ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU GRUP BAND UNGU ALBUM “MAHA BESAR” TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

  

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH

DALAM LIRIK LAGU GRUP BAND UNGU

ALBUM “MAHA BESAR” TAHUN 2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial

Oleh :

MUHAMMAD NAUFAL ARRAZZAQU

  

NIM :11713005

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)

FAKULTAS DAKWAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  

MOTTO:

ِالله ِمْسِب ِمي ِحَّرلا ِنْحَّْرلا

  Artinya :

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi

Maha Penyayang

  

“Mandiri dalam bekerja, merdeka dalam berkarya”

(ERIK SOEKAMTI)

  

PERSEMBAHAN

  Penelitian ini merupakan salah satu nafas perjuangan yang tidak akan terhembus, tanpa adanya semangat dukungan dari berbagai pihak. Penelitian ini penulis persembahkan kepada:

  Orang tua penulis, tentunya tanpa kurasan keringat, perjuangan yang tak ada habisnya.

  Skripsi ini aku persembahkan kepada teman teman saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, dengan perhatianmu lah skripsi ini dapat terselesaikan.

  Bangsaku tercinta Indonesia, di tanah kebanggaan inilah tempat kami menimba ilmu.

  IAIN Salatiga, teruntuk Fakultas Dakwah, keluarga yang memberikan semangat kian hari untuk terus memandang masa depan. Mengajarkan menjadi pribadi yang bertanggungjawab, berbudi, dan berakhlaq.

  Terima kasih Atas doa dan support yang telah diberikan

  

ABSTRAK

Arrazzaqu, Muhammad, Naufal, 2017. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Band Ungu Album “Maha Besar” Tahun 2017. Skripsi.

  Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Progam Studi Dakwah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Rasimin, S.Pd.I.,M.Pd.

  Kata kunci : Analisis, i si pesan dakwah, album “Maha Besar”.

  Musik sebagai media dakwah kini bukan hal yang baru, salah satu grup musik yang menjadikan sebuah lagu sebagai sarana dakwah yaitu Ungu Band. Lagu-lagu yang dibawakan oleh grup Ungu mengandung pesan yang bermanfaat untuk setiap yang mendengarkannya. Dengan cara demikian, para audiens yang mendengarkan liri-lirik lagu Ungu diharapkan dapat mengetahui dan memahami pesan-pesan dakwah yang terkandung di dalamnya. Salah satu album Ungu Band yang bern uansa dakwah adalah “Maha Besar”.

  Penelitian ini bertujuan 1) ingin menjawab pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu album “Maha Besar”. 2) mengetahui pesan dakwah yang mendominasi dalam lirik album “Maha Besar” dengan subjek para personil Ungu Band dan objeknya lirik dalam album Maha Besar grup musik Ungu Band.

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan dokumentasi,pengumpulan teks lirik, kemudian analisis laporan unutuk menarik kesimpulan.

  Hasil penelitian ini mengetahui 1) pesan dakwah apa saya yang terdapat dalam lirik lagu album “Maha Besar”. Pesan dakwah tidak lain meliputi proses pemahaman hakikat kuasa Tuhan. lirik Dia Maha Sempurna menekankan pesan tentang hakikat sifat kuasa Allah, terutama sifat Maha Melihat-Nya. Dalam lirik Hanya Kau adalah nilai ketauhidan: mengesakan Allah, kesadaran akan kuasa Allah sebagai Sang Pencipta, dan signifikansi zikir, mengingat Allah agar tidak menyesal dan merugi. Sementara pada lirik Maha Besar pesan yang dikandungnya adalah penegasan tentang kedudukan Tuhan sebagai al- Ṣamad, penekanan tentang hakikat kuasa Tuhan, dan pentingnya untuk selalu menyebut dan mengingat Allah. 2) pesan dakwah yang menominasi dalam album Maha Besar antara lain tentang ketauhidan, pesan kemahabesaran kuasa Allah, dan signifikansi menyebut dan mengingat Allah.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i LOGO ............................................................................................................. ii NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iii PENGESAHAN ............................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v MOTTO ......................................................................................................... vi PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii PENGANTAR ............................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6 E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7 F. Metodologi Penelitian ............................................................... 9 G. Sistematika Penulisan ............................................................... 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  A.

  Definisi Analisis Isi .................................................................. 16 B. Tujuan Dakwah ......................................................................... 17 C. Pesan Dakwah ........................................................................... 21 D.

  Dakwah Melalui Musik ............................................................ 24 E. Lagu Sebagai Media Dakwah ................................................... 26

  BAB III TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Album “Maha Besar” ..................................................................................................

  29 B. Biodata

  Personil ..................................................................................................

  32 C. Sajian

  Data Penelitian ..................................................................................................

  34 BAB IV ANALISIS DATA A.

  Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Album “Maha Besar”

  ..................................................................................................

  35 B. Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Mendominasi Dalam Lirik

  Lagu Album “Maha Besar” ..................................................................................................

  40 BAB V PENUTUP A.

  Kesimpulan ..................................................................................................

  57 B. Saran ..................................................................................................

  58 DAFTAR

  PUSTAKA ........................................................................................................................

  ........................................................................................................................

  59 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan agama dakwah, dimana agama yang mengajarkan

  umatnya untuk menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagian dan kesejahtraan umat manusia, bilamana ajaran Islam yang mencakup segenap aspek kehidupan dijadikan pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh umat manusia.

  Dakwah di era modern seperti ini masih berkecimpung dengan model dakwah yang telah berjalan bertahun-tah un dan. Seorang Da’i di masyarakat banyak yang menggunakan dakwah dengan metode ceramah. Umat Islam sekarang ini sangat bangga dan sangat tertarik dengan model ceramah yang penuh tawa. Akibatnya, dakwah hanya sebatas tontonan dan tidak dijadikan sebagai tuntunan.

  M. Arifin dalam bukunya Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, memberikan pengertian sebagai berikut: “Dakwah adalah sesuatu kegiatan ajakan, baik berbentuk lisan maupun tulisan (tingkah laku) dan sebagainya dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara individu maupun kelompok, agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa unsur-unsur paksaan. (1993:7)

  Dapat disimpulkan dakwah adalah menyampaikan nilai-nilai Islam kepada orang lain dalam rangka mengadakan suatu perbaikan umat dari kondisi buruk kepada kondisi yang lebih baik. Dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas lisan semata tetapi mencakup seluruh aktivitas lisan dan perbuatan yang ditunjukan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada Islam. Salah satu diantara unsur penting dalam sistem kebudayaan adalah kesenian. Melalui kesenian, manusia mampu memperoleh saluran untuk mengekspresikan pengalaman serta ide yang mencerdaskan kehidupan batinnya. Di antara jenis kesenian yang diciptakan manusia adalah musik, musik merupakan produk budaya yang tinggi atau merupakan seni yang indah (Dloyana, 1995:1)

  Pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman dahulu, memanfaatkan musik yang berasal dari Barat yang bertujuan untuk berdakwah, sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar yang dihadiri oleh yang berkerudung atau pun berpeci tetapi yang bertopi atau gaya preman remaja pun dapat merasakan lantunan sebuah musik yang syairnya berisi religius, syair-syair yang dibuat oleh pencipta bukan hanya sekedar kata- kata yang indah tetapi mempunyai makna yang sangat berarti bila ingin digali lebih dalam mengingat kata-kata dalam sebuah lagu menyimpan sebuah arti.

  Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia ini, Islam mengajarkan bahwa seni merupakan salah satu nikmat-Nya yang harus kita syukuri. Seni bagi umat Islam bukan merupakan suatu yang baru. Seni merupakan prilaku yang menimbulkan keindahan baik pendengaran maupun penglihatan. Seni yang mengarah kepada keindahan bagi pendengaran, lebih menitik beratkan kepada bentuk seni yang bersumber dari bahasa, juga berkaitan dengan pendengaran lagu atau musik. Seni adalah upaya mengeksplorasi keindahan. Namun yang paling penting adalah jangan sampai seni untuk mengingkari Allah SWT.

  Dakwah memiliki unsur seni merupakan bagian dari media dakwah yang bisa menjadi daya tarik bagi pendengarnya terutama seni suara, Al-Izzu bin Salam mengatakan, “Adapun nyanyian yang dapat mengingatkan orang kepada akherat, tidak mengapa bahkan sunnah” (Toha, 1983:144)

  Lagu merupakan refleksi dari pelaku seni memberikan peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat, selain itu lagu merupakan sarana penghibur yang paling efektif sehingga eksistensinya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini terbukti dengan semakin menjamurnya grup- grup band (Dangdut, Pop, Rock, Jazz, Nasyid dsb), serta maraknya acara-acara bernuansa musik di televisi dan radio.

  Musik juga termasuk seni vokal yaitu salah satu cabang seni yang disampaikan melalui irama, memiliki daya komunikasi massa yang demikian tinggi dan seringkali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang mengandung masalah kehidupan sosial sehari-hari. Seperti diungkapkan oleh Herbert Spencer yang di kutip oleh Dloyana bahwa musik siap melayani, terutama kebutuhan yang sifatnya non fisik. Banyak sekali yang dapat digunakan sebagai media dakwah. Diantaranya adalah kesenian, karena kesenian mempunyai daya tarik tersendiri untuk para pendengar dan tidak membosankan para pendengar. Maka dari itu, musik dapat dimanfaatkan untuk dakwah, sehingga dapat menarik sasarannya, seperti grup band Ungu yang berdakwah melalui musik pop, semua lirik lagunya pada album berisikan ajakan-ajakan kepada kebaikan sehingga para pendengar semakin tertarik.

  Berdasarkan pemahaman sehari-hari, musik seringkali dikaitkan dengan

perasaan. Di satu sisi, musik dianggap sebagai sarana untuk mengungkapkan

perasaan. Namun di sisi lain, musik dianggap dapat menggugah perasaan

pendengarnya. Karena kedekatannya dengan kehidupan manusia, maka kajian

tentang musik hampir selalu terkait dengan kajian tentang perilaku manusia

(Slodoba &

  O’Neill, 2001). Mereka yang berkecimpung dalam dunia musik

mengakui bahwa komposisi musik tidak mungkin dipisahkan dari gejolak

perasaan penciptanya. Sementara itu, bagi mereka yang menyukai musik, setiap

rangkaian melodi, irama dan dinamika sangat mungkin menimbulkan perasaan

tertentu yang berbeda-beda.

  Musik merupakan salah satu media penyampai pesan. Dalam musik dapat

disematkan norma-norma yang terkandung dalam kehidupan salah satunya

Pesan Dakwah. Musik yang mengandung Pesan Dakwah biasa disebut Musik

Religi. Musik Religi di Indonesia dimulai pada tahum 70-an oleh band

legendaris Sam Bimbo dengan lagu Sajadah Panjang, dan grup Nasyid Nasyida

Ria dengan lagu Perdamaian. Banyak dari lagu-lagu mereka berisikan Pesan

Dakwah yang banyak diminati pendengar.

  Banyaknya minat masyarakat akan seni musik menjadikan musik sebagai

penyampaian pesan dakwah yang cukup efektif, demikian pula yang dilakukan

oleh grup musik Ungu Band. Lagu-lagu Religi dari Band Ungu banyak berisikan Pesan Dakwah dengan lirik yang menyentuh, diiringi dengan musik yang sesuai. Dan salah satu album religinya yang berjudul “Maha Besar”.

  Album ini memiliki perpaduan antara nada Ballad dan lirik yang puitis, sebagai upaya maksimal untuk menyampaikan pesan dakwah yang terkandung di dalamnya.

  Bersadasarkan hasil analisis mengungkapkan bahwa pesan dakwah dalam Album ini menyampaikan kepada pendengarnya untuk mengingat kita atas perintah dan larangan-Nya. Pesan lagu disampaikan dengan lirik yang puitis dan nada yang lembut, menjadikan lagu ini sebagai sarana perenungan bagi pendengarnya.

  Selanjutnya, lagu ini juga mengajak pendengarnya untuk memperbaiki amal perbuatanya selama hidup dan senantiasa b erdo’a agar mati dalam keadaan husnul khotimah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas

  lebih lanjut hal tersebut, yang dituangkan dalam skripsi dengan judul;

  “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Band Ungu Album “Maha Besar” Tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalahnya sebagai berikut:

  1. Apa pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu album “Maha Besar” grup band Ungu?

  2. Pesan dakwah apa yang mendominasi dalam lirik lagu album “Maha Besar” grup band Ungu? C.

   Tujuan penelitian 1.

  Tujuan Umum Untuk mengetahui dan menjelaskan isi pesan dakwah dalam lirik lagu grup band Ungu album “Maha Besar”.

  2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui pesan dakwah yang mendominasi dalam lirik lagu dari grup musik Ungu dalam album “Maha Besar”.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Secara Teoritis a.

  Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan metode dakwah melalui media musik atau lagu-lagu dalam bentuk pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu.

  b.

  Dengan penelitian ini diharapkan bahwa lirik lagu dapat dijadikan sebagai sebuah media dakwah yang dapat mengemban misi dakwah dengan terealisasinya peran musik sebagai sarana dakwah.

2. Secara Terapan

  Dengan penelitian ini dapat memberikan gambaran bagaimana pesan dakwah yang disampaikan melalui lirik lagu agar dakwah berjalan efektif. Dan juga dapat memperkaya khazanah ilmiah dalam jurusan Komunukasi Penyiaran Islam.

E. Tinjauan Pustaka

  Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk menghindari kesamaan arti teori dari penelitian sebelumnya. Adapun penelitian yang terkait dengan musik dakwah Islam adalah sebagai berikut:

  Skripsi yang disusun oleh Desi Natalia Nurkhasanah Mahasiswi STAIN Purwokerto Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Islam lulusan tahun 2010, dengan judul Pesan Dakwah Album Surga Mu Band Ungu Menurut Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II PURWOKERTO. Dalam penelitian tersebut Desi mengutamakan responden mampu menangkap pesan-pesan dakwah dalam Album Surga Mu, sehingga dakwah melalui musik bisa menjadi pilihan alternatif. Dengan pemahaman personel yang lebih baik dan lagu religi Ungu yang menarik, dapat membanttu responden untuk menangkap pesan dakwah dari sisi yang berbeda yakni lewat musik.

  Skripsi Nanang Nur Rahman, Mahasiswa STAIN Purwokerto Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Islam lulusan tahun 2009, dengan judul Nilai- nilai Islam Dalam Syair Lagu H. Rhoma Irama. Dalam penelitian ini Nanang simpulkan bahwa syair-syair lagu yang dibawakan oleh Rhoma Irama akan dapat mengingat keimanan kepada Allah, serta dapat menambah ketaatan beribadah kepada Allah bagi para pendengar, karena dalam syair-syair tersebut sangatlah mengena dengan nilai-nilai aqidah, ibadah, akhlak dan tasawuf.

  Skripsi Alifah Nurul Ngaini, Mahasiswa STAIN Purwokerto Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Islam lulusan tahun 2007, dengan judul Kiat Snada Dalam Dakwah. Dalam penelitian tersebut Alifah lebih mengutamakan upaya kiat dalam berdakwah kepada personilnya dan jenis penelitian ini adalah kualitatif.

  Skripsi Fitriadi Hariyansyah, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga lulusan tahun 2005, dengan judul Pesan- Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Nasyid Suara Syuhada. Secara khusus pesan-pesan dakwah dalam syair Nasyid pada penelitian ini banyak menyinggung masalah-masalah yang bertemakan ketuhanan, tentang Rosul, dan Cinta kasih. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi. Di judul yang diangkat tersebut, peneliti melihat objek yang dikaji berbeda dengan objek yang peneliti susun.

  Skripsi Abdul Aziz, Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga lulusan tahun 2004, dengan judul Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Group Nasyid Akustik Eling Karepe Yogyakarta. Syair- syair yang diteliti oleh saudara Abdul Aziz ini berisikan pesan-pesan yang berhubungan dengan islami. Adapun isinya mengandung pesan dakwah berupa keimanan (aqidah), budi pekerti (akhlak), dan masalah ibadah (syari’ah).

  Secara filosofi (gaya bahasa) yang terdapat dalam syair-syair Group Nasyid Eling Karepe dalam penyampaiannya adalah menggunakan bahasa Jawa, bahasa Arab, dan bahasa Indonesia. Syair atau lirik dalam penelitian ini tidak jauh berbeda dengan lirik yang akan di teliti oleh peneliti, namun ada sedikit perbedaan yaitu berupa syair-syair berirama melayu yang mengandung pesan- pesan dalam kehidupan suami istri atau akhlak kehidupan suami istri dengan metode penulisan gaya bebas (syair modern).

  Yang membedakan skripsi ini dengan yang lain yaitu pesan-pesan dakwah dalam lirik yang dikemukakan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas denga judul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup

  Band Ungu Album” Maha Besar”. Jenis penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif deskritif.

F. Metodologi Penelitian 1.

  Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif.

  Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri atau berhubungan dengan orang-orang dalam bahasa dan peristilahannya (Moleong, 1993: 3). Dengan penelitian kualitatif, penulis berusaha memahami gagasan yang terdapat dalam syair lagu “Maha Besar”. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotika atau pendekatan makna bahasa.

  Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analisa terhadap teks lagu Ungu yan g terdapat dalam album “Maha Besar”. Maka dari itu, penulis akan menggunakan metode content analysis (analisis isi).

  Analisis isi menurut Stone, dalam Syukriadi Sambas (1999 : 21), adalah suatu teknik penelitian untuk membuat rumusan kesimpulan- kesimpulan dengan mengidentifikasikan karakteristik spesifik secara sistematis dan objektif dari suatu teks.

  Richard Budd, dalam bukunya Content Analysis In Communication Research sebagaimana dikutip oleh suprayogo dan Tabroni (2001 : 71), mengemukakan analisis isi adalah teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.

  Penelitian dengan menggunakan analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi, yang disampaikan dalam bentuk lambing yang berdokumentasi atau dapat didokumentasikan. Metode ini dapat dipakai untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, diantaranya seperti menganalisis teks dalam suatu lagu.

  Klaus Klippendorf yang dikutip Syukriyadi Sambas (1999: 26) juga berpendapat bahwa analisis isi merupakan teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang valid dan dapat menggambarkan suatu data sesuai dengan konteksnya.

  Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik analitik, yakni semiotik yang menganalisis sistem tanda, dan menganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna (Sobur, 2004: 100). Pendekatan semiotic analitik dilakukan untuk dapat mengetahui makna isi materi dakwah yang disampakan Ungu, serta digunakan sebagai acuan penulis untuk dapat dipahami lebih detail tentang isi dakwah yang terkandung.

2. Definisi Operasional

  Untuk memberi gambaran yang lebih jelas serta menghindari segala penafsiran yang berbeda-beda dalam pembahasan skripsi yang berjudul

  “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Band Ungu Album “Maha Besar” Tahun 2017, maka penulis perlu memberi batasan

  istilah sebagai berikut : Analisis Isi adalah suatu metode analisis pesan dalam suatu cara sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisis pesan-pesan yang yang terkandung dalam lirik lagu album “Maha Besar”.

  Pesan dakwah yang dimaksud adalah pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam lirik lagu album “Maha Besar”, yang mengandung pesan- pesan berupa materi-materi keislaman yang meliputi aspek akhlah, akidah dan syariah.

  Lirik lagu adalah kalimat dalam lagu. Makna dalam lirik bersifat implisit atau tidak dapat dipahami. Sifat lirik yang berbeda dengan pesan pada umumnya, memerlukan pendekatan khusus dalam menginterprestasikan pesan bermakna di dalamnya.

  Grup band ungu adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan Pasha, Makki, Enda, Oncy, dan Rowman. Sampai tahun 2015 mereka telah menghasilkan 7 album studio, 5 album religi dan sebuah album kompilasi.

  Album “Maha Besar” adalah album yang dinyanyikan dan diciptakan oleh Band Ungu yang terdiri dari lima personil, antara lain Pasha, Enda, Makki, Rowman, dan Oncy yang diproduksi oleh Trinity Optima Production. Berisikan tiga lagu, yaitu “Hanya Kau, Dia Maha Sempurna dan Maha Besar. Ungu sendiri pernah mendapat penghargaan Platinum Award, Double Platinum Award.

  3. Sumber Data Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 1993: 112).

  Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data sekunder yaitu data yang menjadi bahan penunjang dan pelengkap dalam melakukan suatu analisis. Data sekunder dapat diambil dari buku-buku, majalah, hasil penelitian, dan karya-karya yang lain yang berkenaan dengan masalah yang akan diteliti baik langsung maupun tidak langsung (Moleong, 2002 : 113).

  4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode dokumentasi, adalah mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Diantaranya majalah-majalah tentang band Ungu, konser-konsernya yang dokumentasikan dalam kaset rekaman, serta internet dengan alamat situs www.unguband.com.

5. Metode Analisis Data

  Menurut Syukriadi Sambas (1999 : 26), untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan penelitian digunakan suatu prosedur bertahap dan sistematis, yang meliputi : a.

  Seleksi teks Menetukan keseluruhan teks yang digeneralisasi, lalu menggunakan prosedur untuk menyeleksi sample dari keseluruhan teks tersebut.

  b.

  Menentukan unit analisis Mengenai pengukuran materi dakwahnya, seperti dikutip dalam

  Asmaya (2004 : 26), Armawati Arbi menyarankan unit pengamatan yang digunakan adalah coding unit pada setiap tema. coding unit yaitu analisa kata, tema dan kalimat. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan tema sebagai satuan pengukuran unit of analisis.

  c.

  Mengembangkan kategori-kategori isi Untuk mempermudah penilaian kategori tersebut dalam hal penggolongannya penulis menggunakan data pendukung atau kelengkapan informasi atas materi yang ditampilkan, data pendukungnya antara lain menggunakan tabel, data referensi dan lain- lain.

  d.

  Menandai unit-unit

  Penulis akan menelaah, data atau pemberi kode untuk mengidentifikasi kategori-kategori yang cocok untuk masing-masing unit.

  e.

  Analisis Setelah memberikan kode menjadi beberapa kategori nominal itu mengisyaratkan sebagai data kualitatif dan penghitungan sejumlah unit pada masing-masing unitnya mengisyaratkan data kuantitatif, pengetahuan tentang tipe-tipe dari kategori-kategoti menginformasikan penulis tentang apa yang sedang dikomunikasikan, dan pengetahuan tentang banyaknya unit-unit untuk tipe-tipe pesan ini dikomunikasikan, dam dalam penelitian ini akan menggunakan pendekatan semiotika analitik.

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika Penulisan skripsi merupakan hal yang sangat penting karena mempunyai fungsi untuk menyatakan garis-garis besar dari masing-masing bab yang saling berkaitan dan berurutan.Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini, penelitian laporan hasil-hasil penelitian dibagi kedalam lima bab, yang terdiri dari sub-sub. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

  Bab I berisi pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II berisi kajian pustaka, terdiri dari definisi analisis isi, pengertian dan aspek dakwah, pesan dakwah, pengertian lagu dan musik, lagu sebagai media dakwah.

  Bab III berisi paparan data dan temuan penelitian, memuat tentang gambaran singkat sejarah berdirinya grup musik ungu, gambaran umum album maha besar, biodata personil dan album-album grup musik ungu.

  Bab IV berisi tentang pembahasan, memuat tentang analisis isi pesan dakwah dalam album “Maha Besar” termasuk pesan aqidah, pesan akhlak, pesan muamalah, pesan Lagu Yang Mendominasi Dalam Album Maha besar Bab V berisi penutup, memuat tentang kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Analisis Isi Content analysis menurut Bacus adalah analisis ilmiah tentang isi pesan

  suatu komonikasi (Muhadjir, 2000:68). Analisis isi merupakan penelitian yang membahas secara keseluruhan isi informasi yang tertulis maupun tercetak pada media masa.(Bambang, 2004: 79) Berdasarkan definisi ini, terdapat dua hal yang wajid dipahami yaitu penelitian haruslah dapat dilakukan oleh peneliti lain dalam lingkungan yang sama yang memakai teknik dengan data yang sama pula. Kemudian, unsur konteks sebuah analisis isi haruslah memperhatikan unsur konteks dari data yang di analisis. Maksudnya adalah data yang di dapat tidak bisa dipisahkan dari konteksnya.

  Dijelaskan bahwa batasan-batasan tentang analsis isi dengan mengemukakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif yang didalamnya adalah mengemukakan ketepatan dalam mengidentifikasian isi dari pesan dakwah yang muncul, seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang-ulang dari kata tertentu.

  Sedangkan pendekatan kualitatif adalah dengan menggunakan seperangkat tema dengan suatu bentuk pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dengan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut kemudian dikembangkan oleh suatu sumber media dengan meneliti masalah yang ada didalamnya yang tidak mencakup jumlah. George dan juga Kraucer menyatakan, bahwa Content

  

Analysis Kualitatif lebih mampu menyajikan nuansa dan lebih mampu

  melukiskan prediksi lebih baik. (Muhadjir, 2000:69) Holsti mengetengahkan ciri content analysis, yaitu: perlu adanya aturan dan prosedur yang dirancang untuk menggolangkan sebuah kategori dimana proses menganalisis data harus relevan dengan landasan deskripsi yang dimanifestasikan dan menggunakan teknik kuantitatif. (2000:71)

B. Tujuan Dakwah 1. Pengertian Dakwah

  Dakwah secara etimologi atau asal kata (bahasa) yang berasal dari bahasa Arab yaitu: ( da’a, yad’u, da’watan) yang artinya

  ةوعد – اوعدي –اعد

  memanggil, mengajak atau seruan. Dan yang kedua yaitu: da’a, yad’u, da’anyang artinya memanggil, mendo’a dan memohon. (Mahmud, 1990:127) Pengertian dakwah secara etimologi dapat juga dilihat dari kata dalam Al-

  Qur’an yang memiliki banyak arti, salah satunya: a. Mengajak dan menjelaskan, yang terdapat dalam QS.Yusuf (12 : 108)

   َنَأ اَمَو َِّللَا َناَحْبُس َو ِنَعَ بَّ تا ِنَمَو َنَأ ةَيرِصَب ىَلَع َِّللَا َلِإ وُعْدَأ يِليِبَس ِهِذَه ْلُق َيِكِرْشُمْلا َنِم

  Artinya:

  “Katakanlah: Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang- orang yang musyrik”

  Sedangkan dakwah menurut istilah mengandung beberapa arti yang beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu dakwah memberikan pengertian atau mendefinisikan dakwah itu sendiri, sehingga antara definisi satu dengan yang lainnya terdapat kesamaan dan perbedaan.

  Untuk lebih jelasnya, di bawah ini penulis menyajikan beberapa definisi dakwah: a.

  Ibnu Taimiyah : “Dakwah yang meyakini rukun iman dan Islam.

  b.

  Sayyid Qutub : “Dakwah harus meliputi empat bentuk, yaitu mengajak manusia kepada Aqidah yang dapat menghidupkan hati dan akal; mengajak kepada syariat yang dapat menghidupkan pribadi dan masyarakat; mengajak kepada kekuatan, kehormatan, dan kepastian dalam beragama dan bernegara; mengajak kepada jihad untuk menegakkan kalimat Allah.

  c.

  Toha Yahya Umar : “Dakwah sebagai upaya untuk menjauhi larangan- Nya dan menjalankan perintah-Nya. (Zakaria, 2007:18) d. M. Quraish Shihab : “Dakwah mengajak untuk mengubah keadaan yang lebih baik. (Shihab, 1996:194) e.

  Wardi Bachtiar : “Dakwah adalah mengajak manusia ke jalan Allah yaitu Al- Islam.” (Bachtiar, 1997:31) f. M. Idris A. Shomad : “Dakwah untuk lebih berkomitmen dengan ajaran

  Islam. (Idris, 2004:3) Berdasarkan keanekaragaman definisi dakwah tersebut diatas meskipun terdapat kesamaan ataupun perbedaan namun bila dikaji dan disimpulkan akan mencerminkan hal-hal sebagai berikut :

  Dakwah adalah usaha untuk menuju ke jalan Allah dengan sadar dan terencana untuk mencapai hidup yang lebih sejahterasuatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana.

  Dan bila dikerucutkan dalam satu kalimat bahwa dakwah adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk mengajak manusia kejalan menuju ridho Allah SAW, yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang menjadi lebih baik dan usaha tersebut untuk mengajak manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Aspek Dakwah

  Aspek dakwah adalah segi atau pandangan dakwah, yaitu meliputi : a.

  Sasaran Dakwah Menurut M. Bahri Ghazali sasaran dakwah itu yang menyangkut beberapa golongan yang terlihat dari segi usia, tingkat kehidupan sosial, jenis kelamin dan profesi. (Ghazali, 1997:3) b.

  Metode Dakwah Berasal dari bahasa Yunani Methodos, yang berarti cara atau jalan.

  Dalam bahasa Arab disebut (Asalib) yang memiliki arti jalan.

  

بولسأ

  Metode bisa dikaitkan dengan tujuan tertentu yang akan dicapai, karena metode berarti jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan.

  Metode juga merupakan suatu cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan, rencana, sistem dan tata fikir manusia. Dengan demikian, metode adalah suatu disiplin yang diciptakan manusia untuk mencapai sasaran dakwah.

  Ada macam-macam metode dakwah, antara lain: 1.

  Metode dari segi cara :

a) Metode dakwah tradisional,seperti sistem ceramah umum.

  b) Metode dakwah modern, seperti diskusi, seminar dan sejenisnya yang didalamnya terjadi komunikasi dua arah (two ways communication) dan yang penting dalam metode ini terjadi proses tanya jawab antar peserta dan komunikator.

2. Metode dari jumlah audiens :

  a) Dakwah Perorangan, Metode ini kelihatannya tidak efektif, tapi nyatanya dakwah ini lebih efektif jika dilakukan terhadap orang dengan bertemu langsung yang mempunyai pengaruh terhadap suatu lingkungan.

  b) Dakwah Kelompok, yaitu dakwah yang dilakukan terhadap kelompok tertentu yang sudah ditentukan sebelumya, misalnya kelompok ibu-ibu, remaja, anak-anak, dan lain sebagainya.

  Adapun Al- Qur’an sebagai sumber utama rujukan dakwah, banyak menggunakan metode dakwah yang menjadi pedoman para pendakwah, seperti dalam QS.An-Nahl(16: 125)

   ۖ ِةَنَسَْلْا ِةَظِعْوَمْلاَو ِةَمْكِْلِْبِ َكِ بَر ِليِبَس َٰلِإ ُعْدا َّل َض ْنَِبِ ُمَلْعَأ َوُه َكَّبَر َّنِإ ۖ ُنَسْحَأ َيِه ِتَّلِبِ ْمُْلِْداَجَو َنيِدَتْهُمْلِبِ ُمَلْعَأ َوُهَو ۖ ِهِليِبَس ْنَع

  Artinya:

  “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan mu Dia-lah yang lebih

  mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk”

  c) Materi Dakwah

  Menurut Quraisy Shihab materi dakwah adalah Al-Islam bersumber dari Al- Qur’an dan Hadits yang memliki unsur aqidah, syariah dan akhlak sebagai petunjuk yang harus dianut oleh manusia.

C. Pesan Dakwah

  Unsur lain yang selalu ada dalam proses dakwah adalah maddah atau pesan dakwah. Maddah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan oleh da’i kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi pesan dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri (M Ali Azis, 2004:94). Keseluruhan ajaran Islam yang menjadi materi dakwah bersumber dari Al-Qur

  ’an dan Al-Hadits. Karena luasnya ajaran Islam itu maka setiap da’i harus selalu berusaha dan tidak bosan- bosannya mempelajari Al- Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab lainnya.

  Semakin kaya seorang da’i dengan materi atau pesan dakwahnya, semakin segar dan mempesona pesan yang disampaikan (M. Ali Azis, 2004:104).

  Sebagaimana yang tertuang dalam Al- Qur’an surah An-Nissa ayat 58:

   ْنَأ ِساَّنلا َْيَ ب ْمُتْمَكَح اَذِإَو اَهِلْهَأ َٰلِإ ِتَناَمَْلْا اوُّدَؤُ ت ْنَأ ْمُكُرُمَْيَ ََّللَا َّنِإ ا ريرِصَب ارعيَِسَ َناَك ََّللَا َّنِإ ۖ ِهِب ْمُكُظِعَي اَّمِعِن ََّللَا َّنِإ ۖ ِلْدَعْلِبِ اوُمُكَْتَ

  Artinya:

  “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

  

memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah

Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. An-Nissa: 58)

  Ajaran yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, kepada umatnya ini meliputi aspek duniawi dan ukrawi, yang tentunya materi yang harus diserukan dalam dakwah pun menjadi luas sekali. Adapun di antara materi- materi tersebut dapat diringkas menjadi beberapa pokok bahasan, yaitu pembentukan pribadi yang sempurna dengan Akidah Islam yang meliputi tauhid dan keimanan. (Fathul Bahri, 2008:235)

  Sumber dari keseluruhan materi yang didakwahkan, pada dasarnya merujuk pada Al- Qur’an, Hadits Rasulullah SAW, ra’yu para ulama, serta beberapa sumber lainnya.

1. Media Dakwah Yaitu sebuah alat perantara berdakwah untuk mencapai tujuan tertentu.

  (Asmuni, 1993:163) Media dakwah menjadi saluran penghubung antara ide dengan umat untuk totalitas dakwah. Adapun media dakwah yang dapat dimanfaatkan antara lain : (Fathul Bahri, 2008:236) a.

  Lisan

  Da’wah bil lisan yaitu berdakwah dalam bentuk ceramah, khutbah dan lain sebagainya.

  b.

  Tulisan

  Da’wah bil qalam yaitu berdakwah dengan adanya sebuah media

  elektronik seperti buku-buku, majalah dan lain sebagainya c.

  Audio Visual Berdakwah mengunakan media audio visual seperti televisi, film, sinetron, sandiwara, drama, teater, dan lain sebagainya.

  d.

  Uswah dan Qudwah Hasanah Yaitu berdakwah dengan perbuatan secara langsung memberi contoh yaitu dengan menunjukkan budi pekerti.

2. Metode Dakwah Yaitu sebuah cara untuk pendekatan dakwah (Fathul Bahri, 2008:238).

  Prinsip penggunaan metode dakwah Islam sudah tertera dalam QS An- Nahl ayat 125 :

   َيِه ِتَّل ِبِ ْمُْلِْداَجَو ۖ ِةَنَسَْلْا ِةَظِعْوَمْلاَو ِةَمْكِْلِْبِ َكِ بَر ِليِبَس َٰلِإ ُعْدا ُمَلْعَأ َوُهَو ۖ ِهِليِبَس ْنَع َّلَض ْنَِبِ ُمَلْعَأ َوُه َكَّبَر َّنِإ ۖ ُنَسْحَأ َنيِدَتْهُمْلِبِ

  Artinya :

  “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk” (QS An-Nahl:125)

  Secara garis besar dari ayat tersebut terdapat tiga pokok metode dakwah, yaitu : a. Bil hikmah, yaitu berdakwah dengan melihat situasi dan kondisi tanpa menitik beratkan pada kemampuan mad’u.

  b. Mauizatul hasanah, yaitu menyampaikan ajaran Islam dengan rasa kasih sayang. c. Mujadalah billati hiya ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran

D. Dakwah Melalui Musik 1. Pengertian Lirik Lagu

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lirik berarti karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasan pribadi atau juga sebuah susunan kata sebuah nyanyian.

  Lirik lagu merupakan kumpulan kata-kata yang disusun untuk mewakili curahan dari pemikiran pengarang dengan tidak atau adanya iringan alat musik.

  Lirik merupakan sebuah icon lagu dimana berisi curahan yang diungkapkan dengan sebuah suara yang berirama dengan ada tidaknya sebuah alat musik untuk mengiringi (Ahmad, 2006:15)

  Abu Sulaiman Al-Khaby mengatakan bahwa sesua yang menimbulkan suara secara berkesinambungan dengan sesuatu dan menyusun temponya secara teratur itulah sebuah lagu. (Cecep, 2004:23)

  Lagu menjadi terobosan untuk berdakwah karena mewakili relung hati nurani kaitanya dengan psikologis, sehingga mampu menimbulkan sebuah tindakan untuk berfikir maupun tindakan sikap. (Ahmad ,2006:15)

  Jadi lirik lagu adalah kumpulan kata-kata yang berasal dari pemikiran berisi curahan yang diungkapkan dengan suara yang berirama dan menimbulkan suara yang berkesinambungan dengan diiringi sebuah musik.

2. Musik sebagai bagian dari dakwah

  Musik menurut Teguh Warlito adalah ilmu seni menyusun nada atau suara yang menghasilkan sebuah komposisi yang mengandung irama, dan keharmonisan.

  Musik merupakan alat komunikasi yang cukup efektif karena mewakili ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada dan irama yang digambarkan dengan lirik dan syairnya karena dapat menyentuh jiwa.

  Musik juga merupakan satu sarana bagi dakwah, musik yang membawa irama Islam adalah dakwah yang berarti, apalagi yang merawat dan mengobatinya jiwa manusia. Musik sangat menarik perhatian manusia, maka yang diinginkan ialah cara yang berguna dan memperbaiki manusia itu sebagai obat yang menentramkan jiwa.

  Dakwah yang dikemas melalui musik memiliki pesan moral yang dapat memasuki dalam hati pendengarnya. Dengan berbagai bahasa musik menjadi salah satu media yang dapat dipergunakan untuk mencapai dakwah Islam sangat signifikan bagi kalangan aktivitas dakwah.

E. Lagu Sebagai Media Dakwah

  Lagu menjadi media dakwah karena bisa menyentuh para penngemar musik. Masuknya Islam ke Indonesia juga melalui musik seperti yang dilakukan da’i dari kalangan Walisongo. Pada intinya, apa yang selalu mereka kerjakan dan mereka sukai, disanalah kita bisa menjadikannya media untuk berdakwah.

  Berdasarkan cara di atas, mereka akan langsung menerima pesan-pesan yang disampaikan tanpa mencegah apa yang mereka sukai. Justru dengan cara seperti ini, mereka akan terasa lebih menikmati, ketimbang terpaksa.

  Dengan mengambil contoh orang-orang yang cenderung lemah keagamaan meraka jarang mendatangi masjid ataupun mengikuti pengajian, bahkan tidak memiliki simpati terhadap nilai-nilai agama. Akibatnya, nilai-nilai agama tidak akan pernah sampai terdengar sama sekali oleh mereka.

  Hal semacam ini bisa dilakukan diantaranya melalui lagu religi. Keuntungannya, pesan-pesan Islam akan sampai kepada mereka, tanpa mengganggu kegemaran mereka sekaligus mengalihkan dari hal-hal buruk ke hal yang positif, yakni dari lagu-lagu yang berbau kekerasan, fantasi, dan bahkan seksualitas teralihkan ke lagu-lagu yang bernuansa religi.

  Kesimpulannya media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang, tempat, kesenian, orang, musik, dan sebagainya. Artinya proses dakwah tanpa adanya media tidak akan tercapai dengan maksimal.

  Apabila media dakwah dilihat dari instrumennya, maka dapat dilihat dari empat sifat. Menurut Drs. Slamet Muhaimin Abda yaitu yang bersifat visual, audiotif, audio visual, dan cetak, yaitu:

  1. Media visual yaitu alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan dakwah dengan melalui indera penglihatan seperti film, slide, transparansi, overhead proyektor, gambar, foto, dan lain-lain.

  2. Media auditif yaitu alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana penunjang dakwah yang dapat ditangkap melalui indera pendenganran, seperti radio, tape recorder, telepon, telegram, lagu dan sebagainnya.