STRATEGI OPERASIONAL pasar tradisional (2)
STRATEGI OPERASIONAL
PELAKSANAAN PMKK
1. Identifikasi Ruang Lingkup/Scope, Dimensi/Area dan Fungsi-Fungsi
Ruang lingkup
: Puskesmas
Dimensi
: Luar gedung
Fungsi
: Askep diare
Posyandu
Uks
2. Perumusan Standar dari Fungsi-Fungsi Mengacu kepada Kebijakan Pemerintah Profesi
dan Institusi
a. Tabel Prioritas Fungsi-Fungsi Esensial
No
Fungsi
1
Askep diare
2
Posyandu
3
uks
b. Pengelompokan fungsi-fungsi
Score 3
Fungsi resiko tinggi
Resiko
Volume
Rawan
Biaya
Tinggi
-
Tinggi
Masalah
?
Tinggi
-
Fungsi
3
1
2
Score 2
Score 1
sangat-sangat Fungsi sangat penting
penting
Askep diare
uks
posyandu
c. Asuhan Keperawatan Anak dengan diare
Pkm Dewa Samarinda
Standar Askep Anak
Score
Perawatan Pasien Anak dengan diare
No. Dokumen:
Revisi:
Hal:
03/abadi/33
00
1/1
dengan diare
Tgl Terbit:
16 september 2014
Ditetapkan Oleh
Direktur pkm abadi
Dr. Abadi, M.Kes
Dimensi : luar gedung
Fungsi : Asuhan Keperawatan Anak
dengan diare
Pernyataan Standar : Perawat mampu mengidentifikasi pasien anak dengan diare
melakukan tindakan, memberi pertolongan pertama kebutuhan dasar pasien,
melakukan dokumentasi dan evaluasi.
Struktur
Proses
Out Come
1. Mengidentifikasi pasien 1. Pasien anak dengan
1.
Dokter
anak dengan diare
diare teridentifikasi
2. Melaksanakan tindakan 2. Kebutuhan cairan
2.
Perawat
delegatif: memasang
terpenuhi
3. Kebutuhan ADL
infus
3.
Standar Infus
3. Mempertahankan
terpenuhi
4. Pasien dapat istirahat
integritas kulit
5. Suhu tubuh pasien
4.
Infus set
4. Memenuhi kebutuhan
normal, sekitar 36,5ADL: personal hygiene,
5.
Cairan sesuai
37⁰C
nutrisi, eliminasi
6. Pertambahan BB pasien
indikasi
5. Melakukan observasi
7. Pasien dapat
intensif
teridentifikasi sesuai
6.
Abocath sesuai
6. Memberikan penyuluhan
dengan indikasi
dengan ukuran
kesehatan
8. Keluarga atau pasien
7. Melakukan tindakan
dapat mengerti akan
7.
Perlak/pengalas
kolaborasi dalam
penjelasan tetang
pemberian obat
8.
Torniquet
8. Melakukan
penyakitnya
9.
Kapas Alkohol
10.
Plester
11.
Kassa steril
12.
Betadine
13.
Sarung tangan
dokeumentasi
9. Melakukan evaluasi
9. Tindakan keperawatan
teridentifikasi
10.Tindakan keperawatan
terdokumentasi
14.
Spalk
15.
Termometer
16.
Timbangan
17.
Jam tangan detik
3. SOP Semua Kegiatan Masing-Masing Fungsi
No. Dokumen:
Pkm Dewa
Pemasangan Infus
Revisi:
Halaman:
Tanggal Terbit:
Ditetapkan Oleh
16 September 2014
Direktur RSU Nightingale
Dr. Abadi, M.Kes
Prosedur
Tetap
Pengertian
Salah satu metode efisien dan efektif untuk memberikan cairan
langsung ke dalam kompartemen cairan ekstra celuler terutama dalam
Tujuan
Kebijakan
system vena (Barbara Kozier, 809)
1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
2. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi.
1. KepMenkes RI No: 436/1993 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit
2. Standar Praktek Keperawatan Profesional, PPNI, 1999
Persiapan
1. Standar Infus
2. Infus set
3. Cairan sesuai indikasi
4. Abocath sesuai dengan ukuran
5. Perlak/pengalas
6. Torniquet
7. Kapas Alkohol
8. Plester
9. Kassa steril
10. Betadine
11. Sarung tangan
12. Spalk
Prosedur
1.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2.
Cuci tangan.
3.
Hubungkan cairan dan infuse set dengan menusukkan ke bagian karet
atau akses selang ke botol infuse.
4.
Isi cairan ke dalam set infuse dengan menekan ruang tetesan hingga
terisi sebagian dan buka klem selang hingga cairan memenuhi selang dan
udara selang ke luar.
5.
Letakkan perlak ke bawah tempat (vena) yang akan dilakukan
penginfusan.
6.
Lakukan pembendungan dengan tourniquet 10-12 cm diatas tempat
penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan
sirkular (bila sadar).
7.
Gunakan sarung tangan steril.
8.
Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
9.
Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari dibagian
bawah vena dan posisi jarum mengarah ke atas.
10.
Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abocath). Apabila saat
penusukan terjadi pengeluaran darah melalui jarum, maka tarik keluar
bagian dalam (jarum) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena.
11.
Setelah jarum infuse bagian dalam dilepaskan/dikeluarkan, tahan
bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah
tidak keluar. Kemudian bagian infuse dihubungkan/disambungkan dengan
selang infuse.
12.
Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang
diberikan.
13.
Lakukan fiksasi dengan kassa steril.
14.
Pasang spalk.
15.
Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infuse serta catat ukuran
jarum.
16.
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
17.
Catat jenis cairan, letak infuse, kecepatan aliran, ukuran, dan tipe
jarum infuse.
Unit terkait
Posyandu mawar
PELAKSANAAN PMKK
1. Identifikasi Ruang Lingkup/Scope, Dimensi/Area dan Fungsi-Fungsi
Ruang lingkup
: Puskesmas
Dimensi
: Luar gedung
Fungsi
: Askep diare
Posyandu
Uks
2. Perumusan Standar dari Fungsi-Fungsi Mengacu kepada Kebijakan Pemerintah Profesi
dan Institusi
a. Tabel Prioritas Fungsi-Fungsi Esensial
No
Fungsi
1
Askep diare
2
Posyandu
3
uks
b. Pengelompokan fungsi-fungsi
Score 3
Fungsi resiko tinggi
Resiko
Volume
Rawan
Biaya
Tinggi
-
Tinggi
Masalah
?
Tinggi
-
Fungsi
3
1
2
Score 2
Score 1
sangat-sangat Fungsi sangat penting
penting
Askep diare
uks
posyandu
c. Asuhan Keperawatan Anak dengan diare
Pkm Dewa Samarinda
Standar Askep Anak
Score
Perawatan Pasien Anak dengan diare
No. Dokumen:
Revisi:
Hal:
03/abadi/33
00
1/1
dengan diare
Tgl Terbit:
16 september 2014
Ditetapkan Oleh
Direktur pkm abadi
Dr. Abadi, M.Kes
Dimensi : luar gedung
Fungsi : Asuhan Keperawatan Anak
dengan diare
Pernyataan Standar : Perawat mampu mengidentifikasi pasien anak dengan diare
melakukan tindakan, memberi pertolongan pertama kebutuhan dasar pasien,
melakukan dokumentasi dan evaluasi.
Struktur
Proses
Out Come
1. Mengidentifikasi pasien 1. Pasien anak dengan
1.
Dokter
anak dengan diare
diare teridentifikasi
2. Melaksanakan tindakan 2. Kebutuhan cairan
2.
Perawat
delegatif: memasang
terpenuhi
3. Kebutuhan ADL
infus
3.
Standar Infus
3. Mempertahankan
terpenuhi
4. Pasien dapat istirahat
integritas kulit
5. Suhu tubuh pasien
4.
Infus set
4. Memenuhi kebutuhan
normal, sekitar 36,5ADL: personal hygiene,
5.
Cairan sesuai
37⁰C
nutrisi, eliminasi
6. Pertambahan BB pasien
indikasi
5. Melakukan observasi
7. Pasien dapat
intensif
teridentifikasi sesuai
6.
Abocath sesuai
6. Memberikan penyuluhan
dengan indikasi
dengan ukuran
kesehatan
8. Keluarga atau pasien
7. Melakukan tindakan
dapat mengerti akan
7.
Perlak/pengalas
kolaborasi dalam
penjelasan tetang
pemberian obat
8.
Torniquet
8. Melakukan
penyakitnya
9.
Kapas Alkohol
10.
Plester
11.
Kassa steril
12.
Betadine
13.
Sarung tangan
dokeumentasi
9. Melakukan evaluasi
9. Tindakan keperawatan
teridentifikasi
10.Tindakan keperawatan
terdokumentasi
14.
Spalk
15.
Termometer
16.
Timbangan
17.
Jam tangan detik
3. SOP Semua Kegiatan Masing-Masing Fungsi
No. Dokumen:
Pkm Dewa
Pemasangan Infus
Revisi:
Halaman:
Tanggal Terbit:
Ditetapkan Oleh
16 September 2014
Direktur RSU Nightingale
Dr. Abadi, M.Kes
Prosedur
Tetap
Pengertian
Salah satu metode efisien dan efektif untuk memberikan cairan
langsung ke dalam kompartemen cairan ekstra celuler terutama dalam
Tujuan
Kebijakan
system vena (Barbara Kozier, 809)
1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit.
2. Infus pengobatan dan pemberian nutrisi.
1. KepMenkes RI No: 436/1993 tentang Standar Pelayanan Rumah
Sakit
2. Standar Praktek Keperawatan Profesional, PPNI, 1999
Persiapan
1. Standar Infus
2. Infus set
3. Cairan sesuai indikasi
4. Abocath sesuai dengan ukuran
5. Perlak/pengalas
6. Torniquet
7. Kapas Alkohol
8. Plester
9. Kassa steril
10. Betadine
11. Sarung tangan
12. Spalk
Prosedur
1.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
2.
Cuci tangan.
3.
Hubungkan cairan dan infuse set dengan menusukkan ke bagian karet
atau akses selang ke botol infuse.
4.
Isi cairan ke dalam set infuse dengan menekan ruang tetesan hingga
terisi sebagian dan buka klem selang hingga cairan memenuhi selang dan
udara selang ke luar.
5.
Letakkan perlak ke bawah tempat (vena) yang akan dilakukan
penginfusan.
6.
Lakukan pembendungan dengan tourniquet 10-12 cm diatas tempat
penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan
sirkular (bila sadar).
7.
Gunakan sarung tangan steril.
8.
Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
9.
Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari dibagian
bawah vena dan posisi jarum mengarah ke atas.
10.
Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abocath). Apabila saat
penusukan terjadi pengeluaran darah melalui jarum, maka tarik keluar
bagian dalam (jarum) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena.
11.
Setelah jarum infuse bagian dalam dilepaskan/dikeluarkan, tahan
bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah
tidak keluar. Kemudian bagian infuse dihubungkan/disambungkan dengan
selang infuse.
12.
Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang
diberikan.
13.
Lakukan fiksasi dengan kassa steril.
14.
Pasang spalk.
15.
Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infuse serta catat ukuran
jarum.
16.
Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
17.
Catat jenis cairan, letak infuse, kecepatan aliran, ukuran, dan tipe
jarum infuse.
Unit terkait
Posyandu mawar