Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

  

UPAYA MENINGKATKAN KETERLIBATAN KAUM MUDA

DALAM HIDUP MENGGEREJA

DI PAROKI SANTO ANTONIUS, BADE, KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE

MELALUI SHARED CHRISTIAN PRAXIS

  

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Emanuel Paulus Metubun NIM: 011124051

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: bapakku ibuku, dan saudara-saudariku.

  

MOTTO

  “Ketahuilah, pada hari ini aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam.”

  (Yer 1:10)

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : EMANUEL PAULUS METUBUN Nomor Mahasiswa : 011124051

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

UPAYA MENINGKATKAN KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM

HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO ANTONIUS, BADE,

KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE MELALUI SHARED CHRISTIAN

PRAXIS

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 18 Maret 2008 Yang menyatakan (Emanuel Paulus Metubun)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 10 Maret 2008 Penulis,

  Emanuel Paulus Metubun

  

ABSTRAK

  Judul skripsi ini adalah “UPAYA MENINGKATKAN KETERLIBATAN

  

KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO

ANTONIUS BADE, KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE MELALUI SHARED

CHRISTIAN PRAXIS”. Judul ini dipilih berdasarkan keprihatinan penulis akan

  kaum muda yang kurang terlibat dalam hidup menggereja di Paroki St. Antonius, akibat dari pendampingan bagi kaum muda yang kurang berjalan dengan baik.

  Di satu pihak pendampingan iman kaum muda di Paroki St. Antonius mutlak diperlukan, di pihak lain pendampingan iman kaum muda selama ini kurang dilaksanakan dengan baik, sehingga belum memberikan makna bagi kaum muda. Pendampingan iman kaum muda, tidak hanya merupakan suatu kegiatan yang rutin dan harus dilaksanakan, tetapi perlu dipersiapkan dengan baik sehingga tujuan pendampingan iman dapat tercapai. Permasalahan mendasar dari skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah mengusahakan suatu pendampingan bagi kaum muda, sehingga iman mereka semakin berkembang? Lewat pendampingan kaum muda diharapkan mau terlibat dalam kegiatan-kegiatan Gereja dan kemasyarakatan. Menyadari akan kondisi dan situasi tersebut, Paroki St. Antonius perlu memikirkan suatu upaya dalam meningkatkan pendampingan terhadap kaum muda melalui berbagai kegiatan hidup menggereja. Dengan demikian kaum muda mendapat peluang untuk mengembangkan potensi diri, sehingga mereka semakin termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam hidup menggereja.

  Pembahasan masalah dikaji dengan mengumpulkan data-data melalui kuesioner kepada kaum muda di Paroki St. Antonius, Bade. Hasil data dilengkapi dengan studi pustaka untuk memperoleh masukan-masukan sebagai bahan refleksi. Kemudian hasil gagasan-gagasan tersebut dipergunakan untuk menyampaikan sumbangan katekese bagi pendampingan katekese umat bagi kaum muda di Paroki St. Antonius, Bade melalui shared christian praxis.

  Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, kaum muda membutuhkan tempat untuk berbagi pengalaman, baik dalam keluarga, sekolah, Gereja, maupun masyarakat. Melalui keterlibatan mereka dalam kegiatan hidup menggereja, kaum muda mengungkapkan pengalaman-pengalaman iman mereka. Dan katekese umat merupakan tempat yang cocok untuk mengungkapkan pengalaman iman mereka. Katekese umat berangkat dari pengalaman konkrit peserta yang saling dikomunikasikan sehingga kaum muda semakin menghayati perkembangan iman.

  

Shared christian praxis merupakan salah satu model dari katekese umat. Katekese

  umat ini bertujuan membantu kaum muda untuk dapat berpartisipasi dan aktif dalam proses katekese. Penulis menawarkan usulan serta penjabaran program katekese model shared christian praxis untuk satu tahun dalam rangka meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja.

  Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran demi perkembangan iman kaum muda di Paroki St. Antonius, Bade dalam hidup menggereja sehingga mereka dapat terlibat secara aktif.

  

ABSTRACT

  The title of the thesis is “EFFORT TO INCREASE THE INVOLVEMENT

  

OF THE YOUTH IN THE LIFE OF THE CHURCH AT THE SAINT

ANTHONY PARISH OF BADE IN THE ARCHDIOCESE OF MERAUKE

THROUGH THE SHARED CHRISTIAN PRAXIS”. The title is chosen based on

  the author’s concern on the youth that is less involved in the life of the church of the Saint Anthony Parish, as the consequence of the un-well-done youth assistance.

  At one side, faith assistance for the youth in St. Anthony Parish is absolute needed, but the other side, the issue so far is so unwell done that has not valued the youth yet. Faith assistance for the youth is not merely a routine program that must be done, it needs to be well prepared so that the goal of the issue can be achieved. The basic problem of the thesis can be formulated as how to manage an assistance for youth so that their faith becomes stronger. Thus through the assistance, youth, hopefully, wants to be involved in church and society’s activities. Realizing the fact, St. Anthony Parish needs to think an effort to increase the assistance for the youth through various activities in the life of the church. In the manner of it, youth finds a chance to expand their self-potentials, so that they are motivated more and more to involve actively in the life of the church.

  Discussion on the issue was examined by collecting the data on the questioners given to youth in St. Anthony Parish of Bade. The result is completed with the study on literature to get inputs as a matter of reflection on youth’s faith assistance in the church. Then the results are being used as a donation for the youth’s faith assistance in St. Anthony Parish of Bade through the Shared Christian Praxis.

  During the time of growth and development, youth needs a place to share their experiences in family, school, church and society. Through their involvement in the activity of the church’s life, youth express their experiences of faith. And the catechesis is the appropriate place to do so. Catechesis based on the attendance’s concrete experiences, which are being communicated mutually, enables youth to experience fully their faith. Through the Shared Christian Praxis, which is one of the models of the catechesis, youth is helped to participate actively in its process. The author offers the proposal and the spelling out of a model of the catechesis program,

  

Shared Christian Praxis, for a year, in order to increase youth’s involvement in the

life of the church in St. Anthony Parish of Bade.

  The author hopes that the thesis could offer a good opinion and an idea as a contribution for the growth of faith of the youth in St. Anthony Parish of Bade, in their involvement in church’ life.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasihNya yang melimpah kepada penulis. Dalam kasih dan pendampinganNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN

  

KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI

PAROKI ST ANTONIUS, BADE, KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE

MELALUI SHARED CHRISTIAN PRAXIS”. Berbagai perasaan gembira, cemas, tantangan maupun hambatan turut mewarnai penulisan Skripsi ini.

  Skripsi ini berhasil disusun tidak lepas dari dukungan dan bantuan pelbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis dengan hati yang tulus mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing akademik sekaligus pembimbing utama skripsi yang dengan penuh perhatian, kesabaran dan kesetiaan telah mengarahkan, mendampingi, membimbing, memberikan perhatian dan sumbangan pemikiran, mengkritik, dan memotivasi penulis selama menjalani studi hingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Ibu Dra. Y. Supriyati, M.Pd., selaku dosen penguji II yang telah bersedia membimbing penulis dalam proses penelitian dan juga telah meluangkan waktu untuk mempelajari keseluruhan isi dari skripsi ini.

  3. Bapak Yoseph Kristianto, SFK., selaku dosen penguji III yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mempelajari isi dari skripsi ini.

  4. Kedua orang tuaku, Bapak Ismail Metubun dan Ibu Adolfina Rahangmetan, Adikku Sesilia Metubun dan Melania Metubun, serta semua keluarga: Bapa Ignatius Rahangmetan dan Keluarga, Ibu Monika Rahangmetan dan Keluarga serta semua keluarga di Bade yang telah membantu dan memotivasi serta memberi perhatian kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  5. Almarhum Pastor Yoseph Seran, MSC. Semasa hidupnya telah memotifasi dan memberi perhatian kepada penulis.

  6. Segenap staf dosen dan karyawan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang mendidik, membantu, dan memberi teladan yang baik bagi penulis selama studi sampai selesainya penulisan skripsi ini.

  7. Elisabeth Nurhayati yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan cinta, serta memotivasi dan menyemangati penulis dalam studi hingga penyelesaian skripsi ini.

  8. Rekan-rekan mahasiswa, khususnya angkatan 2001 yang telah memberi dukungan dan kritikan serta berjuang bersama dalam semangat persaudaraan dan kekeluargaan untuk menjadi katekis yang bermutu dan bijaksana.

  9. Rekan-rekan Mudika Paroki St. Antonius, Bade yang telah membantu penulis dalam memberi informasi yang sangat berarti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Rekan-rekan “P Kos”: Jhon Aryo, Andrianus, Isa Suhendra, Hermas, Gerard, Antonius Yogi, Blasius, Suryo, Alex, Febriyanto, Agung, Martinus, Wahyu dan teman-teman Mudika Lingkungan “YOPA” Tukangan yang telah memberi dukungan, kritikan, semangat persaudaraan dan kekeluargaan untuk menjalani hidup sebagai seorang katekis yang bermutu dan bijaksana.

  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberi bantuan dan dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  Akhirnya Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman, sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca sekalian.

  Yogyakarta, 10 Maret 2008 Penulis,

  Emanuel Paulus Metubun

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv MOTTO ............................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACK ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1 A. Latar Belakang Penulisan Skripsi .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah Penulisan Skripsi ......................................................... 5 C. Tujuan Penulisan Skripsi .......................................................................... 5 D. Manfaat Penulisan Skripsi ........................................................................ 6 E. Metode Penulisan Skripsi .......................................................................... 6 F. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................... 6 BAB II. GAMBARAN UMUM PENDAMPINGAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO ANTONIUS, BADE, KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE ............. 9 A. Situasi pendapingan Kaum Muda di Paroki St. Antonius ......................... 10

  1. Situasi Umum Paroki St. Antonius, Bade ........................................... 10

  2. Situasi Kaum Muda di Paroki ............................................................. 11

  3. Situasi Pendampingan Kaum Muda .................................................... 11

  a. Kegiatan-kegiatan Gerejani ........................................................... 12

  b. Kegiatan kemasyarakatan ............................................................. 14

  c. Kegitan-kegiatan lain .................................................................... 15

  b. Aspek Perkembangan mental......................................................... 34

  B. Pengertian Pendampingan ......................................................................... 47

  d. Problematika dalam diri kaum muda sendiri ................................. 45

  c. Problematika dalam gereja ............................................................ 43

  b. Problematika dalam masyarakat ................................................... 42

  a. Problematika dalam keluarga ........................................................ 41

  3. Problematika dalam Perkembangan Kaum Muda ............................... 40

  g. Aspek perkembangan kognitif ....................................................... 39

  f. Aspek perkembangan religius........................................................ 38

  e. Aspek perkembangan moral ......................................................... 37

  d. Aspek perkembangan sosial .......................................................... 36

  c. Aspek perkembangan emosional ................................................... 35

  a. Aspek pertumbuhan fisik ............................................................... 33

  B. Penelitian mengenai Pendampingan Kaum Muda di Paroki St. Antonius, Bade .......................................................................................................... 18

  2. Aspek-aspek Pertumbuhan Kaum Muda ............................................. 33

  1. Pengertian Umum Kaum Muda ........................................................... 31

  BAB III. PENDAMPINGAN KAUM MUDA DALAM GEREJA ................... 31 A. Pengertian Kaum Muda ............................................................................. 32

  8. Rangkuman Hasil Penelitian ............................................................... 28

  7. Pembahasan Hasil Penelitian dan Keprihatinan-keprihatinan Kaum Muda di Paroki St. Antonius, Bade...................................................... 21

  6. Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 21

  5. Variabel Penelitian .............................................................................. 21

  4. Instrumen Penelitian ............................................................................ 20

  3. Responden Penelitian .......................................................................... 19

  2. Metode Penelitian ................................................................................ 19

  1. Tujuan Penelitian ................................................................................. 18

  1. Pengertian Pendampingan pada Umumnya ......................................... 47

  2. Ciri-ciri Pendampingan Kaum Muda .................................................. 50

  D. Katekese sebagai Salah Satu Bentuk Pendampingan Iman ...................... 71

  2. Langkah-langkah Katekese Model Shared Christian Praxis (SCP) ... 79

  1. Shared Christian Praxis ...................................................................... 76

  E. Shared Christian Praxis (SCP) sebagai Salah Satu Model Katekese Umat (KU) .............................................................................................. .. 75

  4. Tujuan Katekese .................................................................................. 74

  c. Bentuk sistematis .......................................................................... 74

  b. Bentuk historis ............................................................................... 73

  a. Bentuk praktis ................................................................................ 73

  3. Bentuk-bentuk Katekese ...................................................................... 73

  2. Makna Katekese .................................................................................. 72

  1. Pengertian katekese ............................................................................. 71

  3. Bentuk-bentuk Pendampingan Iman Kaum Muda .............................. 67

  a. Tujuan pendampingan kaum muda ................................................ 50

  2. Ciri-ciri Pendampingan Iman Kaum Muda.......................................... 63

  1. Pendampingan Iman Kaum Muda ...................................................... 62

  C. Pendampingan Kaum Muda dalam Gereja ................................................ 62

  3. Unsur-unsur Pokok dalam pendampingan ........................................... 61

  g. Program pendampingan kaum muda ............................................ 60

  f. Syarat pendampingan kaum muda ................................................ 58

  e. Proses pendampingan kaum muda................................................. 58

  d. Prinsip pendampingan kaum muda ................................................ 55

  c. Dasar pendampingan kaum muda .................................................. 54

  b. Materi pendampingan kaum muda................................................. 52

  BAB IV. USULAN PROGRAM PENDAMPINGAN BAGI KAUM MUDA DI PAROKI SANTO ANTONIUS, BADE, KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS .......................................................................... 86 A. Alasan Pemilihan Katekese Model SCP ................................................... 87 B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ......................................................... 88

  C. Penjabaran Tema ....................................................................................... 90

  D. Petunjuk Pelaksanaan Program ................................................................. 93

  E. Contoh Persiapan Program Katekese bagi Kaum Muda Model

  Shared Christian Praxis ............................................................................. 94

  BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 108 A. Kesimpulan ................................................................................................ 108 B. Saran ......................................................................................................... 110 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 111 LAMPIRAN........................................................................................................ 113 Lampiran 1: Surat Permohonan Penelitian ............................................. (1) Lampiran 2: Daftar Pertanyaan Angket ................................................. (2) Lampiran 3: Peta Paroki St. Antonius, Bade ......................................... (5) Lampiran 4: Peta Wilayah Pengembangan Kabupaten Merauke............ (6) Lampiran 5: Struktur Pengurusan Mudika.............................................. (7) Lampiran 6: Data Paroki St. Antonius Padua, Bade .............................. (8)

DAFTAR SINGKATAN A.

   Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

  Perjanjian Baru (Dipersembahkan kepada Umat Katolik Indonesia oleh Lembaga Alkitab Indonesia). Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab Indonesia, 2001, hal 6.

  B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

  CT : Catechesi Tradendae , Anjuran Apostolik Yohanes Paulus II tentang Katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

  LG : Lumen Gentium , Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.

  C. Singkatan Lain

  & : Dan Art : Artikel Bdk : Bandingkan Dll : Dan lain-lain h : Halaman KU : Katekese Umat KWI : Konferensi Waligereja Indonesia LA : Los Angeles Mudika : Muda-mudi Katolik PB : Perjanjian Baru

  PL : Perjanjian Lama R.I : Republik Indonesia SCP : Shared Christian Praxis St : Santo Thn : Tahun W.I.B : Baktu Indonesia Barat W.I.T : Waktu Indonesia Timur WKRI : Wanita Katolik Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan Skripsi Kaum muda adalah tulang punggung dan ujung tombak dari perkembangan Gereja baik saat ini maupun masa yang akan datang. Kaum muda adalah penentu

  segala sesuatu untuk memajukan Gereja di zaman sekarang ini. Mereka adalah saksi-saksi Kristus yang dapat diandalkan untuk masa depan dan demi perkembangan Gereja. Namun demikian, mereka tetap membutuhkan dorongan dan semangat dari Gembala Gereja sendiri. Untuk itu kaum dewasa selalu menjalin hubungan persahabatan dan keakraban dengan kaum muda, dengan berusaha menjalin dialog dan tukar pikiran, sehingga kaum muda dapat dijadikan teladan bagi kehidupan mereka di dalam lingkungan keluarga, Gereja maupun di dalam masyarakat di mana mereka berada.

  Kekuatan terpenting dalam pembangunan kehidupan menggereja di zaman sekarang ini dan juga di masa yang akan datang terletak dalam keikutsertaan dan keterlibatan kaum muda sendiri. Oleh karena itu demi memperkembangkan iman akan Yesus Kristus, kaum muda dituntut untuk terlibat secara aktif dalam hidup menggereja. Oleh sebab itu keikutsertaan dan keterlibatan kaum muda sangat dibutuhkan dalam karya kerasulan di tengah-tengah umat.

  Hidup menggereja sendiri memiliki pengertian, menampakkan iman dalam hidup sehari-hari lewat usaha dan tindakan nyata kepada sesama di sekitar kita.

  Dengan kata lain, setiap kegiatan yang orientasi kehidupannya menampakkan iman kristiani dalam situasi dan kesadaran dewasa ini (Suhardiyanto, 2006: 1-2; bdk. Banawiratma, 1992: 9-11).

  Kaum muda sebagai bagian dari Gereja diharapkan memiliki kesadaran untuk melakukan berbagai kegiatan kemajuan iman mereka dan demi pekembangan Gereja. Kesadaran ini menuntut kaum muda sendiri agar memiliki kepribadian yang matang dan dewasa, sehingga mendorong mereka untuk menyalurkan gairah hidup, semangat kerja yang tinggi, mampu memiliki tanggung jawab sendiri dan ingin semakin dapat dan mampu memainkan peranannya dalam kehidupan sosial dan budaya. Kesemuanya itu perlu dilandasi dengan semangat Kristus sebagai dasar dan pedoman kehidupan dalam jemaat Kristiani serta dijiwai sikap patuh dan cinta kasih terhadap gembala Gereja sehingga diharapkan dapat membuahkan hasil yang berlimpah.

  Dalam perkembangan iman Gereja menuntut kedewasaan iman umatnya. Kaum muda sebagai ujung tombak perkembangan Gereja diharapkan mampu memperkembangkan imannya lewat karya kepada sesama. Perkembangan zaman menuntut kaum muda agar lebih kritis dan kreatif dalam bertindak dan menentukan pilihan. Oleh sebab itu kaum muda perlu dibekali sebelum mereka sungguh-sungguh mampu dan dapat berinteraksi dengan sesama.

  Perkembangan yang kini terjadi di Paroki St. Antonius, Bade, kaum muda kurang terlibat dalam proses pendewasaan iman. Hal ini nampak pada kurangnya kesadaran kaum muda untuk terlibat dalam setiap kegiatan gerejani, yakni mengikuti pendalaman iman, doa bersama umat di Lingkungan, dan kegiatan-kegiatan lain yang membantu mereka memperkokoh dan memperkembangkan iman akan Allah. entah itu untuk mengisi waktu tanpa menyadari makna atau manfaat dari pertemuan itu maupun keikutsertaan mereka karena tuntutan sekolah atau desakan dari orang tua. Bahkan dari pihak Gereja kurang memperhatikan berbagai persoalan yang kini dihadapi oleh kaum muda sendiri.

  Kaum muda tidak dapat terlibat secara aktif tanpa campur tangan dari pihak Gereja dengan memberi perhatian dan selalu memotivasi mereka agar mereka dapat berkembang. Oleh sebab itu, pihak Gereja selalu menjembatani kaum muda dalam memperkembangkan iman yang dimiliki dengan mengadakan berbagai kegiatan yang dapat melibatkan mereka. Kegiatan yang dilaksanakan bukan hanya demi perkembangan jasmani, tetapi perkembangan rohani perlu mendapat perhatian yang sama.

  Salah satu paroki yang berada di wilayah Keuskupan Agung Merauke adalah Paroki St. Antonius, Bade. Berdasarkan statistik paroki pada tahun 2006 secara teritorial Gereja, Paroki St. Antonius, Bade memiliki 9 Stasi. Paroki kota sendiri memiliki 7 Lingkungan, dengan jumlah umat 13.589 jiwa. Kaum muda sendiri dibagi menjadi 3 Wilayah, yakni: Wilayah kota dan Digul bawah, Wilayah kali Ia dan kali Bamgi dan Wilayah Edera dan Dumut. Di Stasi ada mudika Stasi dan di Paroki ada mudika Lingkungan/Kring.

  Begitu banyak kegiatan yang sering dilakukan, namun seringkali kaum muda di Paroki St. Antonius Bade kurang menyadari akan pentingnya keterlibatan mereka dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut. Salah satu faktor yang mungkin mengakibatkan kurangnya keterlibatan kaum muda dalam kegiatan-kegiatan rohani seperti: Doa bersama umat di Lingkungan, pendalaman iman, dan kegiatan-kegiatan sepenuhnya karena dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, metode penyampaian atau penyajian materi yang terlalu monoton dan kurang melibatkan kaum muda untuk ikut aktif dan terlibat. Kaum muda merasa kurang diperhatikan sehingga kaum muda lebih memilih mencari kegiatan lain walau kadangkala kegiatan-kegiatan yang diambil kurang membantu dalam perkembangan iman.

  Menanggapi kenyataan dengan melihat persoalan yang ada, maka perlu adanya pembaharuan di berbagai segi, di antaranya perlu adanya koordinasi dari pihak Gereja dan kaum muda agar bersama-sama mencari dan menemukan akar permasalahan dan kiranya dapat menyepakati suatu kesepakatan bersama demi mendewasakan iman kaum muda di Paroki St. Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke. Berdasarkan pemikiran tokoh-tokoh kristiani mengenai kaum muda dan melihat kenyataan yang terjadi maka penulis mengajak kaum muda di Paroki St.

  Antonius untuk mempelajari dan memahami akan keterlibatan atau keikutsertaan kaum muda dalam proses pendewasaan iman. Untuk itu penulis memberi judul dari karya tulis ini sebagai berikut: “UPAYA MENINGKATKAN KETERLIBATAN

  

KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO

ANTONIUS, BADE, KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE MELALUI

SHARED CHRISTIAN PRAXIS”.

  Penulis berharap semoga tulisan ini dapat membantu kaum muda untuk semakin memahami akan pentingnya peranan mereka dalam perkembangan Gereja, sehingga kaum muda mau terlibat secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan hidup menggereja tidak hanya dalam lingkup Gereja melainkan juga dalam lingkup masyarakat demi pendewasaan iman dengan mengaktifkan kembali segala bentuk

  Gereja akan selalu berkembang jika kaum muda mau terlibat. Keterlibatan dalam artian, terlibat secara utuh, bukan hanya sebatas hadir dalam berbagai kegiatan kaum muda, melainkan turut serta memperkembangkan Gereja. Dengan keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda dalam berbagai kegiatan kerohanian, diharapkan Gereja akan semakin berkembang, demikian pula kedewasaan iman yang ingin diwujudkan oleh kaum muda.

  B. Rumusan Permasalahan Penulisan Skripsi

  1. Apa yang dimaksud dengan hidup menggereja?

  2. Masalah-masalah apa saja yang dihadapi kaum muda berkaitan dengan keterlibatan kaum muda dalam rangka hidup menggereja di Paroki St. Antonius?

  3. Apa upaya penting yang harus ditempuh untuk memberdayakan Muda-mudi Katolik dalam hidup menggereja?

  C. Tujuan Penulisan Skripsi

  1. Memberi wawasan baru bagi penulis dan pembaca mengenai hidup menggereja, berani untuk menggali nilai-nilai positif yang ada didalamnya, mampu menghayatinya dan ikut terlibat langsung dalam kegiatan Gerejani.

  2. Memaparkan permasalahan yang dihadapi kaum muda berkaitan dengan keterlibatan kaum muda dalam rangka hidup menggereja di Paroki St. Antonius.

  3. Memaparkan upaya penting yang harus ditempuh untuk memberdayakan Muda- mudi Katolik dalam hidup menggereja dan menyadarkan kaum muda akan pentingnya peranan kaum muda dalam perkembangan Gereja.

  4. Memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk kelulusan sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  D. Manfaat Penulisan Skripsi

  1. Memberikan inspirasi bagi penulis untuk memberdayakan kaum muda di Paroki St. Antonius, Bade dalam rangka terlibat dalam hidup menggereja.

  2. Mendorong kaum muda di Paroki St. Antonius, Bade agar semakin berani menghadapi permasalahan yang ada dan mau melibatkan diri dalam hidup menggereja.

  E. Metode Penulisan Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif-analitis.

  Dengan menggunakan metode ini, penulis berusaha mendiskripsikan dengan cara memaparkan dan menguraikan gambaran mengenai keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja serta mengkaji dan menganalisanya berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian, studi pustaka, hasil wawancara, dan refleksi pribadi dengan bantuan buku-buku pendukung.

  F. Sistematika Penulisan Penulisan Skripsi

  Judul yang dipilih oleh penulis adalah “UPAYA MENINGKATKAN

  

KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI

PAROKI SANTO ANTONIUS, BADE, KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE

  

MELALUI SHARED CHRISTIAN PRAXIS”. Skripsi ini dibahas dalam lima bab,

  sebagai berikut:

  Bab I berisikan pendahuluan yang meliputi: latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan yang merangkum keseluruhan penulisan skripsi.

  Bab II akan membahas mengenai penelitian tentang keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda dalam segala bentuk kegiatan rohani demi pendewasaan iman, meliputi persiapan penelitian, laporan hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Dalam bam ini penulis akan memaparkan pula mengenai keadaan dan situasi yang kini dialami maupun kegiatan yang sedang dilaksanakan oleh kaum muda di Paroki St. Antonius Bade. Oleh sebab itu dalam bab ini akan dibagi dalam dua bagian, yakni bagian pertama mengulas seputar kehidupan kaum muda dan bagian kedua seputar hasil penelitian yang dilaksanakan di paroki St. Antonius.

  Bab III akan membahas mengenai teori seputar perkembangan remaja dan berbagai pandangan tentang perspektif kaum muda berkaitan dengan keterlibatan dan keikutsertaan dalam hidup menggereja. Pemaparan mengenai teori pendampingan dalam rangka pendampingan iman remaja, yakni menyangkut pengertian pendampingan, metode katekese yang digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pendampingan bagi kaum muda yakni shared christian praxis dan pengertian mengenai kaum muda dan segala perkembangan yang dialaminya.

  Bab IV ini akan mengupas usaha pendampingan kaum muda melalui model pendampingan Shared Christian Praxis (SCP) dan usulan pogram katekese serta contoh katekese.

  Bab V adalah penutup yang membahas kesimpulan penulis tentang pendampingan bagi kaum muda di Paroki St. Antonius, Bade dan saran bagi kepengurusan Mudika maupun kepada pihak Gereja dalam hal ini kepengurusan dewan paroki sehingga pendampingan terhadap kaum muda sungguh-sungguh dapat membantu dan mengarahkan kaum muda agar semakin memahami akan pentingnya keterlibatan dan keikutsertaan mereka dalam kehidupan menggereja, selain itu pula sebagai tindak lanjut dari seluruh rangkaian tulisan ini.

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PENDAMPINGAN KAUM MUDA

DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI SANTO ANTONIUS, BADE,

KEUSKUPAN AGUNG MERAUKE

Keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda dalam pengembangan Gereja

  sangat diharapkan. Keterlibatan dan keikutsertaan tersebut tidak dapat terjadi dengan sendirinya, melainkan kaum muda perlu didampingi agar mengerti dan memahami bahwa mereka sangat dibutuhkan dalam perkembangan Gereja. Paroki St. Antonius, Bade mengupayakan keterlibatan kaum muda melalui pendampingan demi pengembangan iman kaum muda akan Allah.

  Pendampingan yang dilaksanakan bagi kaum muda tentu saja berkaitan dengan situasi dan kebutuhan kaum muda, entah itu persoalan hidup sehari-hari, pengembangan iman, pengembangan diri maupun pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh kaum muda. Dalam pelaksanaan pendampingan, kaum muda dibimbing dan diarahkan agar mampu menemukan potensi-potensi diri dan memahami serta mengolah pengalaman tersebut dan menjadikan pengalaman- pengalaman itu sebagai pelajaran yang berarti bagi dirinya. Dengan pengalaman- pengalaman yang dimiliki, kaum muda diharapkan mampu memewujudkannya dalam hidup sehari-hari sebagai sebuah karya pewartaan Allah di masyarakat.

  Adapun maksud uraian penulisan yaitu sebagai bahan untuk menunjukkan dinamika kegiatan kaum muda dalam bentuk kegiatan-kegaitan, sekaligus sebagai landasan dan acuan penelitian terhadap keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda

  A.

  

Situasi Kegiatan Pendampingan Kaum Muda di Paroki St. Antonius, Bade

  Uraian situasi umum dan berbagai kegiatan kaum muda yang dilaksanakan di Paroki St. Antonius Bade, meliputi pembicaraan tentang situasi umum Paroki St.

  Antonius, situasi kaum muda, situasi pendampingan yang dilaksanakan bagi kaum muda dalam memperkembangkan iman akan Allah.

1. Situasi Umum Paroki St. Antonius, Bade Paroki St. Antonius merupakan bagian dari Keuskupan Agung Merauke.

  Paroki St. Antonius memiliki 24 stasi dengan jumlah umat di Paroki St. Antonius 18. 676 jiwa. Posisi Gereja Paroki St. Antonius sendiri berada di Kecamatan Edera yang cukup strategis dan tidak jauh dari pusat pemerintahan dan perkantoran [Lampiran 6: (9)].

  Secara geografis Paroki St. Antonius Padua, Bade terletak di daerah Kecamatan Edera, dengan batas-batas sebagai berikut:

  • Sebelah Utara : Kecamatan Obaa • Sebelah Timur : Kecamatan Mindiptana • Sebelah Selatan : Kecamatan Okaba • Sebelah Barat : Kecamatan Nambioman Bapai Pembagian wilayah dalam Paroki St. Antonius, disesuaikan dengan daerah geografis. Paroki St. Antonius dibagi menjadi 3 bagian, yakni: Bade kota dan Digul Bawah, terdiri dari 3 Stasi; Kali Ia sampai Kali Bamgi memiliki 12 Stasi serta Kali Edera dan Dumut memiliki 9 Stasi. Pembagian daerah disesuaikan dengan situasi daerah setempat, di mana sebagian besar daerah berada di pedesaan dan dilalui

  2. Situasi Kaum Muda di Paroki

  Berdasarkan data Paroki 2006, jumlah kaum muda 183 orang. Mudika yang berada di pusat paroki sebanyak 93 orang dan mudika stasi sebanyak 90 orang. Dari

  7 Lingkungan yang ada di pusat paroki, hanya 63 kaum muda dari 93 orang yang aktif mengikuti kegiatan mudika, baik kegiatan yang diselenggarakan oleh paroki, maupun yang dilaksanakan oleh pengurus mudika demi pengembangan diri maupun pengembangan iman kaum muda.

  Kaum muda yang terdaftar dan terlibat sebagai anggota mudika sangatlah berfariasi. Bersumber dari data yang diperoleh, kaum muda yang masih menempuh pendidikan di sekolah menengah yakni kaum muda usia antara 17-20 tahun sebanyak 23 orang, usia antara 21-24 tahun sebanyak 87 orang, usia antara 24-28 sebanyak 68 orang dan usia di atas 29 tahun sebanyak 5 orang [Lampiran 6: (9)].

  3. Situasi Pendampingan Kaum Muda

  Dalam pelaksanaan karya pastoral bagi kaum muda, Gereja turut memberi perhatian. Paroki menanggapi berbagai kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi oleh kaum muda dengan mengadakan berbagai kegiatan dengan tujuan agar lewat kegiatan-kegiatan tersebut kaum muda diharapkan mampu mengembangkan kepercayaan diri dalam menanggapi situasi dan kondisi zaman. Pelaksanaan kegiatan tersebut melibatkan semua kaum muda yang ada di paroki St. Antonius.

  Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah: kegiatan-kegiatan gerejani, kegiatan- kegiatan kemasyarakatan dan kegiatan-kegiatan lain yang diharapkan dapat memupuk persaudaraan dan keakraban antar mudika.

a. Kegiatan-kegiatan gerejani

  Dalam pelaksanaan hidup menggereja, kaum muda diharapkan agar mau terlibat dalam kegiatan-kegiatan gerejani. Keikutsertaan dan keterlibatan mereka tidak hanya sebatas “hadir atau ada”, melainkan kaum muda diharapkan terlibat dalam kegiatan-kegiatan mudika, terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut demi pengembangan Gereja, terlibat di Lingkungan maupun di dalam masyarakat dengan memberi hati sepenuhnya demi terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan- kegiatan gerejani yang dilaksanakan oleh kaum muda di Paroki St. Antonius adalah temu mudika, doa, lomba baca kitab suci dan mazmur serta bertugas koor di gereja.

  1) Temu mudika Temu mudika dilaksanakan satu kali, yakni pada Maret 2007, dengan jumlah peserta 68 orang. Dalam pelaksanaan temu mudika, dihadiri oleh Pastor Paroki dan

  4 orang pembina mudika. Berbagai hal dibicarakan demi pengembangan kaum muda di Paroki St. Antonius Bade, diantaranya pergantian pengurus, keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda, bukan hanya dalam kegiatan kaum muda, lebih dari itu kaum muda diharapkan dapat terlibat dalam kegiatan di Lingkungan maupun dalam masyarakat.

  Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan, para Pembina maupun pengurus mudika mengatakan bahwa masih kurang kesadaran dari kaum muda untuk terlibat dalam berbagai kegiatan gerejani, oleh sebab itu perlu adanya perhatian khusus bagi mereka yang belum terlibat. Dalam pertemuan ini pula dibicarakan mengenai temu muka Mudika se-Dekenat Mappi yang rencananya akan dilaksanakan tahun 2008, dan Paroki St. Antonius sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan temu muka tersebut [Lampiran 6 : (11)].

  2) Doa mudika Doa mudika dilaksanakan secara rutin, sekali dalam satu bulan. Peserta yang hadir dalam setiap pelaksanaan doa tersebut antara 30 sampai 40 orang. Tidak semua kaum muda hadir dan terlibat dalam doa bersama. Kurangnya sosialisasi dan informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan doa menyebabkan banyak kaum muda yang tidak dapat terlibat. Namun hingga kini pelaksanaan doa tetap berjalan. Dalam proses doa bersama yang bertugas adalah kaum muda. Pelaksanaan doa dilaksanakan pada hari Kamis, pukul 16.00-17.00 W.I.T. Para mendamping turut serta dalam setiap pelaksanaan doa tersebut [Lampiran 6 : (11)].

  3) Lomba baca Kitab Suci dan Mazmur Pelaksanaan kegiatan lomba baca Kitab Suci dan Mazmur dilaksanakan dengan tujuan agar kaum muda semakin hari semakin sadar akan pentingnya memahami dan mendalami Kitab Suci dan mampu menemukan nilai-nilai baru dari Kitab Suci sebagai pegangan dalam hidupnya. Kitab Suci tidak hanya dibaca ketika bulan Kitab Suci, melainkan dapat dijadikan pegangan hidup dan dapat dibaca setiap hari. Pelaksanaan tertsebut diikuti oleh 28 (dua puluh delapan) orang, yakni 4 (empat) orang perwakilan mudika dari 7 (tujuh) Lingkungan yang ada di pusat Paroki. Pelaksanaan lomba baca Kitab Suci dan Mazmur tersebut diadakan pada bulan september 2007 dan tempat pelaksanaan kegiatan tersebut di gereja St.

  4) Bertugas koor di gereja Tugas utama dari kelompok ini yakni berlatih dan mempersiapkan nyanyian dalam memeriahkan Perayaan Ekaristi bila mudika mendapat tugas koor di gereja.

  Dalam misa Minggu Palma dan hari raya Natal Desember 2007, mudika diberi tanggung jawab untuk mempersiapkan nyanyian dalam misa Natal tersebut. Dengan jumlah anggota 32 orang, kelompok koor diharapkan selalu siap apabila ada lingkungan yang berhalangan bila mendapat tugas dalam suatu perayaan Ekaristi, kelompok ini siap untuk menggantikan. Persiapan yang dilakukan oleh kelompok koor dengan berlatih bersama 2 (dua) kali dalam seminggu guna persiapan menjelang tugas yang dipercayakan kepada mereka [Lampiran 6 : (11)] b.

   Kegiatan kemasyarakatan

  Kaum muda di Paroki St. Antonius Bade tidak hanya terlibat dalam kegiatan- kegiatan gerejani, baik dalam lingkup Paroki dan Lingkungan, melainkan keterlibatan kaum muda juga diwujudkan dalam kebersamaan dan keterlibatan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Keterlibatan dan keikutsertaan kaum muda dalam berbagai kehidupan, merupakan salah satu usaha kaum muda untuk semakin memahami akan makna kebersamaan dalam hidup. Kegitan-kegiatan tersebut diantaranya: Bakti sosial serta terlibat dalam persiapan pesta Kemerdekaan R.I.

  1) Bakti sosial Salah satu wujud keterlibatan kaum muda dalam hidup bermasyarakat yakni orang kaum muda katolik. Bakti sosial dilaksanakan oleh kaum muda dengan membersihkan tempat-tempat ibadah, yakni membersihkan halaman Masjid dan gereja. Pelaksanaan bakti sosial diadakan pada Minggu pertama bulan Juli dan Minggu ke dua bulan Agustus 2007. Pelaksanaan bakti sosial ini didampingi langsung oleh pastor paroki dan para pendamping kaum muda. Pelaksanaan kegiatan bakti sosial dilaksanakan bagi kaum muda dengan harapan kaum muda semakin termotivasi untuk lebih peka terhadap situasi yang ada di dalam masyarakat dengan mau terlibat dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan [Lampiran 6 : (10)] 2) Pesta Kemerdekaan R.I

  Dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia kaum muda turut serta dalam memperingati hari bersejarah yang setiap tahun dirayakan dan diperingati oleh seluruh warga Indonesia. Dalam peringatan hari kemerdekaan tersebut, kegiatan yang diikuti oleh kaum muda ialah, lomba gerak jalan. Dalam pelaksanaan lomba tersebut diikuti oleh 2 (dua) regu kaum muda, yakni regu putra dan putri, tiap terdiri dari 15 orang orang untuk regu putra dan 15 orang untuk regu putri. Disamping itu pula, kaum muda mengadakan pameran. Pameran dilaksanakan selama peringatan kemerdekaan Republik Indonesia dengan menjual barang-barang kudus seperti patung Bunda Maria, Rosario, Madah Bakti, Puji Syukur, dan lain-lain [Lampiran 6 : (10)].

c. Kegiatan-kegiatan lain

  Di samping kegiatan-kegiatan gerejani dan kemasyarakatan, juga kegiatan lain Katolik di Paroki St. Antonius Bade dalam memupuk persaudaraan dan keakraban antar kaum muda. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya: pertemuan pengurus, bazar dan olah raga.

  1) Pertemuan pengurus Pertemuan pengurus dilaksanakan dalam rangka persiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan maupun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan bersama. Dalam bulan Januari sampai dengan Juli 2007, pertemuan dilaksanakan sebanyak 3 kali.

  Pertemuan pertama dilaksanakan pada 10 Februari dengan jumlah peserta 20 orang, pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 12 Februari. Dalam pertemuan pertama dan kedua, jumlah peserta yang hadir sebanyak 20 orang, terdiri dari 16 orang pengurus dan 4 orang pembina.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Santo Lukas, Sokaraja, Paroki Santo Yosep Purwokerto Timur, Jawa Tengah melalui katekese umat model shared christian praxis.

29 354 137

Peranan pendampingan sakramen penguatan bagi kaum muda dalam keterlibatan hidup menggereja di Paroki Santa Lidwina Bandar Jaya Lampung Tengah.

3 39 161

Keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Petrus Sungai Kayan Keuskupan Tanjung Selor Kalimantan Utara.

1 48 171

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari.

0 8 159

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda.

6 40 156

Pendampingan iman orang muda sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja orang muda Katolik Paroki Kristus Raja Barong Tongkok, Kalimantan Timur

1 3 111

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda stasi Gembala yang Baik Paroki Santo Yusuf Batang dalam hidup menggereja melalui katekese kaum muda

2 2 154

Upaya meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, Keuskupan Agung Kupang melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 138

Pembinaan iman kaum muda Santa Lucia di Lingkungan Santo Petrus Gancahan II Paroki Gamping melalui katakese - USD Repository

0 1 154