6.1. PENGEMBANGAN PERMUKIMAN - DOCRPIJM 1504156882BAB 6 ASPEK TEKNIS PER SEKTOR BAG 1

  Laporan Akhir

  agian ini menjabarkan rencana pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang mencakup empat sektor yaitu pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan air minum, serta pengembangan penyehatan lingkungan permukiman yang terdiri dari air limbah, persampahan, dan drainase. Penjabaran perencanaan teknis untuk tiap-tiap sektor dimulai dari pemetaan isu-isu strategis yang mempengaruhi, penjabaran kondisi eksisting sebagai baseline awal perencanaan, serta permasalahan dan tantangan yang harus diantisipasi. Tahapan berikutnya adalah analisis kebutuhan dan pengkajian terhadap program-program sektoral, dengan mempertimbangkan kriteria kesiapan pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan merumuskan usulan program dan kegiatan yang dibutuhkan.

  Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan. Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.

  Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.

  B

6.1. PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

6.1.1. ARAHAN KEBIJAKAN DAN LINGKUP KEGIATAN

  Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat peraturan perundangan, antara lain:

  1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional. Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.

  2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

  Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c), penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir

  e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh (butir f).

  3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.

  4. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan kemiskinan yang diimplementasikan dengan penanggulangan kawasan kumuh.

  5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.

6.1.2. ISU STRATEGIS, KONDISI EKSISTING, PERMASALAHAN, DAN TANTANGAN 6.1.2.1.

ISU STRATEGIS PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  Penjabaran isu-isu strategis pengembangan permukiman yang bersifat lokal dijabarkan sebagai informasi awal dalam perencanaan.

  TABEL: 6.1.

   ISU-ISU STRATEGIS SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN No Isu Strategis Keterangan

  1 Aspek Prasarana dan Sarana Pendukung

  1.A. Air Bersih 1.

  Penyediaan air bersih oleh PDAM adalah : a.

  Keterbatasan sumber air baku baik secara kuantitas maupun kualitas.

  b.

  Investasi sarana produksi dan distribusi terbatas.

  c.

  Tingkat kehilangan air masih tinggi diatas 20 %.

  d.

  Jenis pipa transmisi dan distribusi yang terpasang. sebagian besar telah berumur > 20 2. Masih terdapat permukiman terisolir yang belum mendapat pasokan air bersih.

  3. Masih banyak daerah-daerah kering dimana tidak terdapat sumber air alami, sehingga perlu mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM.

  Laporan Akhir

  No Isu Strategis Keterangan

  1.B. Limbah Cair Rumah Tangga a.

  Adanya sebagian masyarakat yang masih membuang limbah dari toilet langsung dialiran ke sungai (perairan terbuka) sehingga apabila hal ini dibiarkan akan mencemari lingkungan yang ada.

  b. Jamban komunal yang ada di beberapa titik di Kota Pekalongan kondisinya kurang terawat.

  c.

  Septik tank yang tidak memenuhi syarat sehingga mengakibatkan pencemaran air bersih oleh bakteri e-

  collie.

  d.

  Ketidakteraturan penyedotan tinja, hal ini disebabkan karena kesadaran akan pentingnya penyedotan secara berkala masih kurang. Penyedotan dilakukan oleh a. masyarakat bila jika fasilitas tinja di rumah mengalami suatu masalah.

  e.

  Instalasi pengelolaan lumpur tinja yang di punyai pemkot masih kurang fasilitasnya dibandingkan dengan daya cakupan seluruh Kota Pekalongan.

  f. Kesadaran masyarakat untuk menggunakan jamban rumah maupun jamban umum masih kurang.

  g.

  Keterbatasan inovasi teknologi untuk penanganan limbah.

  1.C. Limbah Padat (Sampah) a.

  Masalah ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah mulai dari pengumpulan, pengangkutan maupun pembuangan akhir.

  b.

  Terus bertambahnya volume sampah yang dihasilkan yang menyebabkan daya tampung TPA semakin menurun.

  c. Sulitnya mencari lahan/tempat baik untuk TPA maupun TPS akibat penolakan dari masyarakat yang khawatir akibat yang ditimbulkan oleh sampah.

  d.

  Terbatasnya sarana dan prasarana pengelolaan kebersihan e. Belum optimalnya pengelolaan sampah di tingkat Rumah Tangga , TPST dan TPA.

  e.

  Kurangnya partisipasi aktif dari swasta dalam pengeloaan kebersihan f. Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah.

  g.

  Kurangnya peran tokoh masyarakat/Agama untuk mendukung Program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat

  1.D. Jaringan Drainase Lingkungan a.

  Masih kurangnya prasarana drainase sehingga mengakibatkan adanya beberapa titik genangan.

  b.

  Saluran drainase tidak dapat berfungsi secara optimal karena banyaknya timbulan sampah akibat rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah.

  Laporan Akhir

  No Isu Strategis Keterangan c.

  Hal ini mempengaruhi fungsi dari saluran tersebut dan menghambat aliran air yang melaluinya.

  d.

  Kondisi topografis Kota Pekalongan yang datar sehingga menjadi kendala dalam pengaturan pengalirannya.

  e.

  Adanya beberapa saluran drainase yang tidak dapat menampung debit air hujan.

  f. Rob, merupakan genangan air akibat muka air laut yang pasang tinggi terjadi di sebagian wilayah Pekalongan Utara. Genangan akibat pasang naik muka air karena sebagian elevasi tanah di wilayah Pekalongan Utara lebih rendah dari permukaan air laut pasang. Hal ini menyebabkan air dari laut mengalir melalui saluran ke lokasi-lokasi yang rendah dan air buangan tidak berhenti g.

  Genangan Akibat Air Hujan, genangan akibat air hujan terjadi diwilayah yang elevasi muka tanahnya rendah sehingga limpasan air hujan tidak dapat dibuang melalui h. saluran karena permukaan air disaluran atau sungai lebih tinggi yang mengakibatkan terjadinya genangan i.

  Banjir Kiriman, Banjir kiriman yang terjadi di wilayah Kota Pekalongan disebabkan adanya banjir kiriman banjir dari hulu bila terjadi hujan diwilayah Kota Pekalongan. j.

  Banjir kiriman ini disalurkan melalui beberapa sungai yang ada. Tetapi karena debit banjir kiriman ini besar dan penampang sungai dangkal karena di daerah datar maka dibuat tanggul sungao yang tinggi agar banjir kiriman tidak melimpas menggenangi daerah di sekitarnya. Karena dasar sungai sudah hamper sama dengan permukaan k. tanah dikanan dan kiri tanggul sungai maka masalah yang terjadi adalah air dari daerah sekitar sungai tidak dapat mengalir ke sungai sehingga terjadi genangan.

  2 Aspek Kondisi Rumah yang Tidak layak a.

  Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan perumahan yang sehat, b. sehingga perlu ada semacam sosialisasi pembangunan perumahan dan permukiman langsung c. pada masyarakat d.

  Terdapat permukiman yang berada pada lokasi rawan bencana di wilayah perencanaan, yakni e. bencana banjir.

  3 Aspek kependudukan a.

  Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan perumahan yang sehat, sehingga perlu ada semacam sosialisasi pembangunan perumahan

  Laporan Akhir

  No Isu Strategis Keterangan dan permukiman langsung pada masyarakat.

  b.

  Semakin meningkatnya jumlah penduduk sehingga semakin meningkat kebutuhan akan ruang hunian yang layak. 6 kelembagaan dan pembiayaan

  a. Belum efektifnya kerja lembaga yang selama ini menangani pembangunan perumahan dan permukiman menjadikan pembangunan perumahan dan permukiman mengalami berbagai kendala dalam pelaksanaannya.

  b.

  Penegakan Perda dengan sanksi yang tegas bagi pengembang dan masyarakat yang membangun dan belum memenuhi ketentuan, termasuk lahan tidur.

  Sumber : Diolah dari Data Sekunder, Tahun 2015 6.1.2.2.

KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  Kondisi eksisting pengembangan permukiman terkait dengan capaian suatu kota dalam menyediakan kawasan permukiman yang layak huni. Terlebih dahulu perlu diketahui peraturan perundangan di tingkat kota.

  TABEL: 6.2.

  

PERATURAN DAERAH/PERATURAN BUPATI/PERATURAN LAINNYA TERKAIT

PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Peraturan Jenis Produk

  Amanat Kebijakan Daerah Nomor dan Tahun Perihal Pengaturan

  Peraturan Daerah Perda Nomor 8 tentang penggabungan kelurahan

  • – Tahun 2013 Penggabungan direncanakan pada kelurahan

  Kelurahan kelurahan yang bersandingan dengan tidak mengubah batas wilayah kecamatan dan dengan memperhatikan kondisi geografis dan jangkauan pelayanan masyarakat agar tidak terlalu jauh

  Peraturan Daerah Peraturan Daerah Peraturan Daerah Tentang RTRW Tujuan, sasaran, arah kebijakan,

  Kota Pekalongan Kota Pekalongan dan program pembangunan Nomor 30 Tahun Tahun 2009 penyelenggaraan perumahan dan

  • – 2029 2011 permukiman

  Peraturan Daerah Perda No.3 Th 2009 Bangunan Gedung fungsi, persyaratan, penyelenggaraan, peran masyarakat dan pembinaan tentang Bangunan dan gedung

  SK Walikota Nomor 601/215 Penetapan 17 titik lokasi kawasan kumuh di 4 Tahun 2014 Kawasan Kumuh kecamatan

  Kota Pekalongan Tahun 2014

  Sumber : Diolah dari Data Sekunder, Tahun 2015 Laporan Akhir

  TABEL: 6.3. DATA KAWASAN KUMUH DI KOTA PEKALONGAN Luas Kawasan Kumuh Total Luasan No Nama Kecamatan Kelurahan (Ha) (Ha)

  

1 Kecamatan Pasirsari 17,96 6,16

Pekalongan Barat Tirto 3,7 Kramatsari 4,5

  

2 Kecamatan Klego 2,89 12,1

Pekalongan Timur Poncol 9,21

  

3 Kecamatan Kandang Panjang 28,22 149,75

Pekalongan Utara Panjang Baru 40,85 Bandengan 23,92 Panjang Wetan 13,85 Krapyak Lor 6,39 Pabean 27,18 Krapyak Kidul 5,51 Degayu 0,17 Dukuh 0,01 Kraton Lor 3,65

  

4 Kecamatan Banyuurip Ageng 6,78 7,58

Pekalongan Selatan Jenggot 0,80 Total Luasan 195,59 Sumber: SK Walikota Nomor 601/215 Tahun 2014

  TABEL: 6.4. SEBARAN DAN KONDISI RSH JUMLAH KONDISI TAHUN PEMBAGUNAN PENGHUNI PRASARANA NO LOKASI RSH PENGELOLA (KELURAHAN) CK YANG ADA Belum ada data dari REI

  Laporan Akhir

  A.

  Sebaran Perumahan / RSH di Kecamatan Pekalongan Barat Perumahan di Kota Pekalongan sebagian besar terletak di sebelah barat Kota Pekalongan dengan sebaran yang hampir merata di Kelurahan-kelurahan yang berada di Kecamatan Pekalongan Barat. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  

TABEL: 6.5. SEBARAN PERUMAHAN DI KECAMATAN PEKALONGAN BARAT

NO NAMA PERUMAHAN LOKASI (KELURAHAN) LUAS (Ha)

  1 Perumahan Vila Bahagia Kramatsari 1,49

  2 Perumahan Gama Permai Tirto, Bendan, Medono 1,83

  3 Perumahan Gama Asri Bendan 3,367

  4 Perumahan Duta Bahagia Pabean 3,49

  5 Perumahan Pabean Mas Pabean 0,55

  6 Perumahan Bringin Dukuh 3,39

  7 Kapuas Permai Dukuh 0,66

  8 Patroit Mas Dukuh 3,28

  9 Pabean Permai Pabean 0,68

  10 Bumirejo Damai Bumirejo 4,36

  11 Bina Griya Medono/Pringlangu 30,46

  12 Kebulen Indah Kebulen 6,75

  13 Podosugih indah Podosugih 1,70

  14 Tirto Indah Tirto 6,96

  15 Medono Indah Medono 3,16

  16 Perum Tegalrejo Tegalrejo 4,82

  17 Pondok Sriwijaya Podosugih 1,69

  18 Perumahan Sidomukti Bumirejo 5,88

  19 Villa Madani Estate Medono 3,61 Sumber: Data Sekunder SPPIP Tahun 2012, diolah Tahun 2015

  B.

  Sebaran Perumahan di Kecamatan Pekalongan Utara Perumahan di Kota Pekalongan sebagian terletak di sebelah utara Kota Pekalongan dengan sebaran di Kelurahan-kelurahan Kandang panjang, krapyak kidul, krapyak Lor dan Pabean di Kecamatan Pekalongan Utara. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  TABEL: 6.6. SEBARAN PERUMAHAN DI KECAMATAN PEKALONGAN UTARA NO NAMA PERUMAHAN LOKASI (KELURAHAN) LUAS (Ha)

  1 Pesona Griya Panjang Kandang Panjang 7,20

  2 Limas Indah Krapyak Kidul 12,00

  3 Kopena Kandang Panjang 0,51

  4 KORPRI Kandang Panjang 4,28

  5 Perumahan Slamaran Krapyak Lor 13,37

  6 Griya Taman Bahagia Pabean 0,75 Sumber: Data Sekunder SPPIP Tahun 2012, diolah Tahun 2015

  C.

  Sebaran Perumahan di Kecamatan Pekalongan Timur Serumahan di sebelah timur Kota Pekalongan dengan sebaran kelurahan Gamer.

  Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  Laporan Akhir

  Laporan Akhir TABEL: 6.7.

   SEBARAN PERUMAHAN DI KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR NO NAMA PERUMAHAN LOKASI (KELURAHAN) LUAS (Ha)

  1 Perumahan Seruni Gamer 1,93

  2 Perumahan Jasa Gamer 1,40

  3 Gamer Permai Gamer 0,35

  4 Griya Islami Arrayyan Gamer 1,80

  Sumber: Data Sekunder SPPIP Tahun 2012, diolah Tahun 2015 D.

  Sebaran Perumahan di Kecamatan Pekalongan Selatan Perumahan di sebelah selatan Kota Pekalongan dengan sebaran di tiga kelurahan yaitu berada di Kelurahan Kuripan kidul, Buaran dan Kradenan. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  TABEL: 6.8. SEBARAN PERUMAHAN DI KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN NO NAMA PERUMAHAN LOKASI (KELURAHAN) LUAS (Ha)

  1 Griya Panguripan Indah Kuripan Kidul 2,112

  2 Buaran Indah Buaran 3,963

  3 Kradenan Asri Kradenan 0,136 Sumber: Data Sekunder SPPIP Tahun 2012, diolah Tahun 2015

  Laporan Akhir

  VI - 9 E.

  Data Kondisi Rusunawa Pada tahun 2014/2015 Dibangun ini kota pekalongan 3 blok rusunawa yang terletak di Kelurahan Kuripan Yosorejo.

  TABEL: 6.9. DATA KONDISI RUSUNAWA Lokasi Ruunawa Tahun Pembangunan Pengelola Jumlah Penghuni Kondisi Prasarana CK yang ada Kelurahan Krapyak Lor Kecamatan Pekalongan Utara Tahun 2004 dan dihuni pada tahun 2009 UPTD

  Rusunawa dibawah Dinas Pekerjaan Umum

  96 Satuan Rumah Susun (SRS) Belum tumbuhnya kesadaran para penghuni terhadap keindahan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan sehingga lingkungan terlihat sangat kumuh. fasilitas bersama, berupa areal parker, mushola, ruang bersama pada basemen untuk tempat berkumpul warga, halaman, taman, sarana bermain anak dan sarana dasar

  GAMBAR: 6. 5. LOKASI EKSISTING DAN RENCANA RUSUNAWA 6.1.2.3. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  Permasalahan dan tantangan pengembangan permukiman pada tingkat nasional antara lain:

  TABEL: 6.10.

   IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Permasalahan No Pengembangan Tantangan Pengembangan Alternatif Solusi Permukiman

  1 Aspek Teknis  Timbulnya permukiman liar terutama di  Mengembangkan Pola permukiman intensif (lebih dari 1 lantai) sempadan sungai, pantai dan jalan. melalui pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) untuk  Masih banyaknya kawasan mengoptimalkan lahan

  • – kawasan

   Meningkatkan cakupan layanan perumahan permukiman kumuh di pesisir kota pekalongan;  Masih terdapat rumah-rumah yang tidak layak  Penataan permukiman yang layak, nyaman dan sehat. huni akibat rob  Penataan kawasan permukiman yang berada di sempadan sungai,

   Kekurangan rumah (backlog), dimana terdapat pantai dan jalan  Perbaikan rumah yang tidak layak huni selisih jumlah rumah dengan jumlah kk;

   Pengembangan perumahan skala besar  Penanggulangan rob/genangan air hujan terkendala adanya lahan pertanian padi  Penataan permukiman yang bersifat parsial, tidak teratur dan tidak beririgasi teknis hirarkis  Lahan permukiman berpotensi genangan akibat  Penanganan dampak rob dengan sistem revretment di bibir pantai rob maupun air hujan  Penanganan rumah rumah kumuh serta yang tidak layak huni di  Perumahan Swadaya (dibangun oleh wilayah yang terkena rob masyarakat), pada beberapa spot kawasan,  Penataan dan peningkatan infrastruktur perkotaan yang terintegrasi yang sifatnya mengisi lahan-lahan yang kosong pada permukiman swadaya diantara kawasan yang sudah terbangun,  Penataan permukiman yang berada diatas tanah bengkok di cenderung tumbuh secara parsial, tidak teratur, Kelurahan Poncol tidak hirarkis sehingga berpotensi terjadi  Penataan permukiman padat yang tidak teratur untuk memperjelas kekumuhan. jalan lingkungan  Dengan karakter perumahan swadaya,  Mengoneksikan infrastuktur permukiman dengan infrastruktur cenderung tidak terlayani dengan infrastruktur perkotaan (saluran drainase, jalan) yang terintegrasi  Penataan spot-spot perumahan formal yang tidak didukung dengan dengan system kota/kawasan, mengakibatkan integrasi dan koneksi infrastuktur terjadi genangan air/rob dan kesulitan akses terhadap layanan umum.

   Terdapat permukiman di atas tanah bengkok

  Laporan Akhir

  VI - 11

  Laporan Akhir

  VI - 12 No Permasalahan Pengembangan Permukiman Tantangan Pengembangan Alternatif Solusi

   Jarak bangunan yang terlalu sempit  Tata letak permukiman padat tidak teratur, sehingga tidak terlihat jelas jalan lingkungan  Munculnya spot-spot perumahan formal yang tidak didukung dengan integrasi dan koneksi infrastuktur  Terdapat permukiman padat dan kumuh di sekitar pusat kota

  4 Aspek Non teknis  Pengaruh budaya dari luar maupun barat yang mempengaruhi kehidupan penduduk kota;  Pengaruh modernisasi yang menjangkit kalangan muda penduduk perkotaan.  Adanya campur tangan dari pihak luar dalam keterlibatan masyarakat dalam pembangunan

   Mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan permukiman.  Peningkatan kemampuan kelembagaan (KSM)

6.1.3. ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

  2 Penyediaan rumah oleh swasta dan pemerintah (Rumah formal) Total pemenuhan kebutuhan rumah yang seharusnya dipenuhi oleh swasta dan pemerintah hingga tahun 2020 sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan

  Sumber: Analisa Tahun 2015

  Solusi dalam program relokasi permukiman kumuh 2. Rumah susun sederhana untuk pekerja/buruh dan mahasiswa

  4 Kebutuhan Rusunawa 1.

  Tidak ada kawasan kumuh (0%)

  3 Sasaran Penurunan Kawasan Kumuh

  Lokasi LISIBA berada pada Kelurahan Krapyak Lor, Kelurahan Gamer, Kelurahan Baros, Kelurahan Bumirejo, Kelurahan Buaran, Kelurahan Banyuurip

  Penyediaan Kawasan siap bangun (KASIBA) dan Lingkungan siap bangun (LISIBA)

  2. Pembangunan rumah baru dapat dilakukan pada kelurahan

  Analisis kebutuhan merupakan tahapan selanjutnya dari identifikasi kondisi eksisting. Analisis kebutuhan mengaitkan kondisi eksisting dengan target kebutuhan yang harus dicapai. Terdapat arahan kebijakan yang menjadi acuan penetapan target pembangunan bidang Cipta Karya khususnya sektor pengembangan permukiman baik ditingkat Pusat maupun di tingkat kota. Di tingkat kota meliputi target RPJMD, RTRW Kota, maupun Renstra SKPD. Berikut tabel analisis kebutuhan pengembangan akan permukiman.

  diperkirakan sampai Tahun 2020 jumlah rumah yang dibangun masyarakat mencapai 5.344 unit

  swadaya masyarakat 1.

  1 Penyediaan rumah oleh

  TABEL: 6.12. PERKIRAAN KEBUTUHAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI PERKOTAAN UNTUK 5 TAHUN NO URAIAN PERKIRAAN KEBUTUHAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI PERKOTAAN UNTUK 5 TAHUN

  Penyediaan kebutuhan rumah untuk pembangunan baru dapat dilakukan oleh masyarakat, swasta maupun pemerintah.

  Sumber: Dokumen RP4D data diolah, 2015

  Pekalongan Barat 91.109 93.409 93.876 23.469 17.710 5.759 Pekalongan Timur 65.755 67.416 67.754 16.939 12.473 4466 Pekalongan Selatan 52.412 53.736 54.006 13.501 8.113 5.388 Pekalongan Utara 73.803 75.666 76.043 18.917 13.246 5.765 Total 283.079 290.227 291.679 72.826 51.542 21.378

  TABEL: 6.11. ANALISIS KEBUTUHAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI PERKOTAAN UNTUK 5 TAHUN Kecamatan

Jumlah Penduduk

kebutuhan rumah Thn 2020 ketersediaan rumah tahun 2010 Backlog Tahun 2014 Tahun 2019 Tahun 2020 (unit) (unit) (unit)

  • – kelurahan yang masih memiliki daya tampung lahan

6.1.4. USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN

  Setelah melalui tahapan analisis kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antara kondisi eksisting dengan kebutuhan maka perlu disusun usulan program dan kegiatan. Namun usulan program dan kegiatan terbatasi oleh waktu dan kemampuan pendanaan pemerintah kota. Sehingga untuk jangka waktu perencanaan lima tahun dalam RPI2JM

  dibutuhkan suatu kriteria untuk menentukan prioritasi dari tahun pertama hingga kelima.

  TABEL: 6.13. RESUME PERMASALAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DAN KONSEP USULAN PROGRAM NO PERMASALAHAN KONSEP USULAN PROGRAM

  1 Permukiman liar terutama di  Pembinaan dan Pengembangan Penataan sempadan sungai, pantai dan jalan

  Bangunan  Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya

  2  Kawasan permukiman kumuh  Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh  Rumah yang tidak layak huni

   Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh

  3 Pengembangan perumahan skala  Pembinaan dan Pengawasan besar terkendala adanya lahan

  Pengembangan Permukiman pertanian padi beririgasi teknis

  4 Kekurangan rumah (backlog),  Rusunawa beserta Infrastruktur Pendukungnya

  5 Perumahan Swadaya  Pembinaan dan Pengembangan Penataan cenderung tumbuh secara parsial,

  Bangunan tidak teratur, tidak hirarkis sehingga berpotensi terjadi kekumuhan 6 permukiman di atas tanah bengkok

   Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Permukiman

  • – 2019 Uraian Kegiatan Lokasi Volume Satuan

  NSPK Pembinaan dan Pengawasan Pengembangan Permukiman Laporan Pendampingan Penyusunan Produk Pengaturan tentang

  1 Laporan

  Bandengan, Padukuhan Kraton, Panjang Wetan, Pasirkratonkramat, Kandang Panjang (NUSSP),

  Pembangunan Fisik 33.75.000.000 Kota Pekalongan

  2015

  1 Laporan

  Pekalongan Bandengan, Padukuhan Kraton, Panjang Wetan, Pasirkratonkramat, Kandang Panjang (NUSSP),

  4 Diseminasi, sosialisasi, diklat, lokakarya dan penyusunan Dok. SIAP & NUAP 33.75.000.000 Kota

  Pekalongan

  4 Laporan Penyelenggaraan pengembangan permukiman (NUSSP) 33.75.000.000 Kota

  Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengembangan Permukiman

  Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Perdesaan Laporan Laporan

  Kawasan Permukiman (RP2KP) Laporan Laporan Laporan Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Perkotaan - Laporan

  Kawasan Permukiman Kumuh Laporan Administrasi Kegiatan Laporan Laporan Laporan Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan

  2016

  

TABEL: 6.14. USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN KOTA PEKALONGAN

TAHUN 2015

  1 NSPK

  Pekalongan Kota Pekalongan

  1 NSPK Penyusunan NSPK Rancangan Perda Kumuh 33.75.000.000 Kota

  NSPK Penyusunan NSPK Rancangan Perda Kumuh

  NSPK Penyusunan Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK)

  7 PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PEMUKIMAN Peraturan Pengembangan Permukiman

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  Kode Wilayah Kab/Kota Detail Lokasi

  Tahun Angg.

  2016

  Lokasi Tahun

  Uraian Kegiatan Volume Satuan Kode Angg. Kab/Kota Detail Lokasi Wilayah

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Pembangunan Fisik

  1 Laporan

  2017

  Bandengan, Padukuhan Kraton, Panjang Kota

  33.75.000.000 Wetan, Pekalongan Pasirkratonkramat, Kandang Panjang (NUSSP), Pembangunan Fisik

  1 Laporan

  2018

  Bandengan, Padukuhan Kraton, Panjang Kota

  33.75.000.000 Wetan, Pekalongan Pasirkratonkramat, Kandang Panjang (NUSSP), Pendampingan Penyusunan Rencana Kawasan

  Laporan Permukiman

  4 Pendampingan penyusunan rencana tindak penanganan Laporan Kota

  33.75.000.000 Kota Pekalongan kawasan kumuh perkotaan

  4 Pekalongan Pendampingan penyusunan rencana tindak penanganan

  1 Laporan Kota

  2017

  33.75.000.000 Kota Pekalongan kawasan kumuh perkotaan Pekalongan Pendampingan penyusunan rencana tindak penanganan

  1 Laporan Kota

  2018

  33.75.000.000 Kota Pekalongan kawasan kumuh perkotaan Pekalongan Pendampingan penyusunan rencana tindak penanganan

  1 Laporan Kota

  2019

  33.75.000.000 Kota Pekalongan kawasan kumuh perkotaan Pekalongan Pendampingan penyusunan rencana tindak penanganan

  1 Laporan Kota

  2020

  33.75.000.000 Kota Pekalongan kawasan kumuh perkotaan Pekalongan Pengawasan dan Evaluasi Bidang Pengembangan

  Laporan Kawasan Permukiman Laporan Laporan

  Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Kws Perkotaan

  Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Kws Penyediaan PS kawasan permukiman RSH bagi Kws Masyarakat Berpenghasilan Rendah

  Penyediaan PS kawasan permukiman RSH bagi Kws Kota

  2015

  33.75.000.000 Kota Pekalongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Pekalongan Penyediaan PS Permukiman Kumuh

  Kws

  12 Penyediaan PS Permukiman Kumuh

  1 Kws

  2014

  Kel. Panjang Baru Kota 33.75.040.010 Kec. Pekalongan Pekalongan

  Utara

  Lokasi Tahun

  Uraian Kegiatan Volume Satuan Kode Angg. Kab/Kota Detail Lokasi Wilayah

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Penyediaan PS Permukiman Kumuh

  1 Kws

  2015

  Kel. Panjang Baru Kota 33.75.040.010 Kec. Pekalongan Pekalongan

  Utara Penyediaan PS Permukiman Kumuh

  1 Kws

  2017

  Kel. Panjang Baru Kota 33.75.040.010 Kec. Pekalongan Pekalongan

  Utara Penyediaan PS Permukiman Kumuh Kel. Bandengan

  1 Kws

  2016

  Kota 33.75.040.004 Kec. Pekalongan Pekalongan Utara

  Penyediaan PS Permukiman Kumuh

  1 Kws

  2016

  Kel. Kandang Kota 33.75.040.005 Panjang Kec.

  Pekalongan Pekalongan Utara Penyediaan PS Permukiman Kumuh

  1 Kws Kota Kel. Pabean Kec.

  2017

  33.75.040.001 Pekalongan Pekalongan Utara Penyediaan PS Permukiman Kumuh

  1 Kws

  2018

  Kel. Pasir Sari & Kota 33.75.010.000 Kramat Sari Kec.

  Pekalongan Pekalongan Barat Fasilitasi Revitalisasi Kaw. Perkotaan Kumuh sbg. Fungsi

  1 Kws Kota Kel. Sentono Kec.

  2017

  33.75.020.000 PKN dan PKW Pekalongan Pekalongan timur Pembangunan dan Pengendalian Pembangunan

  1 Kws Kota Kel. Sentono Kec.

  2018

  33.75.020.000 Perumahan di Daerah Pekalongan Pekalongan timur Fasilitasi dan Stimulan Pembang. Perum. Swadaya bagi

  1 Kws

  2017

  Bandengan, Rmh. Tangga Miskin Padukuhan Kraton, Panjang

  Kota 33.75.000.000 Wetan, Pekalongan Pasirkratonkramat,

  Kandang Panjang (NUSSP), Fasilitasi dan Stimulan Pembang. Perum. Swadaya bagi

  1 Kws

  2018

  Bandengan, Rmh. Tangga Miskin Padukuhan Kraton, Panjang

  Kota 33.75.000.000 Wetan, Pekalongan Pasirkratonkramat,

  Kandang Panjang (NUSSP), Fasilitasi dan Stimulan Pembang. Perum. Swadaya bagi

  1 Kws

  2019

  Bandengan, Rmh. Tangga Miskin Padukuhan Kraton, Panjang

  Kota 33.75.000.000 Wetan, Pekalongan Pasirkratonkramat,

  Kandang Panjang (NUSSP), Kws Permukiman Kembali Kawasan Permukiman Kumuh Ha Stimulan pemugaran rumah tidak layak huni Ha Stimulan pemugaran rumah tidak layak huni Ha Kota

  2016

  33.75.000.000 Kota Pekalongan Pekalongan Stimulan pemugaran rumah tidak layak huni

  Ha Kota

  2017

  33.75.000.000 Kota Pekalongan Pekalongan Stimulan pemugaran rumah tidak layak huni Kota

  2018

  33.75.000.000 Kota Pekalongan Pekalongan

  Lokasi Tahun

  Uraian Kegiatan Volume Satuan Kode Angg. Kab/Kota Detail Lokasi Wilayah

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Stimulan pemugaran rumah tidak layak huni Kota

  2019

  33.75.000.000 Kota Pekalongan Pekalongan Ha Rusunawa Beserta Infrastruktur Pendukungnya TB

  18 Rusunawa Beserta Infrastruktur Pendukungnya (Sub Out TB Put)

  18 Pembangunan Rusunawa Beserta Infrastruktur TB Pendukungnya

  18 Pembangunan Rusunawa Beserta Infrastruktur Kel. Kuripan Kec.

  2 TB

  2015

  Kota Pendukungnya 33.75.030.007 Pekalongan Pekalongan Selatan

  Pembangunan Rusunawa Beserta Infrastruktur

  4 TB

  2016

  Kel. Panjang Baru Pendukungnya Kota 33.75.040.010 Kec. Pekalongan

  Pekalongan Utara Pembangunan Rusunawa Beserta Infrastruktur Kel. Tegalrejo

  3 TB

  2017

  Kota Pendukungnya 33.75.010.002 Kec. Pekalongan Pekalongan Barat

  Pembangunan Rusunawa Beserta Infrastruktur Kel. Tegalrejo

  3 TB

  2018

  Kota Pendukungnya 33.75.010.002 Kec. Pekalongan Pekalongan Barat

  Pembangunan Rusunawa Beserta Infrastruktur Kel. Tegalrejo

  3 TB

  2019

  Kota Pendukungnya 33.75.010.002 Kec. Pekalongan Pekalongan Barat

  Penyusunan DED Rusunawa Kel. Tegalrejo

  1 Laporan

  2018

  Kota 33.75.010.002 Kec. Pekalongan Pekalongan Barat

  Penyiapan Lahan Rusunawa

  1 Paket

  2016

  Kel. Panjang Baru Kota 33.75.040.010 Kec. Pekalongan Pekalongan

  Utara Penyiapan Lahan Rusunawa Kel. Tegalrejo

  1 Paket

  2017

  Kota 33.75.010.002 Kec. Pekalongan Pekalongan Barat

  Penyiapan Prasarana Sarana Rusunawa Kel. Kuripan Kec.

  1 Paket

  2015

  Kota 33.75.030.007 Pekalongan Pekalongan Selatan

  Penyiapan Prasarana Sarana Rusunawa Kel. Kuripan Kec.

  1 Paket

  2016

  Kota 33.75.030.007 Pekalongan Pekalongan Selatan

  Penyiapan Prasarana Sarana Rusunawa Kel. Kuripan Kec.

  1 Paket

  2017

  Kota 33.75.030.007 Pekalongan Pekalongan Selatan

  Penyiapan Prasarana Sarana Rusunawa

  1 Paket

  2016

  Kel. Panjang Baru Kota 33.75.040.010 Kec. Pekalongan Pekalongan

  Utara

  2017

  Kel. Panjang Baru Kota 33.75.040.010 Kec. Pekalongan Pekalongan

  Utara Penyiapan Prasarana Sarana Rusunawa Kel. Tegalrejo

  1 Paket

  2016

  Kota 33.75.010.002 Kec. Pekalongan Pekalongan Barat

  Penyiapan Prasarana Sarana Rusunawa Kel. Tegalrejo

  1 Paket

  2017

  Kota 33.75.010.002 Kec. Pekalongan Pekalongan Barat

  Penyiapan Prasarana Sarana Rusunawa Kel. Tegalrejo

  1 Paket

  2018

  Kota 33.75.010.002 Kec. Pekalongan Pekalongan Barat

  Uraian Kegiatan Lokasi Volume Satuan Tahun Angg.

  Kec. Pekalongan Utara 1 kws

  2020

  Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman Perdesaan Berbasis Komunitas/Masyarakat kws kws kws Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

  Khusus kws Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

  Pasca Bencana kws Penanganan Prasarana dan Sarana (PS) permukiman di kawasan rawan bencana 33.75.040.000 Kota

  Pekalongan Kec. Pekalongan Utara

  6 kws Penanganan Prasarana dan Sarana (PS) permukiman di kawasan rawan bencana

  33.75.040.000 Kota Pekalongan Kec. Pekalongan Utara

  1 kws

  2017

  Penanganan Prasarana dan Sarana (PS) permukiman di kawasan rawan bencana 33.75.040.000 Kota Pekalongan

  2017

  Kel. Duwet Kec.

  Penanganan Prasarana dan Sarana (PS) permukiman di kawasan rawan bencana 33.75.040.000 Kota Pekalongan

  Kec. Pekalongan Utara 1 kws

  2018

  Penanganan Prasarana dan Sarana (PS) permukiman di kawasan rawan bencana 33.75.040.000 Kota Pekalongan

  Kec. Pekalongan Utara 1 kws

  2018

  Penanganan Prasarana dan Sarana (PS) permukiman di kawasan rawan bencana 33.75.040.000 Kota Pekalongan

  Kec. Pekalongan Utara 1 kws

  2019

  Penanganan Prasarana dan Sarana (PS) permukiman di kawasan rawan bencana 33.75.040.000 Kota Pekalongan

  Kec. Pekalongan Utara 1 kws

  Pekalongan Selatan 1 kws

  Penyediaan PS di Kaw Strategis Ekonomi Minapolitan 33.75.030.008 Kota Pekalongan

  Kode Wilayah Kab/Kota Detail Lokasi

  Perdesaan Potensial kws Penyediaan PS di Kaw Strategis Ekonomi Minapolitan

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Penyiapan Prasarana Sarana Rusunawa 33.75.010.002 Kota

  Pekalongan Kel. Tegalrejo Kec. Pekalongan Barat

  1 Paket

  2019

  Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan kws Pembangunan dan Pengembangan Kws Permukiman

  5 kws Penyediaan PS di Kaw Strategis Ekonomi Minapolitan 33.75.040.004

  2020

  Kota Pekalongan Kel. Bandengan Kec. Pekalongan

  Utara 1 kws

  2017

  Penyediaan PS di Kaw Strategis Ekonomi Minapolitan 33.75.040.010 Kota Pekalongan

  Kel. Panjang Baru Kec. Pekalongan Utara 1 kws

  2018

  Penyediaan PS di Kaw Strategis Ekonomi Minapolitan 33.75.040.010 Kota Pekalongan

  Kel. Panjang Baru Kec. Pekalongan Utara 1 kws

  2019

  Penyediaan PS di Kaw Strategis Ekonomi Minapolitan 33.75.040.005 Kota Pekalongan

  Kel. Kandang Panjang Kec. Pekalongan Utara 1 kws

  2019

  Lokasi Tahun

  Uraian Kegiatan Volume Satuan Kode Angg. Kab/Kota Detail Lokasi Wilayah

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman kws Perbatasan/Pulau Terluar/Terpencil

  Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Perbatasan kws Kabupaten/Kota

  4 Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Perbatasan 33.75.040.000 Kota Kel. Padukuhan 1 kws

  2017 Kabupaten/Kota Pekalongan Kraton Kec.

  Pekalongan Utara Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Perbatasan 33.75.010.011 Kota Kel. Pasir Sari 1 kws

  2018

  Kabupaten/Kota Pekalongan Kec. Pekalongan Barat Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Perbatasan 33.75.040.009 Kota Kel. Degayu Kec. 1 kws

  2018

  Kabupaten/Kota Pekalongan Pekalongan Utara Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Perbatasan Kel. Bandengan 1 kws

  2018

  Kota Kabupaten/Kota 33.75.040.004 Kec. Pekalongan Pekalongan Utara kws

  Laporan Akhir

  VI - 21

  Laporan Akhir

  VI - 22

6.2. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 6.2.1. ARAHAN KEBIJAKAN DAN LINGKUP KEGIATAN

  Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan, baik di perkotaan maupun di perdesaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya. Kebijakan penataan bangunan dan lingkungan mengacu pada Undang-undang dan peraturan antara lain:

  1. Undang-Undang No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman 2.

  Undang-Undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung 3. Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

  No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung 4. Peraturan Menteri PU No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

  5. Peraturan Menteri PU No.14 /PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

  Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi dibidang penataan bangunan dan lingkungan termasuk pembinaan pengelolaan gedung dan rumah negara. seperti ditunjukkan pada Gambar berikut.

  Sumber : Dit. PBL, DJCK, 2012 GAMBAR: 6. 6.

LINGKUP TUGAS PBL

6.2.2. ISU STRATEGIS, KONDISI EKSISTING, PERMASALAHAN, DAN TANTANGAN 6.2.2.1.

ISU STRATEGIS

  Isu strategis PBL ini terkait dengan dokumen-dokumen seperti RTR, skenario pembangunan daerah, RTBL yang disusun berdasar skala prioritas dan manfaat dari rencana tindak yang meliputi a) Revitalisasi, b) RTH, c) Bangunan Tradisional/bersejarah dan d) penanggulangan kebakaran, bagi pencapaian terwujudnya pembangunan lingkungan permukiman yang layak huni, berjati diri, produktif dan berkelanjutan.

  TABEL: 6.15.

ISU STRATEGIS SEKTOR PBL DI KOTA PEKALONGAN KEGIATAN NO

  1 Penataan a. tingginya alih fungsi lahan karena belum optimalnya

  Lingkungan pengendalian pemanfaatan ruang Permukiman a.

  Belum tersusunnya rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) sehingga yang dipakai dalam pengaturan bangunan dan lingkungan hanya RDTR kota Pekalongan b.

  Belum optimalnya upaya pencegahan kejadian kebakaran c. belum tercukupinya kebutuhan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan d.

  Masih adanya lingkungan permukiman kumuh dan nelayan e. Jumlah RTH yang masih kurang dari ketentuan 30% dari luas kota Pekalongan f.

  Belum adanya dokumen perencanaan yang menjadi acuan dalam pengembangan dan penataan ruang terbuka hijau g.

  Kebutuhan akan ruang reklame tinggi tetapi luasan ruang untuk reklame terbatas h.

  Peletakan, bentuk dan jenis reklame seringkali mengganggu estetika i.

  Peletakan PKL mengganggu estetika dan transportasi kota

  2 Penyelenggaraan a. belum terselenggaranya dengan optimal tertib pembangunan

  Bangunan gedung dan pengawasan keandalan bangunan Gedung dan b. penyelenggaraan perda bangunan gedung secara konsisten

  Rumah Negara c. peningkatan kapasitas tenaga ahli bangunan gedung

  d. Lemahnya penegakan hukum dalam penataan bangunan e.

  Bangunan pemerintah dan bangunan umum tidak memiliki standar keandalan, kenyamanan dan keamanan bangunan f.

  Pelestarian Bangunan Tradisional Bersejarah

  3 Pemberdayaan a. masih tingginya jumlah masyarakat miskin

  Komunitas dalam b. perlunya upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan

  Penanggulangan Kemiskinan

  Sumber: Data Sekunder diolah, 2015

6.2.2.2. KONDISI EKSISTING

  Ada beberapa peraturan perundangan yang terkait dengan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di Kota Pekalongan. Untuk lebih jelasnya, peraturan perundangan terkait tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

  TABEL: 6.16. PERATURAN DAERAH/PERATURAN BUPATI/PERATURAN LAINNYA TERKAIT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN DI KOTA PEKALONGAN Peraturan Jenis Produk Amanat Kebijakan Daerah Nomor dan Tahun Perihal Pengaturan

  Peraturan Daerah Perda Nomor 8 Tahun tentang penggabungan kelurahan 2013 Penggabungan direncanakan pada Kelurahan kelurahan

  • – kelurahan yang bersandingan dengan tidak mengubah batas wilayah kecamatan dan dengan memperhatikan kondisi geografis dan jangkauan pelayanan masyarakat agar tidak terlalu jauh

  Peraturan Daerah Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kota Tentang Rencana Tujuan, sasaran, arah

  Pekalongan Nomor 30 Tata Ruang kebijakan, dan program Tahun 2011 Wilayah Kota pembangunan

  Pekalongan Tahun penyelenggaraan 2009 perumahan dan

  • – 2029 permukiman

  Peraturan Daerah Perda No.3 Th 2009 Bangunan Gedung fungsi, persyaratan, penyelenggaraan, peran masyarakat dan pembinaan tentang Bangunan dan gedung

  SK Walikota Nomor 601/215 Tahun Penetapan 17 titik lokasi kawasn 2014 Kawasan Kumuh kumuh di 4 kecamatan Kota Pekalongan Tahun 2014

  TABEL: 6.17. PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Pemenuhan SPM data dari DPU Bid Kawasan Bersejarah RTH Penanganan Kebakaran Tata Ruang Dukungan

  Ketersediaan Kawasan Infrastruktur Lokasi Luas RTH % Luas RTH % IMB HS BGN Instansi Prasarana Kebakaran

IMB CK

  Kaw. Kota Lama Penyusunan 1. 0,69 Ha UPT Dinas Taman Monumen 03-

  1. Jumlah personil : 23 orang Jetayu, Kampung RTBL dan 10-1945 (Taman Pemadam Jumlah Armada : 3 Arab dan Pecinan Rencana Tindak Monumen 45) Kebakaran 2. pelayanannya

  PRK Kawasan 2. 1,16 Ha Kota bekerjasama dengan RTH di Kawasan

  Bersejarah dan Jetayu Pekalongan UPTD pemadam Kota Lama

  3. 3,4 Ha kebakaran dari kabupaten RTH di Sekitar