B2 Komunikasi Manusia Esensi &Aplksi Dalam dinamika
Dr. Eko Harry $usanto
Komunikasi Manusia
Esensi dan Aplikasi Dalam Dinamika Sosial Ekonomi
politik
Dr. Eko HarrySusanto
Editor:
1.
Drs. Widayatmoko, MM.
2.Dra. Riris Loisa, M.Si.
EdisiAsti
EL
HakCipta@20t0,penerbitMitraWacanaMedia
?ftit*,
WAG-dnEi T"lp. : (021) 824-3te3r
DIediA
it
Pen
erb
Faks. : (02t) 824-3te3t
Website : http//www.mitrawacanamedia.com
E-mail
:[email protected]
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun meka-nik, termasuk mem
fotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sisteln penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis
dari Penerbit.
UNDANG-UNDANG NOMOR T9 TAHT]N
2OO2
TENTANG HAK CIPTA
I.
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 7 (tuiuh) tahun dan/atau denda paling banyak np s.ooo.oo0-.000,00-(lima
2.
Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
miliar rupiah).
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelangguru., H"k cipta atau Hak
Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (i), dipidana dengan pidana penjara paling
Iama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (iima ratus
juta rupiah).
Dr. Eko HarrySusanto
Komunikasi Manusia
Esensi dan
Aplikasi Dalam Dinamika Sosiat Ekonomi politik
Edisi Pertama
Mitra Wacana Media, 2010
-Jakarta:
I jll.,17 x24 cm, hal. 200
ISBN: 978-602-849
1.
Politik
5 -53 -0
2. Iudul
tr
ffCI
rft
rB
E{l
E{
hGra
irdJrr
qril
ref
tu
PT
Elisar
E:."'
Kata Pengantar
dan Aplikasi Dalam Dinamika
Buku berjudul Komunikasi Manusia : Esensi
melihat komunikasi dalam perspe}tif
Sosiat Ekonomi poutik, i;rupaya untuk
berbangsa mauPun
teoritis dan penerap*rryu pua" kehidupan bermasyarakat'
bernegara.
menja& dua bagian'-yj*
Tulisan yang terdapat dalam bukuini, terbagi
aspek yang substansial dalam
pada Bab r ,"*pui nu'u IV mengemukakan
vI merupakan, artikel yang
komunikasi manusia, dan Bab v sampai Bab
yang berkaitan dengan
ditulis pada tahu n 2ao4sampai dengan tahun 2009,
terhadap keanekaragaman
demokrasi, keterbukaan inforrirasi dan pemahaman
masyarakat dilihat dari sudut pandang ilmukomunikasi'
[ruh isi
lk mem
tertulis
manusia yang ada
Kumpulan artikel sebagai bentukPeneraPanl"-"ilhti
di Harian Kompas, Koran T1mfo,
dalam buku ini, ,.U"to*rriu sudah iimuat
Indonesia, Seputarlndonesia' Jurnal
suaraPembaruan, Medialndonesia, Bisnis
Tentu saja seiak'ell
Nasional, Suara Karya dan Pikiran Rakyat randln-g.di byku ini, mungkin tidak
2A04 Grjadi perubi"u r"t irrgga artikei yang ada
justru menjawab keadaan sekarangyang
sesuai dengan kondisi sekaran;, atau
seb elumnya sudah diPrediksikan'
:barry"k
r paling
I
I
o (hma
I
menjual
au Hak
a paling
ra ratus
I
I
I
I
I
I
I
,
I
informasi yang beruntun,
Khusus tulisan - tulisan tentang transparansi
keikutsertaan penulis dalam
sesungguhnya tidak terlepas dari pengalaman
transParansi informasi yang
berbagai &skusi yurrg *.-Uahas tompleksitas
berbagai lem-baga yang memiliki
diseienggarut u, ot.ti pemerintah maupun
iniormasi' Secara kontekstual'
kepedulian untuk *".ip*;o*gt * kebebasan
penelaahan, kritikmaupun saran
tulisan didalamnya, disampingberisi analisis,
juga
dalam upaya menciptakan transparansi informasi'
T","g*3:Tj:^1tT:
*"*iiiki otoritas dalam pengelolaan informasi' mau
mencapai masyarakat
menerima prinsip kJt#oku"r, informasi, demi untuk
informasi yang demokratis.
;tffid;;;tttliy*g
dituangkan pada
ruaa hakikatnya, aplikasi komunikasi manusia yang
tulisan
iri, *.rrflt*
saat
g"r"uaran faktual situasi yang berlangsung pada
ilt
itu, yang ditelaah dari sudut perspektif ilmu komunikasi sebagai bidang ilmu
yang multidisipliner.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Ir. Alphonsus
Priyo Hutomo, S.Si., M.Si, Drs. Widayatmoko, MM., Dr. Andy Corry W,
Dra. Riris Loisa, M.Si., Drs. Atang Sugiyono, M.Si., dan Dr. Chairy Saidjan
sebagai teman diskusi penulisan buku. Terimakasih kepada semua pihak di
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara |akarta, perguruan
tinggi lainnya tempat penulis mengajar yang memberikan dukungan, kritik
ataupun saran pada setiap tulisan saya yang dimuat di surat kabar, dan Yayat
Supriyatna yang mengumpulkan artikel saya di surat kabar.
Kepada Maya, Dekky, Dennis dan Deffri, yang selalu memberikan komentar
pendek terhadap tulisan saya di surat kabar, saya mengucapkan terimakasih.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi kita semua.
)akarta, September 2009
Penulis.
tv
-Xda,
Wta
Brb
lonsus
ry w.,
iaidjan
,Daftor Isi
hak di
luruan
kritik
L
Yayat
t,Vr^ata
iii
Pengantar
Daftar Isi
Ientar
rkasih.
Bab
v
Komunikasi Manusra
I
A.
1
Esensi Komunikasi
1. Menggambarkan
B.
C.
D.
E.
Bab
Realitas
1
2. Menjelaskan Realitas
3. Prediksi, Kontrol dan Pemahaman
4. Reformasi
J
Konteks Komunikasi
1. Komunikasi Intrapersonal
2. Komunikasi Interpersonal
3. Komunikasi Kelompok
4. Komunikasi Organisasi
5. Komunikasi Massa
Teknologi Komunikasi
Komunikasi Efektif
Penelitian Dalam Komunikasi
6
J
J
7
7
7
8
9
12
t3
L4
Komunikasi Politik
t7
A. Batasan Komunikasi Politik
T7
1.
2.
3.
4.
5.
Komunikator Politik
Pesan Politik: Pembicaraan Politik
dan Persuasi Politik
a. Pembicaraan Politik
b. Persuasi Politik
Media Komunikasi Politik
Khalayak Komunikasi Politik
Dampak Komunikasi Politik
,
20
20
20
22
22
22
23
Bab
B. Komunikasi
23
C.
29
Politik dan Pembangunan
Media Massa dan Kekuasaan Politik
Komunikasi Politik dan Globalisasi
A. Konflik Antar Kelompok dan Opini Global
B. Ketergantungan Informasi
C.
Bab
Marginalisasi Negara Pinggiran
Dalam Opini Internasional
Teknologi Komunikasi dan Perubahan Sosial
A. Dampak Teknologi Komunikasi
B. Demokrasi, Hak Asasi Manusia
dan Teknologi Komunikasi
35
37
Beb
4t
44
5l
52
54
C. TeknologiKomunikasi:
Sarana Menuju Globalisasi
Bab
Dinamika Partai Politik
i. Kredibilitas Politik PDIP
2. Mempersiapkan Partai Lokal
3. TargetPANTahun200g
4. Marissa dan PDIP 2009
5. Peran Oposisi Partai Moncong Putih
6. Menduga Pemenang Pilkada ]akarta
7. Menakar Megawati Pada2009
8. Tokoh Muda, Pemilih Muda dan Megawati
9. Kabinet Bayangan Calon Presiden
10.
11.
12.
13.
14.
Bab
Menimbang Pasangan Mega - Sultan
Duet Megawati - |usuf Kalla
Menduga Pasangan Presiden 2009
Koalisi Pasca Kemenangan Demokrat
Menduga Arah Partai Golkar
Komunikasi Politik dan Kekuasaan
l.
2.
3.
4.
Deputi Khusus Pancasila Lemhannas
Standar Informasi Gempa
Kemandirian Penasehat Presiden
Komunikasi di Wilayah Politik
vt
56
s9
s9
62
64
66
68
70
73
75
78
80
82
85
87
9t
95
95
97
99
102
Brb
23
5. Lee Kuan Yew dan Demokrasi
6- Program Instan Kompor Gas
29
35
37
m
4t
44
5l
52
54
56
111
Korupsi
1. RUU Informasi dan Pemberantasan Korupsi 111
2. RUU RahasiaNegara dan Pelembagaan Anti Kritik 113
115
3. Meneropong Korupsi di Legislatif
118
4. Melahirkan Bibit Pemberantasan Korupsi
120
5. RUU KMIP dan Kultur Keterbukaan
122
6. Keterbukaan Informasi BUMN
125
7- Keterbukaan Informasi dan FOIA
126
Freedom of Information Act (FOIA)
127
Menumbuhkan Kultur Demokrasi
8. Keterbukaan Informasi
dan Pemberantasan KoruPsi
Birokrasi Informasi dan Korupsi
10. Perkecualian Informasi RUU KIP
dan Potensi Alam
11. Rahasia Negara, Korupsi dan Komisi Informasi
12. Rahasia Negara, KPK dan Komisi Informasi
13. Rahasia Negara dan Keterbukaan Informasi
14. Demokratisasi Informasi dan Transaksi Elektronlk
59
62
64
66
68
t07
Transparansi Informasi dan
9.
59
104
t27
130
132
135
138
140
142
70
/J
75
78
80
82
85
87
91
Brb
Iklan Politik dan Pencitraan
1.
2.
3.
Membaca Hasil |ajak PendaPat
Iklan Puas Diri Mendagri
Sentimen Anti Amerika
Pendahuluan
Hasil survei Sentimen Anti Amerika
Asumsi Kendala Penelitian
Dalam Kutub Pendapat MaYoritas
95
97
99
02
148
150
150
151
153
15s
156
Penutup
95
145
t45
4. "Polling" Pilkada Dalam RUU Pemilu
5. Iklan Politik
6. Pluralisme dan Retorika Politk
7. |ajak Pendapat dan Kampanye Terselubung
vll
156
159
161
163
Bab
I
Kebebasan Informasi dan Politiklokal
1. Marginalisasi Politik Pedesaan
2. Transparansi Politik Kepala Desa
3. ErcronMobil: Harapan Masyarakat Desa
4. Bunuh Diri Korban Gempa
5. Revitalisasi (Politik) Pertanian
6. Plus Minus Calon Independen
7. Rating dan Integrasi Nasional
167
167
170
172
t74
176
178
181
Daftar Pustaka
185
Biodata Penulis
191
ffi
rl
r
IG
vlll
67
,.67
Bab L
70
72
74
76
78
81
f. &nsi Komunikasi
klm
pembahasan tentang komunikasi manusia, Ruben (1992:al)
mcryatakan, "komunikasi merupakan studi interdisipliner, berbagai ilmu
Fngetahuan memberikan corak perkembangan terhadap ilmu komunikasi itu
mdiril sejalan dengan pernyataan tersebut adalah pendapat Littlejohn (L992
: ll), komunikasi manusia merupakan studi interdisipliner yang menyelidiki
proces komunikasi, dengan menggunakan pandangan dari berbagai disiplin
urdisional ilmu pengetahuan.
IGrena itu, sesuatu yang wajar jika pengertian komunikasi sangat beragam,
Urgantung dari pendekatan yang digunakan dalam menelaah eksistensi maupun
hompleksitas komunikasi. Keberagaman tentang batasan komunikasi tersebut,
menrpakan implikasi terbentuknya teori, yang memiliki tujuan tertentu,
rehingga satu sama lain mempunyai perbedaan pendekatan yang spesifik.
Menurut Julia T. Wood (2006 :31), "teori di formulasikan untuk mencapai
hiuan - tuiuan tertentu, yang menggambarkan realitas (deskripsi), menj elaskan
rcalitas (eksplanasi), dan melakukan prediksi, kontrol, dan pemahaman, dan
reformasi'l Faktor - faktor tersebut memiliki karakteristik tertentu dalam
menggambarkan atau membentuk suatu fenomena dalam teori komunikasi.
L
ilenggambarkanRealitas
Teori menggambarkan realitas atau suatu fenomena, yang dimulai dengan
merinci karakteristik dan komponen utama dari suatu fenomena. Didalam
menggambarkan suatu fenomena tersebut, ilmuwan cenderung subyektif,
karena apa yang ditangkap dalam pemahaman seorang ilmuwan dipengaruhi
L
rum
a
Bab2
Iun tidak
namPuatr
memadai
Iroilullllm$ P0llill(
komunikasi politik biasa dihubungkan dengan pembicaraan
penyampaian pesan politik verbal maupun non verbal, yang dapat
i rakyat ataupun pemegang kekuasaan dalam suatu sistem
juga
Dryd
dikatakan, komunikasi politik adalah penyampaian Pesan
politik dari suatu sumber kepada penerima untuk menciptakan
makna bersama.
erat komunikasi dan politik, khususnya dalam penelaahan
negara, ditegaskan oleh MacBride ( I 983 : 85 ), bahwa komunikasi
tacluruhan tidak dapat dimengerti apabila tidak dihubungkan dengan
politik, masalah-masalahnya tidak dapat disesuaikan apabila tidak
hubungan politik-politiknya. Secara umum, komunikasi politik
dalam konteks penelaahan pesan-pesan yang di organisasikan dan
kepada rakyat oleh organ-organ kekuasaan negara maupun institusi
kan
Komunikasi Politik
lhrkmemahami komunikasi politik,
diketahui lebih dahulu
@an mendasar dari Watzlawik (dalam Bower dan Bradac, 1982 :3),
ia adalah makhluk yang tidak bisa tidak berkomunikasi". Dengan kata
l[t+ remua tingkah laku manusia, termasuk pada saat diam, tidak merespon
pmn politik dari suatu sumber, tetap saja menimbulkan makna yang lekat
{ m nuansa politik. Sedangkan Dan Nimmo (1993 : 167), menyatakan
eufuflq saluran komunikasi bukan sekadar titik sambungan, tetapi terdiri atas
reeftian bersama tentang siapa dapat berbicara kepada siapa, mengenai apa,
dltm keadaan bagaimana, sejauhmana dapat dipercaya.
t7
ada baiknya
hr
Bab 3
P0Uil!( dan Gt0BH.lSASl
selatanmempunyaipersoalanyangpelikdalamurusan domestik
umsan internasional. Problem yang muncul merupakan gambaran
ftheadaan negara yang belum mapan secara sosial, ekonomi dan politik.
tersebut tampak dari timbulnya gejolak, konflik bahkan huruterjadi di dalam negeri maupun dalam hubungan bilateral dengan
,hin Ketika negara-negara sedang berkembang masih dikuasai oleh
represif dan penyebaran teknologi komunikasi masih menjadi
Fpotensial bagi negara pinggiran, maka gaung ketidakdemokratisanpun
lire dinikmati oleh sekelompok masyarakat yang memiliki akses
p, dEgan media alternatif, di luar kendali manajemen komunikasi para
dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi dalam
hrm informasi, maka persoalan dalam negeri suatu negara berkembang
rnrnimbulkan penilaian atau opini masyarakat internasional yang
ikepedulian terhadap perdamaian dunia, atau mereka yang memiliki
secara langsung maupun tidak langsung. Artinya, kejadian di suatu
ndm tingkah laku politik
rezim yang berkuasa dimanapun, di belahan
terdeteksi dengan mudah oleh masyarakat internasional.
pesanyangsangat cepattidakterlepas dari kekuatankomunikasi
png didukung
oleh teknologi komunikasi. Menurut Baylist dan Smith
: E), dobalisasi berkembang dengan cepat dan menciptakan dampak ke
&rnia Globalisasi merupakan ruang bersama yang menghilangkan
dekonomi, politik dan batas relatif terhadap nasionalisme.
a, dalam koridor globalisasi, kedudukan negara sedang
justru mempunyai ketergantungan dalam bidang sosial, ekonomi
politik terhadap negara maju. Oleh sebab itu sulit untuk menghindar
35
Bab 4
N
ltoilUllll(Asl
PERUBIHAII $ll$I[1
Gl
wajar di dalam masyarakat' tetapi
menryakan gejala yang-permasalahan
yang periu ditelaah
fo,u-a p,erubahan, adaiah
ada masyarakat
m- FILgr-elt (1976 : 9) menyatakan,"tidak
yang
perubahan
eL karena setiap masyarakat mengalami
Rogers
Ery,E atau lambat'i Hakekat perubahan sosial menurut
r:69 : 8) adalah, "proses dimana terjadi perubahan struktur
;*_ sistem sosial,,. Sementara itu secara singkat arti perubahan
intinya
oleh Daniei Lerner (1983 :29 - 3l) yang pada
'trertrbahan sosial adalah mengubah cara- cara di dalam mana
il
iridup sehari - hari.
_jfuitorvangmemicuterjadinyaperubahansosialdalampandangan
" teknologi komunikasi
(
m d.ikemukakan oleh Rogers rgao : 110),
perubahan
sal.ah satu dari sebaf, - sebab yang penting dari
sosialdimasyarakat,,.Teknologikomunikasilebihbanyak
anak-- anak
terhadap anak - anak muda dibandingkan kepada
ura. misalnya efek dari televisi dan komputer yang lanyak beredar
juga
&at Namun dalam perkembangannya, televisi dan komputer
orang dewasa'
fr* ,"ogurrh yang kuat terhadap anak - anak maupun
menarik
nenqandung pesan dan informasi yang dibutuhkan ataupun
miua orang, tanpa tersegmentasi dalam usia'
negatif,
Kc*hartatiran terhadap teknologi komunikasi yang berdampak
menghubungkan
nse,niadi pembicaraan yurrg menarik ketika masyarakat
Tom Bottomore
itu,
u." k.b.basan akses informasi. Daiam konteks
i ; [ 14) mengatakan, "sewaktu gelombang industrialisasi dan modernisasi
yang
:rah ke luar, ia merusak unit - unit sosial dan politik sebelumnya
masyarakat
,ffi;;
sebelumnya dipercaya'1 Rusaknya tatanan dalam
u
5l
,noml Pollttk
Bab 4
rEnn0
10G
I l(0il1 u 1l I lm$l
DA]I PTRUBAHI]I SOSII1
sosial merupakan gejala yang wajar di dalam masyarakat, tetapi
terjadinya perubahan, adalah permasalahan yang perlu ditelaah
mendalam. Hoogvelt (1976 : 9) menyatakan,"tidak ada masyarakat
stagnant, oleh karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang
i secara cepat atau lambat". Hakekat perubahan sosial menurut Rogers
Svenning (1969 : 8) adalah, "proses dimana terjadi perubahan struktur
firngsi suatu sistem sosial'l Sementara itu secara singkat arti perubahan
dikemukakan oleh Daniel Lerner (1983 : 29 - 3l) yang pada intinya
tkan, "perubahan sosial adalah mengubah cara- cara di dalam mana
manusia hidup sehari - hari.
- faktor yang memicu terjadinya perubahan sosial dalam pandangan
i dikemukakan oleh Rogers ( 1986 : 110), " teknologi komunikasi
adalah salah satu dari sebab - sebab yang penting dari perubahan
perubahan sosial di masyarakat". Teknologi komunikasi lebih banyak
ruh terhadap anak - anak muda dibandingkan kepada anak - anak
Faktor
orang
tua, misalnya
efek dari televisi dan komputer yang banyak beredar
masyarakat. Namun dalam perkembangannya, televisi dan komputer juga
i pengaruh yang kuat terhadap anak - anak maupun orang dewasa,
mengandung pesan dan informasi yang dibutuhkan ataupun menarik
s€mua orang, tanpa tersegmentasi dalam usia.
Kekhawatiran terhadap teknologi komunikasi yang berdampak negatif,
menjadi pembicaraan yang menarik ketika masyarakat menghubungkan
era kebebasan akses informasi. Dalam konteks itu, Tom Bottomore
: 114) mengatakan, "sewaktu gelombang industrialisasi dan modernisasi
ke luar, ia merusak unit - unit sosial dan politik sebelumnya yang
umum sebelumnya dipercaya'l Rusaknya tatanan daiam masyarakat
5t
di(1
n
sehi
Bab 5
&
hal y
yang
illtff[Il([ PIBTAI Pollrll(
nu
p
I
dak
aun
Kredibilitas Politik
10
tla
)eru
encaku
PDI P
Mei 2006)
an dalam pilkada Tuban adalah ironi bagi PDI-B yang sebelumnya
im telah -.-"ru.rgi 50 persen pilkada yang diselenggarakan sejak
|uni 2005 sampai dengan Maret 2006.
Prestasi mencengangkan yang dikemukakan oleh Tjahjo Kumolo tersebut
salah satu keberhasilan PDI-P dalam persaingan politiklokal setelah
n diri sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan YudhoyonoKalla.
runikas
ad
nm
:au
t
san
kuas
Belum tuntas masalah Tuban, PDI-P dituding mencuri start kampanye
2009, setelah partai berlambang banteng gemuk itu mengumpulkan
bupati, wali kota, dan gubernur, serta para ketua DPRD dari berbagai
dalam rakornas di Surabaya. Mereka berikrar setia terhadap delapan
partai yang disebut dengan Hasta Prasetya, sebuah Program partai
peduli terhadap kesejahteraan dan keadilan bagi ralcyat dengan bingkai
" partai oposisi.
tidak perlu terburu-buru menuduh "ikrar kesetiaan"
i tindakan mencuri start dan berpotensi menimbulkan ambivalensi
tas terhadap partai atau pemerintah. Sebab, jika kita kaji tanpa prejudice
kekuatan partai oposisi, Hasta Prasetya PDI-P sama juga dengan
Sebenarnya orang
rknologi
Lbungan
iemakin
pemerintah. Kekhawatiran terhadap rakornas PDI-P dengan sejumlah
politis adalah berlebihan.
59
Bab 6
touulflm$ P0Uilil ltffi tfflul$AA]t
Deputi Khusus Pancasila lemhannas
27 Juni 2006)
ideologi negara, Pancasila menjadi wacana yang ramai
dibicarakan
di kalangan elite politik dan kalangan yang *.-iliki perhatian
besar
kelangsungan negara dalam bingkai girirrrr.ku f.rnggA
n
Komunikasi Manusia
Esensi dan Aplikasi Dalam Dinamika Sosial Ekonomi
politik
Dr. Eko HarrySusanto
Editor:
1.
Drs. Widayatmoko, MM.
2.Dra. Riris Loisa, M.Si.
EdisiAsti
EL
HakCipta@20t0,penerbitMitraWacanaMedia
?ftit*,
WAG-dnEi T"lp. : (021) 824-3te3r
DIediA
it
Pen
erb
Faks. : (02t) 824-3te3t
Website : http//www.mitrawacanamedia.com
:[email protected]
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun meka-nik, termasuk mem
fotokopi, merekam, atau dengan menggunakan sisteln penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis
dari Penerbit.
UNDANG-UNDANG NOMOR T9 TAHT]N
2OO2
TENTANG HAK CIPTA
I.
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 7 (tuiuh) tahun dan/atau denda paling banyak np s.ooo.oo0-.000,00-(lima
2.
Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
miliar rupiah).
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelangguru., H"k cipta atau Hak
Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (i), dipidana dengan pidana penjara paling
Iama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (iima ratus
juta rupiah).
Dr. Eko HarrySusanto
Komunikasi Manusia
Esensi dan
Aplikasi Dalam Dinamika Sosiat Ekonomi politik
Edisi Pertama
Mitra Wacana Media, 2010
-Jakarta:
I jll.,17 x24 cm, hal. 200
ISBN: 978-602-849
1.
Politik
5 -53 -0
2. Iudul
tr
ffCI
rft
rB
E{l
E{
hGra
irdJrr
qril
ref
tu
PT
Elisar
E:."'
Kata Pengantar
dan Aplikasi Dalam Dinamika
Buku berjudul Komunikasi Manusia : Esensi
melihat komunikasi dalam perspe}tif
Sosiat Ekonomi poutik, i;rupaya untuk
berbangsa mauPun
teoritis dan penerap*rryu pua" kehidupan bermasyarakat'
bernegara.
menja& dua bagian'-yj*
Tulisan yang terdapat dalam bukuini, terbagi
aspek yang substansial dalam
pada Bab r ,"*pui nu'u IV mengemukakan
vI merupakan, artikel yang
komunikasi manusia, dan Bab v sampai Bab
yang berkaitan dengan
ditulis pada tahu n 2ao4sampai dengan tahun 2009,
terhadap keanekaragaman
demokrasi, keterbukaan inforrirasi dan pemahaman
masyarakat dilihat dari sudut pandang ilmukomunikasi'
[ruh isi
lk mem
tertulis
manusia yang ada
Kumpulan artikel sebagai bentukPeneraPanl"-"ilhti
di Harian Kompas, Koran T1mfo,
dalam buku ini, ,.U"to*rriu sudah iimuat
Indonesia, Seputarlndonesia' Jurnal
suaraPembaruan, Medialndonesia, Bisnis
Tentu saja seiak'ell
Nasional, Suara Karya dan Pikiran Rakyat randln-g.di byku ini, mungkin tidak
2A04 Grjadi perubi"u r"t irrgga artikei yang ada
justru menjawab keadaan sekarangyang
sesuai dengan kondisi sekaran;, atau
seb elumnya sudah diPrediksikan'
:barry"k
r paling
I
I
o (hma
I
menjual
au Hak
a paling
ra ratus
I
I
I
I
I
I
I
,
I
informasi yang beruntun,
Khusus tulisan - tulisan tentang transparansi
keikutsertaan penulis dalam
sesungguhnya tidak terlepas dari pengalaman
transParansi informasi yang
berbagai &skusi yurrg *.-Uahas tompleksitas
berbagai lem-baga yang memiliki
diseienggarut u, ot.ti pemerintah maupun
iniormasi' Secara kontekstual'
kepedulian untuk *".ip*;o*gt * kebebasan
penelaahan, kritikmaupun saran
tulisan didalamnya, disampingberisi analisis,
juga
dalam upaya menciptakan transparansi informasi'
T","g*3:Tj:^1tT:
*"*iiiki otoritas dalam pengelolaan informasi' mau
mencapai masyarakat
menerima prinsip kJt#oku"r, informasi, demi untuk
informasi yang demokratis.
;tffid;;;tttliy*g
dituangkan pada
ruaa hakikatnya, aplikasi komunikasi manusia yang
tulisan
iri, *.rrflt*
saat
g"r"uaran faktual situasi yang berlangsung pada
ilt
itu, yang ditelaah dari sudut perspektif ilmu komunikasi sebagai bidang ilmu
yang multidisipliner.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Ir. Alphonsus
Priyo Hutomo, S.Si., M.Si, Drs. Widayatmoko, MM., Dr. Andy Corry W,
Dra. Riris Loisa, M.Si., Drs. Atang Sugiyono, M.Si., dan Dr. Chairy Saidjan
sebagai teman diskusi penulisan buku. Terimakasih kepada semua pihak di
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara |akarta, perguruan
tinggi lainnya tempat penulis mengajar yang memberikan dukungan, kritik
ataupun saran pada setiap tulisan saya yang dimuat di surat kabar, dan Yayat
Supriyatna yang mengumpulkan artikel saya di surat kabar.
Kepada Maya, Dekky, Dennis dan Deffri, yang selalu memberikan komentar
pendek terhadap tulisan saya di surat kabar, saya mengucapkan terimakasih.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi kita semua.
)akarta, September 2009
Penulis.
tv
-Xda,
Wta
Brb
lonsus
ry w.,
iaidjan
,Daftor Isi
hak di
luruan
kritik
L
Yayat
t,Vr^ata
iii
Pengantar
Daftar Isi
Ientar
rkasih.
Bab
v
Komunikasi Manusra
I
A.
1
Esensi Komunikasi
1. Menggambarkan
B.
C.
D.
E.
Bab
Realitas
1
2. Menjelaskan Realitas
3. Prediksi, Kontrol dan Pemahaman
4. Reformasi
J
Konteks Komunikasi
1. Komunikasi Intrapersonal
2. Komunikasi Interpersonal
3. Komunikasi Kelompok
4. Komunikasi Organisasi
5. Komunikasi Massa
Teknologi Komunikasi
Komunikasi Efektif
Penelitian Dalam Komunikasi
6
J
J
7
7
7
8
9
12
t3
L4
Komunikasi Politik
t7
A. Batasan Komunikasi Politik
T7
1.
2.
3.
4.
5.
Komunikator Politik
Pesan Politik: Pembicaraan Politik
dan Persuasi Politik
a. Pembicaraan Politik
b. Persuasi Politik
Media Komunikasi Politik
Khalayak Komunikasi Politik
Dampak Komunikasi Politik
,
20
20
20
22
22
22
23
Bab
B. Komunikasi
23
C.
29
Politik dan Pembangunan
Media Massa dan Kekuasaan Politik
Komunikasi Politik dan Globalisasi
A. Konflik Antar Kelompok dan Opini Global
B. Ketergantungan Informasi
C.
Bab
Marginalisasi Negara Pinggiran
Dalam Opini Internasional
Teknologi Komunikasi dan Perubahan Sosial
A. Dampak Teknologi Komunikasi
B. Demokrasi, Hak Asasi Manusia
dan Teknologi Komunikasi
35
37
Beb
4t
44
5l
52
54
C. TeknologiKomunikasi:
Sarana Menuju Globalisasi
Bab
Dinamika Partai Politik
i. Kredibilitas Politik PDIP
2. Mempersiapkan Partai Lokal
3. TargetPANTahun200g
4. Marissa dan PDIP 2009
5. Peran Oposisi Partai Moncong Putih
6. Menduga Pemenang Pilkada ]akarta
7. Menakar Megawati Pada2009
8. Tokoh Muda, Pemilih Muda dan Megawati
9. Kabinet Bayangan Calon Presiden
10.
11.
12.
13.
14.
Bab
Menimbang Pasangan Mega - Sultan
Duet Megawati - |usuf Kalla
Menduga Pasangan Presiden 2009
Koalisi Pasca Kemenangan Demokrat
Menduga Arah Partai Golkar
Komunikasi Politik dan Kekuasaan
l.
2.
3.
4.
Deputi Khusus Pancasila Lemhannas
Standar Informasi Gempa
Kemandirian Penasehat Presiden
Komunikasi di Wilayah Politik
vt
56
s9
s9
62
64
66
68
70
73
75
78
80
82
85
87
9t
95
95
97
99
102
Brb
23
5. Lee Kuan Yew dan Demokrasi
6- Program Instan Kompor Gas
29
35
37
m
4t
44
5l
52
54
56
111
Korupsi
1. RUU Informasi dan Pemberantasan Korupsi 111
2. RUU RahasiaNegara dan Pelembagaan Anti Kritik 113
115
3. Meneropong Korupsi di Legislatif
118
4. Melahirkan Bibit Pemberantasan Korupsi
120
5. RUU KMIP dan Kultur Keterbukaan
122
6. Keterbukaan Informasi BUMN
125
7- Keterbukaan Informasi dan FOIA
126
Freedom of Information Act (FOIA)
127
Menumbuhkan Kultur Demokrasi
8. Keterbukaan Informasi
dan Pemberantasan KoruPsi
Birokrasi Informasi dan Korupsi
10. Perkecualian Informasi RUU KIP
dan Potensi Alam
11. Rahasia Negara, Korupsi dan Komisi Informasi
12. Rahasia Negara, KPK dan Komisi Informasi
13. Rahasia Negara dan Keterbukaan Informasi
14. Demokratisasi Informasi dan Transaksi Elektronlk
59
62
64
66
68
t07
Transparansi Informasi dan
9.
59
104
t27
130
132
135
138
140
142
70
/J
75
78
80
82
85
87
91
Brb
Iklan Politik dan Pencitraan
1.
2.
3.
Membaca Hasil |ajak PendaPat
Iklan Puas Diri Mendagri
Sentimen Anti Amerika
Pendahuluan
Hasil survei Sentimen Anti Amerika
Asumsi Kendala Penelitian
Dalam Kutub Pendapat MaYoritas
95
97
99
02
148
150
150
151
153
15s
156
Penutup
95
145
t45
4. "Polling" Pilkada Dalam RUU Pemilu
5. Iklan Politik
6. Pluralisme dan Retorika Politk
7. |ajak Pendapat dan Kampanye Terselubung
vll
156
159
161
163
Bab
I
Kebebasan Informasi dan Politiklokal
1. Marginalisasi Politik Pedesaan
2. Transparansi Politik Kepala Desa
3. ErcronMobil: Harapan Masyarakat Desa
4. Bunuh Diri Korban Gempa
5. Revitalisasi (Politik) Pertanian
6. Plus Minus Calon Independen
7. Rating dan Integrasi Nasional
167
167
170
172
t74
176
178
181
Daftar Pustaka
185
Biodata Penulis
191
ffi
rl
r
IG
vlll
67
,.67
Bab L
70
72
74
76
78
81
f. &nsi Komunikasi
klm
pembahasan tentang komunikasi manusia, Ruben (1992:al)
mcryatakan, "komunikasi merupakan studi interdisipliner, berbagai ilmu
Fngetahuan memberikan corak perkembangan terhadap ilmu komunikasi itu
mdiril sejalan dengan pernyataan tersebut adalah pendapat Littlejohn (L992
: ll), komunikasi manusia merupakan studi interdisipliner yang menyelidiki
proces komunikasi, dengan menggunakan pandangan dari berbagai disiplin
urdisional ilmu pengetahuan.
IGrena itu, sesuatu yang wajar jika pengertian komunikasi sangat beragam,
Urgantung dari pendekatan yang digunakan dalam menelaah eksistensi maupun
hompleksitas komunikasi. Keberagaman tentang batasan komunikasi tersebut,
menrpakan implikasi terbentuknya teori, yang memiliki tujuan tertentu,
rehingga satu sama lain mempunyai perbedaan pendekatan yang spesifik.
Menurut Julia T. Wood (2006 :31), "teori di formulasikan untuk mencapai
hiuan - tuiuan tertentu, yang menggambarkan realitas (deskripsi), menj elaskan
rcalitas (eksplanasi), dan melakukan prediksi, kontrol, dan pemahaman, dan
reformasi'l Faktor - faktor tersebut memiliki karakteristik tertentu dalam
menggambarkan atau membentuk suatu fenomena dalam teori komunikasi.
L
ilenggambarkanRealitas
Teori menggambarkan realitas atau suatu fenomena, yang dimulai dengan
merinci karakteristik dan komponen utama dari suatu fenomena. Didalam
menggambarkan suatu fenomena tersebut, ilmuwan cenderung subyektif,
karena apa yang ditangkap dalam pemahaman seorang ilmuwan dipengaruhi
L
rum
a
Bab2
Iun tidak
namPuatr
memadai
Iroilullllm$ P0llill(
komunikasi politik biasa dihubungkan dengan pembicaraan
penyampaian pesan politik verbal maupun non verbal, yang dapat
i rakyat ataupun pemegang kekuasaan dalam suatu sistem
juga
Dryd
dikatakan, komunikasi politik adalah penyampaian Pesan
politik dari suatu sumber kepada penerima untuk menciptakan
makna bersama.
erat komunikasi dan politik, khususnya dalam penelaahan
negara, ditegaskan oleh MacBride ( I 983 : 85 ), bahwa komunikasi
tacluruhan tidak dapat dimengerti apabila tidak dihubungkan dengan
politik, masalah-masalahnya tidak dapat disesuaikan apabila tidak
hubungan politik-politiknya. Secara umum, komunikasi politik
dalam konteks penelaahan pesan-pesan yang di organisasikan dan
kepada rakyat oleh organ-organ kekuasaan negara maupun institusi
kan
Komunikasi Politik
lhrkmemahami komunikasi politik,
diketahui lebih dahulu
@an mendasar dari Watzlawik (dalam Bower dan Bradac, 1982 :3),
ia adalah makhluk yang tidak bisa tidak berkomunikasi". Dengan kata
l[t+ remua tingkah laku manusia, termasuk pada saat diam, tidak merespon
pmn politik dari suatu sumber, tetap saja menimbulkan makna yang lekat
{ m nuansa politik. Sedangkan Dan Nimmo (1993 : 167), menyatakan
eufuflq saluran komunikasi bukan sekadar titik sambungan, tetapi terdiri atas
reeftian bersama tentang siapa dapat berbicara kepada siapa, mengenai apa,
dltm keadaan bagaimana, sejauhmana dapat dipercaya.
t7
ada baiknya
hr
Bab 3
P0Uil!( dan Gt0BH.lSASl
selatanmempunyaipersoalanyangpelikdalamurusan domestik
umsan internasional. Problem yang muncul merupakan gambaran
ftheadaan negara yang belum mapan secara sosial, ekonomi dan politik.
tersebut tampak dari timbulnya gejolak, konflik bahkan huruterjadi di dalam negeri maupun dalam hubungan bilateral dengan
,hin Ketika negara-negara sedang berkembang masih dikuasai oleh
represif dan penyebaran teknologi komunikasi masih menjadi
Fpotensial bagi negara pinggiran, maka gaung ketidakdemokratisanpun
lire dinikmati oleh sekelompok masyarakat yang memiliki akses
p, dEgan media alternatif, di luar kendali manajemen komunikasi para
dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi dalam
hrm informasi, maka persoalan dalam negeri suatu negara berkembang
rnrnimbulkan penilaian atau opini masyarakat internasional yang
ikepedulian terhadap perdamaian dunia, atau mereka yang memiliki
secara langsung maupun tidak langsung. Artinya, kejadian di suatu
ndm tingkah laku politik
rezim yang berkuasa dimanapun, di belahan
terdeteksi dengan mudah oleh masyarakat internasional.
pesanyangsangat cepattidakterlepas dari kekuatankomunikasi
png didukung
oleh teknologi komunikasi. Menurut Baylist dan Smith
: E), dobalisasi berkembang dengan cepat dan menciptakan dampak ke
&rnia Globalisasi merupakan ruang bersama yang menghilangkan
dekonomi, politik dan batas relatif terhadap nasionalisme.
a, dalam koridor globalisasi, kedudukan negara sedang
justru mempunyai ketergantungan dalam bidang sosial, ekonomi
politik terhadap negara maju. Oleh sebab itu sulit untuk menghindar
35
Bab 4
N
ltoilUllll(Asl
PERUBIHAII $ll$I[1
Gl
wajar di dalam masyarakat' tetapi
menryakan gejala yang-permasalahan
yang periu ditelaah
fo,u-a p,erubahan, adaiah
ada masyarakat
m- FILgr-elt (1976 : 9) menyatakan,"tidak
yang
perubahan
eL karena setiap masyarakat mengalami
Rogers
Ery,E atau lambat'i Hakekat perubahan sosial menurut
r:69 : 8) adalah, "proses dimana terjadi perubahan struktur
;*_ sistem sosial,,. Sementara itu secara singkat arti perubahan
intinya
oleh Daniei Lerner (1983 :29 - 3l) yang pada
'trertrbahan sosial adalah mengubah cara- cara di dalam mana
il
iridup sehari - hari.
_jfuitorvangmemicuterjadinyaperubahansosialdalampandangan
" teknologi komunikasi
(
m d.ikemukakan oleh Rogers rgao : 110),
perubahan
sal.ah satu dari sebaf, - sebab yang penting dari
sosialdimasyarakat,,.Teknologikomunikasilebihbanyak
anak-- anak
terhadap anak - anak muda dibandingkan kepada
ura. misalnya efek dari televisi dan komputer yang lanyak beredar
juga
&at Namun dalam perkembangannya, televisi dan komputer
orang dewasa'
fr* ,"ogurrh yang kuat terhadap anak - anak maupun
menarik
nenqandung pesan dan informasi yang dibutuhkan ataupun
miua orang, tanpa tersegmentasi dalam usia'
negatif,
Kc*hartatiran terhadap teknologi komunikasi yang berdampak
menghubungkan
nse,niadi pembicaraan yurrg menarik ketika masyarakat
Tom Bottomore
itu,
u." k.b.basan akses informasi. Daiam konteks
i ; [ 14) mengatakan, "sewaktu gelombang industrialisasi dan modernisasi
yang
:rah ke luar, ia merusak unit - unit sosial dan politik sebelumnya
masyarakat
,ffi;;
sebelumnya dipercaya'1 Rusaknya tatanan dalam
u
5l
,noml Pollttk
Bab 4
rEnn0
10G
I l(0il1 u 1l I lm$l
DA]I PTRUBAHI]I SOSII1
sosial merupakan gejala yang wajar di dalam masyarakat, tetapi
terjadinya perubahan, adalah permasalahan yang perlu ditelaah
mendalam. Hoogvelt (1976 : 9) menyatakan,"tidak ada masyarakat
stagnant, oleh karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang
i secara cepat atau lambat". Hakekat perubahan sosial menurut Rogers
Svenning (1969 : 8) adalah, "proses dimana terjadi perubahan struktur
firngsi suatu sistem sosial'l Sementara itu secara singkat arti perubahan
dikemukakan oleh Daniel Lerner (1983 : 29 - 3l) yang pada intinya
tkan, "perubahan sosial adalah mengubah cara- cara di dalam mana
manusia hidup sehari - hari.
- faktor yang memicu terjadinya perubahan sosial dalam pandangan
i dikemukakan oleh Rogers ( 1986 : 110), " teknologi komunikasi
adalah salah satu dari sebab - sebab yang penting dari perubahan
perubahan sosial di masyarakat". Teknologi komunikasi lebih banyak
ruh terhadap anak - anak muda dibandingkan kepada anak - anak
Faktor
orang
tua, misalnya
efek dari televisi dan komputer yang banyak beredar
masyarakat. Namun dalam perkembangannya, televisi dan komputer juga
i pengaruh yang kuat terhadap anak - anak maupun orang dewasa,
mengandung pesan dan informasi yang dibutuhkan ataupun menarik
s€mua orang, tanpa tersegmentasi dalam usia.
Kekhawatiran terhadap teknologi komunikasi yang berdampak negatif,
menjadi pembicaraan yang menarik ketika masyarakat menghubungkan
era kebebasan akses informasi. Dalam konteks itu, Tom Bottomore
: 114) mengatakan, "sewaktu gelombang industrialisasi dan modernisasi
ke luar, ia merusak unit - unit sosial dan politik sebelumnya yang
umum sebelumnya dipercaya'l Rusaknya tatanan daiam masyarakat
5t
di(1
n
sehi
Bab 5
&
hal y
yang
illtff[Il([ PIBTAI Pollrll(
nu
p
I
dak
aun
Kredibilitas Politik
10
tla
)eru
encaku
PDI P
Mei 2006)
an dalam pilkada Tuban adalah ironi bagi PDI-B yang sebelumnya
im telah -.-"ru.rgi 50 persen pilkada yang diselenggarakan sejak
|uni 2005 sampai dengan Maret 2006.
Prestasi mencengangkan yang dikemukakan oleh Tjahjo Kumolo tersebut
salah satu keberhasilan PDI-P dalam persaingan politiklokal setelah
n diri sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan YudhoyonoKalla.
runikas
ad
nm
:au
t
san
kuas
Belum tuntas masalah Tuban, PDI-P dituding mencuri start kampanye
2009, setelah partai berlambang banteng gemuk itu mengumpulkan
bupati, wali kota, dan gubernur, serta para ketua DPRD dari berbagai
dalam rakornas di Surabaya. Mereka berikrar setia terhadap delapan
partai yang disebut dengan Hasta Prasetya, sebuah Program partai
peduli terhadap kesejahteraan dan keadilan bagi ralcyat dengan bingkai
" partai oposisi.
tidak perlu terburu-buru menuduh "ikrar kesetiaan"
i tindakan mencuri start dan berpotensi menimbulkan ambivalensi
tas terhadap partai atau pemerintah. Sebab, jika kita kaji tanpa prejudice
kekuatan partai oposisi, Hasta Prasetya PDI-P sama juga dengan
Sebenarnya orang
rknologi
Lbungan
iemakin
pemerintah. Kekhawatiran terhadap rakornas PDI-P dengan sejumlah
politis adalah berlebihan.
59
Bab 6
touulflm$ P0Uilil ltffi tfflul$AA]t
Deputi Khusus Pancasila lemhannas
27 Juni 2006)
ideologi negara, Pancasila menjadi wacana yang ramai
dibicarakan
di kalangan elite politik dan kalangan yang *.-iliki perhatian
besar
kelangsungan negara dalam bingkai girirrrr.ku f.rnggA
n