Pembelajaran kontekstual dalam rangka peningkatan siswa dalam mengikuti pendidikan agama Katolik (PAK) di SMPK Angelus Custos I Surabaya Jawa Timur - USD Repository
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM RANGKA
PENINGKATAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK)
DI SMPK ANGELUS CUSTOS I SURABAYA
JAWA TIMUR
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Marianus Wele
NIM: 041124021
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
F A K U L T A S K E G U R U A N D A NI L M U P E N D
I D
I K A N F A K U L T A S K E G U R U A N D A N
I L M U P E N D
I D
I K A N F A K U L T A S K E G U R U A N D A N
I L M U P E N D
I D
I K A N U N
I V E R S
I T A S S A N A T A D H A R M A U N
I V E R S
I T A S S A N A T A D H A R M A U N
I V E R S
I T A S S A N A T A D H A R M A
Y O G Y A K A R T A
Y Y O O G G Y Y A A K K A A R R T T A A
2
2
8
8
2
8
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM RANGKA
PENINGKATAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK)
DI SMPK ANGELUS CUSTOS I SURABAYA
JAWA TIMUR
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Marianus Wele
NIM: 041124021
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
F A K U L T A S K E G U R U A N D A NI L M U P E N D
I D
I K A N F A K U L T A S K E G U R U A N D A N
I L M U P E N D
I D
I K A N F A K U L T A S K E G U R U A N D A N
I L M U P E N D
I D
I K A N U N
I V E R S
I T A S S A N A T A D H A R M A U N
I V E R S
I T A S S A N A T A D H A R M A U N
I V E R S
I T A S S A N A T A D H A R M A
Y O G Y A K A R T A
Y Y O O G G Y Y A A K K A A R R T T A A
2
2
8
8
2
8
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada: Almarhum Bapak dan Ibu saya sebagai teladan menjadi pendidik bijaksana,
Kongregasi Para Frater Bunda Hati Kudus sebagai komunitas religius yang membentuk saya menjadi religius pendidik, para guru SMPK Angelus Custos I Surabaya Jawa Timur sebagai pendidik dan mitra kerja dalam perutusan dan panggilanku, dan seluruh peserta didik yang senantiasa memberikan inspirasi hidup.
MOTTO
“Tuhan Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau.”
(Yoh 21:17)
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2 September 2008 Penulis,
Marianus Wele
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Marianus Wele NIM : 041124021
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM RANGKA PENINGKATAN
MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN AGAMA
KATOLIK (PAK) DI SMPK ANGELUS CUSTOS I SURABAYA JAWA
TIMURBeserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta. Pada Tanggal, 27 September 2008. Yang menyatakan Marianus Wele
ABSTRAK
Judul skripsi PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM RANGKA
PENINGKATAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) DI SMPK ANGELUS CUSTOS
I SURABAYA JAWA TIMUR dipilih berdasarkan kondisi riil di lapanga n
sekitar proses pembelajaran. Proses pembelajaran hanya sebatas menyampaikan atau memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses pembelajaran belum mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam seluruh proses pembelajaran. Proses pembelajaran disamakan dengan pabrik yang lebih mengutamakan hasil. Guru kurang memahami proses pembelajaran kekinian, dan kurang memahami psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan siswa. Selain itu, materi yang dikuasai cenderung stagnan. Kondisi ini berdampak pada kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran PAK. Berdasarkan kondisi tersebut, penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membantu para guru di SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur khususnya guru PAK agar mendapatkan gambaran baru dalam membangun proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual.
Pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimanakah para guru mampu melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran, dan pendekatan pembelajaran macam apakah yang dapat membantu para guru dalam mendesain pembelajaran yang dapat diminati oleh siswa. Dalam rangka mengkaji permasalahan dalam skripsi ini penulis memerlukan studi pustaka agar memperoleh pemikiran untuk direfleksikan sehingga memperoleh gagasan yang dapat dipergunakan sebagai sumbangan pendekatan pembelajaran kontekstual bagi para guru PAK di SMPK Angelus Custos I, Surabaya, Jawa Timur. Di samping itu untuk menge tahui kondisi riil apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pendidikan agama Katolik di SMPK Angelus Custos I Surabaya, penulis melakukan penelitian menggunakan metode survei.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran PAK. Dengan demikian pendekatan pembelajaran kontekstual bertujuan untuk membantu para guru agar dapat mengaitkan pelajaran dengan kenyataan peserta didik, untuk mendorong peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga mampu menemukan makna, untuk mengaitkan makna pelajaran dengan kenyataan hidup, dan untuk menerapkan makna yang ditemukan dalam hidup sehari- hari. Oleh karena itu, para guru perlu mengetahui dan memahami pendekatan pembelajaran kontekstual. Untuk keperluan itu penulis menawarkan satu program pengembangan pendekatan pembelajaran kontekstual dan penerapannya.
ABSTRACT
Thesis en titled CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING IN
ORDER TO IMPROVE STUDENTS’ ENTHUSIASM IN FOLLOWING
CATHOLIC EDUCATION SUBJECT IN SMPK ANGELUS CUSTOS I
SURABAYA EAST JAVA is selected based on real condition in the field of
learning process. The learning process is only limited to convey or transfer knowledge from the teacher to the students. The learning process does not encourage the students to be actively involved in the entire learning process. Leraning process is equel to a factory that focuses on its result. Teacher does not understand the latest learning process, does not comprehend students education and developmental psychology. Besides, subject material mastery tends to be stagnant. This condition affects to the insufficient of students’ enthusiasm in following Catholic Education subject. Based on the situation, then the thesis is intended to assist the teachers in SMPK Angelus Custos I Surabaya, East Java specifically Catholic Education teachers to have new figure in developing learning process by using contextual learning approach.
The fundamental matter questions in this thesis are how teachers are able to involve their students in the learning process and what kind of learning approach is able to assist the teachers in designing the learning preferred by the students. In order to study those matters, the writer needs books study to obtain ideas to be reflected. Therefore, he/she obtain ideas which are able to be used as contribution in contextual learning approach for the Catholic Education teachers of SMPK Angelus Custos I Surabaya, East Java. Beside knowing the real condition whether or not the contextual learning can improve the students’ enthusiasm in following Catholic Education subject in SMPK Angelus Custos I Surabaya, the writer conducts research using the survey method.
The result of the research shows that the contextual learning approach is able to improve students’ enthusiasm in following the learning process of Catholic Education. Therefore, contextual teaching and learning approach are purposed to assist the teachers to correlate between the subject and the students’ real context, to encourage the student to be actively involved in the learning process so that they are able to find subject meanings, correlating subject meaning to real live context, and apply its meaning which is found in daily life. After all, the teachers should know and comprehend the contextual learning approach. For that reason, the writer offers a developmental program of contextual teaching and learning approach and its application.
KATA PENGANTAR
Bersama Maria Bunda Hati Kudus penulis mengucapkan syukur dan pujian kepada Allah atas rahmat kasih-Nya yang telah menuntun penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi berjudul PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL DALAM RANGKA PENINGKATAN MINAT SISWA
DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (PAK) DI
SMPK ANGELUS CUSTOS I SURABAYA JAWA TIMUR.Skripsi ini diangkat berdasarkan kondisi riil pembelajaran ditanah air khususnya di SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur. Pembelajaran kurang mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran belum memotivasi siswa untuk menemukan makna pelajaran, mengaitkan makna pelajaran dengan kenyataan hidup, dan mendorong siswa menerapkan makna yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Guru masih berpegang pada konsep proses pembelajaran yang mana guru mengajar sedangkan siswa belajar. Oleh karena itu penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membantu para guru dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran kontekstualadalah Pembelajaran hanya sebatas menyampaikan atau memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa. Selain itu skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat bantuan dari banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan doronga n. Oleh karena itu
1. Dra. Yulia Supriyati, M.Pd., selaku dosen pembimbing utama dan penguji I yang yang senantiasa dengan sabar membimbing, mengarahkan, memberikan masukan serta memberi inspirasi bagi penulis menuju pemahaman yang mendalam akan gagasan- gagasan dalam penulisan skripsi ini.
2. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing akademik sekaligus penguji II yang telah berkenan membimbing, memeriksa dan menguji penulis.
3. Drs. FX. Heryatno Wono Wulung, S.J,. M.Ed., selaku penguji III yang telah memberikan inspirasi, memeriksa dan menguji penulis.
4. Bapak-Ibu dosen dan staf prodi IPPAK Universitas Sanata Dharma yang telah mendampingi dengan setia serta menjadi rekan selama penulis melaksanakan studi di IPPAK-FKIP-USD Yogyakarta.
5. Frater Provinsial Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus beserta dewannya yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk memperkembangkan pengetahuan, kepribadian dan kerohanian selama studi di IPPAK-FKIP-USD Yogyakarta.
6. Para konfrater komunitas St. Gregorius yang telah memberikan situasi kondusif bagi penulis dalam menyelesaikan tugas dan studi.
7. Para konfrater komunitas St. Paulus Surabaya yang telah memberi situasi kondusif selama penulis melakukan penelitian.
8. Fr. M. Herman Yoseph, BHK selaku Kepala Sekolah, para guru, dan pegawai yang telah memberikan kesempatan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian di SMPK Angelus I Surabaya, Jawa Timur.
9. Para Bruder FIC Komunitas St. Fransiskus Xaverius Yogyakarta yang telah membantu, memberikan inspirasi, dan situasi yang kondusif serta persaudaraan yang tulus sehingga penulis terbantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi.
10. Konfrater: Fr. Patrik, Fr. Florianus, Fr. Wiliam, Fr. Kardinus, dan Fr. Paskalis yang senantiasa memberikan dukungan, inspirasi, dan waktu kebersamaan selama studi di Yogyakarta.
11. Seluruh rekan-rekan angkatan 2004 yang selalu menjadi teman dalam suka dan duka bersama penulis, khususnya Sr. Fidelia, SSpS., Sr. Gratiana, SFD., Sr. Theresiana, PIJ., Anastasia Atmi, Marina Yulita, Bonifasia Chyntia, Hendy Kurniawan, dan John Ariyo.
12. Semua pihak yang penulis tidak disebut pada tulisan ini yang dengan caranya sendiri telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, dengan senang hati penulis menerima segala kritik dan saran demi penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut. Penulis berharap semoga skripsi ini menjadi sumbangan pemikiran bagi siapa saja yang merasa terbuka akan pengembangan pendekatan pembelajaran kontekstual.
Yogyakarta, 2 September 2008 Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................ viii ABSTRACT ...................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...................................................................................... x DAFTAR ISI...................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6 C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 6 D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 7 E. Metode Penulisan ................................................................................ 7 F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 8 BAB II. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PAK ................................................ 10 A. Pembelajaran Kontekstual ................................................................... 10 1. Pembelajaran .................................................................................. 10 a. Belajar ........................................................................................ 11
b. Mengajar ..................................................................................... 18 2. Kontekstual ..................................................................................... 20 3.
Pembelajaran Kontekstual .............................................................. 21 a.
Landasan Pembelajaran Kontekstual ........................................ 21
b. Konsep Dasar Pembelajaran Kontekstual .................................. 22
c.
Prinsip-Prisnsip Pembelajaran Kontekstual ............................... 27 1)
Prinsip Saling Ketergantungan ............................................. 27 2)
Prinsip Diferensiasi ............................................................... 29 3)
Prinsip Pengaturan Diri ......................................................... 29
d. Asas-Asas Pembelajaran Kontekstual ........................................ 30 1) Asas Pembelajaran Kontekstual Menurut Eliane B. Johnson ................................................................................. 30
a) Membuat Keterkaitan Bermakna ...................................... 31
b) Pembelajaran Mandiri dan Kerja Sama ............................ 32
c) Berpikir Kritis dan Kreatif ................................................ 34
d) Membantu Individu Untuk Tumbuh dan
Berkembang ...................................................................... 35
e) Mencapai Standar yang Tinggi ......................................... 37
f) Penilaian Autentik ............................................................ 38
2) Asas Pembelajaran Kontekstual Menurut Wina Sanjaya ...... 39
a) Konstruktivisme ................................................................ 39
b) Menemukan (Inquiry) ....................................................... 39
c) Bertanya (Questioning) ..................................................... 40
d) Masyarakat Belajar (Learning Community) ..................... 40
e) Pemodelan (Modeling) ...................................................... 41
f) Refleksi (Reflection) ......................................................... 42
g) Penilaian Autentik (Authentic Assessment) ...................... 42 e.
Peranan Guru Dalam Pembelajaran Kontekstual ....................... 42 f. Peranan Siswa Dalam Pembelajaran Kontekstual ...................... 43
B. Minat Siswa Dalam Mengikuti PAK .................................................. 45 1.
Minat Siswa .................................................................................... 45 2. Pendidikan Agama Katolik ............................................................ 46 a.
Pola-Pendekatan Pembelajaran PAK ......................................... 51
b. Metode Pembelajaran PAK ........................................................ 51 1)
Metode Dialog-partisipatif .................................................... 52 2)
Metode Naratif (Eksperensital) ............................................. 53
3) Metode Kotak Pertanyaan ..................................................... 53 c.
Materi Pembelajaran PAK ......................................................... 54 3. Minat Siswa Mengikuti Pelajaran PAK ......................................... 57
BAB III: SMPK ANGELUS CUSTOS I DAN PEMBELAJARAN PAK ....... 61 A. Hal ikhwal SMPK Angelus Custos I Surabaya ................................. 61 1. Sejarah SMPK Angelus Custos I Surabaya ................................... 61 2. Visi-Misi SMPK Angelus Custos I Surabaya ............................... 64 a. Visi SMPK Angelus Custos I Surabaya ................................... 64 b. Misi SMPK Angelus Custos I Surabaya .................................. 64 B. Penelitian tentang Pembelajaran Kontekstual dan Minat Siswa Dalam Mengikuti PAK di SMPK Angelus Custos I Surabaya ......... 65 1. Metode Penelitian .......................................................................... 66 2. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 66 3. Populasi dan Sampel ..................................................................... 67
a. Populasi ..................................................................................... 67
b. Sampel ....................................................................................... 67 4. Variabel Penelitian ........................................................................ 67 5.
Instrumen Penelitian ...................................................................... 68 6. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 69 7. Hasil Penelitian ............................................................................. 70 8. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 81
a. Tabel 4. Pembelajaran Kontekstual ........................................... 81 1) Bentuk Keterlibatan Guru dalam Pembelajaran
Kontekstual ........................................................................... 81 2) Bentuk Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Kontekstual ............................................................................ 84
b. Tabel 5. Minat Siswa dalam Mangikuti PAK ........................... 88 1) Faktor Guru .......................................................................... 86 2) Faktor Siswa ......................................................................... 92 9. Rangkuman .................................................................................... 94
BAB IV: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAK KONTEKSTUAL DI SMPK ANGELUS CUSTOS I SURABAYA ............................. 96
A. Alasan Memilih Model Pelatihan ........................................................ 96 B.
Tujuan Pelatihan .................................................................................. 97 C. Metode Pelatihan ................................................................................. 97
D. Sasaran Pelatihan ................................................................................. 97 E.
Program Pelatihan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual .......................................................................................... 98 F.
Jadwal Acara Pelatihan ........................................................................ 100
G. Contoh Satuan Persiapan Pelatihan ..................................................... 100 1.
Identitas .......................................................................................... 100 2. Pemikiran Dasar ............................................................................. 102 3. Proses Kegiatan ............................................................................. 103
a. Pengertian Silabus ...................................................................... 103
b. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............. 104
c. Latihan Membuat Silabus Pembelajaran .................................... 104
d. Latihan Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu ....................................................................................... 107
1) Identitas .................................................................................. 107 2) Skenario Pembelajaran ........................................................... 108 4. Pleno ............................................................................................... 109 5. Evaluasi .......................................................................................... 109 6. Kata Penutup .................................................................................. 110
BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 111 A. Kesimpulan ........................................................................................ 111 B. Saran .................................................................................................. 113
1. Saran Bagi Pihak Sekolah ............................................................. 113
2. Saran Bagi Guru PAK ................................................................... 113 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 115 LAMPIRAN ....................................................................................................... 118 Lampiran 1 : Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................ (1) Lampiran 2 : Instrumen Penelitian .................................................................... (2) Lampiran 3 : Lembar Evaluasi .......................................................................... (7)
DAFTAR SINGKATAN :
AMBAK : : Apa Manfaat Bagi-Ku
: :
Art. : Artikel bdk : bandingkan BHK : Bunda Hati Kudus dkk : dan kawan-kawan dll : dan lain- lain Fr. : Frater GE : Gravissimum Educationis, Dokumen Konsili Vatikan II berupa Deklarasi tentang Pendidikan Kristen, 28 Oktober
1965.
:
IQ : : Intelligence Quotient, Kecerdasan intelektual
: :
Jl : Jalan
: :
Jlh : Jumlah
:
: Kan : Kanon
:
: Kis : Kisah Para Rasul
:
Komdik : : Komisi Pendidikan
: :
Komkat : Komisi Kateketik
: :
KWI : Konferensi Waligereja Indonesia
:
: KR : Kedaulatan Rakyat, Koran Yogyakarta.
:
: MS : Midelbare School, Sekolah Menengah
:
PAK : : Pendidikan Agama Katolik
PBB :
:
: Perserikatan Bangsa-Bangsa
PDSA :
:
: Plan, Do, Study, Act, rencanakan, kerjakan, pelajari, lakukan tindakan
Pkl : Pukul, waktu RI Republik Indonesia UN : Ujian Nasional UNESCO United Nations Educational Scientific and Cultural
Organization,
Organisasi PBB yang menangani masalah pendidikan.
UU : Undang-Undang YMW : Yayasan Mardi Wiyata Yoh : Injil Yohanes
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa pendidikan nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan. Konsep ini mengandung beberapa hal penting yaitu pertama, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana, artinya pendidikan tidak dilaksanakan secara asal-asalan tetapi melalui proses yang direncanakan secara matang. Kedua, tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang berkembang secara utuh. Ketiga, pendidikan yang dilaksanakan itu dapat membantu siswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Keempat, pendidikan dapat membentuk siswa yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia.
Kondisi riil pendidikan di tanah air, khususnya pada tahun-tahun terakhir ini belum sesuai dengan ketentuan dan harapan undang- undang di atas. Proses pembelajaran masih berfokus pada sistem yang lebih menekankan pada kecerdasan intelektual atau kecerdasan kognitif sebagai hasil pembelajaran yang terakumulasi dalam UN dan kurang melihatnya sebagai proses pembelajaran. Dengan demikian Doni Koesoema (2007: 6) dalam Metafora Pendidikan mengatakan bahwa kurikulum pendidikan yang hanya menekankan hasil, diidentikkan dengan pabrik. Kurikulum menjadi alat produksi, siswa menjadi materi kasar yang harus diolah dan dibentuk menjadi barang jadi yang berguna. Guru dianggap teknisi yang memiliki keterampilan tinggi. Proses produksi diatur secara saksama agar tidak menyimpang dari desain yang telah ditetapkan dan sesuai dengan sistem yang berlaku. Oleh karena itu tidak jarang dunia pendidikan menjadi dunia metafora pabrik dengan istilah- istilah barang jadi, hasil akhir, dan lulusan. Kenyataan ini berlaku unuk semua mata pelajaran tanpa kecuali. Misalnya mata pelajaran pendidikan agama tidak dapat mengembangkan sikap yang sesuai dengan norma-norma agama, karena proses pembelajaran agama lebih diarahkan ke penguasaan dan menghafal materi pelajaran yang ada dalam buku ajar.
Proses pembelajaran yang hanya terfokus pada kecerdasan intelektual dan secara paksa diberikan kepada peserta didik akan menjadikan mereka hanya berjuang untuk dirinya sendiri. Mereka lupa bahwa ada unsur lain yang dapat dikembangkan bahkan tidak mempunyai kesempatan untuk bersosialisasi dengan sesamanya, mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan kehidupan nyata dan menerapkan apa yang telah mereka miliki ke dalam hidup harian yang nyata. Di lain pihak masih sangat terasa pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh pandangan, bahwa pengetahuan merupakan seperangkat fakta atau konsep yang harus dihafal. Proses pembelajaran dalam kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber ilmu pengetahuan, sedangkan siswa dijadikan nasabah yang siap menerima apa yang disampaikan oleh guru. Pendekatan pembelajaran yang demikian adalah pendekatan yang berfokus pada guru “berakting” sedangkan siswa ditempatkan sebagai penonton. Pendekatan pembelajaran yang tidak mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran sistem bank dimana guru menjadi subyek sedangkan siswa sebagai obyek pembelajaran (Freire, 1985: 50-53).
Di samping itu ada perbedaan antara mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan mata pelajaran yang diujikan oleh pihak sekolah. Perbedaan semacam ini akan mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa lebih berminat pada mata pelajaran yang diujikan secara nasiona l, karena mata pelajaran itu yang menentukan kelulusan mereka daripada mata pelajaran yang diujikan sekolah. Sementara itu Rachmadi Widdiharto (2008:14) menyatakan bahwa masih ada para pendidik yang kurang memahami pembelajaran kekinian atau kontekstual, mereka kurang memahami psikologi perkembangan, paradigma pendidikan kontemporer, strategi atau pendekatan belajar terbaru, dan isu- isu aktual tentang manajemen pendidikan. Para guru masih berpegang pada model pembelajaran konvensional dan penguasaan isi yang cenderung stagnan. Proses pembelajaran semacam ini menyebabkan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran khususnya pelajaran PAK. Fakta seperti yang sudah dikemukakan di atas tidak menutup kemungkinan juga dialami atau terjadi di SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur.
Pendidikan dan pembelajaran seharunya mampu mendampingi siswa mencapai tiga sasaran emansipatorik yaitu manusia yang eksplorator, kreatif, dan integral. Menusia eksplorator mengandung pengertian bahwa manusia itu suka mencari, suka bertanya, dan suka mengambil risiko. Manusia kreatif berarti menusia pembaharu yang tidak suka terikat pada pola-pola lama. Manusia integral berarti manusia yang utuh jiwanya memiliki kesadaan bahwa hidup itu kompleks- multidimesnional namun tidak mudah bingung karena bisa menangkap benang merah ditengah-tengah pluralitas dan kebhinekaan. Dengan demikian pendidikan harus mampu mendampingi mitra didik agar semakin cerdas, trampil, jujur, berkarakter, takwa, utuh, memiliki rasa solidaritas dan memiliki keterlibatan diri yang bertanggungjawab (Dedy Pradipto, 2007: 66).
Di samping itu Manurung (2007: 6) dalam “Sekolah Perlu Fasilitas melihat pembelajaran kontekstual dalam
Persoalan dan Pengetahuan Lokal”
konteks masyarakat lokal yang serba kekurangan. Manurung mendefinisikan pembelajaran kontekstual adalah bagaimana menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi persoalan komunitas dan masyarakat lokal sehingga masyarakat mampu menemukan pilihan dalam komunitas itu. Pendidikan dan pengajaran yang mengenali langsung persoalan hidup di komunitas inilah yang dibutuhkan dan dikembangkan supaya bisa dirasakan langsung oleh dan bagi kehidupan masyarakat lokal.
Sementara itu Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 ayat 6 menyatakan bahwa Standar Proses Pendidikan Nasional adalah standar nasional yang diberkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kelulusan. Sedangkan Pasal 21 ayat 1 menyatakan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, memotivasi, menantang, menyenangkan, dan mendorong siswa untuk terlibat aktif, serta memberi ruang bagi kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta mental-psikologis.
Oleh sebab itu Johnson (2002: 14) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima dan mereka menangkap makna dalam tugas- tugas sekolah bila mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya. Dengan demikian pembelajaran kontekstual dapat membantu para peserta didik menemukan makna akademis dengan cara menghubungkan materi pelajaran dengan konteks kehidupan kesehariannya. Di samping itu mendorong peserta didik membuat hubungan penting yang menghasilkan makna dengan melaksanakan pembelajaran kontekstual mencakup delapan komponen, yakni membuat keterkaitan yang bermakna, pembelajaran mandiri, melakukan pekerjaan yang berarti, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, mencapai standar yang tinggi, penilaian yang autentik (Johnson, 2002: 15).
Upaya mengimplementasikan pembelajaran kontekstual khususnya dalam pelajaran PAK tidaklah mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari kesiapan dan kreativitas guru, sarana prasarana, tingkat partisipasi siswa, serta dukungan dari pihak sekolah. Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual mengandaikan seorang guru mempunyai pemahaman yang mendalam akan hal ikhwal pembelajaran kontekstual, mempunyai pandangan yang luas akan materi pembelajaran dan segala hal yang menunjang proses pembelajaran. Di samping itu seorang guru harus benar-benar memahami kompetensi yang layak baginya yakni kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Selain itu guru senantiasa menyadari bahwa siswa adalah subyek pembelajaran dimana siswa didorong untuk ikut telibat aktif dalam seluruh proses pembelajaran.
Pembelajaran kontekstual adalah model pendekatan yang memungkinkan siswa mampu mengembangkan potensi diri yang mencakup bakat, minat keterampilan, kreativitas, dll. Intinya adalah mendorong siswa untuk menemukan makna atas materi yang dipelajarinya. Oleh karena itu penulis merasa perlu mengkaji sejauh mana pendekatan pembelajaran kontekstual itu dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti PAK yang dituangkan dalam skripsi dengan judul: PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM RANGKA
PENINGKATAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN
AGAMA KATOLIK (PAK) DI SMPK ANGELUS CUSTOS I SURABAYA
JAWA TIMUR.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan di atas ada beberapa permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa itu pembelajaran kontekstual dan minat siswa dalam mengikuti PAK? 2.
Bagaimana keterlibatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran PAK kontekstual?
3. Apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti PAK di SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur?
4. Bagaimana pengembangan pembelajaran kontekstual dalam rangka peningkatan minat siswa dalam mengikuti PAK?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Memaparkan pengertian pembelajaran kontekstual dan minat siswa dalam mengikuti PAK. pembelajaran PAK kontekstual.
3. Mendeskripsikan apakah pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti Pendidikan Agama Katolik (PAK) di SMPK Angelus Custos I Surabaya.
4. Memaparkan upaya pengembangan pembelajaran kontekstual dalam rangka peningkatan minat siswa dalam mengikuti PAK.
5. Memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah: 1. Dapat memberikan sumbangan bagi sekolah agar dapat mengembangkan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran.
2. Dapat memberi sumbangan bagi guru PAK agar dapat menggunakan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik (PAK) di SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur.
3. Dapat mengembangkan diri penulis untuk mendesain proses pembelajaran PAK dengan pendekatan kontekstual.
E. Metode Penulisan Dalam menulis skripsi ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif.
sumber bahan, dan membahasakan kembali gagasan secara deskriptif dalam bentuk tulisan. Hal yang sama penulis lakukan dalam menggali konteks pembahasan permasalahan seputar pembelajaran PAK. Untuk mengetahui proses pembelajaran PAK, penulis melakukan penelitian sederhana dengan metode surve i terhadap siswa kelas VIII SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur. Hasil penelitian akan dijadikan dasar dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran PAK konteksual di SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran mengenai penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan pokok-pokok gagasan penulisan. Pada bab yang pertama penulis menguraikan pendahuluan yang mencakup latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Pada bab yang kedua penulis akan menguraikan pengertian atau konsep-konsep tentang hal ikhwal pembelajaran kontekstual, PAK, dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran PAK sebagai landasan teori dalam penulisan skripsi.
Pada bab ketiga penulis menguraikan hal ikhwal SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur yang terdiri dari sejarah singkat, visi dan misi. Pada bab ini juga penulis membahas tentang proses pembelajaran PAK di SMPK Angelus Custos I Surabaya berdasarkan suatu penelitian yang mencakup metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, prosedur pengump ulan data, hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan rangkuman hasil penelitian.
Sebagai upaya pengembangan pembelajaran kontekstual pada bab keempat ini penulis menawarkan satu program pengembangan pendekatan pembelajaran kontekstual yang kiranya dapat membantu para guru dalam mendesain proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual di SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur. Tawaran program pengembangan itu berupa pelatihan penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam rangka peningkatan minat siswa dalam mengikuti pendidikan agama Katolik sekaligus dengan penerapannya bagi para guru SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur.
Sedangkan pada bab penutup penulis menguraikan dua hal yaitu pertama, tentang kesimpulan yang berisikan gagasan-gagasan pokok dari penulisan skripsi dan kedua, mengenai saran-saran yang kiranya dapat membantu pengembangan proses pembelajaran PAK kontekstual di SMPK Angelus Custos I Surabaya, Jawa Timur.
BAB II PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PAK Fokus pembahasan bab kedua ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama
penulis membahas mengenai pembelajaran kontekstual yang terdiri dari pembelajaran, kontekstual, dan pembelajaran kontekstual. Sedangkan bagian kedua membahas mengenai minat siswa dalam mengikuti PAK yang terdiri dari minat siswa, PAK, dan minat siswa dalam mengikuti PAK.
A. Pembelajaran Kontekstual 1. Pembelajaran
Belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dalam kondisi apa saja. Informasi yang diperoleh lewat radio, televisi, film, surat kabar, dan majalah dapat mempengaruhi cara belajar seseorang. Namun informasi itu tidak serta- merta mendorongnya memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan belajar. Informasi itu perlu diolah secara baik dan benar. Oleh sebab itu dibutuhkan guru yang profesional untuk membantu mengolah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman tersebut dengan proses pembelajaran.
Johnson (2002: 18) menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran mengandung tiga prinsip yaitu, pertama, belajar dapat menghasilkan perubahan perilaku siswa yang relatif permanen. Di sini dapat dilihat bahwa perubahan perilaku siswa dapat dipengaruhi oleh guru yang mempunyai peran penting melalui proses pembelajaran. Dengan demikian guru mempunyai peran sebagai fasilitator dan motivator untuk memfasilitasi dan memotivasi siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Kedua, setiap peserta didik memiliki potensi dan kemampuan dasar yang merupakan benih koderati yang dapat ditumbuh- kembangkan secara terus-menerus. Oleh sebab itu guru seyogyanya mendorong siswa untuk mengembangkan potensi diri, sehingga dapat bertumbah, berkembang, dan akhirnya menghasilkan buah yang melimpah. Proses pembelajaran adalah upaya mengoptimalkan diri yang mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang relatif permanen. Ketiga, perubahan atau pencapaian kualitas yang ideal itu tidak tumbuh alami tetapi berjalan secara linear sejalan proses kehidupan. Proses pembelajaran merupakan bagian dari kehidupan, oleh karena itu perlu didesain atau dibentuk, dibangun secara khusus dan diniati agar mencapai kondisi atau kualitas yang memuaskan. Dengan demikian dalam suatu proses pembelajaran ada dua unsur yang tidak dapat dipisahkan yakni belajar dan mengajar.
a. Belajar
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2002: 17) mendefinisikan secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini mau menyatakan bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Di sini dapat dilihat bahwa kegiatan atau usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu itu merupakan kegiatan manusia, sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, mengerti, memahami,
Menurut Hilgard dan Brower sebagaimana dikutip Baharudin & Esa Nur Wahyuni (2007: 13) menyatakan bahwa belajar mengandung pengertian sebagai upaya untuk memperoleh atau menguasai pengetahuan. Oleh karena itu siswa dapat melakukan usaha itu melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan melalui informasi yang pada akhirnya dapat menemukan makna atasnya.
Sardiman (2000: 19) menyatakan bahwa secara umum belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah laku. Pengertian ini menunjukan bahwa dalam hidup sehari- hari seseorang dapat melakukan kegiatan yang merupakan gejala belajar. Sementara itu penganut filsafat konstruktivisme memahami hakekat belajar sebagai kegiatan manusia untuk membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi makna pada pengetahuan itu sesuai dengan pengalamannya. Mereka beranggapan bahwa pengetahuan itu bersifat tidak stabil, dinamis, maka pemahaman yang diperoleh bersifat tentatif dan tidak lengkap. Menurut teori konstruktivisme belajar adalah upaya membangun pengetahuan melalui proses sedikit demi sedikit atau langkah demi langkah untuk mencapai hasil yang memuaskan atau maksimal. Oleh karena itu pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep, atau kaidah yang siap diambil, dihafal, dan diingat (Baharudin & Esa Nur Wahyuni, 2007: 116).