Analisis Deskriptif Pesan Dakwah Dalam Komik 33 Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten

(1)

JAGA HATI BUKA PIKIRAN

KARYA VBI_DJENGGOTTEN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom,I)

Oleh:

ACHMAD NOFAL

NIM: 109051000136

JURUSAN KOMUNIKASIN DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M/1434 H


(2)

(3)

(4)

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil plagiat dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Jakarta, 28 April 2013 Peneliti,


(5)

i

Pikiran Karya Vbi_Djenggotten

Dakwah bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Banyak media yang dapat digunakan dalam melakukan aktivitas dakwah, salah satunya adalah media cetak. Komik merupakan bagian dari media cetak. Komik banyak diminati oleh berbagai kalangan. Berbeda dengan karya sastra lainnya, komik ini dikemas secara unik. Keberadaan komik tersebut bukan hanya untuk memberikan informasi tetapi juga sebagai media hiburan yang lucu dan dihiasi dengan gambar-gambar yang mendidik dan mengkritik.

Berdasarkan pernyataan di atas yang menjadi pertanyaan penelitian adalah: pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran? Dan pesan dakwah apa yang cenderung mendominasiisi Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran?.

Untuk meneliti isi pesan dalam komik Islami ini, peneliti meggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, dengan cara mengumpulkan data, disusun, dan disajikan. Kemudian peneliti menganalisis untuk menafsirkan arti dari data-data tersebut dengan menggambarkan keadaan sasaran apaa danya yang disusun sesuai dengan kerangka laporan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut perspektif masyarakat itu sendiri. Metode ini digunakan untuk mengkaji pesan-pesan dakwah dan mencari makna tertentu yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten.

Pada tahapan teknik analisis data, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini secara khusus dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam obyek penelitian. Maka dalam penulisan ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif yakni menuturkan, menafsirkan dan menganalisis sumber yang ada. Dalam Komik 33 Pesan Nabi ini yang dijadikan objek penelitian hanya 12 sub judul, karena judul-judul ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Setelah dilakukan penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat pesan-pesan dakwah yang dikalasifikasikan menjadi tiga pesan dakwah yaitu akidah, syariah, dan akhlak. Dalam 12 judul komik 33 Pesan Nabi Jaga Hati, Buka Pikiran.ini terdapat satu judul yang mengandung nilai-nilai aqidah. Kemudian terdapat delapan sub judul yang mengandung nilai-nilai akhlak. Dan terdapat tiga sub judul yang mengandung nila-nilai syari’ah. Kesemuanya disampaikan dengan alur cerita yang menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca dan diperkuat oleh hadits-hadits yang dikutip dari hadits-hadits shahih Bukhari Muslim.


(6)

ii

KATA PENGANTAR    

Alhamdulillah, puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat hidayah, taufik, dan karunianya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Deskriptif Pesan Dakwah dalam Komik 33 Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati, Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten”. Shalawat teriring salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam, pemimpin umat Islam baginda Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya yang istiqomah dalam menjalankan ajarannya.

Skripsi ini dibuat sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dengan segala kerendahan hati peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsiini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Olehkarena itu, sudah sepantasnya peneliti mengucapkan terimkasih sebesar-besarnya dan tak terhingga kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Drs. Wahidin Saputra, M.Ag selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik. Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Admimistrasi Umum. Drs. Study Rizal LK, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatulah, Jakarta.


(7)

iii

3. Umi Musyarrofah, MA. Selaku dosen pembimbing dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatulah, Jakarta. Terimakasih atas kesabaran, bimbingan, dan waktunya sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini.

4. Zakaria, M.Ag selaku dosen penasihat akademik kelas D Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan pengalaman berharga bagi peneliti.

6. Pemimpin dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Jakarta. Dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

7. Kedua orang tuaku, ayahanda tercinta Abullahis dan ibunda tercinta Fatmah yang tak kenal lelah berjuang dan selalu mendoakan peneliti sampai terselesaikannya skripsi ini.

8. Vebi Surya Wibawa penulis komik 33 Pesan Nabi, yang menjadi narasumber dalam penelitian ini. Terimakasih atas waktu, kesabaran, dan pengetahuannya. Maaf sering merepotkan dan sering mengganggu waktunya. Semoga kesuksesan menyertai disetiap langkahnya.

9. Untuk guruku tercinta Ust. Astar H. Zayadi yang telah memberikan ilmu dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. Saudaraku Ust. Ismail, MA yang telah mensupport dan tak henti-hrntinya memberikan nasihat kepada peneliti, guruku Dr. Helmi Yusuf, MA yang telah membuka


(8)

iv

pikiran peneliti dengan ilmu pengetahuannya sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

10.Sahabat-sahabatku seperjuangan khususnya KPI–D yang telah memberikan keceriaan dalam hari-hari peneliti. Terimakasih atas solidaritasnya yang begitu besar.

11.Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Pada intinya peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian.

Akhirnya, saat ini penulis hanya bisa membalas dengan doa. Peneliti berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun para pembaca. Peneiliti .mengakui masih banyak sekali kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan untuk menyempurnakannya.

Jakarta, 28 April 20013


(9)

v

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...………. 5

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ……… 6

D. Metodologi Penelitian ………... 7

E. Tinjauan Pustaka ………... 11

F. Sistematika Penulisan ……… 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis Deskriptif ………. 14

B. Pengertian Hadis ……… 15

C. Pesan Dakwah ……… 20

1. Pengertian Pesan Dakwah ……… 20

2. Materi dakwah ………..…………... 23

D. Komik ………. 29

1. Pengertian Komik ………. 29

2. Jenis-jenis Komik ………. 33

BAB III GAMBARAN UMUM KOMIK 33 PESAN NABI A. Biografi Vbi_Djenggotten ………. 39

B. Karya-karya dan Penghargaan Vbi_Djenggotten ………. 45

C. Sinopsis Komik 33 Pesan Nabi ………. 48

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Pesan akhlak yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran ……… 49

B. Pesan syari’ah yang paling dominan yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran ………... 72

C. Pesan aqidah yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran ………... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

1

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah adalah sebuah kata yang sarat dengan makna. Ia merupakan suatu kewajiban syar’i sekaligus kewajiban ijtima’i (sosial masyarakat). Yang ditegakkan secara pribadi ataupun bersama-sama (amal jama’i). Dakwah merupakan suatu usaha dalam mengubah situasi kepada yang lebih baik dan sempurna. Berkenaan dengan aktivitas dakwah, pada hakikatnya dakwah itu ditujukan kepada makhluk manusia sebagai individu dan sebagai masyarakat.1

Dakwah juga merupakan suatu kegiatan komunikasi. Karena komunikasi dari segi bahasa berasal dari kata "Communicare" yang bermakna penyampaian atau

pemberitahuan yang dilakukan baik secara perorangan (individu) atau kelompok yang ingin mempengaruhi orang lain. Makna tersebut, merupakan dari tujuan dakwah sebenarnya, yaitu berusaha mempengaruhi orang lain ke arah yang baik.

Setiap individu muslim dianggap sebagai komunikator agama atau da’i (pendakwah) di mana diwajibkan untuk menyampaikan ajaran Islam sesuai kadar kemampuan masing-masing. Tanggung jawab ini menjadi suatu tugas yang penting, sehingga Rasulullah SAW dalam satu hadisnya yang sangat popular yaitu “ و ينع اوغلب

ةيأ ول “ yakni menuntut setiap muslim menyampaikan sesuatu darinya walau pun

hanya satu ayat. Simbolik walau pun hanya satu ayat menunjukkan pentingnya kebenaran ajaran agama disampaikan dengan baik berdasarkan prinsip-prinsip

1


(11)

komunikasi yang digariskan oleh Al-Qur’an. Karena salah satu faktor keberhasilan dakwah Rasulullah SAW adalah ketepatan bahasa yang digunakan dalam mengkomunikasikan ajaran yang dibawanya.

Dewasa ini kita mengenal sebuah istilah baru dalam dunia jurnalisitk dengan sebutan; jurnalistik da’wah atau jurnalistik Islami. Istilah yang dipopulerkan oleh Asep Syamsul M. Romly, dalam bukunya “Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah bil Qalam” menjelaskan tentang sebuah keharusan da’wah yang diorganisir lewat media tulis menulis seperti buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain.2

Istilah lain yang kemudian dimunculkan adalah da’wah bil qalam. Asep Kusnawan dalam bukunya “Berdakwah Melalui Tulisan” menyebutkan istilah itu dengan merujuk kepada setiap aktifitas yang berbasis penulisan di media apapun. Ia melihat bahwa da’wah melalui tulisan merupakan bagian integral dari bidang kajian dakwah. Ia adalah salah satu unsur dakwah yaitu media dakwah. Karena Ia merupakan media maka ukuran utama penggunaannya adalah keefektifan dan keefesienan. Semakin efektif dan efesien suatu media, maka ia akan semakin dipertimbangkan orang lain untuk menjadi pilihan. Oleh karena itulah tulisan dipandang sebagai sesuatu yang efektif untuk menyampaikan pesan da’wah.3

Dalam pelaksanaanya dakwah harus dinamis dengan perkembangan zaman. Terlebih lagi ketika masyarakat dihadapkan pada persoalan keterbatasan waktu, maka berdakwah tidak hanya terbatas melalui ceramah di atas mimbar. Tetapi berdakwah bisa dilakukan dengan bantuan media apa saja. Termasuk berdakwah melalui media

2

Asep Syamsul M. Romly, Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah bil Qalam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 35-36.

3


(12)

cetak. Dan media cetak beragam bentuknya ada yang berbentuk tabloid, koran, buku ataupun majalah.

Dengan menggunakan media-media massa seperti itu, dakwah tidak hanya memiliki audiens yang lebih luas, tetapi juga memiliki nilai kekekalan yang lebih. Sebuah buku atau majalah dapat dibaca bertahun-tahun setelah penulisnya meninggal.4 Begitu juga dengan sebuah komik sebagai salah satu bagian dari media cetak. Komik yang berada dalam media cetak biasanya disebut dengan komik strip. Keberadaannya dalam media cetak komik sangat penting karena melalui komik itu sendiri media cetak bisa memberikan informasi diberbagai bidang dan menjadikannya sebagai wahana kritik sosial.

Komik adalah gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca. Komik memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk meletakkan gambar demi gambar sehingga membentuk alur cerita.5

Kehadiran komik dalam ranah komunikasi dan seni visual sudah menjadi heboh karena keunikannya. Masyarakatpun ternyata mampu menerima dengan baik. Hal ini kontras sekali dengan riwayat perjalanan komik yang dahulu dicap sebagai media perusak moral dan etika generasi muda. Bahkan, kehadirannya dibatasi dan ditekan oleh para eksekutor yang tidak mengerti akan kedahsyatan seni visual ini.

4

Ulil Amri Syafri, dkk., Da’wah Mencermati Peluang dan Problematika (Jakarta. STID Mohammad Natsir Press. 2007), h. 178.

5

Indiria Maharsi, KOMIK Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: KATA BUKU. Cet 1. 2011), h. 4.


(13)

Namun saat ini ketika wacana yang dimiliki masyarakat semakin meluas dan merujuk pada perspektif global dan tingkat pemahaman intelektual serta keterbukaan informasi yang makin meluas maka media unik yang bernama komik ini mendapat simpati masyarakat.6

Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten ini merupakan media cetak yang bernafaskan Islam, dengan menampilkan berbagai cerita yang beralurkan pada hadis shahih Bukhari dan Muslim. Komik ini merupakan komik terbaru dari karya Vbi_Djenggotten setelah sukses meluncurkan komik pertamanya yang berjudul 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut. Selain itu, komik ini merupakan komik Best Seller dan mendapatkan penghargaan

dengan meraih penulis dan buku komik/novel grafis terfavorit, Goodreads-Indonesia

pada tahun 2012.

Keberadaan komik ini bukan hanya untuk memberikan informasi, tetapi juga sebagai media hiburan yang lucu sekaligus mendidik dengan menggambarkan perilaku yang Islami dari alur cerita yang ada. Cerita-cerita dari komik hadis ini selalu mengutip dari hadis-hadis Shahih Bukhari dan Muslim. Komik hadis ini merupakan satu cara baru belajar Islam dengan asyik, menyenangkan dan tidak membosankan. Butir-butir hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, diterjemahkan dalam bahasa komik yang segar, dalam kisah yang kontekstual dalam kehidupan masyarakat Indonesia sekarang, meliputi segi sosial, politik, maupun budaya.

6


(14)

Sebuah terobosan besar untuk membumikan dan memasyarakatkan hadis Nabi, sekaligus memancing kreativitas berijtihad umat Islam. Di zaman modern ini, Islam harus diajarkan dengan cara-cara baru agar sesuai dengan jiwa generasi masa kini. Komik sebagai media pembelajaran memang baru belakangan ini diperkenalkan. Kekuatan visual komik niscaya menjadi nilai tambah yang membuat penyampaian pesan melalui media ini memiliki efek yang baik. Melalui unsur visual itu pula mempermudah dalam proses pemaknaan tentang teks.

Komik Islami ini sangat relevan dengan kehidupan pada zaman modern ini yang tak lepas dari berbagai macam kesulitan hidup. Komik Islami ini mengandung pesan akidah, syari’ah, dan akhlak yang sangat menggugah pembaca untuk mengambil banyak hikmah. Salah satu pengobatan yang manjur, adalah memperkaya kekuatan ruhani. Dan komik Islami ini bisa menjadi salah stau cara.untuk memperkaya kualitas ruhani. Dari sinilah peneliti termotivasi untuk menulis skripsi yang di latar belakangi dari permasalahan di atas dengan menjadikan sebuah judul :

“Analisis Deskriptif Pesan Dakwah dalam Komik 33 Pesan Nabi Volume 2: Jaga Hati, Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian dan memberi arah yang tepat dalam pembatasan masalah ini sehingga tidak terlalu meluasnya pembahasan, maka dalam hal ini di buat pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi dengan mengambil 12 tema yang menyangkut 12 hadis. Karena peneliti melihat dalam 12 tema ini merupakan kejadian yangsering terjadi disekeliling kita. Sehingga 12 tema ini sangat


(15)

relevan dengan kehidupan sekarang ini. Dalam tiap-tiap tema pada konteks pesan-pesan dakwah dari kategori Aqidah, Akhlak, dan Syari’ah yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

2. Perumusan Masalah

Untuk memudahkan mencari solusi dalam perumusan masalah dari penelitian ini, maka perumusan masalah dibagi dalam sub-sub pokok masalah berupa susunan pertanyaan yang telah disiapkan sebagai berikut:

a. Pesan akhlak apa yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran?

b. Pesan syari’ah apa yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran?

c. Pesan aqidah apa yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah;

a. Untuk mengetahui pesan akhlak apa saja yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

b. Untuk mengetahui pesan syari’ah apa saja yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

c. Untuk mengetahui pesan aqidah apa saja yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.


(16)

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat menjadi sebuah kajian yang menarik dalam menempatkan komik sebagai salah satu media dakwah dan memberikan konstribusi bagi pengembangan penelitian Ilmu Dakwah sebagai ilmu alat

bantu utama pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi khususnya jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah wawasan bagi para teoritis, praktisi, dan pemikir dakwah dalam mengemas nila-nilai Islam menjadi kajian yang menarik dan memberikan motivasi bagi pelaksana dakwah melalui tulisan yang salah satunya dengan komik Islami.

D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Untuk meneliti pesan dalam komik Islami ini, peneliti meggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Penelitian kaualitatif adalah sebuah penelitian yang menyajikan kritik terhadap teori positivisme. Penelitian kualitatif lebih banyak melihat kepada pendekatan fenomenologi. Sehingga dalam penelitian, lebih banyak menekankan kepada proses sosial.

Penelitian deskriptif adalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak menceritakan dan menjelaskan hubungan, dan tidak menguji hipotesis. Deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel. Pada hakikatnya metode


(17)

deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat (central tandency) atau ukuran

sebaran (dispersion).7

Menuurut Moleong dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif,

mengatakan bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.8

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut perspektif masyarakat itu sendiri. Metode ini digunakan untuk mengkaji pesan-pesan dakwah dan mencari makna tertentu yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran karya Vbi_Djenggotten.9

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dan objek penelitian ini adalah tempat memperoleh data. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran Karya Vbi_Djenggotten. Dan sebagai objek penelitiannya adalah pesan-pesan yang terdapat dalam komik baik secara tersirat (kontekstual), maupun tersurat (tekstual).

7

Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 41

8

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007), h. 6.

9

Imam Suprayogo Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), cet. Ke-1. h. 9.


(18)

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk meperoleh data yang diinginkan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah metode yang digunakan peneliti untuk mengamati atau melakukan pengindraan langsung terhadap suatu kondisi, situasi, proses, aktivitas dan perilaku yang dianggap peneliti dapat digunakan sebagai data pelengkap. Observasi atau pengamatan langsung merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan untuk jenis penelitian kualitataif.10

Observasi dilakukan dengan membaca dan mengamati setiap paragraf dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

b. Wawancara

Wawancara (interview), Yakni suatu metode pengumpulan berita, data,

atau fakta di lapangan. Wawancara dalam suatu penelitian bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-pendirian itu, merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi.11

Prosesnya bisa dilakukan secara langsung dengan bertatap muka langsung (face to face) dengan narasumber. Namun, bisa juga dilakukan dengan tidak

langsung seperti melalui telepon, internet atau surat (wawancara tertulis) untuk

10

Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi : Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h. 186.

11

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif; Aktualisasi Metodoiligis ke Arah Ragam Varian Kontemporer (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), cet. Ke-3. H. 64.


(19)

mendapatkan informasi dari narasumber. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada Vbi_Djenggotten melalui wawancara tidak langsung yaitu dengan menggunakan E-mail.

c. Dokumentasi

Langkah selanjutnya ialah mengolah hasil temuan atau data, melalui tinjauan kembali berkas-berkas yang telah terkumpul. Seluruh data tersebut seperti buku-buku penelitian, buku dakwah, buku komunikasi, buku hadis, dan buku-buku komik, serta data tentang komik yang didapat dari internet nantinya akan dipaparkan dengan didukung oleh beberapa hasil temuan studi pustaka yang kemudian dianalisis.

4. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah analisa data. Pada tahapan teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara mengumpulkan data, disusun, dan disajikan. Kemudian peneliti menganalisis untuk menafsirkan arti dari data-data tersebut dengan menggambarkan keadaan sasaran apa adanya yang disusun sesuai dengan kerangka laporan.


(20)

Analisis data kualitatif merupaka upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, kemudian memilah-milahnya menjadi satuan yang bisa dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.12

Adapun langkah-langkah peneliti dalam menganalisa data adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi.

b. Mentransfer isi pesan dakwah yang terkandung dalam Komik 33 Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati, Buka Pikiran dalam bentuk tulisan. c. Mengkalsifikasi serta menganalisa isinya, dan dikemas dalam bentuk

laporan yang sistematis.

E. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelusuran koleksi skripsi pada Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian mengenai analisis media cetak memang sudah banyak yang diteliti khususnya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi., diantaranya adalah seperti :

12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung; PT Remaja Rosdakarya. 2007), h. 248.


(21)

1. Analisis isi pesan dakwah dalam nomik (novel-komik) karya Ali Muakhir yang

diteliti oleh Syajarotul Zuhriyah 2007. Dalam penelitian ini secara garis besar terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori pesan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq. 2. Analisis isi pesan dakwah dalam komik rubrik hikmah Republika edisi

Juli-Oktober 2009 yang diteliti oleh Kiki Maulana. Dalam penelitian ini komik

dijadikan sebagai subjek penelitiannya. Akan tetapi, komik yang digunakan merupakana komik strip yang dimuat dalam koran Republika. Secara garis besar terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori pesan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlaq. Metode yang digunakan adalah analisis isi kuantitatif dengan menggunakan tiga juri (coder).

3. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Perempuan Berkalung Sorban Karya

Abidah El-Khalieqy yang diteliti oleh Siti Rizkiyah Kamilah 2010. Dalam

penelitian ini pesan dakwah yang cendrung dalam novel ini adalah pesan Syari’ah. Metode yang digunakannya adalah kuantitatif dengan menggunakan tiga orang juri/koder.

Namun, dari hasil penelusuran ini tidak membuat peneliti berhenti untuk melanjutkan penelitian ini. Karena, ada beberapa hal yang peneliti anggap sebagai kelebihan sekaligus pembeda dari penelitian yang lain. Salah satu perbedaannya adalah penelitian ini bukan novel ataupun komik strip, tetapi pada comic book yang di

dalamnya membahas hadis-hadis shaih Bukhari dan Muslim. Selain itu, pada penelitian sebelumnya semua menekankan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.


(22)

F. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini lebih sistematis, peneliti menyusun penulisan skripsi ini dengan lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab, yaitu:

BAB I Penulis akan menjabarkan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Penulis akan menjelaskan tentang Analisis Deskriptif, Pengertian Hadis, Pengertian Pesan, Pengertian Pesan dakwah, Materi Dakwah, Pengertian Komik dan Jenis-jenisnya.

BAB III Penulis akan menuliskan Gambaran Umum Komik 33 Pesan Nabi Volume 2 Jaga Hati, Buka Pikiran yang terdiri dari Biografi Vbi_djenggotten, Karya-karya Vbi_Djenggotten, Perjalan Komikus Vbi_Djenggotten, dan sinopsis komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

BAB IV Temuan dan Analisis Data, di dalamnya berisikan tentang pesan akhlak yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran, pesan syari’ah yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, dan pesan aqidah yang terkandung dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran.

BAB V Penulis akan menguraikan tentang kesimpulan isi pesan dakwah dalam komik 33 Pesan Nabi: Jaga Hati, Buka Pikiran dan berisikan saran-saran sebagai masukan yang membangun bagi para pembaca komik dan juga lampiran-lampiran yang didapat oleh peneliti.


(23)

14

A.Pengertian Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.1

Analisis deskriptif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut M. Nazir bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk:

1. Mengumpulkan inferensi actual secara rinci, dengan melukiskan gejala yang ada

2. Mengumpulkan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek yang berlaku 3. Membuat perbandingan atau evaluasi

1

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2008), h. 20.


(24)

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan ketentuan pada waktu yang akan dating

Ciri lain metode deskriptif adalah menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah prilaku. Mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya dengan suasana alamiah dimaksudkan bahwa peneliti terjun kelapangan.2

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Biasanya metode deskriptif ini menggunakan metode survey.3

B. Pengertian Hadis

Kata hadits berasal dari bahasa Arab yakni Al-hadis, bentuk jamaknya

adalah al-ahaadis, al-hidsan dan al-hudsan. Dari segi bahasa hadis mempunyai

beberapa arti, yaitu :

a. Baru (Jadid), lawan dari terdahulu (Qadim).

b. Dekat (Qarib), lawan dari jauh (Ba’id).

c. Warta Berita (Khabar), sesuatu yang dipercakapkan atau dipindahkan

seseorang kepada orang lainya. Hadits yang bermakna khabar ini

2

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1984), h. 24

3

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 35


(25)

dihubungkan dengan kata tahdis yang berarti riwayat, ikhbar

(mengkhabarkan).4

Hadits yang jamaknya ahadits memiliki padanan kata yang cukup beragam.

Dari sisi bahasa, hadis dapat diartikan baru sebagai lawan dari kata qadim (yang

berarti lama, abadi, dan kekal). Pengistilahan hadis sebagai ucapan, perbuatan, taqrir

dan hal ihwal tentang Nabi Muhammad SAW dimaksudkan untuk membedakan hadis dengan Al-Qur‟an yang diyakini kaum ahlu sunnah wa al-jama’ah sebagai firman Allah yang Qadim. Ibnu Mas‟ud berkata: “sebaik-baik hadis adalah kitab Allah

(Al-Qur’an) dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad (Hadis)”.5

Kata ahadits merupakan jamak yang tidak menuruti qiyas dan jamak yang

syad-inilah yang dipakai jamak hadis yang bermakna khabar dari Rasulullah SAW. Oleh karena itu, hadis-hadis Rasul dikatakan ahadits al Rosul bukan yang lainnya.

Ada juga yang berpendapat ahadits bukanlah jamak dari hadis, melainkan merupakan

isim jamaknya. Dalam hal ini, Allah juga menggunakan kata hadis dengan arti

khabar, dalam firman-Nya;

 

 







“Maka hendaklah mereka mendatangkan khabar yang sepertinya jika

mereka orang yang benar” (QS. At-Thur; 34).

Makna sunnah menurut ulama hadits sangat luas mencakup segala aspek kehidupan Nabi semenjak lahir hingga wafat. Hadits mengandung empat macam unsur, yakni perkataan, perbuatan, pernyataan, dan sifat-sifat atau keadaan-keadaan

4

Muhammad Ahmad dan M. Mudzakir, Ulumul Hadits (Bandung: Pustaka Setia, 2004), h. 11.

5

Yusuf Saefullah dan Cecep Sumama, Pengantar Ilmu Hadits (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), h. 1-2.


(26)

Nabi Muhammad SAW yang lain, yang semuanya hanya disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW saja, tidak termasuk hal-hal yang disandarkan kepada sahabat dan tidak pula kepada tabi'in.6 Pemberitaan tentang empat unsur tersebut yang

disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW disebut berita yang marfu',7 yang

disandarkan kepada para sahabat disebut berita mauquf,8 dan yang disandarkan

kepada tabi'in disebut maqthu’'.9

Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam perkataan dimaksud adalah perkataan dari Nabi Muhammad SAW. Namun sering kali kata ini mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan

sunnah sehingga berarti segala perkataan, perbuatan, ketetapan maupun persetujuan

dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum dibawah Al-Qur‟an.

Menurut bahasa, kata Sunnah memiliki arti jalan yang lurus dan perilaku

terbiasa, baik terpuji maupun tercela. Orang Arab mentasybihkan (menyerupakan) perilaku terbiasa dengan air yang mengalir, karena berkesinambungannya bagian-bagian dari aliran air itu pada satu arah jalan, sehingga seakan air yang mengalir itu

6

Idri, Studi Hadits (Jakarta: Kencana, 2010), h. 3

7

Marfu adalah Hadits yang sandarkan terhadap Nabi Muhammad SAW dari ucapan, perbuatan, taqrir, dan sifat Beliau.

8

Mauquf merupakan hadits yang disandarkan kepada Sahabat, berupa ucapan, perbuatan atau Taqrir.

8

Sedangkan Maqthu’ adalah perkataan, perbuatan atau taqrir yang disandarkan kepada tabi`in atau orang yang berada pada tingakat dibawahnya.

9

Abbas Mutawali Hammadah, Sunnah Nabi Kedudukannya Menurut Al-Qur’an (Bandung: Gema Risalah Press, 1997), h. 20-21.


(27)

merupakan satu kesatuan.10 Pada surat al-Kahfi ayat 55, terdapat kata sunnah dalam

arti bahasa seperti di atas. Allah SWT berfirman:

                                 

“Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk Telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.” (QS. Al-Kahfi:55).

Musahadi Ham dalam bukunya Evolusi Konsep Sunnah mengemukakan

bahwa sunah merupakan tata cara atau praktik aktual yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga mentradisi, sehingga dapat dikatakan bahwa sunah merupakan hukum tingkah laku. Tingkah laku yang dimaksud adalah tingkah laku dari para pelaku yang

sadar, yang dapat “memiliki” aksi-aksi. Sebuah sunah tidak hanya merupakan sebuah hukum tingkah laku sebagaimana yang terdapat dalam benda-benda alam, tetapi juga merupakan sebuah hukum moral yang bersifat normatif. Artinya „keharusan‟ moral adalah sebuah unsur yang dapat dipisahkan dari pengertian sunah.

Yusuf Qordowi dalam bukunya Al-Madkhal Lidirasatis Sunah

An-Nabawiyyah yang diterjemahkan oleh A.Najiullah mengemukakan bahwa sunah

merupakan kebiasaan atau cara yang baik atau buruk yang diikuti, di mana baik dan buruknya tersebut tergantung pada sifat atau peng-idhafatan (penggabungan kata

sunah dengan kata sesudahnya).11

.

11


(28)

Sunah bisa juga diartikan sebagai hal–hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik berupa ucapan, perbuatan, maupun taqrir (persetujuan). Sehingga dengan

demikian maka as-sunnah itu pertama bisa berupa; as-sunnah al–qauliyah (ucapan) adalah hadis–hadis Rasulullah yang berupa ucapan di dalam berbagai tujuan dan permasalahan. Kedua, berupa as-sunnah al-fi’liyah (perbuatan), yaitu perbuatan Rasulullah SAW. Seperti melakukan shalat wajib dengan tata caranya atau cara pelaksanaan ibadahnya. Ketiga, bisa berupa as-sunnah at-taqririyah (persetujuan)

yaitu perbuatan para sahabat Nabi yang disetujui oleh beliau, baik berupa perbuatan sahabat ataupun ucapannya. Ungkapan persetujuan Nabi tidak mesti dengan penyataan secara lisan, tetapi dengan cara membiarkannya saja sudah dianggap persetujuan dan dapat juga dikatakan beliau tidak melarang dan tidak juga menganjurkan.12

Yusuf Qardhawi mengungkapkan bahwa Rasulullah merupakan sumber hukum kedua bagi Islam setelah Al-Qur‟an. Al-Qur‟an merupakan undang-undang yang membuat pokok-pokok dan kaidah-kaidah mendasar bagi Islam, yang mencakup bidang akidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan adab sopan santun.

Sunah (hadits) merupakan penjelasan teoritis dan praktis bagi Al-Qur‟an. Oleh karena itu, kita harus mengikuti dan mengamalkan hukum-hukum dan pengarahan yang diberikan oleh sunah Rasulullah SAW, dan menaati perintah Rasulullah adalah wajib. Selain itu, hadits merupakan mubayyin (penjelas) bagi

12

Persetujuan Nabi dengan membiarkannya seperti, dalam suatu jamuan makan, sahabat Khalid bin Walid menyajikan makanan daging biawak dan mempersilahkan kepada Nabi untuk menikmatinya bersama para undangan. Rasulullah SAW menjawab, "Tidak (maaf). Binatang ini tidak terdapat di kampung kaumku, aku jijik padanya!" Kata Khalid: "Segera aku memotongnya dan memakannya, sedang Rasulullah saw. melihat kepadaku." (HR Bukhari dan Muslim).


(29)

Qur‟an, seseorang tidak akan bisa memahami Al-Qur‟an apabila tidak memahami dan menguasai hadis. Begitu juga menggunakan hadits tanpa Al-Qur‟an, akan kehilangan arah, karena Al-Qur‟an merupakan dasar hukum pertama yang di dalamnya berisi garis-garis besar syari‟at Islam.13

Setiap kaum Muslimin dimanapun mereka berada akan selalu menyadari pentingnya al-sunnah dalam sistem keagamaanya. Sangat sulit untuk mengatakan

adanya sebagian kaum muslim yang tidak mengakui eksistensi hadis sebagai rujukan hukum Islam. Bagaimana mungkin seseorang dapat melaksanakan shalat tanpa ada contoh fi’li Nabi dalam melaksanakan shalat. Sedangkan fi’li Nabi merupakan salah satu bentuk dari hadis. Al-Qur‟an memang memerintahkan shalat, tetapi Al-Qur‟an tidak menjelaskan bagaimana tata cara shalat. Dengan demikian Al-Qur‟an memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.14

C. Pesan Dakwah

1. Pengertian Pesan Dakwah

Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan ini merupakan seperangkat simbol baik verbal maupun non verbal yang mengandung perasaan, nilai, gagasan, yang dimaksud oleh sumber. Pesan yang dimaksud dalam komunikasi dakwah adalah sesuatu yang disampaikan da’i kepada mad’u. Dalam istilah komunikasi pesan juga disebut dengan message,

13

Sohari Sahrani, Ulumul Hadits (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h.. 33.

14

Yusuf Saefullah dan Cecep Sumama, Pengantar Ilmu Hadits (Bandung: Pustaka Bani Quraisy. 2004), h. 17.


(30)

content, atau informasi. Pesan dakwah bisa disampaiakan dengan tatap muka atau

dengan menggunakan sarana media.15

Dakwah menurut etimologi atau bahasa, berasal dari bahasa Arab yaitu

da’a-yad’u-da’watan, yang artinya mengajak, menyeru, memanggil. Warson

Munawwir menyebutkan kata dakwah artinya adalah memanggil (to call),

mengundang (to invite), mengajak (to summom), menyeru (to propose),

mendorong (to urge), dan memohon (to pray).16

Dakwah menurut terminologi atau istilah adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar dalam menyampaikan pesan-pesan agama Islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankannya dengan baik dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan media dan cara-cara tertentu.17

Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur’an, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang

15

Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 97-98

16

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 1.

17


(31)

lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini, Ia harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek.18

Berkenaan dengan aktivitas dakwah, pada hakikatnya dakwah itu ditujukan kepada makhluk manusia sebagai individu dan sebagai masyarakat.19 Dakwah merupakan suatu kegiatan komunikasi massa

Islam yang memiliki cirri khas dengan menyebarkan (menyampaikan) informasi kepada pendengar, pemirsa atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT (Al-Qur‟an dan Hadis Nabi). Pada dasarnya agama sebagai kaidah dan sebagai perilaku adalah pesan (informasi) kepada warga masyarakat agar berperilaku sesuai dengan perintah dan larangan Tuhan. Hal itu berarti bahwa semua proses komunikasi Islami harus terikat pada norma-norma agama Islami.20

Islam merupakan agama dakwah, yakni agama yang selalu mendorong penganutnya untuk selalu aktif melakukan kegiatan dakwah. Karena, maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan dengan kegiatan dakwah yang dilakukannya. Di dalam Al-Qur‟an Allah menyebut kegiatan dakwah dengan Ahsanul Qoul. Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa dakwah

menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam.21 Tanpa

adanya dakwah Islam tidak mungkin bisa berkembang, karena dalam kehidupan Rasulullah sangat erat dengan kegiatan dakwah. Begitu juga yang dikembangkan oleh para sahabat, dan para penerus beliau.

Pesan dakwah yang disampaikan da’i kepada mad’u menjadi suatu hal yang penting dalam berdakwah. Pesan dakwah menurut Mustofa Bisri dalam bukunya Saleh Ritual Saleh Sosial mengatakan bahwa pesan dakwah

18

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan masyarakat (Bandung: Mizan, 2001), h. 194.

19

Hasanuddin Abu Bakar, Meningkatkan Mutu Da’wah (Jakarta: Media Da‟wah, 1999), h. 1.

20

Andi Abdul Muis, Komunikasi Islam (Bandung: PT Remaja Rosdakarya OFFSET, 2001), h. 5.

21

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 240.


(32)

mengandung pengertian segala pernyataan yang berupa seperangkat lambing yang bermakna yang disampaikan untuk mengajak manusia agar mengikuti ajaran Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.22

Isi dari aktivitas dakwah yang disampaikan oleh seorang da‟i

(communicator) kepada mad‟u (comunican) dalam proses dakwah adalah pesan-pesan (message) suci. Pesan-pesan-pesan dakwah itu sendiri sebagaimana yang digariskan oleh Al-Qur‟an adalah berbentuk pertanyaan maupun pesan (risalah) Al-Qur‟an dan Sunah baik tertulis maupun lisan.23

2. Materi Dakwah

Materi dakwah (Maddah Ad-Da’wah) menjadi salah satu unsur dakwah yang sangat mempengaruhi proses dakwah. Materi dakwah adalah pesan-pesan dakwah Islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada dalam Kitabullah maupun Sunah Rasul-Nya. Pesan-pesan dakwah yang disampiakan adalah pesan-pesan yang berisi ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur‟an dan Hadis.24 Secara

umum, pesan dakwah dapat dikelompokkan menjadi: A. Pesan Akidah

„Aqidah (ةدْيقعْلا) menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata

al-‘aqdu (دْقعْلا) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (قْيثْوَّلا) yang berarti kepercayaan

atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (ماكْحإْا) yang artinya mengokohkan

22

Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial (bandung: Mizan, 1995), h. 28

23

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 148.

24


(33)

(menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah (ةَوقب طْبَّلا) yang berarti mengikat dengan kuat.25

"Al-‘Aqdu" (ikatan) lawan kata dari al-hallu (penguraian, pelepasan).

Dan kata tersebut diambil dari kata kerja: „Aqadaha-Ya'qiduhu (mengikatnya), „Aqdan (ikatan sumpah). Allah SWT berfirman:

                                                                                     

"Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).”

(Al-Maa-idah : 89).

Aqidah menurut istilah yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

25

Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pengertian Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Di akses pada hari Senin 28 Januari 2013, pada pukul 08.20 WIB dari http://almanhaj.or.id/pengertian-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jamaah.


(34)

Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau perasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya di atas hal tersebut.26

Menurut Zainal Arifin dalam bukunya Islam Aqidah dan Syari’ah, aqidah merupakan ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedangkan pengertian aqidah dalam agama adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id.

Aqidah merupakan suatu yang dianut oleh manusia dan diyakininya, apakah berwujud agama atau lainnya. Aqidah atau agama yang dimaksud di sini adalah agama Islam. Jadi, orang-orang yang mengambil dalil dalam aqidahnya selain dari Al-Qur‟an dan As-Sunnah yang shahih bukanlah orang Islam, sekalipun Ia mengaku agama Islam.27 Dalam konteks aqidah, materi

dakwah meliputi Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat-Nya, Iman kepada Kitab-kitab-Nya, Iman kepada Rasul-rasul-Nya, Iman kepada Hari Akhir, Iman kepada Qadha dan Qadhar.

26

Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Definisi Aqidah. Di akses pada hari Senin 28 Januari 2013, pukul 08.21 WIB dari http://alislamu.com/aqidah/683-definisi-aqidah.html.

27

Zainal Arifin Djamiris, Islam Aqidah dan Syari’ah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1996), h. 19.


(35)

B. Pesan Syari‟ah

Secara etimologis kata syariat, (ةعيّش) berasal dari kata syara’a )عّش) yang berarti jalan ke tempat keluarnya air untuk minum atau tempat lalu air di

sungai. Dalam perkembangannya, kata syari‟ah digunakan orang Arab untuk

konotasi jalan lurus ( ةميقّسملا ةقيّطلا ).

Kata syariat tersebut mengandung arti jalan yang lurus dan jelas

menuju kebahagiaan hidup. Syari‟at merupakan peraturan-peraturan yang diciptakan Allah agar manusia berpegang kepada aturan-Nya dalam berhubungan kepada Allah, saudara sesama Muslim, sesama manusia, dan hubungan kepada seluruh alam.28

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Jaatsiyah ayat 18, yang berbunyi:                        

“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat

(peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak

mengetahui.” (QS. Al-Jaatsiyah: 18).

Kata syari‟at dalam ayat di atas, identik dengan agama yang

mengandung arti mengesakan Allah, mematuhi dan mengimani utusan-Nya, kitab-kitab-Nya, hari pembalasan, dan mentaati segala sesuatu (perintah dan, atau larangan Allah) yang membawa seseorang menjadi muslim dalam arti sesungguhnya.

28

Sjaich Mahmoud Sjaltout, Al-Islamu “aqidah Wa Syari’ah. Penerjemah Bustami A. Gani dan Hamdany Ali (Jakarta: Bulan Bintang. 1967), h. 22-23


(36)

Menurut Zainal Arifin dalam bukunya Islam Aqidan dan Syariah,

syari‟ah adalah apa-apa yang disyari‟atkan atau diharuskan oleh agama atau yang lainnya kepada seseorang untuk dilaksanakan, berupa peraturan-peraturan dan hukum-hukum sebagai manifestasi atau konsekuensi dari aqidah tersebut.

Syari‟ah Islam adalah segala sesuatu yang disayari‟atkan Allah

terhadap semua hamba-Nya, berupa sunnah atau peraturan-peraturan dan hukum-hukum untuk dilaksanakan dan diamalkan sebagai perwujudan, manifestasi dan konsekuensi dari aqidah yang dianut, yaitu aqidah Islam.29

Menurut Mahmûd Syaltût, syariat adalah ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Allah atau hasil penalaran atas dasar ketentuan tersebut, untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan umat manusia, baik dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan umat manusia; sesama muslim atau non muslim, maupun dengan alam sekitarnya.30

Definisi di atas juga menunjukkan, bahwa syariat sebagai ketentuan yang mengatur persoalan-persoalan amaliah. ketentuan-ketentuan hukum

yang secara langsung ditetapkan oleh Syâri‟ (Allah dan Rasul-Nya di dalam Al-Qur`an dan Sunah). Ketentuan-ketentuan tersebut bersifat abadi dan tidak berubah, karena tidak ada yang punya wewenang merubahnya kecuali Allah.31

29

Zainal Arifin Djamiris, Islam Aqidah dan Syari’ah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1996), h. 19-20.

30

Djazuli, Ilmu Fiqh Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam (Jakarta: Kencana. 2005), h. 3-4.

31

Djazuli, Ilmu Fiqh Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam (Jakarta: Kencana. 2005), h. 3.


(37)

Pesan syari‟ah yang menjadi bagian dari materi dakwah meliputi ibadah

thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji, serta mu‟amalah. C. Pesan Akhlak

Kata akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar dari kata

akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabi‟at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah

(peradaban yang baik), dan bisa juga ad-din (agama).32

Menurut Ibnu Miskawaih akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Akhlak menurut Imam Al-Ghazali ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa, dan pada jiwa itu timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melakukan pertimbangan fikiran.33

Jiwa manusia merupakan sumber dan pangkal dari segala perbuatan dan kelakuannya. Jika jiwa seseorang baik maka segala perbuatan dan amalnya akan baik juga. Sebaliknya jika jiwanya jelek dan busuk maka segala amal perbuatannya akan jelek dan buruk pula.

Sabda Rasulullah SAW :

“Dari 'Amir dari Abdullah bin Nu'man bin Basyir r.a. beliau berkata:" Saya mendengar Rasulallah bersabda," sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang subhat (samara-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap subhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara subhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang

32

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cet-9, 2010), h. 1.

33


(38)

menggembala hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, perbuatan seseorang dan amalnya merupakan cermin dari apa yang terkandung di dalam dirinya. Dan jiwa itu adalah sesuatu yang tidak dapat dilihat, diraba dan diketahui oleh manusia, maka kelakuan lahiriah dari seseorang yang menandakan baik-buruknya isi hati dan jiwanya.

Karena luasnya ajaran Islam maka setiap da‟i harus selalu berusaha

dan terus menerus mempelajari dan menggali ajaran Islam serta mencermati tentang situasi dan kondisi sosial masyarakat, sehingga materi dakwah dapat diterima oleh objek dakwah dengan baik. Dalam hal ini pesan akhlak yang menjadi bagian dari materi dakwah meliputi akhlak terhadap Allah SWT, akhlak terhadap makhluk yang meliputi akhlak kepada manusia, diri sendiri, tetangga, masyarakat lainnya, dan sebagainya.34

D. Komik

1. Pengertian Komik

Komik berasal dari bahasa Yunani yaitu Komikos yang artinya sesuatu

yang lucu dan berhubungan dengan komedi atau diartikan juga sebagai sebuah buku atau gambar yang terdiri dari komik strip. Komik strip merupakan cerita melalui gambar-gambar yang terpisah, dimana setiap karakter gambar

34


(39)

berkelanjutan dengan gambar yang lain disertai dengan dialog dalam gambar.35

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Secara umum, komik sendiri sering diartikan dengan cerita bergambar dalam majalah, suratkabar, atau dapat pula berbentuk buku, yang pada umumnya mudah dicerna dan lucu, dan ada pula yang menampilkan cerita-cerita serius. Tujuan utama komik adalah sebagai hiburan dalam bentuk bacaan ringan, meski cerita yang disajikan beberapa diantaranya relatif panjang, namun tidak selalu terkait dengan pesan-pesan moral tertentu. Namun secara umum, komik terdiri dari teks dan gambar dan hal ini menjadi ciri utama komik dibanding media serupa lainnya.36

Maestro komik Will Eisner pada tahun 1986, membuat buku yang berjudul Comics and Sequential Art, dalam buku ini Eisner mendefinisikan

komik sebagai Sequential Art yakni susunan gambar dan kata-kata untuk

menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide. Kemudian pada sepuluh tahun berikutnya (1996) Will Eisner menerbitkan sebuah buku yang berjudul

35

Setiawan G. Sasongko, Kartun Sebagai Media Dakwah (Jakarta: Sisma Digi Media, 2005), h. 53.

36

Mangozie, Komik sebagai Media Komunikasi Visual. Di akses pada hari Senin 21 Januari 2013, pada pukul 10.28 WIB dari http://mangozie.net/.


(40)

Graphic Storytelling. Dalam buku ini Eisner memaknai komik sebagai tatanan

gambar dan balon kata yang berurutan, dalam sebuah komik.

Menurut Scott McCloud seni Squential dan komik merupakan gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca. Dengan demikian, komik memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk meletakkan gambar demi gambar sehingga membentuk alur cerita.

Kata comic dalam bahasa Inggris memiliki pengertian yang sama

dengan kata komik dalam bahasa Indonesia yang memang sering menyerap bahasa-bahasa lain. penyerapan kata tersebut diubah dan sisesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Dalam perjalanan sejarah komik di Indonesia muncul

istilah „tjergam‟ yang merupakan kepanjangandari „tjerita bergambar‟. Istilah

ini mengekor penyebutan dalam ranah sastra yaitu cerpen atau cerita pendek dan cerbung atau cerita bersambung, bahkan muncul IKASTI atau Ikatan Seniman Tjergamis Indonesia yang hadir pasca peristiwa Oktober 1965. Dengan demikian pada masa sejarah komik di Indonesia penyebutan tjergam

sebenarnya lebih dikenal dan diakui oleh para pelaku seni pada waktu itu.37

Dalam konteks perannya sebagai media komunikasi, komik turut berperan dalam merepresentasikan aspek-aspek kehidupan sosial sebuah masyarakat. Adegan-adegan komik yang menggelitik biasanya malah mampu

37

Indiria Maharsi, KOMIK Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: KATA BUKU, 2011), Cet. Ke-1, h. 4.


(41)

menyuguhkan gambaran atas realitas dengan sangat akurat. Namun persoalan representasi bukan sesuatu yang mudah. Penggambaran tokoh dan adegan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam perannya untuk merepresentasikan realitas. Sebuah seni yang melakukan kritik tentunya membutuhkan keterampilan yang memadai yaitu mengubah realitas real (realitas pertama) menjadi realitas yang direpresentasi (realitas kedua). Dalam proses representasi inilah muncul apa yang disebut dengan praktik penandaan (signifying practices).38

Pada tahun 1965 komik Indonesia mengalami pergesaran nilai. Cerita tentang anak muda banyak bermunculan. Adegan yang berbau pornografi memenuhi panel-panel komik. Kemudian, pada tahun 1967 hanya komik yang lulus sensor dan boleh terbit. Kini komik di Indonesia lebih banyak dibuat oleh Jepang. Kualitas gambar yang bagus dan alur cerita yang menarik membuat Jepang bisa mendominasi komik-komik di dunia. Namun, para kartunis Indonesia sekarang sudah bisa jeli dan bisa menuangkan ide-ide dengan tema yang lebih menarik. Dengan komik juga mereka bisa bercerita tentang kejadian-kejadian yang sedang terjadi dan juga bisa membuat kritik-kritik yang lebih bisa diterima dan mudah dimengerti dengan gambar seperti komik.39

38

Mangozie, Komik sebagai Media Komunikasi Visual. Di akses pada hari Senin 21 Januari 2013, pada pukul 10.28 WIB dari http://mangozie.net/.

39

Marcel Bonnef, Komik Indonesia. Penerjemah Rahayu S. Hidayat (Jakarta: KPG, 1998), h. 43.


(42)

2. Jenis-jenis Komik

Menurut Bonneff, komik dibedakan menjadi dua kategori berdasarkan bentuknya, yaitu komik bersambung (comic strips) dan buku komik (comic

books). Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya muncul novel grafis, yakni

komik kompilasi yang menggabungkan beberapa cerita yang berlainan dalam satu buku dan juga muncul pula web comic atau komik online.40

1. Komik Strip (Comic Strips)

Istilah komik strip merujuk kepada komik yang terdiri dari beberapa panel saja dan biasanya muncul di surat kabar ataupun majalah. Komik jenis ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu :

a. Komik Strip Bersambung

Komik strip bersambung merupakan komik yang terdiri dari tiga atau empat panel yang terbit dalam surat kabar atau majalah dengan cerita yang bersambung dalam setiap edisinya. Cerita dan gambar yang menarik dari komik ini menjadikan para pembaca harus terus menerus membeli media massa itu untuk mengetahui kelanjutan dari cerita komik tersebut.

Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disodorkan dalan

tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor/banyolan atau cerita yang serius yang asik untuk disimak setiap periodenya hingga tamat.

40

Indiria Maharsi, KOMIK Dunia Kreatif Tanpa Batas (Yogyakarta: KATA BUKU. Cet 1, 2011), h. 15.


(43)

Contoh:

1. Panji Koming di surat kabar Kompas

2. Gibug (Komik Potongan yang dijadikan buku saku) b. Kartun Komik

Kartun adalah sebuah gambar lelucon yang muncul di media massa yang biasanya hanya berisi humor semata tanpa membawa kritik sosial apapun. Namun ada juga yang mengungkapkan masalah sesaat secara ringkas namun tajam dan humoris sehingga tidak jarang membuat pembaca tersenyum.41

Komik strip kategori ini adalah komik yang hanya terdiri dari tiga atau empat panel yang merupakan alat protes dalam bentuk banyolan. Kadang juga dijuluki sebagai petuah melalui gambar. Comic Strips

kategori ini dikenal juga sebagai Comic Cartoon atau kartun komik.

Kartun komik merupakan susunan gambar yang biasanya terdiri dari tiga sampai enakm panel yang berisi tentang komentar yang bersifat humor tentang suatu peristiwa atau masalah yang sedang aktual.42

Komik ini hanya berupa satu tampilan saja, dimana didalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan tulisan- tulisan. Biasanya komik tipe kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan editorial (kritikan) atau politik (sindiran) yang mana dari gambar tersebut

41

Mangozie, Komik sebagai Media Komunikasi Visual. Di akses pada hari Senin 21 Januari 2013, pada pukul 10.28 WIB dari http://mangozie.net/.

42

Dewa Putu Wijana, Kartun, Studi Tentang Permainan Bahasa (Yogyakarta: Ombak, 2003), h. 11.


(44)

dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya.

Contoh:

Bisa dilihat pada surat kabar maupun majalah dimana suka menampilkan gambar kartun/karikator dari sosok tokoh tertentu yang maknanya sebagai kritikan dan sindiran bahkan terkadang dikemas dengan lucu serta menghibur.

2. Buku Komik (Comic Book)

Buku komik adalah komik yang disajikan dalam bentuk buku yang tidak merupakan bagian dari media cetak lainnya. Kemasan comic book

ini lebih menyerupai majalah dan terbit secara rutin. Buku komik yang pertama kali muncul adalah The Funnies pada tahun 1929. Kemudian

bermunculan komik buku yang diterbitkan oleh DC Comics yang pada perkembangan selanjutnya menjadi penerbit komik terbesar di dunia.43

Alunan gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini

acap kali disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku Komik berisikan 32 halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48 halaman dan 64 halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan,

43


(45)

dan lain-lain. Buku Komik seperti ini bisa kamu dapatkan di toko-toko buku atau toko-toko komik maupun lapak-lapak.44

Buku Komik (Comic Book) itu sendiri terbagi lagi menjadi:

a. Komik Kertas Tipis (Trade Paperback)

Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu lebar dan besar. Walau berkesan tipis namum bisa juga dikemas dengan menggunakan kualitas kertas yang baik/bagus sehingga penampilan/penyajian buku ini terlihat menarik. Apalagi dengan gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat digemari.

Contoh:

1. Gundala, Godam, Si Buta Dari Gua Hantu, Lamaut 2. Kapten Bandung, Caroq, Gina

3. Komik-komiknya Marvel dan DC Comics (luar negeri). b. Komik Majalah (Comic Magazine)

Buku komik berukuran seperti majalah, biasanya menggunakan tipe kertas yang tebal dan keras untuk sampulnya. Dengan ukuran yang besar tersebut tentunya dengan misalkan 64 halaman bisa menampung banyak gambar dan isi cerita.

44

Yukomikus, Komik Sebagai Media Pembelajaran. Di akses pada hari tanggal Kamis 31 Januari 2013, pada pukul 09.45 WIB dari http://yukomikus.wordpress.com/2012/07/10/komik-sebagai-media-pembelajaran/.


(46)

Contoh:

1. Tintin (luar negeri) 2. Lucky Luke (luar negeri) 3. Asterik/Obelik (luar negeri) c. Komik Novel Grapis (Graphic Novel)

Istilah Graphic Novel pertama kali dikemukakan oleh Will

Eisner. Nama ini dipakai untuk karyanya yang berjudul „A Contract

With God‟ tahun 1978. Yang membedakan antar Graphic Novel

dengan komik lainnya adalah pada tema-tema yang lebih serius dengan panjag cerita yang hamper sama dengan novel dan ditujukan bagi pembaca yang bukan anak-anak. Istilah ini juga untuk menghilangkan kesan bahwa komik adalah suatu media yang dicap murahan.45

Biasanya isi ceritanya lebih panjang dan komplikasi serta membutuhkan tingkat berpikir yang lebih dewasa untuk pembacanya. Isi buku bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga dalam bentuk seri atau cerita putus.

d. Komik Online (Webcomic)

Komik ini menggunakan media internet dalam publikasinya. Dengan memakai situs web maka komik jenis ini hanya menghabiskan biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak. Komik ini muncul seiring dengan munculnya cyberspace di dunia teknologi.46

45

Dewa Putu Wijana, Kartun, Studi Tentang Permainan Bahasa (Yogyakarta: Ombak, 2003), h. 18.

46


(47)

Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buletin, media Internet bisa dijadikan sebagai sarana untuk mempublikasikan komik-komik. Dengan menyediakan situs web maka para pengunjung/pembaca dapat menyimak komik, karena media Internet jangkauan pembacanya lebih luas dari pada media cetak. Komik Online bisa dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan komik-komik dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak.


(48)

39

A. BiografiVbi_Djenggotten

Vbi_djenggotten merupakan salah satu komikus yang berlatar belakang arsitektur tetapi memiliki kecintaan pada dunia komik dan ilustrasi. Ia mencoba memberikan warna baru dalam dunia komik Indonesia, dengan selalu mempertimbangkan pesan dan nilai moral yang ingin disampaikan. Ia juga mencoba membuka sebuah paradigma, bahwa komik bukan melulu bacaan picisan.1 Untuk

mengetahui lebih jauh, peneliti akan menuliskan Curriculum Vitae Vbi_djenggotten

sebagai berikut:

Curriculum Vitae Vbi_djenggotten:

Nama : Veby Surya Wibawa

Nama Pena : Vbi_djenggotten

Tempat & Tanggal lahir : Malang, 25 Februari 1982

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Jayasrani VIII / 7C-16 Malang

Agama : Islam

Status : Menikah

Pendidikan : Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya Malang

Pekerjaan : Architect, set designer

HP. : 08155509609

Email : vbi_djenggotten@yahoo.com

Website : www.haltebikumiku.com.2

1

Picisan merupakan karya sastra yang bercerita tentang percintaan yang jalan ceritanya sudah bisa ditebak dengan akhir yang bahagia meski banyak tantangan dan kendala yang dihadapi oleh para tokoh dalam roman tersebut.

2

Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten @yahoo.com. Pada tanggal 7 Februari 2013.


(49)

Pengalaman Kerja Vbi_Djenggotten

1. Junior Architect , CV. Tatas Spectra, Ambon (Maret-Mei 2006). 2. Junior Architect, PT. Karya Kresna, Surabaya (Juni-Oktober 2006). 3. Set Designer, ANTV, Jakarta (Oktober 2006-Maret 2012)

4. Komikus Profesional, Malang( Sejak 2009)

5. Telah mengerjakan beberapa pekerjaan ilustrasi dan sampul untuk majalah serta buku (Sejak 2010).

Vbi_djenggotten merupakan nama pena dari Veby Surya Wibawa, ia dilahirkan di Malang, 25 Februari 1982. Dibesarkan hingga dewasa di kota kelahiran, membuatnya dekat dan akrab dengan budaya lokal. Ia peka pada perhatian lokal, seperti pendidikan, lingkungan sosial, urbanisasi, perdagangan komersial, pasar tradisional, dan bahkan kebiasaan lokal, dan ia menuangkan observasinya ke dalam karya. Tidak hanya pada karyanya, namun juga pada setiap cerita yang ia tulis. Ini tergolong unik mengingat Veby memiliki gelar arsitek, dan tak punya latar belakang seni komik secara formal.3

Setelah mengenyam pendidikan di arsitektur Brawijaya Malang, Ia menimba pengalaman di Sidoarjo, Ambon, dan Surabaya. Ia menggeluti dunia kerja sebagai Junior Architect, CV. Tatas Spectra, Ambon pada bulan Maret-Mei tahun 2006. Kemudian pada bulan Juni-Oktober tahun 2006, ia bekerja sebagai Junior Architect, PT. Karya Kresna, Surabaya.4

Veby sekarang singgah di Jakarta menggeluti dunia desain panggung di sebuah stasiun televisi Swasta Nasional, beraktifitas sebagai arsitek dan ilustrator lepas. Kerinduannya kepada ekspresi coretan tangan bebas dituangkan dalam bentuk komik

3

Surjorimba Suroto, http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mvd/idindex.htm, di akses pada hari Rabu, 13 Februari 2013, pada pukul 05.43 WIB.

4

Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten @yahoo.com. pada tanggal 17 Februari 2013 pukul 15.47 WIB.


(50)

strip, yang bisa diakses di www.jamurkomik,blogspot.com mendapatkan nominasi

grafis terbaik, dan telah beberapa kali diminta cetak ulang.5

Berawal dari ketertarikannya akan komik Lagak Jakarta-nya Benny-Mice di tahun 1997, Vebi Surya Wibawa alias Vbi Djenggotten yang saat itu masih duduk di bangku SMU Negeri 1 Malang, tergerak keinginannya untuk ngomik. Ketika kebanyakan komikus memulai cintanya dari usia sangat muda, pengalaman Veby berbeda. Ketika mereka masih berpacaranlah yang menginspirasinya dan memberi dukungan untuk membuat komik secara serius. Ketika kebanyakan orang berusaha untuk mengimitasi gaya manga,6

Ia lebih nyaman dengan gaya kartunnya. Kepala bulat besar, dengan rambut juga bulat melingkar, menjadi khas Veby. Ia berlatih setiap hari, meski hanya satu-dua jam, untuk menyempurnakan teknik dan mencari bentuk gayanya.7

Lulusan Universitas Brawijaya Malang jurusan Arsitektur ini, baru kesampaian menjadi mrmbuat komik pada tahun 2007 dan memulai debutnya lewat Aku Berfacebook Maka Aku Ada. Judulnya sendiri terinspirasi dari ″Cogito ergo sum″,8 kutipan terkenal dari Descartes, filsuf asal Perancis. Jejaring sosial telah

menjadi fenomena dimanapun, termasuk Indonesia. Ia telah merubah cara orang berkomunikasi, dan cara orang mengekspresikan dirinya. Hari ini siapapun bisa

5

Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten @yahoo.com. Pada tanggal 7 Februari 2013.

6

Kata Manga, merupakan bahasa Jepang yang diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai komik. Di luar Jepang, kata Manga digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang

7

Surjorimba Suroto, http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mvd/idindex.htm di akses pada hari Rabu, 13 Februari 2013, pada pukul 05.43 WIB.

8

Cogito ergo sum adalah sebuah ungkapan yang diutarakan oleh Descartes, seorang filsuf ternama dari Perancis. Artinya adalah: "aku berpikir maka aku ada". Maksudnya kalimat ini membuktikan bahwa satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah keberadaan seseorang sendiri. Keberadaan ini bisa dibuktikan dengan fakta bahwa ia bisa berpikir sendiri.


(51)

mempromosikan dirinya sendiri. Kita menjadi manusia pemasaran, dan produknya adalah diri kita sendiri. Facebook adalah satu dari sekian banyak alat untuk melengkapi proses kehidupan. Bukan kehidupan itu sendiri. Komik ini mendapatkan penghargaan dengan Nominasi Komik/Novel Grafis Terbaik, Goodreads-Indonesia

2009.

Ini adalah beberapa topik yang diangkat Veby dalam karya pertamanya. Hasil observasinya bukan yang pertama dalam industri ini, namun buku ini menandai karya Veby yang sudah matang. Berawal dari buku ini pembaca dengan mudah dapat megenali bahwa karya seni ini adalah milik Veby.9

Jika karya pertamanya adalah hasil observasi lingkungannya, ″Married With Brondong″ dapat dipertimbangkan sebagai otobiografinya. Setelah berhasil mencapai keinginannya dengan meluncurkan Komik Aku Berfacebook Maka Aku Ada, Ia terus mengembangkan bakat komiknya. Dalam proses pembuatan komik kedua ini, Ia berkolaborasi dengan Istri tercintanya Mira Rahman dan sukses menghasilkan komik keduanya yang berjudul Married With Brondong. Buku ini

membawa kembali ke hari-hari mereka pertama bertemu. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa ini hanyalah sebuah kenangan biasa, namun setelah menyelesaikannya pembaca akan menyadari bahwa kisah si penulis dapat terjadi pada siapa saja.

Veby mengambil sudut pandang sebagai suami yang usianya lebih muda dari istrinya. ″Brondong″ adalah istilah pergaulan yang berarti pacar atau suami yang

9

Surjorimba Suroto, http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mvd/idindex.htm di akses pada hari Rabu, 13 Februari 2013, pada pukul 05.43 WIB.


(52)

lebih muda. Ini bukanlah suatu hubungan yang mulus karena tradisi sulit menerima pasangan dengan suami yang jauh lebih mudah. Veby berpendapat, bahwa situasinya (istri lebih tua daripada suami) bukanlah masalahnya. Adalah niat suci dalam perkawinan, dan bagaimana mencapai tujuannya. Masalah ini telah diselesaikan dalam Islam sekitar 14 abad yang lalu, Ketika Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah yang jauh lebih tua. Komik keduanya ini juga meraih penghargaan yang

sama yaitu Nominasi Komik/Novel Grafis Terbaik, Goodreads-Indonesia 2010.

Sudah jelas, dalam dua buku yang pertama ini Veby ingin menyebarkan arti Islam melalui pendekatan unik. Ia mengkritik mereka yang menggunakan media interaksi sosial untuk aktualisasi diri. Dia berbagi pengalaman pribadi ketika adat istiadat tak dapat menerima kehidupan yang bertentangan dengan nilai masyarakat. Veby ingin membuka pikiran pembaca bahwa ajaran Islam bersifat universal, dan dia percaya seni komik adalah seni yang dapat diterima dan efektif dalam menyampaikan pesan. Sebagian pembaca non-Muslim sangat menyukai dan berpendapat bahwa isinya sangat up-to-date, dan tidak melihatnya sebagai hubungan eksklusifnya dengan

Islam.10

Kedua komik pertamanya tidak terlalu religi. Ketika itu ia mencoba bereksperimen lagi dengan benar-benar mengarahkannya tentang agama. Ketika Ia membaca buku hadits yang diberikan mertuanya, setelah membaca buku hadits tersebut ternyata Islam tidak separah itu, tidak seradikal itu juga. Masih banyak penjelasan yang mungkin kurang diekspos ke orang banyak. Dari situlah Ia mencoba

10

Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten @yahoo.com. Pada tanggal 7 Februari 2013 Pukul 15.43 WIB.


(53)

transformasikan ke dalam bentuk komik. Dan ternyata banyak orang yang menerimanya. Banyak orang yang awalnya merasa berat ketika membaca buku hadits-hadits yang tebal, ketika ketemu komik ini akhirnya mereka mau baca (buku hadits-hadits). Bagi orang lain komik ini merupakan sebuah jembatan, dan bagi Veby ini juga jembatan yang selama ini dianggap berat dan old shool (klasik). Ia mencoba

menjembatani itu ke dalam sebuah bentuk yang ringan yang sepenafsirannya.

Dalam buku ketiganya, ″33 Pesan Nabi″ secara eksplisit menyebarkan ajaran

Islam. Dia mengambil ribuan hadits riwayat Imam Muslim dan Bukhari, memilih 33 buah hadits yang paling relevan dalam kehidupan sehari-hari, dan megadaptasinya dalam kisah kehidupan sehari-hari. Menggunakan bakatnya dalam membuat hadits lebih mudah dipahami, dia menulis fiksi, berdasarkan pengalaman yang mungkin terjadi pada semua orang, jadi pembaca dapat lebih mudah mengerti. Kisah yang dinarasikan dengan baik dan meyentuh, dialog yang lucu, dan seni kartun menjadikan buku ini mahakaryanya.

Dalam ″33 Pesan Nabi″ kita dapat melihat Veby menguasai seni dan teknik komik. Dia melengkapi karyanya dengan landscape dan setting, dan tetap kita dapat mengenali coretannya sangat Indonesia: pakaiannya, kehidupan sehari-hari, sandal, transportasi, interior rumah, arsitektur bangunan, perabotan rumah tangga, batik dan kerajinan tangan, bahkan profesi tradisional seperti penjual sate, tukang becak, dan pedagang kaki lima. Singkat kata, unsur-unsur ke-Indonesia-an ada dalam hampir setiap halaman.

Dengan gaya kartun, komik-komiknya sarat akan kritik sosial, baik tentang pemerintah, masyarakat, hingga persoalan agama. Dan yang terbaru,


(54)

komik 33 Pesan Nabi: Jaga Mata, Jaga Telinga, Jaga Mulut yang merupakan

tafsiran-visual ala Vbi atas 33 hadits Nabi. Bukan tanpa tantangan, komik tersebut menuai kritik terkait larangan menggambar dalam Islam yang ia tanggapi lewat situs Halte Bikumiku di:

http://haltebikumiku.com/news/view/3/ketika-saya-ditanya-hukum-menggambar-dalam-islam. 11

B. KARYA-KARYA DAN PENGHARGAAN VBI_DJENGGOTTEN 1. KARYA-KARYA VBI_DJENGGOTTEN

Komik Kompilasi:

a. Cergam Kampungan, Enak Bangets (Gajah Jambon, 2010)

b. Kompilasi Berkah & Bencana Motor (Nalar, 2011)

c. Paragokil 1 (Gradien Mediatama, 2010)

d. Paragokil 2 (Gradien Mediatama, 2011)

e. Paragokil 3 (Gradien Mediatama, 2012)

f. Yang Penting Rating (Gradien Mediatama, 2012).12

Komik Solo/Duo:

a. Aku Berfacebook Maka Aku Ada (terbit indie, 2009, diterbitkan kembali

dengan judul Mangan Gak Mangan Penting Eksis, Gradien Mediatama,

2011)

11

Surjorimba Suroto, http://www.goethe.de/ins/id/lp/prj/mic/mii/mvd/idindex.htm di akses pada hari Rabu, 13 Februari 2013, pada pukul 05.43 WIB

12

Wawancara pribadi dengan Veby Surya Wibawa melalui E-mail Vbi_djenggotten @yahoo.com. Pada tanggal 7 Februari 2013.


(1)

(2)

Wawancara Melalui Email Narasumber : Vebi Surya Wibawa (Vbi_Djenggotten) Pada Tanggal 7 Februari 2013

1. Kenapa komik ini dinamai dengan 33 pesan nabi?

33 Pesan Nabi, ini usulan dari penerbit,(berangkat dari judul komik pertama) karena waktu itu, setelah dihitung ternyata memang ada 33 hadis Bukhari-Muslim, yang ditransformasi dalam bentuk komik (saya benar-benar tidak menghitung waktu kirim naskah)

2. Apa maksud dari Jaga Hati, Buka Pikiran pada nama komik ini?

Memang dalam komik ini emang berusaha menampilkan "pergulatan batin" seseorang ketika terjun dalam realita keseharian masyarakat. Realita yang terjadi bertentangan dengan apa yang diyakini. Ujian hati adalah ketika hendak memilih, apa yang harus dilakukan. Dengan membuka "akal-pikiran" terhadap rahmat Allah dalam segala hal, inshaAllah semua akan dimudahkan :)

3. Dua komik pertama bang Vebi mengangkat tema-tema populer. Mengapa beralih ke tema reliji (33 Pesan Nabi)?

Yang dua komik pertama sebenarnya agak reliji, tapi nggak eksplisit. Baru yang sekarang saya mencoba eksperimen lagi yang benar-benar eksplisit tentang agama. Ketika saya baca buku hadits dari mertua, ternyata Islam nggak separah itu, nggak seradikal itu juga. Ternyata banyak penjelasan yang mungkin kurang diekspos ke orang banyak. Nah, dari situ saya coba transformasikan ke dalam bentuk komik. Dan alhamdulilah banyak orang yang


(3)

menerima. Banyak yang awalnya merasa berat ketika membaca buku hadits-hadits yang tebal, ketika ketemu komik ini akhirnya mereka mau baca (buku hadits). Bagi mereka ini sebuah jembatan, bagi saya ini juga jembatan yang selama ini dianggap berat dan old shool (klasik). Saya mencoba menjembatani itu ke dalam sebuah bentuk yang ringan. Yang sepenafsiran saya.

4. Bagaimana bang Vebi memilih hadis-hadis yang dijadikan sebagai alur cerita dalam komik vol 2?

Kalo pilihan hadisnya, Saya lihat dulu dari fenomena yang ada, lalu saya coba lihat hadisnya gimana. Kadang krbalik juga, hadisnya apa, waktu saya lihat fenomenanya kok ada yang gak cocok, baru saya coba bikin komiknya.

5. Butuh waktu brapa lama bang vebi membuat komik vol 2 ini?

kalo membuat volume 2 ini sekitar 9 bulan-an, ada lowong-lowong di tengah.

6. Apa perbedaannya dengan vol 1?

Kalo perbedaan dari volume 1, yang kedua lebih terasa personal, karena beberapa kisah diinspirasi dari pengalaman pribadi, jadi sudut pandang orang pertama

7. Siapa segmen pembaca komik tersebut?

Segmen awal sebenarnya semua kalangan, nggak cuma kaum santri. Cuma kebanyakan, sampai sekarang jadi salah satu koleksi sekolah agama (pesantren -red). Padahal sebenarnya nggak cuma buat kalangan pesantren saja. Nggak

orang Islam pun bisa baca juga, untuk kenal, “ini lho, Islam kaya begini”.


(4)

8. Pesan apa yang ingin disampaikan dalam komik vol 2 ini?

Kalo yang kedua lebih dominan menyampaikan pesan aqidah.

9. Adakah kritikan miring terhadap komik vol 2?

kalo kritik miring, mmm... terkait hukum menggambar sendiri, ada yang mengharamkan, memang tidak bisa disalahkan, dia punya dasar sendiri, saya juga punya dasar, kira-kira demikian

10.Selain menoreh dalam karya tulisan, adakah yang bang vbi lakukan untuk mensyiarkan hadis atau syariat Islam lainnya?

Sementara ini, ruang gerak saya masih dalam tataran komik, berusaha sesuai yang saya bisa, belum memanfaatkan media lain

Narasumber


(5)

COVER KOMIK 33 PESAN NABI VOL: 2 JAGA HATI, BUKA PIKIRAN KARYA VBI_DJENGGOTTEN


(6)