STRATEGI KEBERHASILAN BERWIRAUSAHA PEREMPUAN ETNIS TIONGHOA DI KOTA PEKALONGAN

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

STRATEGI KEBERHASILAN BERWIRAUSAHA PEREMPUAN
ETNIS TIONGHOA DI KOTA PEKALONGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh :
ALLOYSIUS DONY PRASETYO
NIM : 08 1324 002


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

STRATEGI KEBERHASILAN BERWIRAUSAHA PEREMPUAN
ETNIS TIONGHOA DI KOTA PEKALONGAN

SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh :
ALLOYSIUS DONY PRASETYO
NIM : 08 1324 002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk
TUHAN YESUS KRISTUS & BUNDA MARIA

Ibu Sri Mastuti
Bapak dan Ibu Suwiryo Sekeluarga
Bapak dan Ibu Joko Gutomo Sekeluarga
Bapakku Agustinus Tukijo & Ibuku Susanna Indaryati
Kakak-kakakku & keponakan-keponakanku
Segenap keluarga besarku
Sahabat-sahabatku
Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2008
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya, bahkan Ia memberikan
kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami
pekerjaan yang dilakukan oleh Allah dari awal sampai akhir.”
(Pengkhotbah 3:11)

“Allah telah menciptakanku untuk melakukan sesuatu yang pasti bagi-Nya, Ia
telah mempercayakan suatu pekerjaan kepadaku yang tidak ia percayakan
kepada yang lain. Aku memiliki misiku sendiri. Aku mungkin tidak pernah
mengetahuinya dalam hidup ini, tapi aku yakin Ia akan memberitahu tentang
itu suatu saat nanti.”
(John Henry Newman)

Mulailah dengan mengerjakan apa yang perlu, lalu kerjakanlah apa yang
mungkin, maka tiba-tiba anda mengerjakan yang mustahil.

(St. Fransiskus dari Assisi)

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Agustus 2014
Penulis


Alloysius Dony Prasetyo

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa

: Alloysius Dony Prasetyo
: 081324002


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“ STRATEGI KEBERHASILAN BERWIRAUSAHA PEREMPUAN ETNIS
TIONGHOA DI KOTA PEKALONGAN”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 7 Agustus 2014
Yang menyatakan

Alloysius Dony Prasetyo

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
STRATEGI KEBERHASILAN BERWIRAUSAHA PEREMPUAN ETNIS
TIONGHOA DI KOTA PEKALONGAN

Alloysius Dony Prasetyo
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
keberhasilan perempuan etnis Tionghoa dalam berwirausaha, faktor internal dan
eksternal yang menentukan keberhasilan perempuan etnis Tionghoa dalam
berwirausaha, dan strategi perempuan etnis Tionghoa dalam mengembangkan
usaha.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang
dilaksanakan di Kota Pekalongan pada bulan Juli-Agustus 2014. Populasi dalam
penelitian ini adalah perempuan etnis Tionghoa yang berwirausaha, dengan
jumlah sampel sebanyak 9 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan
metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan beberapa tahap yakni tahap reduksi data, tahap penyajian data, dan
tahap mengambil kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: keberhasilan berwirausaha
perempuan etnis Tionghoa adalah keberhasilan dalam mewujudkan impian atau
cita-cita karena adanya kemampuan dan usaha, kemudian dengan segenap
kemampuannya bertanggung jawab atas jalannya usaha sehingga meraih tujuan
dari usahanya. Faktor internal dan eksternal yang menentukan keberhasilan
perempuan etnis Tionghoa dalam berwirausaha adalah ketepatan dalam memilih
usaha, keyakinan menekuni suatu usaha, motivasi membuka usaha, pengalaman
berwirausaha, kemampuan merencanakan tujuan dan program yang jelas, inovasi
produk, kesiapan menghadapi resiko, peluang usaha, hoki atau keberuntungan,
pengaruh keadaan pasar, dan idealisme. Strategi perempuan Etnis Tionghoa dalam
mengembangkan usaha adalah konsisten terhadap waktu, kemampuan
menyediakan variasi produk, ketepatan memilih produk, tepat memilih lokasi
usaha, fokus pada usaha, menerima saran, kritik, ide, mengikuti perkembangan

zaman, kemampuan untuk memuaskan pelanggan, kemampuan memasarkan
barang, menjual produk dengan kualitas yang lebih baik dari kompetitior,
kemampuan bersaing, kemampuan mengatasi kendala, dan memiliki harapan yang
besar terhadap usahanya.
Kata kunci: Strategi Keberhasilan, Wirausaha, Perempuan Etnis
Tionghoa.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
SUCCESFULL STRATEGY OF CHINESE WOMEN
IN ENTREPRENEURSHIP IN PEKALONGAN

Alloysius Dony Prasetyo
Sanata Dharma University
2014
The purpose of this study is to find out: (1) how succesfull the Chinese
women entrepreneurship; (2) internal and external factors that determine their
success; (3) and strategy in developing their businesses.
This research is a descriptive qualitative method conducted in
Pekalongan from July to August 2014. The population of in this research were 9
Chinese women. Data were collected by using interviews, observation, and
documentation. Data were analyzed by using multiple stages of data reduction
stage, stage presentation of data, and drawing conclusion stage.
The results of this study indicate that: the success of Chinese women
entrepreneurs are determined by realizing their dream or aspiration due to their
abilities and efforts, as well as their responsibilities in running their businesses in
order to achieve the goals of their businesses. The internal and external factors
that determine the success of Chinese women in entrepreneurship is the accuracy
in selecting businesses, belief in running business, high motivation,
entrepreneurship experience, the ability to plan and clear objectives, product
innovation, willing for having the risk, business opportunities, “hockey” or luck,
influence the state of the market, and idealism. Strategies of Chinese women in
developing businesses are consistent toward time, the ability to provide various
product, careful selection of products, choosing the right location of the business,
focusing on the business, receiving suggestions, criticisms, ideas, seeing the sign
of the times, ability to satisfy customers, ability to sell products, selling products
with better quality than other competitiors, competitiveness, ability to overcome
obstacles, and having high expectations towards their businesses.
Keywords: successfull strategies, entrepreneur, Chinese women.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “Strategi
Keberhasilan

Berwirausaha

Perempuan

Etnis

Tionghoa

di

Kota

Pekalongan”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
saran, masukan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini
penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan berterima kasih pada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi ijin kepada
penulis untuk mengerjakan skripsi ini.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
mengerjakan skripsi ini.
3. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberi ijin kepada penulis untuk mengerjakan skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc., selaku dosen pembimbing pertama
yang dengan sabar dan penuh perhatian memberi dorongan semangat dan
arahan kepada penulis.
5. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S., selaku dosen pembimbing dua yang telah
dengan sabar memberikan dorongan, saran, kritik, dan kesediaan meluangkan
waktu dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, terima kasih atas
bimbingannya selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata
Dharma.
7. Ibu Christina Kristiani selaku Staff Administrasi Sekretariat Program Studi
Pendidikan Ekonomi yang selalu membantu dan memberikan pelayanan yang
baik kepada penulis selama kuliah dan pengerjaan skripsi ini.
8. Bapak Drs. A. Joko Wicoyo, M.Si., yang telah membantu penulis dalam
mengkoreksi abstrak.
9. Bapakku Agustinus Tukijo dan Ibuku Susanna Indaryati untuk kasih sayang,
dorongan semangat, kepercayaan, dan doa yang terus mengiringi langkahku
dalam menjalani hidup ini.
10. Buat kakak-kakak dan keponakan-keponakanku, Mas Nano, Kak Yun, Mas
Indra, Mba Ita, Mba Nita, Mas Widi, keponakan-keponakanku tersayang
Deandra, Clarissa, dan Nathan, terima kasih atas dukungan dan semangatnya.
11. Buat keluarga besarku, Mbah Bu, Mami-Papi di Pekalongan, Mbak Kristin,
Mas Wawan, Mba Hesti, Om Ika, Tante Yayuk, Bagas, Dita, Angel, terima
kasih atas segala bantuan, segala doa, dan dorongan semangat bagiku.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12. Sahabat-sahabatku sepenanggungan di PE-08 yang teristimewa Pendhol,
Ryan, Charel, dan Dika, makasii buat semuanya...muuph aku dah sering
merepotkan kalian...kalian semua luarr biasa...God Bless U...
13. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2008, terima kasih buat kebersamaannya
selama ini..makasii atas semuanya, kalian sangat berarti…
14. Buat kakak tingkat dan adik tingkat, terimakasih untuk senyum sapanya
selama ini.
15. Buat sahabat-sahabatku, Chetoel, Paunk, Topik, Ndaru, Mbendhol, Imsed,
Sada, Kendil, Trex, Ucok, Pegug, Bambang, dan Ipul, terima kasih atas
kebersamaannya selama ini.
16. Semua pihak yang yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan
demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Yogyakarta, 7 Agustus 2014
Penulis

Alloysius Dony Prasetyo

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

PERSEMBAHAN ..........................................................................................

iv

MOTTO ..........................................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .........

vii

ABSTRAK .....................................................................................................

viii

ABSTRACT .....................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................

x

DAFTAR ISI ..................................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xvii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

1

A. Latar Belakang ..................................................................................

1

B. Rumusan Masalah .............................................................................

11

C. Definisi Operasional ..........................................................................

11

D. Batasan Masalah ................................................................................

13

E. Tujuan Penelitian ...............................................................................

14

F. Manfaat Penelitian .............................................................................

14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................

16

A. Deskripsi Teori ..................................................................................

16

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ...............................................

46

C. Kerangka Teoretik .............................................................................

48

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................

50

A. Jenis Penelitian ..................................................................................

50

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................

51

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ........................

51

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................

53

E. Teknik Analisis Data .........................................................................

55

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...............................

58

A. Sejarah Singkat Kota Pekalongan ......................................................

58

B. Keadaan Geografis Kota Pekalongan .................................................

63

C. Asal Muasal Orang Tionghoa di Indonesia ........................................

64

D. Asal Kata Tionghoa ............................................................................

72

E. Populasi Tionghoa di Indonesia .........................................................

72

F. Daerah Asal Tionghoa di Cina ...........................................................

73

G. Daerah Konsentrasi Tionghoa di Indonesia .......................................

74

H. Sejarah Tionghoa ................................................................................

75

I. Gambaran Responden .........................................................................

77

J. Variabel yang Diteliti .........................................................................

79

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......................................

80

A. Analisis Data ......................................................................................

80

B. Pembahasan ........................................................................................

109

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 119
A. Kesimpulan ......................................................................................... 119
B. Saran ...................................................................................................

122

C. Keterbatasan Penelitian ......................................................................

122

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 124
LAMPIRAN

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Hal
Tabel III.1 Informan Penelitian .....................................................................

52

Tabel IV.1 Responden dan Jenis Usaha .........................................................

77

Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ..............................

78

Tabel IV.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......

79

vx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar IV.1 Peta Kota Pekalongan ..............................................................

xvi

64

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Izin Penelitian
LAMPIRAN 2 Karakteristik Responden dan Pertanyaan Wawancara
LAMPIRAN 3 Transkrip Hasil Wawancara
LAMPIRAN 4 Foto Tempat Usaha

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah suatu bangsa yang didiami oleh berbagai macam
suku dan etnis yang beraneka ragam. Etnis maupun suku-suku tersebut
memiliki latar belakang maupun karakteristik yang berbeda. Latar belakang
tersebut bisa meliputi agama, pendidikan, dan keluarga. Selain itu perbedaan
tersebut dapat juga dilihat dari sisi bagaimana cara untuk mencukupi
kebutuhan hidup mereka, dalam hal ini jelas kaitannya adalah dengan
perbedaan ekonomi yang ada di Indonesia itu sendiri.
Seringkali untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dan
untuk mencapai keberhasilan, banyak jalan atau cara yang ditempuh
seseorang, contohnya ada yang mencoba menciptakan lapangan pekerjaan
sendiri dengan modal dan kemampuan yang dimilikinya. Mereka yang
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri ini yang biasa dikenal dengan sebutan
wirausahawan.
Terkadang kita berpikir begitu banyak orang yang melihat bahwa
menjadi wirausahawan itu enak dan banyak uang. Tetapi jarang orang berpikir
bagaimana cara bisnis yang baik untuk memperoleh uang tersebut. Kekayaan
tidak dapat dibangun secara instan, perlu perjuangan untuk mencapainya.
Seberapa lama perjuangan itu pasti ada hasilnya, besar kecilnya tergantung
seberapa besar perjuangan yang dilakukan. Disamping itu pola gaya hidup

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

seseorang juga mempengaruhi keberhasilan usaha seseorang. Misalnya jika
baru berwirausaha dan belum memiliki kemampuan untuk memanfaatkan
hasil usaha namun sudah bergaya lebih besar pasak daripada tiang, maka
usaha bisnis yang dibangun akan tinggal cerita. Sikap percaya dan
mempercayai adalah dasar seorang wirausahawan, karena itu kepercayaan
harus dijaga. Wirausahawan tidak boleh malas bersinergi dengan banyak
orang, terutama terhadap orang-orang yang dapat dipercaya.
Bisnis itu menyenangkan dan keberhasilan secara finansial adalah
impian semua orang. Keberhasilan finansial memungkinkan seseorang dapat
melakukan apa yang disukai, membeli barang yang diinginkan, membaginya
dengan orang-orang yang disayangi, menjadikan dunia ini tempat yang baik
dengan kedermawanan, serta mewujudkan segala rencana yang diimpikan.
Kini sudah menjadi rahasia umum di belahan manapun di dunia,
bahwa orang Tionghoa adalah ahlinya dalam berwirausaha. Khususnya di
Indonesia, perbedaan dari aspek ekonomi ini sangat tampak mencolok antara
etnis Tionghoa dan penduduk pribumi. Hampir di setiap daerah di Indonesia
banyak terdapat etnis Tionghoa, tidak hanya di perkotaan saja, tapi juga di
pelosok desa. Rata-rata masyarakat mengenal mereka sebagai orang yang
berhasil dalam mengelola ekonomi. Keberhasilan yang mereka raih sebagian
besar dari aspek perdagangan, hampir semua sektor perdagangan di Indonesia
dikuasai oleh etnis Tionghoa (Seng, 2007).
Pranoto (2008) mengatakan bahwa dunia orang Tionghoa adalah di
bidang perdagangan. Mereka suka dan tertarik untuk berdagang dan mereka

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

juga percaya bahwa hanya dengan berdagang dapat menjadi kaya dan
meningkatkan taraf hidupnya. Berdagang memungkinkan mereka berubah dan
menjadi golongan yang bermanfaat. Dunia perdagangan tidak ada batasnya
dan orang Tionghoa membutuhkan pekerjaan yang tidak terikat oleh waktu,
sehingga mereka memilih untuk menjadi pedagang. Robinson menamakan
para saudagar Tionghoa sebagai kelompok paling berhubungan atau padu,
terdefinisikan jelas dalam struktur masyarakat borjuis (Robinson dalam
Musianto, 2003). Kalimat di atas menunjukkan bahwa kelompok Tionghoa
dispesialisasikan

sebagai

kelompok

wirausaha

khususnya

di

bidang

perdagangan baik kecil, sedang, maupun besar.
Etnis Tionghoa selama ini cenderung menggeluti perdagangan
karena hal ini adalah cara untuk meningkatkan status sosial dan kedudukannya
dalam masyarakat. Menurut penelitian Entrepeneur Working Group dari
APEC (http://www.balipost.co.id) bahwa hanya sedikit wirausaha yang
berhasil menjadi pengusaha menengah dan besar. Mayoritas wirausahawan
yang berhasil di Indonesia ternyata berasal dari keturunan etnis Tionghoa
(China). Dominasi dalam berbisnis bagi etnis Tionghoa ternyata tidak hanya
terjadi di Indonesia saja, melainkan terjadi di negara-negara Asia Tenggara
seperti Singapura, Filipina, Thailand, dan Malaysia.
Faktor pendorong bagi wirausaha lokal Indonesia dan China
pendatang adalah hampir sama. Faktor- faktor pendorong tersebut adalah
aksesibilitas pasar dan keuangan, kondisi ekonomi, latar belakang pendidikan,
jaringan pendukung, pengalaman usaha, serta karakteristik, dan nilai-nilai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

yang dianut oleh wirausaha itu sendiri (Schumpeter, 1934) dalam
(http://www.ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/).
Menurut Seng (2007), karakteristik wirausahawan Tionghoa adalah
sabar, tidak mudah putus asa, pandai mencari peluang, memiliki kehumasan
yang baik dan berpandangan jauh, berpegang pada janji, berusaha meyakinkan
pelanggan selama menjalankan urusan dagang, memiliki semangat juang dan
daya tahan yang tinggi, tidak pernah menunggu karena merasa peluang tidak
pernah menunggu mereka.
Khusus mengenai semangat juang dan daya tahan, orang Tionghoa
tidak takut dengan keadaan. Orang Tionghoa dapat hidup dimanapun dan
menciptakan peluang bisnis. Orang Tionghoa memiliki sikap dan semangat
yang kuat untuk menjadi pendorong utama keberhasilannya. Mereka hijrah ke
negara lain hanya dengan baju yang melekat dibadannya dan tidak memiliki
harta yang dijaminkan. Oleh karena itu mereka harus kuat, tabah, dan
memiliki kemauan untuk hidup dalam segala keadaan. Semangat hidup yang
kuat menjadikan mereka tidak takut akan kegagalan.
Sedangkan nilai-nilai yang dianut orang Tionghoa adalah bahwa
mereka merasa rendah diri jika gagal hidup mandiri (sebagai wirausahawan)
dan jika hanya mendapatkan gaji sepanjang hidupnya. Selagi seseorang itu
bekerja dengan mendapatkan gaji, maka selama itulah dia tidak bisa menjadi
kaya dan meningkatkan kedudukan sosialnya. Dengan demikian hidup
mandiri sebagai wirausahawan sangat dipegang teguh oleh mereka.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

Secara objektif, perilaku budaya dan ekonomi etnis Tionghoa di
Indonesia tersebut merupakan perilaku yang saling terkait satu sama lain. Hal
ini memang sering menjadi diskusi di banyak kalangan masyarakat Indonesia.
Etnis Tionghoa dengan perilaku ekonominya disadari atau tidak, dalam
kenyataan telah menyumbangkan beragam kegiatan perekonomian bangsa
Indonesia baik yang bersifat positif maupun negatif. Sedangkan budaya
“Pecinan”-nya memperkaya keunikan kekayaan budaya Indonesia.
Seperti yang dicatat Fujitsu Research oleh Naisbitt (1997) dalam
(http://www.beritabatavia.com)

yang

mengamati

daftar

perusahaan-

perusahaan di 6 (enam) negara kunci di Asia, didalamnya dijelaskan betapa
perusahaan-perusahaan tersebut secara mayoritas dikuasai oleh etnis Tionghoa
perantauan, misalnya Thailand sebanyak 81%, Singapura sebanyak 81% di
Indonesia sebanyak 73% dan lain-lain. Hal tersebut membuktikan betapa
berpengaruhnya peran ekonomi etnis Tionghoa dalam perekonomian di
Indonesia. Telah menjadi suatu ketentuan atau syarat utama kesuksesan suatu
pembangunan ekonomi, bahwa partisipasi ekonomi segala pihak yang harus
lepas dari kasus primordialisme termasuk SARA didalamnya.
Perilaku ekonomi etnis Tionghoa di Indonesia juga dipengaruhi
oleh persepsi mereka tentang situasi dan kondisi politik, hankam dan sosial
masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Robbins (1991) dalam
(http://www.pantangpulangsebelumpadam.blogspot.com)

bahwa

persepsi

individu ataupun sekelompok orang merupakan suatu proses yang individu
atau suatu kelompok mengorganisir dan menerjemahkan kesan sensoris

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

mereka untuk memberikan tanda bagi lingkungan mereka. Terlepas dari
pengukuran seseorang berjiwa nasionalis ataupun bukan, hal ini terkait dengan
salah satu kebutuhan dasar hidup manusia yaitu menyangkut keselamatan dan
keamanan etnis Tionghoa di Indonesia. Selain itu persepsi tentang etnis
Tionghoa di Indonesia juga tergantung stereotipe yang beredar di kalangan
masyarakat pribumi tentang etnis Tionghoa di Indonesia.
Pembentukan persepsi tentang etnis Tionghoa di Indonesia terkait
dengan karakteristik pribadi mereka, terutama dalam menyikapi situasi
lingkungan yang mereka hadapi, dengan motivasi tertentu terutama untuk
mendapatkan keamanan dan kesejahteraan hidup, bahkan kemapanan. Hal ini
tentunya dipengaruhi oleh latar belakang pengalaman masa lampau, yang
merupakan dasar untuk melangkah maju meraih harapan-harapan hidup
mereka di masa kini dan yang akan datang. Oleh sebab itu, perlu diketahui
latar belakang sejarah etnis Tionghoa, sebagai pengetahuan untuk memahami
perilaku ekonomi dan budaya etnis Tionghoa.
Istilah kewirausahaan kata dasarnya berasal dari terjemahan
entrepreneur yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan arti between taker
dan go between. Pada abad pertengahan, istilah entrepreneur digunakan untuk
menggambarkan seorang aktor sebagai orang yang memimpin proyek
produksi. Secara lengkap wirausaha dinyatakan oleh Schumpeter (1934)
dalam (http://www.ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurutahli/) sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

organisasi baru, atau mengolah bahan baku yang baru. Orang tersebut
melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun yang
telah ada. Dalam definisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang
yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah
meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
Definisi di atas tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat etnis
Tionghoa mempunyai keberanian untuk mengambil resiko dan mempunyai
pandangan jauh ke depan dalam melihat peluang usaha. Hal tersebut dapat
diamati di sekitar tempat tinggal kita yang banyak bermunculan toko yang
pemiliknya adalah para etnis Tionghoa, bahkan sampai muncul perkampungan
sendiri di suatu daerah yang sering dikenal dengan nama Pecinan. Toko-toko
tersebut menawarkan beraneka ragam jenis dagangan mulai dari sembako,
bahan bangunan, perhiasan, dan lain-lain. Rata-rata toko di lingkungan
tersebut juga tergolong besar.
Fenomena tersebut juga dapat disaksikan di lingkungan pertokoan
yang dimiliki oleh etnis Tionghoa diberbagai daerah Pecinan di Indonesia,
seperti Medan, Semarang, Jakarta, Rembang, Yogyakarta, Singkawang dan
lain-lain. Hal ini juga pernah penulis alami ketika pengalaman penulis yang
pernah tinggal beberapa tahun di Kota Singkawang-Kalimantan Barat, penulis
banyak melihat toko-toko yang dimiliki sebagian besar oleh etnis Tionghoa.
Disisi lain, penulis juga kerap kali melihat dan mengamati kehidupan sehari-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

hari etnis tersebut selama di sana. Pertokoan tersebut rata-rata dikelola oleh
kaum hawa.
Menurut Zimmerer dan Scarborough (2008), jika diperhatikan
entrepreneur yang ada di masyarakat sekarang ini, maka dijumpai berbagai
macam profil, salah satunya women entrepreneur. Banyak perempuan yang
terjun ke dalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni bidang bisnis ini
didorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan
prestasinya, membantu ekonomi keluarga, frustasi terhadap pekerjaan
sebelumnya, dan sebagainya.
Biasanya

para

perempuan

memulai

usaha

berawal

dari

keterampilan yang dimiliki. Perempuan saat ini mulai banyak yang berpikir
untuk menjadi pewirausaha (entrepreneur). Usaha yang dijalankan kaum
perempuan umumnya tidak jauh dari bidang-bidang yang dekat dengan
kehidupan perempuan sendiri, seperti kecantikan, kebutuhan rumah tangga,
dan juga kuliner. Selain itu banyak juga perempuan yang terjun ke dunia
wirausaha karena dimulai dari hobi.
Naluri

perempuan

yang

bekerja

lebih

cermat,

pandai

mengantisipasi masa depan, menjaga keharmonisan, kerjasama dalam rumah
tangga dapat diterapkan dalam kehidupan usaha. Mendidik anggota keluarga
agar berhasil dikemudian hari dapat dikembangkan dalam personel
manajemen perusahaan. Adanya faktor adat istiadat, contohnya di Bali dan
Sumatera Barat, tempat perempuan memegang peranan dalam mengatur
ekonomi rumah tangga. Lingkungan kebutuhan hidup seperti kecantikan,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

fashion, jahit-menjahit, menyulam, membuat kue, aneka masakan, kosmetika
mendorong lahirnya perempuan pengusaha yang mengembangkan komoditi
tersebut.
Majunya

dunia

pendidikan

perempuan

sangat

mendorong

perkembangan perempuan menjadi pegawai atau membuka usaha sendiri
dalam berbagai bidang usaha. Banyaknya kaum perempuan dan kelompok
minoritas terjun ke dunia usaha yang kebanyakan dalam usaha small business,
didorong oleh alasan entrepreneurial idea dan glass ceiling. The glass ceiling
is an invisible barrier that keeps women and minorities from reaching the
highest level positions, (Bovee, 2004).
Glass ceiling artinya satu hambatan yang tidak kelihatan bagi
perempuan dan kelompok minoritas untuk mencapai posisi jabatan lebih
tinggi dalam sebuah organisasi. Hambatan secara diam-diam ini karena
dominasi karyawan laki-laki dan banyaknya gangguan bagi karyawan
perempuan karena masalah keluarganya, kesehatan, dsb. Selain itu adanya
sexism, job discrimination dan sexual harassment. Akibat dari semua itu,
maka berimbas kepada beralihnya perhatian pada bisnis kecil atau mendirikan
usaha sendiri.
Memang tidak bisa dipungkiri, dunia perdagangan itu milik orang
Tionghoa sehingga mereka rela berjualan apapun agar menjadi kaya (Seng,
2007). Mereka dari kecil sudah dibekali oleh orang tua mereka mengenai
pentingnya mengelola ekonomi sebagai aktor penting untuk mencukupi
kehidupan, hal ini dapat diketahui dari toko-toko yang ada, tidak hanya oleh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

perempuan dewasa tetapi anak-anak mereka juga diikutkan untuk menunggui
toko. Mereka terlihat cukup cekatan dalam melayani pembeli, karena bagi
mereka kesuksesan berdagang ditentukan oleh pembeli, untuk itu pembeli
haruslah diutamakan.
Melihat kondisi demikian, menjadikan perempuan etnis Tionghoa
terampil dalam berwirausaha dan memunculkan anggapan bahwa hal tersebut
bakat dari lahir dan karenanya tidak dapat diajarkan. Perempuan etnis
Tionghoa dianggap memiliki bakat dibidang perdagangan, mereka potensial
menjadi wirausahawan. Padahal sebenarnya yang ada tidaklah demikian,
karena wirausaha dapat diterapkan sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Etnis
Tionghoa cenderung menggeluti perdagangan karena hal itu adalah cara untuk
meningkatkan status sosial dan kedudukannya dalam masyarakat (Pranoto,
2008).
Kehidupan etnis Tionghoa di Indonesia memang sangat menarik
untuk dikaji. Pertama, karena sensitif menyangkut pembicaraan SARA, kedua
latar belakang historis dan cara pandang mereka serta pengalaman hidup di
bumi nusantara ini yang tidak bisa begitu saja digeneralisasi, ketiga bahkan
mengenai pengaruh/dampak kesuksesan usaha mereka itu sendiri terhadap
lingkungan sekitar maupun terhadap pemerintah daerah/pusat.
Berdasarkan uraian di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah memahami bagaimana konsep atau strategi berwirausaha
yang diterapkan perempuan etnis Tionghoa dalam mencapai kesuksesan
berdagang. Berdasarkan pengalaman dan permasalahan di atas, penulis tertarik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

untuk melakukan penelitian dengan judul “STRATEGI KEBERHASILAN
BERWIRAUSAHA

PEREMPUAN

ETNIS

TIONGHOA

DI

KOTA

digunakan

untuk

PEKALONGAN”.

B. Rumusan Masalah
Perumusan

masalah

dalam

penelitian

mengungkapkan pokok-pokok pikiran jelas mengenai hakekat dari masalah
tersebut sehingga mempermudah kita memahaminya.
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar tingkat keberhasilan perempuan etnis Tionghoa dalam
berwirausaha?
2. Apa saja faktor internal dan eksternal yang menentukan keberhasilan
perempuan etnis Tionghoa dalam berwirausaha?
3. Bagaimanakah strategi perempuan etnis Tionghoa dalam mengembangkan
usahanya?

C. Definisi Operasional
1. Yang dimaksud keberhasilan berwirausaha dalam penelitian ini adalah
keberhasilan yang tidak semata-semata diukur dalam bentuk uang, tetapi
juga melihat kemajuan dalam proses berlangsungnya suatu usaha itu
sendiri. Keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara
rencana dengan proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai, atau dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

kata lain keberhasilan tercapainya suatu tujuan. Indikator dalam tingkat
keberhasilan berwirausaha antara lain: akumulasi modal, kelangsungan
usaha, kemampuan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat
sekitarnya,

kemampuan

meningkatkan

kesejahteraan

keluarga

dan

kemampuan meningkatkan kualitas hidup bagi para pemakai produk,
pencapaian Break Even Point, menghasilkan biaya hidup, mencapai
keuntungan riil, dan kemampuan dalam mengatasi segala hambatan yang
ada.
2. Yang dimaksud faktor internal dalam penelitian ini adalah segala sesuatu
yang menentukan keberhasilan perempuan etnis Tionghoa dalam
berwirausaha yang ada dalam diri perempuan etnis Tionghoa yang
mempengaruhi keberhasilan dalam berwirausaha itu sendiri. Sedangkan
yang dimaksud faktor internal dalam penelitian ini adalah segala sesuatu
yang berada di luar diri perempuan etnis Tionghoa yang mempengaruhi
terhadap keberhasilan dalam berwirausaha. Indikator faktor internal dan
eksternal antara lain: ketepatan dalam memilih usaha, keyakinan menekuni
suatu usaha, motivasi membuka usaha, pengalaman berwirausaha,
kemampuan merencanakan tujuan dan program yang jelas, inovasi produk,
kesiapan menghadapi resiko, peluang usaha, hoki/keberuntungan, pengaruh
keadaan pasar, dan idealisme.
3. Yang dimaksud strategi perempuan etnis Tionghoa dalam mengembangkan
usaha dalam penelitian ini adalah kemampuan merencanakan hal yang padu
di bidang pemasaran/mengembangkan usaha yang memberikan panduan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan
pemasaran suatu usaha. Selain itu dasar tindakan yang mengarahkan
kegiatan pemasaran/mengembangkan suatu usaha dalam kondisi persaingan
dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Indikator dalam mengembangkan usaha ini antara lain:
konsistensi dalam membuka usaha, variasi produk, penentuan lokasi,
mengembangkan jaringan/network, menerima kritik/saran/ide, mengikuti
perkembangan zaman, memanfaatkan dunia internet, pelayanan dan
kepuasan pelanggan, trik agar produk laku terjual, promosi, kualitas
produk, kemampuan bersaing, kelebihan usaha, kemampuan mengenali
hambatan, dan harapan terhadap usaha.

D. Batasan masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dengan tujuannya, maka perlu
adanya fokus penelitian dalam ruang lingkup terhadap masalah yang akan
diteliti, adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: penelitian ini
sebatas untuk mengetahui atau memahami secara lebih luas dan mendalam
tentang strategi-strategi yang dilakukan perempuan etnis Tionghoa dalam
menjalankan aktivitas berdagang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

E. Tujuan Penelitian
Dengan melihat rumusan masalah di atas, maka peneliti
mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk

mengetahui

tentang

seberapa

besar

tingkat

keberhasilan

berwirausaha perempuan etnis Tionghoa di Kota Pekalongan.
2. Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang menentukan
keberhasilan perempuan etnis Tionghoa dalam berwirausaha.
3. Untuk

mengetahui

strategi

perempuan

etnis

Tionghoa

dalam

mengembangkan usahanya.

F. Manfaat penelitian
Hasil dari dari penelitian ini diharapkan dapat:
1. Bagi peneliti
a) Sebagai langkah awal penerapan ilmu pengetahuan.
b) Sebagai pengembangan ilmu dan memperdalam peneliti dalam
memahami teori-teori kewirausahaan.
c) Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengembangkan lebih lanjut
pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah.
d) Sebagai pengalaman yang berguna pada saat nanti masuk dunia kerja
maupun dikehidupan bermasyarakat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

2. Bagi subjek penelitian
a) Sebagai masukan untuk senantiasa meningkatkan usaha perempuan etnis
Tionghoa.
b) Sebagai media informasi perempuan etnis Tionghoa untuk selalu
mengembangkan usahanya.
3. Bagi fakultas
a) Menambah bahan-bahan kajian terhadap teori-teori yang ada.
b) Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

pengetahuan dan informasi untuk penelitian selanjutnya.

sumbangan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
1.

Pengertian Keberhasilan Berwirausaha
Lim (2000) menyatakan bahwa makna sukses atau berhasil
bersifat mudah dimengerti dan mudah dicapai. Setiap orang bisa meraih
sukses atau berhasil dalam hidupnya selama ia mau, mempunyai cita-cita,
mau

berjuang,

merealisasikannya,

dan

bisa

menikmati

hasil

pencapaiannya tersebut. Sukses atau keberhasilan besar adalah akumulasi
dari sukses-sukses kecil, tujuan jangka panjang tercapai, melalui
pencapaian tujuan jangka menengah dan pendek.
Menurut Gie (1996) sukses merupakan suatu gejala dalam
kehidupan manusia yang cukup rumit. Harus dibedakan sekurangkurangnya tiga aspek agar pengertian sukses itu menjadi lebih jelas.
Pertama ialah wujud atau halnya sukses itu sendiri. Kedua ialah prestasi
atau apa yang dicapai dalam sukses itu dan ketiga ialah efek atau aneka
imbalan yang diperoleh dari sukses itu. Jadi, untuk memperoleh
pemahaman yang baik terhadap sukses hendaknya dimengerti secara
jelas ketiga segi sukses, yaitu entitas atau wujud sukses sebagai
pengalaman seseorang yang mencapai sesuatu tujuan, objek sukses
berupa prestasi tertentu yang dapat diwujudkan, dan efek sukses dalam
bentuk berbagai imbalan dan lambang pengaruh apapun.

16

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

Definisi wirausaha sesuai dengan Lokakarya Sistem Pendidikan
dan Pengembangan Kewirausahaan di Indonesia tahun 1978 (Herawaty,
1998) yaitu wirausaha didefinisikan sebagai pejuang kemajuan yang
mengabdikan diri kepada masyarakat dengan wujud pendidikan (edukasi)
dan bertekad dengan kemampuan sendiri sebagai rangkaian kiat
kewirausahaan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang
makin meningkat, memperluas lapangan kerja, turut berdaya upaya
mengakhiri ketergantungan pada luar negeri, dan di dalam fungsi-fungsi
tersebut selalu tunduk tertib hukum lingkungannya.
Wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian
menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Sedangkan proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi
dari tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan
menciptakan

suatu

organisasi,

Schumpeter

(1934)

dalam

(http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/).
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kesuksesan
wirausaha adalah keberhasilan atau keberuntungan seseorang dalam
mewujudkan tujuan yang berasal dari cita-cita atau impian karena adanya
kemampuan

untuk

memanfaatkan,

mengoptimalkan,

dan

memperjuangkan potensi-potensi yang dimiliki, dengan bekerja keras,
berani mengambil resiko, berperilaku memimpin, kreatif dan inovatif,
memiliki rasa percaya diri, mampu bersikap positif terhadap diri dan
lingkungan, serta mempunyai pandangan luas ke depan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

2.

Faktor-faktor Pendorong Keberhasilan
Chandra (2005) menyatakan bahwa keberhasilan wirausahawan
tidak datang begitu saja, seorang wirausahawan berhasil dalam usahanya
karena keberanian yang dimiliki. Keberanian dalam merealisasikan visivisinya, keberanian untuk menangkap peluang-peluang yang ada,
keberanian dalam mencoba segala tantangan dan rintangan yang ada,
keberanian untuk mempertaruhkan apa yang dimilikinya, keberanian
untuk menanggung resiko gagal dari setiap usahanya, keberanian untuk
terus belajar, dan mendapatkan lebih dari apa yang telah didapatkan dan
dimilikinya.
Bob Sadino seorang pengusaha sukses yang memulai usahanya
dari

nol

menyatakan

bahwa

kesuksesan

didapatkannya

karena

keberaniannya dalam melangkah, artinya dengan melangkah maka ada
kemungkinan untuk sukses di samping kemungkinan untuk gagal, namun
dengan tak melangkah maka tidak akan pernah sukses (Chandra, 2005).
Sukses tidak datang dengan sendirinya. Ada berbagai faktor
yang

mempengaruhi

kesuksesan

seseorang.

Menurut

Griessman

(Hamzah, 1994) faktor-faktor yang mendukung kesuksesan seseorang
tersebut diantaranya:
a.

Mendapat suatu pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlian
yang dimiliki
Orang yang sukses membicarakan pekerjaannya sama seperti orang
yang menggambarkan hobi atau pekerjaan mereka, karena dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

melakukan pekerjaannya mereka menemukan sesuatu yang mereka
suka sehingga mereka dapat meraih sukses seperti yang mereka
inginkan.
b.

Adanya suatu kemampuan kecakapan yang dimiliki
Tidak ada sukses jangka panjang tanpa mengembangkan perhatian
atau kekhususan menjadi suatu kecakapan. Kecakapan diperoleh
apabila seseorang mencintai pekerjaannya, memiliki semangat dalam
bekerja, menguasai pengetahuan dan keterampilan, bekerja terus,
dan melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya

c.

Mempunyai waktu luang
Pada abad 20 ini, waktu mempunyai nilai yang penting. Mereka
yang tidak dapat menghargai waktu dan tidak mengatur waktu akan
mengalami kesulitan. Orang yang sukses menjalankan strategi kecil
untuk menyimpan waktu sehingga mereka dapat menghabiskan
waktu untuk kegiatan yang mereka sukai.

d.

Ketekunan dan kegigihan
Orang yang sukses tidak mudah dihentikan jika mereka merasa
bahwa mereka di jalan yang benar. Beberapa orang dari mereka
memilih gigih untuk mempertahankan gagasan-gagasan mereka
sampai pekerjaan mereka beres atau bahkan ada argumen untuk
memperjuangkan ide-idenya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

e.

Menyalurkan kebutuhan dan keinginan dalam bekerja
Orang-orang yang dapat menyalurkan keinginannya yang keras
dalam usaha yang terfokus, berdasarkan informasi dan terus-menerus
seringkali

mencapai

tujuan

yang

berarti.

Keinginan

untuk

mendapatkan pengakuan merupakan tenaga pendorong bagi orang
yang sukses. Perasaan rendah diri atau rasa takut akan kegagalan jika
tidak terlalu banyak bisa mendorong untuk melakukan usaha yang
besar. Bagi mereka kehidupan tidak akan lengkap tanpa pekerjaan.
Karena mereka menyalurkan tenaga ke dalam pekerjaannya.
f.

Fokus
Prioritas menjadi sedemikian penting karena hal itu membuat faktorfaktor lainnya menjadi berarti dan dapat dikerjakan.

g.

Tempat yang tepat pada waktu yang tepat

h.

Mengetahui dan memanfaatkan kesempatan orang yang sukses
terbuka terhadap apa yang terjadi di sekitar mereka
Mereka selalu berjalan karena mereka ingin tahu dan mengajukan
pertanyaan terhadap orang-orang disekitarnya. Mereka menatap
cakrawala untuk mendapatkan informasi dan mereka mendapatkan
informasi tersebut. Apa yang mereka temukan dimanfaatkan secara
kreatif, mereka menerima kritikan karena itu merupakan umpan
balik baginya. Selain itu mereka berani mengambil resiko dan tidak
takut gagal karena setiap usaha mempunyai resiko untuk gagal dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

sebagian orang meraih kesuksesannya dari kegagalan yang
dialaminya.
Harefa (2002) menyebutkan faktor pendukung kesuksesan sebagai
berikut:
a.

Impian dan ide-ide cemerlang
Sebab suksesnya seseorang adalah ide cemerlang dan impian untuk
mandiri yang membuat mereka rela untuk bekerja keras.

b.

Kreativitas
Seseorang yang sukses selalu kreatif dan inovatif.

c.

Keberanian
Seseorang yang sukses bertindak sesuai dengan nuraninya,
memegang teguh prinsip, hukum-hukum moral, dan nilai-nilai etis
yang dipercayainya dengan demikian ia akan berbuat yang terbaik
untuk hari ini dan berani menghadapi kemungkinan yang akan
terjadi dimasa depan.

d.

Hoki atau keuntungan
Keberhasilan ditunjang oleh hoki dengan adanya usaha untuk
mendayagunakan segenap bakat dan bekerja keras secara konsisten.

e.

Peluang
Masalah yang muncul dalam berbagai kehidupan melahirkan
peluang, hal ini dikarenakan masalah memerlukan solusi yang dapat
memberikan

nilai

ekonomi

bagi

mereka

menawarkannya sesuai dengan kebutuhan yang ada

yang

mampu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

f.

Hobi atau minat
Bagi orang sukses pekerjaan adalah aktivitas yang menyenangkan
karena pekerjaan adalah hobi atau minatnya

g.

Pengalaman
Orang

yang

sukses

suka

berpetualang

untuk

mendapatkan

pengalaman baru.
h.

Kegagalan
Pada dasarnya kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Kegagalan sebagai pelajaran berharga dan tolak ukur.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua

faktor yang mendukung kesuksesan seseorang dalam berwirausaha yaitu:
1) Faktor intern, antara lain: program dan tujuan yang jelas, idealisme,
kreativitas, bakat, kecakapan atau potensi, minat dan keahlian,
ketekunan, kegigihan, keberanian, kemandirian, kepercayaan diri,
kewibawaan serta kejujuran, motivasi untuk hidup dan berprestasi,
disiplin diri termasuk didalamnya disiplin waktu. 2) Faktor ekstern, yaitu:
peluang atau kesempatan, pengalaman, hoki atau keberuntungan,
keadaan pasar, latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin, nilai-nilai,
dan budaya.
3.

Karakteristik Wirausaha Sukses
Menurut Suryana (2010) karakteristik wirausahawan adalah
sebagai berikut:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

a.

Keinginan untuk berprestasi
Penggerak psikologis utama yang memotivasi wirausahawan adalah
kebutuhan untuk berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai
n Ach. Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan
dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian
tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompetisi
individu.

b.

Keinginan untuk bertanggung jawab
Wirausahawan

menginginkan

tanggung

jawab

pribadi

bagi

pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya
sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan
tanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai
c.

Prevensi kepada resiko-resiko menengah
Wirausahawan bukanlah penjudi. Mereka memilih menetapkan
tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu
tingkatan yang mereka percaya akan me