Upaya peningkatan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Judul skripsi UPAYA PENINGKATAN TANGGUNGJAWAB
KELUARGA KATOLIK DI PAROKI SANTO PETRUS PEKALONGAN
TERHADAP PENDIDIKAN IMAN ANAK dipilih berdasarkan kesan pribadi
penulis bahwa pelaksanaan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo
Petrus Pekalongan dalam mendidik iman anak masih kurang. Padahal keluarga
merupakan sekolah pertama dan utama dalam mendidik iman anak. Maka
keluarga-keluarga Katolik Santo Petrus Pekalongan perlu meningkatkan
pelaksanaan tanggungjawab dalam mendidik iman anak-anak mereka.
Keprihatinan lain yang masih dialami oleh keluarga-keluarga Katolik dalam
melaksanakan tanggungjawab mereka yakni kurangnya waktu bersama anak oleh
karena tuntutan pekerjaan, perubahan teknologi komunikasi yang begitu cepat
mempengaruhi anak terhadap sikap dan tindakannya. Anak asyik dengan
dunianya sendiri. Kebanyakan orang tua masih menyerahkan pendidikan iman
anak kepada pihak lain, seperti guru agama atau sekolah Minggu.
Persoalan pokok pada skripsi ini bagaimana keluarga Katolik dapat
meningkatkan pelaksanaan tanggungjawab mereka dalam mendidik iman anakanaknya. Dalam rangka menanggapi permasalahan pokok tersebut, penulis
melakukan studi pustaka yang bersumber dari Kitab Suci, dokumen-dokumen

Gereja, dan juga pandangan para ahli mengenai tanggungjawab keluarga Katolik
terhadap pendidikan iman anak. Di samping itu, untuk memperoleh gambaran
pelaksanaan tanggungjawab keluarga Katolik terhadap pendidikan iman anak
penulis melakukan penelitian dengan cara pengamatan, penyebaran kuesioner, dan
wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tanggungjawab keluarga
Katolik terhadap pendidikan iman anak di paroki Santo Petrus Pekalongan masih
kurang. Hal ini terlihat dari keempat unsur koinonia, kerygma, leiturgia, dan
diakonia yang kurang nampak dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian,
umat paroki Santo Petrus Pekalongan memiliki harapan melalui pendampingan
rekoleksi keluarga guna meningkatkan pelaksanaan tanggungjawab keluarga
Katolik dalam mendidik iman anak. Maka dari itu, penulis mengusulkan program
pendampingan rekoleksi keluarga sebagai upaya untuk meningkatkan
tanggungjawab keluarga Katolik di paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap
pendidikan iman anak-anak mereka sehingga anak-anak dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang berguna bagi sesama dan semakin mencintai
Sang Pencipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
 

Thesis title IMPROVEMENT EFFORT OF CATHOLIC FAMILY
RESPONSIBILITY AT SAINT PETER PARISH PEKALONGAN
TOWARDS CHILDREN FAITH EDUCATION is chosen based on the
personal impression that the implementation of the responsibilities of Catholic
families in the parish of Saint Peter Pekalongan in education children is still
lacking faith. Whereas the family is the first and primary schools to educate
children of faith. Then Catholic families Saint Peter Pekalongan need to improve
the implementation of the responsibility to educate their children faith. Another
concern that is still experienced by Catholic families in carrying out their
responsibilities namely the lack of time with children because of work demands,
nassive changing of communication technology affects both the attitude and
actions of children. Child absorbed in his own world. Most of parents are still
handing children faith education to others, such as religious teachers or Sunday
schools.
The main problem in this thesis how Catholic Family can improve the
implementation of their responsibilities in educating their children faith. In order
to respond these main problems, the authors conducted a literature that comes

from Scripture, Church documents, and also the experts views on Catholic
families responsibilities toward to children faith education. Besides that, to gain
an overview of the implementation of Catholic families responsibilities toward to
children faith education, the authors conducted a research by observation,
questionnaires, and interviews.
The research results showed the implementation of the responsibilities of
Catholic family against faith education of children in the parish of Saint Peter
Pekalongan are still lacking. This can be seen from the four elements of koinonia,
kerygma, liturgy, and diakonia are less visible in everyday life. However, the
parishioners of Saint Peter Pekalongan have hope through recollection assistance
for the improvement of Catholic families responsibilities toward to children faith
education. Therefore, the authors proposes family recollection assistance program
as an effort to increase the Catholic families responsibilities toward to children
faith education at the Saint Peter Pekalongan parish so that children can grow and
develop as an useful people for others and more loving God as The Creator.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


UPAYA PENINGKATAN TANGGUNGJAWAB KELUARGA KATOLIK
DI PAROKI SANTO PETRUS PEKALONGAN TERHADAP
PENDIDIKAN IMAN ANAK

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:
Agnes Garlosi Kusumaningrum
NIM: 111124023

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
UPAYA PEIYINGKATAI\i TAITGGTJNGJAWAB KELUARGA KATOLIK
DI PIROKI SAI\iTO PETRUS PEKALONGATT TERIIADAP
PENDIDIKAN IMAN ANAK

Oleh:
Agnes Garlosi Kusumaningrum

NIM:

:

111124A23

Telah disetujui oleh:


I

DosenPembimbin!

,,,J-l.ww,sr,M'd

1l

Tanggal 8 Maret 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
T]PAYA PEI\TINGKATAI\{ TANGGUNGJAWAB KELUARGA KATOLIK
DI PAROKI SANTTO PETRUS PEKALONGAN TERHADAP
PEI\IDIDIKAN IMAN ANAK

T

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Agnes Garlosi Kusumaningrum

NIMi 111124023
Telah.dip;rtahankan di depan Panitia Penguji

Yogyakarta, 29 I!darct2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

rll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Kedua orang tuaku Agus Sundoro dan Clara Harnati
Adikku Cornelia Sundari Kusumaningtyas
Seluruh umat Paroki Santo Petrus Pekalongan


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Jika kita yang hina dan tidak layak ini, memohon bantuan Tuhan siang dan
malam, kiranya perlu juga kita bersedia mendengarkan dan mengabulkan
permintaan sesama saudara kita”
(Santa Agnes)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERI\TTATAAI\I KEASLIAN KARYA

Saya

menyaakt dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini


tidak memuat karya atau r':bagian karya orumg lain, kecuali yang telah disebu&an
dalam kutipan dan daftar

pustaka

layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Maret 201 6
Penulis,

Agnes Garlosi Kusumaningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PEF,I\TYATAAI\I PERSETUJUAI\T
PUBLIKASI KARYA ILMIAH T}NTT]K KEPENTINGAN AKAI}ENilIS

t
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhanna:


Nama

: Agnes Gadosi Kusumaningnrm

NomorMahasiswa :111124023
Demi pengembangan ihnu pengetatruarq saya menoberikan kepada perpustakaan

universitas sanata Dhtrma karya ilmiah saya yang berjudul UPAYA

PENINGKATAN TANGGUNGJA1YAB KELUARGA KATOLIK DI
PARCKI SAFTTO PETRUS PEKALCNGAI\I TERILEDAP PEFil}IBIKAN

IMAN ANAK

beserta perangkat yang diperlukan, Dengan demikian saya

raemberikaa kepada perpustakaaa Universitas Sanata Dhanna

hak uofift


menyimpan, mangalihkan rlalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalm data, mendistribusikan secare terbatas, dan mennpr$likasikao di
internet atau media lain untuk kepntingan akademis tanpa perlu minta izin dari
saya maupurt memberikan rr:yalti selama tetap mencantumkaa

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarf,a
Pada tanggal 29 Maret 201 6

Yangmenyatakan

W
/

Agnes Garl osi Kusumaningrun

vii

naru

saya sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Judul skripsi UPAYA PENINGKATAN TANGGUNGJAWAB
KELUARGA KATOLIK DI PAROKI SANTO PETRUS PEKALONGAN
TERHADAP PENDIDIKAN IMAN ANAK dipilih berdasarkan kesan pribadi
penulis bahwa pelaksanaan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo
Petrus Pekalongan dalam mendidik iman anak masih kurang. Padahal keluarga
merupakan sekolah pertama dan utama dalam mendidik iman anak. Maka
keluarga-keluarga Katolik Santo Petrus Pekalongan perlu meningkatkan
pelaksanaan tanggungjawab dalam mendidik iman anak-anak mereka.
Keprihatinan lain yang masih dialami oleh keluarga-keluarga Katolik dalam
melaksanakan tanggungjawab mereka yakni kurangnya waktu bersama anak oleh
karena tuntutan pekerjaan, perubahan teknologi komunikasi yang begitu cepat
mempengaruhi anak terhadap sikap dan tindakannya. Anak asyik dengan
dunianya sendiri. Kebanyakan orang tua masih menyerahkan pendidikan iman
anak kepada pihak lain, seperti guru agama atau sekolah Minggu.
Persoalan pokok pada skripsi ini bagaimana keluarga Katolik dapat
meningkatkan pelaksanaan tanggungjawab mereka dalam mendidik iman anakanaknya. Dalam rangka menanggapi permasalahan pokok tersebut, penulis
melakukan studi pustaka yang bersumber dari Kitab Suci, dokumen-dokumen
Gereja, dan juga pandangan para ahli mengenai tanggungjawab keluarga Katolik
terhadap pendidikan iman anak. Di samping itu, untuk memperoleh gambaran
pelaksanaan tanggungjawab keluarga Katolik terhadap pendidikan iman anak
penulis melakukan penelitian dengan cara pengamatan, penyebaran kuesioner, dan
wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tanggungjawab keluarga
Katolik terhadap pendidikan iman anak di paroki Santo Petrus Pekalongan masih
kurang. Hal ini terlihat dari keempat unsur koinonia, kerygma, leiturgia, dan
diakonia yang kurang nampak dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian,
umat paroki Santo Petrus Pekalongan memiliki harapan melalui pendampingan
rekoleksi keluarga guna meningkatkan pelaksanaan tanggungjawab keluarga
Katolik dalam mendidik iman anak. Maka dari itu, penulis mengusulkan program
pendampingan rekoleksi keluarga sebagai upaya untuk meningkatkan
tanggungjawab keluarga Katolik di paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap
pendidikan iman anak-anak mereka sehingga anak-anak dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang berguna bagi sesama dan semakin mencintai
Sang Pencipta.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Thesis title IMPROVEMENT EFFORT OF CATHOLIC FAMILY
RESPONSIBILITY AT SAINT PETER PARISH PEKALONGAN
TOWARDS CHILDREN FAITH EDUCATION is chosen based on the
personal impression that the implementation of the responsibilities of Catholic
families in the parish of Saint Peter Pekalongan in education children is still
lacking faith. Whereas the family is the first and primary schools to educate
children of faith. Then Catholic families Saint Peter Pekalongan need to improve
the implementation of the responsibility to educate their children faith. Another
concern that is still experienced by Catholic families in carrying out their
responsibilities namely the lack of time with children because of work demands,
nassive changing of communication technology affects both the attitude and
actions of children. Child absorbed in his own world. Most of parents are still
handing children faith education to others, such as religious teachers or Sunday
schools.
The main problem in this thesis how Catholic Family can improve the
implementation of their responsibilities in educating their children faith. In order
to respond these main problems, the authors conducted a literature that comes
from Scripture, Church documents, and also the experts views on Catholic
families responsibilities toward to children faith education. Besides that, to gain
an overview of the implementation of Catholic families responsibilities toward to
children faith education, the authors conducted a research by observation,
questionnaires, and interviews.
The research results showed the implementation of the responsibilities of
Catholic family against faith education of children in the parish of Saint Peter
Pekalongan are still lacking. This can be seen from the four elements of koinonia,
kerygma, liturgy, and diakonia are less visible in everyday life. However, the
parishioners of Saint Peter Pekalongan have hope through recollection assistance
for the improvement of Catholic families responsibilities toward to children faith
education. Therefore, the authors proposes family recollection assistance program
as an effort to increase the Catholic families responsibilities toward to children
faith education at the Saint Peter Pekalongan parish so that children can grow and
develop as an useful people for others and more loving God as The Creator.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah Yang Maha Esa, sebab melalui kasihNyalah
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul UPAYA PENINGKATAN
TANGGUNGJAWAB KELUARGA KATOLIK DI PAROKI SANTO
PETRUS PEKALONGAN TERHADAP PENDIDIKAN IMAN ANAK.
Skripsi

ini

dilatarbelakangi

oleh

keprihatinan

penulis

terhadap

tanggungjawab keluarga Katolik dalam mendidik iman anak-anak yang ada di
paroki Santo Petrus Pekalongan. Menurut hasil pengamatan penulis, orang tua
masih cenderung menyerahkan pendidikan iman anak-anak kepada pihak lain,
seperti guru agama ataupun sekolah Minggu. Mereka kurang mampu
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik iman anak dengan baik. Oleh karena itu,
penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk membantu keluarga Katolik semakin
meningkatkan tanggungjawabnya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
iman anak yang utama dan pertama dalam keluarga.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini melibatkan
banyak pihak. Oleh karena itu, pantaslah pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J., M.Ed., selaku dosen pembimbing
skripsi sekaligus dosen pembimbing akademik yang dengan setia dan penuh
kesabaran membimbing, memberikan motivasi dan masukan kepada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.

Bapak Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd., selaku dosen penguji II dan sekretaris
panitia penguji yang telah memberikan dukungan, semangat, meluangkan
waktu untuk mempelajari dan memberi masukan sehubungan dengan skripsi
ini.

3.

Bapak P. Banyu Dewa HS, S.Ag, M.Si selaku dosen penguji III yang telah
memberikan

semangat,

meluangkan

waktu

untuk

mempelajari

dan

memberikan masukan demi semakin baiknya skripsi ini.
4.

Para dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama
Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah setia membagikan cinta kasih, pengetahuan serta
pengorbanan selama penulis menjalani masa studi.

5.

Staf dan karyawan Prodi IPPAK yang turut memberi perhatian dan dukungan
bagi penulis.

6.

Romo MB. Sheko Swandi M., Pr selaku Pastor Kepala Paroki Santo Petrus
Pekalongan yang telah menerima dan memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.

7.

Bapak Bonifasius Denny Yuswanto, bapak Ignatius Sunarno Hadi, ibu Clara
Harnati yang telah bersedia memberikan informasi berkaitan dengan situasi
umat Paroki Santo Petrus Pekalongan.

8.

Umat Paroki Santo Petrus Pekalongan yang telah meluangkan waktu
memberikan jawaban dan mencurahkan perasaan sewaktu penulis melakukan
penelitian.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9.

Bapak, ibu, adik, dan segenap keluarga yang dengan setia menemani, selalu
mendukung, mendoakan dan berkorban bagi penulis selama menjalani masa
studi.

10. Sahabat terdekat Didimus Matheus Nurak Lakawolo, S.Pd yang dengan setia
menemani dan menyemangati penulis serta memberikan dukungan spiritual,
gagasan serta ide selama studi dan proses penyelesaian skripsi ini.
12. Sahabat terbaik Kartika Putri Dinanti, S.Pd, Priska Veria Kusuma dan
Margaretha Desy Christikaratna yang selalu setia menemani dan memberikan
semangat serta motivasi selama penulis studi dan menyelesaikan skripsi.
13. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu memberikan semangat, motivasi
dan turut membentuk pribadi serta menjadi bagian dalam hidup penulis.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang selama ini
dengan ketulusan hati memberikan motivasi, doa maupun bantuan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat

bermanfaat

bagi

para

orang tua

sehingga

dapat

meningkatkan

tanggungjawabnya terhadap pendidikan iman anak bagi keluarga Katolik di
Paroki Santo Petrus Pekalongan.

Yogyakarta, 29 Maret 2016
Penulis

Agnes Garlosi Kusumaningrum

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9.

Bryak, ibu, adilq dan segenap keluarga yang dengan setia menemani, selalu
mendukung, mendoakan dan berkorban bagi penulis selama menjalani masa

shdi.

t

10. Sahabat terdekat Didimus Matheus Nurak Lakawolo, S.Pd yang dengan setia
renemani dan menyemangati penulis serta memberikan
gagasnn serta ide selama studi dan proses penyelesaian skripsi

t2

sahabat terbaik Ifurtika

Puti Dinanti,

spiritual,

ini.

S.Pd, Priska veria Kusuma dan

Margaretha Desy Christikaratna yang selalu setia menemani dan memberikan
stmangat serta motivasi selamapenulis studi dan menyelesaikan slcripsi.

13- Teman-teman angkatan

20ll

yang selalu memberikan semanga! motivasi

,lan turut membentuk pribadi serta menjadi bagran dalam hidup penuLis.

I{-

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang selama

ini

dengan kehrlusan hati memberikan motivasi, doa mauprm bautuan sehinga
penulis dapat menyelesaikan slaipsi ini dengan baik.

Penulis menyadari keterbatasan pngetatruan dan pengalaman dalam

mlisan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kdtik dari

p pembca demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini
dTil bermaofaat bagi para oftmg tua sehingga dapat meningkatkan
Qmgiawabnya
nroki

terhadap pendidikan iman anak bagi keluarga Katolik di

Santo Petus Pekalongan.

Yogyakart4 Z9Ma:et}Aft
Penulis

/

/tffi\

firap-'-

Agaes Garlosi Kusumaningrum

xll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................

iv

MOTTO .........................................................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .........................................

vii

ABSTRAK ....................................................................................................

viii

ABSTRACT ..................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................

x

DAFTAR ISI ................................................................................................

xiii

DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................

xviii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................

1

A. Latar Belakang ...............................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

5

C. Tujuan Penulisan .............................................................................

5

D. Manfaat Penulisan ...........................................................................

6

E. Metode Penulisan ............................................................................

6

F. Sistematika Penulisan ......................................................................

7

BAB II. TANGGUNGJAWAB KELUARGA KATOLIK TERHADAP
PENDIDIKAN IMAN ANAK .......................................................

9

A. Tanggungjawab Keluarga Katolik ...................................................

10

1. Tanggungjawab ...........................................................................

10

a. Pengertian Tanggungjawab ....................................................

10

b. Jenis-jenis Tanggungjawab ....................................................

13

2. Keluarga Katolik .........................................................................

15

a. Pengertian Keluarga Katolik ..................................................

17

b. Ciri-ciri Keluarga Katolik ......................................................

20

c. Tugas Keluarga Katolik ..........................................................

25

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Tanggungjawab Keluarga Katolik ..............................................

30

a. Koinonia (Persekutuan Pribadi) .............................................

33

b. Kerygma (Pewartaan) ............................................................

34

c. Leiturgia (Perayaan Iman) ......................................................

35

d. Diakonia (Pelayanan) .............................................................

36

B. Pendidikan Iman Anak .....................................................................

37

1. Pengertian Pendidikan Iman Anak ............................................

37

2. Tujuan Pendidikan Iman Anak ...................................................

39

3. Bentuk-bentuk Pendidikan Iman Anak .......................................

41

a. Teladan Tokoh-tokoh Identifikasi...........................................

41

b. Suasana ...................................................................................

42

c. Pengajaran ............................................................................

43

d. Komunikasi ...........................................................................

44

C. Urgensi Tanggungjawab Keluarga Katolik terhadap
Pendidikan Iman Anak ...................................................................

45

BAB III. GAMBARAN PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB
KELUARGA KATOLIK DI PAROKI SANTO PETRUS
PEKALONGAN TERHADAP PENDIDIKAN IMAN ANAK ...

49

A. Gambaran Situasi Umum Paroki Santo Petrus Pekalongan ............

50

1. Situasi Geografis Paroki Santo Petrus Pekalongan .....................

50

2. Sejarah Singkat Paroki Santo Petrus Pekalongan .......................

50

3. Situasi Umat Paroki Santo Petrus Pekalongan ............................

55

a. Mata Pencaharian Umat ..........................................................

56

b. Segi-segi Kehidupan Umat .....................................................

56

4. Karya-karya Pastoral Paroki Santo Petrus Pekalongan ...............

58

a. Bidang Persekutuan (Koinonia) .............................................

58

b. Bidang Pewartaan (Kerygma) ................................................

59

c. Bidang Liturgi (Leiturgia) .....................................................

60

d. Bidang Pelayanan (Diakonia) ................................................

60

5. Visi, Misi dan Strategi Paroki Santo Petrus Pekalongan ............

61

a. Visi ..........................................................................................

61

b. Tantangan-tantangan yang Harus Dihadapi ............................

63

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Misi ........................................................................................

63

d. Strategi ....................................................................................

64

B. Penelitian tentang Tanggungjawab Keluarga Katolik terhadap
Pendidikan Iman Anak di Paroki Santo Petrus Pekalongan ...........

65

1. Persiapan Penelitian ....................................................................

65

a. Latar Belakang Penelitian .....................................................

65

b. Tujuan Penelitian ...................................................................

67

c. Jenis Penelitian ......................................................................

68

d. Instrumen Pengumpulan Data ...............................................

68

e. Responden Penelitian .............................................................

69

f. Tempat Penelitian dan Alokasi Waktu ..................................

71

g. Variabel yang Diteliti dan Kisi-kisi .......................................

71

h. Definsi Konseptual .................................................................

71

i. Definisi Operasional ..............................................................

72

2. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian .................................

74

a. Identitas Responden ...............................................................

75

b. Pemahaman Tanggungjawab Keluarga Katolik .....................

76

c. Pelaksanaan Tanggungjawab Keluarga Katolik ....................

82

d. Kesulitan Keluarga Katolik dalam Menjalankan
Tanggungjawabnya ...............................................................

88

e. Harapan Keluarga Katolik dalam Upaya Peningkatan
Tanggungjawab terhadap Pendidikan Iman Anak .................

92

3. Pendalaman Lebih Lanjut Hasil Penelitian Menurut
Masing-masing Variabel ............................................................

95

a. Identitas Responden ...............................................................

96

b. Tingkat Pemahaman Tanggungjawab Keluarga Katolik ........

97

c. Pelaksanaan Tanggungjawab Keluarga Katolik .....................

98

d. Kesulitan-kesulitan Keluarga Katolik dalam Menjalankan
Tanggungjawabnya ................................................................

101

e. Harapan Keluarga Katolik dalam Upaya Peningkatan
Tanggungjawab terhadap Pendidikan Iman Anak ............... ..

103

4. Kesimpulan Hasil Penelitian ......................................................

104

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV. UPAYA PENINGKATAN TANGGUNGJAWAB KELUARGA
KATOLIK DI PAROKI SANTO PETRUS PEKALONGAN
TERHADAP PENDIDIKAN IMAN ANAK ................................

106

A. Pentingnya Tanggungjawab Keluarga Katolik Paroki Santo Petrus
Pekalongan Terhadap Pendidikan Iman Anak ................................

107

B. Upaya Peningkatan Tanggungjawab Keluarga Katolik Paroki
Santo Petrus Pekalongan Terhadap Pendidikan Iman Anak ...........

110

1. Alasan Pemilihan Program Rekoleksi Keluarga ........................

110

2. Rekoleksi Keluarga ....................................................................

111

a. Tujuan Kegiatan Rekoleksi ...................................................

111

b. Waktu, Tempat dan Peserta ...................................................

111

C. Usulan Program Rekoleksi untuk Meningkatkan Tanggungjawab
Keluarga Katolik Paroki Santo Petrus Pekalongan ........................

112

1. Latar Belakang Program .............................................................

112

2. Tema dan Tujuan Rekoleksi Keluarga .......................................

113

3. Matriks Usulan Rekoleksi Keluarga ...........................................

115

4. Contoh Satuan Persiapan Rekoleksi Keluarga ...........................

117

BAB V. PENUTUP .......................................................................................

124

A. Kesimpulan ......................................................................................

124

B. Saran ................................................................................................

126

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

128

LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Permohonan Izin Penelitian

(1)

Lampiran 2: Surat Keterangan Selesai Penelitian

(2)

Lampiran 3: Kuesioner Tertutup dan Semi Terbuka

(3)

Lampiran 4: Contoh Jawaban Responden

(12)

Lampiran 5: Transkip Hasil Wawancara 1

(21)

Lampiran 6: Transkip Hasil Wawancara 2

(23)

Lampiran 7: Daftar Lagu

(26)

Lampiran 8: Kisah Keluarga Albert

(27)

Lampiran 9: Teks Kitab Suci

(28)

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Teks Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab
Indonesia.
Ef

: Efesus

Kej

: Kejadian

Kis

: Kisah Para Rasul

Luk

: Lukas

Mat

: Matius

Rm

: Roma

1 Yoh

: 1 Yohanes

B. Singkatan Dokumen Gereja
AA

: Apostolicam Actuositatem
Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kerasulan Awam. Tanggal 18
November 1965.

CT

: Catechesi Tradendae
Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup,
klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini.
Tanggal 16 Oktober 1979.

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

FC

: Familiaris Consortio
Peranan Keluarga Kristiani dalam Dunia Modern: Anjuran
Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup, Imamimam dan Umat beriman seluruh Gereja Katolik, tanggal 22
November 1981.

GE

: Gravissium Educationis
Dokumen Konsili Vatikan II yang membahas mengenai
Pendidikan Kristen. Dicetuskan oleh Paus Paulus VI pada tanggal
28 Oktober 1965.

KGK

: Katekismus Gereja Katolik
Terjemahan Indonesia dikerjakan berdasarkan edisi Jerman oleh
P. Herman Embuiri, SVD. Tahun 2007.

LG

: Lumen Gentium
Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja. Tanggal
21 November 1964.

KHK

: Kitab Hukum Kanonik
Dikeluarkan pada tanggal 25 Januari 1983 oleh Paus Yohanes
Paulus II.

C. Singkatan Lain
ABRI

: Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

ay

: ayat

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BUMN

: Badan Usaha Milik Negara

D III

: Diploma III

fl

: Gulden Belanda (bahasa Belanda: gulden, IPA: [ˈɣʏldən]; mata
uang: ƒ atau fl.) adalah mata uang Belanda sejak abad ke-17
hingga 2002 ketika digantikan oleh euro.

G 30 S

: Gerakan 30 September

KAS

: Keuskupan Agung Semarang

KBG

: Komunitas Basis Gereja

KBM

: Komunitas Basis Masyarakat

KDRT

: Kekerasan Dalam Rumah Tangga

KK

: Kepala Keluarga

KKMK

: Kelompok Karyawan Muda Katolik

KWI

: Konferensi Waligereja Indonesia

Mgr

: Monseignor

MSC

: Missionariorum Sacratissimi Cordis Iesu

OMK

: Orang Muda Katolik

PD

: Persekutuan Doa

PIA

: Pembinaan Iman Anak

PIR

: Pendampingan Iman Remaja

PKI

: Partai Komunis Indonesia

PLN

: Perusahaan Listrik Negara

Pr

: Praja

RI

: Republik Indonesia

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SAGKI

: Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia

SD

: Sekolah Dasar

SJ

: Serikat Jesuit

SLTA

: Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

SLTP

: Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SMA

: Sekolah Menengah Atas

SMP

: Sekolah Menengah Pertama

SND

: Suster Notre Dame

S1

: Sarjana

WKRI

: Wanita Katolik Republik Indonesia

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Tugas mendidik pertama-tama merupakan tanggungjawab keluarga,
karena keluarga merupakan tempat di mana untuk pertama kalinya anak
memperoleh pengajaran mengenai keutamaan-keutamaan sosial yang dibutuhkan
dalam kehidupan bermasyarakat, tempat anak hidup dan berkembang (GE, a. 3).
Di dalam keluarga, anak pertama kali menemukan pengalaman pertama
masyarakat manusia yang sehat. Lambat laun, melalui keluargalah anak dibawa
masuk ke dalam pergaulan warga dan dalam umat Allah.
Peranan keluarga Katolik dalam mendidik iman anak mempunyai tempat
yang sangat penting dalam karya pastoral (FC, a. 40). Maka dari itu, para orang
tua perlu menyadari betapa pentingnya pendidikan Katolik dalam keluarga karena
itu adalah tugas orang tua untuk memberikan pendidikan Katolik di dalam
keluarga. Orang tua merupakan tokoh penting dalam kehidupan dan
perkembangan seorang anak, karena orang tua banyak memberi pengaruh
terhadap perkembangan diri anak. Di dalam sebuah keluarga, orang tua wajib
menciptakan suasana lingkungan keluarga yang dijiwai oleh cinta kasih Allah dan
manusiawi sehingga membantu pendidikan pribadi dan sosial anak-anak. Tugas
orang tua untuk mendidik segala hal tentang pendidikan Katolik anak tidak dapat
digantikan oleh siapa pun, karena ini merupakan tanggungjawab orang tua.
Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostolik Familiaris Consortio
(FC, a. 36) mengatakan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Hak maupun kewajiban orang tua untuk mendidik bersifat hakiki karena
berkaitan dengan penyaluran hidup manusiawi. Selain itu bersifat asali dan
utama terhadap peran serta orang-orang lain dalam pendidikan, karena
keistimewaan hubungan cinta kasih antara orang tua dan anak.
Karya manusia dalam penciptaan manusia baru melahirkan suatu tugas
baru, yaitu tugas mendidik dan memelihara hasil prokreasi tersebut. Dalam hal ini,
kedua manusia yang telah menjadi kelurga Katolik mempunyai tanggungjawab
untuk mendidik secara Katolik anak-anak yang telah dikaruniakan kepada mereka.
Bagi orang tua Katolik, tugas mendidik yang berakar dalam panggilan
utama mereka untuk berperan serta di dalam karya penciptaan Allah mendapat
sumber baru yang khas dalam sakramen perkawinan, yang menguduskan mereka
untuk mendidik secara Katolik anak-anak mereka: artinya perutusan itu meminta
mereka untuk mengambil bagian dalam wewenang dan cinta kasih Allah Bapa
dan Kristus Sang Gembala (FC, a. 38). Konsili Vatikan II (GE, a. 3)
mengingatkan bahwa:
Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, terikat
kewajiban amat berat untuk mendidik anak mereka. Maka, orang tua lah
yang harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama.
Begitu pentinglah tugas mendidik itu, sehingga apabila diabaikan, sangat
sukar pula dapat dilengkapi. Sebab merupakan kewajiban orang tua
menciptakan lingkungan keluarga, yang diliputi semangat bakti kepada
Allah dan kasih sayang terhadap sesama sedemikian rupa sehingga
menunjang keutuhan pendidikan pribadi dan sosial anak-anak mereka.
Maka, keluarga itulah lingkungan pendidikan pertama keutamaankeutamaan sosial yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat.
Pernyataan di atas ingin menegaskan bahwa ketika anak dilahirkan, orang
tua memiliki tugas dan kewajiban baru dalam kehidupan keluarga, yakni
mendidik anak-anak mereka. Dalam hal ini, orang tua merupakan pendidik iman
yang pertama dan utama dalam keluarga Katolik. Sebagai pendidik iman anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

yang pertama dan utama dalam keluarga Katolik, hak dan kewajiban yang dimiliki
orang tua untuk mendidik anak-anak mereka tidak dapat diganggu gugat. Orang
tua harus dapat mendidik hidup rohani anak di dalam keluarga mereka. Dengan
begitu anak memperoleh bekal untuk hidup dalam lingkungan, Gereja, dan
masyarakat.
Konsili Vatikan II menyatakan bahwa anak-anak dan kaum remaja berhak
didukung untuk belajar menghargai nilai-nilai moral dengan suara hati yang lurus,
serta dengan tulus menghayatinya secara pribadi, dan juga untuk semakin
sempurna dalam mengenal serta mengasihi Allah (GE, a. 1). Oleh karena itu anak
perlu dan berhak untuk mendapatkan pendidikan Katolik di dalam keluarga,
sekolah maupun di masyarakat.
Anak merupakan buah cinta dari pasangan suami-istri yang perlu
dilindungi, dibesarkan dengan kasih sayang dan juga pendidikan, terutama
pendidikan Katolik. Orang tua harus dapat mendidik anak-anak dengan diberi
nasehat-nasehat atau teladan-teladan. Para orang tua harus bisa mengarahkan
anak-anaknya untuk terlibat di dalam hidup menggereja. Namun kesan penulis
sekarang ini banyak orang tua yang lalai akan hal itu. Orang tua sekarang lebih
mementingkan kesibukan mereka dengan pekerjaan-pekerjaan, sehingga para
orang tua lupa akan tanggungjawabnya mendidik anak dengan pendidikan iman
Katolik.
Berangkat dari pengalaman pribadi, penulis mendapatkan kesan bahwa
keluarga

Katolik

di

paroki

Santo

Petrus

Pekalongan

masih

kurang

bertanggungjawab dalam mengembangkan iman anak-anaknya. Seperti yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

penulis alami dalam keluarga sendiri kurang mendapat perhatian, keteladanan
serta pendampingan dari orang tua berkaitan dengan pokok-pokok iman Katolik.
Penulis merasa bahwa para keluarga Katolik di paroki Santo Petrus Pekalongan
kurang memahami sepenuhnya tanggungjawab mereka sebagai pendidik iman
anak yang utama dan pertama. Keluarga Katolik cenderung menyerahkan
pendidikan iman anaknya kepada suatu lembaga terkait, seperti sekolah, tetapi
sebenarnya itu tidaklah cukup.
Karena yang paling penting dan utama adalah orang tualah yang
memberikan pendampingan kepada anaknya supaya iman mereka dapat tumbuh
dan berkembang serta mampu menghasilkan buah yang melimpah bagi Gereja dan
masyarakat.
Hasil pengamatan yang penulis lakukan pada beberapa keluarga di paroki
Santo Petrus Pekalongan menunjukkan bahwa mereka kurang memperhatikan
pendidikan

iman

anaknya

karena

terbentur

oleh

pekerjaan.

Padahal

tanggungjawab keluarga Katolik dalam pendidikan iman anak bertujuan agar anak
dapat memahami ajaran Gereja Katolik seperti berdoa, mengikuti perayaan
Ekaristi, mau terlibat dalam hidup menggereja dan lain-lain. Dengan begitu anak
semakin tahu dan dapat mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari
sampai mereka dewasa. Keluarga Katolik harus menyadari tanggungjawabnya
tersebut dalam memberikan keteladanan serta pendampingan bagi anak-anaknya,
misalnya dengan berdoa rutin dalam keluarga sebelum dan sesudah makan,
mengawali hari baru dengan merenungkan Kitab Suci, doa malam, mengikuti
latihan koor, menjadi misdinar, lektor/lektris, pemazmur atau di lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

dengan mengikuti ibadat mingguan atau doa-doa yang lainnya. Inilah wujud
tanggungjawab orang tua yang harus disadari oleh keluarga-keluarga Katolik.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin memberikan
sumbangan pemikiran melalui penulisan skripsi dengan judul UPAYA
PENINGKATAN

TANGGUNGJAWAB

KELUARGA

KATOLIK

DI

PAROKI SANTO PETRUS PEKALONGAN TERHADAP PENDIDIKAN
IMAN ANAK. Keluarga Katolik diharapkan dapat bertanggungjawab terhadap
pendidikan iman anak-anak mereka. Dengan demikian anak-anak mereka akan
tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang unggul dan siap ambil bagian dalam
mengembangkan Gereja dan masyarakat.

B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud tanggungjawab keluarga Katolik bagi pendidikan iman
anak-anak?
2. Sejauh mana pelaksanaan tanggungjawab keluarga Katolik di paroki Santo
Petrus Pekalongan berpengaruh positif terhadap pendidikan iman anak-anak?
3. Apa yang perlu dilakukan oleh keluarga Katolik untuk meningkatkan
tanggungjawab bagi pendidikan iman anak-anak mereka?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis memberikan
penjelasan tujuan penulisan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

1. Menggambarkan tanggungjawab keluarga Katolik bagi pendidikan iman anak.
2. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan tanggungjawab keluarga Katolik di
paroki Santo Petrus Pekalongan berpengaruh positif terhadap pendidikan iman
anak-anak.
3. Memberikan sumbangan berupa program terhadap keluarga Katolik dalam
rangka meningkatkan tanggungjawab bagi pendidikan iman anak-anak mereka.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah:
1. Keluarga

Katolik

di

paroki

Santo

Petrus

Pekalongan

mengetahui

tanggungjawab dalam mendidik iman anak.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis sejauh mana peningkatan
tanggungjawab keluarga Katolik berpengaruh positif terhadap pendidikan iman
anak di paroki Santo Petrus Pekalongan.
3. Penulis dapat memberikan sumbangan berupa program terhadap keluarga
Katolik dalam rangka meningkatkan tanggungjawab bagi pendidikan iman
anak di paroki Santo Petrus Pekalongan.

E. Metode Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis yaitu
metode yang menggambarkan dan menganilisis data yang diperoleh baik melalui
pengalaman maupun studi pustaka. Penulis juga akan mengungkapkan
tanggungjawab keluarga Katolik terhadap pendidikan iman anak di paroki Santo
Petrus Pekalongan. Guna mengetahuinya, penulis akan melaksanakan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

di paroki Santo Petrus Pekalongan. Melalui data yang diperoleh tersebut, penulis
mencoba

menganalisa

dan

merumuskan

sumbangan

mengenai

program

pendampingan keluarga Katolik guna meningkatkan tanggungjawab orang tua
Katolik terhadap pendidikan iman anak mereka.

F. Sistematika Penulisan
Pada bab I, penulis menguraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika
penulisan.
Bab II membahas tanggungjawab keluarga Katolik terhadap pendidikan
iman anak. Bab ini berisi tiga bagian pokok bahasan. Pertama, tanggungjawab,
keluarga Katolik, meliputi tanggungjawab, keluarga Katolik, dan tanggungjawab
keluarga Katolik. Kedua menguraikan pendidikan iman anak,meliputi pengertian
pendidikan iman anak, tujuan pendidikan iman anak, dan bentuk-bentuk
pendidikan iman. Dan yang ketiga membahas urgensi tanggungjawab keluarga
Katolik terhadap pendidikan iman anak.
Bab III memberikan gambaran umum paroki Santo Petrus Pekalongan
yang berisi situasi geografis paroki, sejarah berdirinya paroki, situasi umat paroki,
karya-karya pastoral paroki Santo Petrus Pekalongan, visi, misi, dan strategi
paroki. Dalam bab ini juga dikemukakan penelitian mengenai upaya peningkatan
tanggungjawab keluarga Katolik di paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap
pendidikan iman anak di dalamnya memuat persiapan penelitian, laporan dan
pembahasan hasil penelitian, pendalaman lebih lanjut hasil penelitian menurut
masing-masing variabel dan kesimpulan hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

Bab IV berisi uraian mengenai upaya peningkatan tanggungjawab keluarga
Katolik di paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak yang
dibagi

menjadi

tiga

bagian.

Bagian

pertama

menguraikan

pentingnya

tanggungjawab keluarga Katolik paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap
pendidikan

iman

anak.

Bagian

kedua

mendalami

upaya

peningkatan

tanggungjawab keluarga Katolik terhadap pendidikan iman anak meliputi, alasan
pemilihan program rekoleksi keluarga dan rekoleksi keluarga. Bagian ketiga berisi
usulan program rekoleksi untuk meningkatkan tanggungjawab keluarga Katolik,
paroki Santo Petrus Pekalongan yang di dalamnya terdapat latar belakang
program, tema, tujuan, matriks usulan rekoleksi keluarga dan contoh satuan
persiapan rekoleksi.
Bab V berisikan penutup yang mencakup dua bagian. Bagian pertama
membahas kesimpulan untuk menjawab rumusan permasalahan, tujuan penulisan
skripsi serta didukung oleh data hasil penelitian. Bagian kedua berisikan saran
yang ditujukan kepada pihak paroki Santo Petrus Pekalongan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

BAB II
TANGGUNGJAWAB KELUARGA KATOLIK
TERHADAP PENDIDIKAN IMAN ANAK

Bab II ini secara khusus menguraikan topik-topik tentang tanggungjawab
keluarga Katolik terhadap pendidikan iman anak menurut bahan-bahan
kepustakaan untuk memberikan gambaran bagaimana tanggungjawab keluarga
Katolik terhadap pendidikan iman anak. Tanggungjawab keluarga Katolik adalah
suatu kewajiban orang tua Katolik untuk memperhatikan pendidikan iman
anaknya. Peran orang tua sangatlah besar di dalam keluarga terutama dalam
memperhatikan pendidikan iman anaknya.
Bab II ini terdiri dari tiga bagian yaitu tanggungjawab keluarga Katolik,
pendidikan iman anak, dan urgensi tanggungjawab keluarga Katolik terhadap
pendidikan iman anak. Dalam setiap bagian akan diuraikan beberapa topik
menurut bahan-bahan kepustakaan. Bagian pertama meliputi tanggungjawab dan
keluarga Katolik. Bagian ini mencakup pengertian tanggungjawab, jenis-jenis
tanggungjawab, pengertian keluarga Katolik, ciri-ciri keluarga Katolik, dan tugas
keluarga Katolik. Bagian kedua membahas pendidikan iman anak. Bagian ini
meliputi tiga pokok bahasan yaitu pengertian pendidikan iman anak, tujuan
pendidikan iman anak, dan bentuk-bentuk pendidikan iman anak. Kemudian
bagian ketiga menjelaskan tentang urgensi tanggungjawab keluarga Katolik
terhadap pendidikan iman anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

A. Tanggungjawab Keluarga Katolik
1.

Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan salah satu nilai moral yang utama yang ada di

dalam hukum moral. Sebab tanggungjawab tersebut memiliki tujuan dan
mengandung nilai-nilai baik bagi semua orang, baik sebagai individu maupun
sebagai bagian dari masyarakat. Tanggungjawab sangat diperlukan untuk
mengembangkan jiwa yang sehat, membentuk kepribadian yang memiliki
kepedulian akan hubungan interpersonal dan menjadi warga masyarakat yang
humanis.

a.

Pengertian Tanggungjawab
Berbicara mengenai tanggungjawab tentu tidak lepas dari kebebasan sebab

kebebasan adalah syarat tanggungjawab (Suparno, 2003: 114). Semakin orang
tersebut bebas maka ia semakin bertanggungjawab atau “kebebasan yang
bertanggungjawab.” Artinya apabila manusia dalam mengambil keputusan dan
menentukan jenis tindakan itu manusia tidak memiliki kebebasan, maka dengan
sendirinya ia tidak mungkin memiliki tanggungjawab. Bebas di sini bukan berarti
bebas semaunya. Kebebasan tidak sama dengan keliaran dan tanpa aturan
(Rukiyanto dan Esti Sumarah, 2014: 22). Dan tentu keputusan maupun tindakan
tersebut diambil dengan penuh kesadaran. Sebab orang tidak mungkin
mengembangkan tanggungjawab apabila ia tidak menyadari keputusan atau
perbuatannya. Sadar artinya mengetahui dan merasakan proses-proses emosi dan
pikiran yang sedang berjalan sewaktu individu mengambil keputusan atau
melakukan suatu tindakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Menurut Suparno (2003: 114) tanggungjawab adalah keberanian, kesiapan,
dan keteguhan hati untuk menerima konsekuensi-konsekuensi atas putusan dan
tindakan yang dipilih. Artinya seorang individu dikatakan bertanggungjawab
apabila dirinya dengan sadar mengambil sebuah keputusan, menjalankannya, dan
mau menghadapi serta menerima konsekuensi apa pun yang ada. Menerima
konsekuensi juga berarti mau menerima kegagalan dan tidak menyalahkan orang
lain.
Dapiyanta mengemukakan pendapatnya dalam buku “Teologi Moral Masa
Kini” bahwa tanggungjawab adalah kemampuan seseorang untuk memberikan
respon atas tindakannya (Rukiyanto dan Esti Sumarah, 2014: 22). Respon tersebut
berupa jawaban atas pertanyaan mengapa aku melakukan hal tertentu dan
kesiapan menanggung resiko atas apa yang telah aku lakukan. Tuntutan kesiapan
menjawab dan menanggung itulah disebut tanggungjawab. Contohnya: seorang
pemuda ditangkap polisi karena dituduh telah membunuh sebuah keluarga.
Pemuda itu harus mempertanggungjawabkan di pengadilan tindakan membunuh
yang telah ia lakukan.
Mikhael Dua (2011: 31) berpendapat bahwa tanggungjawab sering
dimengerti dalam arti kausalitas. Artinya segala tindakan yang dilakukan oleh
manusia menuntut sebab-akibat atas tindakannya tersebut. Karena itu sebagai
pelaku tindakan ia harus siap menerima akibat-akibat dari tindakan tersebut.
Berdasarkan ketiga uraian pengertian di atas dapat dikatakan bahwa
tanggungjawab adalah segala keputusan dan tindakan yang diambil oleh manusia
dengan penuh kebebasan, konsekuensi, dan kesadaran. Misalnya dalam sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

permainan volley. Saat persiapan, pemain dibimbing untuk melihat dirinya
dengan sungguh-sungguh dalam mempersiapkan lapangan dan peralatan ataukah
hanya enak-enak saja membiarkan teman lain mengadakan persiapan. Kemudian
pada saat permainan berlangsung peserta diajak menyadari jalannya permainan
bola volley. Dimana peserta mengambil bagian atau perannya masing-masing,
apakah sebagai toser, smasher, kapten, dan sebagainya. Lalu sesudah permainan,
apakah peserta dapat membereskan perlengkapan, peralatan, dan keadaan
lapangan yang digunakan. Dari keseluruhan ini dapat dilihat sikap tanggungjawab
yang tercermin dalam permainan bola volley (Suparno, 2003: 116).
Berkaitan dengan tanggungjawab maka Gilarso (1996: 14) mengatakan
bahwa tanggungjawab dalam membangun keluarga Kristiani dilakukan dengan
penuh cinta kasih. Melalui pernikahan, suami-istri membangun suatu persekutuan
cinta yang kita sebut keluarga Kristiani. Cinta itu pertama-tama harus diusahakan
antara mereka berdua sendiri, kemudian kepada anak-anak, juga kepada sanaksaudara, tetangga, lingkungan, dan akhirnya kepada semua orang lain, terutama
orang-orang kecil dan miskin. Karena itu, segenap anggota keluarga terutama
suami-istri harus berusaha dengan sekuat tenaga untuk menumbuhkembangkan
cinta kasih di dalam kehidupan mereka. Bila cinta kasih ada dalam keluarga, maka
sikap keterbukaan, saling pengertian, saling mengampuni, serta saling mendukung
satu sama lain dalam hal-hal yang baik akan muncul dalam keluarga.
Tanggungjawab yang diemban oleh keluarga sangatlah penting dan besar.
Orang tua tidak hanya sekedar mengetahui tanggungjawabnya kepada setiap
anggota keluarga, tetapi sungguh-sungguh melaksanakan tanggungjawab tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Keluarga harus dapat bertanggungjawab terhadap pendidikan iman anak-anaknya.
Di dalam keluarga mendidik anak adalah tugas yang utama dan pertama, tidak
dapat digantikan oleh siapapun itu (FC, a. 36). Ini juga dapat berarti bahwa arah
kehidupan dan iman anak ditentukan oleh bagaimana cara keluarga itu mendidik
secara bertanggungjawab. Oleh sebab itu, tanggungja

Dokumen yang terkait

Pengaruh doa Bersama dalam keluarga bagi perkembangan iman remaja di Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu.

1 8 141

Fungsi komunikasi orangtua terhadap pembentukan karakter dan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta.

3 24 162

Tanggung jawab keluarga Katolik stasi Muara Asa Di Paroki Yohanes Penginjil Linggang Melapeh terhadap pendidikan iman anak.

0 0 112

Peranan doa bersama dalam keluarga Katolik terhadap pendidikan iman anak di wilayah Juwono, Paroki Santa Maria Lourdes Sumber, Magelang Jawa Tengah.

0 36 140

Pengaruh doa Bersama dalam keluarga bagi perkembangan iman remaja di Stasi Yohanes Chrisostomus Pojok Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu

1 9 139

Sumbangan katekese keluarga terhadap peningkatan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri.

1 10 148

Fungsi komunikasi orangtua terhadap pembentukan karakter dan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki Administratif Santo Paulus Pringgolayan Yogyakarta

0 13 160

PEMBINAAN KELUARGA MUDA KATOLIK SECARA INTEGRAL DI PAROKI SANTO ANTONIUS KOTABARU YOGYAKARTA

0 0 130

Upaya meningkatkan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dalam keluarga di Kring Santo Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto - USD Repository

0 1 134

Sumbangan katekese keluarga terhadap peningkatan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri - USD Repository

0 0 146