ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL. doc

ASUHAN KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL
TINJAUAN KASUS
A.
Pengkajian
I.

Identitas Klien
Nama
Umur
Status Perkawinan
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Suku/Bangsa
Alamat

: Tn. K
: 27th
: Belum Kawin
: Islam
: SMA

: Buruh
: Jawa / Indonesia
: Way Kanan

Identitas Penanggung Jawab
Nama
: Bpk. T
Umur
:Pekerjaan
: Buruh
Hub. Dengan Klien
: Bapak
Alamat
: Way Kanan
B.

C.

Alasan Masuk
Klien masuk RSJ lewat UGD pada tanggal 3 November 2011 pukul 11.00 WIB, klien

mengatakan masuk RSJ karena sering marah-marah di rumahnya semenjak dia berhenti dari
pekerjaanya sebagai cleaning service di Bekasi. Selain itu, keluarga klien juga mengatakan klien
selalu berdiam diri di kamar dan kurang bersosialisasi baik dengan orang yang berada di
rumahnya dan tetangga sekitarnya.
Faktor Predisposisi
1. Riwayat gangguan jiwa
Klien mengatakan ia sudah dua kali masuk RSJ, pertama kali pada tahun 2009 karena klien
sering melempari batu ke rumah tetangga – tetangganya sehingga membahayakan orang
disekitarnya, selain itu klien selalu marah dan mengamuk bila keinginanya tidak di turuti dan
yang kedua kalinya adalah sekarang, klien dimasukan ke RSJ provinsi lampung karena klien
selalu berdiam diri dan tidak bersosialisasi, baik dengan keluarganya dan orang disekitarnya.
2. Riwayat pengobatan
Keluarga klien mengatakan bahwa klien pernah dibawa berobat ke paranormal tetapi tidak ada
perubahan. Selain itu pada tahun 2009 klien pernah di rawat di RSJ provinsi Lampung, namun
setelah pulang dari RSJ klien hanya berdiam diri di kamar dan tidak pernah bersosialisasi.
3. Riwayat penganiayaan
Klien mengatakan pernah dikeroyok oleh warga karena mabuk-mabukan minuman keras pada
tahun 2009 membawa motor hampir menabrak anak kecil.
4. Riwayat anggota keluarga yang gangguan jiwa


Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan dari masa sekolah hingga sekarang ia tidak pernah mengalami kejadian yang
tidak menyenangkan.
D.

Fisik
1. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmhg
Nadi
: 94 x/menit
Suhu
: 36,1 0C
Pernafasan
: 20 x/menit
2. Ukur
Berat badan : 68 kg
Tinggi badan : 178 cm
3. Keluhan fisik
Klien mengatakan ia tidak memiliki keluhan fisik.

Masalah keperawatan : tidak ditemukan

E.
1.

Psikososial
Genogram

Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
27

: umur
: Klien
--------------- : Orang yang tinggal serumah dengan klien
: meninggal
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tubuhnya terlalu kurus, ia merasa jelek, klien juga mengatakan kalau pria

berbadan besar itu akan disegani orang.
b. Identitas diri
Klien mengatakan ia belum pernah menikah, klien anak pertama dari tiga bersaudara
c. Peran
Peren klien dalam keluarga adalah klien anak pertama dari tiga bersaudara. Klien membantu
orang tua mencari nafkah, namun semenjak dirawat di RSJ, klien tidak mempedulikan perannya.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya dan segera pulang, karena klien ingin
bekerja kembali seperti layaknya orang sehat.
e. Harga diri
Klien merasa sedih ketika ia berhenti dari pekerjaan sehingga klien merasa tidak berharga karena
tidak mampu membantu orang tuanya. Klien menyendiri di kamar, tidak berinteraksi dengan
orang lain.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya. Keluarga klien adalah
orang yang mengerti dan memahami klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan bahwa ia tidak ikut dalam organisasi masyarakat yang ada di lingkungan

tempat tinggalnya, tetapi ia terkadang bermain sepak bola pada sore hari.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain.
Klien mengatakan ia malas berhubungan dengan orang lain, karena menurut klien tidak ada hal
yang perlu dibicarakan atau diceritakan kepada orang lain dan juga klien mengatakan dia
bingung apa yang ingin diceritakan. Klien sering diam, jarang bercakap-cakap dengan klien lain
di ruangan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan bahwa ia dimasukkan ke RSJ kerena klien sering marah-marah, namun klien
tidak mengetahui bahwa klien mengalami gangguan jiwa, klien meyakini dirinya sehat.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sebelum masuk RSJ, klien jarang melakukan ibadah sholat lima waktu. Begitu
juga saat masuk RSJ klien tidak pernah sholat lima waktu.
F.
Status mental
a. Penampilan

Dalam berpakaian, klien terlihat kurang rapi. Rambut klien tidak tertata. Klien tampak kusam,
lesu, dan kuku klien tampak kotor. Klien mengatakan ia mandi dua kali sehari namun tidak

pernah pakai sabun dan shampo.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
b. Pembicaraan
Klien tidak pernah memulai pembicaraan terlebih dahulu pada lawan bicara. Klien menjawab
pertanyaan seperlunya saja, terkadang pembicaraan inkoheren dengan pertanyaan yang diajukan.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial & Kerusakan Komunikasi Verbal
c.

Aktifitas motorik
Ketika berbincang-bincang, kontak mata klien kurang, klien lebih banyak diam ketika tidak
ditanya, terkadang malah pulang ke kamar.
Masalan keperawatan : Isolasi sosial

d. Alam perasaan
Klien mengatakan ia putus asa karena ia takut tidak bisa membantu keluarganya karena ia sudah
tidak bisa bekerja lagi dan pernah masuk RSJ selain itu menganggap dirinya tidak baik karena
dahulu klien pernah meresahkan tetangganya yaitu dengan merusak kaca tetangganya dengan
cara menimpukinya dengan batu dan dianggap buruk oleh lingkungannya, klien mengatakan dia
malu bila bertemu orang karena dia pernah masuk RSJ sebelumnya.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

e.

Afek
Datar, karena selama interaksi klien banyak diam, menjawab pertanyaan seperlunya. Terkadang
klien langsung pergi ke kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial

f.

Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif saat diwawancarai, tidak ada kontak mata. Klien berbicara hanya saat
diberi pertanyaan oleh perawat, setelah itu klien kembali diam, mudah dialihkan bila ada klien
lain, pembicaraanya kacau, terkadang tidak jelas.
Masalah Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial

g. Persepsi
Klien mengatakan ia marah-marah karena dia mendengar ada bisikan-bisikan, klien mengatakan
suara – suara itu adalah suara wanita, klien mengatkan suara wanita utu mengajak dia untuk
bersenang – senang, dan paling sering suara itu terdengar pada saat ia sedang melamun. Tetapi
perawat saat ini belum pernah melihat tanda-tanda klien berhalusinasi auditori seperti berbicara

sendiri, tertawa sendiri.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
h. Proses pikir
Klien sering terlihat melamun, tidak suka memulai pembicaraan. Klien lebih suka menyendiri.
Saat interaksi selama wawancara kontak mata klien tidak fokus,dialihkan bila ada klien lain,
pembicaraanya kacau terkadang tidak jelas.

Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
i.

Isi Pikir
Klien saat ini berpikir untuk pulang, dan klien menyesal selama ini berkelakuan tidak baik
terhadap tetangga dan mengajak berantem orang tua.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan

j. Tingkat Kesadaran
a. waktu : klien dapat mengetahui kapan klien masuk RSJ, dan dia mengrti kapan saja waktu ia
harus mandi
b. tempat : klien mengetahui saat ini klien berada di RSJ
c. orang : kilen sulit mengenali seseorang, jarang memulai perkenalan, di dalam ruangan pun

klien hanya hafal nama orang 3-5 orang saja.
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
k. Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang telah lalu dan baru-baru terjadi. Klien masih ingat jam
berapa dia bangun tadi, klien juga ingat tahun berapa klien berhenti kerja.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
l.

Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dengan baik, saat diberi soal penambahan, klien mampu menjawab
dengan baik.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan

m. Kemampuan Penilaian
Klien dapat menilai yang baik dan yang buruk dan klien juga mengetahui bahwa sebelum
dirawat perbuatannya yang sering melawan orang tua berkelahi, melempar batu ke rumah
tetangga termasuk perbuatan tercela (tidak baik).
Masalah keperawatan : Tidak Ditemukan
n. Daya tilik diri
Klien tidak menyadari tentang apa yang diderita klien saat ini. Klien merasa sehat tidak perlu

pengobatan khusus untuk dirinya.
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan
G.
Keperluan Persiapan Pulang
1. Makan
Klien mengatakan setiap kali makan mencuci tangan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain
. Klien mengatakan sering menghabiskan porsi makanan yang disediakan
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
2. BAB/BAK
Klien mengatakan BAB & BAK di kamar mandi dan klien menyiramnya
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan

3. Mandi
Klien mengatakan dalam sehari mandi 2 kali dengan menggunakan alat mandi yang benar,
namun klien jarang sikat gigi, sehingga giginya tampak kotor dan klien tidak mencuci rambut
dan sabunan.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri :Mandi
4. Berpakaian dan berhias
Klien tidak nampak berhias diruangan, klien mengganti pakaian sehari satu kali dan
menggantinya sendiri. Rambut tidak tertata rapi.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias
5. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan jadwal tidur siang dan malam tidak menentu, tapi biasanya :
tidur siang : 13.00-15.00
tidur malam
: 19.30-04.00
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
6. Penggunaan obat
Klien minum obat secara mandiri, klien minum obat secara teratur dengan dosis yang benar.
Klien tidak tahu jenis dan manfaat obat yang diminum.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan apabila sakit klien berobat ke puskesmas. Bila menurut klien sakitnya biasa
saja, klien tidak pergi ke dokter (seperti masuk angin, dll). Dan saat ini klien mengatakan rutin
minum obat dan obat yang diminum sesuai dengan yang diberikan oleh perawat.
Masalah keperawatan : tidak ditemukan
8. Kegiatan didalam rumah
Klien mengatakan kegiatan didalam rumah yang paling sering adalah tidur
dikamar, tidak ada kegiatan di rumah.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial

dan berdiam diri

9. Kegiatan diluar rumah
Klien jarang keluar rumah, apabila keluar rumah pada pagi hari dan hanya pergi ke ladang dan
pulang pada sore hari. Lalu klien pulang berdiam diri di kamar.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
H. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Klien hanya berbicara seperlunya dengan pasien lain dan perawat.
b. Maladaptif
Klien mengatakan jika klien ada masalah, klien selalu memikirkan dan mencari jalan keluar
sendiri. Jika klien mampu menyelesaikan masalahnya sendiri akan diselesaikan sendiri. Namun
bila tidak mampu klien akan marah-marah., mengamuk, setelah mengamuk klien seperti hilang
ingatan(lupa) dan klien menyendiri lagi.

Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif
I.

Masalah Psikososial Dan Lingkungan

1. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok
Klien mendapat dukungan dari keluarganya walaupun dirawat di RSJ. Hal ini di buktikan dengan
datangnya keluarga klien untuk menjenguk.
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien termasuk orang pendiam klien terlihat menyendiri, memiliki kekurangan dalam
berinteraksi dengan orang lain klien mngatakan malas berinteraksi, klien berbicara jika ada yang
mengajak bicara dahulu.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
3. Masalah dengan pendidikan
Klien sudah lulus SLTA, klien tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, karena
klien ingin langsung bekerja.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukaan
4. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan klien berhenti dari pekerjaannya sebagai cleaning service di Bekasi dari tahun
2007 karena gajihnya sedikit dan klien malu karena tidak bisa menolong kedua orang tuanya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
5. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan dirumah tinggal dengan oarang tuanya, beserta dua adik perempuan dan satu
adik ipar. Klien pernah di kroyok dengan warga setempat karena mabuk-mabukkan
Masalah Keperawatan : Tidak Ditemukan
6. Masalah ekonomi
Klien mengatakan keluarganya cukup memenuhi keperluannya sehari-hari.
Masalah Keperawatan : tidak ditemukan
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit jiwa sekali karena ngamuk-ngamuk
dilingkungn tempat tinggal dan di bawa ke RSJ lalu di ikat satu malam.
Masalah Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan
J.

Kurang Pengetahuan Tentang
Klien kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa yang klien alami sekarang, klien belum
mengetahui cara pengobatan yang dilakukan, karena kurang pengetahuan itu cara klien
menyelesaikan masalah tidak benar dan tepat.
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan

K. Aspek Medis
1. Dx. Medis
2. Therapi medis (saat ini)
Haloperidol (HLP)
Trihexyphenidil (THP)
Chlorpomazin (CPZ)
L.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

M.

: Skizofrenia
:
5 mg
3x1
2 mg
3x1
100 mg
1x1

Daftar Masalah Keperawatan
Isolasi sosial
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
Harga diri rendah
Koping Individu Tidak Efektif
Kurang Pengetahuan
Gangguan Proses Pikir
Kerusakan Komunikasi Verbal
Defisit Perawatan Diri

Analisa Data
No.
Analisa Data
1. DS :
Klien mengatakan bingung dalam memulai pembicaraan
karena menurut klien tidak ada bahan
pembicaraan untuk berinteraksi
DO :
Klien lebih banyak berdiam diri
Kontak mata kurang
Klien sering menyendiri
Klien tidak pernah memulai pembicaraan, maupun
perkenalan
Afek tumpul (hanya mampu tertawa saat ada simuluus
perawat tertawa
2. DS :
Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan wanita
yang mengajak klien untuk melakukan hal yang tidak
benar.

Maslah Keperawatan

Isolasi Sosial

Halusinasi

Klien sering menyendiri
Klien terkadang berbicara sendiri
Klien sering bengong / melamun
3.

DS :
Klien mengatakan dirinya jelek, badannya terlalu kurus.
Klien mengatakan malu bila bertemu dengan orang yang

Harga Diri Rendah

baru dikenal.
Klien mengatkan takut berbicara banyak karena takut
menyakiti hati orang lain
DO :
Klien tidak percaya diri ketika berbicara dengan orang lain
Klien jarang memulai pembicaraan dengan orang lain
Klien tidak mau menatap wajah lawan bicara
4.

5.

6.

DS :
Klien mengatakan bila dia marah di lebih memilih untuk
menyendiri dan berdiam diri tidak ingin berbicara degan
orang lain atau terkadang dia memarahi orng tuanya.
DO :
Klien tampak selalu menyendiri
Klien terlihat jarang berbicara dengan orang lain
Klien selalu diam

DS :
Klien mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya saat ini.
DO :
Klien tidak mampu menjawab pertanyaan saat ditanya
tentang penyakit yang dideritanya saat ini.
DS :
Klien mengatakan kalau ia lebih suka menyendiri

Koping Individu Tidak
Efektif

Kurang Pengetahuan

Gangguan Proses Pikir

DO :
Klien sering terlihat melamum
Klien tidak suka memulai pembicaraan
Kontak mata klien tidaka fokus
7.

DS :
Klien mengatakan bingung bila ingin memulai pembicaraan Kerusakan Komunikasi
dengan seseorang
Verbal
Klien mengatakan malas berbicara karena menurut klien
tidak ada hal yang perlu dibicarakan.
DO :
Klien tidak pernah memulai pembicaraan kepada lawan
bicara
Klien menjawab pertanyaan seperlunya saja

Pembicaraan klien inkoheren dengan pertanyaan yang
diajukan
8.

DS :
Klien mengatakan mandi 2 kali sehari namun klien tidak
sikat gigi, mencuci rambut ataupun sabunan.
DO :
Gigi klien terlihat kotor
Kulit klien kusam
Rambut klien kusam

Defisit Perawatan Diri

N. Pohon Masalah
Kerusakan Komunikasi Verbal

Gangguan Proses Pikir

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Dengar

Defisit Perawatan Diri
Harga Diri Rendah
Koping Individu Tidak Efektif
Kurang Pengetahuan

ISOLASI SOSIAL

O.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

P.

Daftar Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
Halusinasi
Harga diri Rendah
Koping Individu Tidak Efektif
Kurang Pengetahuan
Gangguan Proses Pikir
Kerusakan Komunikasi Verbal
Defisit Perawatan Diri

Rencana Tindakan Keperawatan
Inisial klien
: Tn. K
Dx Medis
: Skizofrenia
No RM
: 013650
Ruangan
: Cendrawasih
No
DX.
Rencana
Keperawatan
Tindakan Keperawatan
.
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi

1.

Rasional

Isolasi Sosial TUM : Klien
mampu
berinteraksi
dengan orang lain
TUK 1 : Klien
dapat membina
hubungan saling
percaya

Setelah 2 X interaksi
klien menunjukan
tanda-tanda percaya
kepada atau terhadap
perawat :
- Wajah cerah,
tersenyum
- Mau berkenalan
- Ada kontak mata
- Bersedia
menceritakan
perasaan
- Berseddia

1. Bina hubungan Hubungan saling
saling percaya
percaya merupakan
dengan :
langkah awal untuk
- beri salam setiap melakukan interaksi
berinteraksi
- Perkenalkan nama,
nama panggilan
perawat, dan tujuan
perawat berkrnalan
- Tanyakan dan
panggil nama
kesukaan klien
- Tunjukan sikap

TUK 2 :
Klien mampu
menyebutkan
penyebab tanda
dan gejala isolasi
sosial

mengungkapkan
masalahnya

jujur dan menepati
janji setiap kali
berinteraksi
- Tanyakan perasaan
dan masalah yang
dihadapi klien
- Buat kontrak
interaksi yang jelas
- Dengarkan dengan
penuh perhatian
ekspresi perasaan
klien

2.Setelah 2 kali
interaksi klien dapat
menyebutkan
minimal satu
penyebab menarik
diri :
-Diri Sendiri
- Orang lain
- Lingkungan

1.Tanyakan pada
Dengan mengetahu
klien tentang :
tanda-tanda dan
- Orang yang
gejala, kita dapat
tinggal serumah
menentukan langkah
atau dengan
intervensi selanjutnya
sekamar klien
- Orang yang paling
dekat ddengan klien
dirumah atau
diruangan
perawatan
- Apa yang
membuat klien
dekat dengan orang
tersebut
- Orang yang tidak
dekat dengan klien
dirumah atau
diruangan perawat
- Apa yang
membuat klien tidak
dekat dengan orang
tersebut
- Upaya yang sudah
dilakukan agar
dekat dengan orang

tersebut
2.Diskusikan
dengan klien
penyebab menarik
diri / tidak mau
bergaul dengan
orang lain
3.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya
TUK 3 :
Klien mampu
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
sosial dan
kerugian menarik
diri

3.Setelah 2 X
1.Tanyakan pada
Reinforcement dpat
interaksi dengan klien klien tentang :
meningkatkan harga
dapat menyebutkan - Manfaat hubungan diri klien
keuntungan
sosiial
berhubungan sosial, - Kerugian menarik
misalnya :
diri
-Banyak teman
- Tidak kesepian
2.Diskusikan
- Saling menolong
bersama klien
tentang manfaat
Dean kerugian
berhubungan sosial
menarik diri misalnya dan kerugian
:
menarik diri
-Sendiri
- Kesepian
3.Beri pujian
- Tidak bisa diskusi terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya

TUK 4 :
Klien dapat
melaksanakan
hubungan sosial
secara bertahap

4.Setelah 2 X
interaksi klien dapat
melaksanakan
hubungan soosial
secara bertahaap
dengan :
-Perawat
- Perawat lain
- Kelompok

1.Observasi perilakuMengetahui sejauh
klien tentang
mana pengetahuan
berhubungan sosial klien tentang
berhubungan dengan
2.Beri motivasi dan orang lain
bantuu klien untuk
berkenalan /
berkomunikasi
dengan perawat
lain, klien lain,
kelompok

3.Libatkan klien
dalam terapi
aktivitas kelompok
sosialisasi
4.Diskusikan jadwal
harian yang
dilakukan untuk
meningkatkan
kemampuan klien
bersosialisasi
5.Beri motivasi
klien untuk
melakukan kegiatan
sesuai jadwal yang
telah dibuat
6.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
memperluas
pergaulanya melalui
aktifitas yang
dilaksanakan
TUK 5 :
Klien mampu
menjelaskan
perasaanya setelh
berhubungan
sosial

5.Setelah 2X interaksi 1.Diskusikan
klien dapat
dengan klien
menyebutkan
tentang perasaanya
perasaanya setelah setelah berhbungan
berhubungan sosial sosial dengan :
dengan :
-Orang lain
-Orang lain
- Kelompok
- Kelompok
2.Beri pujian
terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaaanya

TUK : 6
1.Setelah 2X kali
Klien mendapat pertemuan, keluarga
dukungan keluargadapat menjelaskan :
dalam memperluas -pengertian menarik
hubyngan sosial diri

1.Diskusikan
pentingya peran
serta keluarganay
sebagai pendukung
untuk mengatasi

Agar klien lebih
percaya diri untuk
berhungan dengan
orang lain

Agar klien lebih
percaya diri dan tau
akibat tidak
berhubungan dengan
orang lain

-tanda dan gejala
menarik diri
-penyebab dan akibat
menarik diri
-cara merawat klien
menarik diri

perilaku menarik
diri
2.Diskusikan
potensi keluarga
untuk membantu
klien mengatasi
perilaku menarik
diri
3.Jelaskan pada
2.Setelah 2X
keluarga tentang :
pertemuan, keluarga -pengertian menarik
dapat mempraktekkan diri
cara merawat klien -tanda dan gejala
menarik diri
menarik diri
-penyebab dan
akibat menarik diri
-cara merawat klien
menarik diri
4.Latih keluarga
cara merawat klien
menarik diri
5.Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang dilatihkan
6.Beri motivasi
keluarga agar
membantu klien
bersosialisasi
7.Beri pujian pada
keluarga atas
keterlibatannya
merawat klien
dirumah sakit
TUK 7 :
7.1 Setelah 2X
1.Diskusikan
Minum obat dapat
Klien dapat
interaksi klien
dengan klien
menyembuhkan
memanfaatkan
menyebutkan :
tentang manfaaat penyakit klien
obat dengan baik -manfaat minum obat dan kerugian tidak
-kerugian tidak
minum obat, nama,
meminum obat
warna, dosis, cara,
-nama, warna, dosis, efek terapi, dan efek
efek terapi, efek
samping

samping obat

penggunaan obat.

7.2.Setelah...kali
interaksi klien
mendemonstrasikan
penggunaan obat
dengan benar

2.Pantau klien saat
penggunaan obat

7.3.Setelah...kali
interaksi klien dapt
menyebutkan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi
dokter

3.Beri pujian jika
klien menggunakan
obat dengan benar
4.Diskusikan
berhenti minum
obat tanpa
konsultasi dengan
dokter
5.Anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada dokter atau
perawat jika terjadi
hal-hal yang tidak
diinginkan

2

Halusinasi

TUM : klien dapat
mengontrol
halusinasi
TUK :1
Klien dapat
membantu
hubungan saling
percaya

1.1.Setelah 2X
1.bina hubungan
interaksi dengan
saling percaya
klien, klien
dengan prinsip
menunjukkan tanda komunikasi
percaya kepada
teraupetik :
perawat :
-sapa klien dengan
-ekpresi bersahabat ramah , baik verbal
-ada kontak mata
maupun non verbal
-menunjukkan rasa - perkenalkan nama
senang
lengkap, nama
-mau berjabat tangan panggilan dan
-mau duduk
tujuan berkenalan
berdampingan dengan - tanyakan nama
perawat
yang disukai klien
-mengungkapkan
-buat kontrak yang
masalah yang
jelas
dihadapi
-tunjukkan sikap

Hubungan saling
percaya merupakan
langkah awal untuk
melakukan interaksi

jujur dan menepati
janji
-beri perhatian
kepada klien dan
perhatian kebutuhan
dasar klien
-tanyakan perasaan
klien dan masalah
yang dihadapi klien

TUK 2 :
klien dapat
mengenal
halusinasinya

TUK : 3
klien dapat
mengontrol
halusinasi

2.1.setelah 2X
interaksi klien
menyebutkan
-isi
-waktu
-frekuensi
-situasi dan kondisi
yang menimbulkan
halusinasi

1. adakan kontrak
langsung dan
singkat secara
bertahap
2. observasi tingkah Mengetahui apakah
laku klien terkait
halusinasi datang dan
dengan
menentukan tindakan
halusinasinya.
yang tepat atas
-tanyakan apakah halusinasinya
klien mengalami
halusinasi
-jika klien
menjawabnya,
tanyakan apa yang
dialaminya
-katakan bahwa
perawat percaya

1.identifikasi
bersama klien cara
atau tindakan yang
dilakukan jika
1.setelah ... kali
terjadi halusinasi
interaksi klien
2. diskusikan cara
menyebutkan
yang digunakan
tindakan yang
klien
biasanya dilakukan -jika cara yang
untuk mengendalikan digunakan adaptif,

Klien dapat
melakukan tindakan
yang tepat saat
halusinasinya muncul

halusinasinya
beri pujian
2. setelah... kali
-jika cara yang
interaksi klien
digunkan maladaptif
menyebutkan cara
diskusikan kerugian
baru mengontrol
cara tersebut
halusinasi
3. diskusikan cara
3. setelah .. kali
baru untuk
interaksi klien dapat mengontrol
memilih dan
halusinasi
memperagakan cara -katakan pada diri
megatasi halusinasi sendiri ini tidak
4. setelah.. klia
nyata (saya tidak
interaksi, klen
mau mendengar)
melaksanakan cara -menemui orang tua
yang telah dipilih
/perawat untuk
untuk mengendalikan menceritakan
halusinasi dengar
tentang
5. setelah 2X
halusinasinya
interaksi, klien
-membuat dan
mengikuti terapi
melaksanakan
aktivitas kelompok jadwal kegiatan
sehari-hari yang
telah disususn

TUK : 4
klien dapat
memanfaatkan
obat dengan baik

1.setelah 2X interaksi 1.diskusikan denagn Minum obat dapa
klien dapat
klien tentang
mengurangi
menyebutkan :
manfaat dan
halusinasi klien
-manfaat dari minum kerugian tidak
obat
minum obat, nama,
-kerugian tidak
warna, dosis, dan
minum obat
efek terapi dan efek
-nama, warna, dosis, samping
efek terapi dan efek penggunaan obat
samping obat
2. pantau klien saat
2. setelah ... kali
penggunaan obat
interaksi klien
3. beri pujian bila
mendemonstrasikan klien menggunakan
penggunaan obat
obat dengan benar
dengan benar
4. diskusikan akibat
3. setelah.. kali
berhenti minum
interaksi
obat tanpa
klienmenyebutkan
konsultasi denagn

akibat berhenti
minum obat

3.

Harga Diri
rendah

TUM :
Klien dapat
melakukan
hubungan sosial
secara bertahap
TUK 1 :
Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya

dokter
5. anjurkan klien
untuk konsultasi
kepada
dokter/perawat jika
terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.

1.bina hubungan
saling percaya
1.klien dapat
a.sapa klien dengan
mengungkapkan
ramah, baik verbal
perasaannya
maupun nonverbal Hubungan saling
2.ekspresi wajah
b.perkenalkan diri percaya akan
bersahabat
dengan sopan
menimbulkan
3.ada kontak mata
c.tanya nama
kepercayaan klien
4.menunjukkan rasa lengkap klien dan pada perawat
senang
nama panggilan
sehingga akan
5.mau berjabat tangan yang disukai klien memudahkan dalam
6.mau menjawab
d.jelaskan tujuan
pelaksanaan tindakan
salam
pertemuan, jujur
selanjutnya
7.klien mau duduk dan menepati janji
berdampingan
e.tunjukkan sikap
8.klien mau
empati dan
mengutarakan
menerima klien apa
masalah yang
adanya
dihadapi
f.beri perhatian pada
klien
2.beri kesempatan
untuk
mengungkapkan
perasaannya tentang
penyakit yang
dideritanya
3.sediakan waktu
untuk
mendengarkan klien
4.katakan pada klien
bahwa ia adalah
seorang yang

berharga dan
bertanggungjawab
serta mampu
menolong dirinya
sendiri

Klien mampu
TUK 2 :
mempertahankan
Klien dapat
aspek positif yang
mengidentifikasi dimiliki
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki

1.diskusikan
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki klien dan
beri pujian
/reinforcement atas
kemampuan
Pujian akan
mengungkapkan
meningkatkan harga
perasaannya
diri klien
2.saat bertemu
klien, hindarkan
memberi penilaian
negatif. Utamakan
memberi pujian
yang realistis

1.diskusikan
kemampuan klien
yangmasih dapat
digunakan selama
sakit
1.kebutuhan klien
2.diskusikan juga
terpenuhi
kemampuan yang
TUK 3 :
2.klien dapat
dapat dilanjutkan
Klien dapat
melakukan aktivitas penggunaan di
menilai
terarah
rumah sakit dan
kemampuan yang
dirumah nanti
dapat digunakan

1.rencanakan
bersama klien
aktivitas yang masih

Peningkatan
kemampuan
mendorong klien
untuk mandiri

TUK 4:
Klien dapat
menetapkan dan
merencanakan
kegiatan sesuai
dengan
kemampuan yang
dimiliki

1.klien mampu
beraktivitas sesuai
kemampuan
2.klien mengikuti
terapi aktivitas
kelompok

Klien mampu
TUK 5 :
beraktivitas sesuai
Klien dapat
kemampuan
melakukan
kegiatan sesuai
kondisi sakit dan
kemampuannya

TUK 6 :
Klien dapat

dapat dilakukan
setiap hari sesuai
kemampuan :
kegiatan mandiri,
kegiatan dengan
Pelaksanaan kegiatan
bantuan minimal, secara mandiri modal
kegiatan dengan
awal untuk m
bantuan total
eningkatkan harga
2.tingkatkan
diri rendah
kegiatan sesuai
dengan toleransi
kondisi klien
3.beri contoh cara
pelaksanaan
kegiatan yang boleh
klien lakukan
(sering klien takut
melaksanakanny)

1.beri kesempatan
klien untuk
mencoba kegiatan
yang direncanakan
2.beri pujian atas
keberhasilan klien
3.diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
Dengan aktivitas
dirumah
klien akan
mengetahui
kemampuannya

1.beri pendidikan
kesehatan pada
keluarga klien
tentang cara
merawat klien harga
diri rendah
2.bantu keluarga
memberi dukungan
1.klien mampu
selama klien dirawat
melakukan apa yang 3.bantu keluarga
Perhatian keluarga

memanfaatkan
diajarkan
sistem pendukung 2.klien mau
yang ada
memberikan
dukungan

menyiapkan
dan pengertian
lingkungan dirumah keluarga akan dapat
membantu
meningkatkanharga
diri klien.