatkan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dalam keluarga di Kring Santo Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto - USD Repository

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UPAYA MENINGKATKAN PELAKSANAAN PERANAN ORANG TUA

DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA

DI KRING SANTO YOHANES PAROKI SANTO MIKAEL GOMBONG

KEUSKUPAN PURWOKERTO

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Theresia Ria Noviana NIM: 041124011

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta Ayahku (Fabianus Suparman), Ibuku (Lidya Maryasih),

  Kakakku (F.X Yoga Yuana, S.Pd, Yulius Dedi Respiadi, AMK, dan Yohana Nely Damayanti, S.Psi).

  Suamiku (Widaryanto, S.Pd), Anakku (Ch. Zerry Enggank Pratama) dan Bapak-Ibu Kring Santo Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

  ”Dia memberi kekuatan kepada yang lemah dan menambah semangat kepada yang tidak berdaya”.

  (Yesaya 40: 29)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Pelaksanaan Peranan

  

Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak dalam Keluarga di Kring Santo

Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto”. Penulis

  memilih judul ini berdasarkan keprihatinan yang penulis lihat sehubungan dengan pelaksanaan pendidikan iman anak di Kring St. Yohanes, Paroki St. Mikael Gombong, Keuskupan Purwokerto. Pada kenyataannya, peranan orang tua dalam pendidikan iman anak masih belum terlaksana dengan baik. Para orang tua masih sering mengabaikan pendidikan iman anak karena harus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Di samping itu, orang tua lebih mempercayakan pendidikan iman anak kepada guru di sekolah dan pembina yang menangani anaknya. Berkaitan dengan pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan iman anak, penulis sangat tertarik untuk menulis skripsi ini supaya dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua dan sekaligus dapat memberi semangat kepada orang tua di dalam meningkatkan dan memberikan perhatian pada pendidikan iman anak. Peran orang tua di dalam pendidikan iman anak perlu terus menerus ditingkatkan agar anak semakin bertumbuh dan berkembang dalam iman.

  Persoalan skripsi ini adalah bagaimana meningkatkan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dalam keluarga di Kring St. Yohanes, Paroki St. Mikael Gombong, Keuskupan Purwokerto. Untuk menjawab permasalahan ini diperlukan data yang akurat. Oleh karena itu, penulis mengadakan studi pustaka dan penelitian lapangan. Studi pustaka yang dilakukan untuk mengetahui pandangan Gereja tentang keluarga, anak dan perkembangan imannya, dasar tugas dan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan iman anak, serta permasalahan yang dihadapi orang tua dalam membantu perkembangan iman anak di dalam keluarga. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peranan orang tua yang ada di Kring St Yohanes dalam melaksanakan pendidikan iman anak dalam keluarga. Penelitian lapangan ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner untuk mengumpulkan data di lapangan.

  Skripsi ini menawarkan pendalaman iman khusus orang tua untuk membantu para orang tua dalam meningkatkan perannya sebagai pendidik iman yang pertama dan utama. Diharapkan pendalaman iman khusus orang tua dapat membantu orang tua untuk saling memperkaya pelaksanaan pendidikan iman anak melalui dialog. Oleh karena itu, melalui pendalaman iman khusus orang tua penulis memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka membantu para orang tua agar semakin menyadari akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik iman anak yang utama dan pertama. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  This thesis entitles “An Effort to Improve the Role of Parents in Faith

  

Education for Children in Families of Saint John District of Saint Michael

Parish Gombong, Purwokerto Diocese”. The writer chose this title based on her

  concerns about the practice of faith education of children in St. John District of Saint Michael Parish Gombong, Purwokerto Diocese. In fact, the role of parents in the faith education of children is still not performing well. The parents often ignore the faith education of children because they have to meet the economic needs of the family. In addition, parents entrust faith education of child to schools and their teachers. With regard to the important role of parents in the faith education of children, the writer is very interested in writing this essay in order to contribute ideas to parents and to encourage parents in improving education and giving attention to the children faith. The role of parents in faith education of children needs to be constantly upgraded so that more children grow and develop in faith.

  The problem of this thesis is how to increase the role of parents in faith education of children in families at St. John District of Saint Michael Parish Gombong, Purwokerto Diocese. To respond this problem, we need accurate data. Therefore, the conducted a literature study and field research. Literature study is conducted to know the church’s view on family, children and faith development, the basic duties and responsibilities of parents in the faith education of children, as well as the problems faced by parents of children in foster faith in their family. While the field research is conducted to know the role of parents in St. John District in implementing faith education of children in the family. This field research used the type of quantitative research by distributing a questionnaire to collect data in the field.

  This paper offers a faith education for parents to assist them in enhancing their main role as educators of faith. It is expected that this program can help parents to enrich the proetice of faith education of children through dialogue. Therefore, through this program education for the writer contributes ideas in order to assist parents to become more aware of their duties and responsibilities as primary educators of faith of children. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa karena atas rahmat dan kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” UPAYA MENINGKATKAN PELAKSANAAN PERANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA DI KRING SANTO YOHANES PAROKI SANTO MIKAEL GOMBONG KEUSKUPAN PURWOKERTO.”. Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan limpah terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Y.H. Bintang Nusantara, SFK, M. Hum, selaku dosen pembimbing utama yang dengan kerelaan dan kesadaran mendampingi, memberi masukan serta mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini dari awal hingga selesai.

  2. FX. Dapiyanta, SFK, M.Pd, selaku penguji II sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik yang dengan setulus hatinya membimbing, memberi perhatian, dan memberi dukungan kepada penulis.

  3. Drs. H.J. Suhardiyanto, SJ, selaku penguji III yang memberi semangat dan kegembiraan dan meluangkan waktu untuk mempelajari dan memberikan masukan berkaitan dengan isi skripsi ini.

4. Para dosen dan Staf karyawan IPPAK yang telah memberikan dukungan selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5.

  Romo Paroki St. Mikael Gombong dan Ketua Kring St. Yohanes yang telah memberikan tempat dan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian, serta dukungan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

  6. Bapak-Ibu di Kring St. Yohanes yang memberikan dukungan kepada penulis dengan bersedia mengisi kuesioner yang disebarkan.

  7. Ayahku Fabianus Suparman dan Lidya Maryasih serta kakakku FX. Yoga Yuwana, S.Pd., Yulius Dedi Respiadi, AMK, Yohana Nely Damayanti, S.Psi., dan sanak saudara yang tercinta, yang selalu menyemangati dan membiayai penulis selama studi di IPPAK.

  8. Mertuaku Anes Ronseng, Ibuku Sunartiyah, dan adik iparku Supriyono, Ratnawati, dan Indra Septiawan, atas doa dan dukungannya sehingga terselesaikannya skripsi ini.

  9. Spesial buat yang tercinta, Widaryanto, S.Pd yang selalu berada disampingku saat aku membutuhkan seseorang untuk berbagi, baik suka maupun duka.

  Terima kasih atas kesabaran, kasih dan sayang yang telah papi berikan.

  10. Untuk buah hatiku, Ch. Zerry Enggank Pratama yang membuat hari-hariku menjadi lebih indah dan penuh semangat.

  11. Sahabatku Elsa, Agustina, Aci, Dede, Lapin, Kentung, Maria, Eka, Mba Lia, Ratri, Agnes, Agata, Sr. Yeni, FDCC., yang selalu memberikan semangat dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  12. Teman-teman seangkatan 2004-2006 yang telah meneguhkan, dan memberi dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xviii BAB I. PENDAHULUAN .......... .....................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Permasalahan ............................................................

  B.

  5 Rumusan Permasalahan .....................................................................

  C.

  5 Tujuan Penulisan ................................................................................

  D.

  6 Manfaat Penulisan ..............................................................................

  E.

  6 Metode Penulisan ...............................................................................

  F.

  7 Sistematika Penulisan ........................................................................

  BAB II. PERANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK DI DALAM KELUARGA.................................................. 9 A. Keluarga sebagai Tempat Pendidikan Iman......................................... 9 1.

  9 Pandangan Gereja tentang Keluarga ...........................................

  2. Pentingnya Pendidikan Iman Anak Dalam Keluarga ................. 12 3.

  Tujuan Pendidikan Iman dalam Keluarga adalah Kedewasaan Iman ...........................................................................................

  14 B. Anak dan Perkembangan Imannya .................................................... 15

  a.

  Tahap Usia 0 sampai 2 Tahun ............................................. 16 b. Tahap Usia 2 sampai 6 Tahun ............................................ 16 c. Tahap Usia 6 sampai 11 Tahun .......................................... 17 2. Upaya Membantu Perkembangan Iman Anak ............................ 18 a.

  Pemberian Teladan Hidup .................................................. 18 b. Mengusahakan Suasana Kasih di Rumah ........................... 19 c. Pengajaran Tentang Iman .................................................... 19 d. Menciptakan Kebiasaan Kehidupan Sehari-hari ................ 20 e. Doa Bersama Sekeluarga ..................................................... 20 f. Mengarahkan Anak Untuk Bergabung Ke Dalam Gereja...... 21 C. Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Iman Anak .......................... 21 1.

  Dasar Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Pendidikan Iman Anak .................................................................................

  22 2. Orang Tua sebagai Teladan ....................................................... 24 3.

  Orang Tua sebagai Pendidik ....................................................... 25 4. Orang Tua sebagai Saksi Iman ................................................... 26 D. Permasalahan Yang Dihadapi Orang Tua Dalam Membantu Perkembangan Iman Anak Di dalam Keluarga ................................

  27 1. Kurangnya Keluarga dipahami sebagai Sekolah Iman ............... 28 2. Kurangnya Pengetahuan akan Perkembangan Iman Anak ......... 29 3.

  Kurangnya Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak .. 30 4. Kurangnya Pengetahuan Orang Tua akan Imannya .................. 31 5. Kurangnya Perhatian dan Persatuan diantara Anggota Keluarga.. 32

  BAB III. PENDIDIKAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA DI KRING SANTO YOHANES PAROKI SANTO MIKAEL GOMBONG ....................................................................................

  34 A. Gambaran Umum Kring Santo Yohanes .......................................... 34 1.

  Letak Geografis Kring St. Yohanes ............................................ 34 2. Jumlah dan Situasi Umat di Kring St. Yohanes ......................... 35 3. Kegiatan-Kegiatan Yang Ada di Kring St. Yohanes .................. 36 a.

  Kegiatan Rutin .................................................................... 36

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Gambaran Singkat Pelaksanaan Pendidikan Iman Anak dalam Keluarga di Kring St. Yohanes ...................................................

  38 B. Metodologi Penelitian ....................................................................... 39 1.

  Latar Belakang Penelitian .......................................................... 39 2. Rumusan Permasalahan .............................................................. 41 3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 41 4. Kajian Pustaka Mengenai Peranan Orang Tua Dalam Pendidikan Iman Anak Di Dalam Keluarga ..............................

  42 5. Jenis Penelitian .......................................................................... 43 6. Responden Penelitian ................................................................. 44 7.

  Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 44 8. Definisi Konseptual, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, dan Kisi-Kisi Penelitian .............................................................

  45 a. Definisi Konseptual ............................................................ 45 b.

  Definisi Operasional ........................................................... 45 c. Instrumen Penelitian ........................................................... 46 d. Kisi-Kisi Penelitian ............................................................. 47 C. Laporan Hasil Penelitian ................................................................... 49 1.

  Identitas Responden ................................................................... 49 2. Pemahaman Orang Tua tentang Pendidikan Iman Anak dalam Keluarga ......................................................................................

  50 3. Usaha Orang Tua dalam Meningkatkan Peranannya Melaksanakan Pendidikan Iman Anak .......................................

  54 4. Frekuensi Pembicaraan Pendidikan Iman Anak dalam Keluarga ....................................................................................

  56 5. Faktor Pendukung dan penghambat Pendidikan Iman Anak dalam Keluarga ...........................................................................

  59 D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 62 1.

  Identitas Responden ................................................................... 62 2. Pemahaman Orang Tua tentang Pendidikan Iman Anak dalam

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Usaha Orang Tua dalam Meningkatkan Peranannya Melaksankan Pendidikan Iman Anak .........................................

  65 4. Frekuensi Pembicaraan Pendidikan Iman Anak dalam Keluarga .....................................................................................

  66 5. Faktor Pendukung dan penghambat Pendidikan Iman Anak dalam Keluarga ...........................................................................

  68 E. Kesimpulan Hasil Penelitian ........................................................... 69

  BAB IV. USULAN PROGRAM PENDALAMAN IMAN BAGI ORANG TUA DI KRING SANTO YOHANES DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAKSANAAN PERANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK ...............................

  73 A. Pendalaman Iman bagi Orang tua ..................................................... 73 1.

  Pengertian Pendalaman Iman bagi Orang tua ............................ 73 2. Tujuan Pendalaman Iman bagi Orang tua ................................... 75 3. Tema, Isi atau Bahan Pendalaman Iman bagi Orang tua ........... 77 4. Proses Pendalaman Iman bagi orang tua .................................... 77 a.

  Pengungkapan Pengalaman Hidup Peserta ......................... 78 b. Pendalaman Pengalaman Hidup ......................................... 78 c. Refleksi Iman ...................................................................... 79 d. Penerapan Iman Kristiani dalam Situasi Konkrit Orang tua .......................................................................................

  79 e. Mengusahakan Suatu Aksi Konkrit .................................... 80 B.

  Usulan Program Pendalaman Iman bagi Orang Tua .......................... 80 1.

  Latar Belakang Pemilihan Program ............................................ 80 2. Tujuan Program Pendalaman Iman bagi Orang Tua .................. 82 3. Usulan Tema Pendalaman Iman bagi Orang Tua ....................... 82 4. Petunjuk Pelaksanaan Program ................................................... 84 C. Penjabaran Program ........................................................................... 86 D. Contoh Satuan Persiapan Pendalaman Iman bagi Orang Tua ........... 90

  BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 103 A. Kesimpulan ....................................................................................... 103 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 108 Lampiran Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian ............................................................. (1) Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin .......................................................... (2) Lampiran 3 : Teks Cerita Bergambar .......................................................... (3)

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

A. SINGKATAN KITAB SUCI

  KS : Kitab Suci Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti singkatan yang terdapat dalam daftar singkatan Alkitab Deuterokanonika (1995) terbitan Lembaga Alkitab Indonesia.

  B. SINGKATAN DOKUMEN RESMI GEREJA

  GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di dunia dewasa ini.

  FC : Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II tentang Peranan Keluarga Kristen dalam Dunia Modern.

  GE : Gravissimum Educationis, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Pendidikan Kristen.

  C. SINGKATAN LAIN

  St : Santo/Santa SCP : Shared Christian Praxis KWI : Konferensi Waligereja Indonesia Art : Artikel KOMKAT : Komisi Kateketik MB : Madah Bakti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang memberikan

  pengaruh sangat besar bagi tumbuh kembangnya anak. Dalam sebuah keluarga, tentunya yang sangat berperan adalah ayah dan ibu (orang tua) dalam mendidik anak. Peran orang tua dalam mendidik anak berakar dari panggilannya sebagai orang tua untuk berperan serta dalam karya penciptaan Allah. Dalam Konsili Vatikan II, orang tua diingatkan untuk menyalurkan kehidupan kepada anak- anaknya dan ini merupakan tugas yang berat. Oleh karena itu, harus diakui bahwa orang tua adalah pelaku pertama dan utama dalam mendidik anak. Sebagai pelaku pertama dan utama, orang tua berkewajiban menciptakan lingkup keluarga yang diliputi oleh semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama. Keluarga menjadi lingkungan pendidikan pertama dalam menanamkan keutamaan-keutamaan sosial yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat (FC, art 36).

  Pendidikan anak dalam keluarga merupakan pendidikan dasar bagi anak itu sendiri, apalagi jika pendidikan yang diberikan itu mengarah pada pendidikan iman. Dengan pendidikan iman itu, anak diharapkan dapat selektif dalam berpikir, bertindak serta berlatih menghayati hidup yang berhubungan dengan Tuhan, sesama dan dirinya sendiri. Namun, anak tidak dapat menyadari imannya tanpa adanya pendidikan, pembimbingan, pembinaan serta pendampingan dari orang tua. Dalam hal ini, peran orang tua sangat besar manfaatnya sebagai pendidik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pembimbing, pembina dan pendamping serta pengarah hidup anak, terutama dalam hal iman, karena apa yang diberikan oleh orang tuanya akan menjadi panutan dan pegangan seumur hidupnya. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas dari orang tualah untuk selalu memperhatikan dan mendampingi anak, agar melalui semua cara pendidikan itu anak dapat berkembang menjadi manusia cerdas dan penuh inisiatif guna membangun hidupnya sendiri (KWI, 1996:56).

  Pendidikan iman anak merupakan hal yang pokok di dalam keluarga. Untuk itulah, pendidikan iman anak di dalam sebuah keluarga tidak boleh diabaikan dan diremehkan keberadaannya. Berkaitan dengan pendidikan iman anak ini, orang tua di Kring St. Yohanes cenderung lebih memperhatikan segi intelektual anaknya dari pada pendidikan imannya, dan mereka lebih mempercayakan pendidikan iman anak kepada guru di sekolah dan pembina yang menangani anaknya. Akibatnya, pendidikan iman dalam keluarga menjadi terabaikan. Ada juga orang tua yang beranggapan bahwa iman itu akan berkembang dengan sendirinya setelah anak dibaptis. Padahal iman kristiani bukanlah otomatisme dan bukan soal pengetahuan, melainkan soal hati dan kehidupan bersama. Hal ini berarti anak dapat beriman kepada Allah apabila ia sudah mengalami bahwa dirinya telah dipersatukan dengan Allah mulai dari awal kehidupannya yang konkret di tengah keluarga. Sejak permulaan hidup dalam keluarga, persatuan dengan Allah harus sudah mulai dialami oleh si anak dan menyentuh seluruh aspek kepribadiannya dalam kehidupan bersama penuh cinta di tengah keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Orang tua menjadi pengayom dan pegangan serta pedoman bagi anak- anaknya dalam menghadapi berbagai ketegangan dan konflik di tengah masyarakat. Orang tua hendaknya penuh kepercayaan dan keberanian membina anak-anaknya mengamalkan nilai-nilai hakiki kehidupan manusiawi. Nilai-nilai ini akan menghantar anak pada minat dan perhatian yang tulus serta pengabdian tanpa pamrih terhadap sesama sehingga anak dapat mempertanggungjawabkan imannya dan berdaya guna dalam lingkungan masyarakat luas (FC, art. 37).

  Keluarga (orang tua) berperan serta dalam Gereja yaitu mewujudkan pengabdian Kerajaan Allah dan ikut serta menghayati kehidupan dan misi Gereja.

  Keluarga kristen menjadi bagian dari Gereja kecil (Ecclesia domestica yang artinya Gereja rumah tangga), sehingga keluarga menjadi lambang yang hidup dan penampilan yang historis bagi misteri Gereja. Gereja sebagai ibu yang merawat, membina dan membangun keluarga kristen melaksanakan secara nyata misi penyelamatan yang telah diterima dari Tuhan. Gereja juga mewartakan perintah baru dari Tuhan yaitu cinta kasih dan mendorong serta membimbing orang tua dalam pelayanan (FC, art. 49). Oleh karena itu, cinta kasih menjadi inti bagi para orang tua dalam tugas mendidik iman.

  Di dalam kehidupan sehari-hari, berbagai macam permasalahan dan persoalan sering kali orang tua alami di dalam hidup berkeluarga. Permasalahan itu apabila tidak dengan segera ditangani atau diselesaikan maka akan dapat menimbulkan keretakan dan bahkan kehancuran dalam keluarga. Permasalahan dalam keluarga ini pun juga dialami dan dirasakan oleh orang tua yang ada di Kring St. Yohanes Paroki St. Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Permasalahan-permasalahan itu antara lain kurangnya komunikasi antara anggota keluarga. Orang tua di Kring St. Yohanes kurang ada waktu untuk keluarga karena harus memberi nafkah dan memenuhi kebutuhan rumah tangga, sehingga tidak ada waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan anak-anak, orang tua kurang memahami kesulitan-kesulitan anak. Kurangnya perhatian dari orang tua ini membuat anak-anak di Kring St. Yohanes mencari kesenangannya sendiri- sendiri, asyik dengan dunia mereka sendiri, dan mencari pemenuhan kebutuhan mereka untuk diperhatikan dan dikasihi dengan cara mereka sendiri. Hal ini mengakibatkan anak-anak di Kring St. Yohanes berkembang menjadi pribadi yang cenderung individualistik daripada berorientasi komunal dan berinteraksi langsung dengan orang-orang di sekitar mereka.

  Dengan melihat permasalahan yang ada, maka penulis menawarkan program pendalaman iman bagi orang tua sebagai usaha membantu orang tua dalam menjalankan perannya meningkatkan iman anak agar anak semakin terlibat di kring, paroki dan di tengah masyarakat. Orang tua tidak hanya mengajarkan tentang iman pada anak-anaknya saja melainkan mereka sungguh-sungguh menghayati imannya dalam hidup sehari-hari serta melaksanakannya dalam keluarga. Pengalaman hidup orang tua dalam keluarga dapat diolah untuk memperkembangklan iman anak. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mendalami judul skripsi, yakni “Upaya Meningkatkan

  

Pelaksanaan Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak dalam

Keluarga Di Kring Santo Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong

Keuskupan Purwokerto”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Rumusan Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang di atas, masalah skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dalam keluarga? 2.

  Bagaimana pemahaman dan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak di Kring St. Yohanes Paroki St. Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto? 3. Usaha apa yang cocok diterapkan untuk meningkatkan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak di Kring St. Yohanes Paroki St.

  Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto? C.

   Tujuan Penulisan

  Tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut: 1.

  Menguraikan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dalam Keluarga.

  2. Mengetahui sejauh mana pemahaman dan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak di Kring St. Yohanes Paroki St. Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto.

  3. Menguraikan usaha apa yang cocok untuk meningkatkan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak di Kring St. Yohanes Paroki St. Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D.

   Manfaat Penulisan

  Adapun manfaat yang perlu diperhatikan yaitu: 1. Bagi Orang Tua

  Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua mengenai pendidikan iman anak dalam keluarga.

  2. Bagi Kring St. Yohanes dan Paroki St. Mikael Gombong Memberikan masukan kepada Kring St. Yohanes dan Paroki St. Mikael Gombong mengenai pendidikan iman anak dalam keluarga.

  3. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Pendidikan Iman Anak dalam keluarga Kristiani sehingga dapat menemukan cara maupun metode yang tepat sehubungan dengan pendidikan iman anak.

E. Metode Penulisan

  Metode penulisan yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskripsi analisis, yaitu menggambarkan apa yang penulis dapatkan berdasarkan studi pustaka dan penelitian di lapangan. Maka penulis menguraikan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak di dalam keluarga, pemahaman dan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak, dan usaha yang cocok untuk diterapkan dalam meningkatkan peranan orang tua di dalam pendidikan iman anak. Menanggapi permasalahan tersebut, penulis mengumpulkan data dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  melakukan penyebaran kuesioner kepada keluarga-keluarga di Paroki St. Mikael Gombong.

F. Sistematika Penulisan Skripsi ini tersusun dalam lima bab.

  Pada Bab pertama merupakan pendahuluan. Pada bagian ini, penulis memaparkan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

  Pada Bab kedua, penulis menguraikan tentang peranan orang tua dalam pendidikan iman anak di dalam keluarga yang meliputi: keluarga sebagai tempat pendidikan iman, anak dan perkembangan imannya, peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dan permasalahan yang dihadapi orang tua dalam membantu perkembangan iman anak di dalam keluarga.

  Pada Bab tiga, penulis memaparkan pendidikan iman dalam keluarga di Kring St. Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong yang meliputi: gambaran umum Kring St. Yohanes, metodologi penelitian, menyusul hasil penelitian mengenai pelaksanaan pendidikan iman anak dalam keluarga di Kring St. Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong dan diakhiri dengan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan hasil penelitian.

  Pada Bab empat, penulis menguraikan usulan program pendalaman iman bagi orang tua di Kring St. Yohanes dalam rangka meningkatkan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak yang meliputi: latar belakang pemilihan program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan tujuan program pendalaman iman bagi orang tua, usulan program pendalaman iman bagi orang tua dan contoh satuan persiapan pendalaman iman bagi orang tua.

  Pada Bab lima merupakan penutup. Pada bagian ini, penulis memaparkan mengenai kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PERANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK DI DALAM KELUARGA A. Keluarga sebagai Tempat Pendidikan Iman Anak Keluarga merupakan tempat pendidikan bagi tumbuh kembangnya iman

  anak. Sebagai tempat tumbuh dan perkembangan iman anak, keluarga perlu membangun komunikasi yang mendalam dan kerja sama yang baik. Melalui pendidikan iman ini, keluarga mempunyai peranan penting dalam membina iman anak-anaknya menjadi dewasa. Keluarga hendaknya tidak mengabaikan pendidikan iman anaknya. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan iman di dalam keluarga dapat memampukan anak dengan penuh tanggung jawab mengikuti panggilannya dan menentukan status hidupnya (GS, art 52).

  Pada kesempatan ini, penulis akan melihat suatu konsep dasar mengenai keluarga sebagai tempat pendidikan iman anak. Konsep tersebut penulis golongkan menjadi tiga bagian yakni pandangan gereja tentang keluarga, pentingnya pendidikan iman anak dalam keluarga dan tujuan pendidikan iman dalam keluarga adalah kedewasaan iman.

1. Pandangan Gereja tentang Keluarga

  Gereja memandang keluarga sebagai suatu persekutuan hidup antar pria dan wanita yang telah dipersatukan oleh Allah dan tak dapat diceraikan oleh manusia. Pandangan ini didasarkan pada Kitab Suci “Demikianlah mereka bukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia” (Mat. 19:6). Dalam keluarga, suami-isteri saling menyerahkan diri dan saling menerima antara satu sama lain. Janji suci pernikahan tidak tergantung pada kemauan manusiawi semata, melainkan karena Allah sendirilah Pencipta perkawinan. Menurut sifat kodratinya, cinta kasih suami-isteri dalam keluarga tertuju pada lahirnya keturunan dan pendidikannya.

  Maka dari itu, hendaknya suami-isteri saling membantu dan melayani berdasarkan ikatan mesra antar pribadi dan kerja sama guna memperdalam rasa kesatuan mereka. Persatuan itu menuntut saling serah diri antar pribadi, kesejahteraan anak, dan kesetiaan diantara suami dan isteri (GS, art. 50).

  Dalam Familiaris Consortio art 15, keluarga dipandang sebagai suatu persekutuan antar pribadi-pribadi. Keluarga terbentuk melalui hubungan antar pribadi yang hidup sebagai suami-isteri, dan hubungan dengan anak. Melalui relasi itu, setiap anggota keluarga diintegrasikan ke dalam “keluarga manusia” dan “keluarga Allah” yakni Gereja. Keluarga membangun Gereja, sebab dalam keluarga manusia tidak hanya menerima kehidupan dan secara berangsur-angsur melalui pendidikan diantar memasuki persekutuan manusiawi, melainkan melalui kelahiran baptis dan pembinaan iman anak diajak memasuki keluarga Allah, yakni Gereja. Demikianlah Gereja menemukan dalam keluarga sebagai tempat kelahiran serta lingkungannya untuk dapat memasuki Gereja.

  Familiaris Consortio art 21, menegaskan bahwa keluarga Katolik adalah

  persekutuan keluarga yang lebih luas. Persekutuan itu berakar dalam ikatan alamiah dan bertumbuh menuju kesempurnaannya berkat terjalinnya dan makin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  matangnya ikatan-ikatan rohani yang lebih mendalam. Cinta kasih yang menjiwai hubungan-hubungan pribadi antar anggota keluarga merupakan kekuatan batin yang membentuk persekutuan keluarga. Keluarga Katolik dipanggil untuk mengalami rukun hidup baru dan asli, yang mengukuhkan dan menyempurnakan persekutuan kodrati dan manusia. Keluarga Katolik secara khas menampilkan dan mewujudkan persekutuan gerejawi sehingga sering disebut “Gereja rumah tangga”. Semua anggota keluarga menerima rahmat dan tanggung jawab untuk membangun persekutuan antar pribadi dan menjadikan keluarga gelanggang bina kemanusiaan yang lebih mendalam.

  Keluarga Katolik bukan melulu organisasi, melainkan persekutuan anggota berdasarkan persaudaraan dan iman. Keluarga Katolik membentuk Gereja, yakni menjadi “Gereja mini”. Imanlah yang menentukan kehidupan keluarga Katolik. Dalam keluarga Katolik, yang pertama-tama harus ada ialah iman untuk menghangatkan semangat Katolik di dalamnya, yaitu “semangat pengabdian dan saling melayani” (FC, art. 49). Oleh karena itu, iman masing- masing dikembangkan kembali.

  Keluarga tidak hanya menekankan pada persaudaraan atau kesatuan hirarkis, dan ketaatan saja melainkan keluarga adalah kesatuan hidup. Karena hidup tidak dengan sendirinya menciptakan kesatuan itu, maka semua ikut bertanggung jawab, agar anak-anak memulai perjalanan hidupnya dalam perhatian dan kasih yang membuat mereka menjadi yakin akan kasih Allah yang menginginkan hidup. Keluarga adalah ruang, tempat hidup disayangi dan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  saling menyayangi satu sama lain. Semua anggota keluarga harus belajar berkorban satu bagi yang lain dan saling mengasihi (KWI, 1996:54).

  Berdasarkan pandangan Gereja tentang keluarga di atas, maka Gereja mengharapkan agar keluarga memberikan pendidikan iman bagi anak-anaknya.

  Pendidikan iman anak dalam keluarga menjadi suatu hal yang penting guna membina generasi-generasi yang mampu memajukan keluarga Allah.

2. Pentingnya Pendidikan Iman Anak Dalam Keluarga

  Keluarga adalah lingkungan pertama tempat iman dibentuk dan dibesarkan, sebab dalam keluarga itu iman yang hidup dan aktif timbul menjadi kenyataan. Di keluargalah iman mulai merekah. Anak mulai mengetahui artinya mempercayai dan menemukan pribadi-pribadi Bapa, Putera dan Roh Kudus yang dipercayainya. Anak tahu artinya menjadi seorang kristen. Pilihan-pilihan yang mulai dibuatnya dalam hubungan dengan Allah dan hidup sebagai orang kristen adalah pilihan-pilihan yang akan berpengaruh atas seluruh perkembangan imannya (Bernard Cooke, 1972:5).

  Pendidikan iman anak dalam keluarga menjadi suatu hal yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan oleh keluarga terutama orang tua. Keluarga merupakan sumber pendidikan pertama dan utama. Sebagai sumber pendidikan pertama dan utama, anak-anak memperoleh segala pengetahuan dan kecerdasan intelektual dari orang tua dan anggota keluarganya sendiri. Tugas pendidikan ini sangat penting sehingga apabila tidak dilaksanakan maka anak akan menghadapi kesulitan dikemudian hari. Para orang tua wajib menciptakan lingkungan keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang dijiwai cinta kasih terhadap Allah dan manusia guna membantu pendidikan pribadi dan sosial anak yang utuh.

  Keluarga adalah sekolah pertama keutamaan-keutamaan sosial yang dibutuhkan tiap masyarakat. Untuk itu, anak-anak harus sejak dini diajar memandang dan menyembah Allah serta mencintai sesama sesuai iman yang diterima dalam permandian. Dalam keluarga, anak-anak mendapat pengalaman pertama baik di sekitar masyarakat maupun di sekitar Gereja. Melalui keluarga, anak-anak perlahan-lahan dibawa masuk ke dalam pergaulan para warga dan ke dalam umat Allah. Oleh karena itu, para orang tua harus sadar betapa pentingnya keluarga yang benar-benar Kristen untuk kehidupan dan kemajuan anak-anak Allah (Sewaka, A, 1991:3).

  Gravissimum Educationis art. 3, menjelaskan bahwa orang tua sebagai penyalur kehidupan dari Allah mempunyai kewajiban untuk mendidik anak-anak.

  Orang tua Kristiani yang telah dipercaya dengan rahmat sakramen perkawinan mempunyai kewajiban untuk mendidik anaknya sejak dini secara Katolik.

  Mendidik secara Katolik berarti orang tua harus berusaha memperkenalkan Allah kepada anaknya, baik tentang pribadi Allah, sifat-sifat Allah maupun bagaimana seharusnya anak berbakti pada Allah. Pendidikan iman kepada anak bukan untuk membentuk pribadi anak namun semata-mata merupakan usaha untuk membantu anak menemukan kedewasaan imannya dengan menggunakan potensi dan benih iman yang ada dalam diri anak. Pertumbuhan yang diharapkan sangat dipengaruhi oleh cara orang tua membantu merawat dan menjaganya. Benih iman ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diharapkan dapat bertumbuh dan berkembang dengan subur dan akhirnya berbuah.

3. Tujuan Pendidikan Iman dalam Keluarga adalah Kedewasaan Iman

  Menurut Adisusanto (1995:6), pendidikan iman ialah usaha pertolongan manusia yang dapat memperlancar, membantu, menghilangkan halangan- halangan proses muncul dan berkembangnya sikap iman, tetapi selalu di luar setiap kemungkinan campur tangan secara langsung atas iman sendiri, yang selalu terikat pada rahmat Allah dan tindakan bebas manusia. Pendidikan iman membantu manusia untuk siap sedia menghadapi peristiwa yang luar biasa, yakni perjumpaan dengan Allah yang berkenan secara bebas menyapa manusia dan mengharapkan tanggapan bebas dari manusia. Pendidikan iman bukan merupakan suatu campur tangan langsung pendidik atas iman, tetapi usaha dari luar untuk membantu dan mempermudah perkembangan iman. Perkembangan iman pertama- tama merupakan tindakan cuma-cuma serta langsung Allah atas manusia dan hasil jawaban bebas manusia kepada Allah. Dengan demikian, iman dan perkembangannya merupakan rahmat cuma-cuma dari Allah untuk manusia.

  Pendidikan iman dalam keluarga dapat diartikan sebagai usaha orang tua untuk menciptakan situasi dan suasana hidup beriman anak sedemikian rupa, sehingga membantu dan mempermudah perkembangan iman anak. Pendidikan iman ini meminta orang tua untuk menyampaikan kepada anak semua pokok yang dibutuhkan, supaya anak tahap demi tahap menjadi dewasa kepribadiannya baik ditinjau dari sudut Kristen maupun gerejawi. Pendidikan iman dalam keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bertujuan membantu anak sejak usia dini sampai anak menjadi dewasa agar dapat menyadari dan mengenal imannya yang sedang bertumbuh dan berkembang sehingga menjadi manusia yang dewasa. Pendidikan itu tidak hanya bertujuan pendewasaan pribadi manusia, melainkan juga agar anak makin mendalami misteri keselamatan dan makin menyadari karunia iman yang telah diterimanya; supaya anak menghayati hidupnya sebagai manusia baru dalam kebenaran dan kekudusan yang sejati. Dengan demikian, anak mempunyai kedewasaan penuh dan ikut serta mengusahakan pertumbuhan tubuh Mistik (FC, art. 39).

B. Anak dan Perkembangan Imannya

  Anak adalah anugerah dari Tuhan kepada orang tua, maka secara tidak langsung Tuhan menginginkan agar anak yang sudah diberikan itu di didik dan dibina dengan baik agar imannya semakin berkembang. Tuhan mempercayakan pendidikan iman anak kepada orang tua, karena orang tua adalah pendidikan yang pertama dan utama dalam keluarga. Hal ini juga disebabkan anak tumbuh dan berkembang pertama kali dalam keluarga.

  Iman adalah relasi atau hubungan pribadi yang terwujud antara manusia dengan Allah. Relasi manusia dengan Allah berkembang bersamaan dengan perkembangan seluruh kepribadiannya. Perkembangan iman anak berjalan dengan perkembangan usia anak. Yang dimaksudkan dengan anak di sini adalah anak yang berusia antara 0-11 tahun. Dalam masa perkembangannya, anak perlu dibina dan dibimbing sebagai seorang individu dan tidak diperlakukan sebagai kelinci percobaan. Anak adalah seorang individu yang mempunyai hak dan kewajiban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk berkembang sesuai dengan keadaan dirinya. Untuk itu, orang tua hendaknya mendidik anak-anaknya melalui cara-cara yang sederhana dan menyentuh perasaan, tidak terlalu menuntut penalaran, dan mengandung contoh-contoh konkrit dari peristiwa sehari-hari (Tim Persiapan Perkawinan: 59).

1. Tahap Perkembangan Iman Anak Usia 0 sampai 11 Tahun

  Menurut James W. Fowler, perkembangan iman anak meliputi dalam beberapa tahapan. Tahap-tahap perkembangan iman anak itu dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap usia 0 sampai 2 tahun, tahap usia 2 sampai 6 tahun, dan tahap usia 6 sampai 11 tahun.

  a.

  Tahap Usia 0 sampai 2 Tahun Tahap ini disebut tahap primal faith adalah tahap kepercayaan awal yang elementer ditandai oleh cita rasa yang bersifat praverbal terhadap kondisi-kondisi eksistensi. Benih iman pada kurun hidup paling dini ini terbentuk oleh “rasa percaya si anak pada orang-orang yang mengasuhnya” dan oleh “rasa aman yang dialaminya di tengah lingkungannya”. Seluruh interaksi timbal balik antara si anak dan orang-orang di sekitarnya merupakan titik tolak bagi perkembangan imannya. Interaksi yang mendukung perkembangan iman adalah interaksi yang menumbuhkan kenyakinan pada dirinya, bahwa ia adalah insan yang dicintai dan dihargai (Fowler, 1995:96-104).

  b.

  Tahap Usia 2 sampai 6 Tahun Tahap ini disebut “tahap intutif”. Unsur terpenting pada tahap ini ialah intuisi si anak yang sifatnya belum rasional. Intuisi tersebut dipakainya untuk

Dokumen yang terkait

Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta.

1 25 209

Makna spiritualitas Santo Tarsisius dalam tugas pelayanan misdinar di Paroki Santo Mikael Pangkalan Yogyakarta.

11 115 214

Upaya peningkatan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak.

0 4 153

Deskripsi pendidikan iman anak dalam keluarga bagi perkembangan iman anak di Stasi Maria Putri Murni Sejati Cisantana, Paroki Kristus Raja Cigugur, Keuskupan Bandung.

1 20 153

Pengaruh doa Bersama dalam keluarga bagi perkembangan iman remaja di Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu

1 9 139

Sumbangan katekese keluarga terhadap peningkatan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri.

1 10 148

Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta

0 15 207

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141

Bimbingan orang tua terhadap perkembangan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 2 132

Upaya meningkatkan pembinaan iman remaja di Panti Asuhan Santo Louis Grignon de Monfort di Sikumana Keuskupan Agung Kupang - USD Repository

0 4 191