Pengaruh Lingkungan dan Daya Tarik Fisik Pada Komunikasi Manusia

(1)

2002 digit ized by USU digit al library 1 PEN GARUH LI N GKUN GAN D AN D AYA TARI K FI SI K PAD A KOM UN I KASI

M AN USI A

D r s. M UKTI SI TOM PUL, M .Si

Fa k u lt a s I lm u Sosia l D a n I lm u Polit ik Ju r u sa n Kom u n ik a si

Un ive r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

PEN GARUH LI N GKUN GAN PAD A KOM UN I KASI M AN USI A A. PERSEPSI ATAS LI N GKUN GAN SEKI TAR

Kit a dapat berkom unikasi dengan siapa saj a di t em pat - t em pat yang t idak t erbat as, sepert i di dalam bus, di rum ah, di apart em en, rest oran, kant or, t am an, hot el, arena olah raga, perpust akaan, bioskop, t eat er dan m usim an. Meskipun t em pat - t em pat it u berbeda, lingkungan it u akan m em ungkinkan dim ensi evaluasi yang relat if sam a. Kit a m em pengaruhi lingkungan dan lingkungan pun m em pengaruhi kit a.

Mehrabian ( 1976) m enent ang pendapat bahw a kit a bereaksi secara em osional pada lingkungan kit a. Reaksi em osional ini dapat dihit ung dalam art ian bagaim ana kit a m erasa senang, bagaim ana kit a m erasa dom inan. Peningkat an m eruj uk pada sej auh m ana kit a akt if, t erst im ulasi, t akut dan m enant ang; kebaruan, kej ut an, kerum unan dan lingkungan yang rum it m ungkin dapat m encipt akan kebangkit an yang t inggi. Kenikm at an m eruj uk pada perasaan senang, kepuasan dan kebahagiaan. Dan dom inasi m engingat kan bahw a m erasa dalam kont rol, pent ing, bebas unt uk bert indak dalam cara yang bervariasi.

Kerangka kerj a berikut ini berguna m engklarifikasi persepsi at as lingkungan int eraksi ( Knapp, 1978) . Walaupun dasar persepsi ini t idak diharapkan unt uk sepenuhnya berada pada respon rasional, akan m udah unt uk m elihat t um pang t indihnya skem a yang dibuat oleh Mehrabian.

1 . Pe r se psi At a s For m a lit a s

Sebuah dim ensi yang sudah dikenal dim ana lingkungan dapat diklasifikasikan adalah kesinam bungan form al/ inform al. Reaksi dapat berdasar pada kehadiran obyek, kehadiran m anusia, t erbent uknya fungsi, at au set iap variabel lain. Kant or pribadi m ungkin lebih form al daripada ruang duduk di sebuah gedung yang sam a. Sebuah j am uan akhir t ahun bersifat lebih form al daripada sebuah pest a “ selam at dat ang” ; t inggal di rum ah m alam hari dengan sepasang t em an m ungkin lebih inform al daripada bersam a sepuluh pasangan lain. Sem akin besar form alit as, sem akin besar kesem pat an bahw a perilaku kom unikasi akan kurang sant ai, t erlalu um um , penuh keraguan dan kaku.

2 . Pe r se psi At a s k e h a n ga t a n

Lingkungan yang m em buat kit a secara psikologis hangat m endorong kit a unt uk bet ah, sant ai dan nyam an. Lingkungan ini m ungkin m erupakan kom binasi dari w arna dinding, panel, karpet , bent uk furnit ure, em puk kursinya, kedapan suara dan sebagainya. Rest oran fast food m em am erkan kehangat an yang cukup pada dekornya dan nam pak m engundang, t api cukup sej uk unt uk m em buat pem beli kem bali lagi. Hal cukup m enarik adalah bahw a lingkungan yang m em buat kit a secara psikilogis hangat dapat m em buat kit a hangat secara fisik. Beberapa m urid dim int a unt uk belaj ar at au m em baca selam a dua j am di ruang yang dekornya sepert i um um nya


(2)

2002 digit ized by USU digit al library 2

sebuah ruang kelas. Kem udian m ereka dim int a unt uk m elakukan hal yang sam a di ruang yang di dekor sehingga berkesan sepert i ruang pendingin daging. Ham pir sem ua m urid m erasa bahw a ruangan kedua t erasa lebih dingin, w alaupun sebenarnya suhu di kedua ruangan it u sam a. Kem udian ruang pendingin ini dipasangi karpet ., dit am bah panel, diberi penerangan, dan beberapa perlengkapan. Beberapa m urid lain dim int a unt uk belaj ar di kedua ruangan. Sekarang m ereka m enyat akan bahw a ruangan it u t erasa lebih hangat , padahal suhu kedua ruangan adalah sam a ( Rohles, 1980) .

3 . Pe r se psi At a s Pr iva si

Lingkungan yang t ert ut up biasanya m enim bulkan privasi yanglebih besar, khususnya apabila lingkungan ini hanya m elingkupi beberapa orang. Jika kem ungkinan orang keluar m asuk dan / at au m endengarkan kit a cukup kecil ( w alaupun kit a berada di luar ruangan) , t erdapat perasaan privasi yang lebih besar. Kadang- kadang benda j uga dapat dipersepsikan sebagai privasi, m isalnya, benda-benda t oilet dan benda-benda- benda-benda pribadi lainnya. Dengan privasi yang besar, kit a m ungkin dapat m em peroleh j arak bicara yang dekat dan pesan yang lebih pribadi, yang di- disain dan di adapt asi unt uk orang t ert ent u daripada unt uk um um .

4 . Pe r se psi At a s Ke a k r a ba n

Ket ika kit a bert em u dengan orang baru at au berada di lingkungan yang asing, respons kit a biasanya hat i- hat i, penuh perhat ian dan bersikap form al. Lingkungan asing berisi norm a dan rit ual yang belum diket ahui, sehingga kit a ragu- ragu unt uk bert indak cepat . Kit a m ungkin bert indak perlahan sam pai kit a dapat m enyesuaikan diri. Sebuah int erpret asi unt uk st rukt ur yang st ereot ipe di rest oran fast - food, adalah bahw a m ereka m em bolehkan kit a unt uk langsung m enem ukan sebuah t em pat yang dikenal at au saling t idak dapat diperkirakan yang m em ungkinkan kit a unt uk t idak t erlalu banyak bert em u dengan orang asing. Di lingkungan asing, t opik pem bicaraan biasanya adalah sekit ar lingkungan it u sendiri, m isalnya, pernahkah anda kesini ?, siapa saj a yang dat ang ke sini ?.

5 . Pe r se psi At a s H a m ba t a n

Bagian dari reaksi kit a t erhadap lingkungan, adalah berdasar pada persepsi kit a apakah ( at au sem udah apa) kit a dapat m eninggalkannya. Beberapa m urid m erasa asing di rum ah sendiri sepanj ang liburan Nat al. Akan t et api perhat ikanlah perbedaan ant ara ham bat an selam a dua m inggu ini dengan kehidupan di rum ah secara perm anen. I nt ensit as dari persepsi ini sangat berkait an dengan ruangan yang t ersedia unt uk kit a ( dan privasi t em pat ini ) selam a kit a berada dalam lingkungan. Beberapa lingkungan nam pak asing hanya pada w akt u t ert ent u saj a, cont ohnya, perj alanan panj ang dengan m obil, dan lingkungan lain lebih asing secara perm anen, sepert i penj ara, pesaw at ruang angkasa, rum ah j om po, dan sej enisnya.

6 . Pe r se psi At a s Ja r a k

Kadang- kadang respon kit a pada lingkungan dipengaruhi oleh berapa dekat at au j auh kit a harus berkom unikasi dengan orang lain. Lingkungan ini dapat m enggam barkan j arak secara fisik ( sebuah kant or pada lant ai yang berbeda, sebuah rum ah di kot a lain ) , at au m ereflesikan j arak psikologis ( penghalang diant ara orang- orang yang secara fisik berdekat an ) . Anda dapat saj a duduk dekat seseorang, akan t et api t et ap t idak m erasa it u m erupakan lingkungan yang dekat , m isalnya kursi di bandara. Ket ika keadaan m em aksa kit a berdekat an dengan orang lain yang t idak kit a kenal ( lift at au kerum unan ) , kit a m encoba m em perbesar j arak psikologis unt uk m engurangi perasaan yang m engancam unt uk m enj adi akrab,


(3)

2002 digit ized by USU digit al library 3

m isalnya m engurangi t at apan langsung, t ekanan t ubuh dan kediam an, berdiam diri, t ert aw a gugup, gurauan t ent ang keint im an, dan percakapan um um langsung pada hal – hal yang t erlihat .

Persepsi yang t erlam bat hanya m uncul pada beberapa dim ensi dim ana penat aan kom unikasi dapat dilihat . Pada um um nya kom unikasi yang lebih akrab diasosiasikan dengan lingkungan yang inform al, t ak t erham bat , pribadi, akrab, dekat dan hangat . Akan t et api pada sit uasi sehari- hari dim ensi ini t erkom binasi dalam cara yang rum it , m isalnya, beberapa form alit as dengan banyak ham bat an dan hanya sedikit privasi. Percam puran dari fakt or int im dan non int im dapat t erlihat dalam sebuah lift apabila hal ini dianggap form al dan dingin. Saat ini kit a t idak t ahu bagaim ana kom binasi ini m em pengaruhi cara kit a berkom unikasi.

Selanj ut nya Mehrabian m enunj ukkan bahw a m anusia m em iliki karakt erist ik personal at au kem am puan yang m em pengaruhi cara m ereka bereaksi pada lingkungan. I a m enyat akan bahw a beberapa orang m am pu m enyaring inform asi lingkungan yang t idak diinginkan, sedangkan orang lain t am pak secara t idak selekt if m enanggapi kuant it as besar dari inform asi lingkungan. Walaupun kit a sem ua m ungkin m enanggapi sebagai “ penyaring” dan “ bukan penyaring” pada perist iw a t ert ent u, beberapa orang cenderung m em iliki kebiasaan unt uk m enanggapi sebagai penyaring at au bukan penyaring. Reaksi yang besar biasanya dikait kan dengan reaksi bukan penyaring.

B. PERSEPSI ATAS W AKTU

Wakt u m erupakan hal pent ing bag kit a. Wakt u j uga m erupakan kunci dalam int eraksi sosial. Orang t idak suka pada yang suka t erlam bat , at au berbicara t erlalu lam a. Orang yang berpacaran sering m em berikan “ w akt u unt uk sendiri “ ( Warner & Hagard, 1985, Leonard, 1978) .

Wakt u j uga dit anggapi secara berbeda berdasarkan budaya ( Hall, 1959) . Orient asi yang bervariasi pada w akt u sering m enj adi fakt or ut am a pada salah pengert ian ant ar anggot a dalam budaya yang berbeda. Seorang profesor psikologi Robert Levine m enyebut kan bahw a di Brazil m ahasisw a t idak peduli kalau w akt u pada j am t angan m ereka t idak t epat , dan m ereka t erbiasa t erlam bat ( Levine & Wolff, 1985, p.30) .

Unt uk dapat m engert i variasi t anggapan pada w akt u, kit a perlu m em pelaj ari budaya. Respon m anusia pada w akt u dipengaruhi pengalam an pada level yang berlainan ( Cot t le, 1976: Doob, 1964; Hall, 1983; Mc Grat h & Kelly, 1986) . Orang yang t erbiasa dengan “ w akt u sekarang “ dapat berubah dan kem udian belaj ar m erencanakan “ w akt u nant i “ ( Gonzalez & Zim bardo, 1985) . Dengan m enget ahui st im ulasi dan kondisi lingkungan yang m enim bulkan persepsi berikut ini, kit a dapat m engkonst ruksikan lingkungan yang dapat m enunda pesan yang kit a inginkan.

1 . W a k t u se ba ga i lok a si

Beberapa persepsi kit a pada “ w akt u” selalu berhubungan dengan “ ket ika” . Kadang- kadang persepsi kit a pada “ ket ika” sangat t epat , t api j uga kadang sangat um um . Makan siang kadang harus disebut kan dengan t epat , at au kadang ant ara j am 11.00 dan 14.00. Pengerj aan sesuat u yang disesuaikan dengan w akt u sering berhubungan dengan hukum an, hadiah, pent ing, at au t idak pent ing.

2 . W a k t u se ba ga i du r a si

Persepsi kit a pada w akt u t erm asuk j uga berapa lam a, t et api j uga selalu benar- benar durasi. Kadang- kadang ket ika t idak ada pekerj aan w akt u t erasa sangat panj ang.


(4)

2002 digit ized by USU digit al library 4 3 . W a k t u se ba ga i pola in t e r va l

Dari sem ua persepsi w akt u, pola int erval adalah hal yang paling kom pleks unt uk dit erangkan. I ni m em erlukan pengert ian kit a t ent ang bagaim ana kit a berint eraksi.

Ket ika w akt u berint eraksi it u “ in- t une” kit a m erasa senang, dan t idak suka ket ika pem ilihan w akt unya t idak sam a dengan kit a. Penget ahuan ini pent ing unt uk m em buat prediksi t ent ang hidup kit a sehari- hari. Bahasan t ent ang persepsi ini dit ut up dengan m enyebut kan karakt erist ik lingkungan yang m endasari persepsi. Ada kom ponen t iap lingkungan :

1. lingkungan alam i- geografis, lokasi, kondisi at m osfir; 2. kehadiran at au t idak hadirnya orang lain;

3. arsit ekt ur dan disain, t erm asuk benda bergerak.

C. LI N GKUN GAN ALAM I

Disam ping j enis lingkungan sepert i perkot aan dan pedesaan, ada j enis lingkungan lain yang m em pengaruhi int eraksi m anusia, sepert i kom pleks apart em en, gedung t inggi, dll. Juga t em pat hidup kit a, berm ain dan bekerj a, t erut am a sekali adalah m anusia yang kit a aj ak bicara. Pada lingkungan kit a selalu m endapat kan suasana yang t idak m engenakkan. I t u sebabnya ada daerah yang padat sering berakibat m unculnya kej ahat an, alkoholism e, prost it usi dan penyakit m ent al ( Krupat , 1985) .

Menurut Lee ( 1957, pp. 100, 99) , lokasi geografis j uga m em berikan pengaruh pada perilaku. Kem alasan banyak t erdapat pada daerah t ropis dim ana banyak sekali hal yang dapat dilakukan. Orang di daerah t ropis t idaklah seraj in orang di daerah dingin yang harus sangat produkt if unt uk t et ap dapat bert ahan hidup. Pada kehidupan t ropis, t idak dikenal adanya akt ifit as m enabung unt uk m asa depan.

Penelit ian di AS m em bukt ikan bahw a t ekanan udara m em iliki hubungan dengan kesehat an fisik m anusia. Perilaku m urid yang opt im um diket em ukan pada t akanan udara naik dan dalam udara yang sej uk. Perubahan m usim j uga berpengaruh pada perilaku m anusia, beberapa bent uknya adalah :

1. Kasus bunuh diri dan orang yang m asuk rum ah sakit m ent al bert am bah pada m usim sem i dan m encapai puncaknya pada m usim panas ;

2. Para sisw a put us dengan pacarnya pada set iap akhir sem est er ( Mei/ Juni, Sept em ber at au Desem ber/ Januari) ;

3. Pada m usim panas, orang lebih sering berkunj ung pada t em annya ; 4. Pada m usim panas, kej ahat an dan pem erkosaan m eningkat ;

5. Dari Juli sam pai Sept em ber, orang m erasa kurang bahagia , t et api banyak kegiat an dan t idak bosan ;

6. Orang lebih benyak m enggunakan t elepon pada m usim dingin ;

7. Sebagian orang percaya, bahw a orang dalam kondisi kerj a yang baik selam a akhir m usim dingin, aw al m usim sem i dan m usim gugur ( Moos, 1976, Rubin, 1979) .

Beberapa penelit ian j uga m enunj ukkan bahw a suhu udara m em pengaruhi perilaku m anusia. Orang cenderung lebih agresif di t em pat suhu t inggi.

Kelem baban j uga diket ahui m em iliki pengaruh pada perilaku. Pada suhu dan kelem baban t inggi, respon orang m enurun. Hal ini t erj adi pula pada t urunnya rasa t ert arik pada orang lain, kecuali ket ika dua orang berada pada “ kondisi yang sam a” .


(5)

2002 digit ized by USU digit al library 5

Posisi bulan dengan bum i secara ilm iah j uga m em bukt ikan pengaruhnya pada perilaku m anusia akibat berubahnya sifat gravit asi, w alau kem udian banyak pendapat m enent angnya sebagai hal yang t idak m ungkin.

Hasil penelit ian t ent ang geografis, suhu udara, dan sem est a, m em berikan kit a inform asi valid yang sangat sedikit . Pengaruh lainnya m asih belum diket ahui. Terlalu banyak hal lain yang t am paknya lebih berpengaruh. Jadi, ket ika dibandingkan dengan fakt or sosial, suhu udara dan variabel lingkungan lain m em iliki pengaruh yang lem ah pada perilaku m anusia.

D . ORAN G LAI N D I D ALAM LI N GKUN GAN

Pada bahasan sebelum nya disebut kan t ent ang reaksi orang pada lingkungan pada penduduk. Sekarang kit a akan m elihat orang sebagai lingkungan dan akan m em iliki pengaruh pada perilaku. Manusia dikelom pokkan sebagai akt if dan t idak akt if t ergant ung dari int eraksinya dengan kit a, at au kem am puannya “ m encuri dengar” pem bicaraan kit a, sehingga dikat akan ada orang di luar j angkauan kit a, yang disebut “ non- person” .

Ket ika orang disekit ar kit a berperan akt if, m aka kom unikasi t ert ent u dapat dilakukan at au dihent ikan. Perbedaan kom unikasi dengan banyak orang lain, adalah bahw a pesan harus disesuaikan dengan audiens yang banyak daripada ket ika berbicara dengan perorangan. Ket ika ada orang ket iga yang m endengarkan perkacapan, orang t ersebut t idak dianggap hadir dan diperhat ikan. Kehadiran orang ini seringakali m engganggu pem ilihan pesan dalam kom unikasi ant ar persona. Tet api kehadiran orang ket iga sering j uga dim anfaat kan unt uk m enggant i percakapan at au m enghent ikannya . Adanya orang lain dalam m em ilih kat a m aupun bahan pem bicaraan, yang dapat berdam pak buruk at au baik, at au j uga m enyebabkan kat a yang dipakai lebih bersifat um um . Beberapa penelit ian m em perhat ikan bahw a kehadiran benyak orang sering m em buat seseorang lebih baik t anpa disadari.

E. D I SAI N ARSI TEKTUR D AN OBJEK BERGERAK

Hall ( 1966) m engkelom pokkan arsit ekt ur dan obj ek ke dalam dua bent uk, yait u t am pilan t et ap ( sem i fixed- feat ure) . Tam pilan t et ap adalah benda yang diam secara perm anen ( rum ah at au ruangan) , dan t am pilan sem i t et ap, adalah benda yang dapat dipindahkan ( kursi, m ej a, lem ari, dll) . Kedua dianggap m em iliki pengaruh pada perilaku kom unikasi. Benda – benda besar yang perm anen m enum buhkan kesan dingin dan t idak akrab, sem ent ara benda bergerak dapat diat ur unt uk m em buat kesan hangat . Dekorasi ruangan seseorang dapat m erefleksikan apa yang akan t erj adi pada m asa yang akan dat ang. Sebuah evaluasi m em perlihat kan bahw a m ahasisw a yang drop out , adalah m ereka yang suka m endekorasi ruangannya dengan suasana universit as. Mereka j uga cenderung m engat asi kebisingan dari luar dengan m em buat ruangan m ereka j uga lebih ribut lagi.

I nt erior j uga m em iliki pengaruh pada bagaim ana orang berperilaku. Terdapat benda- benda yang m em buat orang t idak bebas unt uk m em buat sesuat u ( benda yang m ahal) , ada yang j ust ru m em buat dirinya m erasa sant ai. Eksprem en yang dilakukan oleh Maslow dan Mint z ( 1966) dan Mint z ( 1958) m enunj ukkan bahw a ruangan yang “ j elek” ( ugly) m enim bulkan kesan m onot on, t idak nyam an, sakit kepala, m engant uk dan sakit , sedangkan ruangan “ cant ik” m enum buhkan rasa senang, nyam an , pent ing, energik dan hasrat m engerj akan t ugas. Tes lain j uga m em perlihat kan bahw a m urid lebih berhasil di ruangan cant ik. Akan t et api nam paknya dekorasi hanya m erupakan salah sat u lingkungan penyebab di sam ping ada fakt or lain, sepert i keakraban, t oleransi, dll.


(6)

2002 digit ized by USU digit al library 6 1 . W a r n a

Beberapa laporan pada surat kabar m enyebut kan bahw a beberapa penj ara di

AS dicat dengan w arna- w arna cerah yang diduga dapat m engurangi sifat kasar pada penghuninya. Warna pink dianggap m am pu m elem ahkan kekerasan, akan t et api w arna pink cerah di sebuah penj ara di San Jose California j ust ru m enim bulkan keinginan penghuninya unt uk m erusak dinding.

Pada t ahun 1970, penelit ian di Jerm an m enunj ukkan bahw a m urid yang berada di ruangan yang m enurut m ereka bagus m am pu m engerj akan t est I .Q dengan hasil yang sangat m em uaskan. Warna biru, kuning, kuning- hij au dan orange disebut indah; put ih, hit am dan coklat disebut j elek. Warna indah diangggap m am pu m enum buhkan kreat ifit as dan keram ahan. Masalah yang t im bul dalam penelit ian ini adalah sulit nya m enghubungkan ant ara w arna dengan bendanya. Orang yang suka w arna pink belum t ent u suka j ika ram but nya berw arna pink. Kost um berw arna hit am sering dikait kan dengan sikap agresif yang kasar.

2 . S u a r a

Jenis suara dan int ensit asnya dianggap berpengaruh pada perilaku. Menurut Mehrabian, m usik lebih m em berikan efek langsung daripada beberapa cangkir kopi. Musik m em iliki pengaruh pada kenyam anan at au j uga rasa t erganggu.

Suara yang lem but , t erat ur dan t erduga iram anya m em berikan pengaruh pada hasil at au pekerj aan yang baik dibandingkan dengan yang t erlalu keras at au t idak t erat ur. Akan t et api ini j uga m asih t ergant ung pada “ t erbat as” at au t idaknya orang pada suara t ersebut . Suara yang lem but ( lant ai berkarpet ) di rum ah sakit j uga m engurangi rasa sakit pasien.

3 . Pe n ca h a ya a n

Pencahayaan j uga m em bant u kit a dalam m em persepsi lingkungan, dan oersepsi in dapat m em pengaruhi j elas pesan yang kit a kirim . Ruangan yang bercahaya lem but m em buat orang berbicara lebih perlahan, duduk lebih dekat , dan kom unikasi lebih personal. Cahaya yang t erang sekali diket ahui banyak m em bant u penyem buhan penyakit depresi.

4 . Obj e k be r ge r a k

Benda- benda yang dapat dipindahkan seringkali dipergunakan orang unt uk m anipulasi sit uasi dan m em berikan kesan berbeda. Mej a m erupakan sebuah benda yang dianggap paling banyak m em berikan pengaruh pada kedekat an personal. Sebuah penelit ian m enunj ukkan bahw a profesor yang berbicara di belakang m ej a oleh m ahasisw a dinilai m em iliki keinginan m em buat perbedaan pendapat . Akan t et api t ernyat a j uga kedekat an dengan guru m em buat m ej a t idak disebut sebagai “ pagar” penghalang. Podium yang sering dianggap sebagai penj arak bahkan m enj adi efekt if ket ika digunakan “ m enghalangi” presiden AS ket ika berbicara dengan w art aw an.

Pengat uran furnit ure j uga dapat m endukung at au m engham bat kom unikasi. Orang yang ruang t am unya t idak banyak dikunj ungi t am u dapat m em peroleh banyak t em an dengan m erubah posisi yang lebih akrab. Penelit ian lain m enunj ukan bahw a orang lebih benyak berbicara dengan orang lain yang berada di seberangnya. Di sebuah hot el, furnit ure j ust ru diat ur agar t am u t idak bet ah duduk dan akhirnya pergi ke t oko hot el sehingga lebih banyak berbelanj a.

5 . St r u k t u r da n de sa in

Manusia m enghabiskan sebagian w akt unya dalam bangunan, dari sat u bangunan dalam sat u w akt u, dan m asuk ke bangunan dalam w akt u lainnya.


(7)

2002 digit ized by USU digit al library 7

Walaupun t indakan verbal m aupun non verbal m em bant u t erhadap sit uasi m anusia, m anipulasi penghalang, pem bukaan dan pengat uran fisik lainnya j uga cukup m em bant u.

Bent uk dan ukuran sebuah ruangan t ernyat a m enunj ukan kakuasaan, at au ruangan disebelah ruang besar t ersebut . Kant or sudut , j endela besar, dan lift pribadi adalah hal- hal yang m enunj ukkan kekuasaan dan kekuat an pem iliknya. Hal ini j uga t erlihat di gedung universit as. Profesor yang berkedudukan t inggi biasanya m em iliki ruangan besar, j endela, privacy, dan boleh m em ilih lokasi sendiri ( Farrenkopf & Rot h, 1980) . Ruangan sepert i ini m enyebabkan orang- orang akan hanya

berbicara t ent ang t ugas , sedangkan ruang yang m udah dim asuki m enyebabkan orang lebih sering bicara dan t erdapat obrolan ringan.

St ouffer ( 1940, p. 845) m enyebut kan bahw a j arak spasial dan proxim it y m enyebabkan seseorang m em ilih sebuah t oko t ert ent u, m elakukan kej ahat an pada orang t ert ent u, hidup. Pendapat ini diperkuat oleh sebuah observasi bahw a m urid-m urid labih banyak berhubungan dengan urid-m urid lain yang berdekat an kelas, gedung at au asram a, daripada dengan m ereka yang secara geografis berj auhan. Kedekat an at au proxim it y ant ara orang kulit put ih dan orang kulit hit am banyak m engurangi kecurigaan ant ara keduanya. Tet api kalau m ereka sangat berm usuhan, proxim it y m alah akan m enyebabkan perm usuhan sem akin kuat .

Penelit ian lain m em perlihat kan bahw a 35 persen pasangan m enikah adalah m ereka yang t adinya t inggal relat if berdekat an karena m asing- m asing lebih m udah m em peroleh inform asi t ent ang yang lain. Beberapa penelit ian j uga m em perlihat kan bahw a proxim it y m am pu m em bent uk persahabat an. Orang yang bersahabat lebih banyak t inggal berdekat an. Penelit ian t ent ang proxim it y yang m ungkin paling t erkenal adalah apa yang dilakukan oleh Fest inger, Schacht er, dan Back ( 1950) . Penelit ian yang m em perkenalkan ist ilah “ j arak fungsional” ( fucnt ional dist ance) m enunj ukkan bahw a arsit ek yang m em bangun perum ahan dapat m em berikan pengaruh sangat besar pada pola perilaku penghuninya, m isalnya posisi pint u m asuk, arah rum ah m enghadap, posisi t angga dalam apart em en, t em pat kot ak surat , dll.

Lingkungan dim ana orang sering berkom unikasi m em berikan kont ribusi kepada penguasaan pada lingkungan m ereka. I si pesan dan frekuensi yang disam paikan dipengaruhi oleh aspek set t ing yang bervariasi dim ana kit a berkom unikasi. Kit a sudah m elihat bagaim ana lingkungan m em pengaruhi perilaku kit a, t et api kit a j uga dapat m engat ur lingkungan unt uk m em peroleh respon yang diinginkan. Kit a m enget ahui bahw a ada beberapa cara m em berikan keunt ungan dengan m elihat reaksi em osional pada lingkungan t ersebut .

Em osi at au perasaan t ersebut dapat dikelom pokkan kedalam t iga dim ensi yait u : pert um buhan/ penurunan ; senang/ t idak senang ; dom inan/ m enyerah. Kit a m enget ahui enam dasar persept ual unt uk m em pelaj ari lingkungan : form al/ inform al ; hangat / dingin ; pribadi/ publik ; dikenal/ asing ; t erlam bat / bebas ; berj arak/ dekat . Kit a j uga m elihat bahw a m anusia m em perhat ikan aspek t em poral dari lingkungan m ereka ket ika t erj adi sesuat u , beberapa lam a kej adian it u berlangsung , berapa banyak w akt u yang t erdapat diant ara kej adian, dan pola at au rit m e kej adian t ersebut .

Set iap lingkungan t am paknya m em iliki t iga sifat ut am a : 1) lingkungan alam i ; 2) Kehadiran at au t idak hadirnya orang lain 3) rancangan arsit ekt ur dan benda yang dapat diipindah- pindah, t erm asuk pencahayaan, suara, w arna, dan penam pilan visual est et is. Kuant it as dan kualit as penelit ian pada m asing- m asing area agak berbeda, t et api j elas bahw a set iap t ingkah laku m anusia harus dit uj ukan ke arah pengaruh dari keadaan lingkungan.


(8)

2002 digit ized by USU digit al library 8 PEN GARUH D AYA TARI K FI SI K PAD A KOM UN I KASI M AN USI A

Bayangkanlah adegan berikut ; pada suat u pagi seorang bapak ibu di Am erika bangun dan bersiap- siap m em ulai akt ivit as hari it u. Sang ibu Am erika t adi m eninggalkan baj u t idurnya dan m engenakan korset , kem udian ia m erias w aj ahnya dengan m em oleskan eye shadow , m ascara, lipst ik, perona pipi dan m engenakan bulu m at a palsu. I a t elah m encukur ram but di ket iak dan kakinya, m engenakan ram but palsu, kuku palsu, m encat kuku, m engenakan kot ak lensa, dan m em ilih gaun yang yang sesuai. Sem ent ara sang Bapak Am erika m encukur j anggut dan m engenakan ram but sert a gigi palsu lalu berkum ur dan m em ilih a ft e r sh a ve lion t in, m engenakan sepat u dan m ulai m em ilih baj u. Cont oh deskripsi di at as m enggam barkan hal yang ekst rim , yait u seseorang m elakukan hal yang kadang t erlihat sangat berlebihan dalam m em persiapkan penam pilan diri, bahkan m elakukan sepert i sering kit a dengar degan cara operasi ( plast ik) agar dirinya m enarik. Operasi dapat m em perbaiki bent uk hidung, m engubah ukuran payudara sesuai dengan yang diinginkan, m enghilangkan kant ung m at a, keriput , at au t anda lahir, m erat akan kuping, m engencangkan paha perut , m enghilangkan lem ak ( liposuct ion) at au m enam bah lem ak ( lipofilling) , bahkan m engangkat lapisan kulit yang dianggap t erlalu berj eraw at at au kasar ( chem ical peel) .

Mengapa banyak pria dan w anit a yang bersusah payah dan m em buang uang banyak unt uk m eningkat kan daya t arik fisik ? Apakah hal ini m em pengaruhi kont ak int erpersonal ?

A. TUBUH KI TA : D AYA TARI KN YA SECARA UM UM

Set iap orang m enj aga penam pilan. Sadarkah anda bila seorang t em an m encerit akan seorang t em an yang t elah lam a t idak anda j um pai, anda akan m enanyakan sepert i apa dia – Anda ingin m em bayangkan sepert i ket erangan yang anda peroleh. Mengapa ? Seorang pengarang akan m engabarkan secara rinci karakt er t okoh- t okohnya. Penerbit m enaruh fot o pengarang di sam pul buku dan iklan buku. Mengapa ? Bahkan Wall St reet Journal, yang t idak m encet ak fot o berit a, m em asukkan ilust rasi gadis t okoh ut am a di halam an depan. Mengapa harus m elihat t okoh yang dibicarakan dalam art ikel bulat in penerbangan, penit ipan saham , at au pabrik dip kom put er ? Karena m asyarakat m enganggap m ereka belaj ar banyak dari penam pilan seseorang. Penam pilan dianggap sebagai gam baran perilaku m asa dat ang.

Sem ent ara it u, sangat t idak um um m endengar m em asyarakat m em ikirkan kecant ikan dari dalam sangat pent ing, penelit ian m em perlihat kan kecant ikan fisik at au daya t arik fisik m em pengaruhi t anggapan int erpersonal. Bukt i- bukt i dari hal ini lebih benyak m endukung gagasan yang m enyebut kan kit a bereaksi lebih baik kepada orang- orang yang kit a anggap lebih m enarik daripada yang kit a anggap t idak m enarik. Beberapa penelit ian m engungkapkan bahw a orang- orang yang m em iliki daya t arik fisik m em punyai kelebihan dalam evaluasi sosial sepert i kesuksesan, pribadi, kepopuleran, kem am puan bersosialisasi, kem am puan seksual, keyakinan, dan kadang- kadang kebahagiaan ( Hat field & Sprecher, 1986 : Herm an, Zanna & Higgins, 1986) . Bahkan bila perlakuan pribadi posit if ( Tim m erm an & Hew it t , 1980) . Sebaliknya, perilaku kit a t erhadap orang yang berpenam pilan t idak m enarik dilaporkan j arang berkunj ung, diraw at lebih lam a, dianggap kurang ram ah, dan t idak banyak bergaul ( Farina, Fischer, Sherm an, Sm it h, Groh & Merm in, 1977)

Penilaian t erhadap daya t arik seseorang dim ulai pada aw al kehidupan ( Algizzine, 1976 ; Berscheid & Walst er, 1973 ; Wilson & Nias, 1976 ; Clifford & Welst er, 1973) . Suat u penelit ian m enem ukan anak berum ur 2 at au 3 bulan m em andang orang yang berpenam pilan t idak m enarik. Kecendrungan ini t erj adi


(9)

2002 digit ized by USU digit al library 9

dengan m engabaikan apakah Si ibu dianggap m enarik at au t idak ( Langlois, Roggm an, Casey, Rit t er, Reiser- Danier & Jenkins, 1987) . Selam a si anak t um buh, m ereka dihadapkan pada perilaku evaluasi yang dibuat guru dan orang t ua. Bukan hanya si guru yang dianggap kurang berint eraksi ( dan kurang posit if) dengan anak yang dianggap kurang m enarik, t em an- t em annya pun bereaksi kurang baik. Banyak t erj adi bila yang kurang m enarik , kem ungkinan besar dia yang dit unj uk sebagai kam bing hit am ( Algozzine, 1973 ; Berschied & Walst er, 1972 ; Clifford & Walst er, 1973 ; Wilson & Nias, 1976) . Begit u anak yang t idak m enarik t um buh m enj adi dew asa , ia m ungkin t idak akan dikucilkan bila penam pilannya berubah. Orang yang kurang m enarik akan m enerim a sanksi lebih besar daripada orang yang m enarik. Walaupun banyak bukt i yang m endukung kebenaran norm a yang m engat akan ‘sesuat u yang indah adalah baik’ daya t arik fisik j uga m ungkin dihubungkan dengan perlakuan sebagai berikut : kesom bongan, egoism e, t inggi hat i, perilaku yang t idak sim pat i t erhadap orang yang t ert ekan, dan kem ungkinan besar m em punyai m asalah dalam perkaw inannya ( Derm er & Theil, 1975) . Sifat - sifat negat if dan penget ahuan bahw a orang yang m enarik kadang- kadang m engalam i kesulit an yang berhubungan dengan penam pilan m em perlihat kan sem uanya t idak sem purna bagi orang- orang t ersebut . Penelit ian t ent ang kencan, t et ap m enyarankan lebih baik m enarik daripada t idak. Sesungguhnya, w anit a yang m em punyai penam pilan “ rat a- rat a” dinilai m em punyai kecant ikan yang lebih bila berada diant ara w anit a- w anit a yang m enarik. Akibat nya, w anit a berpenam pilan rat a- rat a ini bila berada bersam a w anit a berpenam pilan rat a- rat a lainnya dianggap m enarik oleh orang- orang yang pernah m elihat nya bersam a w anit a- w anit a m enarik. Sehingga sepert inya seorang w anit a bisa m enam bah penilaian t erhadap dirinya dengan berada bersam a w anit a- w anit a yang lebih m enarik, dan hal ini nam paknya t idak m em pengaruhi penilaian t erhadap w anit a- w anit a yang m enarik ( Geiselm an, Haight & Kiam at a, 1984) . Sem ent ara sebagian orang percaya segala sesuat u yang indah dengan caranya sendiri ( sepert i pada sebuah lagu pop t ahun 1970) sebagian lain m eniru hal yang indah dalam segm an yang lebih besar dalam populasi. St ereot ipe dari kecant ikan Am erika yang diprom osikan Playboy dan Miss Am erica Pegeant , diant aranya, sepert i m em pengaruhi dalam m enem pat kan norm a- norm a budaya. Pengaruh ini m engakibat kan banyak w anit a m engut uk cara Playboy m enggam barkan w anit a ideal dan m endorong pem im pin- pem im pin kulit hit am m em bent uk pem ilihan Miss Black Am erica Pegeant . Tidak m engherankan , sat u kasus dari em pat ribu lebih j uri dengan perbedaan um ur, j enis kelam in, pekerj aan , m em pengaruhi orang lain, m em pert ahankan harga diri, dan m enghadapi perlakuan ant isosial dari orang lain.

1 . Ke n ca n da n Pe r k a w in a n

Fisik yang m enarik m ungkin lebih pent ing m em ilih t em an kencan daripada t em an at au pasangan hidup. Walaupun persepsi t erhadap fisik yang m enarik m asih berperan dalam hubungan sepert i it u ( St oebe, I nsko, Thom pson & Layt on , 1971) . Daya t arik fisik m ungkin lebih pent ing bila kencan m elibat kan suat u t uj uan t ert ent u dan diket ahui oleh um um . Tent u saj a t idak ada pernyat aan dari pria dan w anit a bahw a penam pilan fisik berpengaruh dalam m em ilih pasangan. Suat u st udi pendahuluan m em berikan pernyat aan pada sej um lah sisw a apakah m ereka nant inya akan m enikahi orang yang dinilai rendah, m isalnya dalam st at us ekonom i, penam pilan, perilaku, agam a, m oral, kesehat an, pendidikan, int elegensia, at au um ur ( Baber, 1939) . Pria lebih banyak m enolak w anit a yang kurang dalam hal penam pilan, perilaku, m oral, dan kesehat an . Wanit a nam paknya t idak begit u khaw at ir m enikahi pria yang kurang dalam penam pilan. Tam paknya penam pilan fisik lebih pent ing bagi pria dalam m em ilih t em an kencan dan t em an hidup daripada w anit a ( Coom bs & Kenkel, 1966) . Berdasarkan t anggapan dari 8.000 pem baca


(10)

2002 digit ized by USU digit al library 10 Psych ologi Toda y, m enunj ukkan kepada daya t arik w anit a oleh pria, t et api pada um um nya hal ini j uga oleh w anit a. Persent ase m enunj ukkan j um lah responden yang m enyat akan daya t arik sangat pent ing bagi pria dan w anit a ideal ( Tavris, 1977) .

Ket idakseim bangan perhat ian t erhadap pesona diri seseorang m em buat seorang w anit a yang bernam a Susan Sont ag ( 1977) m enyangkal konvensi sosial dalam m em pengaruhi penam pilan pria, nam un secara progresif m engurangi penam pilan w anit a. I a m enunj ukkan bahw a w anit a sej ak kecil diaj ari m em elihara secara berlebihan penam pilannya. Pria, m enurut nya, hanya perlu w aj ah yang bersih, w aj ah seorang w anit a bagaikan perm ukaan kanvas yang bisa di cat sesuai dengan keinginan. Penam pilan pria yang kasar m erupakan konsep yang biasa, t et api apakah konsep serupa bagi w anit a ideal ? Dalam beberapa hal, m askulin berart i , diant aranya, t idak peduli pada penam pilan; sedangkan fem inim , kebalikannya, sangat m em perhat ikan penam pilan. Kit a banyak m endengar m engenai diskrim inasi w anit a, m ereka m erasa t idak diperlakukan adil pula. Bisakah seorang sekret aris, m isalnya yang biasa j uga m enj adi dekorasi dilakukan oleh seorang pria. Seorang pria m ungkin saj a m am pu m enget ik dengan baik, t et api akankah seorang bos t ahan m em andangnya sepanj ang hari ?.

Selain it u, j enis kelam in t am paknya sedikit berpengaruh dalam penelit ian yang m enanyakan seseorang unt uk m engevaluasi orang asing yang sam a at au berlainan j enis yang t elah dinilai penam pilannya ( Byrne, London & Reeves, 1986) . Daya t arik int erpersonal lebih besar t erhadap orang asing yang m enarik secara fisik, t idak perduli j enis kelam innya. Dalam penelit ian ini, subyek t idak m em punyai inform asi t ent ang si orang asing; dalam penelit ian lanj ut an, penelit i yang sam a m enem ukan bahw a daya t arik fisik t et ap m em egang peranan pent ing, dalam art i ket ert arikan ket ika subyek diberi inform asi t ent ang orang it u, t ingkah lakunya m isalnya. Penem uan it u nam paknya t idak hanya berlaku di Am erika. Suat u penelit ian yang diadakan di I ndia m enem ukan bahw a para pria m enginginkan w anit a yang secara fisik lebih m enarik dibandingkan m ereka dan para w anit a m enginginkan pria yang seim bang m enariknya secara fisik ( Singh, 1964) . Kit a bisa m enduga suat u pola berkencan m enunj ukkan ket ert arikan pada daya t arik fisik t ert ent u dari t em an kencan. Hipot esis ini didukung oleh beberapa penelit ian com pu t e r da n ce di universit as- universit as di Texas, I llnois, dan Minnesot a. Daya t arik fisik m em pengaruhi variabel- variabel yang m erupakan kesukaan t erhadap seseorang yang m enj adi t em an kencan at au yang ingin dikencani. Sebagai cont oh, Walst er dan rekan- rekannya secara acak m em asangkan 752 sisw a unt uk sebuah acara dansa ( Walst er, Aronson, Abraham s & Rot t m an, 1966) . Banyak inform asi yang didapat dari sisw a- sisw a t ersebut , t erm asuk laporan pribadi t ent ang popularit as, harga diri, present ase prest asi akadem ik di SMA, skor t es beasisw a, dan skor t es kepribadian. Sebagai t am bahan, set iap sisw a dinilai daya t ariknya oleh beberapa orang j uri. Daya t arik fisik m em pengaruhi apa yang t erj adi dalam acara kencan. Tam paknya daya t arik fisik ini m erupakan aset pent ing bagi pria dan w anit a, selam a bisa diandalkan oleh kedua belah pihak. Brislin dan Lew is m engulangi penelit ian sej enis dengan m engam bil 58 pria dan w anit a dan t ernyat a lagi- lagi m enem ukan korelasi yang kuat ant ara keinginan unt uk berkencan dengan daya t arik fisik ( Brislin & Lew is, 1968) . Dalam penelit ian ini set iap orang dit anyai apakah m ereka m au berkencan dengan orang lain yang ada pada pest a t ersebut .

2 . D i Bida n g Pe k e r j a a n

Beberapa penelahaan percaya bahw a daya t arik fisik m em ungkinkan m endat angkan keunt ungan di dalam m em peroleh suat u pekerj aan. Lebih lanj ut dalam m encapai prest asi dan t ingginya upah yang diperoleh ( Cash, Gillen, Burn, 1977 ; Dipboye, Arvey & Terspt ra, 1977) . Nam un dem ikian daya t arik fisik ini t idak


(11)

2002 digit ized by USU digit al library 11

selalu m endat angkan keberunt ungan di t em pat bekerj a, hal ini dapat dikat akan m engunt ungkan t erut am a bagi kaum w anit a, t idak bagi kebanyakan pria. w anit apun yang t idak m enarik bisa saj a sukses di t em pat ia bekerj a bila m am pu ber- kooperat if dengan lingkungannya.

Daya t arik fisik yang ekst rim sering m enj adi ham bat an dalam pencapaian hasil yang cepat , ini m ungkin disebabkan oleh keberhasilan di t ingkat yang t ert inggi seringkali diasosiasikan dengan kem am puan yang m askulin dan daya t arik fisik fem inim bagi w anit a unt uk beberapa posisi dalam pekerj aan ( Heilm an & Saruw at ari, 1979) . I t u m ungkin j uga m enj adi sesuat u yang sukar bagi w anit a yang m enarik unt uk m elihat t ugas, peranan, dan pengelolaan. Pada kasus t ert ent u, m em ungkinkan bahw a penam pilan w anit a t idak m enj adi penekanan.

3 . Be r ba ga i Pr ose s Pe r su a si

Beberapa pendapat m enyet uj ui bahw a apa yang dikerj akan seringkali didasarkan pada apa yang ingin kit a dem onst rasikan sesuai dengan keahlian dan kem am puan kit a. ( Maddux & Rogers, 1980) . Tet api berbagai penelit ian m em perlihat kan , daya t arik fisik dapat j uga m em bant u ( Chaiken, 1986) . Hal ini benar, t erut am a ket ika m encoba m elakukan persuasi dengan ego yang rendah dan m elibat kan beberapa t opik singkat m isalnya hanya sat u w akt u t ert ent u. Penelit ian selanj ut nya m engenai persuasif difokuskan pada daya t arik dari kom unikat or w anit a ( Mills & Arronson, 1985) . Sebenarnya seorang w anit a dapat m em buat penam pilan yang berbeda pada dua kesem pat an / kondisi. Ada kondisi u n t t r a ct t ive ia akan m erasa ngeri dengan observasinya. Selanj ut nya daya t arik fisik dalam proses persuasif ini t idak hanya m engunt ungkan bagi w anit a, j uga bagi persuaders pria sebab dengan ini akan m eninggikan kredibilit as dan nilai kepercayaan guna kem am puan berpenam pilan.

4 . H a r ga D ir i

Apakah daya t arik fisik dapat m eningkat kan harga diri ?

Jaw abannya adalah, ya. Wanit a yang m erasa dirinya m enarik akan m erasa bahagia, m em iliki harga diri dan t erhindar dari neurosisi dibanding m ereka yang m erasa dirinya t idak m enarik ( Mat hes & Kahn, 1975) . Sebagai cat at an bahw a daya t arik fisik ini sering m em ainkan peranan yang pent ing dalam kehidupan w anit a. Wanit a berusia 18 hingga 50 t ahun, m ereka m enggunakan kosm et ik unt uk m enj aga penam pilannya.

5 . Pe r ila k u An t isosia l

Apa yang t erj adi ket ika orang- orang yang m em iliki daya t arik dan yang t idak dihargai unt uk m elakukan t indak krim inal ? Pengadilan da para hakim dipengaruhi oleh penglihat an pribadi. Orang yang kelihat annya m enarik biasanya berkesan t idak berdosa ( innocence) .

B. TUBUH KI TA : SUATU GAM BARAN YAN G KH AS 1 . W a j a h

Waj ah m erupakan fokus dari keseluruhan daya t arik dari seluruh t ubuh m anusia. Ada suat u pert anyaan yang m enarik m engenai w aj ah ini, yait u, w aj ah yang bagaim anakah yang yang cant ik it u ?

Banyak penelit i yang percaya bahw a pert anyaan sepert i it u t idak dapat dij aw ab dengan j alan m engukur t ingkat kecant ikan, sebab hal it u t ergant ung pada pert im bangan set iap individu sepert i apa yang dikat akan oleh Langlois dan Roggm an ( 1980) .


(12)

2002 digit ized by USU digit al library 12

Peranan yang sesungguhnya dari penam pilan dan pakaian yang digunakan dalam sist em kom unikasi nonverbal belum diket ahui secara past i ( sebenarnya) , hanya diperoleh ket erangan bahw a penam pilan dan pakaian ini m erupakan bagian dari rangsangan nonverbal yang m em pengaruhi t anggapan int erpersonal. Selain it u pula penam pilan dan pakaian sering m erupakan penent u ut am a dari respon yang dihasilkan dari suat u proses kom unikasi.

Daya t arik fisik dapat dikat akan berpengaruh dalam m em pengaruhi orang lain sebagai fakt or pent ing pada pem ilihan j odoh. Selain it u pula m erupakan fakt or ut am a dalam penilaian kepribadian seseorang, lebih rinci dalam hal kesuksesan, popularit as, dan lain sebagainya. Begit u pula dalam hal pekerj aan, t erut am a w anit a. Wanit a berpikir, dirinya m erasa lebih baik kalau dirinya ia anggap m enarik ( m em iliki daya t arik fisik) , hal ini akan m enim bulkan penghargaan bagi dirinya sendiri. Hal yang sam a t erj adi pada proses persuasi yang lain disam ping penget ahuan dan kepandaian dalam m erayu j uga daya t arik fisik berperan ( berlaku pada persuasi yang berlangsung singkat ) .

2 . Be n t u k Tu bu h

Muka dan w aj ah m erupakan pusat dari sem ua penilaian , keakt rakt ifan, m enam pilkan karakt er dan personalit y ( kepribadian) . Arist ot t les percaya bahw a w aj ah ini berhubungan ant ara kekuat an m elaw an kelem ahan, genius berlaw anan dengan kebodohan.

Berbicara m engenai t ubuh, dikenal beberapa m acam bent uk t ubuh , yait u :

a . En dor m or f, seseorang bisa dikat akan m em iliki bent uk t ubuh ini, bila m em iliki ciri- ciri : lem but , bulat ( gendut ) , pendek, kuno, kurang kuat , kurang cerew et , hangat sim pat ik, alam i, lebih m uda, set uj u, t ergant ung pada orang lain, percaya pada orang lain.

b. M e ssom or f, bent uk t ubuh ini m em iliki ciri- ciri : bony ( kuat ) , berot ot , m askulin, m elihat lebih baik, pet ualang, t inggi, m at ang dalam perilaku, percaya diri.

c. Ek t om or f, seseorang dikat akan m em iliki bent uk t ubuh yang ekt om orf dengan ciri- ciri : kurus, am bisius, t inggi, sering curiga, nervous, kurang m askulin, pesism is, pendiam .

Sebagai t am bahan yang t idak kalah pent ingya bahw a daya t arik fisik pada um um nya dapat m em pengaruhi respon orang lain. Dapat dikat akan bahw a respon yang st ereot ipe unt uk gam baran yang spesifik sepert i bent uk t ubuh, bau badan, ram but , w arna kulit , dan pakaian. Sem ua it u dapat m em pengaruhi cit ra t ersendiri dalam pola kom unikasi. Bagian akhir dari pem bahasan ini adalah pekerj aan unt uk m asa akan dat ang dalam kont eks nonverbal adalah dengan pert anyaan yang m endasar : 1. Di dalam kondisi bagaim ana penam pilan fisik dan pakaian dapat berperan dan m em buat krit ik yang berlainan dalam suat u proses kom unikasi ; 2. Akibat apa yang m ungkin t erj adi dari penam pilan fisik dan pakaian ini bila dikait kan dengan kom unikasi verbal ? ; Apakah ada gam baran yang spesifik dari penam pilan fisik bahw a akt ifit as yang t et ap sebagai sum ber ut am a inform asi ? ; 4. Efek apa yang dit im bulkan dari keperdulian cit ra diri m elalui penam pilan fisik dan pakaian dalam perilaku kom unikasi int erpersonal ?

3 . Tin ggi Ba da n

Dim ensi lain dari t ubuh m anusia yang dapat m em pengaruhi respon kom unikasi int erpersonal, adalah t inggi badan. Orang pada um um nya m enget ahui bahw a t inggi badan am at berperan dalam kehidupan sosial dan dalam pekerj aan. Menurut laporan pada dokt er anak ( pediat rians) , bahw a orang t ua selalu m enaruh perhat ian pada t inggi badan anaknya. I klan t ent ang perj odohan pun selalu m em asukkan t inggi badan sebagai salah sat u persyarat an.


(13)

2002 digit ized by USU digit al library 13

Dalam bidang pekerj aan, sepert i polisi, pet ugas pem adam kebakaran, m ensyarat kan t inggi badan m inim um dalam m erekrut pegaw ainya.

St abler dan m ahasisw anya ( 1980) m encat at bahw a, dikait kan dengan sikap sosial, orang yang t inggi selalu diasosiasikan dengan karakt er yang posit if, sedangkan orang yang pendek dit et apkan m em iliki at ribut yang negat if. Tinggi it u dikiaskan unt uk kekuat an at au m em iliki kekuasaan ( pow er) dan prest ise. Pria yang t inggi lebih at rakt if daripada pria yang pendek. I a j uga lebih kom pet en dalam bidang pekerj aan dan m em punyai penghasilan yang lebih t inggi. Nam un apakah benar dem ikian ? yang j elas penelit ian t ent ang t inggi badan ini ham pir sem uanya obj eknya adalah laki- laki ( Robert s & Herm an, 1986) .

4 . Pe r se psi Te n t a n g Tu bu h

Dim ensi pent ing lainnya dalam kom unikasi int erpersonal, adalah cit ra diri. Salah sat u fakt or yang m em pengaruhi cit ra diri, adalah apa yang disebut “ Body I m age” .

Jourard and Secord ( 1955) m engem ukakan hasil penelit iannya, bahw a pria lebih puas bila m erasa badannya lebih besar/ t egap dari ukuran norm al/ rat a- rat a orang. Sedangkan w anit a lebih puas bila badannya lebih kecil dari ukuran norm al, t api punya payudara lebih besar dari ukuran rat a- rat a. Test t ent ang ukuran payudara dipersepsi orang , adalah sebagai berikut : phot ographer m enyaj ikan t iga buah phot o w anit a dengan t iga ukuran buah dada. Hasilnya, buah dada yang ukurannya paling kecil, yakni ( 34 inchis) m em peroleh peringkat t ert inggi dalam hal com pet ence, am bit ion, int ellegence, m oralit y dan m odist y ( Kelinke & St aneski, 1980 ; Aylalah & Weinst ock, 1980) .

Beberapa st udi m em perlihat kan bahw a persepsi kit a t ent ang ukuran dan berat badan kit a – t idak t epat / benar. Salah sat u sum ber m engident ifikasikan , bahw a kit a selalu m em punyai pendapat yang salah t ent ang penam pilan kit a yang paling bagi law an j enis kit a. Para w anit a berpikir bahw a pria lebih m enyukai w anit a langsing daripada yang sebenarnya m enurut pria. Sebaliknya pria bepikir bahw a w anit a m enginginkan pria yang besar/ t egap daripada yang sebenarnya m enurut w anit a ( Fallon & Rozin, 1985) .

5 . W a r n a Ku lit

Dalam beberapa hal , w arna kulit m erupakan st im uli pot ensial unt uk m em berikan respon int erpersonal. Nam un dalam hal ini hanya akan dikem ukakan perubahan- perubahan w arna kulit yang m em pengaruhi penam pilan seseorang, sehingga dapat dipersepsi.

Beberapa kesem pat an m enunj ukkan bahw a bila kulit seseorang pu ca t m em berikan inidikasi bahw a seseorang it u sa k it . Orang yang se h a t , w arna kulit nya coklat kena sinar m at ahari. Orang yang dalam m e n a n ggu n g m a lu, kulit nya k e m e r a h -m e r a h a n .

6 . Ar om a Ba da n

I ndra pencium an m em iliki peran yang pent ing dalam int eraksi ant ar m anusia, di sam ping penglihat an dan pendengaran. Akan t et api pencium an akan m enj adi ut am a apabila m at a dan t elinga t idak begit u berfungsi.

7 . Ra m bu t Tu bu h

Panj ang ram but seseorang dapat m em pengaruhi persepsi secara dram at is dalam int eraksi m anusia. Respon at au t anggapan negat if um um nya dit uj ukan pada pria yang beram but panj ang. Sebaliknya t anggapan negat if dit uj ukan pada w anit a yang ram but nya dipot ong t erlalu pendek. Tet api pria yang seluruh ram but nya


(14)

2002 digit ized by USU digit al library 14

dicukur plont os ( t idak ada ram but sam a sekali) sepert i kelom pok ant i ram but di AS yang disebut Skinheads, dapat dianggap m enunj ukkan perilaku ant isosial.

Kenyat aannya, ram but it u sendiri dapat m enim bulkan perasaan m engagum kan at au m enj ij ikkan. Ada suat u ilust rasi : “ I Lik e h im , bu t h e ’s so h a ir y “

Unt uk beberapa t ahun, m aj alah acuan/ referensi ut am a pria at as figure w anit a “ nude” , dengan rapi dapat m enyem bunyikan ( “ brushed out ” ) at au t idak m em perlihat kan ram but pada bagian alat vit al m odelnya. Sew akt u penyanyi pop Madonna m aj alah nasional ( USA) , beberapa orang berkom ent ar t ent ang ram but ket iaknya ket im bang pakaian m inim nya. Sebagian m enyukai, dan sebagian lagi t idak m enyukai.

Selanj ut nya , m ari kit a m em bicarakan m asalah j anggut . Freedm an ( 1969) m elakukan penelit ian dengan m em berikan pert anyaan pada kelom pok m ahasisw a, bagaim ana perasaannya t ent ang berj anggut . Nam un t ak sat upun m ereka berj anggut . Mayorit as pria dan w anit a berpendapat bahw a pria yang kelihat an m uda it u, adalah pria yang t idak berj anggut .

Bagi pria, sebanyak 22 % m enj elaskan bahw a kepribadian orang- orang berj anggut adalah independen , dan 20 % m enj elaskan, orang berj anggut it u ext rovert . Wanit a sebanyak 55 % m em aparkan bahw a pria yang berj anggut it u m askulin ( j ant an) , sophist icat ed berpengalam an dalam duniaw i) , dan m at ure ( dew asa) .

Dalam st udi lain, diam bil delapan buah phot o pria yang t erbagi at as em pat kondisi, yakni berj anggut t ebal ( fully bearded) , yang berj anggut sepert i kam bing ( w it h only a m ust ache ) , dan pria yang kelim is ( clean- shaven) ( Pellegrini, 1973) . Phot o- phot o t ersebut diperlihat kan pada halam an 128 m ahasisw a unt uk kem udian m ereka nilai. Hasilnya pria yang paling t ebal ram but nya/ j anggut nya dianggap lebih m askulin, lebih dew asa, lebih sedap dipandang ( good looking) , percaya diri ( self-confident ) , dom inan, lebih berani ( courageous) , lebih liberal, t ekun dan raj in ( indust rious) .

C. PAKAI AN D AN ARTI FAKTUAL

Pakaian m erupakan suat u bagian pent ing unt uk m encipt akan kesan pert am a. Pria dan w anit a selalu bert anya, apa yang m ereka perhat ikan dari seseorang ket ika/ di saat m ereka pert am a kali bert em u. Mereka m engaj ukan 10 karakt erist ik penam pilan unt uk dipilih. Hasilnya : w anit a pert am a kali akan m em perhat ikan pakaian , baik t erhadap sesam a w anit a m aupun t erhadap pria di saat pert am a kali m ereka bert em u. Begit u pula dengan pria, ia akan m em perhat ikan pakaian yang dikenakan oleh pria law an bicaranya pada urut an pert am a. Sedangkan pada w anit a , pria akan m em perhat ikan bent uk t ubuh pada urut an pert am a, urut an kedua w aj ah, dan pakaian m enj adi perhat ian pria di urut an ke t iga. ( “ First I m pression” , August / Sept em ber 1983) .

Pada t ahun 1970, Assosit ed Press m elaporkan,ada delapan gadis yang sudah m enam at kan sekolah di Clift on, Arizona, disuruh pulang ke rum ah dan t idak m engikut i upacara w isuda , karena m ereka t idak m em iliki pakaian yang t elah dit et apkan.

Kej adian- kej adian sepert ii t ersebut di at as m engesankan bahw a pakaian m em ainkan peranan pent ing dalam hubungan int erpersonal. Mereka m enekankan bahw a pada um um nya pakaian it u harus disesuaikan dengan pe r a n se se or a n g dan lin gk u n ga n se k it a r n ya .

Unt uk m enget ahui hubungan ant ara pakaian denga kom unikasi , t ent u kit a sudah kenal dengan fungsi- fungsi pakaian, yakni sebagai h ia sa n ( de cor a t ion ) , pe lin du n g ( pr ot e ct ion ) , ba ik fisik m a u pu n psik is, da ya t a r ik se x ( Se x a t t r a ct ion ) , u n t u k m e n on j olk a n dir i ( se lf a sse r t ion ) , pe n ola k a n dir i ( se lf


(15)

2002 digit ized by USU digit al library 15 de n ia l) , pe n ye m bu n yia n ( con ce a lm e n t ) , ide n t it a s gr ou p ( gr ou p ide n t ifica t ion ) , m e m pe r lih a t k a n st a t u s da n pe r a n .

Suat u st udi m enarik yang dilakukan oleh Lefkow it z, Balke dan Mout on ( 1955) , m em perlihat kan bahw a pakaian t idak hanya m em enuhi sebagian dari fungsi t ersebut di at as, t api j uga dapat m em pengaruhi perilaku orang lain. Lefkow it z, dkk. m enem ukan para pej alan kaki akan lebih sering m elakukan pelanggaran ram bu-ram bu lalu lint as bila orang yang berj alan paling dengan m elakukan pelanggaran . lebih t epat nya lagi, pelanggaran lebih banyak lagi ket ika pelanggar pert am a m enggunakan pakaian baik yang m em perlihat kan/ m engesankan dari st at us t inggi. Bickm an ( 1974 a; 1974 b) m em berikan cont oh hasil penelit iannya. Em pat pria berpakaian m acam - m acam , ada yang berpakaian sipil ( j aket & dasi) , pakaian t ukang susu ( seragam , celana put ih lengkap dengan bot ol susunya) , dan pria berpakaian sepert i penj aga/ pet ugas ( pakai seragam , badge, lencana, nam un t anpa senj at a) . Keem pat pria t ersebut m enaw arkan diri pada sebanyak 153 pej alan kaki di Brooklyn unt uk dibaw akan t asnya, unt uk m em asukkan uang recehan pada parking m et er dan berdiri di seberang pet ugas lebih banyak dipenuhi perm int aannya/ dim int ai t olong. Kenyat aannya sebayak 83 % dari m ereka m int a t olong unt uk m em asukkan uang receh pada parking m et er.


(1)

2002 digit ized by USU digit al library 10

Psych ologi Toda y, m enunj ukkan kepada daya t arik w anit a oleh pria, t et api pada um um nya hal ini j uga oleh w anit a. Persent ase m enunj ukkan j um lah responden yang m enyat akan daya t arik sangat pent ing bagi pria dan w anit a ideal ( Tavris, 1977) .

Ket idakseim bangan perhat ian t erhadap pesona diri seseorang m em buat seorang w anit a yang bernam a Susan Sont ag ( 1977) m enyangkal konvensi sosial dalam m em pengaruhi penam pilan pria, nam un secara progresif m engurangi penam pilan w anit a. I a m enunj ukkan bahw a w anit a sej ak kecil diaj ari m em elihara secara berlebihan penam pilannya. Pria, m enurut nya, hanya perlu w aj ah yang bersih, w aj ah seorang w anit a bagaikan perm ukaan kanvas yang bisa di cat sesuai dengan keinginan. Penam pilan pria yang kasar m erupakan konsep yang biasa, t et api apakah konsep serupa bagi w anit a ideal ? Dalam beberapa hal, m askulin berart i , diant aranya, t idak peduli pada penam pilan; sedangkan fem inim , kebalikannya, sangat m em perhat ikan penam pilan. Kit a banyak m endengar m engenai diskrim inasi w anit a, m ereka m erasa t idak diperlakukan adil pula. Bisakah seorang sekret aris, m isalnya yang biasa j uga m enj adi dekorasi dilakukan oleh seorang pria. Seorang pria m ungkin saj a m am pu m enget ik dengan baik, t et api akankah seorang bos t ahan m em andangnya sepanj ang hari ?.

Selain it u, j enis kelam in t am paknya sedikit berpengaruh dalam penelit ian yang m enanyakan seseorang unt uk m engevaluasi orang asing yang sam a at au berlainan j enis yang t elah dinilai penam pilannya ( Byrne, London & Reeves, 1986) . Daya t arik int erpersonal lebih besar t erhadap orang asing yang m enarik secara fisik, t idak perduli j enis kelam innya. Dalam penelit ian ini, subyek t idak m em punyai inform asi t ent ang si orang asing; dalam penelit ian lanj ut an, penelit i yang sam a m enem ukan bahw a daya t arik fisik t et ap m em egang peranan pent ing, dalam art i ket ert arikan ket ika subyek diberi inform asi t ent ang orang it u, t ingkah lakunya m isalnya. Penem uan it u nam paknya t idak hanya berlaku di Am erika. Suat u penelit ian yang diadakan di I ndia m enem ukan bahw a para pria m enginginkan w anit a yang secara fisik lebih m enarik dibandingkan m ereka dan para w anit a m enginginkan pria yang seim bang m enariknya secara fisik ( Singh, 1964) . Kit a bisa m enduga suat u pola berkencan m enunj ukkan ket ert arikan pada daya t arik fisik t ert ent u dari t em an kencan. Hipot esis ini didukung oleh beberapa penelit ian com pu t e r da n ce di universit as- universit as di Texas, I llnois, dan Minnesot a. Daya t arik fisik m em pengaruhi variabel- variabel yang m erupakan kesukaan t erhadap seseorang yang m enj adi t em an kencan at au yang ingin dikencani. Sebagai cont oh, Walst er dan rekan- rekannya secara acak m em asangkan 752 sisw a unt uk sebuah acara dansa ( Walst er, Aronson, Abraham s & Rot t m an, 1966) . Banyak inform asi yang didapat dari sisw a- sisw a t ersebut , t erm asuk laporan pribadi t ent ang popularit as, harga diri, present ase prest asi akadem ik di SMA, skor t es beasisw a, dan skor t es kepribadian. Sebagai t am bahan, set iap sisw a dinilai daya t ariknya oleh beberapa orang j uri. Daya t arik fisik m em pengaruhi apa yang t erj adi dalam acara kencan. Tam paknya daya t arik fisik ini m erupakan aset pent ing bagi pria dan w anit a, selam a bisa diandalkan oleh kedua belah pihak. Brislin dan Lew is m engulangi penelit ian sej enis dengan m engam bil 58 pria dan w anit a dan t ernyat a lagi- lagi m enem ukan korelasi yang kuat ant ara keinginan unt uk berkencan dengan daya t arik fisik ( Brislin & Lew is, 1968) . Dalam penelit ian ini set iap orang dit anyai apakah m ereka m au berkencan dengan orang lain yang ada pada pest a t ersebut .

2 . D i Bida n g Pe k e r j a a n

Beberapa penelahaan percaya bahw a daya t arik fisik m em ungkinkan m endat angkan keunt ungan di dalam m em peroleh suat u pekerj aan. Lebih lanj ut dalam m encapai prest asi dan t ingginya upah yang diperoleh ( Cash, Gillen, Burn, 1977 ; Dipboye, Arvey & Terspt ra, 1977) . Nam un dem ikian daya t arik fisik ini t idak


(2)

2002 digit ized by USU digit al library 11

selalu m endat angkan keberunt ungan di t em pat bekerj a, hal ini dapat dikat akan m engunt ungkan t erut am a bagi kaum w anit a, t idak bagi kebanyakan pria. w anit apun yang t idak m enarik bisa saj a sukses di t em pat ia bekerj a bila m am pu ber- kooperat if dengan lingkungannya.

Daya t arik fisik yang ekst rim sering m enj adi ham bat an dalam pencapaian hasil yang cepat , ini m ungkin disebabkan oleh keberhasilan di t ingkat yang t ert inggi seringkali diasosiasikan dengan kem am puan yang m askulin dan daya t arik fisik fem inim bagi w anit a unt uk beberapa posisi dalam pekerj aan ( Heilm an & Saruw at ari, 1979) . I t u m ungkin j uga m enj adi sesuat u yang sukar bagi w anit a yang m enarik unt uk m elihat t ugas, peranan, dan pengelolaan. Pada kasus t ert ent u, m em ungkinkan bahw a penam pilan w anit a t idak m enj adi penekanan.

3 . Be r ba ga i Pr ose s Pe r su a si

Beberapa pendapat m enyet uj ui bahw a apa yang dikerj akan seringkali didasarkan pada apa yang ingin kit a dem onst rasikan sesuai dengan keahlian dan kem am puan kit a. ( Maddux & Rogers, 1980) . Tet api berbagai penelit ian m em perlihat kan , daya t arik fisik dapat j uga m em bant u ( Chaiken, 1986) . Hal ini benar, t erut am a ket ika m encoba m elakukan persuasi dengan ego yang rendah dan m elibat kan beberapa t opik singkat m isalnya hanya sat u w akt u t ert ent u. Penelit ian selanj ut nya m engenai persuasif difokuskan pada daya t arik dari kom unikat or w anit a ( Mills & Arronson, 1985) . Sebenarnya seorang w anit a dapat m em buat penam pilan yang berbeda pada dua kesem pat an / kondisi. Ada kondisi u n t t r a ct t ive ia akan m erasa ngeri dengan observasinya. Selanj ut nya daya t arik fisik dalam proses persuasif ini t idak hanya m engunt ungkan bagi w anit a, j uga bagi persuaders pria sebab dengan ini akan m eninggikan kredibilit as dan nilai kepercayaan guna kem am puan berpenam pilan.

4 . H a r ga D ir i

Apakah daya t arik fisik dapat m eningkat kan harga diri ?

Jaw abannya adalah, ya. Wanit a yang m erasa dirinya m enarik akan m erasa bahagia, m em iliki harga diri dan t erhindar dari neurosisi dibanding m ereka yang m erasa dirinya t idak m enarik ( Mat hes & Kahn, 1975) . Sebagai cat at an bahw a daya t arik fisik ini sering m em ainkan peranan yang pent ing dalam kehidupan w anit a. Wanit a berusia 18 hingga 50 t ahun, m ereka m enggunakan kosm et ik unt uk m enj aga penam pilannya. 5 . Pe r ila k u An t isosia l

Apa yang t erj adi ket ika orang- orang yang m em iliki daya t arik dan yang t idak dihargai unt uk m elakukan t indak krim inal ? Pengadilan da para hakim dipengaruhi oleh penglihat an pribadi. Orang yang kelihat annya m enarik biasanya berkesan t idak berdosa ( innocence) .

B. TUBUH KI TA : SUATU GAM BARAN YAN G KH AS 1 . W a j a h

Waj ah m erupakan fokus dari keseluruhan daya t arik dari seluruh t ubuh m anusia. Ada suat u pert anyaan yang m enarik m engenai w aj ah ini, yait u, w aj ah yang bagaim anakah yang yang cant ik it u ?

Banyak penelit i yang percaya bahw a pert anyaan sepert i it u t idak dapat dij aw ab dengan j alan m engukur t ingkat kecant ikan, sebab hal it u t ergant ung pada pert im bangan set iap individu sepert i apa yang dikat akan oleh Langlois dan Roggm an ( 1980) .


(3)

2002 digit ized by USU digit al library 12

Peranan yang sesungguhnya dari penam pilan dan pakaian yang digunakan dalam sist em kom unikasi nonverbal belum diket ahui secara past i ( sebenarnya) , hanya diperoleh ket erangan bahw a penam pilan dan pakaian ini m erupakan bagian dari rangsangan nonverbal yang m em pengaruhi t anggapan int erpersonal. Selain it u pula penam pilan dan pakaian sering m erupakan penent u ut am a dari respon yang dihasilkan dari suat u proses kom unikasi.

Daya t arik fisik dapat dikat akan berpengaruh dalam m em pengaruhi orang lain sebagai fakt or pent ing pada pem ilihan j odoh. Selain it u pula m erupakan fakt or ut am a dalam penilaian kepribadian seseorang, lebih rinci dalam hal kesuksesan, popularit as, dan lain sebagainya. Begit u pula dalam hal pekerj aan, t erut am a w anit a. Wanit a berpikir, dirinya m erasa lebih baik kalau dirinya ia anggap m enarik ( m em iliki daya t arik fisik) , hal ini akan m enim bulkan penghargaan bagi dirinya sendiri. Hal yang sam a t erj adi pada proses persuasi yang lain disam ping penget ahuan dan kepandaian dalam m erayu j uga daya t arik fisik berperan ( berlaku pada persuasi yang berlangsung singkat ) .

2 . Be n t u k Tu bu h

Muka dan w aj ah m erupakan pusat dari sem ua penilaian , keakt rakt ifan, m enam pilkan karakt er dan personalit y ( kepribadian) . Arist ot t les percaya bahw a w aj ah ini berhubungan ant ara kekuat an m elaw an kelem ahan, genius berlaw anan dengan kebodohan.

Berbicara m engenai t ubuh, dikenal beberapa m acam bent uk t ubuh , yait u : a . En dor m or f, seseorang bisa dikat akan m em iliki bent uk t ubuh ini, bila m em iliki

ciri- ciri : lem but , bulat ( gendut ) , pendek, kuno, kurang kuat , kurang cerew et , hangat sim pat ik, alam i, lebih m uda, set uj u, t ergant ung pada orang lain, percaya pada orang lain.

b. M e ssom or f, bent uk t ubuh ini m em iliki ciri- ciri : bony ( kuat ) , berot ot , m askulin, m elihat lebih baik, pet ualang, t inggi, m at ang dalam perilaku, percaya diri.

c. Ek t om or f, seseorang dikat akan m em iliki bent uk t ubuh yang ekt om orf dengan ciri- ciri : kurus, am bisius, t inggi, sering curiga, nervous, kurang m askulin, pesism is, pendiam .

Sebagai t am bahan yang t idak kalah pent ingya bahw a daya t arik fisik pada um um nya dapat m em pengaruhi respon orang lain. Dapat dikat akan bahw a respon yang st ereot ipe unt uk gam baran yang spesifik sepert i bent uk t ubuh, bau badan, ram but , w arna kulit , dan pakaian. Sem ua it u dapat m em pengaruhi cit ra t ersendiri dalam pola kom unikasi. Bagian akhir dari pem bahasan ini adalah pekerj aan unt uk m asa akan dat ang dalam kont eks nonverbal adalah dengan pert anyaan yang m endasar : 1. Di dalam kondisi bagaim ana penam pilan fisik dan pakaian dapat berperan dan m em buat krit ik yang berlainan dalam suat u proses kom unikasi ; 2. Akibat apa yang m ungkin t erj adi dari penam pilan fisik dan pakaian ini bila dikait kan dengan kom unikasi verbal ? ; Apakah ada gam baran yang spesifik dari penam pilan fisik bahw a akt ifit as yang t et ap sebagai sum ber ut am a inform asi ? ; 4. Efek apa yang dit im bulkan dari keperdulian cit ra diri m elalui penam pilan fisik dan pakaian dalam perilaku kom unikasi int erpersonal ?

3 . Tin ggi Ba da n

Dim ensi lain dari t ubuh m anusia yang dapat m em pengaruhi respon kom unikasi int erpersonal, adalah t inggi badan. Orang pada um um nya m enget ahui bahw a t inggi badan am at berperan dalam kehidupan sosial dan dalam pekerj aan. Menurut laporan pada dokt er anak ( pediat rians) , bahw a orang t ua selalu m enaruh perhat ian pada t inggi badan anaknya. I klan t ent ang perj odohan pun selalu m em asukkan t inggi badan sebagai salah sat u persyarat an.


(4)

2002 digit ized by USU digit al library 13

Dalam bidang pekerj aan, sepert i polisi, pet ugas pem adam kebakaran, m ensyarat kan t inggi badan m inim um dalam m erekrut pegaw ainya.

St abler dan m ahasisw anya ( 1980) m encat at bahw a, dikait kan dengan sikap sosial, orang yang t inggi selalu diasosiasikan dengan karakt er yang posit if, sedangkan orang yang pendek dit et apkan m em iliki at ribut yang negat if. Tinggi it u dikiaskan unt uk kekuat an at au m em iliki kekuasaan ( pow er) dan prest ise. Pria yang t inggi lebih at rakt if daripada pria yang pendek. I a j uga lebih kom pet en dalam bidang pekerj aan dan m em punyai penghasilan yang lebih t inggi. Nam un apakah benar dem ikian ? yang j elas penelit ian t ent ang t inggi badan ini ham pir sem uanya obj eknya adalah laki- laki ( Robert s & Herm an, 1986) .

4 . Pe r se psi Te n t a n g Tu bu h

Dim ensi pent ing lainnya dalam kom unikasi int erpersonal, adalah cit ra diri. Salah sat u fakt or yang m em pengaruhi cit ra diri, adalah apa yang disebut “ Body I m age” .

Jourard and Secord ( 1955) m engem ukakan hasil penelit iannya, bahw a pria lebih puas bila m erasa badannya lebih besar/ t egap dari ukuran norm al/ rat a- rat a orang. Sedangkan w anit a lebih puas bila badannya lebih kecil dari ukuran norm al, t api punya payudara lebih besar dari ukuran rat a- rat a. Test t ent ang ukuran payudara dipersepsi orang , adalah sebagai berikut : phot ographer m enyaj ikan t iga buah phot o w anit a dengan t iga ukuran buah dada. Hasilnya, buah dada yang ukurannya paling kecil, yakni ( 34 inchis) m em peroleh peringkat t ert inggi dalam hal com pet ence, am bit ion, int ellegence, m oralit y dan m odist y ( Kelinke & St aneski, 1980 ; Aylalah & Weinst ock, 1980) .

Beberapa st udi m em perlihat kan bahw a persepsi kit a t ent ang ukuran dan berat badan kit a – t idak t epat / benar. Salah sat u sum ber m engident ifikasikan , bahw a kit a selalu m em punyai pendapat yang salah t ent ang penam pilan kit a yang paling bagi law an j enis kit a. Para w anit a berpikir bahw a pria lebih m enyukai w anit a langsing daripada yang sebenarnya m enurut pria. Sebaliknya pria bepikir bahw a w anit a m enginginkan pria yang besar/ t egap daripada yang sebenarnya m enurut w anit a ( Fallon & Rozin, 1985) .

5 . W a r n a Ku lit

Dalam beberapa hal , w arna kulit m erupakan st im uli pot ensial unt uk m em berikan respon int erpersonal. Nam un dalam hal ini hanya akan dikem ukakan perubahan- perubahan w arna kulit yang m em pengaruhi penam pilan seseorang, sehingga dapat dipersepsi.

Beberapa kesem pat an m enunj ukkan bahw a bila kulit seseorang pu ca t m em berikan inidikasi bahw a seseorang it u sa k it . Orang yang se h a t , w arna kulit nya coklat kena sinar m at ahari. Orang yang dalam m e n a n ggu n g m a lu, kulit nya k e m e r a h -m e r a h a n .

6 . Ar om a Ba da n

I ndra pencium an m em iliki peran yang pent ing dalam int eraksi ant ar m anusia, di sam ping penglihat an dan pendengaran. Akan t et api pencium an akan m enj adi ut am a apabila m at a dan t elinga t idak begit u berfungsi.

7 . Ra m bu t Tu bu h

Panj ang ram but seseorang dapat m em pengaruhi persepsi secara dram at is dalam int eraksi m anusia. Respon at au t anggapan negat if um um nya dit uj ukan pada pria yang beram but panj ang. Sebaliknya t anggapan negat if dit uj ukan pada w anit a yang ram but nya dipot ong t erlalu pendek. Tet api pria yang seluruh ram but nya


(5)

2002 digit ized by USU digit al library 14

dicukur plont os ( t idak ada ram but sam a sekali) sepert i kelom pok ant i ram but di AS yang disebut Skinheads, dapat dianggap m enunj ukkan perilaku ant isosial.

Kenyat aannya, ram but it u sendiri dapat m enim bulkan perasaan m engagum kan at au m enj ij ikkan. Ada suat u ilust rasi : “ I Lik e h im , bu t h e ’s so h a ir y “

Unt uk beberapa t ahun, m aj alah acuan/ referensi ut am a pria at as figure w anit a “ nude” , dengan rapi dapat m enyem bunyikan ( “ brushed out ” ) at au t idak m em perlihat kan ram but pada bagian alat vit al m odelnya. Sew akt u penyanyi pop Madonna m aj alah nasional ( USA) , beberapa orang berkom ent ar t ent ang ram but ket iaknya ket im bang pakaian m inim nya. Sebagian m enyukai, dan sebagian lagi t idak m enyukai.

Selanj ut nya , m ari kit a m em bicarakan m asalah j anggut . Freedm an ( 1969) m elakukan penelit ian dengan m em berikan pert anyaan pada kelom pok m ahasisw a, bagaim ana perasaannya t ent ang berj anggut . Nam un t ak sat upun m ereka berj anggut . Mayorit as pria dan w anit a berpendapat bahw a pria yang kelihat an m uda it u, adalah pria yang t idak berj anggut .

Bagi pria, sebanyak 22 % m enj elaskan bahw a kepribadian orang- orang berj anggut adalah independen , dan 20 % m enj elaskan, orang berj anggut it u ext rovert . Wanit a sebanyak 55 % m em aparkan bahw a pria yang berj anggut it u m askulin ( j ant an) , sophist icat ed berpengalam an dalam duniaw i) , dan m at ure ( dew asa) .

Dalam st udi lain, diam bil delapan buah phot o pria yang t erbagi at as em pat kondisi, yakni berj anggut t ebal ( fully bearded) , yang berj anggut sepert i kam bing ( w it h only a m ust ache ) , dan pria yang kelim is ( clean- shaven) ( Pellegrini, 1973) . Phot o- phot o t ersebut diperlihat kan pada halam an 128 m ahasisw a unt uk kem udian m ereka nilai. Hasilnya pria yang paling t ebal ram but nya/ j anggut nya dianggap lebih m askulin, lebih dew asa, lebih sedap dipandang ( good looking) , percaya diri ( self-confident ) , dom inan, lebih berani ( courageous) , lebih liberal, t ekun dan raj in ( indust rious) .

C. PAKAI AN D AN ARTI FAKTUAL

Pakaian m erupakan suat u bagian pent ing unt uk m encipt akan kesan pert am a. Pria dan w anit a selalu bert anya, apa yang m ereka perhat ikan dari seseorang ket ika/ di saat m ereka pert am a kali bert em u. Mereka m engaj ukan 10 karakt erist ik penam pilan unt uk dipilih. Hasilnya : w anit a pert am a kali akan m em perhat ikan pakaian , baik t erhadap sesam a w anit a m aupun t erhadap pria di saat pert am a kali m ereka bert em u. Begit u pula dengan pria, ia akan m em perhat ikan pakaian yang dikenakan oleh pria law an bicaranya pada urut an pert am a. Sedangkan pada w anit a , pria akan m em perhat ikan bent uk t ubuh pada urut an pert am a, urut an kedua w aj ah, dan pakaian m enj adi perhat ian pria di urut an ke t iga. ( “ First I m pression” , August / Sept em ber 1983) .

Pada t ahun 1970, Assosit ed Press m elaporkan,ada delapan gadis yang sudah m enam at kan sekolah di Clift on, Arizona, disuruh pulang ke rum ah dan t idak m engikut i upacara w isuda , karena m ereka t idak m em iliki pakaian yang t elah dit et apkan.

Kej adian- kej adian sepert ii t ersebut di at as m engesankan bahw a pakaian m em ainkan peranan pent ing dalam hubungan int erpersonal. Mereka m enekankan bahw a pada um um nya pakaian it u harus disesuaikan dengan pe r a n se se or a n g dan lin gk u n ga n se k it a r n ya .

Unt uk m enget ahui hubungan ant ara pakaian denga kom unikasi , t ent u kit a sudah kenal dengan fungsi- fungsi pakaian, yakni sebagai h ia sa n ( de cor a t ion ) , pe lin du n g ( pr ot e ct ion ) , ba ik fisik m a u pu n psik is, da ya t a r ik se x ( Se x a t t r a ct ion ) , u n t u k m e n on j olk a n dir i ( se lf a sse r t ion ) , pe n ola k a n dir i ( se lf


(6)

2002 digit ized by USU digit al library 15

de n ia l) , pe n ye m bu n yia n ( con ce a lm e n t ) , ide n t it a s gr ou p ( gr ou p ide n t ifica t ion ) , m e m pe r lih a t k a n st a t u s da n pe r a n .

Suat u st udi m enarik yang dilakukan oleh Lefkow it z, Balke dan Mout on ( 1955) , m em perlihat kan bahw a pakaian t idak hanya m em enuhi sebagian dari fungsi t ersebut di at as, t api j uga dapat m em pengaruhi perilaku orang lain. Lefkow it z, dkk. m enem ukan para pej alan kaki akan lebih sering m elakukan pelanggaran ram bu-ram bu lalu lint as bila orang yang berj alan paling dengan m elakukan pelanggaran . lebih t epat nya lagi, pelanggaran lebih banyak lagi ket ika pelanggar pert am a m enggunakan pakaian baik yang m em perlihat kan/ m engesankan dari st at us t inggi. Bickm an ( 1974 a; 1974 b) m em berikan cont oh hasil penelit iannya. Em pat pria berpakaian m acam - m acam , ada yang berpakaian sipil ( j aket & dasi) , pakaian t ukang susu ( seragam , celana put ih lengkap dengan bot ol susunya) , dan pria berpakaian sepert i penj aga/ pet ugas ( pakai seragam , badge, lencana, nam un t anpa senj at a) . Keem pat pria t ersebut m enaw arkan diri pada sebanyak 153 pej alan kaki di Brooklyn unt uk dibaw akan t asnya, unt uk m em asukkan uang recehan pada parking m et er dan berdiri di seberang pet ugas lebih banyak dipenuhi perm int aannya/ dim int ai t olong. Kenyat aannya sebayak 83 % dari m ereka m int a t olong unt uk m em asukkan uang receh pada parking m et er.