PAPER DESKRIPSI DENGAN FORMAT ARTIKEL IL

PAPER DESKRIPSI DENGAN FORMAT ARTIKEL ILMIAH
Sudut Kecil Kota Semarang Yang Bermakna Kehidupan

OLEH :
ERNANTO NUGROHO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2014

Sudut Kecil Kota Semarang Yang Bermakna Kehidupan
Ernanto Nugroho
Universitas Krisnadwipayana
ernanto.ahm@gmail.com

Abstrak
Hidup di Indonesia mempunyai keunikan tersendiri sebagai negara kepulauan, membentang
indah dari Sabang sampai Merauke. Tidak sia-sia para pahlawan gugur di medan perjuangan
untuk mengusir penjajah dari negara yang indah ini selama lebih dari 3,5 abad lamanya. Banyak
bangsa asing yang menginginkan negara ini karena banyak keutungan yang bisa diambil, mulai

dari rempah-rempah hingga kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Sejarah membuktikan
selama lebih dari 3,5 abad negeri kita dijajah, tidak hanya untuk dijadikan budak bagi para
penjajah tetapi banyak kekayaan alam kita yang diambil untuk dibawa ke negara mereka para
penjajah. Karena Indonesia berbentuk negara kepulauan maka membuat Indonesia mempunyai
keanekaragaman budaya, bahasa, adat istiadat, keanekaragaman kuliner, kekayaan alam, dan
masih banyak lagi yang menjadikan ciri khas setiap daerah. Berbicara tentang Indonesia tidak
lepas akan salah satu pulau didalamnya yaitu Pulau Jawa, sebagai pulau dengan penduduk
terpadat di Indonesia di pulau ini jugalah terdapat “Pusat Pemerintahan Negara Indonesia”. Pulau
jawa saat ini dibagi menjadi 6 propinsi dari 33 propinsi yang ada di Indonesia, yaitu Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta.
Di setiap propinsi di Pulau Jawa mempunyai keistimewaan masing-masing, termasuk Kota
Semarang yang masuk ke dalam Propinsi Jawa Tengah dan juga merupakan “Ibu Kota Propinsi
Jawa Tengah”. Kota Semarang adalah kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah
Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Banyak kekhasan di setiap sudut Kota Semarang, mulai
dari budaya Tionghoa di daerah pecinan, area umum di pusat kota, wisata kuliner, tempat
belanja pakaian khas Jawa Tengah, daerah lereng gunung Ungaran yang sejuk, pelabuhan besar
di pantai selatan beserta aktivitas didalamnya, sampai dengan nuansa pendidikan karena banyak
kampus universitas terkemuka di kota ini. Kota Semarang dikatakan kota yang tidak pernah

tidur, karena di setiap saat aktivitas warga tidak pernah berhenti, karena roda ekonomi kota ini

berjalan 24 jam sehari.
Kata kunci: Kota semarang penuh dengan banyak makna kehidupan.

Pendahuluan
Semarang selain sebagai pusat pemerintahan Propinsi Jawa Tengah dan penggerak ekonomi
rakyat dalam bidang industri, kota ini juga menyajikan ragam budaya yang sangat memukau.
Ciri khas penduduk yang sangat merakyat di kota ini masih sangat terasa, jika dibandingkan
dengan Jakarta sebagai “Ibu Kota Negara”. Di semarang dapat ditemui semua lapisan
masyarakat dari yang bergerak di bidang industri (buruh), nelayan, pedagang, petani, peternak,
dan perkebunan semuanya tersaji dalam satu kota ini. Banyak para pelajar baik dalam maupun
luar negeri melakukan objek penelitian di Kota Semarang. Sebagai objek didunia pendidikan,
Semarang terdapat perputaran ekonomi baik secara makro maupun mikro yang lengkap beserta
segala aktivitasnya yang beragam jenis. Dalam dunia teknologi Semarang bisa dikatakan sebagai
daerah potensial untuk kemajuan teknologi di Indonesia, bisa dilihat dari banyak produk baik
dalam skala daerah, nasional maupun internasional yang berasal dari kota ini. Dari sumber daya
alam Kota Semarang juga bisa dibilang komplit, banyak potensi alam yang bisa dikembangkan di
sini terutama yang berasal dari kayu, laut, gas dan masih banyak yang lain. Dilihat dari segi seni,
Semarang juga mempunyai keragaman seni yang patut dijadikan referensi mulai dari kerajinan
tangan hingga busana semua tersaji dengan lengkap disini. Masih banyak lagi keanekaragaman
di Kota Semarang yang bisa dijadikan objek pembahasan yang menarik seperti kuliner,

kehidupan masyarakat, pendidikan, hingga petualangan yang lain.
Ada sebuah sekolah di Kota Semarang yaitu “SMP Karang Turi” yang menulikan sebuah
kalimat di depan halaman sekolahnya dengan tulisan, “Ciri khas sebuah bangsa dilihat dari
bagaimana kita menghargai budaya kita sendiri.” Dari tulisan ini menunjukkan bahwa
keanekaragaman budaya daerah di sebuah negara kepulauan Indonesia, merupakan ciri khas
yang patut dilestarikan. Khususnya di kota semarang banyak tersaji budaya yang menunjukkan
jati diri sebuah daerah sebagai bagian dari sebuah bangsa yang hingga saat ini tetap dilestarikan.
Pemerintah setempat turut berperan aktif dalam menjaga kelestarian budaya di Jawa Tengah

khususnya di Kota Semarang, melalui festival budaya baik yang mewakili kebudayaan asli Jawa
Tengah maupun kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia seperti kebudayaan Tionghoa.
Secara geografis Semarang terletak di area yang saling bertolak belakang, ada yang
berupa daratan rendah dan bersinggungan dengan laut maupun ada yang dataran tinggi dan
bersinggungan langsung dengan lereng gunung dan perbukitan, daerah ini sering disebut dengan
kota atas. Semarang juga terletak di jalur transportasi yang strategis karena penghubung terdekat
antara jalur pantai utara dengan selatan dan menjadi sentral bagi jalur barat dan timur. Secara
historis di abad 19-20 pelabuhan Semarang menjadi tempat merapat kapal dagang para saudagar
barat maupun asia dalam menjajakan barang dagangannya serta bertransaksi rempah-rempah
serta kekayaan alam yang lainnya. Maka tidak mengherankan bahwa sebagian besar penghuni di
sekitar pelabuhan Semarang adalah orang keturunan Tionghoa karena pada zaman dahulu yang

mendominasi pelabuhan “tanjung mas Semarang” adalah warga keturunan Tionghoa. Dan masih
banyak jejak sejarah yang masih tersisa di Kota Semarang yang menjadikan kota tersebut penuh
dengan cerita yang melegenda hingga saat ini dari Kota Lama, Gereja Blenduk, Stasiun
Semarang Tawang hingga Lawang Sewu. Jadi secara kultur budaya dan menilik dari sejarah yang
ada kota semarang adalah kota yang lengkap dan menarik untuk dijadikan objek penelitian
ilmiah maupun sosial budaya.
Pembahasan
Hidup dan besar di Kota Semarang merupakan hal yang paling mengesankan seumur hidup saya,
dimulai dari hubungan antar masyarakatnya yang masih berpikir sederhana dalam menjalani
hidup sampai hubungan antar masyarakat yang tidak mengenal suku, ras dan golongan. Dari
kecil saya tumbuh besar di lingkungan yang heterogen merupakan keindahan dalam hidup sosial
yang akhir-akhir ini sulit didapat di kota besar lainnya. Saya lahir dan besar di Kota Semarang,
tepatnya di Semarang Timur di daerah yang bernama jalan Halmahera, di lingkungan perumahan
yang bisa digolongkan cukup tertapa rapi dan berisikan masyarakat yang majemuk. Ada
penduduk asli yang sejak lahir sudah tinggal di daerah ini, ada warga yang berasal dari luar Pulau
Jawa, ada warga keturunan Tionghoa dan masih banyak lagi. Walaupun kami berbeda asal
budaya dan adat istiadat maupun agama tetapi seakan perbedaan tersebut tidak nampak, inilah
yang menyebabkan secara sosial warga daerah tempat tinggal saya terlihat harmonis. Secara luas
penduduk Kota Semarang juga mempunyai kondisi sosial yang hampir sama.


Di daerah tempat tinggal saya masih pola pemiiran masyarakatnya masih tradisional,
walaupun ada beberapa masyarakat pendatang yang sudah mempunyai pemikiran modern. Yang
dimaksud pemikiran tradisional disini adalah saat dimana masyarakat yang lebih membatasi
tingkat kemajuan zaman dan teknologi, seperti menyimpan uang di bank tanpa menggunakan
kartu ATM, lebih berbelanja pada pasar tradisional daripada pasar modern, lebih memilih profesi
sebagai pedagang ataupun pegawai negeri sipil (PNS) maupun buruh dari pada berwiraswasta
maupun merantau. Ini dapat dilihat dari rendahnya Upah Minimum Regional (UMR) di kota
semarang dibandingkan kota besar lainnya di Indonesia.
Di daerah tempat tinggal saya masih banyak di temui alat transportasi tradisional seperti
becak dan andong. Para buruh pabrik rata-rata masih menggunakan sepeda bahkan di beberapa
daerah masih mudah ditemukan para buruh pabrik yang menggunakan sepeda jengki, dimana hal
ini sudah jarang ditemui di kota besar lainnya. Di beberapa daerah di Kota Semarang masih
mudah sekali ditemukan tempat jual beli sepeda bekas dengan harga yang cukup terjangkau,
bahkan di belakang rumah saya ada daerah bernama “barito” yang merupakan tempat untuk jual
beli barang bekas, mulai dari sepeda, onderdil kendaraan tua sampai tempat servis kendaraan
yang cukup murah. Oleh karena itu daerah ini menjadi favorit para pencari barang langka yang
sudah sulit didapat di toko onderdil modern. Selain menyediakan onderdil yang sudah langka di
barito juga menyediakan jasa modifikasi kendaraan maupun sarana transportasi yang lain, ada
yang memodifikasi sepeda motor menjadi becak motor, ada yang memodifikasi ban yang sudah
tidak bisa dipakai menjadi tempat sampah ataupun sarana permainan anak seperti ayunan. Semua

aktifitas yang ada di daerah barito ini mempunyai kualitas yang baik dan dengar harga yang
terjangkau, hingga tidak jarang pembelinya berasal dari luar Kota Semarang.
Disamping kompleks jual beli barang bekas barito terdapat pasar yang tidak kalah ramai
dari pengunjung, yaitu pasar burung kartini. Dari namanya saja sudah bisa ditebak jenis
dagangan yang diperjual belikan di pasar ini, hanya ada beberapa tambahan hewan yang di
perjual belikan disini seperti ikan hias, kucing, dll. Selain menjual hewan peliharaan di pasar ini
juga tersedia semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk hewan peliharaan. Di pasar ini juga
menyediakan aneka hewan ternak seperti ayam, bebek, sapi dan masih banyak lagi, bisa dalam
partai kecil maupun partai besar. Para pembeli cukup menentukan spesifikasi hewan ternak serta
jumlah yang dibutuhkan, maka penjual akan menyiapkan dalam jangka waktu tertentu dan

sekaligus dikirim ke tempat pembeli. Harga yang di tawarkan cukup terjangkau, sehingga tidak
heran kalau pasar ini selalu ramai setiap harinya dan banyak pengunjung yang berasal dari luar
kota untuk membeli hewan piaraan maupun hewan ternak yang diinginkan. Satu hal yang pasti
sebagai calon pembeli dipasar ini kita harus tau kualitas hewan serta harga pasaran yang ada,
sebab di pasar ini sebelum pembeli melakukan transaksi mereka melakukan tawar menawar
antara penjual dengan pembeli untuk mendapatkan harga dan kualitas yang terbaik.
Tidak jauh dari lokasi pasar burung sekitar 4km ke arah utara terdapat pasar tradisional
yang juga merupakan legenda bagi warga Semarang karena sudah ada sejak zaman Belanda,
yaitu Pasar Johar. Dipasar ini tersedia aneka kebutuhan rumah tangga, pusat sayur dan buahbuahan terlengkap, tempat penjualan hasil laut, penjualan barang-barang kesenian dah masih

banyak lagi. Bila dilihat dari lingkungan di sekitar Pasar Johar ini dahulu pada zaman Belanda
pasar ini digunakan sebagai pasar sentral perdagangan di Kota Semarang, posisinya yang terletak
tidak jauh dari pelabuhan dan stasiun menggambarkan rutinitas Pasar Johar di zaman
kejayaannya. Hingga saat ini pasar johar sebagai pasar tradisional terbesar di Kota Semarang
masih tetap “eksis” di tengah menjamurnya pasar modern dan mal seiring perkembangan zaman,
ini dikarenakan mayoritas masyarakat Kota Semarang masih menyukai pasar tradisional sebagai
bagian hidup sehari-hari. Selain menyajikan barang dengan harga yang sangat terjangkau dan
lengkap kualitas barang yang dijual di pasar ini juga cukup baik. Bahkan sayur, buah maupun
hasil bumi dan laut didatangkan langsung dari sumbernya, sehingga benar-benar dalam keadaan
segar.
Di sekitar rumah saya di jalan halamahera terdapat sebuah sekolah dasar yang cukup
ternama dan menjadi sekolah nomor 1 di kota semarang yaitu “SD Cor Jesu”. Satu hal yang
cukup menarik dari sekolah ini adalah, apabila di kota besar lain ada sekolah favorit biasanya
terletak di daerah yang strategis atau di jalur utama sebuah daerah, sedangkan “SD Cor Jesu” ini
terletak di perkampungan kecil yang jalannya pun sempit bahkan sekolah ini tidak memiliki
lahan parkir, tetapi hal ini bukan menjadi masalah karena warga sekitar turut berkontribusi
terhadap kelancaran sekolah dengan cara meminjamkan pekarangan rumah mereka untuk
dijadikan lahan parkir bagi para orang tua siswa secara gratis. Inilah yang menjadi ciri warga di
sekitar rumah saya di daerah Halmahera untuk saling menolong tanpa membedakan satu sama


lain. Ini adalah contoh kecil suasana masyarakat Kota Semarang yang tergolong sebagai kota
besar tetapi sudah sulit ditemui di kota besar lainnya.
Di malam hari bagi penggemar kuliner, kota Semarang adalah surganya. Aneka makanan
tersedia disini, baik masakan khas Jawa Tengah, khas Tionghoa, khas Padang, hingga makanan
yang menjadi ciri khas Kota Semarang sendiri seperti lumpia, wingko babat, hingga bandeng
presto semuanya mudah didapatkan di setiap sudut keramaian kota semarang. Soal harga dan
rasa semuanya bersaing dan mayoritas para pembelinya adalah para pelajar dan mahasiswa.
Tidak hanya segi rasa dan harga saja yang menarik, tetapi nuansa menikmati kuliner serta
pemandangan yang disajikan cukup mempesona, ada satu daerah di kota atas di daerah Candi
Baru yang disebut Taman Tabanas, disana ada sebuah warung nasi goreng serta bakmi jawa yang
cukup digemari anak muda karena selain harganya terjangkau dan enak suasana kulinernya
cukup indah yaitu berada di ujung bukit sambil menikmati gemerlapnya Kota Semarang di
malam hari, disana juga terlihat pemandangan kota semarang bagian utara yang berbatasan
langsung dengan laut. Ada satu tempat kuliner yang terletak di pusat kota Semarang yaitu
Simpang Lima yang menjual beraneka ragam makanan yang cukup terkenal yaitu “prasojo”,
rata-rata warga Semarang mengenal tempat kuliner yang satu ini karena susana kulinernya yang
menarik, yaitu menikmati makanan khas Semarang seperti tahu isi, tahu petis, lumpia dan masih
banyak lagi ditengah pusat kota yaitu di alun-alun simpang lima dengan lesehan.
Di kota Semarang juga mempunyai banyak objek wisata yang menarik perhatian
wisatawan mancanegara maupun domestik, diantaranya wisata kota lama yang merupakan

peninggalan zaman belanda didaerah Semarang Utara tidak jauh dari pasar johar dengan salah
satu bangunan yang terkenal yaitu “Gereja Blenduk”. Gereja ini terletak di deretan bangunan tua
yang berkoloni membetuk suatu kota kecil dengan nuansa khas negeri Belanda, walaupun umur
dari bangunannya suduh cukup tua tapi masih kokoh dan hingga sekarang bangunan di kota lama
masih digunakan sebagai aktifitas warga Semarang sebagai perkantoran. Selain Kota Lama ada
lagi bangunan bersejarah di kota Semarang yang dijadikan objek wisata sejarah yaitu Lawang
Sewu, merupakan gedung yang dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1904 untuk kantor
pemerintahan kolonial Belanda pada masa itu. Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu
(Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak.
Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang

tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang). Sekarang
bangunan ini dijadikan objek wisata sejarah yang dilindungi oleh pemerintah daerah melaui
Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992 yang memasukan Lawang Sewu sebagai salah
satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.
Tidak jauh dari tempat tinggal saya berjarak 2 KM kearah barat ada sebuah daerah yang
bernama jalan Peleburan, area ini mempunyai tembusan ke arah simpang lima dan kejalan
Pahlawan tempat Kantor Walikota Semarang berada. Yang menjadikan daerah Peleburan
menjadi terkenal di kota Semarang, karena di daerah tersebut terdapat salah satu Universitas
Negeri terkemuka di Indonesia yaitu Universitas Diponegoro (UNDIP). Universitas Diponegoro

sendiri merupakan Universitas Negeri kedua di Indonesia setelah Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta yang terdapat di Propinsi Jawa Tengah dan DIY. Banyak mahasiswa yang berasal
dari luar kota yang menempuh pendidikan di UNDIP, yang turut menjadikan Kota Semarang
menjadikan kesan sebagai kota pelajar. Banyak aktifitas penelitian ilmiah yang berasal dari
kampus UNDIP maupun kampus universitas lain di Kota Semarang yang melibatkan masyarakat
dan menjadikan sumber daya masyarakat semakin berkembang, seperti pengarahan keterampilan
di masyarakat pesisir dan pendidikan melalui sanggar-sanggar ilmu bagi anak jalanan yang
dipelopori oleh para mahasiswa. Dengan adanya banyaknya instansi pendidikan tinggi di Kota
Semarang menyebabkan aktifitas kehidupan berjalan hingga malam hari, ini bisa dilihat di area
sekitar kampus yang selalu ramai oleh pemuda dan mahasiswa untuk melewati malam dengan
berkumpul dan menikmati Kota Semarang dengan penuh suka ria.
Dilihat dari sisi budaya dan adat istiadat Kota Semarang juga mempunyai satus sisi
budaya yang menarik, yang dilakukan turun-temurun sejak dulu. Hal yang masih dilakukan
adalah perayaan dugderan. Ini adalah perayaan yang diadakan setahun sekali berbentuk pesta
rakyat yang diselenggarakan untuk menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadan yang
diadakan di Kota Semarang. Perayaan yang telah dimulai sejak masa kolonial ini dipusatkan di
daerah Simpang Lima. Perayaan dibuka oleh wali kota dan dimeriahkan oleh sejumlah petasan
dan kembang api. Pada perayaan ini beragam barang dijual (semacam pasar malam) dan pada
masa kini sering diikutkan berbagai sponsor dari sejumlah industri besar. Meskipun demikian,
ada satu mainan yang selalu terkait dengan festival ini, yang dinamakan "warak ngendok".


Dugderan dimaksudkan selain sebagai sarana hiburan juga sebagai sarana dakwah Islam dalam
menyambut bulan suci Ramadhan.
Masih banyak hal menarik di Kota Semarang sebagai kota kelahiran saya, yang
menjadikannya berbeda dengan kota besar lainnya. Tentu saja ini menjadikan Kota Semarang
mempunyai makna yang mendalam dalam pribadi saya bukan saja sebagai kota kelahiran dan
kampung halaman tetapi sebagai makna kehidupan yang sampai saat ini saya jalani.
Hasil Pembahasan
Dari pemaparan diatas dapat dilihat bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terdiri dari
banyak propinsi, yang ditiap propinsi dibagi menjadi lingkup yang lebih kecil lagi yaitu kota.
Dan setiap warga negara di Indonesia pasti mempunyai kota kelahiran, dimana setiap kota
kelahiran mempunyai ciri khas serta kelebihan dibandingkan kota yang lain. Kota Semarang
sebagai kota kelahiran saya mempunyai makna hidup yang tersendiri bagi pengembangan etika
sosial dan cara pandang. Salah satu pembentuk karakter seseorang adalah pengaruh dari
lingkungan di kota kelahirannya, karena ketika masa tumbuh dan berkembang lingkungan
keluarga dan lingkungan sosial disekitar kita adalah ilmu yang paling banyak terserap didalam
pikiran kita.
Menjadi sangat penting bila di setiap perkembangan pikiran kita kota kelahiran
memberikan ragam yang bervariasi sehingga setiap individu yang terlibat didalamnya
mempunyai kedekatan batin dan emosi yang tidak bisa terpisahkan. Banyak para perantau yang
karena tuntutan pekerjaan harus meninggalkan kota kelahirannya untuk merantau ke kota yang
lain, tetapi kedekatan batin dan emosi seorang perantau tersebut tidak akan bisa dengan mudah
meninggalkan adat istiadat serta budaya di kota kelahirannya. Di Indonesia fenomena unik ini
bisa terlihat pada saat menjelang perayaan Idul Fitri, yang biasa disebut mudik atau pulang
kampung. Tidak hanya sebagai ajang silaturahmi ke sesama anggota keluarga tetapi menjadi
wujud nostalgia terhadap kota kelahiran yang sampai kapanpun akan selalu memberikan kesan
dan makna hidup yang mendalam di setiap individu yang terlibat didalamnya.
Penutup

Berbicara tentang kota kelahiran, walaupun hanya sebatas persinggahan awal semata bagi
sebuah individu, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa kota kelahiran merupakan lembaran awal
kehidupan kita. Banyak cerita suka dan duka serta hal yang tak terlupakan berasal dari kota
kelahiran, dan disitulah karakter hidup kita terbentuk. Maka di setiap sudut kecil kota kelahiran
kita pasti ada makna kehidupan yang terbentuk disana.
Ucapan Terima Kasih
Kepada Ayahku Tonny Martin, Ibuku Nenny Setianingsih, Adikku Bagya Bimantoro, para
teman-teman masa kecilku, para sahabat kuliahku, dan semua orang yang menjadi inspirasi
dalam penulisan narasi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, saya ucapkan terima kasih.
Daftar Pustaka
Wibowo, Wahyu. 2013.Menulis Artikel Ilmiah Yang Komunikatif.Jakarta: Bumi Aksara.

Tugas paper deskripsi dengan format artikel ilmiah, tema “Aku dan kampong kelahiranku”
Ernanto Nugroho
Mahasiswa semester 7 Teknik Mesin (P2K)
Universitas Krisnadwipayana Jakarta