HASIL DAN PEMBAHASAN - PEMETAAN PENELITIAN KINERJA BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN INFORMASI KEUANGAN

Rita Yuliana

Universitas Trunojoyo Madura, Jl. Raya Telang, PO. BOX 2 Kamal, Bangkalan-Madura

Surel: albasta2011@gmail.com

Abstrak: Pemetaan Penelitian Kinerja Bank Syariah dengan Menggunakan

Informasi Keuangan. Artikel ini membahas pemetaan penelitian mengenai penilaian kinerja bank syariah dengan menggunakan informasi keuangan. Pemetaan tersebut bertujuan mengidentifikasi peluang penelitian mendatang terkait dengan dunia perbankan syariah di Indonesia. Hasil pemetaan menun- jukkan bahwa terdapat dua kategori informasi keuangan yaitu infomasi umum dan khusus. Penggunaan informasi khusus untuk mengukur kinerja bank sya- riah masih relatif terbatas dan hal itu merupakan peluang bagi peneliti beri- kutnya. Selain itu, isu penelitian seputar bank syariah masih jauh tertinggal dibandingkan dengan isu penelitian pada bank konvensional. Namun demikian, isu tersebut ternyata relevan dengan fenomena perbankan syariah di Indonesia dan oleh karena itu semakin memperkaya ide penelitian berikutnya.

Abstract: The Mapping of Financial Information-Based Syariah Bank Per-

formance Research. This article discusses the mapping of research on perfor- mance evaluation of Islamic banking by using financial information. The purpose of

the mapping is to identify opportunities for future research related to Islamic bank- ing in Indonesia. Mapping results indicate that there are two categories of financial information that is general information and specific. The use of specific information to measure the performance of Islamic banking is still relatively limited and it is an opportunity for the next researcher. In addition, research issues surrounding the Islamic banking are still far behind the research issues in conventional banks. Ne- vertheless, the issue turns out to be relevant to the phenomena of Islamic banking in Indonesia and therefore enrich subsequent research ideas.

Kata kunci: Informasi keuangan, Kinerja bank syariah, Peluang penelitian men- datang

Kinerja bank syariah meru- tersebut tercermin pada opera- pakan parameter penting untuk sional bank syariah yang ber- menentukan posisi bank syariah

dampak pada keunikan informasi di dunia perbankan. Di Indone-

akuntansi yang disajikan oleh sia, pengukuran kinerja bank sya-

bank syariah. Oleh karena itu, riah sebagaimana dilaporkan oleh

penulis tertarik untuk menelaah Bank Indonesia (BI) mengguna-

penggunaan informasi akuntansi, kan informasi keuangan, seperti khususnya informasi keuangan aset, pembiayaan, penghimpunan

dari bank syariah dalam pengu- dana, permodalan, dan profitabili-

kuran kinerja.

tas (Bank Indonesia 2012). Infor- Terdapat beragam penelitian masi tersebut ternyata juga di-

tentang penilaian kinerja bank gunakan untuk mengukur kiner-

syariah yang menggunakan infor- ja bank konvensional. Meskipun masi keuangan (Sufian 2007; Du- demikian, secara prinsip, terdapat

suki 2008; Khan dan Bathi 2008a;

Jurnal Akuntansi Multiparadigma

perbedaan antara bank syariah JAMAL 2008b). Penelitian tersebut mene-

Volume 5

dan bank konvensional, yaitu ke- Nomor 1 laah kinerja bank syariah pada

beradaan prinsip bagi hasil ( Malang, April 2014 profit berbagai kondisi, misalnya pada

Halaman 1-169

loss sharing/PLS) pada bank sya- e-ISSN 2089-5879 pembandingan bank syariah nasi- riah (Antonio 2001). Perbedaan onal dan bank syariah asing (Su-

ISSN 2086-7603

42 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 41-55 fian 2007), identifikasi tujuan bank syariah

yang diperoleh dari data base journal online (Dusuki 2008), menunjukkan perkembang-

(www.proquest.com, www.sciencedirect.com, an bank syariah di berbagai negara (Khan

dan www.scholar.google.com). Selanjutnya, dan Bhati 2008a), kinerja bank syariah penelitian tersebut dikelompokkan menjadi berdasarkan skema pembiayaan (Khan dan

tiga yaitu penilaian kinerja pada bank syari- Bhati 2008b), dan lain sebagainya. Peneli-

ah (ada 20 penelitian), penilaian perbanding- tian tentang kinerja bank syariah pada yang

an kinerja antara bank syariah dan bank dipublikasikan pada tahun 2012-2013 mem-

konvensional (ada 10 penelitian) dan pe- perluas tema ke isu manajemen laba (mi-

nilaian kinerja bank konvensional (10 judul). salnya Farook et al. 2012; Hamdi dan Zarai

Penelitian mengenai kinerja pada bank 2012; dan Hamdi dan Zarai 2013). Secara

konvensional digunakan untuk mengeks- umum, penelitian-penelitian tersebut meni-

plorasi pengukuran kinerja terkini karena lai kinerja bank syariah dalam menjalankan

keberadaan bank konvensional merupakan fungsinya baik sebagai shahibul maal mau-

“induk” dari bank syariah sehingga bisa di- pun mudharib.

katakan teknologinya relatif lebih maju. Namun demikian, berbagai peneli-

Pemetaan penelitian pada kelompok tian tersebut menunjukkan keberagaman

bank syariah merujuk pada teori keagenan pengukuran kinerja dengan berbagai tu-

dengan memilah penilaian kinerja ketika juan. Hal ini penting untuk diperhatikan bank syariah bertindak sebagai shohibul

mengingat pemakaian pengukuran kinerja maal atau sebagai mudharib. Selanjutnya, dalam penelitian harus disesuaikan dengan

telaah untuk tiap jurnal difokuskan pada isu konteks penelitian. Tujuan artikel ini yaitu

penelitian dan informasi keuangan. Pene- memetakan penelitian tentang penggunaan

lusuran isu penelitian dimaksudkan untuk informasi keuangan untuk pengukuran ki-

mengidentifikasi posisi bank syariah, apakah nerja pada bank syariah. Peta tersebut di- sebagai shahibul maal atau mudharib, atau harapkan berguna untuk memberikan ara- berperan ganda sekaligus. Sedangkan iden- han bagi peneliti mengenai dunia perbankan tifikasi informasi keuangan dilakukan un- syariah sebagai pijakan awal dalam penen- tuk mengidentifikasi jenis informasi keuang- tuan tema penelitian yang menggunakan an tersebut, apakah tergolong informasi

informasi keuangan. Keberadaan informasi keuangan khusus atau umum. Informasi keuangan untuk perbankan syariah di Indo- keuangan khusus yaitu informasi keuangan nesia tersedia dengan baik sehingga terbu- yang hanya dimiliki oleh bank syariah, mi- ka peluang besar bagi peneliti untuk mem-

bedah bank syariah secara empiris. Oleh mudharabah, musyara-

salnya pembiayaan

karena itu, artikel ini dimaksudkan untuk kah, murabahah, marjin, dan sebagainya.

memberi gambaran tema penelitian tentang Sedangkan informasi keuangan umum yaitu pengukuran kinerja bank syariah di Indone-

informasi keuangan yang bisa didapati pada sia dengan menggunakan informasi keuang-

bank syariah maupun bank konvension- an beserta peluang pengembangan konteks

al, misalkan aset, deposito, profit, dan se- penelitian yang relevan.

bagainya. Pada kelompok penelitian menge- nai perbandingan antara bank syariah dan

METODE

bank konvensional, pemetaan didasarkan Terkait dengan tujuan penulisan, ar-

pada isu dan penggunaan informasi keuang- tikel ini menyajikan telaah mengenai per-

an untuk mengukur kinerja. Begitu pula bankan syariah dengan maksud memberi-

mekanisme pemetaan pada kelompok pene- kan pemahaman mengenai prinsip dasar litian mengenai bank konvensional. dan operasional bank syariah. Hal tersebut

Berdasarkan hasil pemetaan yang di- menjadi landasan dalam pemetaan pene-

lakukan, selanjutnya dilakukan identifikasi litian tentang kinerja bank syariah dengan

peluang penelitian lanjutan terkait dengan menggunakan informasi dari laporan ke-

penilaian kinerja bank syariah. Hasil identifi- uangan. Artikel ini juga menyajikan kondi-

kasi tersebut dielaborasikan dengan relevan- si perbankan syariah di Indonesia dengan si fenomena perbankan syariah di Indonesia

maksud memberikan gambaran mengenai dan ketersediaan data. Dengan demikian, kemungkinan aplikasi penelitian mengenai rekomendasi tersebut layak untuk dijadi- kinerja bank syariah di Indonesia.

kan pertimbangan awal bagi peneliti yang Bahan pemetaan pada artikel ini yaitu

tertarik dengan dunia perbankan syariah di

40 judul penelitian seputar kinerja bank Indonesia.

Yuliana, Pemetaan Penelitian Kinerja Bank Syariah dengan...43

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keunikan prinsip bagi hasil pada bank Pada bagian ini disajikan prinsip dasar

syariah yaitu pada keberadaan akad terse- dan operasional bank syariah. Sajian terse-

but baik pada sisi aset maupun liabilitas but dimaksudkan untuk memberikan pema-

(Ahmed 2002). Namun demikian, Khan haman tentang kekhususan bank syariah (2010) menunjukkan bahwa komitmen bank

yang berdampak pada penyajian informasi syariah terhadap prinsip bagi hasil masih pada laporan keuangannya. Selanjutnya, rendah yaitu sekitar 5% dari total operasi pada bagian selanjutnya disajikan referensi

institusi keuangan Islam. Indikasi penyebab terkait pengukuran kinerja di bank syariah,

rendahnya komitmen tersebut masih terkait baik secara teoretis maupun praktis. Pada

dengan teori keagenan, yaitu bank syariah bagian terakhir dari bab ini disajikan seki-

enggan menanggung risiko moral hazard las mengenai kondisi perbankan syariah (ketika bank syariah bertindak sebagai sha- di Indonesia untuk memberikan gambaran

hibul maal) maupun adverse selection (ketika mengenai praktik dan landasan fenonema bank syariah bertindak sebagai mudharib) dalam mengidentifikasi peluang penelitian

yang muncul dari akad yang menggunakan selanjutnya.

prinsip bagi hasil (Ahmed 2002). Definisi bank, baik bank syariah mau-

Berdasarkan uraian di atas, maka arti pun konvensional menegaskan bahwa fungsi

penting dari laporan keuangan yaitu untuk utama bank yaitu sebagai lembaga interme-

menunjukkan kinerja operasional bank sya- diasi. Fungsi utama tersebut sebagaimana riah dan yang lebih utama lagi yaitu untuk tercantum pada Undang-Undang no 7 tahun

menunjukkan komitmennya terhadap prin- 1992 tentang Perbankan dan Undang-Un-

sip bagi hasil. Laporan tersebut digunakan dang no 21 tahun 2008 tentang Perbankan

oleh para pemakai untuk mengambil kepu- Syariah. Terkait dengan pengukuran kiner-

tusan ekonomi, yang salah satunya yaitu ja, maka fokus utama pengukuran kinerja untuk mengukur kinerja. yaitu sejauh mana bank menjalankan fung-

Ahmed (2002) mengembangkan beber- sinya sebagai lembaga intermediasi.

apa model untuk menilai kinerja bank sya- Bank syariah memiliki prinsip-prinsip

riah. Keistimewaan penelitian Ahmed (2002) operasional dalam menjalankan fungsinya dibanding penelitian lainnya yaitu penelitian sebagai lembaga intermediasi. Menurut An-

tersebut mempertimbangkan prinsip bagi hasil yang dianut bank syariah. Keberadaan

tonio (2001:34) prinsip-prinsip operasional prinsip bagi hasil tersebut yang membeda- bank syariah yaitu (1) bank syariah hanya kan pengukuran kinerja antara bank sya- melakukan investasi yang halal, (2) berdasar- riah dan bank konvensional. kan prinsip bagi hasil, jual beli, dan sewa, (3) profit dan falah oriented, (4) hubung- Menurut Ahmed (2002), implementasi

prinsip bagi hasil baik pada sisi aset mau- an dengan nasabah berbentuk kemitraan, pun liabilitas menuntut bank syariah un- dan (5) penghimpunan dan penyaluran dana tuk bertindak strategis terkait dengan pe- harus sesuai dengan fatwa Dewan Penga- ngelolaan risiko. Pada bank syariah, risiko was Syariah (DPS). Prinsip-prinsip tersebut

menjadi panduan bagi bank syariah dalam withdrawal risk) lebih diprioritas-

penarikan (

kan dibandingkan dengan risiko tradisional melaksanakan perannya dalam berinteraksi

(risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dengan nasabah.

dan sebagainya).

Jika dikaitkan dengan teori keagenan Indikator pengukuran risiko penarikan dan mengacu pada prinsip bagi hasil maka

yaitu 1 ) stability (return on liabilities, return bank syariah bertindak sebagai shahibul on assets, dan rate of return); 2) liquidity maal maupun mudharib. Ketika bertindak (quality of asset profit sharing based); 3) risk

sebagai shahibul maal maka bank syariah management strategies (rate of return/depo- harus memegang prinsip syariah dalam sits, profit loss sharing/fixed-income, profit menyalurkan pembiayaan. Sedangkan ke-

loss sharing/equity); dan 4) quasi-equity tika bertindak sebagai mudharib, bank sya- deposits and securitization (profit loss shar- riah bertindak sebagai mitra nasabah dan ing/investment). Semua indikator tersebut

mengelola dana yang dipercayakan dengan digunakan untuk mengukur kinerja bank cara-cara yang ditetapkan oleh DPS. Semua

syariah bersama dengan informasi keuang- tindakan bank syariah tersebut harus di-

an yang khusus menyajikan jumlah pembi- pertanggungjawabkan salah satunya dalam

ayaan maupun penghimpunan dana yang bentuk laporan keuangan.

menggunakan akad bagi hasil.

44 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 41-55 Di Indonesia, penilaian kinerja pada Direktori Perbankan Indonesia (DPI) yang

bank syariah diatur oleh Bank Indonesia. mencantumkan informasi keuangan bank Rujukan yang dipakai untuk menentukan seluruh Indonesia temasuk bank syariah. kinerja bank syariah yaitu Peraturan Bank

Selain itu, dengan adanya PBI No. Indonesia no. 9/1/2007 dan penjelasannya

11/33/2009 seluruh bank syariah telah di- serta Surat Edaran no. 9/24/DPbS/2007. wajibkan untuk mempublikasikan informasi Faktor-faktor yang menjadi penentu tingkat

mengenai kinerjanya baik kinerja keuangan kesehatan bank syariah adalah permodalan

maupun non-keuangan pada laman masing- ( capital), kualitas aset (assets), manajemen

masing. Pihak jurnalis dan akademisi juga ( management), rentabilitas (equity), likuidi-

berkontribusi dalam menyediakan informasi tas ( liquidity), dan sensitivitas terhadap resi-

mengenai dunia perbankan, misalnya ma- ko pasar ( sensitivity to market risk). Keenam

jalah bulanan InfoBank dan jurnal Buletin hal tersebut selanjutnya disingkat menjadi

Ekonomi, Moneter, dan Perbankan. CAMELS.

Ketersediaan informasi dan data ter- Keenam faktor pada CAMELS meng-

sebut memungkinkan dilakukannya peneli- gunakan informasi keuangan kecuali untuk

tian mengenai bank syariah. Publikasi jur- faktor manajemen. Selain itu, pada CAMEL

nal mengenai perbankan di Indonesia pada tidak ditemui indikator khusus yang meng-

artikel ini ada tujuh judul. Jurnal tersebut gunakan informasi keuangan khusus yang

membahas tentang perkembangan bank menggunakan prinsip bagi hasil. Perbedaan

syariah beserta isu terkait kinerjanya. Yang kedua pendekatan pengukuran kinerja bank

menarik adalah peneliti mengenai bank sya- syariah tersebut meniscayakan untuk me-

riah di Indonesia tidak sedikit yang bukan ngonfirmasi penggunaannya untuk peneli-

peneliti dari Indonesia. Bukti tersebut mem- tian empiris.

perkuat argumentasi bahwa isu mengenai Saat ini jumlah bank syariah di Indo-

bank syariah di Indonesia menarik untuk di- nesia yaitu 35 atau 29,17% dari total jumlah

teliti dan akses datanya pun memadai. bank di Indonesia. Pertumbuhan bank sya-

Artikel ini berfokus pada pengukuran riah menurut catatan Bank Indonesia yaitu

kinerja bank syariah. Kinerja bank syariah 40%. Angka tersebut menunjukkan bahwa

tersebut dibedakan menjadi dua kelompok keberadaan bank syariah di Indonesia relatif

yaitu penelitian yang fokus pada bank syari- mendapat tempat di Indonesia yang merupa-

ah dan penelitian yang membandingkan ki- kan negara muslim terbesar di dunia.

nerja bank syariah dengan bank konvensio- Meskipun bank syariah pertama di In-

nal. Namun demikian, pada bagian ini juga donesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia te-

disajikan penelitian mengenai pengukuran lah ada sejak 1992 namun undang-undang

kinerja pada bank konvensional dengan tentang perbankan syariah baru ada pada tujuan untuk benchmarking. Berdasarkan tahun 2008, yaitu UU No 28 Tahun 2008 hasil pemetaan, selanjutnya diidentifikasi tentang Perbankan Syariah. Ketentuan le-

peluang untuk penelitian lanjutan untuk gal lain terkait dengan dunia akuntansi per-

konteks bank syariah di Indonesia. Peluang bankan syariah di Indonesia yaitu penerbit-

tersebut dikaitkan dengan ketersediaan in- an Standar Akuntansi Keuangan Syariah formasi dan kesesuaian dengan fenomena yang berlaku mulai 1 Januari 2008. Selain

perbankan syariah di Indonesia. itu, pada tanggal 7 Desember 2009 Bank In-

Bagian ini menunjukkan berbagai donesia menerbitkan Peraturan Bank Indo-

penelitian tentang bank syariah yang meng- nesia (PBI) No. 11/33/2009 tentang Pelak-

gunakan kinerja sebagai salah satu kons- sanaan Good Corporate Governance (GCG) truk penelitian. Terdapat 20 penelitian ten- bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

tang bank syariah sebagai bahan pemetaan Syariah.

pada artikel ini. Pembahasan tentang berb- Data mengenai perbankan syariah te-

agai penelitian tersebut disusun berdasar- lah disediakan oleh Bank Indonesia (BI), kan klasifikasi peran bank syariah dan jenis bank syariah, dan pihak ketiga. Data terse-

informasi keuangan yang digunakan untuk but antara lain berupa Statistik Perbankan

mengukur kinerja.

Syariah (SPS) yang diterbitkan tiap bulan Penelitian mengenai bank syariah pada oleh BI. Bahkan sejak Juli 2013, format artikel ini membahas berbagai isu. Isu terse- SPS dirubah dari .pdf menjadi XBRL yang but diklasifikasikan berdasarkan peran bank memungkinkan penggunaan data secara le-

syariah, apakah dipandang sebagai shohibul bih cepat. Bank Indonesia juga menerbitkan

maal, mudharib, atau keduanya sekaligus

Yuliana, Pemetaan Penelitian Kinerja Bank Syariah dengan...45 (Antonio 2001:97). Pengklasifikasian terse-

keunikan, karena pengklasifikasian aset di- but juga seiring dengan pemodelan bank dasarkan pada sifat risikonya, apakah fixed- syariah ketika berfungsi sebagai penyedia income assets atau profit-sharing assets. likuiditas (Ahmed 2002). Ketika sebagai sha-

Risiko tersebut berhgubungan dengan laba hibul maal, bank syariah berfokus pada sisi

dan akhirnya berdampak pada kinerja. aset. Sedangkan ketika berperan sebagai

Pada kelompok bank sebagai mudha- mudharib, fokusnya pada sisi liabilitas. Hasil

rib, pengukuran kinerja dikaitkan dengan klasifikasi tersaji di Tabel 1.

isu yang bersifat normatif dan praktis. Isu Pada kelompok bank sebagai shahibul

normatif mengenai tujuan bank syariah dan maal, pengukuran kinerja dikaitkan dengan

pengaruhnya terhadap kinerja dibahas oleh isu pengaruh lingkungan ekonomi terha-

Khan dan Bhatti (2008b), Abu-Tapanjeh dap kemampuan bank syariah memperoleh

(2009), Chong dan Liu (2009), Khan (2010) dana. Burki dan Ahmad (2010) menganali-

dan Vinnicombe (2010). Sedangkan Dusuki sis kinerja bank syariah dikaitkan dengan (2008), Awan and Bukhari (2011) dan Pepin- reformasi tata kelola perbankan di Pakistan.

sky (2012) membahas isu normatif tentang Sedangkan Abduh dan Omar (2012) meng-

tujuan bank syariah. Berbeda dengan pene- analisis pengaruh peristiwa pertumbuhan liti lainnya di kategori mudharib, Ismal (2011) ekonomi di Indonesia. Selanjutnya Karima dan Ismal (2012) membahas isu teknis yaitu et al. (2012) menempatkan bank syariah se-

tentang risiko penarikan yang dihadapi bank bagai shahibul maal dalam kondisi terjadin-

syariah dan mengaitkannya dengan kinerja. ya subprime mortgage di Malaysia.

Berbagai isu normatif dan praktis terse- Berbagai kondisi lingkungan ekonomi

but ditengarai memengaruhi kinerja bank tersebut ditengarai memengaruhi kinerja terkait dengan perannya sebagai mudharib. bank syariah terkait dengan perannya se-

Antonio (2001) menyatakan ketika bank bagai shahibul maal. Antonio (2001) me-

syariah berperan sebagai mudharib maka nyatakan ketika bank syariah berperan se-

fokus bank syariah yaitu pada sisi liabilitas bagai shahibul maal maka fokus bank sya-

atau penyaluran dana. Pada sisi penyaluran riah yaitu pada sisi aset atau penghimpunan

dana, terdapat produk pembiayaan berupa dana. Pada sisi penghimpunan dana, ter-

berbagai bentuk pembiayaan modal kerja. dapat produk pendanaan berupa tabungan

Pemodelan bank sebagai penyedia li- dan deposito.

kuiditas sebagaimana dinyatakan oleh Dia- Ahmed (2002) menyatakan bahwa ke-

mond dan Dybvig (1983); Gangopadhyay dan tika bank mengelola aset, maka bank ha-

Singh (2000) berfokus pada risiko eksogen rus mengelola risiko dengan baik. Berbagai

terkait dengan ketidakpastian penarikan kondisi lingkungan ekonomi, baik yang ber-

tabungan/deposito oleh nasabah. Berbagai nuansa positif maupun negatif berpengaruh

isu normatif dan praktis sebagaimana di- pada risiko yang dihadapi bank syariah dan

nyatakan oleh peneliti yang mengkategori- selanjutnya memengaruhi kualitas asetnya.

kan bank syariah sebagai mudharib dite- Kualitas aset pada bank syariah memiliki ngarai memengaruhi ketidakpastian penari-

Tabel 1. Isu Penelitian tentang Bank Syariah Berdasarkan Perannya Peran Bank Syariah

Peneliti

1. Shohibul Maal Burki dan Ahmad (2010), Abduh dan Omar (2012), dan Karima et al. (2012)

2. Mudharib Dusuki (2008), Awan dan Bukhari (2011), Pepinsky (2012), Khan dan Bhatti (2008b), Abu-Tapanjeh (2009), Chong dan Liu (2009), Khan (2010), Vinnicombe (2010), Ismal (2011), dan Ismal (2012)

3. Shahibul Maal sekaligus Sufian (2007), Mokhtar et al. (2008), Ongena dan Mudharib

Sendeniz-Yüncü (2011), Khan dan Bhatti (2008a), Obiyo (2008), Samad dan Hassan (2009), Alam et al. (2011)

46 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 41-55 kan tabungan maupun deposito sehingga keuangan yang bersifat khusus tersebut.

berdampak pada kemampuan bank syariah Sedangkan peneliti lainnya, menggunakan mengelola dananya. Kondisi tersebut pada informasi keuangan yang bersifat umum. ujungnya berimplikasi kepada kinerja. Ilus-

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat di- trasi yang jelas mengenai mekanisme peng-

katakan bahwa prinsip bagi hasil yang men- aruh penarikan tabungan/deposito hingga jadi salah satu alat ukur ketaatan bank pengaruhnya terhadap kinerja disajikan oleh

syariah terhadap prinsip syariah, justru di- penelitian Ismal (2011) dan Ismal (2012).

abaikan oleh peneliti. Selain itu, hasil terse- Pada kelompok ketiga ini , pengukuran

but juga menunjukkan bahwa kebanyakan kinerja berkaitan dengan upaya peneliti un-

penelitian tentang kinerja bank syariah ma- tuk menggambarkan kondisi bank syariah sih menggunakan indikator pengukuran secara umum pada berbagai situasi. Sufian

kinerja untuk bank konvensional. (2007); Mokhtar et al. (2008); dan Ongena

Hasil tersebut mengonfirmasi per- and Sendeniz-Yüncü (2011) membanding-

nyataan peneliti akuntansi syariah beralir- kan kinerja bank syariah berdasarkan jenis-

an kritis yang tidak menyarankan untuk nya, antara lain bank syariah nasional dan

meneliti bank syariah dengan menggunakan asing, bank umum syariah dan unit usaha

pendekatan positivis (Kamla 2009). Rupanya syariah, serta berdasarkan ukurannya. alasan di balik pernyataan tersebut yaitu

Penelitian mengenai ilustrasi perkembangan karena selama ini alat ukur yang digunakan dan implementasi kebijakan terkait bank untuk mengukur kinerja bank syariah, ti-

syariah dilakukan oleh Khan dan Bhatti dak sesuai dengan teori kinerja khusus un- (2008a), Obiyo (2008), Samad dan Hassan tuk bank syariah. Namun demikian, Kamla (2009), dan Alam et al. (2011).

Pada klasifikasi penelitian tersebut, (2009) memberi catatan untuk peneliti yang menggunakan pendekatan positivis untuk

maka fokus peneliti pada indikator yang mengapresiasi prestasi bank syariah. global yaitu baik pada sisi aset maupun lia-

Penelitian-penelitian yang menggu- bilitas. Dengan demikian, peneliti menggu-

nakan informasi keuangan khusus tersebut nakan informasi keuangan yang terkait de-

ngan penghimpunan maupun pembiayaan. mengukur kinerja untuk mengidentifikasi

Berdasarkan identifikasi jenis informa- tingkat ketaatan bank syariah terhadap etika dan moralitas (Khan and Bhatti (2008b) dan

si keuangan untuk pengukuran kinerja, di- prinsip Islam (Khan, 2010 dan Vinnicombe lakukan pengelompokan menjadi 2 yaitu in-

formasi keuangan bersifat umum dan khu- 2010). Ketiga peneliti tersebut mengusung sus. Informasi keuangan yang umum yaitu

tema yang “sensitif” dan “kental bernuansa informasi keuangan yang terdapat pada Islam” sehingga wajar jika alat ukurnya sa- penelitian mengenai kinerja bank baik yang

ngat spesifik. Sedangkan Burki and Ahmad syariah maupun konvensional. Sedangkan (2010) menggunakan indikator kinerja terse- informasi keuangan khusus yaitu informasi

but pada konteks penelitian yang umum keuangan yang hanya terdapat pada laporan

yaitu menguji pengaruh reformasi keuangan keuangan bank syariah. Hasil tabulasi pe-

terhadap kinerja.

ngelompokan informasi keuangan disajikan Pada kategori informasi keuangan pada Tabel 2.

umum, sebenarnya terdapat penelitian Is- Informasi khusus pada Tabel 2 mal (2011) dan Ismal (2012) yang memba-

mencerminkan aplikasi teori penilaian has tentang withdrawal/penarikan. Konsep kinerja bank syariah oleh Ahmed (2002), penarikan ini diidentifikasi Ahmed (2002) khususnya tentang liquidity, risk manage-

sebagai prioritas pada bank syariah dan hal ment strategies, dan quasi-equity deposits

ini menjadi pembeda dengan bank konven- and securitization. Informasi khusus terse-

sional. Hanya saja peneliti tersebut justru ti- but hanya ditemui pada laporan keuangan

dak menggunakan informasi keuangan yang bank syariah. Sedangkan informasi umum

khusus. Jadi, sama halnya dengan Burki merupakan aplikasi dari teori tentang sta-

and Ahmad (2010), kedua penelitian terse- bility dan keberadaannya bisa dilihat pada

but terdeteksi ada ketidaksinkronan antara laporan keuangan bank syariah maupun tema penelitian dengan indikator pengukur- konvensional.

an kinerjanya.

Dari dua puluh penelitian tentang ki- Berdasarkan hasil pemetaan penelitian nerja bank syariah, hanya ada empat pene-

mengenai pengukuran kinerja bank syariah, litian (5%) yang menggunakan informasi

dapat dilihat bahwa sebenarnya terdapat indikator khusus untuk bank syariah. Se-

Yuliana, Pemetaan Penelitian Kinerja Bank Syariah dengan...47

Tabel 2. Penggunaan Informasi Keuangan untuk Pengukuran Kinerja Bank Syariah No. Informasi Keuangan

Peneliti

Khusus

1. aplikasi PLS Khan dan Bhatti (2008b); Khan (2010); dan Vinnicombe ( mudharabah dan

musyarakah)

2. Murabahah Khan dan Bhatti (2008b); Khan (2010); dan Vinnicombe (2010)

3. Zakat

Vinnicombe (2010)

4. ijarah dan bai

Khan dan Bhatti (2008b)

istishna/bai salam

5. margin/bagi hasil

Burki dan Ahmad (2010)

Umum

1. Aset Sufian (2007); Khan dan Bhatti (2008a); Mokhtaret al. (2008); Obiyo (2008); Chong dan Liu (2009); Alam et al. (2011); Awan dan Bukhari (2011); Ongena dan Sendeniz-

Yüncü (2011); dan Ismal (2012)

2. Laba Dusuki (2008); Obiyo (2008); Samad dan Hassan (2009); Alam (2011); dan Ismal (2011)

3. earning per share

Alam et al. (2011)

4. share holder equity

Alam et al. (2011)

5. biaya operasi

Dusuki, 2008

6. Likuiditas Khan dan Bhatti (2008a); Samad dan Hassan (2009); dan Ismal (2011)

7. capital adequacy

Khan dan Bhatti (2008a)

8. total overhead expense Mokhtar et al. (2008)

9. gross earning

Obiyo (2008)

10. Risiko

Samad dan Hassan (2009)

11. Solvency

Samad dan Hassan (2009)

12. Investasi Burki and Ahmad (2010); Alam et al. (2011); dan Awan and Bukhari (2011)

13. total deposits Sufian (2007); Mokhtar et al. (2008); Mokhtar et al. (2008); Chong dan Liu (2009); Alam et al. (2011); Awan dan Bukhari (2011); Ismal (2011); Ismal (2012); Karima et al. (2012); dan Pepinsky (2012)

14. total loans Sufian (2007); Mokhtar et al. (2008); Obiyo (2008); Chong dan Liu (2009); Alam et al. (2011); Awan dan Bukhari (2011); Ismal (2011); Abduh dan Omar (2012); Ismal (2012); dan Karima et al. (2012)

lanjutnya, keberadaan indikator tersebut keuangan yang digunakan untuk mengukur juga didukung oleh model pengukuran ki-

kinerja. Hasil klasifikasi tersebut disajikan nerja bank syariah yang dikembangkan oleh

pada Tabel 3.

Ahmed (2002). Jadi bagi peneliti bank sya- Penelitian mengenai perbandingan ki- riah, terdapat referensi yang cukup kuat nerja antara bank syariah dan konvensional untuk mengembangkan lagi indikator yang

didasari motivasi untuk mengetahui posisi menggunakan informasi keuangan khusus bank syariah dalam dunia perbankan pada untuk mengukur kinerja bank syariah.

umumnya. Oleh karena itu peneliti-pene- Pada artikel ini terdapat sepuluh pene-

liti tersebut mengangkat isu yang bersifat litian mengenai perbandingan kinerja an-

umum seperti tentang kinerja bank syari- tara bank syariah dan bank konvensional.

ah pada situasi khusus, misalnya booming Seluruh penelitian tersebut diklasifikasikan

harga minyak (Olson dan Zoubi 2008), krisis berdasarkan isu penelitian dan informasi keuangan (Bourkhis dan Nabi 2013), aplika-

48 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 41-55

Tabel 3. Pemetaan Penelitian tentang Perbandingan antara Bank Syariah dan Konvensional

No. Klasifikasi

Peneliti

Isu Penelitian

1. Situasional Olson dan Zoubi (2008), Bourkhis dan Nabi (2013), Al-Ajmi, Al-Saleh & Hussain (2011), Hanif (2011); Quresh et al. (2012), Beck et al. (2013)

2. Cakupan wilayah penelitian Olson dan Zoubi (2008); Abdul-Majid et al. (2010); Ariss (2010); Bourkhis dan Nabi (2013); Yahya et al. (2012); Fayed (2013)

Informasi Keuangan

1. Profitabilitas Olson dan Zoubi (2008); Ariss (2010); Quresh et al. (2012); Bourkhis dan Nabi (2013); Fayed (2013)

2. Efisiensi Olson dan Zoubi (2008); Abdul-Majid et al. (2010); Yahya et al (2012); Beck et al. (2013); Bourkhis dan Nabi (2013)

3. Kualitas asset

Olson dan Zoubi (2008)

4. Likuiditas

Olson dan Zoubi (2008)

5. Risiko

Olson dan Zoubi (2008)

6. Produktivitas

Hanif (2011)

7. Stabilitas Beck et al. (2013); Bourkhis dan Nabi (2013) si teknik keuangan (Al-Ajmi et al. 2011), dan

bisnisnya dan sesuai dengan prinsip opera- model bisnis (Beck et al.2013).

sionalnya yaitu bagi hasil. Dengan demikian, Selain itu, keunggulan penelitian per-

penelitian tentang bank syariah diharapkan bandingan tersebut yaitu pada datanya yang

memberikan kontribusi pada pengembangan masif, seperti data antar negara dan multi

referensi dan teori mengenai kiprah bank tahun (Olson dan Zoubi 2008; Abdul-Majid

syariah sekaligus menunjukkan apresiasi et al. 2010; Ariss 2010; dan Bourkhis dan

terhadap prestasi bank syariah. Nabi 2013). Sedangkan Yahya et al. (2012)

Hasil pemetaan penelitian tentang dan Fayed (2013) menggunakan data bank

pengukuran kinerja bank konvensional di- di Malaysia untuk menilai keunggulan bank

sajikan pada Tabel 4. Tabel tersebut menun- syariah dibanding bank konvensional.

jukkan bahwa isu yang diangkat oleh para Berdasarkan identifikasi penggunaan

peneliti, untuk tahun penelitian yang sama informasi keuangan sebagai indikator kiner-

dengan penelitian pada bank syariah, telah ja pada kategori penelitian ini, terlihat bahwa

berkembang lebih maju. Hal tersebut dibuk- seluruh informasi keuangan tersebut sama

tikan dengan perbedaan isu tersebut yang dengan kategori informasi keuangan khusus

belum dibahas pada penelitian pada bank pada bank syariah. Namun, pada beberapa

syariah.

penelitian (seperti Ariss 2010; Al-Ajmi et al. Isu penelitian yeng teridentifikasi pada 2011; Yahya et al. 2012; Beck et al. 2013;

kelompok penelitian mengenai kinerja bank dan Bourkhis dan Nabi 2013) menggunakan

konvensional berbeda dengan dua kelom- total aset sebagai variabel kontrol.

pok sebelumnya, kecuali untuk isu situasi Berdasarkan uraian mengenai pemeta-

khusus. Perbedaan tersebut menarik untuk an penelitian tentang bank syariah dan per-

diteliti dengan menggunakan seting pene- bandingan antara bank syariah dan konven-

litian pada bank syariah. Namun demikian, sional, maka terdapat beberapa hal penting

perlu telaah yang mendalam terkait dengan untuk diperhatikan bagi para peneliti beri-

kesesuaiannya dengan ciri khusus yang di- kutnya. Peneliti hendaknya memperhati-

miliki oleh bank syariah.

kan isu penelitian. Hal tersebut berdampak Informasi keuangan yang digunakan pada pemilihan variabel yang relevan. Se-

untuk mengukur kinerja pada bank konven- bagaimana telah ditunjukkan pada bagian sional relatif sama dengan kelompok infor- sebelumnya, bank syariah memiliki indika-

masi keuangan umum pada bank syariah, tor khusus yang relevan dengan keunikan kecuali untuk informasi intellectual capital.

Yuliana, Pemetaan Penelitian Kinerja Bank Syariah dengan...49

Tabel 4. Pemetaan Penelitian tentang Kinerja Bank Konvensional No. Klasifikasi

Peneliti

Isu Penelitian

1. Kepemilikan Lin dan Zhang (2009) dan Jiang et al. (2013)

2. Pengembangan model Shih-Wei et al. (2009) dan Rebai et al. (2012)

3. Situasi khusus Sufian dan Habibullah (2010); Kutan dan Rengifo (2012); dan Assaf et al. (2013)

4. Dewan direksi Al-Musallia dan Ismail (2012) dan Liang dan Jiraporn (2013)

Informasi Keuangan

1. ROE, ROA Shih-Wei et al. (2009); Lin dan Zhang (2009); Sufian dan Habibullah (2010); Al-Musallia dan Ismail (2012); Kutan dan Rengifo (2012); Jiang, Yao dan Feng (2013); dan Liang dan Jiraporn (2013)

2. NPL, COI Shih-Wei et al. (2009); Lin dan Zhang (2009); Jiang et al. (2013); dan Liang dan Jiraporn (2013)

3. Aset Shih-Wei et al. (2009) dan Sufian dan Habibullah (2010); Al-Musallia dan Ismail (2012); Jiang, Yao dan Feng (2013); dan Liang dan Jiraporn (2013)

4. Intellectual capital

Al-Musallia dan Ismail (2012)

5. Risiko Shih-Wei, Shiue, Chen & Cheng (2009) dan Rebai et al. (2012)

6. Efisiensi Shih-Wei et al. (2009) dan Assaf et al. (2013)

7. Produktivitas Shih-Wei et al. (2009) dan Assaf et al. (2013) Informasi tersebut menarik untuk ditelu-

diperoleh contoh beberapa penelitian me- sur lebih lanjut mengingat investasi sumber

ngenai hubungan antara lingkungan eko- daya insani pada bank syariah juga menjadi

nomi terhadap kemampuan bank syariah fokus bagi pemerhati bank syariah, teruta-

dalam memperoleh dana. Isu tersebut men- ma Bank Indonesia. Selain itu, pengukuran

arik untuk diaplikasikan pada kasus dunia intellectual capital tersebut juga bisa dilaku-

perbankan syariah di Indonesia, salah satu- kan dengan menggunakan informasi dari nya yaitu terkait dengan peraturan menge- laporan keuangan bank syariah.

nai pengelolaan dana haji oleh bank syariah. Berdasarkan hasil pemetaan, selanjut-

Pengalihan dana haji merujuk pada nya dilakukan identifikasi peluang peneli-

Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 ten- tian lanjutan mengenai bank syariah di In-

tang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Per- donesia. Identifikasi tersebut dilakukan den-

aturan Menteri Agama (PMA) nomor 30 ta- gan cara melihat ada tidaknya kesesuaian hun 2013 tentang Bank Penerima Setoran isu penelitian dengan fenomena perbankan

Biaya Penyelenggara Ibadah Haji. BPS BPIH syariah di Indonesia dan juga berdasarkan adalah bank syariah dan bank umum na-

pertimbangan akses data yang diperlukan. sional memiliki layanan syariah. Dana haji Dengan demikian, diharapkan bagian ini yang ada di bank konvensional Rp 11 triliun memberikan gambaran singkat yang relatif

dilepas ke pasar dan dipersilahkan bank sya- memadai bagi peneliti yang berminat untuk

riah yang mau berkompetisi mengambilnya. meneliti bank syariah di Indonesia. Penyu-

Menurut beberapa direktur bank syariah, sunan identifikasi peluang penelitian selan-

dana haji dapat membantu perbankan sya- jutnya mengacu pada hasil pemetaan yang

riah meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) telah disajikan sebelumnya.

dalam mengejar pertumbuhan. Misalnya, Berdasarkan hasil pemetaan pada ba-

Permata Syariah jika mendapat bagian dana gian bank syariah sebagai shahibul maal,

haji akan dimanfaarkan ke sektor pembia-

50 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 41-55 yaan KPR, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

undangan yang berlaku serta nilai-nilai eti- (UMKM) dan korporasi. Sementara itu, Bank

ka yang berlaku secara umum pada indus- BNI Syariah akan memfokuskan penyerapan

tri perbankan syariah. Berdasarkan tujuan dana haji ke sektor pembiayaan produktif GCG tersebut, peneliti bisa mengonfirmasi (Republika Online 2013).

pencapaian tujuan dikaitkan dengan kiner- Ide penelitian ini diperoleh berdasar-

ja. Guna keperluan tersebut, laporan GCG kan teori pengelolaan asset oleh bank sya-

telah tersedia pada masing-masing laman riah untuk menjalankan perannya sebagai bank syariah. shahibul maal (Ahmed 2002). Kualitas aset

Peluang penelitian ini teridentifikasi pada bank syariah memiliki keunikan, kare-

berdasarkan hasil pemetaan isu penelitian na pengklasifikasian aset didasarkan pada

pada bagian peran bank syariah sebagai sifat risikonya, apakah fixed-income assets

shahibul maal sekaligus mudharib. Pene- atau profit-sharing assets. Risiko tersebut

litian mengenai perbandingan kinerja antar berhubungan dengan laba dan akhirnya ber-

bank syariah bertujuan untuk menggam- dampak pada kinerja.

barkan kondisi bank syariah secara umum Berdasarkan PSAK No. 101 tentang Pe-

pada berbagai situasi. Caranya yaitu mem- nyajian Laporan Keuangan Syariah, pelapo-

bandingkan kinerja bank syariah berdasar- ran aset pada bank syariah harus disusun

kan jenis dan besar asetnya. berdasarkan likuiditasnya. Namun demiki-

Berdasarkan jenisnya, bank syariah di an, pada format neraca dapat diidentifikasi

Indonesia diklasifikasikan menjadi BUS (11 aset yang menggunakan akad jual beli dan

unit), UUS (24 unit), dan BPRS (158 unit). sewa ( murabahah, istishna’ dan ijarah) dan

Klasifikasi berikutnya yaitu berdasarkan be- bagi hasil ( mudharabah dan musyarakah).

sarnya aset yang dimiliki, dana yang disa- Pembagian tersebut menunjukkan peng-

lurkan, dan dana yang dihimpun (Bank In- klasifikasian aset berdasarkan risikonya di

donesia 2012). Klasifikasi tersebut berlaku mana akad murabahah, istishna’ dan ija-

baik untuk kelompok bank syariah (BUS rah merepresentasikan fixed-income assets

dan UUS) dan BPRS.

sedangkan mudharabah dan musyarakah Terkait dengan peluang tersebut, pene-

merepresentasikan profit-sharing assets. liti bisa menggunakan penilaian kinerja bank

Penyajian laporan keuangan bank sya- syariah dengan menggunakan informasi riah telah mengacu pada ketentuan PSAK keuangan khusus. Selama ini BI juga meng-

tersebut sejak tahun 2008. Selain itu, BI juga gunakan informasi tersebut sebagai kompo- menyajikan informasi mengenai pengkatego-

nen pelaporan perkembangan bank syariah rian aset berdasarkan jenis akadnya untuk

sebagaimana tercantum dalam SPS. Infor- keseluruhan bank syariah per bulan untuk

masi keuangan gabungan dari BUS, UUS, masing-masing kategori yaitu Bank Umum

dan BPRS tentang aplikasi PLS, murabahah, Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), ijarah dan bai istishna/bai salam dapat dili-

maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah hat pada dokumen SPS pada tabel komposisi (BPRS). Dengan demikian, penelitian menge-

Dana Pihak Ketiga (DPK) dan tabel kompo- nai pengukuran kinerja berdasarkan klasifi-

sisi pembiayaan. Demikian juga untuk data kasi aset bisa dilakukan dengan desain data

tentang bagi hasil bisa dilihat pada tabel time series maupun pooled.

ekuivalen tingkat imbalan/bagi hasil/ fee/ Berdasarkan pemetaan penelitian me-

bonus. Sedangkan informasi mengenai zakat ngenai peran bank syariah sebagai mud-

dapat dilihat pada laporan keuangan bank harib, dapat diidentifikasi peluang penelitian

syariah masing-masing atau dari data DPI. mengenai hubungan antara penerapan GCG

Penilaian kinerja bank syariah bisa di- dan kinerja karena laporan GCG menyajik-

perluas isunya berdasarkan penggunaan an informasi mengenai kinerja bank syariah

informasi khusus tersebut. Data SPS me- baik yang bersifat normatif maupun praktis.

nyajikan informasi mengenai penggunaan Dasar pelaporan GCG pada bank syariah pembiayaan untuk berbagai sektor ekonomi,

yaitu PBI No.11/33/2009. jenis penggunaan, golongan pembiayaan, Maksud dari pelaporan GCG yaitu un-

dan kualitas pembiayaan. Pengklasifikasian tuk (1) membangun industri perbankan sya-

tersebut untuk menilai kontribusi bank sya- riah yang sehat dan tangguh, (2) memenuhi

riah terhadap perekonomian Indonesia. Mi- prinsip syariah, dan (3) melindungi ke-

salnya, untuk informasi distribusi pembiaya- pentingan stakeholders dan meningkatkan an berdasarkan sektor ekonomi digunakan

kepatuhan terhadap peraturan perundang- untuk menilai kontribusi bank syariah ter-

Yuliana, Pemetaan Penelitian Kinerja Bank Syariah dengan...51 hadap pengembangan sektor riil. Sedangkan

khusus melainkan termasuk dalam kategori informasi distribusi pembiayaan berdasar-

Bank Swasta Nasional Devisa (PT. BNI Sya- kan jenis penggunaan merupakan indika-

riah, PT. Bank Jabar Banten Syariah, PT. tor untuk menilai kontribusi bank syariah Bank Muamalat Indonesia, PT. Bank Syariah dalam peningkatan derajat usaha mikro dan

Mandiri, dan PT. Bank Mega Syariah Indone- kecil. Semua hal tersebut merupakan ama-

sia), Bank Swasta Nasional Non Devisa (PT. nah yang diberikan BI kepada bank syariah.

Bank BCA Syariah, PT. Bank Syariah BRI, Peluang penelitian mengenai posisi PT. Bank Syariah Bukopin, PT. Bank Panin bank syariah di antara bank-bank konven-

Syariah, dan PT. Bank Victoria Syariah), dan sional berasal dari hasil pemetaan penelitian

Bank Campuran (PT. Bank Maybank Syari- mengenai perbandingan antara bank sya-

ah Indonesia).

riah dan bank konvensional. Perbandingan Berdasarkan pemindaian cepat atas kinerja antara keduanya diteliti ketika diha-

Laporan Tahunan Bank Muamalat Indonesia dapkan pada situasi khusus. Situasi khusus

tahun 2012, komposisi kepemilikan saham di Indonesia yang relevan dengan dunia per-

bank syariah bervariasi, mulai dari individu, bankan misalnya tingginya angka inflasi dan

lembaga profit, dan lembaga non profit. Se- nilai tukar rupiah pasca kebijakan pengu-

dangkan pada bank syariah yang berasal rangan subsidi bahan bakar minyak yang

dari bank konvensional, mayoritas saham- momentumnya bersamaan dengan bulan ra-

nya dimiliki oleh bank asalnya yang porsinya madhan dan kenaikan kelas.

hingga 99,9%. Fakta tersebut menunjukkan Data untuk penelitian mengenai per-

bahwa jika berdasarkan komposisi kepemi- bandingan kedua jenis bank relatif memadai

likan saham, maka Bank Muamalat Indone- dan aksesnya mudah. Hanya saja hal yang

sia memiliki keunikan.

perlu diperhatikan terkait dengan perban- Peluang penelitian mengenai hubu- dingan ini yaitu ketimpangan jumlah dan ngan antara dewan direksi dan kinerja bank ukuran bank syariah di Indonesia. Perban-

syariah didasarkan pada penelitian (Al-Mus- dingan jumlah bank syariah terhadap bank

allia and Ismail 2012). Pada penelitian terse- konvensional saat ini yaitu 29,17%. Bank In-

but karakter dewan direksi yang diteliti yaitu donesia mencatat market share bank syariah

tingkat pendidikan, kewarganegaraan, rang- pada tahun 2012 sekitar 4,3%.

kap jabatan, ukuran, dan jumlah direktur Saat ini, dasar perbandingan antara independen. bank syariah dan bank konvensional yang

Perhatian terhadap dewan direksi pada disusun oleh BI yaitu (1) perbandingan ra-

bank syariah secara formal disyaratkan ta-rata bunga deposito bank konvensional dalam praktik GCG. Syarat tersebut tercan- dengan equivalen return deposito iB (penye-

tum dalam PBI No 11/33/2009 Bagian Ke- butan untuk Islamic bank), dan (2) perban-

dua pasal 18 sampai 29 yang mengatur ten- dingan antara equivalent rate pembiayaan tang dewan direksi. Peraturan tersebut juga yang diberikan (PYD) bank syariah dengan

menyebutkan tentang posisi badan yang se- rate kredit perbankan nasional. Berdasar-

rupa yaitu (1) dewan komisaris, (2) komisa- kan pemetaan informasi keuangan yang ris independen, (3) dewan pengawas syariah, telah dilakukan dapat dilihat bahwa infor-

dan (4) pejabat eksekutif. masi tersebut belum digunakan BI untuk

Berdasarkan pengamatan singkat terh- pembandingan. Kemungkinan penyebab ter-

adap beberapa laporan GCG maupun lapor- jadinya fenomena tersebut harus ditelusuri,

an tahunan bank syariah, informasi menge- apakah karena BI menilai informasi keuang-

nai dewan direksi tersebut bisa diakses de- an tersebut kurang layak atau pertimbang-

ngan mudah. Laporan tersebut juga memuat an lainnya.

tentang dewan komisaris dan pejabat ekse- Isu mengenai hubungan kepemilikan kutif. Hal lain yang menarik pada bank sya- dan kinerja bank didasarkan pada hasil riah yaitu kekhususan dewan serupa yang pemetaan penelitian mengenai kinerja bank

hanya ada pada bank syariah yaitu dewan konvensional. Kedua penelitian tersebut pengawas syariah. Keberadaan, karakter mengidentifikasi kepemilikan menjadi tiga

dan aktivitas dari dewan pengawas syariah yaitu milik negara, swasta, dan asing.

juga dilaporkan dalam laporan tahunan/ Kepemilikan bank syariah di Indone-

GCG.

sia yang tercatat di DPI tidak dikategorikan Penelitian mengenai kinerja bank kon- tersendiri. Pada DPI, keberadaan BUS ti-

vensional yang unik adalah tentang isu de- dak langsung ditunjukkan dalam klasifikasi

wan direksi (Al-Musallia dan Ismail 2012).

52 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 5, Nomor 1, April 2014, Hlm. 41-55 Peneliti menganalisis pengaruh keberadaan

Upaya tersebut dimungkinkan untuk dilaku- dan kualifikasi dewan direksi pada bank

kan mengingat data tentang perbankan sya- terhadap intellectual capital. Penelitian riah relatif memadai dan aksesnya mudah. tersebut menarik untuk diaplikasikan pada

Terkait dengan hasil pemetaan terse- bank syariah. Pengukuran intellectual capi-

but, terdapat beberapa peluang penelitian tal pada bank syariah juga menarik untuk

mendatang. Peluang tersebut telah dianali- dikaji mengingat keberadaan Sumber Daya

sis kemungkinan tindaklanjutnya deng- Insani (SDI) yang berkualitas pada saat ini

an mempertimbangkan ketersediaan data. juga menjadi perhatian oleh regulator (se-

Peluang penelitian tersebut yaitu (1) Hubu- perti Bank Indonesia).

ngan antara lingkungan ekonomi dan ki- Pengukuran intellectual capital pada nerja bank syariah, (2) pengukuran kinerja penelitian Al-Musallia & Ismail (2012) meng-

pada bank syariah berdasarkan klasifikasi gunakan indikator antara lain aset tidak aset, (3) hubungan antara penerapan GCG berwujud, gaji, dan upah. Indikator tersebut

dan kinerja bank syariah, (4) perbandingan tersedia di laporan tahunan bank syariah. kinerja antar jenis bank syariah, (5) posisi Bahkan pada laporan tahunan/GCG ter-

bank syariah di dunia perbankan Indonesia, dapat bagian mengenai sumber daya insani

(6) hubungan antara kepemilikan dan ki- yang memuat informasi mengenai jumlah nerja bank syariah, dan (7) hubungan an- pegawai, mekanisme perekrutan, organisasi

tara dewan direksi dan kinerja bank syariah. dan jabatan, sistem remunerasi dan reward,

Implikasi artikel ini yaitu adanya arah- kompetensi, program pelatihan dan pengem-

an bagi peneliti di bidang akuntansi syariah bangan pegawai, serta sertifikasi manajemen

yang tertarik untuk mengeksplorasi tentang risiko. Bank Indonesia juga melaporkan in-

bank syariah. Selain itu, artikel ini juga me- formasi mengenai sumber daya insani pada

ngidentifikasi informasi keuangan yang iden- dokumen SPS. Informasi tersebut yaitu jum-

tik dengan bank syariah sehingga artikel ini lah pekerja, biaya promosi, pendidikan dan

bisa menjadi panduan awal untuk mengem- pelatihan.

bangkan model penilaian kinerja bank sya- riah oleh Bank Indonesia. Sedangkan bagi

SIMPULAN

praktisi perbankan syariah, artikel ini bisa Artikel ini menyajikan pemetaan pene-

memberi masukan tentang informasi apa litian mengenai kinerja bank syariah dengan

saja yang harus diperhatikan untuk menun- menggunakan informasi keuangan sebagai jukkan kinerjanya sebagai bentuk pertang-

indikatornya. Berdasarkan hasil pemetaan gungjawabannya kepada nasabah. tersebut teridentifikasi peluang penelitian

Diharapkan artikel ini menjadi titik mendatang dengan memadukannya de-

awal untuk mengidentifikasi ide penelitian. ngan isu dan fenomena yang relevan dengan

Upaya untuk menindaklanjutinya masih kondisi di Indonesia.

memerlukan proses yang panjang. Pemetaan Hasil pemetaan penelitian menunjuk-

ini masih terbatas seputar isu dan identifi- kan bahwa penelitian tentang kinerja bank

kasi pengukuran kinerja. Masih perlu telaah syariah masih didominasi penggunaan infor-

mengenai desain metodologi yang sesuai masi keuangan yang bersifat umum, yaitu

dengan isu dan tipe variabel. informasi keuangan yang juga berlaku pada

Selain itu, perlu diingat bahwa ada bank konvensional. Hal tersebut menunjuk-

keterbatasan yang teridentifikasi pada isu kan bahwa upaya penilaian kinerja bank mengenai pengukuran kinerja pada bank,

syariah masih belum disesuaikan dengan baik syariah maupun konvensional, yaitu keunikan operasional bank syariah yang se-

bahwa pemindaian kinerja tersebut tidak harusnya mengedepankan prinsip Islam.

dapat menggunakan basis pasar modal. Namun demikian, hasil tersebut jus-

Pada kelompok bank syariah, seluruh bank tru menunjukkan terbukanya peluang bagi

syariah di Indonesia memang saat ini tidak peneliti di bidang akuntansi syariah teruta-

ada yang tercatat pada pasar saham. Dari ma yang berminat untuk meneliti mengenai

hasil pemindaian terhadap penelitian, juga dunia perbankan syariah untuk menyem-

tidak ditemukan penelitian yang menggu- purnakan desain penelitiannya supaya se-

nakan informasi tentang saham, bahkan un- suai dengan semangat perbankan syariah. tuk penelitian tentang bank konvensional.

Yuliana, Pemetaan Penelitian Kinerja Bank Syariah dengan...53

DAFTAR RUJUKAN

Beck, T., Demirgüç-Kunt, A., dan O. Mer- Abduh, M., dan M. A. Omar. 2012. “Islam-

rouche. 2013. “Islamic vs. conventional ic banking and economic growth: the

banking: Business model, efficiency Indonesian experience”.

International and stability”. Journal of Banking & Fi- Journal of Islamic and Middle Eastern

nance, Vol. 37, No. 15, hlm 433-447. Finance and Management, Vol. 5, No. 1, Bourkhis, K., dan M. S. Nabi. 2013. “Islam-

hlm 35-47. ic and conventional banks' soundness Abdul-Majid, M., D. S. Saal, dan G. Bat-