MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI DAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV B1 SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA

  

MODEL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

TERINTEGRASI DENGAN RAGAM BIMBINGAN PRIBADI

DAN BELAJAR UNTUK PESERTA DIDIK KELAS IV B1 SD

TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Disusun Oleh:

Zita Wigandari Bedewoda

081134020

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN MOTTO

  “SERAHKANLAH PERBUATANMU KEPADA TUHAN,,,, “SERAHKANLAH PERBUATANMU KEPADA TUHAN “SERAHKANLAH PERBUATANMU KEPADA TUHAN “SERAHKANLAH PERBUATANMU KEPADA TUHAN MAKA TERLAKSANALAH SEGALA RENCANAMU” MAKA TERLAKSANALAH SEGALA RENCANAMU” MAKA TERLAKSANALAH SEGALA RENCANAMU” MAKA TERLAKSANALAH SEGALA RENCANAMU” (AMSAL 16: 3) (AMSAL 16: 3) (AMSAL 16: 3) (AMSAL 16: 3) PPPPERCAYALAH SEMUA SUDAH DIRANCANG ERCAYALAH SEMUA SUDAH DIRANCANG ERCAYALAH SEMUA SUDAH DIRANCANG DALAM H ERCAYALAH SEMUA SUDAH DIRANCANG DALAM HIDUPMU, DALAM H DALAM H

  IDUPMU,

  IDUPMU,

  IDUPMU, MAKA BERTEKUN MAKA MAKA MAKA BERTEKUN BERTEKUN BERTEKUN DAN BERDOA DAN BERDOA DAN BERDOA DAN BERDOALAH LAH LAH LAH ““““DO THE DO THE BEST FOR EVERYTHING WHAT YOU DO” DO THE DO THE BEST FOR EVERYTHING WHAT YOU DO” BEST FOR EVERYTHING WHAT YOU DO” BEST FOR EVERYTHING WHAT YOU DO” ““““DREAMS, DREAMS, BELIEVE, AND MAKE IT HAPPEN BELIEVE, AND MAKE IT HAPPEN””””

  DREAMS, DREAMS, BELIEVE, AND MAKE IT HAPPEN BELIEVE, AND MAKE IT HAPPEN ((((A Agnes Monica A A gnes Monica)))) gnes Monica gnes Monica

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Dengan segala kerendahan hati dan tulus iklas secara khusus skripsi ini dipersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah membimbing, melindungi, dan menerangi setiap langkah dalam hidupku. Almarhum papa: Andreas Simon Gado. Mama dan adik: Lucia Dewi Lantaringsih dan Gisela Aventia Bedewoda. Keluarga besar FX. Murjadi, Yohanes Rappa dan Yosef Badeoda. Sahabat-sahabat: Meilinawati, Stevani Lintang, Lenny Arinta, Immaculata, Noviani Indriana, MM Ratnasari, dan Yulius Dwi Siswanto.

  

ABSTRAK

  Bedewoda, Zita Wigandari. 2012. Model Pengembangan Perangkat

  Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik Kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini adalah penelitian kolaboratif yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan mengadaptasi model Dick & Carey yang dimodifikasi. Subyek penelitian adalah seorang guru SD yang mengajar PKn dan 30 peserta didik kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Tujuan penelitian untuk mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Juli 2012. Kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar diperoleh berdasarkan penilaian ahli bidang studi PKn, ahli bimbingan konseling (BK), dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran dengan mengacu penilaian acuan patokan (PAP) tipe I .

  Kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran PKn terintegrasi bimbingan pribadi ditinjau dari komponen silabus, RPP, dan materi ajar berdasarkan hasil penilaian ahli bidang studi PKn dan ahli BK memperoleh persentase 89.67% dengan kategori layak. Kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran PKn terintegrasi bimbingan belajar ditinjau dari komponen silabus, RPP, dan materi ajar berdasarkan hasil penilaian ahli bidang studi PKn, ahli BK, dan ahli pengembangan perangkat pembelajaran memperoleh persentase 87.40% dengan kategori layak.

  Berdasarkan kedua hasil tersebut, dapat disimpulkan model pengembangan perangkat pembelajaran PKn terintegrasi bimbingan pribadi layak digunakan guru SD yang mengajar PKn untuk membantu peserta didik kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo menjadi teliti saat belajar PKn. Model pengembangan perangkat pembelajaran PKn terintegrasi bimbingan belajar layak digunakan guru SD yang mengajar PKn untuk membantu peserta didik kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo menjadi tekun saat belajar PKn.

  Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, PKn, Bimbingan Pribadi, dan Bimbingan

  Belajar

  

ABSTRACT

  Bedewoda, Zita Wigandari. 2012. Development Model of Integrated Civics

  Learning Equipment with Various Personal Guidance and Learning for Students B1 Grade IV of SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Thesis.

  Yogyakarta: Elementary School Teachers Education Study Program, Sanata Dharma University. This research is a collaborative research which used research and development method adapting from Dick & Carey model which was modified. The subject of the research was an elementary teacher which was teaching Civics and there were 30 students in B1 grade IV of SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. The research aims to find out the appropriateness of development model of integrated Civics learning equipment with various personal guidance and learning. The research was carried out in January up to July 2012. The appropriateness of development model of integrated Civics learning equipment with various personal guidance and learning is achieved based on assessment of Civics expert, guidance and counselling expert, and expert of learning media development with referring to Penilaian Acuan Patokan (PAP) type I.

  The appropriateness of Development Model of integrated Civics learning media with personal guidance was evaluated from syllabus component, lesson plan, and learning materials based on the evaluation result of Civics expert and guidance and counseling expert, it was found that the percentage is 89.67% which is appropriate for the category. The appropriateness of development model of integrated Civics learning equipment with learning guidance was evaluated from syllabus component, lesson plan, and learning materials based on the evaluation result of Civics expert, guidance and counseling expert, and expert of developing learning equipment, it was found that the result of the evaluation is 87.40% which is appropriate for the category.

  Based on those two results, this research concludes that development model of integrated Civics learning equipment with personal guidance is appropriate for elementary school teacher teaching Civics to help students B1 grade IV of SD

  

Tarakanita Bumijo to be more careful when learning Civics. Development model

  of integrated Civics learning media with personal guidance is appropriate to use by elementary school teacher teaching Civics to helps students B1 grade IV of SD

  Tarakanita Bumijo to be more diligent when learning civics. Keywords: Learning Equipment, Civics, Personal Guidance, and Learning

  Guidance

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian kolaboratif ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum., dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang peneliti butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Ibu AG. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A., dosen pembimbing II, yang telah memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingan yang sangat berguna selama penelitian ini.

  5. Ibu Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D., dosen penguji III, yang telah memberikan nasihat, saran, dan sumbangan pemikiran yang sangat bermanfaat untuk revisi akhir skripsi ini.

  6. Bapak Agus Purnomo, S.Pd., Kepala Sekolah Dasar Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

  7. Ibu Lusia Winarti, S.Pd., wali kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang telah memberikan waktu dan bantuan yang bermanfaat bagi peneliti.

  8. Ibu Francisca Rustiati, S.Pd., guru PKn kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang telah memberikan waktu, bantuan, dan masukan yang

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... viii

  

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1

  1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................

  5 1.4 Spesifikasi Produk .....................................................................

  5 1.5 Definisi Operasional ..................................................................

  6 1.6 Kontribusi Penelitian .................................................................

  7

  BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori ...............................................................................

  3.4 Prosedur Pengembangan ............................................................ 40

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  3.8 Teknik Analisis Data ................................................................. 49

  3.7.4 Pedoman Penilaian Ahli .................................................... 46

  3.7.3 Pedoman Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) ........................ 45

  3.7.2 Pedoman Observasi ........................................................... 45

  3.7.1 Pedoman Wawancara ........................................................ 44

  3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 44

  3.6 Jenis Data ................................................................................... 44

  3.5 Subyek Penelitian ...................................................................... 43

  3.3 Desain Pengembangan ............................................................... 39

  9 2.1.1 Penelitian dan Pengembangan ...........................................

  3.2 Model Pengembangan ............................................................... 39

  3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 39

  BAB III METODE PENELITIAN

  2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................... 36

  2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 34

  2.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ................................ 31

  2.1.4 Peran Guru SD sebagai Pembimbing ................................ 29

  2.1.3 Bimbingan dalam Konteks Pendidikan ............................. 17

  2.1.2 Perangkat Pembelajaran .................................................... 13

  9

  4.1 Deskripsi Data Analisis Kebutuhan ........................................... 51

  4.1.2 Observasi ........................................................................... 52

  4.1.3 Alat Ungkap Kebutuhan (AUK) ........................................ 54

  4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 55

  4.2.1 Penilaian Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn oleh Ahli .................................................................... 56

  4.2.2 Kelayakan Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ..................................................................... 62

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan ................................................................................ 66

  5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................. 66

  5.3 Saran .......................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Rancangan Kegiatan Bimbingan ...................................... 35Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Wali Kelas IV B1 dan Guru SD yang Mengajar PKn di SD Tarakanita Bumijo ............................. 44Tabel 3.2 Pedoman Pengamatan Pembelajaran PKn di Kelas IV B1

  SD Tarakanita Bumijo ................................................................... 45

Tabel 3.3 PedomanAlat Ungkap Kebutuhan (AUK) untuk Peserta

  Didik Kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo ................................... 46

Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Silabus oleh Ahli Bidang Studi PKn ............ 46Tabel 3.5 Pedoman Penilaian RPP oleh Ahli Bidang Studi PKn .................. 47Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Materi Ajar oleh Ahli Bidang Studi PKn ...... 47Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Silabus oleh Ahli BK .................................... 47Tabel 3.8 Pedoman Penilaian RPP oleh Ahli BK ......................................... 47Tabel 3.9 Pedoman Penilaian Materi Ajar oleh Ahli BK .............................. 48Tabel 3.10 Pedoman Penilaian Silabus oleh Ahli Pengembangan Perangkat

  Pembelajaran ................................................................................ 48

Tabel 3.11 Pedoman Penilaian RPP oleh Ahli Pengembangan Perangkat

  Pembelajaran ................................................................................ 48

Tabel 3.12 Pedoman Penilaian Materi Ajar oleh Ahli Pengembangan Perangkat

  Pembelajaran ................................................................................ 48

Tabel 3.13 Kriteria Revisi Produk Pengembangan ......................................... 50Tabel 3.14 Penilaian Acuan Patokan I (PAP I) ............................................... 50Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Wali Kelas IV B1 dan Guru SD yangTabel 4.2 Hasil Observasi Pelajaran PKn di Kelas IV B1 ............................ 53Tabel 4.3 Hasil Penyebaran AUK di Kelas IV B1 ........................................ 54Tabel 4.4 Deskripsi Para Ahli ....................................................................... 55Tabel 4.5 Rekapitulasi Penilaian Pertama Perangkat Pembelajaran

  PKn Terintegrasi Bimbingan Pribadi ............................................ 56

Tabel 4.6 Rekapitulasi Penilaian Kedua Perangkat Pembelajaran

  PKn Terintegrasi Bimbingan Pribadi ............................................ 58

Tabel 4.7 Rekapitulasi Penilaian Pertama Perangkat Pembelajaran

  PKn Terintegrasi Bimbingan Belajar ............................................ 59

Tabel 4.8 Rekapitulasi Penilaian Kedua Perangkat Pembelajaran

  PKn Terintegrasi Bimbingan Belajar ............................................ 61

  

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Langkah-langkah Dick & Carey ...................................................

  10 Bagan 2.2 Psikodinamika Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar ............

  36 Bagan 3.1 Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar ....................

  41 Bagan 4.1 Alur Analisis Kebutuhan ...............................................................

  51

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .................................................................. 70 Lampiran 2. Hasil Pengisian AUK ............................................................... 71-72 Lampiran 3. Rekapitulasi Penyebaran AUK ................................................. 73 Lampiran 4. Rekapitulasi Penilaian Ahli Bidang Studi PKn ........................ 74-75 Lampiran 5. Rekapitulasi Penilaian Ahli Bimbingan Konseling (BK) ......... 76-77 Lampiran 6. Rekapitulasi Penilaian Ahli Pengembangan Perangkat

  Pembelajaran ............................................................................ 78 Lampiran 7. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn

  Terintegrasi Bimbingan Pribadi ......................................... 79-108 Lampiran 8. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran PKn

  Terintegrasi Bimbingan Belajar ......................................... 109-136 Lampiran 9. Surat Selesai Penelitian ............................................................ 137

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

  Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif. Peneliti dalam penelitian ini merupakan salah satu anggota penelitian kolaboratif. Topik penelitian ini bermula dari keprihatinan dosen peneliti terhadap kebutuhan guru SD akan adanya perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan. Hal tersebut didukung dengan tidak adanya jam khusus bagi guru SD untuk memberikan layanan bimbingan di kelas.

  Keprihatinan dosen penelitian kolaboratif diperkuat dengan ditetapkannya UU no. 20 Tahun 2003, PP No. 19 Tahun 2005, Permendiknas No. 22 Tahun 2006 (dalam Furqon, 2005, hlm. 49) yang berisi tentang “pelayanan bimbingan dan konseling (BK) merupakan bagian integratif dalam sistem pendidikan di sekolah”. Hal lain yang mendukung adalah adanya SK Menpan No. 83/1993 (dalam Furqon, 2005) tentang tugas guru SD selain mengajar juga memiliki tanggung jawab melaksanakan program bimbingan di kelas asuhannya.

  Berdasarkan hal tersebut peneliti sebagai anggota penelitian tertarik menindaklanjuti keprihatinan dosen dengan mengembangkan model perangkat pembelajaran terintegrasi ragam bimbingan di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta pada Kamis, 12 Januari 2012 selama 25 menit guna mengetahui perangkat pembelajaran yang dibutuhkan guru SD agar dapat membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya. Melalui hasil

  2 wawancara peneliti dapat mengetahui bahwa wali kelas sudah berusaha melakukan bimbingan di dalam kelas namun belum bisa diberikan secara rutin dikarenakan banyaknya tugas dan jam mengajar di kelas lain.

  Hasil lainnya adalah SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta memiliki seorang guru BK. Jumlah guru BK di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta ini tidak sebanding dengan jumlah peserta didik di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Pada saat wawancara, wali kelas menjelaskan bahwa saat proses belajar mengajar sering muncul perilaku-perilaku yang menghambat perkembangan peserta didik seperti terlambat datang ke sekolah, tidak memperhatikan penjelasan guru, melamun, tidak mengerjakan tugas dan lain-lain.

  Wali kelas menyatakan perilaku-perilaku tersebut sering muncul pada beberapa mata pelajaran, namun berdasarkan laporan dari guru SD yang lain perilaku tersebut sering muncul pada mata pelajaran PKn. Kemudian peneliti mewawancarai guru SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta yang mengampu mata pelajaran PKn di kelas IV B1 guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

  Peneliti mewawancarai guru SD yang mengajar mata pelajaran PKn dihari dan tanggal yang sama selama 35 menit. Melalui wawancara ini peneliti mengetahui bahwa guru belum menyisipkan bimbingan dalam proses belajar mengajar, guru juga tidak mempunyai perangkat pembelajaran yang terintegrasi dengan ragam bimbingan. Guru berpendapat bahwa perangkat pembelajaran yang baik adalah perangkat pembelajaran yang dapat membantu peserta didik mengatasi permasalahannya dan memenuhi tugas perkembangannya.

  Peneliti memperkuat data wawancara dengan melakukan observasi di kelas

  3 menunjukkan bahwa guru PKn tidak menyisipkan bimbingan dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak memperhatikan penjelasan guru, peserta didik tidak mengerjakan tugas yang diberikan, peserta didik melamun, dan peserta didik terlambat datang ke sekolah. Setelah melakukan observasi, peneliti menyebarkan alat ungkap kebutuhan (AUK) untuk mengetahui bimbingan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

  AUK adalah kuesioner yang berisi 15 pernyataan yang berhubungan dengan bimbingan pribadi, sosial, dan belajar. Hasil penyebaran AUK menunjukan peserta didik tidak teliti mengerjakan tugas dan tidak tekun dalam belajar. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara dan observasi, peneliti melihat beberapa kesamaan yaitu peserta didik datang terlambat, tidak memperhatikan penjelasan guru, melamun, tidak mengerjakan tugas, dan guru belum menyisipkan kegiatan bimbingan saat pembelajaran berlangsung.

  Perilaku peserta didik yang datang terlambat dan melamun menunjukan bahwa peserta didik mengalami masalah dalam belajar yaitu tidak tekun.

  Sedangkan perilaku peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengerjakan tugas menunjukan peserta didik mengalami masalah pribadi yaitu tidak teliti. Hasil dari penyebaran AUK juga menunjukan bahwa peserta didik tidak tekun dan tidak teliti saat belajar PKn.

  Berdasarkan penjabaran di atas peneliti mengetahui bahwa peserta didik kelas

  IV B1 SD Tarakanita Bumijo membutuhkan bimbingan pribadi dalam hal ketelitian dan bimbingan belajar dalam hal ketekunan pada mata pelajaran PKn.

  Menurut Widyastuti dkk (2008):

  4 PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban dirinya yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (hlm vii). Melalui PKn peserta didik dapat mengembangkan dirinya untuk bertindak cerdas, mencintai tanah airnya, menciptakan kerukunan, berinteraksi dengan orang lain dan bertanggung jawab atau dengan kata lain belajar PKn dapat membantu peserta didik mengembangkan aspek pribadi, sosial dan belajar. Jadi, sesungguhnya dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru SD yang mengajar PKn dapat menyisipkan kegiatan bimbingan.

  Berdasarkan penjabaran di atas peneliti tertarik membantu guru SD yang mengajar PKn untuk mengembangkan suatu model pengembangan perangkat pembelajaran yang mengintegrasikan mata pelajaran PKn dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar. Pengembangan yang dilakukan peneliti akan mengunakan metode penelitian dan pengembangan atau research and

  

development (R&D) dengan judul “Model Pengembangan Perangkat

  Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Terintegrasi dengan Ragam Bimbingan Pribadi dan Belajar untuk Peserta Didik Kelas IV B1 SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

  5

  1.2 RUMUSAN MASALAH

  Permasalahan yang akan dibahas melalui penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran Pkn terintegrasi dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas IV B1 di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta?

  2. Bagaimana kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran Pkn terintegrasi dengan bimbingan belajar untuk peserta didik kelas IV B1 di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta?

  1.3 TUJUAN PENELITIAN

  Penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran PKn terintegrasi dengan bimbingan pribadi untuk peserta didik kelas IV B1 di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

  2. Mengetahui kelayakan model pengembangan perangkat pembelajaran Pkn terintegrasi dengan bimbingan belajar untuk peserta didik kelas IV B1 di SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

  1.4 SPESIFIKASI PRODUK

  Hasil akhir yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa:

  1. Model pengembangan perangkat pembelajaran PKn yang terintegrasi dengan bimbingan pribadi terdiri dari: konsep pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan materi ajar/ handout PKn.

  6

  2. Model pengembangan perangkat pembelajaran PKn yang terintegrasi dengan bimbingan belajar terdiri dari: konsep pengintegrasian, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan materi ajar/ handout PKn.

1.5 DEFINISI OPERASIONAL

  Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau salah tafsir mengenai istilah yang dikemukakan, maka perlu adanya definisi operasional, sebagai berikut:

  1. Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah dokumen yang dibuat dan digunakan oleh guru sebelum maupun saat melakukan pembelajaran, meliputi konsep pengintegrasian, silabus, RPP, dan materi ajar/ handout.

  2. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter warga Negara Indonesia dalam memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya serta mewujudkan nilai-nilai dan perilaku yang menjunjung tinggi demokrasi, demi terwujudnya Indonesia yang kuat.

  3. Bimbingan pribadi Bimbingan pribadi adalah bimbingan yang diberikan kepada peserta didik guna membantu mereka dalam mengatur diri sendiri, dapat bertanggung jawab, teliti, bersemangat, dan sebagainya.

  4. Bimbingan belajar Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diberikan kepada peserta didik guna menghadapi masalah-masalah belajar, kesulitan belajar seperti tidak tekun belajar, tidak senang pelajaran PKn, tidak mengerjakan tugas, dan lain-lain

  7

  5. Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi Bimbingan Pribadi Perangkat pembelajaran PKn terintegrasi bimbingan pribadi adalah dokumen yang terdiri dari konsep pengintegrasian, silabus, RPP, dan materi ajar/handout yang diintegrasikan dengan bimbingan pribadi. Pengintegrasian dilakukan dengan menggabungkan indikator materi pelajaran dan indikator bimbingan yang menjadi tujuan pembelajaran.

  6. Perangkat Pembelajaran PKn Terintegrasi Bimbingan Belajar Perangkat pembelajaran PKn terintegrasi bimbingan belajar adalah dokumen yang terdiri dari konsep pengintegrasian, silabus, RPP, dan materi ajar/handout yang diintegrasikan dengan bimbingan belajar. Pengintegrasian dilakukan dengan menggabungkan indikator materi pelajaran dan indikator bimbingan yang menjadi tujuan pembelajaran.

1.6 KONTRIBUSI PENELITIAN

  Penelitian ini memiliki kontribusi bagi beberapa pihak sebagai berikut :

  1. Bagi Guru Melalui penelitian ini guru SD memiliki model perangkat pembelajaran Pkn yang terintegrasi dengan ragam bimbingan pribadi dan bimbingan belajar.

  2. Bagi Peserta Didik Melalui penelitian ini peserta didik dapat terbantu tugas perkembangan pribadi dan belajar melalui mata pelajaran Pkn.

  3. Bagi Peneliti Peneliti dapat berlatih dan memiliki pengalaman dalam menyusun perangkat pembelajaran Pkn yang diintegrasikan dengan ragam bimbingan pribadi dan

  8

  4. Bagi Program Studi (Prodi) PGSD Membangun relasi dengan guru-guru di SD mitra untuk merancang model pengembangan perangkat pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini mengemukakan beberapa hal tentang landasan teori yang akan

  dipergunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) kajian teori; (2) hasil penelitian yang relevan; dan (3) kerangka berpikir.

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Penelitian dan Pengembangan

  Penelitian pengembangan menurut Setyosari (2010) adalah “suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan” (hlm 194). Penelitian dan pengembangan (Sugiyono, 2011) adalah “metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut” (hlm. 407).

  Penelitian dan pengembangan merupakan jenis penelitian yang mengembangkan/ menghasilkan produk dan memvalidasi produk tersebut dengan langkah-langkah sistematis (Nugraha, 2011). Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk tertentu.

  Pada penelitian ini peneliti menggunakan model Dick & Carey. Model Dick & Carey merupakan salah satu model prosedural yang biasa digunakan untuk merancang sistem pembelajaran. Model prosedural menurut Setyosari (2010) adalah “model deskriptif yang menggambarkan alur atau langkah-langkah prosedural yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk tertentu” (hlm 200).

  10 Model Dick & Carey terdiri dari sepuluh langkah. Kesepuluh langkah tersebut meliputi:

Bagan 2.1 Langkah-langkah Model Dick & Carey (dalam Setyosari, 2010, hlm. 203)

  Keterangan gambar berdasarkan Setyosari (2010):

  1. Analisis kebutuhan Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan.

  Analisis Kebutuhan dan identifikasi tujuan Melakukan analisis pembelajaran

  Merumuskan tujuan Menganalisis pebelajar dan konteks

  Mengembangkan instrumen assessment

  

Mengembangkan

strategi

pembelajaran

  Merancang dan melakukan evaluasi sumatif Merancang dan melakukan evaluasi formatif

  

Mengembangkan

dan memilih bahan

pembelajaran

Revisi pengajaran

  11

  2. Analisis pembelajaran Melakukan analisis pembelajaran, yang mencakup keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  3. Analisis pebelajar dan konteks Menganalisis pebelajar dan konteks, yang mencakup kemampuan, sikap, dan karakteristik awal pebelajar dalam latar pembelajaran. Termasuk karakteristik latar pembelajaran tersebut dimana pengetahuan dan keterampilan baru akan digunakan. Langkah (2) dan (3) dapat dilakukan secara berurutan atau bersamaan.

  4. Tujuan umum dan khusus Menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan tujuan untuk unjuk kerja, atau operasional. Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk, prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir tes.

  5. Mengembangkan instrument assessment Mengembangkan instrumen assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus, operasional (sebagaimana dikemukakan di depan).

  6. Mengembangkan strategi pembelajaran Mengembangkan strategi pembelajaran, yang secara spesifik untuk membantu pebelajar untuk mencapai tujuan khusus.

  12

  7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, yang dalam hal ini dapat berupa: bahan cetak, manual baik untuk pebelajar maupun pembelajar, dan media lain yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan.

  8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau produk yang dikembangkan. Evaluasi formatif dapat dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan maksud untuk mendukung proses peningkatan efektifitas. Dick & Carey, merekomendasikan suatu proses evaluasi formatif yang terdiri atas tiga langkah: (1) uji coba prototipe bahan secara perseorangan; (2) uji coba kelompok kecil yang terdiri atas enam sampai delapan subyek; dan (3) uji coba lapangan yang melibatkan seluruh subyek dalam kelas.

  9. Melakukan revisi Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur, program, atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya.

  10. Evaluasi sumatif Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektifitas program secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain.

  Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan sampai langkah ketujuh dikarenakan keterbatasan waktu penelitian. Setelah langkah ketujuh peneliti melakukan validasi ahli guna memperkuat kelayakan perangkat pembelajaran PKn yang dikembangkan peneliti.

  13

2.1.2 Perangkat Pembelajaran

  Perangkat pembelajaran menurut Winkel (dalam Siregar dan Nara, 2010, hlm. 12) adalah “seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian interen yang berlangsung dialami peserta didik”. Menurut Siregar dan Nara (2010) “perangkat pembelajaran merupakan seperangkat usaha yang dilakukan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang” (hlm. 13).

  Gagne (dalam Siregar dan Nara, 2010, hlm. 14) berpendapat bahwa “perangkat pembelajaran adalah situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar”. Ketiga pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran adalah suatu rancangan yang secara sengaja, terarah dan terencana dibuat untuk mendukung proses belajar mengajar.

  Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar menurut Trianto (2009) dapat berupa: “silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Peserta didik (LKS), instrumen evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran, serta materi ajar” (hlm. 201).

  Perangkat pembelajaran PKn yang dikembangkan peneliti hanya terdiri dari silabus, RPP, dan materi ajar. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti.

  14

2.1.2.1 Silabus

  Silabus menurut Yulaelawati (dalam Majid, 2008) merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar. Umumnya suatu silabus menurut Majid (2008) paling sedikit harus mencakup unsur-unsur: (1) tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan; (2) keterampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik; (3) aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran; dan (4) berbagai teknik evaluasi yang digunakan. Prinsip-prinsip dalam pengembangan silabus:

  1. Sistematis Komponen-komponen dalam silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

  2. Konsisten Adanya hubungan yang ajek antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan penilaian.

  3. Memadai Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

  Langkah-langkah pengembangan silabus menurut Majid (2008) sebagai berikut: (1) penulisan identitas mata pelajaran; (2) penentuan standar kompetensi; (3) penentuan kompetensi dasar; (4) penentuan materi pokok; (5) penentuan pengalaman belajar peserta didik; (6) penjabaran kompetensi dasar menjadi

  15 indikator; (7) penjabaran indikator ke dalam instrumen penilaian; (8) penentuan alokasi waktu; dan (9) penentuan sumber belajar (hlm. 40).

2.1.2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menurut Trianto (2009) yaitu pedoman kegiatan yang akan dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar yang disusun menjadi skenario kegiatan. Skenario kegiatan belajar mengajar dikembangkan berdasarkan rumusan tujuan pembelajaran yang mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar sesuai kurikulum yang digunakan. Komponen-komponen yang penting dalam membuat RPP yaitu: Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan evaluasi.

  Kegiatan pembelajaran yang ada dalam RPP meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Menurut Rusman (2010) kegiatan inti dalam RPP harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi merupakan kegiatan yang disusun guna memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru. Elaborasi adalah kegiatan mengerjakan soal latihan atau tugas- tugas sekolah secara tekun dan cermat. Sedangkan konfirmasi adalah kegiatan pembenaran, penegasan, dan pengesahan atau penguatan.

  Berdasarkan Buku Pedoman Pengajaran Mikro (2008) RPP dikatakan baik bila telah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut : (1) Komponen lengkap dan logis urutannya. (2) Pemilihan materi ajar sesuai dengan KD, indikator, dan tujuan.

  16 (3) Media dan sumber belajar sesuai dengan indikator yang akan dicapai. (4) Langkah-langkah pembelajaran meliputi kegiatan awal, inti, dan akhir. (5) Langkah-langkah pembelajaran menekankan pada pengalaman peserta didik. (6) Langkah-langkah pembelajaran mencerminkan model atau metode yang digunakan.

  (7) Terdapat alokasi waktu pada setiap tahap. (8) Penilaian sesuai dengan indikator yang akan dicapai.

2.1.2.3 Materi Ajar

  Menurut Wina Sanjaya (2008) “materi ajar adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu” (hlm. 140). Menurut Wina Sanjaya (2008) dalam materi ajar berisi tentang:

  1. Tujuan yang harus dicapai. Biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik sehingga keberhasilannya dapat diukur.

  2. Materi ajar harus memuat:

  a. fakta : sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Materi pembelajaran yang termasuk jenis fakta seperti: nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dan lain-lain.

  b. konsep : materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar peserta didik paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dan lain-lain.

  17 c. prosedur : tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Tujuan prosedur adalah agar peserta didik dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan hanya paham atau hafal. Materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.

  3. Kegiatan belajar, berisi tentang materi yang harus dipelajari oleh peserta didik.

  4. Rangkuman materi yakni garis-garis besar materi pelajaran secara urut.

  5. Tugas dan latihan harus meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

  Pada penelitian ini perangkat pembelajaran tersebut akan diintegrasikan dengan ragam bimbingan pribadi dan belajar. Ragam bimbingan pribadi dan belajar akan dibahas pada bagian berikut ini.

2.1.3 Bimbingan dalam Konteks Pendidikan

2.1.3.1 Pengertian Bimbingan

  Guidance atau bimbingan memiliki arti yang sangat luas dan tergantung

  pada konsep dasar para ahli dan penerapannya. PP No. 28 Tahun 1990, BAB X

  Pasal 25 ayat (1) (dalam Furqon, 2005) memaparkan bahwa bimbingan merupakan “bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan” (hlm. 2). Rochman Natawidjaja (dalam Winkel, 2004) mengartikan bimbingan sebagai “proses pemberian bantuan kepada seseorang secara terus menerus, agar orang tersebut dapat menyesuaikan diri dan bertindak sesuai dengan tuntutan lingkungan disekitarnya, sehingga ia dapat membagikan ide-ide positif yang bermanfaat” (hlm. 29). Sedangkan menurut Strang (dalam Furqon, 2004) bimbingan adalah “proses belajar bagaimana menyelesaikan masalah dan berkembang secara optimal” (hlm. 4).

  18 Melihat dari ketiga pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan kepada sesorang untuk membantu orang tersebut mengerti dan memahami dirinya sendiri, berkembang secara optimal serta membantu dirinya keluar dari permasalahannya.

2.1.3.2 Tujuan Bimbingan

  Depdikbud (dalam Furqon, 2005) memaparkan tujuan layanan bimbingan di sekolah dasar adalah “untuk membantu peserta didik agar dapat memenuhi tugas- tugas perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, pendidikan, dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan” (hlm. 20). Barus (2011) menerangkan tujuan bimbingan di SD untuk membantu peserta didik dalam memenuhi kebutuhan- kebutuhannya agar dapat mengaktualisasikan tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, akademik/ belajar, dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Sedangkan Nurihsan (2006) merumuskan tujuan bimbingan adalah agar peserta didik dapat (1) merencanakan masa studi, memilih karir yang tepat, dan merancang masa depannya; (2) mengembangkan potensi dan kelebihan yang dimilikinya; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya; (4) mengatasi permasalahan yang dihadapinya dalam bidang akademik, pribadi, sosial, serta karir.

  Berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan tujuan bimbingan adalah mengarahkan dan membantu peserta didik untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya yang disesuaikan dengan tuntutan lingkungan sekitarnya serta membantu peserta didik memecahkan permasalahannya.

  19

2.1.3.4 Landasan Bimbingan di Tingkat SD