IMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

IMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING

DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh

RONI FATAKHUL ALIM

NIM. 111-13-017

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

IMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING

DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh

RONI FATAKHUL ALIM

NIM. 111-13-017

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

MOTTO

“TIDAK ADA ORANG TUA YANG SEMPURNA SEHINGGA JADILAH SALAH

SATU

  ORANG TUA YANG PUNYA KEKURANGAN DAN JUGA KELEBIHAN”

“ANAK TERLAHIR KE DUNIA DENGAN KEBUTUHAN UNTUK DISAYANGI

TANPA KEKERASAN, BAWAAN HIDUP INI JANGAN SEKALIPUN

DIDUSTAKAN”

  

“KEMULIAAN ITU KARENA ADAB KESOPANAN BUKAN KARENA

KETURUNAN”

  PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Ayah dan Ibuku tercinta, Bp. Achmad Zaidun dan Ibu Siti Muslikhah serta kakakku Mbak Kholifatus Asfiyah dan Mas Andi yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku dan kepada Bunda Farida Hariani yang telah mensupport dan selalu mendoakan keberhasilanku dalam melangkah untuk menuju kesuksesan di dunia dan di akhirat.

  2. Dosen Pembimbing Skripsiku, Bp. Dr. Fatchurrohman, M. Pd., yang selalu memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama proses skripsi ini.

  3. Keluarga Besar Musola Miftachul Jannah yang telah memberikan dukungannya, ijinnya, motivasi, doa dan segala bantuannya baik material maupun non material sehingga proses skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar untuk penempuhan gelar sarjana ini.

  4. Keluarga besar SMP Negeri 7 Salatiga Yang telah memberikan dukungannya, motivasi dan doannya sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

  5. Keluarga besar PAI A IAIN Salatiga, JQH Al- Furqan IAIN SAlatiga, Ar- Roudloh Salatiga, Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga yang selalu menghibur dan memberikan doa serta motivasinya dalam menempuh gelar sarjana ini.

  6. Sahabat-sahabatku, Mas Ibrahim, Mas Zuhri, Mas Adam, Mas Rohman, Mas Hartono, Mas Rizal, Mas Amin, Mas Anwar, Mas Sabar, Dek Novia, Mas Yatno dan temanku seperjuangan yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doanya dalam penempuhan gelar sarjana ini.

8. Keluarga Besar Jama’ah Musola Misftachul Jannah Bp. Rif’an, Bp.

  Jumadi, BP. Djoko, Bp. Yatno, Bp. Sukroni, Mas Lilik dan semua warga Perum Lembah Hijau Salatiga yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doanya dalam penempuhan gelar sarjana ini.

KATA PENGANTAR

  

ُهُتاَك َرَب َو ِالله ُةَمْحَر َو ْمُكْيَلَع ُمَلاَّسلا

Alhamdulillahirobbil‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

  SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya telah memberikan kekuatan, petunjuk, dan perlindungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

  “IMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING DALAM BIDANG PAI DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN 2017 . Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangandan jauh dari kesempurnaan di dalamnya. Selain itu, penulisjuga banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Fatchurrohman, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M. Ag, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Kedua orang tuaku, kakak-kakakku, dan adik-adikku yang telah memberikan doa, motivasi, serta dukungan moril dan materil kepada penulis.

  7. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membuka cakrawala keilmuan di bidang pendidikan kepada penulis.

  10. Keluarga besar SMP Negeri 7 Salatiga yang telah memberikan dukungan dan doanya demi kelancaran terselesaikannya skripsi ini.

  11. Keluarga Besar PAI A IAIN Salatiga, JQH Al-Furqan IAIN Salatiga, Ar- Roudloh Salatiga, Musola Miftachul Jannah yang telah melukis begitu banyak kenangan kepada penulis.

  12. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2013 IAIN Salatiga yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

  13. Semua pihak yang terlibat dan dengan ikhlas memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

  Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan diridhoi oleh Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca. Dengan keterbatasan dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 08 Agustus 2017 Penulis

  Roni Fatakhul Alim NIM. 111-13-017

  

ABSTRAK

  Alim, Roni Fatakhul. 2017. Implementasi Program Parenting dalam Bidang PAI

  di SMP Negeri 7 Salatiga Tahun 2017 . Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

  Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Fatchurrohman, S. Ag, M. Pd.

  Kata kunci: Implementasi Program Parenting, Pendidikan Agama Islam.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI di SMPN 7 Salatiga, problematika pelaksanaan program

  

parenting dalam bidang PAI di SMPN 7 Salatiga, dan dampak pelaksanaan

program parenting dalam bidang PAI di SMPN 7 Salatiga.

  Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber. Data yang terkumpul dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, pelaksanaan program

  

parenting dalam bidang PAI di SMPN 7 Salatiga adalah pelaksanaan program

parenting dalam aspek ubudiyah dan pendidikan karakter, yaitu melalui penerapan

  pola asuh yang efektif, bimbingan, arahan, menjalin komunikasi yang baik, memberikan reward dan punishment, serta menjadi teladan yang baik bagi anak (siswa). Kedua, problematika pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI di SMPN 7 Salatiga adalah adanya problem yang muncul dari guru, orang tua, dan anak, yaitu berupa kurangnya kepedulian orang tua, terbatasnya waktu yang dimiliki oleh guru, dan anak merasa jenuh serta pengaruh negatif di era digital.

  

Ketiga , dampak pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI di SMPN 7

  Salatiga adalah perubahan dan peningkatan perilaku anak baik dalam beribadah maupun bersikap, dibuktikan dengan antusias anak dalam mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah.

  

DAFTAR ISI

  

  

  LEMBAR BERLOG PERSETUJUAN PEMBIMBING. ......................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. v

  xii DAFTAR ISI………………………………………………..................................

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.

   2.

  

   3.

  

   4.

  

  

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A.

   3.

  

  

  

  

   2.

  

   1.

  

  

  

  

  

   4.

  

  

   2.

   2.

  

   1.

  

  

  BAB IV PEMBAHASAN A.

  

  

  

  

  

  B. 1.

  

  

  BAB V PENUTUP

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Transliterasi arab-Latin 2. Daftar Nilai SKK 3. Riwayat Hidup Penulis 4. Nota Pembimbing Skripsi 5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 6. Lembar Konsultasi 7. Catatan Observasi 8. Pedoman Wawancara 9. Verbatim Wawancara 10.

  Foto-Foto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga, sekolah, pemerintah,

  dan masyarakat, tetapi prakteknya komponen pendidikan yang bekerja penuh hanyalah sekolah dan pemerintah yang menaunginya. Sebagai mana menurut Ki Hadjar Dewantara (1997) yang dikutip oleh Suyanto (2005: 56) mengatakan bahwa “pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat.” Peran keluarga dan masyarakat hanya memiliki presentase yang sedikit dalam keberhasilan pendidikan. Ibarat orang jika salah satu anggota tubuhnya mengalami masalah maka apa yang dilakukannya tidak akan maksimal. Begitu juga pendidikan, membutuhkan berbagai peran dalam pelaksanaannya. Sekolah tidak bisa sepenuhnya bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan. Begitu juga pemerintah, mereka hanya bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengawas kependidikan. Oleh sebab itu, peran keluarga dalam pelaksaan kependidikan sangatlah dibutuhkan.

  “Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama dalam setiap aspek kehidupan” (Ilahi. 2013: 82). Banyak waktu yang dihabiskan bersama keluarga mulai Sejak anak dalam kandungan sampai dengan keluarga adalah fase awal dalam membentuk generasi berkualitas, mandiri, tangguh, potensial, dan bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa (Ilahi, 2013: 82) Maka dari itu, keluarga terutama orang tua adalah penanggung jawab utama dalam proses pendidikan anak. Dan menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan anak dalam mencapai pendidikan yang hakiki. Sebagaimana dalam hadist Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Muslim RA, sebagai berikut:

  ُديِعَس ِنِ ََبْخَأ ِ يِرْهُّزلا ْنَع ِ يِدْيَ بُّزلا ْنَع ٍبْرَح ُنْب ُدَّمَُمُ اَنَ ثَّدَح ِديِلَوْلا ُنْب ُبِجاَح اَنَ ثَّدَح

ْنِم اَم َمَّلَّ َسَوَ ِهْيَلََّع َُّللَّهِا ىَّلََّصَ َِّللَّهِا ُلوُسَرَ َلاَقَ ُلوُقَ ي َناَك ُهَّنَأ َةَرْ يَرُه ِبَِأ ْنَع ِبَّيَسُمْلا ُنْب

ْوَم ًةَميَِبَ ُةَميِهََبْلا ُجَت ْ نُ تُ اَمَك ِهِناَسِ جَُِّيُمََوَ ِهِناَرِ صَِّنُ يَوَ ِهِناَدٍ ِ وَهَُ ي ُهُاَوَ بَأََفَ ِةَرْطِْفِْلا ىَلََّع ُدَلوُي َّلَّاِإِ ٍدٍوُل ِتَِّلا َِّللَّهِا

  َةَر ْطِْفَ { ْمُتْ ئِْشِ ْنِإِ اوَُءَرْ قَاَوَ َةَرْ يَرُه وُبَأ ُلَّاوُقَ ي َُّثُ َءاَعْدَج ْنِم اَهَيِفَ َنوُّسُِتُ ْلَه َءاَعَْجَ ُدْبَع اَنَ ثَّد َح َةَبْ يَشِ ِبَِأ ُنْب ِرْكَب وُبَأ اَنَ ثَّدَح َةَي ْلْ

  ا } َِّللَّهِا ِقْلََِّلِ َليِدْبَ تُ َلَّا اَهَْ يَلََّع َساَّنلا َرَطَْفَ ِرْه

اَذَِبَ ِ ي ُّزلا ْنَع ٍرَمْعَم ْنَع اَُهُ َلَِك ِقاَّزَّرلا ُد ْبَع َنَََبْخَأ ٍدْيَُحُ ُنْب ُدْبَع اَنَ ثَّدَح ىَلَّْعَْلْا

.)ملَّسلما هُوَرَ( َءاَعَْجَ ْرُكْذَي َْلَ َوَ ًةَميَِبَ ُةَميِهََبْلا ُجَتْ نُ تُ اَمَك َلاَقََوَ ِدٍاَنْسِْلْا

  Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Hajib bin Al Walid] telah

  

menceritakan kepada kami [Muhammad bin Harb] dari [Az Zubaidi] dari [Az

Zuhri] telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Al Musayyab] dari [Abu

Hurairah], dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah

bersabda: 'Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada

dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan

membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi -sebagaimana hewan

yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian

merasakan adanya cacat? ' Lalu Abu Hurairah berkata; 'Apabila kalian mau,

maka bacalah fir man Allah yang berbunyi: '…tetaplah atas fitrah Allah yang

telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas

fitrah Allah.' (QS. Ar Ruum (30): 30). Telah menceritakan kepada kami [Abu

Bakr bin Abu Syaibah]; telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Alaa]

Demikian juga diriwayatkan dari jalur lainnya, dan telah menceritakan kepada

  'Sebagaimana hewan ternak melahirkan anaknya. - tanpa menyebutkan cacat.” (HR. Muslim No. 4803).

  Orang tua bertugas dalam mengasuh anak, dengan pola asuh yang baik dan benar. Pengasuhan orang tua berfungsi untuk memberikan kelekatan dan ikatan emosional, atau kasih sayang antara orang tua dan anaknya, juga adanya penerimaan dan tuntunan dari orang tua dan melihat bagaimana orang tua menerapkan disiplin (Muallifah, 2009: 44). Jadi, orang tua sebagai parental

  

control, yakni bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan

  mendampingi anak-anaknya untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya menuju pada proses pendewasaan (Muallifah, 2009: 42).

  Tempat dimana anak memperoleh pendidikan selanjutnya adalah sekolah. Anak mengalami masa dimana mereka sudah siap untuk hidup mandiri. Kondisi mereka secara jasmani, sudah mampu duduk beberapa saat atau mampu mengerjakan tugas-tugas tertentu yang berkaitan dengan penggunaan tenaga fisik. Begitu juga, kondisi psikis seperti intelektual, perasaan, kemalasan sudah berkembang sedemikian rupa, sehingga sudah saatnya mendapatkan bimbingan, pembinaan dari guru atau pendidik (Uhbiyati, 2009: 61). Guru merupakan orang tua kedua setelah ayah dan ibu. Guru mengajarkan banyak hal ketika dalam pembelajaran di sekolah. Baik dalam hal akademik maupun sikap dan perilaku. Guru menjadi tokoh utama sebagai teladan bagi anak didiknya. Sehingga, sekolah merupakan tempat anak mencari

  Keluarga dan sekolah sama-sama memiliki peran penting dalam pendidikan anak. Dan seharusnya ketika orang tua menyekolahkan anaknya bukan berarti tanggung jawab diberikan sepenuhnya kepada sekolah, akan tetapi orang tua memiliki tanggung jawab yang sama terhadap pendidikan anak.

  Dengan kesetaraan dalam hal tanggung jawab, maka haruslah terjalin hubungan yang harmonis antara keluarga dan sekolah. Tujuan dan visi yang sama untuk mendidik anak menjadi manusia yang berilmu dan bermartabat.

  Pentingnya hubungan antara keluarga dan sekolah, maka pemerintah yang diwakili oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan membentuk program kemitraan yang dinamakan dengan Tri Sentra Pendidikan yaitu kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah dan keluarga merupakan dua komponen yang berperan aktif dalam pelaksanaan pendidikan. Maka dari itu, peneliti menamakan program tersebut dengan nama program parenting , yaitu program pengasuhan orang tua.

  Program parenting merupakan program baru yang dibentuk oleh pemerintah, terutama dalam ranah pendidikan sekolah menengah pertama (SMP). Setelah dirasa cukup memberi dampak yang baik dalam pendidikan taman kanak-kanak dan sekolah dasar, mulai diberlakukannya program

  

parenting di SMP. SMP Negeri 7 Salatiga merupakan salah satu sekolah yang

  sudah melaksanakan program parenting, kebetulan sekolah tersebut ditunjuk oleh pemerintah sebagai sekolah percontohan dalam pelaksanaan program oleh pihak sekolah, orangtua, dan masayarakat mengacu pada aspek-aspek pendidikan berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.

  Peserta didik di arahkan kepada bagaimana meningkatkan prestasi belajar, sikap yang baik, dan keterampilan sesuai potensi yang dimiliki setiap individu, dibantu oleh guru, orang tua dan masyarakat. Hubungan ketiga komponen tersebut memiliki tujuan dan visi misi yang sama dalam pendidikan. Sehingga dapat dikatakan bahwa program parenting merupakan program keterbukaan dalam proses pendidikan di lingkungan sekolah, di lingkungan keluarga dan di lingkungan masyarakat.

  Selain itu, tidak kalah pentingnya adalah pendidikan agama Islam (PAI). Pendidikan Agama Islam yaitu usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan masyarakat (Muslih, Sohari dan Syafaat, 2008: 16). Pemahaman dan pengamalan dalam pendidikan agama Islam mencakup beberapa aspek. Menurut Abudin Nata dikutip oleh Muslih dkk (2008: 52) mengemukakan bahwa aspek kandungan materi dari pendidikan Islam, secara garis besarnya mencakup aspek akidah, ibadah, dan akhlak. Pada materi pelajaran pendidikan agama Islam peserta didik diajarkan bagaimana cara berperilaku baik sesuai dengan nilai-nilai moral. Selain itu, peserta didik diajarkan bagaimana cara beribadah menurut syariat agama Islam lain sebagainya. Disamping mengajarkan tentang hal-hal akhirat, pendidikan agama Islam membimbing dan mengajarkan bagaimana berhubungan dengan manusia, berhubungan dengan makhluk, dan berhubungan dengan Allah tentunya. Jadi, pendidikan agama Islam memberikan banyak kontribusi terhadap pendidikan dalam pencapaian aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  Pemerintah mulai memberikan perhatian lebih kepada pendidikan agama Islam yaitu dengan dibentuknya kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 pendidikan agama Islam memberikan sumbangsih terhadap pembentukan karakter peserta didik dalam bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. Selain itu, kompetensi inti yang harus dicapai oleh peserta didik adalah sikap religius dan sikap sosial. Begitu juga dengan tingkat kelulusan peserta didik yang tidak hanya ditentukan dengan nilai akademik saja, melainkan ditambah dengan nilai sikap dan perilaku peserta didik selama di sekolah.

  Pentingnya pendidikan agama Islam, begitu juga dengan pelaksanaan program parenting yang sudah berjalan dua tahun ini di SMP Negeri 7 Salatiga.

  Sehingga peneliti tertarik dan ingin segera melakukan penelitian dalam hal

  

“Implementasi Program Parenting dalam Bidang Pendidikan Agama

Islam (PAI) di SMP Negeri 7 Salatiga Tahun 2017 .” Peneliti berupaya untuk

  menemukan hasil yang akan diperoleh dengan adanya pelaksanaan program

  parenting dan peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI).

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah yang dipaparkan diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana Pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI di SMP Negeri 7 Salatiga ? 2. Apa problematika yang dihadapi dalam pelaksanaan program parenting pada bidang PAI di SMP Negeri 7 Salatiga?

  3. Bagaimana dampak pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI di SMP Negeri 7 Salatiga? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui Pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI di SMP

  Negeri 7 Salatiga 2. Mengetahui problematika yang dihadapi dalam pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI di SMP Negeri 7 Salatiga

  3. Mengetahui dampak pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI di SMP Negeri 7 Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

  Sedangkan manfaat diadakannya penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis a.

  Penelitian ini diharapkan mampu menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selain studi di perguruan tinggi.

  b.

  Sebagai sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pendidikan, khususnya dalam bidang PAI melalui program parenting.

2. Secara Praktis a.

  Hasil penelitian dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan dalam pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI.

  b.

  Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran dalam bidang PAI melalui program parenting.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, maka penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut: 1.

  Parenting

  Parenting adalah individu atau orang yang bertanggung jawab

  penuh dalam tumbuh kembang anak. Seperti yang diungkapkan oleh Brooks bahwa

  “a Parent is an individual who fosters all facets of a

  child’s growth, who nourishes, protects, guides new life thought the course of development” (Brooks, 2003: 4). Jadi, program parenting

  dapat diartikan sebagai bentuk pengasuhan orang tua/ wali terhadap pendidikan anak.

2. Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Pendidikan agama Islam merupakan usaha berupa bimbingan kepada peserta didik dengan berlandaskan kaidah-kaidah agama Islam yang terdapat dalam al-qur

  ’an dan hadist. Sedangkan menurut Sahilun A. Nasir yang dikutip oleh Muslih dkk (2008: 15) mengatakan sebagai berikut.

  Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran, dan sikap mental. Jadi, pendidikan agama Islam adalah usaha dalam kegiatan membimbing dan mengarahkan anak didik kepada pengetahuan agama Islam untuk diaplikasikan terhadap perbuatan yang berlandaskan Al- Qur’an dan hadist.

F. Kajian Pustaka yang Relevan

  Untuk menghindari duplikasi, peneliti melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu. Dari hasil penelusuran diperoleh beberapa masalah yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, yaitu:

  1. Pola Asuh Orang Tua Pengrajin Bambu dalam Mendidik Anak di Dusun Ngablak Pulutan Sidorejo Salatiga. Penelitian dilakukan oleh Imania Najmuna mahasiswi jurusan PAI, fakultas FTIK di IAIN Salatiga tahun 2016. Hasilnya adalah pola asuh orang tua pengrajin bambu di dusun Ngablak dalam mendidik anak yaitu dengan pola asuh yang demokratis.

  Orang tua memberikan bimbingan yang tegas terhadap pendidikan anak agar anak tetap belajar dan berkembang dalam pendidikannya. Dan faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua pengrajin bambu di dusun Ngablak dalam mendidik anak dipengaruhi oleh karakter struktur keluarga, profesi orang tua, kompetensi orang tua, karakteristik struktur anak dan interaksi orang tua anak.

  2. Hubungan Pola Asuh Pekerja dengan Akhlak Anak di Desa Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2016. Penelitian dilakukan oleh Eka Pradita Agna Luhsari mahasiswi Jurusan PAI, fakultas FTIK di

  IAIN Salatiga tahun 2016. Hasilnya adalah dai r table sampel 40 dengan taraf signifikan 1% yaitu 0,403. Kemudian diperoleh rxy hitung yaitu 0,792.

  Jika dibandingkan r table dengan rxy hitung, maka rxy hitung>dari r tabel atau 0,792>0,403. Artinya ada hubungan positif secara signifikan pola asuh ibu pekerja dengan akhlak anak di desa Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali tahun 2016.

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis penelitian Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pada suatu konteks alamiah dan memanfaatkan metode alamiah (Moleong, 2008: 6). Sehingga peneliti secara langsung mengamati fenomena yang diamati, kemudian mendeskripsikan data yang diperoleh dengan bentuk naratif deskriptif.

  2. Kehadiran Peneliti Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti hadir dalam proses penelitian serta bertindak langsung sebagai instrument dan sebagai pengumpulan data hasil observasi dan wawancara yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Jl. Setiaki 15 Salatiga.

  4. Sumber Data Data-data yang dijadikan acuan dalam penelitian ini diambil dari barbagai sumber, diantaranya: a.

  Data Primer Data berupa hasil wawancara dari Guru PAI, wali kelas, guru BK, Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Salatiga, Penanggung jawab dan pelaksana Program baik dari pihak sekolah maupun dari pihak orang tua.

  b.

  Data Sekunder Data yang diperoleh peneliti berupa dokumen-dokumen tambahan yang relevan dengan obyek yang diteliti. Seperti, Laporan hasil pelaksanaan program parenting, daftar hadir peserta program, dan lain sebagainya.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a.

  Wawancara Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan untuk menggali informasi dari narasumber yang diharapkan. Pernyataan tersebut selaras dengan ungkapan dari Kahn & Cannel yang dikutip oleh Sarosa (2012: 45) “wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu”.

  Tujuan dari wawancara dalam penelitian ini adalah menggali secara dalam informasi dari berbagai narasumber yang menjadi subyek penelitian tentang implementasi program parenting dalam bidang PAI di SMP Negeri 7 Salatiga.

  b.

  Observasi Penelitian ini menggunakan observasi terbuka. Menurut Sukardi

  (2005) yang dikutip oleh Maslikhah (2013: 322) mengatakan bahwa Observasi terbuka kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi secara wajar. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI.

  c.

  Dokumentasi “Dokumen adalah segala catatan baik berbentuk catatan dalam kertas (hardcopy) maupun elektronik (softcopy

  )” (Sarosa. 2012: 65). Misalnya, berupa buku, artikel media massa, catatan harian, halaman web, foto, blog, dan lain sebagainya.

  Penggunaan sumber data ini untuk memperoleh dokumen dan kebijakan yang berkaitan dengan program parenting, Pendidikan agama Islam, dan profil SMP Negeri 7 Salatiga.

6. Analisis Data

  Menurut Bogdan & Binklen (1928) yang dikutip oleh Moleong (2008: 248) mangatakan bahwa Analisis data kualitatif adalah upaya yang memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dana pa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data berlangsung secara bersama-sama dengan proses pengumpulan data dengan alur tahapan sebagai berikut: a.

  Reduksi Data Reduksi data yaitu memilih data mana yang menjadi obyek formil dari teori yang digunakan untuk membedah fenomena dengan cara menyederhanakan data, memastikan bahwa data yang diperoleh adalah termasuk cakupan penelitian. Reduksi data dapat dilakukan dengan menyusun ringkasan, membuang data yang tidak diperlukan, memberi kode pada bagian yang penting, dan lain sebagainya.

  b.

  Penyajian Data Sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberi kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks untuk memudahkan peneliti dalam melihat pola-pola hubungan antara satu data dengan data lainnya.

  c.

  Penyimpulan Data dan Verivikasi Kegiatan penyimpulan data merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan reduksi dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan verivikasi merupakan tinjauan kembali terhadap catatan-catatan di lapangan serta tukar pikiran selama dalam penulisan. Sehingga kesimpulan yang pada mulanya mengambang atau kabur menjadi relevan.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Keabsahan data diperoleh peneliti dengan menggunakan teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi adalah penggunaan dua atau lebih metode pengumpulan data dalam suatu penelitian (Kasmiran, 2010: 294). Teknik keabsahan data yang dipilih oleh peneliti yaitu mencakup dua jenis teknik trianggulasi dengan sumber dan trianggulasi dengan metode. Kedua hal tersebut dapat dijelaskan, sebagai berikut: a.

  Trianggulasi sumber data Trianggulasi sumber berarti, mencari sumber-sumber lain disamping sumber yang telah kita dapatkan (Putra dan Lisnawati: 2013: 34).

  Trianggualsi sumber memiliki prinsip bahwa lebih banyak sumber, lebih baik.

  b.

  Trianggulasi metode Trianggulasi metode menurut Patton (1987) yang dikutip oleh Moleong menjelaskan bahwa, ada dua strategi di dalam teknik trianggulasi metode, yaitu pengecekan derajat keprcayaanpenemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan

  Teknik ini dilakukan dengan menggali data yang sama tetapi dengan metode yang berbeda.

8. Tahap-tahap Penelitian

  Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu: a.

  Tahap pra Lapangan (menyusun rencana penelitian dan memilih lapangan, mengurus perizinan, menjejaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian).

  b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan (memahami latar penelitian dan persiapan diri, berperan aktif dalam pengumpulan data).

  c.

  Tahap Analisis Data (menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari interview, catatan lapangan dan bahan-bahan yang lain sehingga mudah dipahami dan temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Tahap ini dilakukan peneliti sesuai dengan cara yang telah ditentukan).

  d.

  Tahap Pelaporan Data (merupakan tugas akhir dari rangkaian proses penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun laporan hasil penelitian dengan format tulisan dan Bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

H. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini penulis susun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

  BAB II: Kajian Pustaka Pada bab ini akan diuraikan berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, meliputi: pengertian program parenting, langkah kerja Program kemitraan, bentuk-bentuk parenting, metode-metode dalam

  

parenting, pengertian pendidikan agama Islam, tujuan dan fungsi pendidikan

agama Islam, dan ruang lingkup pendidikan agama Islam.

  BAB III: Paparan Data dan Penemuan Penelitian Berisi tentang gambaran lokasi penelitian SMP Negeri 7 Salatiga yang mencakup profil sekolah, organisasi sekolah, sarana prasarana, dan pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI.

  BAB IV: Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis data sebagai jawaban atas masalah sebagai berikut: Pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI, Problematika pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI, dan dampak pelaksanaan program parenting dalam bidang PAI.

  BAB V: Penutup

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Program Parenting 1. Pengertian Program Parenting Parenting berasal dari Bahasa inggris yang berarti pengasuhan. Menurut istilah parenting merupakan pola asuh orang tua terhadap

  anaknya sejak bayi hingga menuju kedewasaan. Pernyataan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh Brooks (2011: 11), menyatakan bahwa.

  Pengasuhan adalah sebuah proses tindakan dan interaksi antara orang tua dan anak. Ini adalah proses dimana kedua pihak saling mengubah satu sama lain saat anak tumbuh menjadi sosok dewasa. Masyarakat adalah kekuatan dinamis ketiga di dalam proses tersebut. Masyarakat memeberikan dukungan dan tekanan bagi orang tua dan anak serta dapat berubah dalam merespon kebutuhan dan tindakan yang dilakukan orang tua dan anak.

  Parenting merupakan kegiatan yang memberikan efek

  kebahagiaan pada orang tua, jika orang tua tersebut tidak mempunyai permasalahan dengan anaknya. Orang tua adalah penentu dalam pertumbuhan dan perkembangan anak kaitannya dalam proses pengasuhan anak. Sedangkan parenting adalah tugas yang kompleks yang membutuhkan kepekaan dan kemauan untuk melihat apa yang sedang orang tua lakukan terhadap anaknya dan adanya sebuah perubahan. Sebagaimana menurut Norton (1977: 1), menjelaskan

  Parenting is a complex task that requires sensitivity and a willingness to look at what we are doing to our children and to change if necessary.

  Adapun parenting mengacu pada proses interkasi jangka panjang yang relatif antara orang dewasa dan anak yang mempengaruhi perilakunya di masa depan. Perilaku parenting adalah perilaku yang dapat dilakukan secara sengaja dan tidak sengaja baik secara langsung maupun tidak langsung dapat besifat positif dan negatif yang mempengaruhi perilaku anak. Hal ini sebanding dengan, “Parenting

  

refers to relatively long-term interactions between an adult and child

that influence the child’s future behavior. Parenting behavior can be

intentional or unintentional; it can be positive or negative, and it can

be behavior that directly or indirectly influences a child’s behavior”

  (Norton, 1997: 191).

  Jadi, parenting adalah proses interaksi antara orang tua dengan anak dalam jangka waktu yang relatif lama baik secara langsung atau tidak langsung dapat bersifat positif dan negatif yang mempengaruhi perilaku anak.

  Parenting memiliki tiga komponen penentu, yaitu orang tua,

  anak dan masyarakat. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan dalam kehidupan sosial. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki peran tersendiri. Peran dari ketiga komponen tersebut diantaranya: a.

  Peran anak, yaitu anak memiliki peran penting dalam pengasuhan.

  Anak mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengasuh (orang tua) berupa kebutuhan fisik, psikologis dan sosial.

  Kebutuhan fisik, misalnya kebutuhan terhadap tempat tinggal, makanan, pakaian, dan kehangatan. Sedangkan kebutuhan psikologis dan sosial berupa hubungan interaksi yang baik secara berkelanjutan dalam lingkungan sosial yang diberikan oleh pengasuh dengan oran-orang dewasa disekitarnya. Berkaitan dengan hal tersebut, Urie Bronfrenbenner dan Pamela Morris yang dikutip oleh Brooks (2011: 11-12) menyatakan sebagai berikut.

  Anak memiliki kebutuhan psikologis dasar untuk: Pertama, sebuah hubungan berkelanjutan dengan paling sedikit satu orang dewasa yang amat sangat mencintainya dan berkomitmen seumur hidup untuk memberikan perhatian.

  Kedua , satu orang dewasa sekunder yang ikut terikat secara

  emosional dan memberikan perhatian serta dukungan emosional dan dorongan bagi orang dewasa (pengasuh) lainnya. Ketiga, interaksi yang stabil dan konsisten dengan pengasuh dan objek-objek di lingkungan yang membuat anak dapat mengembangkan perilaku yang lebih kompleks dan mendapatkan pengetahuan yang lebih besar tentang dunia. Pentingnya anak bagi orang tua dan masyarakat, yaitu anak memenuhi kebutuhan orang tua akan kedekatan, rasa pencapaian, dan kedewasaan dalam kehidupan. Sedangkan bagi masyarakat, anak-anak menjaga tradisi dan ritual, serta mewariskannya dibutuhkan oleh orang tua dan masyarakat untuk menjaga keberlangsungan hidup yang harmonis dan sejahtera.

  b.

  Peran orang tua adalah orang tua bertanggung jawab atas pemeliharaan anak yang memiliki kemampuan dan kebutuhan dalam proses pengasuhan.

  c.

  Peran masyarakat adalah masyarakat memberikan nilai dan acuan bertindak bagi tiga mitra pengasuhan, yaitu orang tua, anak dan masyarakat. Menurut Brooks (2011: 14-15) menyatakan bahwa, masyarakat merupakan suatu bentuk dorongan yang dinamis yang berubah sebagai respons atas perubahan ekonomi dan sosial sehingga mempengaruhi kehidupan orang tua dan anak.

  Jadi, program parenting merupakan kegiatan secara terorganisir yang bertolak pada pola pengasuhan yang mencakup komponen berupa siswa, orang tua dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan pendidikan secara terstruktur yang dilaksanakan di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

2. Langkah kerja program kemitraan

  Program kemitraan merupakan bentuk kerja sama antara sekolah, orang tua dan masyarakat menurut Epstein (2009: 14) dapat diwujudkan dalam enam bentuk, yaitu “...pengasuhan, komunikasi, pembelajaran peserta didik, suakrelawan, pengambilan keputusan sekolah dan advokasi, dan kolaborasi dengan masyarakat...” keenam bentuk program kemitraan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

  a.

  Pengasuhan (parenting) Parenting adalah pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya dalam meningkatkan tumbuh kembang anak, dalam memnuhi kebutuhan baik secara fisik dan psikhis anak, membentuk hubungan emosional dan membimbing anak dalam menghadapi kehidupan di dunia.

  b.

  Komunikasi (communicating) Komunikasi merupakan hal yang dilakukan oleh sekolah dengan orangtua untuk menjalin hubungan yang harmonis melalui interaksi baik secara langsung maupun dengan melalui media, dilakukan secara teratur, terarah, dan penuh makna, bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang muncul dan para peserta didik dapat mencapai kemajuan yang lebih baik.

  c.

  Pembelajaran peserta didik di rumah (student learning at home) Orang tua merupakan penanggung jawab dalam perkembangan belajar anak di rumah. Orang tua membantu anak dalam mengkondisikan lingkungan keluarga yang kondusif. Sedangkan upaya tersebut menurut Mulyasa (2007: 167), ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua, yaitu: (1) menciptakan budaya belajar di dengan pembelajaran di sekolah; (3) mendorong anak untuk aktif dalam berbagai kegiatan sekolah; (4) memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan ide dan aktivitas yang menunjang belajar; (5) menciptakan suasana demokratis di rumah; (6) memahami program kegiatan di sekolah; (7) menyediakan sarana belajar yang memadai sesuai dengan kemampuan orang tua dan kebutuhan sekolah.

  d.

  Sukarelawan (volunteering) Menurut Epstein (2009: 58) aktivitas sekarelawan di sekolah adalah

  “mobilize parents and others who can share their time and talents to support the school, teachers, and student activities at the school or in other locations”. Hal ini dimaksudkan untuk memobilisasi

  orang tua dan sumber daya lain yang dapat meluangkan waktu dan kemampuannya untuk mensupport sekolah, guru, pelajar dan berbagai kegiatan di sekolah atau di tempat lain. Misalnya, program sukarelawan untuk kelas dan sekolah guna membantu para guru, pegawai, pelajar dan orang tua.

  e.

  Pengambilan keputusan (decision making) Pengambilan keputusan merupakan hal yang dapat dilakukan oleh orang tua sebagai wakil dalam sebuah perkumpulan berupa paguyuban, komite sekolah dan lain sebagainya dalam pengambilan keputusan kaitannya dengan pelaksanaan program-progam di sekolah.

  f.

  Kolaborasi dengan masyarakat (collaborating with the community) Kolaborasi dengan masyarakat dilakukan untuk menjalin hubungan kerja sama dengan tokoh masyarakat maupun lingkungan sosial sekitar yang mendukung kagiatan pendidikan di sekolah dan sebagai tempat aplikasi pembelajaran anak di kehidupan nyata.

3. Style of Parenting (Gaya Pengasuhan)

  Orang tua merupakan pelaku utama dalam pola pengasuhan (parenting). Pola pengasuhan masing-masing orang tua berbeda. Orang tua pada umumnya memiliki pola atau bentuk pengasuhan yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga macam bentuk, yaitu pengasuhan berwenang (authoritative), pengasuhan otoriter (authoritarian), dan pengasuhan permisif (permissive).

  Menurut Beumrind, yang dikutip oleh Jane Brooks (2011: 112) mengungkapkan bahwa.

  Dia mengklasifikasikan tiga pola perilaku pengasuhan terkait dengan beragam tingkatan dalam kompetensi anak: berwenang (authoritative), otoriter (authoritarian), permisif (permissive).

  Adapun bentuk-bentuk pola asuh orang tua dapat dijelaskan sebagai berikut: a.

  Pengasuhan berwenang (authoritative) merupakan pola asuh orang tua dengan menerapkan kontrol tegas atas perilaku anak, tetapi juga menekankan kemandirian dan individualitas anak. Orang tua memiliki standar yang jelas pada saat ini dan di masa depan atas perilaku anak, mereka bersifat rasional, fleksibel, dan memperhatikan kebutuhan serta kesukaan anak. Hal tersebut memberikan dampak kepada anak berupa kemandirian, rasa percaya diri, dan mengeksplorasi dunia mereka dengan senang dan puas.

  Menurut Norton (1977: 3), pengasuhan berwenang adalah di jelaskan sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN PROFETIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 1 174

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM SUDIRMAN 1 BANCAK KAB.SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 147

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 132

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI PENYANDANG TUNARUNGU SISWA KELAS B SMPLB NEGERI SALATIGA 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S.Pd

0 0 153

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 132

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMP ISLAM AL-AZHAR 18 KOTA SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 189

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK N 2 SALATIGA DAN UPAYA-UPAYA PEMECAHANNYA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 126

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN 2016 2017 (STUDI EMPIRIK SISWA TUNA RUNGU DI SMPLB NEGERI SALATIGA) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 191