Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tambrauw

  1 .1 La t a r Be la k a ng

  abupaten Tambrauw adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua Barat. Kabupaten Tambrauw merupakan Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Sorong dan Kabupaten Manokwari berdasarkan Undang – Undang No. 56 Tahun 2008 yang membuat semakin tingginya arus urbanisasi yang datang ke kawasan ini.

  Sebagai bagian dari lingkungan kota, beberapa kawasan diantaranya memiliki pertumbuhan fisik yang cepat namun berkembang kurang tertib tidak selaras dan serasi dengan lingkungannya, sehingga kawasan tersebut menjadi tidak produktif. Kabupaten Tambrauw memegang peranan penting dalam menampung berbagai aktivitas yang ada didalamnya. Langkah ini dilakukan mengingat berbagai aktivitas mulai pemerintahan, perdagangan dan jasa serta lainnya yang mempunyai skala pelayanan kabupaten mulai berkembang di wilayah ini.

  Perencanaan dan pembangunan prasarana yang baik adalah apabila perencanaan prasarana tersebut dilakukan atau dilaksanakan bersama dari tingkat pemerintah pusat sampai dengan tingkat pemerintah daerah dengan melibatkan stakeholders sehingga prasarana tersebut dapat berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

  Dengan telah diberlakukannya UU No. 22 dan 25 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah serta UU No 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua maka Pemerintah Kabupaten Tambrauw dituntut harus siap menerima delegasi wewenang dari pemerintah pusat atau pemerintah provinsi. Kewenangannya tidak hanya dalam hal penyelenggaraan pemerintahannya, tetapi juga solusi permasalahan dan pendanaan kegiatan pembangunan.

  Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kabupaten Tambrauw dituntut untuk dapat menyiapkan dokumen perencanaan yang digunakan sebagai acuan dalam pembangunan sehingga tercapai sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah. Dokumen yang sedang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Tambrauw yaitu Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya yang akan menjadi acuan oleh Pemerintah Pusat dalam menyusun program pembangunan di Kabupaten Tambrauw sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

  1 .2 La nda sa n H uk um

  Penyusunan RPI JM pada dasarnya harus bertitik tolak (mengacu) kepada peraturan perundangan maupun kebijakan yang berlaku pada saat RPI JM disusun. Peraturan dan perundangan maupun kebijakan yang perlu diacu tersebut diantaranya adalah sebagaimana berikut :

  1. Peraturan Perundangan a. UU No. 21/ 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.

  b. UU No. 17/ 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;

  c. UU No. 26/ 2007 tentang Penataan Ruang;

  d. UU No. 32/ 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

  e. UU No. 33/ 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; f. UU No. 1/ 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

  g. UU No. 7/ 2004 tentang Sumberdaya Air;

  h. UU No. 25/ 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

  K K i. UU No. 38/ 2004 tentang Jalan; j. UU No. 17/ 2003 tentang Keuangan Negara; k. UU No. 4/ 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; l. UU No. 16/ 1985 tentang Rumah Susun; m. Peraturan Presiden No. 7/ 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2005 – 2009.

  2. Kebijakan dan Strategi

  kebijakan sektoral/ program dalam RPI JM mengacu pada RPJMD Kabupaten 2006 - 2010. Oleh karena itu RPI JM ini akan memuat Arah Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Tambrauw, diharapkan program-program yang diusulakan dapat dibiayai dari berbagai sumber dana sesuai amanat PP No. 7 Tahun 2005 dalam upaya untuk mewujudkan 3 (tiga) agenda Pembangunan Nasional yaitu untuk : 1. Menciptakan I ndonesia yang aman dan damai.

  5. Memudahkan seluruh jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Kabupaten Tambrauw untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.

  4. Memudahkan seluruh jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Kabupaten Tambrauw dalam upaya mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.

  3. Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum infrastruktur sekarang dalam konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah.

  2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan Bidang Cipta Karya.

  1. Menyediakan satu acuan bagi seluruh jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Kabupaten Tambrauw dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun APBN ataupun pinjaman luar negeri.

  3. I ndonesia yang sejahtera melalui proses pengelolaan pembangunan yang baik dan terdesentralisasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004. Berdasarkan pertimbangan ini, maka Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya disusun dengan maksud sebagai berikut :

  2. I ndonesia yang adil dan demokratis.

  Plan). Kebijakan Spasial dalam RPI JM mengacu pada RTRW Kabupaten sedangkan

  a. Permen PU 494/ PRT/ M/ 2005 tentang Kebijakan Nasional Strategi Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman, bahwa pembangunan perkotaan perlu ditingkatkan dan diselenggarakan secara berencana dan terpadu;

  Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM) Bidang Cipta Karya sebagai rujukan dalam penyusunan kebijakan spasial dan kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah sebagai Rencana Pembangunan I nfrastruktur ( I nfrastructure Development

  1 .3 T ujua n da n Pe nt ingnya RPI J M

  b. Peratutran Bupati Tambrauw tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Tambrauw. Disamping itu, yang perlu juga dijadikan sebagai acuan atas dasar pendekatan dalam penyusunan RPI JM adalah kebijakan ataupun arahan dari pimpinan Departemen PU/ Cipta Karya serta kebijakan pimpinan instansi terkait.

  a. Peraturan Daerah Kabupaten Tambrauw tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Tambrauw;

  3. Peraturan Daerah

  d. Keputusan Presiden No. 7/ 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009.

  c. Permen PU 21/ PRT/ M/ 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan (KSNP-SPP) Sistem Pengelolaan Persampahan;

  b. Permen PU 20/ PRT/ M/ 2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan (KSNP) Sistem Penyediaan Air Minum;

  Selain maksud dari RPI JM Bidang Cipta karya seperti tersebut diatas, tujuan dan pentingnya RPI JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Tambrauw adalah :

  1. Mendorong terwujudnya kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kawasan perkotaan dan perdesaan yang berkelanjutan serta

  Gambar 1.1

  terintegrasi dalam pengembangan wilayah dalam rangka mengembangkan

  Framework Penyusunan RPIJM

  kehidupan sosial yang adail dan domokratis, aman, damai serta kehidupan ekonomi nasional yang lebih sejahtera.

  2. Meningkatkan kerja sama Pemerintah Pusat dan Daerah yang lebih sinergis dan sistematis yang dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum Cq. Direktorat Cipta Karya akan melakukan pendapingan kepada Pemerintah Daerah dalam menyiapkan RPI JM Bidang Cipta Karya serta memberikan advisory ataupun konsultasi dalam upaya meningkatkan kapasitas manajemen Pemerintah Daerah.

  3. Menyusun RPI JM Bidang Cipta Karya yang meliputi :

  a. Pembangunan I nfrastruktur Permukiman Perdesaan, b. Peningkatan kualitas Permukiman Kawasan Kumuh dan Nelayan.

  c. Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman bagi Masyarakat berpenghasilan rendah.

  d. Pengembangan I nfrastruktur Permukiman Kota .

  e. Pengembangan Kawasan Permukiman.

  f. Pembinaan teknis bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungan.

  1 .4 M e k a nism e da n Fra m e w ork Pe nyusuna n RPI J M

  Dalam penyusunan Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah (RPI JM), mekanismenya adalah sebagai berikut : Menggunakan pedoman perencanaan top-down dan bottom-up;

  

  Kesepakatan dan keterpaduan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten

   dalam perencanaan, program dan pendanaan.

  Optimasi penggunaan sumber-sumber dana dari para pihak, melalui

   keterpaduan antar sektor.

  Desentralisasi dan dekosentrasi kegiatan pembangunan daerah dengan azas

  

  prioritas dan keterpaduan antar komponen dengan bimbingan dan pembinaan dari Pemerintah Provinsi dan Pemrintah Pusat. Adapun Framework penyusunan RPI JM dapat dilihat pada di bawah ini.

  Gambar 1.1

1.4.1 Ruang Lingkup

  

  : Perencanaan Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang PU/ Cipta Karya mengacu pada prinsip pengembangan wilayah, RUTRW/ K, RPJMN, RPJMD, dan Renstra PU/ Cipta Karya, Dinas Terkait, Masterplan, Sektor, Strategi Pembangunan Kabupaten/ Kota, maupun Peraturan Perundangan yang berlaku;

  Keterpaduan dan Keberlanjutan

  2. Membangun Transparansi dan Persepsi bersama : permasalahan yang dihadapi kabupaten/ kota baik persoalan ekonomi, sosial, budaya, lingkungan maupun persoalan kapasitas institusi agar menjadi persepsi bersama; 3.

  1. Proses perencanaan yang partisipatif : pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pembangunan kabupaten/ kota yang dinamis membutuhkan penyediaan fasilitas infrastruktur, dan yang layak, memadai, terjangkau, adil, serta bagi masyarakat luas. Untuk itu diperlukan perencanaan program investasi yang partisipatif;

  Pendekatan penyusunan RPI JM pada hakekatnya perlu dipertimbangkan beberapa hal antara lain :

  1.4.2 Pendekatan

   Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah,  Rencana Pengembangan Kelembagaan Daerah,  Lampiran Penunjang. Cakupan komponen program investasi RPI JM tersebut pada hakekatnya harus dipertimbangkan selain untuk mencapai sasaran RPJMN 2006-2011, juga harus ditinjau secara kontekstual sesuai dengan tantangan pembangunan masing-masing Kabupaten. Dalam hal ini cakupan komponen program untuk kabupaten yang satu dengan yang lainnya dapat saja berbeda sesuai dengan kebutuhan. Bisa saja terjadi program investasi suatu kabupaten/ kota hanya mencakup beberapa komponen program saja (tidak perlu harus lengkap) tergantung urgensi kebutuhan dan prioritas penanganannya.

  Analisis Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program Pembangunan,

  

  Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),

  

  Program investasi infrastruktur Bidang PU/ Cipta Karya dalam penyediaan perumahan dan permukiman, perbaikan perumahan dan permukiman; penyehatan lingkungan permukiman (pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, penanganan bangunan; dan pembangunan jalan dan jembatan serta pengendalian banjir,

  Penyusunan RPI JM Kabupaten Tambrauw, pada hakekatnya mencakup proses, kerangka pembahasan, analisis kelayakan program serta sintesis program dan anggaran dalam rangka mewujudkan perencanaan program infrastruktur yang berkualitas (RPI JM yang berkualitas), sehingga mampu meningkatkan kemampuan manajemen pembangunan daerah dalam Bidang PU/ Cipta Karya. Adapun cakupan/ RPI JM Bidang PU/ Cipta Karya, yaitu :

  1. Memberikan arahan proses penyusunan Rencana Program I nfrastruktur Jangka Menengah Bidang PU/ Cipta Karya terutama yang dibiayai dari APBN maupun APBD ( Cost Sharing maupun Joint Program) Provinsi maupun kabupaten/ kota dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang PU/ Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam RPJMN 2004-2009 dan seterusnya maupun MDG 2015 yang akan datang.

  

  Rencana pembangunan perkotaan,

  

  4. Memberikan petunjuk kerangka dasar ataupun sistematika RPI JM sebagai ancar- ancar dan penjelasan/ petunjuk spesifik dan setiap tahapan hal-hal yang perlu dibahas oleh masing-masing aspek atau komponen program mencakup :

  Pola pikir penyusunan RPI JM bidang PU/ Cipta Karya dan sasaran/ keluaran yang perlu dicapai.

  

  I su dan kecenderungan situasi dan kondisi yang perlu diperhatikan;

  

  Rambu-rambu, arahan kebijakan da Prioritas Pembangunan Nasional;

  

  3. Memberikan penjelasan umum mengenai hal-hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan RPI JM secara umum meliputi:

  2. Mendorong pembangunan daerah Bidang PU/ Cipta Karya terutama di kota-kota yang mendapatkan prioritas, termasuk kota-kota sedang, dan kota kecil dalam rangka pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan daerah.

  Sinkronisasi dan prioritas program (kesepakatan program/ anggaran sebagai ringkasan memorandum program),

  4. Kelayakan Teknis, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan : Penentuan prioritas program dan kegiatan perlu mengacu pada hasil studi kelayakan (FS/ DED), kelayakan ekonomi dan sosial serta lingkungan; 5.

  : Perhitungan kemampuan penyediaan

  Credit W ort hines dan Akuntabilias

  dana perlu didasarkan pada hasil analisis keuangan. Demikian pula kemampuan pelaksanaan perlu diperhitungkan dari hasil analisis kelembagaannya serta perlu mempertimbangkan keberlanjutan pembangunan.

1.4.3 Kedudukan

  Kedudukan RPI JM Bidang PU/ Cipta Karya yaitu berada di bawah kebijakan apasial dan kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah sebagai Rencana Pembangunan I nfrastruktur ( I nfrastructure Development Plan) di masing-masing daerah baik pada skala provinsi maupun kabupaten/ kota. RPI JM pada hakekatnya merupakan operasionalisasi dari RPJMN dan RPJMD. Kebijakan spasial dalam RPI JM mengacu pada RTRW Nasional, provinsi, kabupaten/ kota, sedangkan kebij akan sektoral/ program dalam RPI JM mengacu pada RPJMN dan RPJMD 2006-2011 atau lanjutannya mempunyai Rencana Tata Ruang maupun Masterplan Sektor (RI S) masih dapat dilakukan assessment berdasarkan kebijakan tata ruang maupun kebijakan sektoral yang ada.

  Gambar 1.2

Gambar 1.3 Kedudukan RPIJM Dalam Rencana Pembangunan Nasional

  Kedudukan RPIJM Secara Historis