Komik Online Sebagai Media Penyampaian Pesan Dakwah (Studi Analisis pada Line Webtoon “Ngopi Yuk!” Episode 208-232) - Test Repository

  KOMIK ONLINE SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH (Sudi Analisis pada Line Webtoon “Ngopi Yuk!” EPISODE 208-217) SKRIPSI

  Skripsi Ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) OLEH :

  Yogi Mukti Andayani NIM 117 14 012

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH

  

KOMIK ONLINE SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH

(Sudi Analisis pada Line Webtoon “Ngopi Yuk!” EPISODE 208-217)

SKRIPSI

  Skripsi Ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) OLEH :

  Yogi Mukti Andayani NIM 117 14 012

  

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2018

  

MOTTO

ااهاعْسُو َّلَِإ اًسْفا ن ُهَّللا ُفِّلاكُي الَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

  (Q.S Al-Baqarah: 286) Engkau dapat menunda, tetapi waktu tidak akan menunda.

  (Benjamin Franklin) Setiap orang dapat memilih berproses dengan sungguh-sungguh atau hanya dengan ala kadarnya saja. Namun harus diingat bahwa hasil tidak akan menghianati proses. (Yogi Mukti Andayani)

  PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karuniaNya, Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1.

  Ayah dan Ibu tercinta, Turchamun dan Warjiani yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan motivasi agar terus melangkah dalam menyelesaikan skripsi ini.

  2. Kakak-kakak tersayang Madya Atmaja dan Agtri Hidayah atas segala dukungan, doa dan motivasi yang telah diberikan.

  3. Keluarga besar Mbah Suwito dan Surati di Bandungan serta Mbah Rono Karno dan Watini di Yogyakarta yang selalu memberi semangat untuk saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

  4. Ibu Dra. H. Maryatin, M.Pd. selaku Ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran, sekaligus dosen Pembimbing Akademik.

  5. Ibu Dr.Muna Erawati, M.Psi. selaku dosen Pembimbing Skripsi 6.

  Para sedulurku Teater Getar Salatiga yang tercinta yang telah memberikan motivasi untuk selalu berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Kawan-kawan seperjuanggan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2014 yang terus memberikan semangat.

  8. Para sahabat Pecandu Karya (PK geng) yang selalu memberikan semangat dan motivasi, Alifia Arsy Maulani, Dika Trisna Setya, M. Adib Baihaqi, M.

  Ashadil Husna, M. Nasrullah Jamalludin Arrozy, Pujiono, Rozikin,Yogi Ridlo Firdaus.

  9. Sahabat seperjuangan tercinta Rani Amalia, Tia Novita Ganti, Meyla Adryani yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

  10. Komikus “Ngopi Yuk!” Assyifa S. Arum dan Romy Hernadi yang telah bersedia dalam memberikan informasi seputar komik mereka.

  11. Teman-teman KKN Posko 82 Irfan Ulil Anam, Aufan Hakim, Fahrur Rozy, Hilda, Dewi, Afrida, Zhia, Sulis.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirahmanirrahim

  Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul KOMIK ONLINE SEBAGAI MEDIA PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH (Studi Analisis pada Line Webtoon

  “Ngopi Yuk!” Episode 208-232) ini dengan lancar. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sosial di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis mempunyai banyak kekurangan dari segi penulisan dan kemampuan menulis. Sehingga arahan dan bimbingan dari berbagai pihak dapat membantu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan rasa syukur penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga 3. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam sekaligus sebagai dosen Pembimbing Akademik.

  4. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Psi. selaku Dosen Pembing Skripsi yang telah mengarahkan dan membimbing dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  6. Kepada Ayah/Ibu penulis , Turchamun, Warjiani yang selalu memberikan do‟a dan restunya.

  7. Kakak-Kakak tersayang, Madya Atmaja dan Agtri Hidayah yang telah memberikan semangat dan motivasi.

  8. Kepada teman-teman Fakultas Dakwah Khususnya angakatan 2014 jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

  Penulis menyadari bahwa dalam menulis skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi bahasa maupun penyusunannya. Oleh karena itu, penulis meminta maaf apabila dalam penulisan laporan ini banyak kesalahan dan kekeliruan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

  Salatiga, 20 September 2018 Penulis Muhamad Adib Baihaqi NIM. 11714007

  ABSTRAK

  Andayani, Yogi Mukti. 2018. Komik Online Sebagai Media Penyampaian Pesan Dakwah (Studi Analisis pada Line Webtoon

  “Ngopi Yuk!” Episode 208- 232). Skripsi Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati., M.Si

Kata Kunci: Komik Online Sebagai Media Dakwah, Line Webtoon.

  Dakwah merupakan kewajiban bagi seluruh pemeluk agama Islam. Beragam cara dapat dilakukan untuk menjalankan aktivitas dakwah. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan media internet. Akhir-akhir ini muncul komik online yang berkonten dakwah. Salah satunya adalah komik online milik Assifa S. Arum dan Romy Hernadi dengan tajuk “Ngopi Yuk!”. Hal ini menggugah peneliti untuk mengungkap lebih dalam tentang pesan dakwah aqidah, syariat, dan akhlak yang terdapat dalam komik onl ine “Ngopi Yuk!” episode 208-232.

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Langkah yang ditempuh dalam menganalisis data adalah dengan mengamati komik

  • – mendeskripsikan cerita komik – menjabarkan nilai dakwah – menyusan laporan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesan dakwah aqidah iman kepada hari akhir dan qadha qadhar terdapat pada episode ke 212, 210, dan 213, kemudian pesan dakwah syariat ibadah shalat, sedekah dan muamalah kesepakatan jual beli terdapat di episode ke 213, 228, 216, 212, 215, 222, 227, serta pesan dakwah akhlak mahmudah sabar dan mazmumah iri, sombong terdapat pada episode ke 213, 226, 208, 209, 228, 220.

  .

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i LOGO INSTITUT .................................................................................................. ii NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... iii PENGESAHAN .................................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. v MOTTO ................................................................................................................ vi PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii ABSTRAK ............................................................................................................ ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 8 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 8 D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8 E. Kerangka Berfikir .................................................................................. 9

  ................................................................................ 13

  F. Sistematika Penulisan

  BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 14 B. Landasan Teori .................................................................................... 17

  1. Pengertian Dakwah .......................................................................... 17

  2. Unsur-Unsur Dakwah ...................................................................... 18

  3. Tujuan Dakwah ............................................................................... 28

  4. Komik .............................................................................................. 29

  5. Pengertian Line Webtoon ................................................................. 36

  BAB III METODE PENELITAN A. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 41 B. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 42 C. Data Primer ......................................................................................... 42 D. Data Sekunder ..................................................................................... 42 E. Sumber Data ........................................................................................ 42 F. Objek Penelitian ................................................................................... 42 G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ...................................................................................... 45

  1. Webcomic “Ngopi Yuk!” .............................................................. 45

  2. Komik Online Sebagai Media Penyampaian Pesan Dakwah ........ 46

  B. Deskripsi Cerita Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 208-232

  1. Webcomic “Ngopi Yuk!”Episode 208 .......................................... 49

  2. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 209. ........................................ 52

  3. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 210. ........................................ 55

  4. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 211. ........................................ 58

  5. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 212. ........................................ 61

  6. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 213. ........................................ 64

  7. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 214. ........................................ 67

  8. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 215. ........................................ 70

  9. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 216. ........................................ 74

  10.Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 217. ....................................... 77

  11. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 218. ...................................... 80

  12. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 219. ...................................... 82

  13. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 220. ...................................... 84

  14. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 221. ...................................... 86

  15. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 222. ...................................... 88

  16. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 223. ...................................... 90

  17. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 224. ...................................... 92

  18. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 225. ...................................... 95

  19. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 226. ...................................... 97

  20. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 227. ...................................... 98

  21. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 228. .................................... 101

  22. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 229. .................................... 103

  23. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 230. .................................... 105

  24. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 231. .................................... 107

  25. Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 232. .................................... 110

  A.

  Pesan-Pesan Dakwah dalam Webcomic “Ngopi Yuk!” Episode 208- 232

  1. Pesan Dakwah tentang Aqidah dalam Webcomic “Ngopi Yuk!”

  Episode 208-232 ......................................................................... 112

  2. Pesan Dakwah tentang Syariat dalam Webcomic “Ngopi Yuk!”

  Episode 208-232 ......................................................................... 116

  3. Pesan Dakwah tentang Akhlak dalam Webconic “Ngopi Yuk!”

  Episode 208-232 ........................................................................ 121

  BAB V PENUTUP Kesimpulan ............................................................................................... 129 Saran ......................................................................................................... 130 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya agama-agama di dunia ini tidak lepas dari proses

  penyampaian ajaran yang dilakukan oleh penganjur agama tersebut atau penerusnya. Proses penyampaian agama inilah yang disebut sebagai kegiatan dakwah.

  Prof. Max Muller, pada tahun 1873 ketika menyampaikan kuliah di Wesminster Abbey Inggris di hadapan pertemuan misi mengemukakan bahwa enam agama besar di dunia dapat digolongkan kepada agama dakwah (missionary religion) dan agama non-dakwah (non-missionary religion). Menurut Max yang tergolong dalam agama dakwah (missionary religion) adalah Budha, Kristen, dan Islam, sedangkan yang tergolong dalam agama non-dakwah (non missionary religion) adalah Yahudi, Brahma, dan Zoroaster.

  Prof. Muller memberi batasan bahwa yang dimaksud dengan agama dakwah adalah “agama yang didalamnya terdapat usaha menyebarluaskan kebenaran dan mengajak orang-orang yang belum mempercayainya dianggap sebagai tugas suci oleh pendirinya atau oleh para penggantinya. Semangat memperjuangkan kebenaran itulah yang tak kunjung padam dari jiwa para penganutnya sehingga kebenaran itu terwujud dalam pikiran, kata-kata, dan perbuatan. Semangat yang membuat mereka merasa tidak puas sampai berhasil menanamkan nilai kebenaran itu kedalam jiwa setiap orang, sehingga apa yang diyakini sebagai kebenaran oleh manusia (Amin S, 2009:23).

  Sebagaimana definisi yang disampaikan oleh Max Muller di atas, maka tidak dapat disangkal lagi bahwa Islam termasuk agama dakwah. Hal ini berlangsung sejak awal mula Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW, Islam telah dikembangkan sebagai agama dakwah. Setiap muslim telah mempunyai persepsi bahwa menyebarkan agama Islam kepada orang lain adalah suatu kewajiban yang dibebankan kepadanya menurut kadar kemampuan masing-masing.

  Kewajiban menyebarluaskan agama Islam ini berdasarkan firman Allah: (QS. An-Nahl (6) : 125):

  ۖ ۖ َّنِإ ِتَّلاِب َّلاض ْناِبِ

  ُمالْعاأ اوُه اكَّبار ُناسْحاأ ْمُْلِْدااجاو ِةاناساْلْا ِةاظِعْوامْلااو ِةامْكِْلْاِب اكِّبار ِليِباس ٰالَِإ ُعْدا ايِه ۖ ِهِلي

  ِباس ْناع انيِداتْهُمْلاِب ُمالْعاأ اوُهاو

  Artinya:

  “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

  Sesungguhnya Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dailah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk.”

  Perkembangan Islam yang begitu pesat di hampir seluruh penjuru dunia tidak lain adalah karena adanya aktivitas dakwah yang dilakukan oleh para orang-orang muslim. Tanpa adanya aktivitas dakwah maka masyarakat muslim tidak akan terbentuk dan tidak akan terealisir nilai-nilai ajaran Islam kepada masyarakat sebagai rahmatan lil „alamin.

  Dakwah dalam pandangan Al- Qur‟an yakni ajakan untuk menuju Allah

  SWT dan mengikuti jejeak Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw. Yang berarti, ajakan untuk menaati dan mengikuti ajaran agama Islam yang dikehendaki oleh Allah untuk diikuti oleh manusia (Fadullah, 1997:11).s Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberi arah atau pedoman bagi gerak langkah kegiatan dakwah. Tujuan dakwah merupakan salah satu unsur dakwah. Dimana antara unsur dakwah yang satu dengan yang lainnya saling membantu, saling mempengaruhi, dan saling berhubungan.

  Dengan demikian tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktifitas dakwah sama pentingnya dengan unsur-unsur lain, seperti subjek dan objek dakwah, metode dan sebagainya. Bahkan lebih dari itu, tujuan dakwah sangat menentukan dan berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media dakwah, sasaran dakwah sekaligus strategi dakwah juga berpengaruh olehnya (tujuan dakwah).

  Di era globalisasi informasi ini, dunia dihadapkan oleh cepatnya perkembangan arus informasi. Teknologi yang semakin canggih membuat pengiriman dan penyaluran informasi juga semakain memiliki mutu yang tinggi. Jaraknya bisa semakin jauh, lebih teliti dan tepat, lebih banyak khalayak yang dapat dijangkau dan lebih cepat tiba pada penerima-penerima diseluruh dunia.

  Maka dari itu di era informasi yang canggih seperti sekarang ini, dalam aktivitas dakwah tidak hanya harus menggunakan media mimbar untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Hal ini dikarenakan media penyampaian pesan telah berkembang seiring berjalannya waktu. Keberadaan alat-alat teknologi sebagai media penyampaian informasi kepada khalayak harus dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi dan pesan-pesan dakwah Islam. Hal ini dilakukan agar dalam penyerbaran agama islam bisa menyesuaikan dengan keadaan zaman.

  Penggunaan media dakwah yang tepat akan menghasilkan dakwah yang efektif. Penggunaan media-media dan alat-alat modern bagi pengembangan dakwah adalah suatu keharusan untuk mencapai efektifitas dakwah. Media- media yang dapat digunakan dalam aktifitas dakwah antara lain adalah media- media tradisional, media-media cetak, media broadcasting, media film, media audio visual, internet, maupun media elektronik lainnya (Amin S, 2009:14).

  Di era modern seperti sekarang ini masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkannya dengan mudah, cepat, dan lengkap. Penggunaan internet menjadi salah satu cara tercepat untuk mencari informasi yang diinginkan oleh masyarakat. Internet juga menciptakan fenomena publik, diantaranya yaitu mempermudah pekerjaan dalam kehidupan modern dan menciptakan aktivitas baru yang efektif dan efisien. Ini menjadi salah satu alasan mengapa penggunaan media untuk berdakwah sangatlah penting di era modern ini.

  Penyebaran informasi melalui media cetak telah mengawali perkembangan arus teknologi dan penyampaian informasi modern. Kemudian berkembang menjadi beberapa bentuk seperti media penyiaran dan media online (internet). Di era modern seperti ini penggunaan media penyiaran atau media online

  (internet) bisa menjadi teknoligi yang praktis dan efisien seperti telefon genggam.

  Sekarang telefon genggam telah menjadi gadget yang multifungsi. Dengan mengikuti perkembangan teknologi digital, kini ponsel juga dilengkapi berbagai pilihan fitur, seperti menangkap siaran televisi maupun radio, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital, layanan internet ( WAP, GPRS,

  3G), dan game

  

diakses pada hari Rabu, 15 Agustus 2018 pukul 11:00

WIB).

  Oleh sebab itu, secara tidak langsung dakwah Islam juga harus mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Dengan memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat pada telefon genggam atau gadget masyarakat bisa menyampaikan pesan-pesan dakwah menjadi lebih kreatif.

  Dan tentunya hal ini bisa lebih praktis untuk menjangkau masyarakat di seluruh penjuru dunia.

  Pada era yang serba digital dan terkoneksi dengan internet ini, banyak hal yang sudah terjadi bahkan telah berubah. Salah satunya yakni tren membaca komik melalui dunia maya baik deskop dan mobile di gedget yang dilakukan oleh para anak-anak muda jaman sekarang

  Komik sendiri merupakan suatu bentuk karya seni berupa gambar-gambar yang tidak bergerak dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah alur cerita. Biasanya juga terdapat balon-balon percakapan yang memudahkan para pembaca untuk memahami isi ataupun pesan dari komikus (pembuat komik). Pada umumnya komik di cetak di kertas, namun di jaman modern seperti ini para penggemar komik bisa menikamatinya melalui dunia maya.

  Line Webtoon merupakan salah satu bagian dari media sosial yang dapat

  kita temukan menggunakan gadged. Line Webtoon sendiri adalah platform

  

Line yang menerbitkan komik-komik digital (tersedia di web dan mobile :

Android dan IOS). Layanan komik digital ini merupakan wadah bagi para

  komikus profesional maupun amatiran untuk mempublikasikan komik karyanya kepada para penggemar ataupun pembaca komik yang mengguna aplikasi Line Webtoon ini

  

diakses pada hari Rabu 15

Agustus 2018 pukul 11:30 WIB).

  Logo Line Webtoon Gambar 1. Sumber: Google Dengan platform digital ini karya komikus dapat menjangkau banyak pembaca dari berbagai kalangan. Line Webtoon juga menyajikan berbagai konten di platform digitalnya, sehingga para komikus dapat memberikan sajian yang diinginkanya kepada para pembaca. Seseorang dapat memiliki aplikasi Line Webtoon ini dengan cara mengunduhnya di play store melalui gadget dengan hanya dengan menggunakan jaringan internet.

  Di era milineal seperti ini, seseorang dituntut untuk menjadi lebih kreatif lagi dalam menjalankan aktivitas dakwah. Hal ini dilakukan agar masyarakat ataupun da‟i mendapatkan ruang untuk menjalankan aktivitas dakwahnya di zaman yang sudah serba modern ini. Penggunaan Line Webtoon bisa dimanfaatkan untuk menjadi salah satu media dakwah Islam yang kreatif.

  Pesan-pesan dari para pendakwah bisa disampaikan melalui gambar-gambar serta tulisan-tulisan yang dikemas menjadi sebuah komik digital yang bisa dibaca oleh para penggemar komik dimanapun mereka berada.

  Dari latar belakang diatas, maka penulis mengangkat judul “Komik Online Sebagai Media Penyampaian Pesan Dakwah (Studi Analisis pada Line

  Webtoon “Ngopi Yuk!” Episode 208-232”)”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah yang menjadi dasar dari penelitian ini yaitu , “Apa saja pesan dakwah yang terdapat pada komik online

  “Ngopi Yuk!” Episode 208-232?”.

  C. Tujuan Penelitian

  Adapun beberapa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan dakwah yang terdapat pada komik online

  “Ngopi Yuk!” Episode 208- 232 ”.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi nilai guna kepada berbagai pihak, yaitu:

  1. Secara Teoretis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran ilmu pengetahuan dibidang media dakwah, dan juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan komik online sebagai media dakwah

  2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan peneliti tentang ilmu dakwah dan pemanfaatan teknologi informasi Line Webtoon sebagai media dakwah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca terutama untuk pengarang komik yang menggunakan teknologi informasi Line Webtoon agar memanfaatkannya sebagai media untuk menyebarkan kebaikan dakwah Islam. Selain itu, hasil penelitian ini juga sebagai tolak ukur lembaga untuk mengetahui tentang pemanfaatan Line Webtoon sebagai media dakwah sehingga akan terus dijalankan dan menjadi lebih baik kedepannya.

E. Kerangka Berfikir

  Di era yang serba digital ini, dunia seakan dibuat bergantung dengan adanya internet. Seakan-akan internet menjadi kebutuhan pokok yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari seseorang. Berbagai kemudahan yang ditawarkan atas hadirnya internet menjadikan banyak orang beraksi di dunia maya dan tekun menjadi penghuni media sosial. Berbagai keuntungan juga bisa didapatkan dengan menggunakan internet, seperti mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan lebih cepat dan akurat, bersosialisasi, bahkan sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan.

  Dengan keberadan internet di era modern seperti ini, dakwah Islam juga dipengaruhinya untuk melakukan perubahan sosial dan problematika secara kompleks dibidang teknologi informasi. Maka dari itu, dakwah sudah seharusnya menuju ke arah corak yang ideal sesuai dengan tatanan masyarakat sekarang dan mendatang. Hal ini dilakukan agar dalam menjalankan aktivitas dahwah bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat modern.

  Line webtoon adalah sebuah platform penerbitan digital (tersedia di web

  dan mobile: Android dan IOS) yang tersedia gratis bagi para pembuat komik, baik profesiaonal ataupun amatiran. Dalam Line Webtoon ini para komikus (sebutan untuk pembuat komik) bisa memperlihatkan karya-karya terbaik mereka kepada para pembaca atau penggemar komik diseluruh dunia.

  Dewasa ini, Line Webtoon kerap dimanfaatkan oleh para komikus Indonesia untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah melalui karya-karya mereka. Dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya, para komikus menggambarkannya melalui balon-balon ucapan para tokoh cerita berupa kata-kata dialog ataupun hanya melalui gambar-gambar yang disusun secara berurutan sehingga menghasilkan sebuah alur cerita.

  Berdasarkan paparan di atas, penulis mencoba menganalisis pesan-pesan dakwah yang terdapat pada webcomic karya Assyifa S. Arum dan Romy Hernadi yang dirilis di Line Webtoon dengan judul “Ngopi Yuk!” episode 208-217.

  Pada penelitian ini penulis menggunakan teori dakwah untuk menganalisis pesan-pesan dakwah yang terdapat pada webcomic “Ngopi Yuk!” episode

  208-217. Teori dakwah adalah serangkaian variabel sistematis dan saling berhubungan. Didalamnya menjelaskan suatu usaha baik perkataan atau perbuatan yang mengajak manusia untuk menerima Islam, mengamalkan dan berpegang teguh pada prinsip-prinsipnya, meyakini aqidahnya serta berhukum dengan syariatnya

  

diakses pada hari Selasa tanggal 18 September 2018 pukul

07:00 WIB).

  Penulis mendeskripsikan cerita pada webcomic “Ngopi Yuk!” episode

  208-232 yang dirilis pada official Line Webtonn. Setelah mendeskripsikan cerita yang terdapat dalam dialog komik kemudian penulis menganalisis tema dan isinya pada setiap episode dengan menggunakan materi dakwah Islam aqidah, syariat dan akhlak..

  Untuk lebih ringkasnya berikut adalah bagan kerangka berfikir:

  Bagan Kerangka Berfikir

  Bagan 1. Kerangka Berfikir Komik Online Sebagai Media

  Penyampaian Pesan Dakwah

  Line Webtoon

  “Ngopi Yuk!” Episode 208-232

  Analisa Mendeskripsikan Cerita,

  Kemudian Menganalisisnya menggunakan Teori Dakwah Kesimpulan

  Pesan Dakwah pada Webcomic “Ngopi

  Yuk!” Episode 208-232

F. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi skripsi ini, penulis memaparkan sistematika penulisan ke dalam lima bab. sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir, dan sistemetika penulisan.

  BAB II : Landasan Pustaka, bab ini akan menjelaskan tentang: Pengertian dakwah, unsur-unsur dakwah, tujuan dakwah, pengertian komik dan Line Webtoon. BAB III :Metodelogi Penelitian, dalam bab ini membahas tentang metodelogi penelitian yang dilakukan oleh penulis. Diantaranya adalah jenis penelitian dan pendekatannya, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

  BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam webcomic ”Ngopi Yuk!” Episode 208-232.

  Bab V : Merupakan bab penutup yang mencakup kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Dalam menentukan judul skripsi Komik Online Sebagai Media Dakwah

  (Studi Analisis Line Webtoon “Ngopi Yuk!” Episode 208-232”), penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka terhadap berbagai hasil kajian yang berkaitan dengan penelitian ini. Studi penelitian sebelumnya yaitu: 1.

  Dakwah Melalui Media (Studi Kasus Video Kunci Inggris di TVRI Jawa Tengah) oleh Miftakhul Huda, 2017. Skripsi ini membahas tentang dakwah melalui media televisi TVRI Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian oleh Miftakhul Huda ini menemukan pesan-pesan dakwah yang terkandung di dalam video Kunci Inggris seperti anjuran melakukan perbuatan baik, saling membantu satu sama lain, kewajiban menutup aurat, dan lain-lain.

  Persamaan antara skripsi Miftahul Huda dengan penelitian penulis adalah sama-sama membahas penggunaan media untuk berdakwah. Sedangkan perbedaannya adalah pada objek penelitian. Dalam penelitian penulis objek yang diambil adalah webcomic

  “Ngopi Yuk!” episode 208-232 karya Assyifa S. Arum dan Romy Hernady sedangkan objek penelitian milik Miftahul Huda adalah video Kunci Inggris di TVRI Jawa Tengah.

2. Pesan-Pesan Dakwah Dalam Komik Si Juki Karya Faza Moenk oleh Banu

  Wicaksono, 2016. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretatif. Dalam skripsinya Banu Wicaksono menemukan pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam 9 judul gambar komik Si Juki karya Faza Moenk. Diantaranya adalah mengajak untuk bersabar, mengajak sholat berjamaah dimasjid, berprasangka baik dan tidak membicarakan keburukan orang lain di bulan ramadhan, selalu berfikiran positif terhadap orang lain, dan lain-lain.

  Perbedaan antara skripsi Banu Wicaksono dengan penelitian penulis terletak pada objek penelitian. Penulis memilih

  webcomic

  “Ngopi Yuk!” episode 208-232 karya Assiya S. Arum dan Romy Hemady, sedangkan pada skripsi Bayu Wicaksono memilih komik “Si Juki” karya Faza Moenk sebagai objek penelitiannya. Sedangkan persamaan penelitian penulis dengan skripsi Bayu Wicaksono terletak pada rumusan masalah yang sama-sama mencari pesan dakwah yang terdapat pada komik.

3. Analisis Semiotika Komik Sebagai Media Kritik Sosial (Studi Pada

  Komik “Mice” Di Harian Kompas Periode 21 Juni Sampai Dengan 16 Agustus 2015) oleh Putra Gumilang. Pada penulisan skripsi ini, Putra Gumilang menggunakan deskriptif kualitatif sebagai tipe penelitiannya.

  Dalam skripsinya Putra Gumilang menemukan kritikan maupun sindiran halus dalam komik Mice karya Muhammad Mizrad. Sebagai salah satu contohnya pada Mice Cartoon Harian Kompas terbitan 21 Juni 2015. Tema komik strip edisi ini adalah anjuran-anjuran dalam menjalankan ibadah puasa. Dalam edisi tersebut terdapat kritikan bahwa perilaku sebagian masyarakat Indonesia yang tidak mampu menahan godaan hawa nafsu selain dari makan dan minum, seperti menahan pandangan, ucapan, amarah, dan lainnya selama bulan Ramadhan.

  Persamaan antara skripsi Putra Gumilang dan penelitian penulis terletak pada penggunaan teori, yaitu menggunakan teori analisi semiotika. Sedangkan perbedaannya terletak pada rumusan masalah dan juga objek penelitian. Dalam skripsi Putra Gumilang memilih komik “Mice” di Harian Kompas periode 21 Juni sampai dengan 16 Agustus 2105, sedangkan penulis memilih

  “Ngopi Yuk!” episode 208-232 sebagai objek penelitian. Selain itu juga rumusan masalah yang diambil Putra Gumilang adalah mengenai bagaimana kritik sosial yang terdapat pada komik strip “Mice”, sedangkan penulis menganalisis pesan-pesan dakwah yang terdap at dalam webcomic “Ngopi Yuk!” episode 208-232 sebagai rumusan masalah yang diambil.

B. Landasan Teori 1.

  Pengertian Dakwah Dakwah secara etimologi berasal dari B ahasa Arab, yaitu da‟a- yad‟u-da‟watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil.

  Warson Munawwir, menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah memanggi (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summon), menyeru (to propose), mendorong (to urge), dan memohon (to pray) (Amin S, 2009:1).

  Secara terminologi definisi dakwah menurut M. Natsir adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini. Meliputi al-amar bi al- ma‟ruf an-nahyu an al-munkar dengan berbagai macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara (Amin S, 2009:3).

  Menyebarkan agama Islam kepada orang lain adalah suatu kewajiban yang dibebankan kepada seorang muslim. Hal ini dijelaskan dalam QS. An Nahl (06):125 dan QS. Ali Imran (03):104:

  (QS. An-Nahl (6) : 125):

  ۖ ۖ َّنِإ ِتَّلاِب

ُمالْعاأ اوُه اكَّبار ُناسْحاأ ْمُْلِْدااجاو ِةاناساْلْا ِةاظِعْوامْلااو ِةامْكِْلْاِب اكِّبار ِليِباس ٰالَِإ ُعْدا

ايِه

  ۖ َّلاض ِهِليِباس ْناع ْناِبِ انيِداتْهُمْلاِب ُمالْعاأ اوُهاو

  Artinya:“Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah

  dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dailah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

  (QS. Ali Imran (03):104):

  ۖ ُمُه اكِئٰالوُأاو ِراكْنُمْلا ِناع انْواهْ نا ياو ِفوُرْعامْلاِب انوُرُمْأاياو ِْيْاْلْا الَِإ انوُعْداي ٌةَّمُأ ْمُكْنِم ْنُكاتْلاو انوُحِلْفُمْلا

  Artinya:

  “Dan hendaklah kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yng mu’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

2. Unsur-Unsur Dakwah a.

  Subjek Dakwah Subjek dakwah adalah pelaku dakwah (da‟i atau

  communicator ). Subjek dakwah sangat menentukan keberhasilan

  aktivitas dakwah. Dalam hal ini, subjek dakwah harus mampu menjadi penggerak dakwah yang profesional agar pelaksanakan aktivitas dakwah dapat menemukan keberhasilan (Amin, 2009:13).

  Selain menjadi penggerak dakwah yang profesional, subjek dakwah dituntut untuk mempunyai kesiapan dalam hal penguasaan mat eri maupun terhadap metode, media, dan psikologi para mad‟u. hal ini dilakukan agar gerakan dakwah yang dilakukan dapat mencapai keberhasilan.

  b.

  Objek Dakwah Objek dakwah yaitu masyarakat sebagai penerima dakwah

  (

  mad’u, communicator, audience). Mad’u ialah individu atau

  kelompok yang sering disebut dengan jamaah yang sedang menuntut ajaran agama dari seorang da‟i (subjek dakwah)

  (Amin,2009:15). Masyarakat sebagai objek dakwah merupakan unsur yang sangat penting dalam kegiatan dakwah. Karena tanpa adanya objek dakwah, mustahil dakwah akan menemukan keberhasilan.

  Dalam hal ini seorang da‟i (subjek dakwah) dituntut untuk mengatahui karakter atau kepribadian

  mad’u sebagai penerima

  dakwah. Hal ini sangat penting untuk dilakukan agar pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh subjek dakwah bisa diterima dengan baik oleh mad’u (objek dakwah).

  c.

  Metode Dakwah Menurut Helmi dalam Amin (2009:95-96) secara etimologi, metode berasal dari bahasa Yunani metodos yang artinya cara atau jalan. Jadi metode dakwah jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan efisien.

  Metode dakwah (kaifiyah ad-

  da’wah, methode) yaitu cara-

  cara penyampaian dakwah, baik individu, kelompok, maupunmasyarakat luas agar pesan-pesan dakwah tersebut mudah diterima (Amin,2009:13).

  Dalam aktivitas dakwah sudah seharusnya seorang da‟i menggunakan metode dakwah yang tepat dan sesuai dengan kondisi para mad‟u sebagai penerima pesan-pesan dakwah.

  Berbagai pendekatan dakwah baik dakwah bi al-lisan,

  dakwah bi al-qalam (dakwah melalui tulisan, media cetak), maupun dakwah bi al-hal (dakwah dengan amal nyata, keteladanan) perlu dimodifikasi sedemikian rupa sesuai denagan tuntutan modernitas. Demikian pula dengan penggunaan metode dakwah hikmah, mauidzah hasanah, dan mujadalah (Amin, 2009:13).

  Perlu diterapkan penggunaan metode dakwah yang sesuai dengan situasi dan kondisi zaman di era sekarang, sebab aplikasi metode dakwah tidak cukup mempergunakan metode tradisioanal saja.

  d.

  Materi Dakwah Dalam istilah komunikasi, materi dakwah atau maddah ad-

  d

a’wa disebut dengan istilah message (pesan) (Amin, 2009:88).

  Materi dakwah adalah pesan-pesan dakwah Islam atau segala sesuatu yang harus disampaiakn subjek kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada di kitabullah maupun sunnah Rasul-Nya. Pesan atau materi dakwah harus disampaikan secara menarik, tidak monoton, dan lebih kreatif sehingga dapat merangsang objek dakwah untuk mengkaji lebih dalam tentang materi agama Islam dan meningkatkan kualitas pengetahua keislaman untuk pengalaman keagamaan objek dakwah. Selain itu, pesan-pesan dakwah yang akan disampaikan haruslah melihat kondisi sasaran objek dakwah. Hal ini dilakukan agar dapat diterima dengan baik oleh

  mad’u (Anshari dalam Amin, 2009:88).

  Menurut Amin (2009:89) secara konsteptual pada dasarnya materi dakwah tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok, yaitu: 1)

  Masalah Keimanan (Aqidah) Aqidah adalah pokok kepercayaan dalam agama Islam.

  Aqidah Islam disebut tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan. Tauhid adalah suatu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam agama Islam, aqidah merupakan I‟tiqad bathiniyyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman.

  Aqidah menyebarkan dan menanamkan pengertian aqidah islamiyyah berpangkal dari rukun iman yang prinsipil dan segala perinciannya. Enam rukun iman yaitu iman kepada Allah, iman ke pada malaikat-malaikat Allah, iman kepada kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari kiamat, dan iman kepada qadha dan qodar Allah. 2)

  Masalah Keislaman (Syariat) Syariat adalah seluruh hukum dan perundang-undangan yang terdapat dalam Islam, baik yang berhubungan manusia dengan Tuhan, maupun antar manusia sendiri. Dalam pesan syariah yang dianalisis adalah ibadah dan muamalah.

  Ibadah memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia. Semua ibadah ada dalam Islam meliputi: shalat, zakat, puasa, haji yang bertujuan untuk membuat roh manusia tidak lupa kepada Tuhannya dan menjadi lebih dekat lagi dengan Tuhannya. Dalam muamalah sendiri membahas tentang hubungan dalam keluarga yang merupakan satuan terkecil masyarakat yang anggota-anggotanya terikat secara batiniah dan hukum karena pertalian darah. Ikatan itu memberikan kedudukan tertentu kepada masing-masing anggota keluarga, kewajiban dan hak, serta tanggung jawab bersama.

3) Masalah Budi Pekerti (Akhlaqul Karimah).

  Akhlak adalah budi pekerti yang berarti perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku. Akhlak dalam aktivitas dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang.

  Akhlak menerangkan mengenai aqhlaq mahmudah dan akhlaq madzmumah dengan segala dasar, hasil dan akibatnya, diikuti oleh contoh-contoh yang telah pernah berlaku dalam sejarah.

  Pada dasarnya materi dakwah dapat disesuaikan ketika seorang da‟i menyampaikan materi dakwahnya kepada mad‟u. pokok-pokok materi dakwah yang disampaikan juga harus bisa melihat situasi dan kondisi mad‟u sebagai penerima dakwah.

  Dengan demikian, pesan-pesan dakwah yang berisikan materi dakwah tersebut akan dapat diteriman dengan baik oleh objek dakwah.

  e.

  Media Dakwah Kata media berasal dari bahasa latin, median, yang merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi yang berarti alat perantara (Amin, 2009:113).

  Robert Hanick, Dkk (1986) mendefinisikan media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi (Sanjaya, 2012:57).

  Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alat-alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, seperti filem, video, buku, televisi, kaset, radio, slide, dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut merupakan media yang digunakan untuk menyalurkan informasi yang akan disampaikan (Amin, 2009:113).

  Media dakwah (wasilah al-dakwah) adalah media atau instrumen yang digunakan sebagai alat untuk mempermudah sampainya pesan dakwah kepada mad‟u. Media ini biasanya dimanf aatkan oleh dai‟i untuk menyampaikan dakwahnya baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Di antara media dakwah yang masih digunakan oleh para da‟i saat ini adalah televisi, radio, surat kabar, majalah, buku, internet, video, kaset rekaman.

  Untuk mencpai dakwah yang efektif dan efisien, seorang da‟i harus sudah memiliki tujuan yang hendak dicapai. Da‟i harus mengorganisir komponen-komponen (unsur) dakwah secara baik dan tepat. Salah satu komonen adalah media dakwah.

  Menurut Subroto dalam Amin (2009:114), media dibagi menjadi dua, yaitu: 1)

  Nonmedia Massa

  a) Manusia; utusan, kurir, dan lain-lain.

  b) Benda; telepon, surat, dan lain-lain. 2)

  Media Massa

  a) Media massa manusia; pertemuan, rapat umum, seminar, sekolah, dan lain-lain.