SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DI PD. BKK SUSUKAN CABANG PABELAN LAPORAN TUGAS AKHIR - SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DI PD. BKK SUSUKAN CABANG PABELAN - Test Repository

  SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DI PD. BKK SUSUKAN CABANG PABELAN LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Oleh : ERNI NOVIANI 20107020 JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DI PD. BKK SUSUKAN CABANG PABELAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Syarat

  Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Pada Program Studi Perbankan Syariah

  Disusun Oleh : ERNI NOVIANI

  20107020 JURUSAN SYARIAH PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  MOTTO ”Jalani hidup dengan keyakinan dan kesabaran”

”Janganlah kamu menghina orang yang yang lebih rendah

darimu, karena segala sesuatu mempunyai kelebihan dan

kesempurnaan hanyalah milik Tuhan”

”Anugerah yang indah di atas indah ialah ketika kita

mendapatkan apapun yang dilandasi ibadah”

  

PERSEMBAHAN

  Tugas akhir ini ku persembahkan kepada:

  1. Allah SWT atas semua karunia yang diberikanNya

  2. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memeberikan semangat, dukungan spiritual maupun material, serta do’a

  3. Adiku Agus dan imam, sepupuku rivan dan keysa, keluarga serta saudara-saudara yang aku sayangi

  4. Mas Angga yang selalu memberiku dukungan dan semangat

  5. Sahabat-sahabatku dan teman-temanku DIII Perbankan Syariah angkatan 2007 yang selalu membantu dan memberikan semangat dalam segala hal dan dalam penyelesaian TA ini

  6. Almamater STAIN Salatiga

  KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT atas rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga penulis dapay menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

  

”Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas di PD. BKK Susukan Cabang

Pabelan”. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi agung

  Muhammad SAW. Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program studi Perbankan Syariah STAIN Salatiga.

  Penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun metiriil.

  Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga

  2. Bapak H. Agus Waluyo, M.Ag, selaku Pembantu Ketua III STAIN Salatiga

  3. Bapak Abdul Aziz, MM selaku ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah STAIN Salatiga

  4. Bapak Faqih Nabhan, S.E, MM selaku pembimbing yang telah mencurahkan waktu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini

  5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Perbanakn Syariah STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini

  6. Bapak Jumadi, selaku pimpinan PD. BKK Susukan Cabang Pabelan

  7. Bu Titis, Bu Irnah, Pak Eko, Pak Widodo, Pak Didik, Pak Agus Supriyanto, Pak Agus Setiawan, dan Mas Yudhi yang telah membantu dan memberikan pengarahan selama magang serta membantu penulis dalam mendapatkan data- data dan informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini

  8. Bapak dan Ibu, keluarga serta saudara-saudara yang telah memberikan motivasi dan dukungan spiritual maupun material

  9. Teman-teman DIII kelas A dan kelas B dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberi semangat dan bantuan dalam penulisan laporan ini

  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu ayng juga telah berperan serta membantu dalam pembuatan laporan ini

  11. Dan terakhir terimakasih buat semua yang memberi, mendoakan, menyapa, hadir, mencintai, menyayangi, dan semua yang bernafas dan berdetak di kehidupanku, yang telah memberi banyak pengalaman teka-teki, pelajaran, kebermaknaan, impian dan harapan pada penulisan Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tak ada gading yang retak, begitu pula dengan laporan ini yang jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendukung dan membangun demi lebih baiknya laporan ini penulis. Besar harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi penulis dan manfaat bagi pembaca.

  Salatiga, Agustus 2010 Penulis

  Erni Noviani

  NIM. 201 07 020

ABSTRAK SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DI PD.

  BKK SUSUKAN CABANG PABELAN Akuntansi seringkali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan. Perubahan yang semakin cepat dalam masyarakat menyebabkan semakin kompleknya bahasa tersebut, yang digunakan untuk mencatat, meringkas, melaporkan, menginterprestasi data dasar-dasar ekonomi untuk kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah, dan anggota masyarakat lainnya. Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan- catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil.

  Sistem akuntansi di PD. BKK Susukan Cabang Pabelan tidak lepas dari sistem penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas meliputi setoran tabungan, deposito, angsuran pinjaman dan penerimaan umum. Pengeluaran kas meliputi pengambilan tabungan, pencairan deposito, realisasi pinjaman dan pengeluaran umum.

  Personalia yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem akuntansi pengeluaran kas meliputi kasir, bagian dana, bagian kredit, bagian umum, bagian pemasaran dan bagian pelayanan. Laporan akuntansi dibuat setiap hari untuk memudahkan laporan akuntansi perbulan dan pertahun.

  Kata kunci : Akuntansi penerimaan kas, akuntansi pengeluaran kas, PD. BKK Susukan Cabang Pabelan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara yang sedang

  berkembang. Salah satu cirinya yaitu munculnya dinamika pembangunan di segala bidang. Karena pembangunan pada dasarnya adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah satu tujuan pembangunan adalah untuk menaikkan taraf hidup rakyat terutama di wilayah pedesaan. Pembangunan tidak akan berjalan dengan baik dan lancar apabila tidak ada sumber dana yang kuat. Pemerintah melihat bahwa salah satu lembaga yang dapat menghimpun dana adalah lembaga keuangan (perbankan). Perbankan mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai salah satu wadah yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien.

  Sejauh ini lembaga keuangan yang melayani masyarakat umum dipedesaan dikenal dengan nama Bank Kredit Kecamatan (BKK). Pendirian BKK diarahkan di daerah-daerah di luar ibu kota negara dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat pedesaan yang selama ini belum memperoleh pelayanan jasa perbankan. BKK selain mengumpulkan dana dari masyarakat juga berfungsi sebagai sumber dana bagi masyarakat yang membutuhkan permodalan untuk menjalankan usahanya, karena tujuan pendirian BKK untuk membantu pengusaha-pengusaha di pedesaan agar meningkatkan kemampuan usahanya.

  Dalam menjalankan kegiatan usahanya aktifitas BKK tidak lepas dari sistem Akuntansi. Karena sistem akuntansi merupakan komponen penting dalam pembukuan atau pembuatan laporan keuangan. Sistem akuntansi yang tepat dalam mengelola kas akan dapat menekan penyelewengan yang terjadi di dalam perusahaan dan diharapkan akan dapat meminilisasi kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. Menurut prinsip-prinsip akuntansi di Indonesia, pencatatan transaksi akuntansi dan penyusunan laporan keuangan didasari oleh konsep- konsep sebagai berikut:

  1. Konsep Kesatuan Akuntansi (Bussines Entity Concept) Konsep ini mengandung pengertian untuk memisahkan harta perusahaan dan harta pemilik perusahaan.

  2. Konsep Periode Akuntansi (Time Period/Periodicity) Sebuah kegiatan akuntansi dimulai pada suatu waktu dan diakhiri pada suatu waktu.

  3. Konsep Kontinuitas Usaha (Going Concern) Konsep kesinambungan, mengandung pengertian bahwa suatu perusahaan di asumsikan akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan kecuali ada bukti-bukti sebaliknya.

  4. Konsep Pengukuran dalam Nilai Uang

  Uang merupakan denominator umum dalam mengukur suatu aktiva dan kewajiban perusahaan beserta perubahannya.

  5. Konsep Harga Pertukaran Konsep ini mengandung pengertian bahwa setiap transaksi keuangan harus dicatat sebesar harga pertukaran transaksi tersebut.

  6. Konsep Penetapan Beban dan Pendapatan Konsep ini berhubungan dengan penentuan laba periodik dan posisi keuangan perusahaan (Wahyono, 2004:10-11).

  Akuntansi menghasilkan informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Akuntansi yang digunakan oleh BKK termasuk akuntansi keuangan yaitu yang mengelola data-data keuangan menjadi informasi keuangan untuk disajikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan secara umum dalam bentuk laporan keuangan. Arus kas mempengaruhi aktifitas pembukuan. Arus kas ada dua yaitu kas masuk dan kas keluar.

  Kas merupakan fungsi penting dalam perusahaan, demikian informasi kas bertujuan untuk membantu para investor atau kreditur meramalkan jumlah kas yang mungkin didistribusikan pada waktu yang akan datang untuk membantu dalam mengevaluasi resiko. Pengelolaan kas merupakan aktifitas utama dari bagian keuangan perusahaan di mana informasi arus kas digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan dalam menjalankan kegunaan operasional perusahaan. Tujuan utama arus kas adalah untuk menyediakan informasi untuk memasok informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama periode aktif (Simamora, 1999:73).

  Tujuan dari aliran kas adalah untuk menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.

  Setiap perusahaan mempunyai sistem atau prosedur penerimaan dan pengeluaran kas tersendiri tergantung besar kecilnya usaha dan jenisnya, sehingga mempermudah pengecekan terhadap unsur-unsur penerimaan kas dan apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan dapat segera ditelusuri.

  Pengendalian intern yang baik terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas.

  Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut, hendaknya memperhatikan tiga prinsip pokok pengendalian intern. Pertama, harus ada pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas. Kedua, semua penerimaan hendaknya disetor ke Bank. Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya menggunakan cek (Jusuf, 2001:7-8).

  Oleh karena itu pengawasan atas pengeluaran kas sama pentingnya dengan penerimaan kas dalam perusahaan serta pentingnya sistem akuntansi dalam suatu perusahaan maka dalam menyusun tugas akhir ini penulis tertarik untuk mengambil judul “Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas di

  PD. BKK Susukan Cabang Pabelan”.

B. Rumusan Masalah

  Agar pembahasan penelitian ini dapat terperinci dan terarah sesuai dengan latar belakang permasalahan di atas, rumusan masalah yang penulis kemukakan yaitu:

  1. Bagaimana sistem akuntansi mengenai penerimaan kas?

  2. Bagaimana sistem akuntansi mengenai pengeluaran kas?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian

  a. Mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas

  b. Mengetahui sistem akuntansi pengeluaran kas

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

  1) Menambah wawasan tentang perbankan di Indonesia 2) Mempraktekkan teori tentang perbankan yang telah dipelajari di bangku perkuliahan serta membandingkan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional

  3) Untuk melengkapi dan memenuhi syarat kelulusan program D3 Perbankan Syariah

b. Bagi Lembaga Pendidikan (STAIN)

  1) Memberikan kontribusi keilmuan sehingga dapat dijadikan referensi bagi para penulis lain

  2) Membantu mengembangkan perbankan syariah di Indonesia dengan adanya perbandingan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional

c. Bagi PD BKK Susukan Cabang Pabelan

1) Memberikan masukan melalui saran dan kritik yang bermanfaat

  2) Dapat dijadikan pertimbangan dalam mengembangkan usaha perusahaan itu sendiri

D. Metode Penelitian

  1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pd. BKK Susukan Cabang Pabelan, yang beralamat di Jl. Pemuda 102 Pabelan dengan nomor telepon (0298) 3404366.

  2. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang penulis gunakan yaitu deskriptif (descriptive

  research) yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu

  keadaan atau sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu secara sistematis dan akurat, serta melukiskan keadaan karakteristik suatu populasi atau bidang tertentu (Singarimbun, 1987:4-5).

  3. Jenis Data

a. Data Primer

  Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari

b. Data Sekunder

  Yaitu data yang diperoleh dengan cara mempelajari hal-hal yang berasal dari buku-buku atasu dokumen tertentu yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi kertas karya ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

  a. Wawancara/interview Yaitu penulis berusaha dengan mengadakan tanya jawab dengan pimpinan maupun dengan pihak yang diperlukan.

  b. Pengamatan/observasi Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada obyek yang diteliti dan penulis mengadakan pengamatan yang bersangkutan.

  c. Riset Perpustakaan Mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui buku-buku yang tersedia di perpustakaan.

5. Analisis Data

  Analisi data yang bersangkutan yaitu deskripsi kualitatif yaitu metode yang dipergunakan untuyk menganalisa data yang berupa keterangan- keterangan yang diperoleh langsung dari BKK Susukan Cabang Pabelan.

E. Sistematika Penulisan

  Untuk mengetahui gambaran dan mempermudah cara memahami laporan tugas akhir ini penulis menyusun dalam beberapa bab antara lain sebagai BAB I Pendahuluan Di dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, dan tujuan dan manfaat penelitian. BAB II Landasan Teori Bab ini merupakan kerangka awal yang akan menguraikan tentang semua hal yang berhubungan dengan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan.

  BAB III Laporan Obyek Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang keadaan yang terjadi pada perusahaan dimana penulis mengadakan penelitian tentang sejarah berdirinya BKK Susukan Cabang Pabelan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, modal yang ada, jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

  BAB IV Penyajian dan Analisis Data Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah penulis kumpulan. BAB V Kesimpulan dan Penutup Pada Bab ini penulis akan mengambil kesimpulan yang terdapat pada bab sebelumnya khususnya pada bab yang menyangkut permasalahan dan penulis akan mencoba memberikan saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Arti Bank dan Fungsinya

  1. Pengertian Menurut UU No. 1998 tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

  2. Fungsi dan Peran Bank Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, secara spesifik fungsi bank antara lain :

a. Agent of Trust

  Dasar utama dari kegiatan bank adalah trust atau kepercayaan masyarakat. Percaya bahwa uangnya tidak disalahgunakan oleh bank, uang milik nasabah tersebut akan dikelola dengan baik. Nasabah juga percaya bahwa pada saat yang telah ditentukan, nasabah dapat menarik kembali dananya di bank. Pihak bank juga akan menyalurkan pinjamannya kepada debitur dengan dasar kepercayaan. Bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya. Debitur akan mengelola pinjaman tersebut dengan baik dan juga percaya akan b. Agent of Development Tugas bank sebagai penghimpun dana dan menyalurkan dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian. Kegiatan bank memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi adalah kegiatan dalam pembangunan masyarakat.

  c. Agent of Services Selain melayani kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga mekayani jasa. Jasa lainnya yang berkaitan dengan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa bank yang lain dapat berupa : jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank dan jasa penyelesaian tagihan.

B. Jenis Bank

1. Jenis bank menurut kegiatan usahanya

  Selain diberlakukan UU No. 7 tahun 1992 bank dapat digolongkan dalam berbagai jenis kegiatan usahanya seperti : bank tabungan, bank pembangunan dan bank ekspor impor. Setelah UU tersebut berlaku jenis bank hanya terdiri dari bank umum dan Bank perkreditan Rakyat (BPR).

a. Bank Umum

  Menurut UU No. 10 tahun 1998 Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

  Menurut UU No. 10 tahun 1998 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Jenis bank menurut target pasar

  a. Retail Bank

  Retail adalah nasabah-nasabah individual, perusahaan dan lembaga lain

  yang skalanya kecil. Retail bank adalah bank yang memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada nasabah retail.

  b. Corporate Bank

  Corporate Bank adalah bank yang memfokuskan pelayanan dan

  transaksi kepada nasabah-nasabah berskala besar. Tetapi dalam pelayanannya tidak hanya memfokuskan kepada nasabah dalam bentuk perusahaan. Dapat pula diberikan kepada karyawan, direksi dan komisaris dari perusahaan tersebut secara individual.

  c. Retail Corporate Bank Adalah bank yang tidak memfokuskan pada kedua pilihan jenis nasabah. Bank jenis ini memberikan pelayanannya tidak hanya kepada

C. Badan Kredit Kecamatan (BKK)

1. Status dan kedudukan BKK

  Dalam Peraturaan Daerah Provinsi Jateng tentang Badan Kredit Kecamatan menerangkan bahwa PD BKK tidak lepas dari peraturan daerah.

  BKK belum meperoleh izin dari Bank Indonesia sehingga belum memenuhi persyaratan untuk menjadi Badan Perkreditan Rakyat (BPR). Tempat kedudukan dan wilayah kerja PD BKK adalah sewilayah kecamatan di kecamatan tempat kedudukan.

  2. Asas, maksud dan tujuan BKK PD BKK dalam menjalankan usahanya berasaskan Demokrasi Ekonomi dengan prinsip kehati-hatian. PD BKK didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.

3. Fungsi, tugas dan usaha PD BKK

  PD BKK berfungsi sebagai salah satu lembaga intermediasi di bidang keuangan dengan tugas menjalankan uasaha sebagai lembaga kredit mikro sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas PD BKK antara lain : a. Merupakan ekonomi kerakyataan

  b. Membantu menyediakan modal usaha bagi usaha inikro, kecil, dan c. Memberikan pelayanan modal dengan cara mudah, murah dan mengarah dalam mengembangkan kesempatan berusaha d. Menjadi salah satu sumber Pendapatan Daerah

  Untuk mencapai maksud dan tujuan PD BKK menyelenggarakan usaha-usaha antara lain: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan Tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu b. Memberikan kredit dan melakukan pembinaan terhadap nasabah

  c. Menetapkan dananya dalam bentuk Deposito berjangka, Sertifikat Deposito Giro atau jenis lainnya pada Bank lain

  d. Menjalankan usaha-usaha lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

4. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada BKK

  Sistem penerimaan kas pada PD BKK diperoleh dari nasabah berupa :

  a. Tabungan

  b. Setoran debitur (pokok dan bunga)

  c. Deposito berjangka

  d. Penerimaan umum Sedangkan sistem pengeluaran kasnya diperoleh dari :

  a. Pengambilan tabungan

  b. Realisasi kredit

d. Pengeluaran umum

D. Perbedaan BPR dan BKK

  Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam menjalankan kegiatan usahanya di bawah pengawasan Bank Indonesia, sedangkan Badan Kredit Kecamatan (BKK) tidak berada dalam pengawasan Bank Indonesia.

1. Syarat pendirian BPR

  a. BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia, pemerintah daerah, dapat dimiliki bersama di antara warga negara Indonesia.

b. Untuk mendirikan BPR ditetapkan modal disetor sekurang-kurangnya Rp.

  50.000.000,-.

  c. Bentuk hukum BPR dapat berupa Perusahaan Daerah, koperasi, Perseroan terbatas (berupa saham atas nama) dan bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

2. Syarat pendirian BKK

  a. BKK didirikan berdasarkan keputusan Gubernur

  b. Permodalan BKK ditetapkan Rp. 1.000.000.000,- didapat dari Daerah 50%, Kabupaten 42,5% dan PT. Bank BPD Jateng 7,5%.

E. Pengertian Sistem, Prosedur, Akuntansi dan Sistem Akuntansi

  1. Pengertian sistem Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan, kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain-lainya memerlukan informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Disamping itu pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi dan mengambil keputusan untuk menjalankan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dalam perusahaan, disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk mengahasilkan informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang disusun untuk perusahaan dapat diproses dengan cara manual (tanpa mesin pembantu) atau diproses dengan menggunakan mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer.

  “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang di buat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan” (Mulyadi, 2001:5).

  2. Pengertian prosedur “Prosedur adalah suatu urut-urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi

  Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu urutan pekerjaan yang biasanya melibatkan beberapa pihak atau bagian dalam perusahaan, khusunya dalam bagian akuntansi.

  3. Pengertian Akuntansi Akuntansi seringkali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan. Perubahan yang semakin cepat dalam masyarakat menyebabkan semakin kompleknya bahasa tersebut, yang digunakan untuk mencatat, meringkas, melaporkan, menginterprestasi data dasar-dasar ekonomi untuk kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah, dan anggota masyarakat lainnya. Akuntansi adalah proses pengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan-pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut (Sadeli, 2002:2).

  Fungsi akuntansi adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi, dalam membuat pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan yang ada (Riahi, 2000:3).

  4. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur- prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil (Baridwan,1982:2).

  Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi terdiri dari beberapa elemen yaitu :

  1. Formulir Merupakan pokok dalam sistem akuntansi yang dapat digunakan untuk mencatat suatu transaksi pada saat terjadinya, sehingga menjadi bukti tertulis dari transakasi yang terjadi seperti : bukti kas masuk, bukti kas keluar dan dapat digunakan juga untuk melakukan pencatatan lebih lanjut.

  Yang dimaksud dengan pencatatan lebih lanjut adalah mencatat bukti- bukti transaksi dalam jurnal maupun buku besar.

  2. Buku catatan Adalah buku yang mencatat transaksi perusahaan yang terjadi dalam struktur keuangan. Buku catatan ini biasanya terdiri dari buku harian dan buku besar.

  3. Prosedur Prosedur dari masing-masing sistem berbeda-beda, daris sistem penjualan dan penerimaan kas terdiri dari : penjualan, distribusi, piutang, penerimaan kas.

4. Alat-alat

  Yang dimaksud dengan alat-alat disini adalah alat-alat yang dilakukan untuk melakukan pencatatan sehingga dihasilkan laporan-laporan. Alat- alat disini berupa mesin hitung, komputer dan printer.

F. Kas dan Sistem Penerimaan Kas

  Mayarakat sering mengartikan kas adalah uang tunai, tetapi sebenarnya kas mengandung arti yang sangat luas. Oleh karena itu, berikut ini akan diuraikan definisi kas menurut akuntansi.

  “Kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sesuai nominalnya, juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat di ambil sewaktu- waktu” (Baridwan, 1988:71).

  Untuk dapat digolongkan sebagai kas, biasanya dibatasi dengan diterimanya sebagai setoran oleh bank dengan nilai nominalnya, sehingga elemen-elemen yang tidak diterima sebagai setoran bank dengan nilai nominal tidak dikelompokkan dalam kas.

  Yang tidak termasuk dalam pengertian kas adalah cek kosong, deposito, dana yang dicadangkan, material dan perangko. Cek mundur tidak dapat dimasukkan dalam pengertian kas, karena cek mundur yang belum diterima belum diakui sebagai pendapatan.

  Sistem penerimaan kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan, agar penerimaan kas tidak terpusat pada satu bagian saja. Bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur penerimaan kas adalah :

  1. Bagian kasir Kasir bertugas menerima slip yang telah diisi oleh nasabah. Kemudian memasukkan atau mencatat transaksi melalui media komputer dan manual yang berupa laporan mutasi kas.

  2. Bagian piutang Pada umumnya fungsi piutang dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :

  a. Membuat catatan piutang yang dapat menunjukkan jumlah-jumlah piutang kepada tiap-tiap langganan b. Menyiapkan dam mengirimkan surat pernyataan piutang

  c. Membuat daftar analisa umur piutang setiap episode

3. Bagian pemeriksaan intern

  Bagian pemeriksaan intern bertugas untuk menjaga dipatuhinya sistem internal control.

G. Sistem Pengeluaran Kas

  Dalam perusahaan terdapat dua sistem akuntansi pokok yang digunakan untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan sistem akuntansi dengan pengeluaran kas dengan tunai melalui dana kas kecil.

  Salah satu prinsip pokok dalam pengawasan terhadap pengeluaran kas ialah bahwa semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek.

  Hampir semua perusahaan melakukan pengeluaran kas yang jumlanya relatif kecil, seperti pengeluaran kas untuk biaya pos, pembelian perlengkapan, perjalanan dinas, dan lain sebagainya. Jika pengeluaran untuk hal-hal tersebut dilakukan dengan cek, maka jumlah lembar cek yang akan dibuat akan banyak, hal ini selain menyebabkan pemborosan waktu juga mahal. Agar perusahaan tidak perlu menarik cek untuk setiap pengeluaran kas yang jumlahnya kecil, maka perusahaan perlu membentuk suatu kas kecil yang disediakan khusus untuk itu. Hal yang paling penting dalam pembentukan dana kas kecil adalah penunjukan petugas sebagai pemegang dana kas kecil. Selain itu perusahaan juga harus menetapkan jumlah dana kas kecil. Biasanya jumlah dana kas kecil ditaksir dengan memperhitungkan kebutuhan dana untuk tiga atau empat minggu (Sadeli, 2002:28-30).

  Kasir menyiapkan bukti pengeluaran kas kecil dan meminta tanda tangan orang yang dibayar. Bukti pengeluaran ini kemudian disimpan bersama-sama dengan sisa uang sampai saat pemenuhan kembali. Pada saat pemenuhan kembali, bukti pengeluaran dikumpulkan, dibuatkan daftar penjumlahan dan diserahkan ke bagian utang untuk dibuatkan voucher.

  Voucher digunakan sebagai dasar kemudian dikeluarkan cek dan

  diserahkan kas pada pemegang kas kecil. Sesudah pengisian kembali, jumlah

1. Dokumen yang digunakan

  Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah :

  a. Bukti kas keluar Dokumen ini berfungsi sebagai perintah kas dari fungsi akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

  b. Cek Cek merupakan dokumen yang berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kassa sebesar yang tercantum dalam cek tersebut.

  c. Permintaan pengeluaran kas kecil Dokumen yang digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang ke pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti dikeluarkanya kas kecil olehnya.

  d. Bukti pengeluaran kas kecil Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk memepertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahakan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dan kas kecil.

2. Fungsi yang terkait

  Fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil : a. Fungsi kas Dalam sistem dana kas kecil, fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian dana kas kecil.

  b. Fungsi akuntansi Dalam dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil, pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register kas, pembuatan bukti kas yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

  c. Fungsi pemegang dana kas kecil Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.

  d. Fungsi pemeriksaan intern Fungsi ini bertanggung jawab atas perhitungan dana kas kecil secara periodik dan pencocokan hasil perhitungan dengan kas. Fungsi ini juga bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.

H. Sistem Pegendalian Intern

  Definisi sistem pengendalian intern dalam arti sempit adalah : pengecekan penjumlahan, baik itu penjumlahan mendatar (cross footing) maupun penjumlahan menurun (footing) (Baridwan, 1998:13).

  Sedangkan definisi sistem pengendalian intern dalam arti luas adalah sistem yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan untuk menjaga kekayaan perusahaan atau organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipakainya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001:165). Dari definisi tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut.

  Unsur sistem pengendalian intern dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas adalah : Fungsi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. Fungsi di atas harus terpisah dari fungsi akuntansi karena untuk menghindari kemungkinan penggunaan catatan akuntansi untuk menutupi kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.

I. Prinsip-prinsip dalam menyusun prosedur penerimaan dan pengeluaran kas

  Prosedur penerimaan uang kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan. Untuk menjamin adanya perlakuan seragam terhadap transaksi perusahaan yang sering terjadi diperlukan prinsip-prinsip internal control sebagai

  1. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan dan pengawasan fisik

  2. Semua surat masuk (slip transaksi) harus dibukukan dengan pengawasan yang cukup

  3. Harus segera dibuat catatan oleh yang membuka surat tentang cek atau uang yang diterima dari siapa, jumlah dan tujuan untuk apa

  4. Daftar penerimaan harus dicocokan dengan jurnal penerimaan kas

  5. Jumlah uang yang ada harus dicocokan dengan daftar penerimaan dan pengeluaran kas dan catatan dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas

  6. Kasir tidak boleh merangkap mengerjakan pembukuan secara umum, buku pembantu piutang dan utang begitupun sebaliknya

  7. Diadakan rotasi pegawai agar tidak timbul kerjasama untuk membuat kecurangan

  J. Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen

  Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen (flowchart). Dengan bagan alir, arus dokumen di gambarkan berjalan dari kiri atas ke kanan bawah. Arah perjalanan ini dapat diikuti dengan melihat nomor dan simbol penghubung pada halaman yang berbeda.

  Penggunaan bagan alir lebih bermanfaat dibandingkan dengan uraian tertulis dan menggambarkan suatu sistem. Manfaat-manfaat tersebut antara lain sebagai berikut :

  1. Gambaran secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan menggunakan bagan alir

  2. Perubahan sistem mudah digambarkan dengan menggunakan bagan alir

  3. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang yang memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir

  4. Dokumen sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan alir Adapun simbol-simbol tersebut antara lain :

  Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan 1. semua jenis dokumen yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.

  Catatan. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan 2. catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir. Penghubung pada halaman yang sama (on page 3.

  connector). Dalam menggambarkan bagan alir, arus

  dokumen dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

  Penghubung pada halaman yang berbeda (off page 4.

  connector). Jika untuk menggambarkan bagan alir suatu

  sistem akuntansi diperlukan lebih dari satu halaman, simbol ini harus digunakan untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya.

  Bagan manual. Simbol ini digunakan untuk 5. menggambarkan kegiatan manual seperti : mengisi formulir, membandingkan, memeriksa, dan berbagai jenis kegiatan klerikal yang lain. ya

  Keputusan. Simbol ini menggambarkan keputusan yang 6. harus dibuat dalam proses pengolahan data. Tidak

  On line computer process. Simbol ini menggambarkan

  7 . pengolahan data dengan komputer secara on line. Nama program ditulis di dalam simbol.

  Mulai atau berakhir (terminal). Simbol ini untuk 8. menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi. Keterangan, komentar. Simbol ini memungkinkan ahli 9. sistem menambah keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.

  Arsip sementara. Simbol ini digunakan untuk 10. menunjukkan tempat penyimpanan dokumen, seperti almari arsip dan kotak arsip. Terdapat dua tipe arsip dokumen yaitu arsip sementara dan arsip permanen.

  Arsip permanen. Simbol ini digunakan untuk 11. menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.

  Keying (typing, verifying). Simbol ini menggambarkan

  12 . pemasukan data ke dalam komputer melalui on line terminal.

  On line storage. Simbol ini menggambarkan arsip 13.

  komputer yang berbentuk on line (di dalam memori komputer).

  Pita magnetik (magnetic tape). Simbol ini menggambarkan 14. arsip komputer yang berbentuk pita magnetik. Nama arsip ditulis di dalam simbol.

BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya PD BKK Susukan Cabang Pabelan Sebelum dilaksanakan merger, tepatnya sebelum dikeluarkanya Pergub Jateng

  no 99 tahun 2009,PD BKK Susukan Cabang Pabelan merupakan kantor pusat atau berdiri sendiri dengan nama PD BKK Pabelan. PD BKK Pabelan didirikan berdasar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah tanggal

  4 September 1969, nomor Dsa.G 226/1969/8/2/4 tanggal 19 Noprember 1970, nomor Dsa G 323/1970/12/19/24 yang menegasakan didirikanya Badan Kredit Kecamatan (BKK) dibeberapa daerah di Jawa Tengah.

  Sebelas tahun kemudian dasar hukum pembentukan Badan Kredit Kecamatan dikeluarkan yaitu berupa peraturan Daerah Tingkat I Jawa Tengah nomor 11 Tahun 1981 yang telah diubah dengan Perda nomor 2 Tahun 1988 tentang Badan Kredit Kecamatan, yang kemudian diubah kembali dengan Perda nomor 4 Tahun 1995, dan diumumkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah nomor 15 Tahun 1996 Seri D nomor 13, kemudian diubah dalam Peraturan Daerah provinsi Jawa Tengah tanggal 11 Desember 2002 nomor 19 Tahun 2002 tentang Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan yang berkedudukan di Desa Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.

  Kemudian pada tahun 2009 dikeluarkan kembali Pergub Jateng no 42 Tahun perusahaan daerah BKK di Provinsi Jateng. Yang kemudian dikeluarkan kembali Pergub Jateng no 99 Tahun 2009 tentang perubahan atas Pergub Jateng no 42 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Merger dan pengelolaan manajemen perusahaan daerah BKK di Provinsi Jateng. Setelah dikeluarkan pergub inilah PD BKK Pabelan bergabung menjadi satu dengan empat BKK lainnya yaitu BKK Getasan, BKK Suruh, BKK Tengaran, dan BKk Susukan dimana kelima BKK ini berpusat di Susukan serta nama PD BKK Pabelan berubah menjadi PD BKK Susukan Cabang Pabelan.

  B. Struktur Organisasi PD BKK Susukan Cabang Pabelan Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan antara fungsi, bagian atau posisi orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu orgasnisasi. Struktur ini mengandung spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan disentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja (Handoko, 1984:164).

  Secara skematis, struktur organisasi PD BKK Susukan Cabang Pabelan dapat digambarkan sebagai berikut :

  SEKSI KREDIT Agus Supriyanto,SPd

  Prayudi Hendri W,SE Slamet Widodo,SE

  KASI PEMASARAN Agus Setiawan,SE

  Penjaga Kasmin

  UMUM/SEKRETARIAT Siti Irnah,SH

  KASIR SitiNurhidayah,SE

  KASI PELAYANAN Eko Sri Wibowo,SH

  SEKSI DANA Didik Siswoyo

  PIMPINAN CABANG Jumadi, S.Sos

  Gambar 3.1 Struktur Organisasi

  Sumber : PD BKK Susukan Cabang Pabelan Di dalam organisasi, tiap-tiap bagian mempunyai masing-masing tugas yang berbeda antara lain :

1. Pimpinan Cabang

  a. Melaksanakan fungsi managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan penyusunan rencana: 1) Penyusunan organisasi 2) Pelaporan

  b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing- masing secara baik d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efesien

  e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis

  f. Menyusun fungsi manajemen secara baik

  g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas

  h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

  2. Kasi Pemasaran

  a. Menghimpun dana dan menyalurkannya dalam bentuk kredit sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku b. Pendekataan pembinaan kepada masyarakat baik calon nasabah maupun yang sudah menjadi nasabah c. Penghimpunan dan pengelolaan dana dari masyarakat berupa deposito, tabungan serta dana lainnya d. Pelaksanaan administrasi keuangan, baik penghimpunan dana maupun pengelolaan kredit

  3. Seksi Dana

  a. Melakukan usaha dan koordinasi pengembangan dan pembinaan hubungan kepada nasabah b. Pelaksanaan administrasi keluar masuk dana

  c. Pengelolaan rekening nasabah

4. Seksi Kredit

  a. Melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan usaha perkreditan, diantaranya pemberian kredit, penagihan, pengadministrasian dan pemantauan kolektibilitas

  b. Melaksanakan perencanaan kredit

  c. Meneliti syarat-syarat calon nasabah kredit

  d. Pemberian rekomendasi permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah e. Melaksanakan administrasi kredit, mempersiapkan dan meneliti perjanjian kredit f. Membina nasabah kredit, program hubungan Badan Kredit Kecamatan dengan kelompok peminjam dan penanganan kredit bermasalah g. Membuat rekapitulasi mutasi harian pinjaman

5. Kasi pelayanan

  a. Melakukan pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pemasukan dan pengeluaran dana serta melakukan pembukuan dan penerimaan laporan dari bidang-bidang lain

  b. Melakukan evaluasi laporan

  c. Pembuatan laporan keuangan

6. Kasir

a. Melakukan koordinasi kegiatan – kegiatan pemasukan dan pengeluaran

  b. Membuat laporan mutasi kas

  c. Membuat berita acara perhitungan uang kas

  d. Meneliti kebenaran laporan kas harian

  e. Memegang kunci brankas

  f. Menerima setoran-setoran nasabah dan setoran-setoran transaksi lainnya

7. Umun / Sekretariat

  a. Merencanakan/mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan bidang kesekretariatan hukum, organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat dan pengelolaan perlengkapan Badan Kredit Kecamatan

  b. Mengelola kearsipan dan dokumentasi

  c. Menyelenggarakan kegiatan komunikasi dan informasi

  d. Melakukan pengadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dan kebutuhan kantor lainnya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

  8. Penjaga Bertanggung jawab untuk menjaga keamanan kantor.

C. Lokasi PD BKK Susukan Cabang Pabelan

  Sejak didirikan sampai sekarang, PD BKK Susukan Cabang Pabelan telah menempati salah satu unit di lingkungan kantor kecamatan Pabelan terletak di jalan Pemuda no 102 Pabelan. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain:

  1) Lokasi tersebut dipandang stategis pada jalur lalu lintas jalan raya, sehingga mudan dijangkau dengan berbagai jenis alat transportasi dari berbagai arah.

  2) Penetapan lokasi tersebut ditetapkan oleh pemerintah atau undang-undang sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah No 11 tahun 1981, yang mengatur bahwa di tiap-tiap kecamatan dalam wilayah kabupaten atau kota madya Daerah Tingkat I didirikan sebuah Bank Perkreditan Rakyat atau Badan Kredit Kecamatan.

  

D. Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Kas PD BKK Susukan Cabang

Pabelan

  1. Sumber-sumber Penerimaan Kas

a. Tabungan

  Tabungan adalah simpanan pihak ketiga yang pengajuan maupun penarikannya dapat dilakukan dengan syarat-syarat dan cara-cara tertentu.

1) Pengajuan untuk menjadi penabung

  a) Membawa identitas diri ( foto copy kartu tanda penduduk ) b) Mengisi dan menyetujui form pengajuan untuk menjadi nasabah.