KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS JOHAN PAHLAWAN KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI

  

KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP

PENERAPAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DI PUSKESMAS JOHAN PAHLAWAN

KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

RISMA LISA

NIM : 08C10104151

  

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

2013

  

KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP

PENERAPAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DI PUSKESMAS JOHAN PAHLAWAN

KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

RISMA LISA

NIM : 08C10104151

  

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Teuku Umar

  

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

  

LEMBAR PENGESAHAN

  JudulSkripsi : KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENERAPAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS JOHAN PAHLAWAN KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT.

  NamaMahasiswa : RISMA LISA NIM :

  08C10104151 Program Studi :

  ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Menyetujui,

  KomisiPembimbing Pembimbing I Pembimbing II

  T. Abdullah, SKM, MPH Yarmaliza, SKM

  Mengetahui : DekanFakultasKesehatan Ketua Program Studi

  Masyarakat IlmukesehatanMasyarakat

  Sufyan Anwar, SKM, MARS Marniati, SKM, M.Kes NIDN. 0121067602 NIDN. 0104097801

LEMBAR PERSETUJUAN

  Skripsi/Tugas Akhir Dengan judul :

  

KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENERAPAN

SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS JOHAN

PAHLAWAN KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

KABUPATEN ACEH BARAT

  Yang Disusun Oleh Nama Mahasiswa : RISMA LISA NIM : 08C10104151 Fakultas : Kesehatan Masyarakat Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

  Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 24 Oktober 2013 dan Dinyatakan Memenuhi Syarat Untuk Diterima

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

  1. T. Abdullah, SKM, MPH (Dosen Pembimbing Ketua) ........................................................

  2. Yarmaliza, SKM (Dosen Pembimbing Anggota) .........................................................

  3. Sufyan Anwar, SKM, MARS (Dosen Penguji I) .........................................................

  4. Erni Yulisma, SKM (Dosen Penguji II) .........................................................

  Alue peunyareng, 24 Oktober2013 Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

  

ABSTRAK

Risma

Lisa.KesiapanSumberDayaManusiaTerhadapPenerapanSistemInformasiKesehatan

  Di Puskesmas Johan PahlawanKecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh Barat oleh T. Abdullah, SKM, MPH danYarmaliza, SKM. SistemInformasikesehatanakanmempermudah proses pemeriksaanpengobatandanpelaporanseluruh data yang adamengenaipasien yang akansangatterbantudalam proses penelitiandanpengembangan. Dalamrencanapokok program pembangunanJangkapanjangKesehatan (RP3JPK) dinyatakanbahwa system InformasiKesehatan (SIK) perludikembangkanuntukmenunjangsepenuhnyapelaksaanmanajemendanpengemb anganupayakesehatanmelalui program penerapanteknologidari yang sederhanasampai yang mutakhir.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui KesiapanSumberDayaManusiaTerhadapPenerapanSistemInformasiKesehatan Di Puskesmas Johan PahlawanKecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh Barat. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional, pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 23sampai dengan 1Oktober 2013 di Puskesmas Johan Pahlawan. Populasi padapenelitian iniyaituseluruhpegawaipuskesmasdengan jumlah sampel 79 orang yang diambil dengan teknik Total Sampling. Uji statistik menggunakan Chi-square test pada taraf signifikan 95%. Hasil penelitian didapatkan bahwa yang pengetahuanbaik (49,4%) dan yang kurang (50,6%). Pendidikan yang tinggi (65,8%) dan yang rendah (34,2%). Masakerja yang lama (68,4%) dan yang baru (31,6%).Penerapan SIK yang baik (59,5%) dan yang kurang (40,5%).Dari uji statistik diperoleh adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penerapan SIKdimana nilai p-value 0,049 yang berarti lebih kecil dari α (0,05),ada hubunganantarapendidikandenganpenerapan SIK dimana p-value 0,027yang berarti lebih kecil dari α (0,05)danadahubunganantaramasakerjadenganpenerapan SIK dimana p-value 0,031 yang berartilebihkecildari α (0,05). Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan kepadapuskesmas agar memberikanpelatihantentang system informasikesehatankepadaparapegawaisehingga system informasikesehatan di puskesmasdapatditerapkandenganbaik.

  

Kata Kunci :KesiapanSumberDayaManusia, Penerapan SIK, Puskesmas Johan

Pahlawan.

BIODATA PENULIS

  Nama : Rismalisa JenisKelamin : Perempuan

TempatTanggalLahir : Kp. Mesjid, 04 November 1989

Agama : Islam Status : BelumMenikah AlamatRumah : DesaBeureugang

  Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Alamat Email :Rismalisa89@yahoo.com Nama Ayah : Abdullah Hs. (alm) NamaIbu : Zubaidah, S.Pd Alamat Orang Tua : DesaBeureugang

  Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat PendidikanFormal

  1996- 2002 : SD N Peureumbe 2002- 2005 : MTsN1 Peureumbe 2005- 2008 : SMA N 2Meulaboh 2008 - 2013 : FKM–UTU

  Organisasi 2009- 2010:Anggota KPUM UTU

  Sebuah langkah usai sudah, satu cita telah ku gapai, namun itu bukan akhir dari perjalanan melainkan awal dari satu perjuangan... Ibunda.... Dengan Do’a mu menjadikan ku bersemangat dan bias kumelangkah,dengan kasih sayangmu yang membuat ku jadi kuat, hingga aku selalu bersabar melalui berbagai rintangan, kini cita-cita dan harapan telah ku gapai... Almarhum Ayahnda … Ayah, walau hanya masa kecil yang bias aku rasakan bersama mu.. Namun disetiap do’a a ku tak pernah luput menyebut nama mu… Begitu pun do’a yang selalu ayah panjatkan untuk kesuksesanku … Setitik harapan kuingin menjadi kebanggaan bagimu, ayah … Untu keluargaku, Terimakasih atas kasih sayang, motivasi dan dukungannya.Semoga ilmu yang aku dapat menjadikan aku lebih baik dan dapat membanggakan kalian… Untuk Bapak T. Abdullah, SKM, MPH, Ibu Yarmaliza, SKM, Bapak Sufyan Anwar, SKM, MARS dan Ibu Erni Yulisma, SKM, terimakasih atas waktu, bimbingan, arahan serta kritikan dan sarannya.... Namun kesuksesan ini tak luput dari support dari sahabat-sahabatku, thanks to : Ayu, linda, shinta, ana, nana, mona, Yusri, dan semua teman-teman FKM-UTU Let ’08, Begitu pun bagi kalian Dewi, linda Za, Asri, Janah, Yuyun, Rodha dan bagi best’frend angkatan MTsN yang selalu ada tuk mendukung semua ini, Terima kasih Semoga persahabatan kita menjadi persaudaraan yang abadi selamanya…

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirrahmanirrahim

  Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi yang berjudul :Kesiapan Sumber Daya Manusia Terhadap Penerapan Sistem Informasi Kesehatan Di Puskesmas Johan Pahlawan Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013.

  Selamapenyusunanskripsiini, tuan, bimbingandandukungandariberbagaipihak.Olehkarenaitupenulisinginmenyampaika n rasa terimakasihsebesar-besarnyakepada :

  Orang tuapenulis, AyahandaAbdullah Hs Alfian (Alm)danIbundaZubaidahatassegala yang telahdiberikan.BapakDrs. Ibrahim,

  MS.SelakuRektorUniversitasTeuku Umar Meulaboh.BapakSufyan Anwar, SKM, MARS, selakuDekanFakultasKesehatanMasyarakatUniversitasTeuku Umar Meulaboh.BapakT. Abdullah, SKM, MPH, selakuPembimbing I yang telahmeluangkanwaktudalammembimbingpenulisdalammenyusunskripsiini.IbuYar maliza, SKM, selakupembimbing

  II yang telahmembantudanmeluangkanwaktudalammembimbingpenulisdalammenyusunskr ipsiini.IbuMarniati, SKM, M.Kes, selakuketua program studiFakultasKesehatanMasyarakatUniversitasTeuku Umar Meulaboh.PimpinandanseluruhStafPuskesmas Johan Pahlawan yang telah member izinpenelitiandanmembantupenulisdalammenyelesaikanpenyusunanskripsi.Seluruh dosendanstafpengajarsertacivitasakademikaFakultasKesehatanMasyarakat UniversitasTeuku Umar Meulaboh yang telahmemberikandoronganserta saran kepadapenulisdalammenyelesaikanskripsiini.

  Penulismenyadaridalampenulisanskripsiini, masihbanyakterdapatkekurangandankeganjalan, olehkarenaitu, penulissangatmengharapkan saran dankritikan yang bersifatmembangun demi perbaikandanpenyempurnaanskripsiinidimasamendatang.

  Meulaboh, 24Oktober 2013 Penulis

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL LUAR ....................................................................... i

HALAMAN JUDUL DALAM ................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

BIODATA PENULIS .................................................................................. vi

KATA MUTIARA........................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

  BAB IPENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang ...........................................................................

  1 1.2. RumusanMasalah......................................................................

  3 1.3. TujuanPenelitian .......................................................................

  3 1.3.1 TujuanUmum..............................................................

  3 1.3.2 TujuanKhusus .............................................................

  3 1.4. ManfaatPenelitian .....................................................................

  3 1.4.1 Manfaat Teoritis..........................................................

  3 1.4.2 Manfaat Aplikatif........................................................

  4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. SumberDayaManusia ................................................................

  5 2.1.1. Fungsi SDM ..................................................................

  7 2.1.2. Kesiapan SDM ...............................................................

  7 2.1.3. Perencanaan SDM.........................................................

  8 2.1.4. Kebutuhan SDM ...........................................................

  9 2.2. SistemInformasi ........................................................................

  13 2.2.1. SistemInformasiKesehatan..........................................

  13 2.2.2. Peranan SIK dalamSistemKesehatan ..........................

  14 2.2.3. Upayapengembangan SIK ..........................................

  15 2.3. PengertianPuskesmas ................................................................

  18 2.3.1. KonsepPelaporanKesehatanPuskesmas ......................

  20 2.4 KonsepKomponenInformasiPuskesmas....................................

  21 2.4.1. Komputerisasi Data ....................................................

  21 2.4.2. KetepatanWaktu ..........................................................

  21 2.4.3. Pelatihan......................................................................

  21 2.4.4. Kemampuan ................................................................

  22 2.4.5. PengalamanKerja ........................................................

  23 2.5. KerangkaKonsep .......................................................................

  24

  BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 JenisdanRancanganPenelitian ...................................................

  25 3.2 LokasidanWaktuPenelitian .......................................................

  25 3.3. PopulasidanSampel....................................................................

  25 3.3.1. Populasi.........................................................................

  25 3.3.2. Sampel ..........................................................................

  25 3.4 MetodePengumpulan Data........................................................

  26 3.4.1. Data Primer ...................................................................

  26 3.4.2. Data Sekunder...............................................................

  26 3.5 DefinisiOperasional ..................................................................

  27 3.6. AspekPengukuran ......................................................................

  28 3.7. Teknik Analisis Data .................................................................

  28 3.7.1. Analisa Univariat ..........................................................

  28 3.7.2. Analisa Bivariat ............................................................

  28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................................

  30 4.2. Hasil Penelitian .........................................................................

  32 4.2.1. Analisis Univariat ..........................................................

  33 4.2.2. Analisis Bivariat .............................................................

  35 4.3. Pembahasan ..............................................................................

  38

  4.3.1. HubunganPengetahuandengan Penerapan SIK...............................................................

  38

  4.3.2. HubunganPendidikan DenganPenerapan SIK ..................................................

  38

  4.3.3. HubunganMasaKerja DenganPenerapan SIK ..................................................

  39 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ..........................................................................................

  40

  5.2. Saran ..................................................................................................40

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ......................................................

  27 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur Pegawai di Puskesmas Johan PahlawanTahun 2013 .......................................

  31 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Pegawai di Puskemas Johan PahlawanTahun 2013 .......................................

  31 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi KarakteristikBerdasarkan JenisKelamin Pegawai di Puskesmas Johan PahlawanTahun 2013 ......................................

  32 Tabel 4.4Distribusi Frekuensi KarakteristikBerdasarkan MasaKerja Pegawai di Puskemas Johan PahlawanTahun 2013 ........................................

  32 Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Pegawai di Puskemas Johan PahlawanTahun 2013 ........................................

  33 Tabel 4.6Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Pegawai di Puskemas Johan PahlawanTahun 2013 ........................................

  34 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan MasaKerja Pegawai di Puskemas Johan PahlawanTahun 2013 ........................................

  34 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Penerapan SIK Pegawai di Puskemas Johan PahlawanTahun 2013 ........................................

  34 Tabel 4.9Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Dengan Penerapan SIK Pegawai di Puskemas Johan PahlawanTahun 2013 .........................................

  35 Tabel 4.10Tabulasi Silang Antara Pendidikan Dengan Penerapan SIK Pegawai di Puskemas Johan PahlawanTahun 2013 .........................................

  36 Tabel 4.11Tabulasi Silang Antara MasaKerja Dengan Penerapan SIK Pegawai di Puskemas Johan PahlawanTahun 2013 .........................................

  37

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ....................................................................... 24

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Kuisoner

  2. Tabelskor

  3. Tabel master

  4. Frekuensitabledanoutputhasilpengolahandata

  5. SuratizinpenelitiandariFakultasKesehatanMasyarakatUniversitasTeuku Umar

  6. SuratketerangansudahmelakukanpenelitiandariPuskesmas Johan PahlawanKecamatan Johan PahlawanKabupten Aceh Barat.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Kepmenkes No. 511 Tahun 2002,Menyatakan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) di Era Otonomi Daerah menegaskan bahwa sasaran pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) pada akhir tahun 2009 adalah telah tersedia dan dimanfaatkan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat dan cepat untuk pengambilan keputusan/kebijakan bidang kesehatan di kabupaten/kota, provinsi dan depkes dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi. Indikatornya adalah terintegrasinya data dan informasi dari kabupaten/kota ke dinas kesehatan provinsi dan depkes (Kepmenkes, 2002).

  Sistem Informasi Kesehatan adalah alat yang berupa kesatuan atau rangkaian kegiatan yang mencakup seluruh jajaran kesehatan diseluruh tingkat administrasi, yang mampu memberi informasi kepada pengelola untuk proses pengambilan keputusan dalam perncanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penelitian upaya kesehatan. Sistem informasi kesehatan adalah suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas mencapai sasaran kegiatannya, sumber informasi utamanya adalah sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas, sedangkan informasi lain yang ada berperan sebagai pelengkap (Malteser, 2005).Karena inti setiap pusat pelayanan kesehatan wajib melakukan pencatatan dan pelaporan sistem Informasi kesehatan. Pencatatan dan pelaporan terhadap penyakit wabah atau penyakit tertentu lainnya yang dapat menimbulkan wabah dan pasien penderita menimbulkan wabah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang – undangan (Malteser, 2005).

  Sistem Informasi kesehatan akan mempermudah proses pemeriksaan pengobatan dan pelaporan seluruh data yang ada mengenai pasien yang akan sangat terbantu dalam proses penelitian dan pengembangan. Dalam rencana pokok program pembangunan Jangka panjang Kesehatan (RP3JPK) dinyatakan bahwa sistem Informasi Kesehatan (SIK) perlu dikembangkan untuk menunjang sepenuhnya pelaksaan manajemen dan pengembangan upaya kesehatan melalui program penerapan teknologi dari yang sederhana sampai yang mutakhir (Depkes RI,2003). Dengan demikian sistem informasi harus dikembangkan dalam rangka kelancaran proses manajemen intitusi kesehatan diberbagai jenjang administrasi.

  Keputusan Menteri Kesehatan RI No.004/MenKes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan, disebutkan bahwa dalam memantapkan sistem manajemen SDM kesehatan perlu dilakukan peningkatan dan pemantapan perencanaan, pengadaan tenaga kesehatan, pendayagunaan dan pemberdayaan profesi kesehatan.

  Berdasarkan hasil pegamatan yang penulis lakukan di Puskesmas Johan Pahlawan, ditemukan bahwa dalam pelaksanaan pengelolaan sistem Informasi kesehatan terdapatbeberapa permasalahan yaitu kurangnya tenaga kerja yang ahli dalam bidang sistem informasi kesehatan dan kurangnya komputer. Ruangan yang menggunakan komputer adalah ruang Kartu, ruang poli umum, dan poli anak. tidak lagi bertugas di Puskesmas Johan Pahlawan. Dan yang mengunakan sistem informasi kesehatan pada pasien JKA, Pasien Jamkesmas dan pasien Askes dengan pengolahan data secara manual tidak dipisahkan.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi perumusan masalah adalah “Adakah Kesiapan Sumber Daya Manusia terhadap Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat?

  1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Tujuan Umum Untuk menganalisis Kesiapan Sumber Daya Manusia terhadap Penerapan

Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

  Barat tahun 2013.

  1.3.2 Tujuan Khusus Untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan,

masa kerja dengan kesiapan sumber daya manusia terhadap penerapan sistem

informasi kesehatan di Puskesmas Johan Pahlawan Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis.

  Sebagai masukan bagi Puskesmas Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat tahun 2013. Sehingga masyarakat mengetahui jenis penerapan sistem informasi

1.4.2 Manfaat Teoritis.

  1. Sebagai bahan masukan bagi Puskemas Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Khususnya dalam masalah kesiapan sumber daya manusia terhadap penerapan sistem informasi kesehatan yang ada di puskesmas.

  2. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Johan Pahlawan. Untuk dapat memberikan penyuluhan kepada karyawan tentang penerapan sistem informasi kesehatan yang baik .

  3. Sebagai bahan Referensi tambahan dalam perpustakaan kesehatan masyarakat Universitas Teuku Umar.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)

  SDM kesehatan menurut SKN 2004 adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan, pendidikan, dan pelatihan serta pendayagunaan tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sementara itu, SDM kesehatan menurut PP No.32/1996 adalah semua orang yang berkerja secara aktif dibidang kesehatan, baik untuk jenis tertentu yang memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan (Adisasmito, 2007).

  Tiap perusahaan memiliki suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia( human resource informaton

  

system ), atau HRIS. Semakin populer tetapi tidak menggunakan istilah HRIS

  karena masih digunakan secara luas. walau mudah menganggap HRIS sebagai sistem berbasis komputer, pandangan ini dapat menyesatkan, karena dua alasan.

  Pertama, sejumlah besar HRIS tidak berbasis komputer, dan kedua istilah ini juga diterapkan pada orang-orang yang berkerja dengan komputer. Organisasi SDM umumnya mencakup suatu seksi HRIS ( human resource informaton system) yang bertanggung jawab mengelola sistem konseptual dari data dan informasi sumber daya manusia (McLeod,2004)

  Manajemen mengelola lima jenis utama sumber daya :

  1. Manusia

  2. Material

  3. Mesin (termasuk fasilitas dan energi)

  4. Uang

  5. Informasi (termasuk data) Kekayaan yang paling berharga dalam suatu organisasi ialah Sumber Daya

  Manusia (SDM). SDM merupakan investasi sangat berharga bagi sebuah organisasi yang perlu dijaga. Setiap organisasi harus mempersiapkan program yang berisi kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme SDM supaya organisasi bisa bertahan dan berkembang sesuai dengan lingkungan organisasi. Untuk mencapai produktifitas yang maksimum, organisasi harus menjamin dipilihnya tenaga kerja yang tepat dengan pekerjaan serta kondisi yang memungkinkan mereka bekerja optimal ( Hadari, 2001)

  Menurut Umar (2004) ciri-ciri SDM yang produktif adalah tampak tindakanya konstruktif, percaya diri, mempunyai rasa tanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap pekerjaanya, mempunyai pandangan jauh kedepan, dan mampu menyelesaikan persoalan.

  Siagian (2007) mengemukakan bahwa, ada tujuh manfaat dari adanya pengembangan SDM, yaitu :

  1. Peningkatan produktifitas kerja.

  2. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan

  3. Tersedianya proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat

  5. Mendorong sikap keterbukaan manajemen

  6. Memperlancarkan jalanya komunikasi yang efektif

  7. Penyelesaian konflik secar fungsional

  8. Ada sebuah model manajemen SDM yang di kenal yaitu model 7P yang merupakan ke pendekatan dari Perencanaan–Penerimaan–Pengembangan– Pembudayaan–Pendayagunaan–Pemeliharaan–Pensiunyang keseluruhanya menggambarkan siklus kegiatan manajemen SDM mulai dari perencanaan SDM sampai karyawan memasuki mas pensiun (Ilyas,2001).

  2.1.1 Fungsi Sumber Daya Manusia

  Struktur organisasi sebagaian besar perusahaan memasukan satu unit yang bertanggung jawab atas banyak kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia. Istilah personalia awalnya diberikan pada unit ini. Tetapi sekarang dinamakan Sumber Daya Manusia (SDM), yang mengakui bahwa personil sebagai sumber yang berharga. SDM dapat merupakan suatu departemen atau divisi di dalam suatu area fungsional, atau SDM dapat memiliki status fungsional yang sama seperti pemasaran, manufaktur, keuangan. kita menggunakan istilah Direktur SDM untuk menjelaskan orang yang bertanggung jawab atas SDM(McLeod, 2004).

  2.1.2 Kesiapan Sumber Daya Manusia

  Pada tingkat puskesmas, pengembangan sistem jaringan akan disesuaikan dengan ketersediaan infrastruktur teknologi, beban kerja puskesmas serta kesiapan SDM dan organisasional. Sistem komunikasi yang bersifat store and forward (simpan kemudian kirim) akan menjadi pilihan utama bagi Puskesmas yang tidak sistem informasi puskesmas akan dikembangkan akan berjalan melalui protokol Internet.

  Sebaik apapun sistem yang di bangun dan perangkat yang disiapkan, tidak akan berarti tanpa SDM yang memadai. Impementasi sistem informasi kesehatan tidak sekedar merubah alat kerja tapi dari itu Sistem informasi kesehatan memerlukan perubahan budaya.

2.1.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia

  Perencanaan SDM kesehatan adalah proses estimasi terhadap jumlah SDM berdasarkan tempat, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan.

  Secara garis besar perencanaan kebutuhan SDM kesehatan dapat dikelompokan ke dalam tiga kelompok besar sebagai berikut :

  1. Perencanaan kebutuhan SDM pada tingkat intitusi ditujukan pada perhitungan kebutuhan SDM kesehatan untuk memenuhi kebutuhan sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, dan lain-lain.

  2. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan pada tingkat wilayah untuk menghitung kebutuhann SDM kesehatan berdasarkan kebutuhan di tingkat wilayah (propinsi/kabupaten/kota) yang merupakan gabungan antara kebutuhan institusi dan organisasi.

  3. Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan untuk bencana Untuk mempersiapkan SDM kesehatan saat prabencana, terjadi bencana, dan post bencana, termasuk pengelolaan kesehatan pengungsi.

2.1.4 Kebutuhan Sumber Daya Manusia

  Kebutuhan (demand) atau permintaan akan sumber daya manusia oleh suatu organisasi adalah merupakan ramalan kebutuhan akan sumber daya manusia ini bukan sekedar kuantitas atau jumlah saja tetapi juga menyangkut soal kualitas. Dalam meramalkan kebutuhan sumber daya manusia yang akan datang perlu memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan organisasi itu.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi dan harus diperhitungkan dalam membuat ramalan kebutuhan sumber daya manusia pada waktu yang akan datang antara lain:

  1. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali perusahaan yang berpengaruh pada rencana strategis dan rencana operasional, sehingga langsung atau tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM. Sebab atau alasan terdiri dari:

  a. Ekonomi Nasional dan Internasional (Global) Faktor ini pada dasarnya berupa kondisi dan kecendrungan pertumbuhan ekonomi dan moneter nasional dan/atau Internasional yang berpengaruh pada kegiatan bisnis setiap dan semua organisasi atau perusahaan.

  b. Sosial, politik dan budaya.

  Faktor ini tercermin dalam kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di wilayah Negara tempat operasional sebuah organisasi atau perusahaan menjalankan operasional bisnisnya. c. Perkembangan ilmu dan teknologi Perkembangan dan kemajuan Ilmu dan Teknologi berpengaruh pada kecepatan dan kualitas proses produksi dalam bentuk teknologi untuk mendesain produk, meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas dan kualitas produk, termasuk juga teknologi pemberian pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Organisasi yang tidak mampu mengadaptasi kemajuan dan perkembangan teknologi baru yang canggih dalam melaksanakan pekerjaan, akan ditinggalkan atau tersisih dalam berkompetisi.

  d. Pasar Tenaga Kerja dan Perusahaan pesaing Pasar tenaga kerja adalah areal geografi yang memiliki persediaan tenaga kerja yang dibutuhkan (demand) sebuah perusahaan. Dan perusahaan pesaing adalah hal yang harus dipertimbangkan dalam memprediksi kebutuhan SDM.

  2. Faktor internal Faktor internal adalah kondisi persiapan dan kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan dalam melakukan operasional bisnis pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain faktor internal adalah alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan SDM didalam organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang menyebabkan diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari: a.Faktor Rencana Strategik dan Rencana Operasional

  Faktor ini merupakan penyebab utama yang terpenting dalam memprediksi kebutuhan SDM. b. Faktor Prediksi Produk dan Penjualan Sebuah organisasi atau perusahaan harus melakukan prediksi produk yang akan dihasilkannya dan memprediksi pula produk yang bisa dipasarkan. Prediksi ini pada dasarnya merupakan prediksi laba yang dapat diraih, dengan mempergunakan jumlah dan kualitas SDM yang sudah dimiliki oleh organisasi/perusahaan. Kemungkinan meningkat dan menurunnya produk dan pemasaran atau laba perusahaan, sangat besar pengaruhnya pada prediksi kebutuhan SDM.

  c. Faktor Pembiayaan SDM Dalam memprediksi kebutuhan SDM sekurang-kurangnya harus sesuai dengan kemampuan organisasi/perusahaan membayar upah/gaji tetap sebagai bagian pembiayaan SDM dari presentase laba yang dapat diraih organisasi/perusahaan secara berkelanjutan.

  d. Faktor Pembukaan Bisnis baru Pengembangan produk baru akan berdampak diperlukannya penambahan

  SDM, karena terjadi penambahan pekerjaan dan bahkan mungkin bertambahnya jabatan baru. Untuk itu perlu dilakukan prediksi kebutuhan SDM dalam perencanaan SDM, baik jumlah maupun kualitasnya, yang disebabkan oleh pengembangan bisnis baru dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan.

  e. Faktor Desain Organisasi dan Desain Pekerjaan Semakin banyak unit kerja dalam struktur organisasi, maka semakin banyak dan semakin bervariasi kualifikasi permintaan dalam perencanaan SDM sebuah organisasi/perusahaan. f. Faktor Keterbukaan dan keikutsertaan para manajer Pada dasarnya faktor ini berkenaan dengan keterbukaan dan kebijaksanaan

  Manajer Puncak. Kebijaksanaan tanpa diskriminasi dengan nilai-nilai demokratis memungkinkan perencanaan SDM memprediksi jumlah dan kualifikasi permintaan SDM secara akurat dan obyektif.

  3.Persediaan karyawan Faktor ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang dan prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga kerja baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan Sistem Informasi SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi manajemen (SIM) sebuah organisasi/perusahaan. Beberapa dari faktor ini adalah: a. Karyawan yang akan pensiun

  Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM yang akan pension, yang harus dimasukkan dalam prediksi kebutuhan SDM sebagai pekerjaan atau jabatan kosong yang harus dicari penggantinya.

  b. Pengunduran diri karyawan Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan berhenti atau keluar dan pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama

  (KKB) atau kontrak kerja, yang harus diprediksi oleh penggantinya untuk mengisi kekosongan pada waktu yang tepat, baik dari sumber internal maupun eksternal.

  c. Kematian, dan sebagainya.

  Prediksi yang meninggal dunia. Prediksi ini perlu dilakukan di lingkungan organisasi atau perusahaan yang telah memiliki SDM dalam jumlah besar yang meninggal dunia dilakukan karena kemungkinan terjadi diluar kekuasaan manusia atau tidak tergantung usia, sehingga mungkin saja dialami oleh pekerja yang usianya relatif masih muda.

2.2 Sistem Informasi

2.2.1 Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

  Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan, sehubungan dengan hal itu, informasi haruslah berkualitas, menurut Burch dan Grudnitski (1989), dalam Kadir (2005) kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor, yaitu relevansi, tepat waktu dan akurasi.

  Secara umum pengertian Sistem Informasi Kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi(mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.

  Sistem informasi kesehatan (SIK) adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang di gunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

  SIK adalah gabungan perangkat dan prosedur yang di gunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan.

  SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

2.2.2 Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan

  Menurut WHO (2011) Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah :

  1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)

  2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin dan teknologi kesehatan)

  3. Health worksforce (tenaga medis)

  4. Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan)

  5. Health information system (sistem informasi kesehatan)

  6. Leadership and governamce (kepemimpinan dan pemerintah) Sedangkan di dalam tatanan sistem kesehatan nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang. Bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat di sajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.

2.2.3 Upaya Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

  Upaya pengembangan SIK harus dimulai dengan kegiatan penilaian secara menyeluruh kondisi sistem kesehatan yang ada serta kebutuhan terhadap pengembangan ke depan. Assessment tersebut akan menilai determinan teknis SIK yang meliputi:

  1. Input data: yang mencakup keakuratan dan kelengkapan pencataan dan pengumpulan data. Di tingkat puskesmas, akurasi dan kelengkapan format berbagai laporan seperti laporan wabah, laporan obat maupun sistem informasi tenaga kesehatan perlu dikaji secara mendalam.

  2. Analisis, pengiriman dan pelaporan data: meliputi efisiensi, kelengkapan dan mutunya di semua tingkatan.

  3. Penggunaan informasi: meliputi pengambilan keputusan dan tindakan yang diambil berkaitan dengan kebijakan di tingkat unit pelayanan perorangan atau masyarakat, program maupun pengambil kebijakan tingkat tinggi

  4. Sumber daya sistem informasi: meliputi ketersediaan, kecukupan dan penggunaan sumber daya esensial, anggaran, staf yang terdidik dan terampil, fasilitas untuk penyimpanan data, peralatan untuk komunikasi data, penyimpanan, anlaisis dan penyiapan dokumen (fax, komputer, printer, fotokopi dll)

  5. Sistem informasi manajemen dan networking: mencakup koordinasi dan mekanisme organisasi untuk menjamin penetapan, standarisasi, pembuatan, pemeliharaan, pembagian (sharing) dan pelaporan data dan informasi dilaksanakan secara tepat.

  Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, harus dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap Sistem Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).

  Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapat menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

  1. Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.

  2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat interoperable dengan jaringan lain.

  3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.

  4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah daerah.

  5. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif.

  6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders.

  7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan accesspoint lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.

  8. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.

  9. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.

  10. Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan

  11. Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.

2.3Pengertian Puskesmas

  Puskesmas merupakan suatu unit pelaksanaan fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada masyarakat yang bertempat dalam suatu wilayah tertentu dalam bentuk kegiatan pokok. Pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan promotif (promosi peningkatan kesehatan), preventif (upaya pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif (pemulihan kesehatan). (Trihono,2005).

  Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada masyarakat yang bertempat dalam suatu wilayah tertentu dalam bentuk kegiatan pokok (Azwar,2006).

  Menurut Trihono (2005) untuk menilai keberhasilan pelayanan kesehatan puskesmas ditentukan oleh keberhasilan indikator pelayanan puskesmas, yaitu :

  1. Fungsi “ Pusat pembangunan berwawasan kesehatan”. Indikatornya adalah Indeks Potensi Tatanan Sehat (IPTS).

  2. Fungsi :”pusat pemberdayaan masyarakat” indikatornya terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Usaha kesehatan berbasis masyarakat, dilihat jumlahnya cukup atau tidak dan tingkat perkembangannya baik atau tidak.

  3. Fungsi pelayanan kesehatan, yang terdiri dari pelayanan kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat, indikatornya adalah indeks potensi masyarakat sehat. Ini merupakan gabungan dari cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan dari semua upaya kesehatan yang dilakukan puskesmas, baik berupa kesehatan wajib dan kesehatan pokok. Bila ke tiga fungsi ini dijalankan dengan baik, maka akan terjadi perbaikan lingkungan yang lebih sehat, pergeseran perilaku menjadi perilaku sehat, cakupan kualitas pelayanan kesehatanmenjadi lebih baik (Trihono,2005). Dan untuk menerapkan ke tiga fungsi puskesmas tersebut diperlukan dukungan sistem kesehatan, yaitu :

  1. Perbaikan manajemen puskesmas

  2. Adanya konseling kesehatan kecamatan atau badan peduli kesehatan masyarakat, yaitu sebuah wadah masyarakat yang peduli kesehatan di tingkat kecamatan yang menjadi mitra puskesmas dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

  3. Sistem Informasi di puskesmas, yaitu :

  a. SIMPUS (sistem Informasi Manajemen Puskesmas), yaitu sebuah sistem penetapan dan pelaporan seluruh kegiatan puskesmas. Baik upaya kesehatan wajib dan pokok.

  b. SIMAK (Sistem Informasi Manajemen Kesehatan), sebuah sistem informasi mendukung penerapan manajemen ARRIME (Analisis, rumusan, rencana, implenmentasi, monitoring dan evaluasi) puskesmas.

  c. Pengembangan SIMPUS bertujuan untuk meningkatkan, sehingga mampu memberikan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan untuk proses pengambilan keputusan di berbagai tingkat administrasi.