Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta.

ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah “Katekese Keluarga Untuk Meningkatkan Kesadaran Akan Peran
Penting Orang Tua Bagi Pendidikan Iman Anak Di Lingkungan Santo Carolus Borromius
Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta”. Penulis mengambil judul ini karena
penulis melihat keprihatinan di lingkungan yaitu kurangnya kepedulian orang tua terhadap
pendidikan iman anak-anaknya, sebagian besar orang tua lebih mengutamakan segi intelektual
dan pendidikan formal di sekolah saja. Dengan kesibukan yang mengutamakan kewajiban
mereka untuk menafkahi keluarga membuat mereka lupa akan tugas utamanya dalam mendidik
anak mereka, sebagai pendidik yang bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak sebagai bekal
dan pondasi untuk anak-anak dalam menjalani kehidupan ini, kesibukan orang tua
mengakibatkan kurang memiliki waktu bersama anak-anak, selain itu orang tua menikah beda
agama yang mengakibatkan terbengkalainya pendidikan iman anaknya. Menurut penulis
katekese keluarga sangat cocok untuk membantu umat dalam meningkatkan kesadaran
pendidikan iman anak dalam keluarga.
Katekese keluarga tampil untuk mengembalikan iman itu ketempat dari mana iman
berasal, yakni keluarga itu sendiri. Katekese keluarga ingin menolong orang tua untuk sadar dan
yakin akan tugasnya. Iman yang dalam dari orang tua memberi kemampuan pada mereka untuk
menemukan kesempatan-kesempatan dimana iman dapat masuk dalam pembicaraan orang tua
dengan anak-anaknya. Pendidikan iman dalam keluarga dapat subur jika ada kontak yang baik
antar anggota keluarga. Katekese keluarga ini mengajak orang tua untuk melibatkan semua
anggota keluarganya dalam pembinaan penghayatan iman sesuai dengan kemampuan anggota

keluarga, sehingga orangtua sadar akan tanggung jawab mereka atas pendidikan iman anaknya
dalam lingkup keluarga. Katekese keluarga dimaksudkan untuk menolong para orang tua agar
orang tua merasa diri sebagai orang beriman, sanggup menciptakan iklim yang memungkinkan
komunikasi iman dalam keluarga dan menjadi peka untuk mempergunakan kesempatan dimana
komunikasi iman dapat terjadi, sehingga orang tua menyadari iman sebagai dimensi hidup
berkeluarga.
Dari hasil penelitian dari penulis bahwa penelitian yang dibuat ini memiliki dampak
terhadap katekese di lingkungan Carolus Boromius. Meskipun dampaknya belum maksimal,
karena dari hasil penelitian terlihat bahwa peran orang tua untuk pendidikan iman anak dalam
keluarga belum maksimal, dengan mengkaji penelitan yang kurang lebih 40 % sampai dengan
50%, disebabkan kesibukan orang tua, kurang fahamnya orang tua tentang pendidikan iman
untuk anak.
Penulis mengusulkan tentang program katekese untuk meningkatkan kesadaran akan
peran pentingnya orang tua bagi pendidikan iman anak di Lingkungan Santo Carolus Boromius
Margomulyo dengan memberikan program katekese keluarga dan contoh persiapan katekese
keluarga.

ABSTRACT
The title of this undergraduate thesis is “Family catecheses to increase the awareness of
the important role of parent for children catecheses in saint Charles Borromeus region

Margomulyo Saint Joseph Parish Medari Yogyakarta”. The writer took this title because the
writer saw the thoughtfulness in the surroundings that is the fewer parents’ awareness towards
their children faith education. Most of them only focus on the intellectual and formal education.
As the activity that gives priority on earning money, it makes them forget about their first
responsibility in taking care of their children. As responsible educators for the children’s basic
life, parents’ business makes them having less time togather with their children. Besides, the
different religion between parents makes children’s faith education left behind. According to the
writer, the family catecheses is very appropriate to help the faitful to improve the awareness of
children’s faith in family.
Family catecheses is intended to bring back the faith into the place where it should be,
that is family. Family catecheses wants to help parents to realize and to be aware of their
responsibility. The deep faith from parents gives the ability to find the opportunities where faith
can emphasize inside the conversation of parents and their children. Faith education can grow
well if there is a good relation between family members. Family catecheses asks parents to join
all the member of the family in founding family members in improving faith comprehension
based on the family members’ ability. Therefore, parents will realize about the responsibility
towards children’ faith education. Family catecheses is aimed to help parents realizing as faithful
people, willing to create circumstance which able to create faith communication in family, and to
become aware to use the chance where faith communication can occur, therefore parents realize
that faith is a dimension of family life.

From the writer’s result of research, this research has impact towards the catecheses in
Charles Borromeus region. Eventhough the impact has not been maximum yet since the result of
the research shows that parents’ role towards children’s faith education also has not been
maximum, by investigating the research which more or less 40% to 50%, caused by parents’
bussiness parents’ less understanding towards children’s faith education.
The writer suggests the catechism program to improve the awareness towards the
importance of parents’ role in children faith education in Saint Charles Boromeus region by
giving catecheses family chatecheses program and the example of family catechism preparation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATEKESE KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN
AKAN PERAN PENTING ORANG TUA BAGI PENDIDIKAN IMAN
ANAK DI LINGKUNGAN SANTO CAROLUS BORROMIUS
MARGOMULYO PAROKI SANTO YOSEPH MEDARI YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Menempuh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik


Disusun oleh:
Teresia Kus Margaritawati
101124022

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah “Katekese Keluarga Untuk Meningkatkan
Kesadaran Akan Peran Penting Orang Tua Bagi Pendidikan Iman Anak Di
Lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari
Yogyakarta”. Penulis mengambil judul ini karena penulis melihat keprihatinan di
lingkungan yaitu kurangnya kepedulian orang tua terhadap pendidikan iman anakanaknya, sebagian besar orang tua lebih mengutamakan segi intelektual dan
pendidikan formal di sekolah saja. Dengan kesibukan yang mengutamakan
kewajiban mereka untuk menafkahi keluarga membuat mereka lupa akan tugas
utamanya dalam mendidik anak mereka, sebagai pendidik yang bertanggung
jawab atas pendidikan anak-anak sebagai bekal dan pondasi untuk anak-anak
dalam menjalani kehidupan ini, kesibukan orang tua mengakibatkan kurang
memiliki waktu bersama anak-anak, selain itu orang tua menikah beda agama
yang mengakibatkan terbengkalainya pendidikan iman anaknya. Menurut penulis
katekese keluarga sangat cocok untuk membantu umat dalam meningkatkan
kesadaran pendidikan iman anak dalam keluarga.
Katekese keluarga tampil untuk mengembalikan iman itu ketempat dari
mana iman berasal, yakni keluarga itu sendiri. Katekese keluarga ingin menolong

orang tua untuk sadar dan yakin akan tugasnya. Iman yang dalam dari orang tua
memberi kemampuan pada mereka untuk menemukan kesempatan-kesempatan
dimana iman dapat masuk dalam pembicaraan orang tua dengan anak-anaknya.
Pendidikan iman dalam keluarga dapat subur jika ada kontak yang baik antar
anggota keluarga. Katekese keluarga ini mengajak orang tua untuk melibatkan
semua anggota keluarganya dalam pembinaan penghayatan iman sesuai dengan
kemampuan anggota keluarga, sehingga orangtua sadar akan tanggung jawab
mereka atas pendidikan iman anaknya dalam lingkup keluarga. Katekese keluarga
dimaksudkan untuk menolong para orang tua agar orang tua merasa diri sebagai
orang beriman, sanggup menciptakan iklim yang memungkinkan komunikasi
iman dalam keluarga dan menjadi peka untuk mempergunakan kesempatan
dimana komunikasi iman dapat terjadi, sehingga orang tua menyadari iman
sebagai dimensi hidup berkeluarga.
Dari hasil penelitian dari penulis bahwa penelitian yang dibuat ini
memiliki dampak terhadap katekese di lingkungan Carolus Boromius. Meskipun
dampaknya belum maksimal, karena dari hasil penelitian terlihat bahwa peran
orang tua untuk pendidikan iman anak dalam keluarga belum maksimal, dengan
mengkaji penelitan yang kurang lebih 40 % sampai dengan 50%, disebabkan
kesibukan orang tua, kurang fahamnya orang tua tentang pendidikan iman untuk
anak.

Penulis mengusulkan tentang program katekese untuk meningkatkan
kesadaran akan peran pentingnya orang tua bagi pendidikan iman anak di
Lingkungan Santo Carolus Boromius Margomulyo dengan memberikan program
katekese keluarga dan contoh persiapan katekese keluarga.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
The title of this undergraduate thesis is “Family catecheses to increase the
awareness of the important role of parent for children catecheses in saint Charles
Borromeus region Margomulyo Saint Joseph Parish Medari Yogyakarta”. The
writer took this title because the writer saw the thoughtfulness in the surroundings
that is the fewer parents’ awareness towards their children faith education. Most
of them only focus on the intellectual and formal education. As the activity that
gives priority on earning money, it makes them forget about their first
responsibility in taking care of their children. As responsible educators for the
children’s basic life, parents’ business makes them having less time togather with
their children. Besides, the different religion between parents makes children’s

faith education left behind. According to the writer, the family catecheses is very
appropriate to help the faitful to improve the awareness of children’s faith in
family.
Family catecheses is intended to bring back the faith into the place where
it should be, that is family. Family catecheses wants to help parents to realize and
to be aware of their responsibility. The deep faith from parents gives the ability to
find the opportunities where faith can emphasize inside the conversation of
parents and their children. Faith education can grow well if there is a good
relation between family members. Family catecheses asks parents to join all the
member of the family in founding family members in improving faith
comprehension based on the family members’ ability. Therefore, parents will
realize about the responsibility towards children’ faith education. Family
catecheses is aimed to help parents realizing as faithful people, willing to create
circumstance which able to create faith communication in family, and to become
aware to use the chance where faith communication can occur, therefore parents
realize that faith is a dimension of family life.
From the writer’s result of research, this research has impact towards the
catecheses in Charles Borromeus region. Eventhough the impact has not been
maximum yet since the result of the research shows that parents’ role towards
children’s faith education also has not been maximum, by investigating the

research which more or less 40% to 50%, caused by parents’ bussiness parents’
less understanding towards children’s faith education.
The writer suggests the catechism program to improve the awareness
towards the importance of parents’ role in children faith education in Saint
Charles Boromeus region by giving catecheses family chatecheses program and
the example of family catechism preparation.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus atas berkat dan
cinta kasih-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi

dengan

“KATEKESE


judul

KELUARGA

UNTUK

MENINGKATKAN KESADARAN AKAN PERAN PENTING ORANG
TUA BAGI PENDIDIKAN IMAN ANAK DI LINGKUNGAN SANTO
CAROLUS BORROMIUS MARGOMULYO PAROKI SANTO YOSEPH
MEDARI

YOGYAKARTA”.

Skripsi

ini

diajukan


untuk

memberikan

sumbangan pemikiran dan juga gagasan bagi keluarga di lingkungan Carolus
Borromius Margomulyo dalam meningkatkan Pendidikan Iman Anak.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menerima banyak bantuan,
dukungan, perhatian dan doa yang meneguhkan dan menguatkan dari berbagai
pihak yang sungguh berguna bagi penulis. Oleh karena itu, penulis ingin
mengungkapkan rasa terimakasih penulis kepada:
1.

Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J sebagai dosen wali dan dosen pembimbing
skripsi

yang

telah

membimbing,

mengarahkan,

mengoreksi

dan

meneguhkan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
2.

P. Banyu Dewa HS. S.Ag, M.Si selaku dosen penguji kedua, yang telah
berkenan membimbing penelitian dan membaca skripsi ini.

3.

FX. Dapiyana. SFK, M.Pd selaku dosen penguji ketiga yang juga telah
berkenan untuk membaca skripsi ini.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.

Para dosen Program Studi Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
mendampingi, membimbing, memberikan berbagai macam bentuk ilmu dan
pengalaman berharga serta cinta dan perhatian kepada penulis selama
menjalankan proses studi hingga selesai.

5.

Para bapak dan ibu karyawan-karyawati yang telah memberikan dukungan
dan perhatian dengan caranya masing-masing.

6.

Bapakku A.Seco Suparjo, ibuku Anastasia Ninik Kussawarti, kakakku Lia
& Yudi, Lusi & Dikna, Adikku Demas, Keponakanku Frano, Patu, & Pandu
yang selalu menjadi sumber semangat dan mendukung tiap langkahku.

7.

Bapak/Ibu Guru SDN Tlacap, Pandowoharjo Sleman, yang selalu memberi
semangat dan inspirasiku.

8.

Semua teman-teman seperjuanganku angkatan 2010 untuk segala cinta,
semangat, perhatian, pengalaman, kebersamaan dan persahabatan yang tak
akan pernah lekang oleh waktu.

9.

Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr dan Romo Yuventius Denny
Sulistyawan, Pr yang telah memberikan masukan dan dukungan untuk
penulisan skipsi ini.

10.

Seluruh umat Lingkungan Carolus Borromius Margomulyo atas waktu,
perhatian, dan kerjasamanya, sehingga penulis dapat melaksanakan
penelitian dengan baik.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

MOTO ..............................................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................
ABSTRAK .......................................................................................................

vii
viii

ABSTRACT .......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .....................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xiii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang ...................................................................................

1

B. Rumusan Masalah…………………………… ..................................

4

C. Tujuan Penulisan................................................................................

4

D. Manfaat Penulisan..............................................................................

5

E. Metode Penulisan ...............................................................................

5

F. Sistematika Penulisan .........................................................................

5

BAB II. KATEKESE KELUARGA DAN PERANANNYA BAGI
PENDIDIKAN DAN IMAN ANAK .................................................

7

A. Katekese Keluarga .............................................................................

8

1. Pengertian Katekese Pada Umumnya ............................................

8

2. Pengertian Keluarga .......................................................................

10

3. Pengertian Katekese Keluarga .......................................................

13

4. Tujuan Katekese keluarga……………………………………….... 14
5. Sasaran Katekese Keluarga………………………………………..

15

6. Kekhasan Katekese Keluarga……………………………………... 17
B. Pendidikan Iman Anak.......................................................................

xi

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Pengertian Pendidikan Iman Anak ................................................

17

2. Tujuan Pendidikan Iman Anak ......................................................

19

3. Pendidikan Iman Dalam Keluarga………………………………..

21

4. Faktor-faktor Perkembangan Iman Anak…………………………

24

a. Faktor Pendukung Perkembangan Iman Anak…………………

24

b. Faktor Penghambat Perkembangan Iman Anak……………….

29

5. Usaha-usaha Dalam Membantu Perkembangan Iman Anak…….

31

C. Peranan Katekese Keluarga Terhadap Pendidikan Iman Anak .........

34

D. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Iman Anak ..............................

36

BAB III. PERANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK
DI LINGKUNGAN CAROLUS BOROMIUS MARGOMULYO . 42
A. Gereja Santo Thomas Seyegan .........................................................

42

1. Sejarah Gereja Santo Thomas Seyegan.........................................

42

2. Profil Gereja Santo Thomas Seyegan ..........................................

46

3. Situasi Umum di Gereja Santo Thomas Seyegan .........................

51

B. Gambaran Umum Lingkungan Santo Carolus Borromius ...............

52

1. Letak dan batas-batas geografis Lingkungan Santo
Carolus Borromius ........................................................................

52

2. Kegiatan Umat di Lingkungan Santo Carolus Borromius ............

53

3. Situasi Sosial kemasyarakatan Umat Lingkungan Santo
Carolus Borromius ........................................................................

54

4. Situasi Ekonomi Umat Lingkungan Santo Carolus
Borromius Margomulyo………………………………………….

55

C. Penelitian Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Iman Anak
Di Lingkungan Santo Carolus Boromius Margomulyo…………….

55

1. Latar Belakang Penelitian…………………………………….. .

55

2. Tujuan Penelitian………………………………………………

58

3. Jenis Penelitian…………………………………………………

58

4. Instrumen Penelitian…………………………………………...

58

5. Responden Penelitian…………………………………………..

59

6. Waktu, Tempat dan Pelaksanaan Penelitian………………….. .

60

7. Variabel Penelitian……………………………………………..

60

D. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian……………………….. .

64

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Kuisioner tertutup………………………………………………

64

a. Identitas Responden………………………………………...

64

b. Pemahaman Katekese keluarga……………………………..

65

c. Pemahaman Perang Orang Tua dalam Pendidikan Iman
Anak………………………………………………………… 68
d. Pemahaman Orang Tua dan Anak tentang Pengertian
Katesese Keluarga…………………………………………… 73
e. Pemahaman Orang Tua dan Anak tentang Tujuan
Katesese Keluarga…………………………………………… 75
f. Pemahaman Orang Tua dan Anak Tentang KeKhasan
Katesese Keluarga…………………………………………… 78
g. Pemahaman Orang Tua Dalam Pendidikan Iman Anak
Dengan Pengertian Pendidikan Iman Anak………………… 80
h. Pemahaman Orang Tua Dalam Pendidikan Iman Anak
Dengan Tujuan Pendidikan Iman Anak…………………….

82

i. Pemahaman Peran Orang Tua Dengan Pengertian
Pendidikan Iman Anak Dalam Keluarga……………………. 84
j. Pemahaman Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Iman Anak
Tentang Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan
Iman Anak……………………………….…......................... 86
k. Pemahaman Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Iman Anak
Untuk Usaha-Usaha Yang Membantu Perkembangan Iman
Anak………………………………………………….......... 90
l. Pemahaman Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Iman
Anak………………………………………………………..

92

2. Kuisioner Terbuka……………………………………………… 95
a. Perang Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak………….

95

b. Faktor-faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Pendidikan iman Anak……………………………………… 97
c. Harapan Umat Dalam Rangka Meningkatkan Peran
Mereka Sebagai Pendidikan Iman…………………………..

98

E. KESIMPULAN……………………………………………………..

99

F. ASPEK KATEKETIK………………………................................

xiii

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV. USAHA MENINGKATKAN KESADARAN AKAN PERAN
PENTING ORANG TUA BAGI PENDIDIKAN IMAN ANAK
DI LINGKUNGAN SANTO CAROLUS BORROMIUS
MARGOMULYO….…...............................................................

103

A. Katekese Keluarga Model Shared Christian Praxis Sebagai Salah
Satu Bentuk Pendampingan Iman dalam Meningkatkan Peran
Orang Tua Sebagai Pendidik Iman………………………………… 104
1. Komponen Shared Christian Praxis………………………….

104

2. Langkah-langkah Katekese Model SCP……………………...

105

B. Usulan Program Katekese Keluarga Bagi Orang Tua Dalam
Rangka Meningkatkan Kesadaran Akan Peran Penting Orang Tua
Bagi Pendidikan Iman Anak Di Lingkungan Santo Carolus
Borromius Margomulyo…………………………………………… 109
1. Latar Belakang Program katekese Keluarga…………………..

109

2. Alasan Penyusunan Program………………………………….

111

3. Rumusan Tema dan Tujuan Program Katekese Keluarga……

111

4. Gambaran Pelaksanaan Program……………………………...

114

5. Matriks Program katekese Keluarga…………………………..

114

C. Contoh Persiapan Katekese Keluarga……………………………..

119

BAB V. PENUTUP…………………………………………………………

149

A. Kesimpulan………………………………………………………..

149

B. Saran……………………………………………………………….

151

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

156

LAMPIRAN………………………………………………………………..

158

Lampiran 1: Surat Permohonan Penelitian…………………………...

(1)

Lampiran 2: Pemberitahuan Pelaksanaan Penelitian…………………

(2)

Lampiran 3: Hasil Kuesioner Tertutup Anak-anak…………………...

(3)

Lampiran 4 : Hasil Kuesioner Tertutup Orang Tua…………………..

(12)

Lampiran 5 : Hasil Kuesioner Terbuka Orang Tua…………………..

(21)

Lampiran 6: Lembar Kuesioner……………………………………….

(23)

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan
kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama
Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, h. 8.
B. Singkatan Dokumen Gereja
AA

: Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili vatikan II tentang
Kerasulan Awam, 7 Desember 1965

CT

: Catechesi Tradendae,Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II
kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang
katekese masa kini, 16 Oktober 1979

FC

: Familiaris Consorti, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II
kepada para uskup, imam-imam dan umat beriman tentang peranan
keluarga Kristen dalam dunia modern, 22 November 1981

GE

: Gravissimum Educationis,Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II
kepada para uskup, imam-imam dan umat beriman tentang pendidikan
Kristen, 28 Oktober 1965

GS

: Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang
Gereja di Dunia ini, 7 Desember 1965

KHK : Kitab Hukum Kanonik ( Codex luris Canonici), diundangkan oleh
Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Singkatan Lain
art

: Artikel

GBHN

: Garis Besar Haluan Negara

h

: Halaman

hh

: Halaman-halaman

KWI

: Konferensi Waligereja Indonesia

Kan

: Kanon

No

: Nomor

WIB

: Waktu Indonesia Barat

SCP

: Shared Christian Praxis

SDM

: Sumber daya manusia

OMK

: Orang muda katolik

PMA

: Perumahan margomulyo asri

RT

: Rukun tetangga

RW

: Rukun warga

PNS

: Pegawai negri sipil

KAS

: Keuskupan Agung Semarang

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Paus Yohanes Paulus II dalam Nota Pastoral 2007 Gereja
berharap bahwa perkawinan dan hidup berkeluarga disiapkan dengan lebih baik.
(KAS 2007:17). Begitupula harapan pasangan calon pengantin yang akan
mengikat dalam pernikahan kudus, mereka diharapkan untuk mendaftarkan diri
kurang lebih tiga bulan sebelum hari pernikahan mereka, itu dimaksudkan agar
mereka dapat mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah ada dalam Gereja Katolik
salah satunya adalah kanonik. Tujuan kanonik adalah untuk mempersiapkan calon
pengantin dalam proses membina rumah tangga dapat di persiapkan dengan baik,
terlebih dalam mendidik anak-anak yang akan dipercayakan Tuhan kepada
mereka.
Pada umumnya orang tua akan mendidik anak-anak mereka dengan
sebaik-baiknya juga memperhatikan pertumbuhan mereka baik itu pertumbuhan
secara fisik, pergaulan, tata krama, maupun pertumbuhan psikologis dan tidak
kalah pentingnya adalah pertumbuhan imannya. Di jaman yang sangat canggih
dan modern ini banyak dampak negatif yang bisa di timbulkan salah satunya bisa
menyebabkan iman anak-anak dalam kehidupan sehari-hari menjadi semakin
tidak jelas. Ada orang yang menyebut zaman sekarang ini sebagai zaman yang
“keras”, sehingga sudah selayaknya bila keluarga perlu menjadi pelindung bagi
anak-anak yang sedang tumbuh (Sugiarti, 1999:7). Orang tua merupakan keluarga
terdekat dengan anak-anak ini, maka mereka harus mendidik iman anaknya sedini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

mungkin, sehingga ini sesuai dengan harapan Gereja dalam nota pastoral (KAS,
2007:23-24), di mana semua keluarga katolik berusaha sekuat tenaga untuk
menjadikan keluarga mereka sebuah Gereja kecil. Sebuah paguyuban umat
beriman seperti digambarkan dalam Kitab Kisah Para Rasul 2:41-47 dan 4: 32-37.
Dari kutipan Nota Pastoral (KAS, 2007:25) itu jelas bahwa Gereja
berharap banyak terhadap orang tua dalam kehidupan sehari-hari untuk mendidik
anak-anak. Dengan keterlibatan orang tua diharapkan anak-anak terbantu dalam
proses tumbuh dan berkembang terlebih dalam perkembangan iman mereka.
Apabila kehidupan anggota keluarga dijiwai dengan iman yang terutama ditandai
oleh sikap hormat dan kasih Kristus dan Gereja-Nya. Sehingga iman mereka
hendaknya diyakini, dipahami, diungkapkan, dirayakan, diwartakan dan
diamalkan secara terus menerus, baik di dalam maupun diluar rumah. Mendidik
anak-anak dalam kehidupan sehari-hari ini tidak hanya teori melainkan dengan
praktek tindakan. Dengan tindakan sehari-hari maka akan tercipta komunikasi
iman antara anak dan orang tua, dan dibimbing untuk semakin mengenal Allah,
dengan demikian peran orang tua sangat penting dalam memberikan teladan untuk
anak-anak mereka dikehidupan sehari-hari.
Keprihatinan yang sering muncul adalah kurangnya kepedulian orang tua
terhadap pendidikan iman anak-anaknya. Sebagian besar orang tua lebih
mengutamakan segi intelektual dan pendidikan formal di sekolah, mungkin
dikarenakan orang tua sibuk, sehingga pendidikan iman kurang diperhatikan. Hal
tersebut bisa mengakibatkan identitas dan iman kekatolikan anak-anak bisa tidak
berkembang dan akan semakin hilang. Akibat terlalu sibuk keluarga-keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Kristiani mulai mengalami ketidakjelasan iman mereka kepada Allah. Dengan
kesibukan yang mengutamakan kewajiban mereka untuk menafkahi keluarga
membuat mereka lupa akan tugas utamanya dalam mendidik anak mereka, orang
tua sebagai pendidik yang bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak sebagi
bekal dan pondasi untuk anak-anak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Situasi yang seperti itu dialami oleh sebagian besar keluarga pada jaman
sekarang ini. Ini yang menyebabkan penulis merasa prihatin setelah melihat
situasi beberapa keluarga di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo
yang banyak memiliki masalah dalam mendidik iman anak dalam keluarga.
Sebagian besar karena mereka sibuk bekerja ataupun mengerjakan pekerjaan
rumah tangga sehingga sebagian orang tua kurang memiliki waktu bersama anakanak, selain itu juga masalah mendidik anak yang kedua orang tua mereka
menikah beda agama yang mengakibatkan terbengkalainya pendidikan iman bagi
anaknya. Pada umumnya orang tua hanya mengajarkan doa-doa pokok kepada
anak-anak mereka, sedangkan untuk masalah perkembangan iman, para orang tua
menyerahkan kepada sekolah dan guru Sekolah Minggu.
Dengan melihat keprihatinan tersebut, menurut penulis katekese keluarga
sangat cocok untuk membantu umat dalam meningkatkan kesadaran pendidikan
iman anak dalam keluarga. Dengan katekese keluarga diharapkan para orang tua
bisa menyadari tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik supaya kehidupan
anak-anaknya dapat seimbang baik dari segi rohani maupun jasmani. Dengan
demikian penulis bermaksud membantu umat di lingkungan Santo Carolus
Borromius Margomulyo dengan memberikan pemikiran melalui katekese

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

keluarga agar para keluarga di lingkungan Santo Carolus Borromius semakin
sadar dan faham bagaimana pentingnya pendidikan iman anak di dalam keluarga.
Dengan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul “Katekese
Keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi
Pendidikan Iman Anak di Lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo
Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apa itu katekese keluarga dan apa perannya untuk pendidikan iman anak ?
2. Sejauh mana orang tua di lingkungan Carolus Borromius Margomulyo
menyadari peran mereka dalam pendidikan iman anak mereka?
3. Bagaimana usaha orang tua untuk meningkatkan kesadaran orang tua dalam
mendidik iman anak mereka?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Agar keluarga kistiani di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo
dapat memahami dan menghayati arti pentingnya katekese keluarga dalam
usaha meningkatkan kesadaran akan peran orang tua bagi pendidikan iman
anak.
2. Mengetahui sejauh mana para orang tua di lingkungan Santo Carolus
Borromius Margomulyo menjalankan peran mereka dalam mendidik iman
anak-anak mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

3. Memberi usulan program katekese dalam usaha meningkatkan kesadaran
akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo
Carolus Borromius Margomulyo.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang ada dalam penulisan ini adalah :
1. Untuk memahami pentingnya katekese keluarga dalam pendidikan iman anak.
2. Untuk Mengetahui sejauh mana para orang tua di lingkungan Santo Carolus
Borromius Margomulyo menjalankan peran mereka dalam mendidik iman
anak-anak mereka.
3. Untuk menemukan cara meningkatkan kesadaran akan peran penting orang
tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius
Margomulyo.
E. Metode Penulisan
Dalam tugas akhir ini, dan dalam penelitian penulis menggunakan metode
deskriptif analitis, penulis mencoba untuk menemukan masalah juga kondisi peran
orang tua dalam pendidikan iman anak di Lingkungan Santo Carolus Borromius
Margomulyo, untuk melengkapi data penulis menggunakan metode kualitatif.
Kemudian penulis mengusulkan pemikiran melalui katekese keluarga yang dapat
meningkatkan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di Lingkungan
Santo Carolus Borromius Margomulyo.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas, penulis menyampaikan pokok –
pokok sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Bab I

: Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan
permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika
penulisan.

Bab II

: Bab ini akan menguraikan tentang pengertian katekese pada umumnya,
pengertian keluarga, pengertian katekese keluarga, faktor-faktor yang
mempengaruhi

perkembangan

perkembangan

iman

anak

dan

serta

yang

menjadi

usaha-usaha

dalam

penghambat
membantu

perkembangan iman anak dan menguraikan peran katekese keluarga
terhadap pendidikan iman anak.
Bab III : Bab ini menggambarkan situasi orang di lingkungan Santo Carolus
Borromius Margomulyo stasi Santo Thomas Seyegan Paroki Santo
Yoseph Medari, bab III ini juga menguraikan tentang gambaran umum
stasi dan peran orang tua dalam pendidikan iman anak di lingkungan
Santo Carolus Borromius Margomulyo serta penelitian, pembahasan dan
kesimpulan mengenai peran orang tua dalam pendidikan iman anak di
lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo.
Bab IV : Berisi tentang usulan program katekese untuk meningkatkan kesadaran
akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan
Santo Carolus Borromius Margomulyo dengan memberikan program
katekese keluarga dan contoh persiapan katekese keluarga.
Bab V : Berisi kesimpulan dari seluruh rangkaian bab yang sudah diuraikan
serta saran dari penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

BAB II
KATEKESE KELUARGA DAN PERANANNYA
BAGI PENDIDIKAN DAN IMAN ANAK
Dalam bab II ini, penulis akan membahas secara khusus tentang katekese
keluarga dan peranannya bagi pendidikan iman anak di mana pembahasannya
akan diungkapkan secara teoritis sesuai dengan bahan-bahan kepustakaan.
Tujuannya agar para orang tua diberi gambaran tentang katekese keluarga serta
perannya bagi pendidikan iman anak, sehingga para orang tua akan semakin sadar
akan pentingnya pendidikan iman keluarga. Dengan katekese keluarga orang tua
diajak untuk berpikir bahwa sebagai pendidik yang utama peranan orang tua
untuk mendidik anak agar anak itu memiliki bekal serta prinsip dalam
menghadapi kehidupan baik itu didalam masyarakat dan Gereja.
Bab II ini akan dibagi menjadi empat bagian yaitu katekese keluarga,
pendidikan iman anak, peranan katekese keluarga terhadap pendidikan iman anak
dan peran orang tua dalam pendidikan iman anak, dalam setiap bagian ini ada
beberapa topik untuk dibahas. Pada bagian pertama ada beberapa topik antara lain
pengertian katekese pada umumnya, pengertian keluarga itu sendiri, pengertian
katekese keluarga, tujuan katekese keluarga, sasaran katekese keluarga dan
kekhasan katekese keluarga. Bagian kedua tentang pendidikan iman anak berisi
beberapa topik antara lain pengertian pendidikan anak, tujuan pendidikan iman
anak, pendidikan iman dalam keluarga, faktor-faktor perkembangan iman anak
dan usaha-usaha dalam membantu perkembangan iman anak. Sedangkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

bagian ketiga ini penulis membahas tentang peranan katekese keluarga terhadap
pendidikan iman anak dan bagian terakhir pada bab II ini akan dibahas tentang
peranan orang tua dalam pendidikan iman anak.
A. Katekese Keluarga
Pada bagian ini penulis ingin membahas tentang pengertian katekese pada
umumnya, kemudian pengertian keluarga, pengertian katekese keluarga, tujuan
katekese keluarga, sasaran katekese keluarga dan yang terakhir kekhasan katekese
keluarga. Sebagai salah satu aspek katekese umat, katekese keluarga bisa dipakai
untuk nmenggambarkan bentuk katekese dewasa yang ditujukan kepada orang tua
untuk menolong mereka dalam pendidikan iman anak mereka.
1. Pengertian Katekese Pada Umumnya
Menurut Telaumbanua dalam Rukiyanto (2012:59) Kata “katekese”
berasal dari kata Yunani katekeo yang berarti membuat bergema. Istilah ini
kemudian dipergunakan oleh umat kristiani menjadi istilah khusus dalam bidang
pewartaan. Dalam Kitab Suci, katekese dimengerti sebagai pengajaran,
pendalaman, dan pendidikan iman agar orang semakin dewasa dalam iman (lihat
misalnya Luk. 1:3; Kis. 18:25; Kis. 21:21; Rom. 2:18; 1Kor. 14:19; dan Gal. 6:6).
Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae menegaskan
bahwa katekese adalah “pembinaan anak-anak, kaum muda, dan orang - orang
dewasa dalam iman, khususnya menyampaikan ajaran Kristen yang pada
umumnya diberikan secara organis dan sistematis dengan maksud mengantar para
pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen” (CT 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Dengan demikian, katekese dapat diartikan sebagai usaha Gereja untuk
membantu umat agar semakin berkembang dalam iman serta dapat mewujudkan
iman itu dalam hidup sehari-hari. Pembinaan iman ini diberikan baik untuk anakanak, kaum muda, maupun orang dewasa. Usaha pembinaan iman dengan
menyampaikan ajaran Kristiani bagi umat ini merupakan tanggung jawab Gereja
yang penting.
Menurut Prasetya (2006:81), Katekese dapat diartikan sebagai : 1)
mewartakan Injil kepada orang lain yang belum mengenal Yesus, dengan tujuan
agar orang tersebut bertobat dan menyatakan pengakuan iman akan Yesus, serta
dilakukan dengan memperhatikan sistematisasi dan perorganisasian materi; 2)
komunikasi iman yang berlangsung dalam rangka persekutuan iman, artinya
bahwa kegiatan ini pertama-tama berbicara tentang iman Katolik, dilakukan di
antara orang-orang beriman Katolik, dan dalam usaha untuk mengembangkan
iman Katolik satu sama lain.
Menurut Heryatno (2010:1), Katekese menekankan pentingnya peran umat
dalam prosesnya karena katekese juga tanggung jawab setiap umat yang telah
masuk dalam persekutuan dengan Kristus melalui pembaptisan. Katekese dapat
menjadi sarana bagi umat untuk mengolah pengalaman menjadi kesaksian akan
kasih Kristus yang telah mereka rasakan sehingga dapat saling meneguhkan satu
sama lain, dalam kerangka komunikasi iman, yang menjadi titik tolak dalam
katekese ialah pengalaman hidup orang beriman yang sungguh menghayati
imannya di tengah-tengah pergulatan hidup sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Katekese adalah usaha saling menolong terus menerus dari setiap orang
untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi maupun bersama menurut pola
Kristus menuju kepada hidup kristiani yang dewasa penuh (Carolin,1985:10).
Menurut Carolin rumusan katekese di atas tadi nampaknya sesuai untuk
diterapkan pada lingkup keluarga, di mana mereka saling merasa terikat dan
mempunyai tanggung jawab moril satu terhadap yang lain sehingga usaha saling
tolong menolong yang terus menerus kiranya dapat sungguh diusahakan dan
diwujudkan di kalangan mereka. Baik secara verbal atau non verbal, dengan
tindakan sikap yang lebih berbicara.
2. Pengertian Keluarga
Pendidikan anak dalam lingkungan keluarga merupakan awal dan sentral
bagi seluruh pertumbuhan dan perkembangan si anak menjadi individu yang
dewasa. Kiranya kita bisa menamakan keluarga adalah “Sekolah Cinta Kasih”,
cinta kasih orang tua yang sebenarnya adalah perpaduan antara cinta kasih
seorang ibu dan cinta kasih seorang ayah. Cinta ibu sifatnya menghangatkan atau
memberi kehangatan, menumbuhkan rasa diterima dan menanamkan rasa aman.
Sedang cinta kasih ayah sifatnya mengembangkan kepribadian, menanamkan
disiplin, memberikan arah dan dorongan serta bimbingan agar si anak kian berani
dalam menghadapi kehidupan. Keduanya menghidupkan, bukan sebaliknya
(Kartono, 1992:8).
Menurut Caroline, keluarga adalah kelompok yang hidup, jika kita
sungguh menukik dan mendalami hidup keluarga, maka kita akan menemukan
suatu kehidupan yang dinamis. Mereka selalu menemukan sesuatu hal yang baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

atau terlempar dalam suasana dan situasi yang baru, sebagai gambaran, kita dapat
melihat bagaimana pasangan baru yang mulai mengikat janji. Memahami
pengertian keluarga yang hidup dalam masyarakat, kiranya lebih membantu kita
untuk mengetahui dan mengerti harapan, kebutuhan, dan problematik yang ada
dalam keluarga. tetapi pada dasarnya semua keluarga mengalami keterpecahan
dalam memainkan perannya sebagai kepala keluarga dalam keluarga inti atau
keluarga kecil.
Menurut Dokter Billings, dalam Caroline (1985:3-5) bahwa peranan
keluarga dengan indah sekali pada konggres tentang keluarga di Madras-India
tahun 1983. Dikatakan “Keluarga adalah akar segenap pertumbuhan manusia.
Padanya tergantung nasib suatu bangsa, kemanusiaan dan Gereja”.
Keluarga adalah lingkungan hidup pertama dan utama bagi setiap anak.
Dalam keluarga ini anak mendapat rangsangan, hambatan atau pengaruh yang
pertama-tama dalam pertumbuhan dan perkembangannya, baik perkembangan
biologis maupun perkembangan jiwanya atau pribadinya, anak mulai mengenal
masyarakat sekitar. Karena dalam keluarga anak mempelajari norma dan aturan
permainan dalam hidup bermasyarakat (Kartono, 1992:27-28).
Keluhuran dan kesucian hidup berkeluarga sungguh menjadi keyakinan
dasar agar mereka dapat memahami hidup berkeluarga bukan sekedar menikah,
asal menikah, tetapi diyakini sebagai yang istimewa, indah, dan membahagiakan.
Keyakinan ini menjadi nyata ketika hidup berkeluarga dibangun dengan sikapsikap tertentu, yaitu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, dijalani dengan serius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

dan penuh kebebasan, serta diyakini akan membuahkan kebahagiaan dalam
hidupnya, meski harus menghadapi pelbagai tantangan dan kesulitan (Prasetya,
2014:2).
Sedangkan menurut Pudjiono (2007:2) keluarga adalah unit dasar dari
masyarakat : menurut rencana Allah, keluarga terdiri dari satu pria, satu wanita,
dan anak-anak, keluarga juga tempat pertama dan utama untuk melatih dan
mendidik anak, juga tempat untuk melatih para calon pemimpin. Pudjiono juga
menegaskan bahwa keluarga Kristen merupakan sebuah Gereja kecil, karena
Gereja juga mengajarkan, bahwa Allah menyiapkan dan memberkati perkawinan
dan keluarga karena beliau mempunyai rencana dan tujuan tertentu. Menurut
Kitab Suci, perkawinan dan keluarga disiapkan dan diberkati oleh Allah sendiri.
Melalui perkawinan, seorang pria dan wanita diutus untuk beranak cucu dan
bersatu menjadi satu pasangan yang tak-terpisahkan (kej 1-2). Karena Keluarga
menjadi komunitas kehidupan dan kasih yang ditandai oleh sikap hormat dan
syukur terhadap anugrah kehidupan serta kasih timbal-balik dari semua
anggotanya (KAS, 2007:22). Cooke menambahkan bahwa keluarga merupakan
lingkungan pertama-tama iman dibentuk, dibesarkan, karena dalam keluarga itu
iman yang hidup dan aktif timbul menjadi kenyataan (1972:5).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, bahwa keluarga adalah sebuah
hubungan yang terdiri dari suami dan istri serta anak-anak yang dikaruniakan atas
dasar cinta kasih hubugan suami dan istri. Keluarga juga merupakan suatu proses
awal kehidupan yang pertama bagi seorang laki-laki dan seorang perempuan
setelah keduanya disatukan dalam ikatan pernikahan kudus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3. Pengertian katekese Keluarga
Dewasa ini semakin meluas dan berkembang pemikiran mengenai paham
Gereja Umat Allah di mana salah satu faktor pentingnya adalah melibatkan semua
anggotanya dalam membina penghayatan iman, menurut kemampuan dan
sumbangannya masing-masing. Katekese keluarga lahir dari krisis yang sedang
dialami katekese modern dan karya pastoral dewasa ini, bahwa karya itu tidak
sanggup membawa pengaruh atau menangapi kebutuhan masa yang luas dalam
masalah iman. Krisis timbul karena adanya transisi baik dalam Gereja maupun
dalam hidup masyarakat ( Egong, 1983: 17).
Katekese keluarga tampil untuk mengembalikan iman itu ketempat dari
mana iman berasal, yakni keluarga itu sendiri. Katekese keluarga ingin menolong
orang tua untuk sadar dan yakin akan tugasnya. Iman yang dalam dari orang tua
memberi kemampuan pada mereka untuk menemukan kesempatan-kesempatan di
mana iman dapat masuk dalam pembicaraan orang tua dengan anak-anaknya.
Pendidikan iman dalam keluarga dapat subur jika ada kontak yang baik antar
anggota keluarga.
Tak mungkin terjadi dialog pada taraf iman bila dialog pada taraf manusia
tidak dipupuk. Iman yang dihayati dalam hidup sehari-hari dapat diteguhkan,
diperdalam melalui komunikasi satu sama lain. Jadi katekese keluarga yang
dimaksud adalah katekese yang diselenggarakan di Paroki untuk para orang tua
dan yang sekaligus menjadi katekese dari orang tua kepada anak-anak mereka
dalam lingkup keluarga. Katekese keluarga dalam arti yang paling khas ialah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

segala sesuatu yang terjadi di rumah antara orang tua dengan anak-anak dalam
komunikasi iman (Egong, 1983:18-20).
4.

Tujuan Katekese Keluarga
Sebagai salah satu aspek dari Katekese Umat, Katekese Keluarga

bertujuan: membangkitkan kesadaran dan pandangan lebih terang tentang tugas
orang tua dalam hidup dan iman dari ke hari baik dalam hubungan mereka satu
sama lain maupun dengan anak-anak mereka. Katekese Keluarga tampil untuk
mengembalikan iman itu ke tempat dari mana iman berasal yakni keluarga itu
sendiri. Oleh sebab itu katekese keluarga ingin menolong orang tua untuk sadar
dan yakin akan tugasnya yakni membina iman anak-anak mereka. Karena sudah
sejak bertahun-tahun tugas dan tanggung jawab pembinaan iman anak-anak
diambil alih oleh sekolah dan paroki. Akibatnya orang tua tidak berani memikul
tanggung jawab, sebab mereka ragu-ragu apakah mereka mampu. Mereka kurang
yakin bahwa membina iman anak-anak merupakan tugas mereka yang utama
(egong, 1983: 24).
Katekese keluarga juga mau menciptakan dialog antar orang tua dengan
memandang mereka sebagai partner percakapan yang sungguh-sungguh.
Penekanan ini diletakkan pada usaha bersama-sama untuk memperdalam dan
menghayati iman mereka sendiri serta memperoleh pandangan lebih jelas tentang
tugas dan tanggung jawab mereka selaku pendidik yang pertama dan utama bagi
anak-anak yang dipercayakan kepada mereka. Tidak hanya tentang tugas dan
tanggung jawab, tetapi juga tentang kesadaran beriman yang goyah dalam hidup
mereka sebagai orang beriman (egong, 1983: 25).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Dari pernyataan di atas kita diajak untuk menyadari, lebih-lebih keluarga
Kristiani bahwa peran mereka sebagai orang tua untuk mendidik anak-anaknya
sangatlah pokok dan wajib, demi perkembangan iman anak-anak apalagi untuk
situasi saat ini dimana pengaruh perkembangan jaman saat ini sangat pesat. Jika
kita sebagai orang tua tidak bersikap fleksibel, dalam arti kita bisa menempatkan
posisi kita di mana kita bisa menjadi teman anak-anak, bisa menjadi guru anakanak, tetapi kita juga bisa bertindak sebagai pengawas, dengan komunikasi dan
menjadikan partner anak-anak akan semakin terbuka sehingga iman mereka
semakin terbentuk. Dengan Katekese Keluarga ini, diharapkan hubungan antar
keluarga semakin erat.
Menurut Dwi Wuryani (1994:72), tujuan dari katekese keluarga adalah
untuk meyakinkan orang tua bahwa mereka adalah pengajar hidup dalam keluarga
yaitu pengajar mengenai hidup dan iman di dalam keluarga mereka masingmasing. Sebab itu Katekese Keluarga pada dasarnya mau menyadarkan dan
membantu para orangtua untuk tidak menitipkan dan melemparkan tanggung
jawab pada pihak lain sehubungan dengan pendidikan anak-anak mereka
(Caroline, 1985:8).
5. Sasaran Katekese Keluarga
Dari semua yang telah dijabarkan di atas agar tercapai tujuan katekese
keluarga, hendaknya ditentukan terlebih dahulu sasaran katekese keluarga
sehingga proses dari katekese keluarga itu semakin jelas. Di sini dapat dilihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

secara jelas bahwa sasaran dari Katekese Keluarga adalah keluarga itu sendiri
yang terdiri dari suami-istri, dan anak-anak.
Menurut Caroline (1985:10-11) meskipun sasaran dari Katekese Keluarga
adalah keluarga itu sendiri, tetapi melihat pengertian keluarga yang hidup di
Indonesia dan di sekitar kita, serta pengaruh yang menyentuh keluarga inti/kecil,
maka kita dapat menentukan sasaran dengan cara bertahap. 1). Kiranya kelompok
suami-istri, bapak-ibu, mereka bertanggung jawab langsung pada anak-anaknya,
kepada Tuhan, Negara dan masyarakat sekitarnya. 2). Anggota keluarganya
sendiri yang serumah, keluarga inti dan mereka yang seiman yang hidup dalam
satu atap. 3). Kiranya hanya terjadi sewaktu-waktu, sehubungan dengan tradisi
atau sesuatu peristiwa-peringatan yang mengumpulkan mereka, yakni kaum
kerabat-sanak saudara. Dengan demikian mereka mungkin bisa lebih saling
mempengaruhi dan membantu dalam iman dan penghayatan Kristiani mengenai

Dokumen yang terkait

Upaya peningkatan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak.

0 4 153

Katekese sebagai usaha untuk meningkatkan penghayatan iman umat di Lingkungan Santo Longinus Naisau B Paroki Santa Sesilia Kotafoun-Atambua.

0 6 125

Upaya peningkatan hidup rohani keluarga kristiani di Lingkungan Santo Paulus Maguwoharjo Paroki Marganingsih Yogyakarta melalui katekese keluarga.

0 1 150

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Sumbangan katekese keluarga terhadap peningkatan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri.

1 10 148

Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta

0 15 207

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Upaya meningkatkan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dalam keluarga di Kring Santo Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto - USD Repository

0 1 134

Sumbangan katekese keluarga terhadap peningkatan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri - USD Repository

0 0 146

Upaya meningkatkan peranan orang tua sebagai pendidik iman anak melalui katekese di Stasi Santo Mikael Poncowati Paroki Santa Lidwina Bandar Jaya Lampung Tengah - USD Repository

0 4 141