Nyamber Teknologi Penangkapan Burung dõc

1

NYAMBER,
TEKNOLOGI PENANGKAPAN BURUNG
Mochamad Habib Nur Amali
Universitas Negeri Malang
E-mail: alhabieb007@gmail.com
ABSTRAK: Nyamber dan njaring merupakan du istilah berbeda yang oleh masyarakat
dusun Jungkir desa Watu Dakon Kecamata Kesamben kabupaten Jombang artinya
disamakan. Antara teknologi dan mata pencaharian dijadikan satu istilah yang sama.
Nyamber merupakan penangkapan burung emprit dengan menggunakan jaring. Seiring
perkembangnya nyamber dibagi menjadi nyamber malam dan nyamber bengi.
Perlengkapan yang digunakan berbeda, caranya berbeda dan tempat nyambernya juga
berbeda.
Kata Kunci: nyamber. jaring, burung

Dusun Jungkir merupakan salah satu dusun yang terletak di desa Watu Dakon,
Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang. Berdasarkan hasil Survei pada tahu
2009,

jumlah


penduduk

desa

Watu

(lhsdesablimbing.worpress.com). Mayoritas

Dakon

berjumlah

5589

jiwa

penduduknya bermatapencaharian

sebagai petani.

Berbicara tentang mata pencaharian, terdapat matapencaharian yang unik
di dusun Jungkir. Rata-rata penduduknya selain petani adalah bekerja sebagai
penangkap burung atau dikenal dengan istilah nyamber. Nyamber merupakan
matapencaharian menangkap burung dangan menggunakan jaring. Nyamber dan
njaring merupakan dua istilah yang berbeda namun oleh masyarakat sekitar sudah
dianggap sama. Bapak Roekin mengatakan bahwa:
“Nyamber utowo njaring iku sebenere yo podo ae. Nek menurutku yo nyamber iku
nyambut gawene, njaring iku carane. Tapi uwong-uwong ngarani istilah iku wes salah
kaprah, uwong muni nyamber yo mesthi njaring, muni njaring yo mesthi nyamber. Tapi
iku yo wes kaet zamane mbah-mbah biyen. Kaet aku isih joko sampek tuek istilah loro iku
y wes podo ae”
(Nyamber atau njaring itu sebenarnya ya sama saja. Kalau menurut saya, nyamber itu
adalah pekerjaannya, njaring itu cara bekerjanya. Tapi, orang-orang menyebut istilah
tersebut sudah salah, orang mengatakan nyamber ya pasti njaring, mengatakan njaring ya
pasti nyamber. Tapi itu juga sudah sejak zamannya kakek-kakek dulu. Sejak saya masih
muda sampai tua dua istilah tersebut ya sudah sama saja.)

Jadi nyamber merupakan pekerjaannya, njaring merupakan caranya
bekerja. Namun masyarakat menggap itu sama saja.


1

2

Dalam nyamber, pada umumnya burung yang ditangkap adalah burung
emprit. Burung emprit merupakan hama bagi petani yang hendak memanen
sawahnya. Burung emprit merupakan jenis burung yang hidupnya berkelompok
sekitar 20-25 ekor. Mulut kecilnya begitu cekatan menghisap bulir-bulir padi yang
mualai berisi. Jika hal tersebut dibiarkan, padi menjadi gombong atau gabug.
Akibatnya petani menjadi rugi.
Berbagai cara dilakukan petani untuk menghalau serbuan burung emprit
tersebut. diantaranya seperti yang dikatakan oleh Husaini (tanpa tahun) bahwa
para petani membuat weden sawah, memasang berbagai barang bekas terutama
plastik dan kaleng bekas di sawah, mengusir dengan teriakan-teriakan dan
ketapel, hingga memasang jaring diatas tanaman padi agar burung tidak dapat
menjangkaunya.
Hal tersebut nampaknya menjadi masalah bagi petani. Keberadaan orangorang yang memiliki keahlian nyamber memanfaatkan masalah tersebut menjadi
berkah. Bahkan sebagian orang menggantungkan hidupnya dengan nyamber.
Burung emprit ibarat musuh bagi petani. Musuh tersebut tidak cukup jika hanya
diusir. Jadi oleh sebagian penduduk dusun Jungkir melakukan penangkapan besarbesaran dengan menangkap burung tersebut menggunakan jaring. Jadi secara

langsung meringkan beban para petani.
Teknologi

merupakan

hasil

pemikiran

manusia

sebagai

anggota

masyarakat yang dipakai dalam kerangka untuk memahami lingkungan yang
dihadapinya sebagai suatu strategi beradaptasi. Sebagai hasil pemikiran manusia,
teknologi merupakan bagian dari kebudayaan yang dimiliki mereka Mundarjito,
dkk (2009:25). Nyamber tersebut juga merupakan bagian dari kebudayaan.
Penelitian ini akan secara garis besar akan membahas tentang bagaimana

nyamber itu dilakukan. Adapun penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan
adalah penelitian yang dilakukan oleh Noraini dkk yang berjudul “Alat Tangkap
Burung yang Digunakan Penduduk Rawa Kecamatan Danau Panggang Hulu
Sungai Utara” yang diterbitkan dalam Jurnal Manusia dan Lingkungan Vol 20,
No 3 November 2013. Pada penelitian tersebut dipaparkan berbagai macam alat
tangkap burung yang digunakan penduduk Rawa. Penelitian tersebut juga
menjelaskan berbagai burung yang dapat ditangkap dengan alat tangkap yang

3

dipaparkan. Dan penelitian memberikan kesimpulan bahwasemua alat tangkap
yang yang digunakan penduduk rawa tidak ramah lingkungan.
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan peneliti
adalah lebih menjelaskan kepada pekerjaan orang dalah hal ini adalah nyamber
yaitu menangkap burung dengan menggunakan alat tangkap berupa jaring.
Peneliti menjelaskan beberapa hal mulai dari alat-alat yang diperlukan, cara
menangkap burung, kemudian burung tersebut dijual kemana, hasilnya berapa dan
sebagainya. Jadi penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Noraini
dkk.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana cara orang

nyamber mulai dari persiapan, perlengkapan yang diperlukan, jenis-jenisnya
bahkan sampai hasil penjualannya. Penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi petanipetani didaerah lain untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh burung
emprit sebagai hama. Selain itu burung emprit yang dianggap sebagai hama justru
menjadi penghasilan tambahan bagi para petani.
METODE PENELITIAN
Penelitian

ini

menggunakan

metode

deskriptif-analisis.

Penelitian

deskriptif dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena
atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti, Faisal (2007:20). Penelitian ini

mencoba mendeskripsikan hasil dari temuan dilapangan kemudian dianalisis
berdasarkan pada perilaku orang yang nyamber. Analisisnya berupa kualitatif.
Metode pengambilan data adalah observasi dan wawancara langsung
kepada informan yang terkait dengan nyamber. Peneliti melakukan beberapa
wawancara kepada orang-orang yang secara langsung masih nyamber, dan orang
yang disebut juragan karena hasil dari nyamber disetorkan kepada orang tersebut.
Peneliti mendapat kemudahan dikarenakan peneliti adalah penduduk dusun
Jungkir. Jadi peneliti sudah memiliki pengetahuan sebelumnya terkait dengan
nyamber.
Peneliti juga ikut nyamber secara langsung yang kebetulan waktu libur
kuliah dan diwaktu pagi hari. Selain itu peneliti juga melihat secara langsung

4

bagaimana penjualan dari orang nyamber kepada juragan atau pengepul dan juga
melihat bagaimana juragan menjual kepada pengecer.
Data yang diperoleh adalah pertama, tentang asal usul nyamber. Kedua,
tentang perlengkapan nyamber. Ketiga, tentang cara nyamber. Keempat, tentang
harga penjualan hasil nyamber.
Peneliti membatasi penelitian ini hanya membahas tentang nyamber.

Terkait dengan fenomena-fenomena yang muncul ketika penelitian berlangsung
dibutuhkan pembahasan lebih khusus. Misalnya pada pembahasan daerah tujuan
nyamber, dimana informan dalam hal ini Bapak Roekin menjelaskan bahwa
daerah tujuan nyamber bagian Timur meliputi Probolingga, Jember, Banyuwangi
dan sekitarnya. Peneliti hanya membahas rute tujuannya saja, terkait detailnya
kendaraannya apa, darimana, bagaimana mendapat kendaraan kesana, dibutuhkan
pembahsana lebih lanjut lagi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Perkembangan Nyamber
Tidak dapat diketahu dengan pasti kapan penduduk dusun Jungkir
mengenal nyamber. Menurut Bapak Roekin, nyamber sudah ada sejak zaman
nenek moyang dahulu. Sejak kecil beliau mengaku sudah mengenal nyamber,
namun baru setelah menikah beiau diajari nyamber dan ikut nyamber. Keahlian
nyamber diwariskan secara turun temurun dari kakek-kakek terdahulu.
Pada awalnya nyamber merupakan pekerjaan sampingan ketika seorang
petani menunggu musim panen. Namun pada perkembangannya nyamber menjadi
pekerjaan yang hampir semua orang mengikutinya. Selain itu nyamber dulu hanya
dilakukan pada malam hari di perkebunan tebu. Namun beberapa tahun
belakangan nyamber telah berkembang dengan dilakukannya pada siang hari di
sawah. Cak Kus mengaku bahwa dirinyalah yang mempelopori adanya nyamber

siang. Dirinya mengaku tahu nyamber siang berkat diajari temennya dari
Surabaya.
Khusus nyamber siang di sawah ada semacam hubungan saling
menguntungkan antara petani dan penyamber. Dimana petani merasa sawahnya
bisa terhindar dari hama burung emprit, merasa diringankan bebannya dalam

5

megusir

hama

burung,

sementara

penyamber

mendapatkan


hasil

dari

tangkapannya dengan mudah.
Pada awal kemunculannya, nyamber dilakukan hanya disekitar kecamatan
Kesamben, seperti Mojokerto, Jombang, Lamongan. Tapi kalau sekarang sampai
ke Probolingga, Jember, Banyuwangi itu kalau arah ke timur, bahkan ada yang
sampai Bali. Kalau arah ke Barat ya sampai Pati, Jepara, Semarang, Solo, Jogja.
Kalau ke selatan sampai Blitar, Kediri, Malang, Tulungagung. Hal tersebut tidak
terlepas dari kemudahan mencari transportasi dalam hal ini adalah truk yang
menyediakan tumpangan untuk ke daerah-daerah yang akan dituju.
Perlengkapan Nyamber
Perlengkapan nyamber tidak banyak berubah. Secara umum perlengkapan
nyamber terdiri dari jaring ukuran mata ikannya 1 inch, watangan (tiang terbuat
dari pipa besi jika untuk nyamber malam, karena panjangnya sampai 10 meter.
Pipa tersebut disambung-sambung tiap 2 meter), kantong (terbuat dari kain yang
dilubangi dan dikasih tali), kurungan (ukuran 1m x 60 cm x 60 cm), peluit, tali
tampar (panjang 400 meter). Hanya saja terdapat perbedaan dalam hal
perlengkapan antara nyamber malam dengan nyamber siang. Perbedaan tersebut

dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 1. Perbedaan Nyamber Malam Dengan Nyamber Siang
Nyamber Malam
Model jaring hanya dibentangkan Model
membujur (lihat gambar 1)

Nyamber Siang
jaring
dapat
bervariasi

(Membujur dan membentuk L (Lihat

Gambar 2))
Watangan (Tiang Penyangga Jaring) Watangan dapat menggunakan bambu,
terbuat

dari

pipa

besi,

panjang panjang maksimal 3 meter

mencapai 10 m (disambung-sambung
ukuran 2 m)
Dibutuhkan

tali

menggiring burung

tampar

untuk Tidak deperlukan tali tampar untuk
menggirng

burung

(dilakukan

menggunakan kebyok)
Dilakukan di tengah perkebunan tebu
Dilakukan di persawahan
Lebar jaring lebih panjang kurang Lebar jaring lebih pendek antara 1,5

6

lebih 7-10 meter
Membutuhkan lampu senter kepala

meter sampai 2,5 meter
Tidak membutuhkan lampu senter
kepala

100 – 150 m

V V V V V V V V VV V V V V
jaring

30 m

Tempat menarik
tali tampar

KEBUN TEBU

VVVVVVVVVVVVV

Tali tampar untuk
menggiring burung

Gambar 1. Ilustrasi model nyamber malam dengan jaring membujur (sumber:
buatan sendiri hasil observasi dan wawancara)

V V V V V V V V VV V V V V
30 m
jaring

SAWAH

V

VVVVVVVVVVVV

jaring
50 m

Gambar 2. Ilustrasi model nyamber malam dengan jaring model L (sumber:
buatan sendiri hasil observasi dan wawancara)

Cara Nyamber
1. Nyamber Malam

7

Nyamber

malam dilakukan di perkebunan tebu. Langkah pertama

diawalai dengan survei tempat lokasi yang akan digunakan untuk nyamber. Survei
tempat dilakukan dipagi hari dan sore hari. Survei pagi dilakukan anatar jam
05.00 samapai jam 08.00. Sementara survei di sore hari dilakukan antara jam
15.00 sampai 17.00. Survei tempat dilakukan untuk mengetahui tempat yang
digunakan burung tidur pada malam sebelumnya. Survei dilakukan dibeberapa
tempat untuk dijadikam sebagai plan B ketika ternyata di tempat A burung tidak
kembali ketika disurvei pada sore hari.
Setelah dipastikan suatu perkebunan tebu tertentu adalah tempat tidurnya
burung, maka langkah selanjutnya adalah mulai memasang jaring. Jaring mulai
dipasang kira-kira pulu 19.00. jaring dipasang membentang satu arah seperti net
pada olahraga bola voly (lihat Gambar 3).
30 m
Jaring

7,5 m

=

= =

=

=

=

=

=

= =

=

=

=

=

Watangan
/ tiang
pipa
Tali tampar

10 m
2m

0,5 m

Gambar 3. jaring tampak dari depan ukuran 30 m x 10 7,5 m (Sumber: buatan
sendiri hasil observasi)

Batas
permukaan
tanah

8

jaring

7,5 m

0,5 m

Jaring dibuat melengkung kebawah
dengan tujuan ketika burung menabrak
jaring, burung akan terjatuh dan
terperangkap dlam jaring

10 m
2m

Batas
permukaan
tanah

0,5 m

Gambar 4. jaring pada nyamber malam tampak dari samping (Sumber: buatan
sendiri hasil observasi)
Jadi jaring diatur seperti gambar 4 diatas. Jaring diberi kelebihan untuk
kebawah dengan tujuan ketika burung menabrak jaring, burung akan terjatuh dan
masuk pada jaring bawah.
Setelah

jaring

terpasang,

kemudian

langkah

selanjutnya

adalah

melinkarkan tali tampar ke kebun tebu (lihat gambar 1). Setelah semua terpasang,
kemudian tali tampar mulai ditarik untuk menggiring burung ke arah jaring. Tali
tampar ditari pelan-pelan dan kecepatan tetap. Setelah tali tampar mendekati
jaring (kira-kira 5-10 meter) maka tarikan dipercepat dan dihentakkan.
Secara serempak burung akan terbang dan menabrak jaring. Setelah itu
burung yang terperangkap didalam jaring segera diambil dan dimasukkan kantong
yang dilingkarkan dalam kepala. Setelah kantong penuh segera dipindahkan
kedalam kurungan. Nyamber dilakukan dalam semalam dapat diulang-ulang
sampai kurang lebih lima kali sampai kira-kira menjelang subuh. Dalam semalam
jika burung memang banyak dapat ditangkap kurang lebih antara 3000 sampai
5000 ekor.

2. Nyamber Siang

9

Nyamber Siang tidak memerlukan persiapan sedetail nyamber malam.
Survei dilakukkan sehari sebelum nyamber dilakukan. Nyamber dilakukan mulai
pagi hari. Setelah subuh sudah dipersiapkan perlengkapannya dan jaring mulai
dibentangkan. Burung paling banyak keluar diwaktu pagi hari antara jam 05.30
sampai 08.00.
Jaring dibentangkan seperti nyamber malam. Untuk lebih efektif
menggunakan model L (lihat gambar 2.). jaring yang tidak sebesar ukuran pada
jaring nyamber malam membuat persiapan lebih cepat dilakukan (lihat gambar 5
dan gambar 6). Setelah jaring sudah terpasang nyamber bisa dimulai.
30m
Jaring

1,75
m

=

= = =

=

=

=

=

= = =

=

=

=

Watangan
/ tiang
pipa
Tali tampar

2,5 m
0,5 m

Batas
permukaan
tanah

25 cm
m

Gambar 5. jaring tampak dari depan ukuran 30 m x 2,5 m (Sumber: buatan
sendiri hasil observasi)

jaring

1,5 m

25 cm
2,5 m
0,5 m

25 cm

Jaring dibuat melengkung kebawah
dengan tujuan ketika burung menabrak
jsring, burung akan terjatuh dan
terperangkap dlam jaring
Batas
permukaan
tanah

10

Gambar 6 jaring pada nyamber siang tampak dari samping (Sumber: buatan
sendiri hasil observasi)
Nyamber dimulaui dengan menarik brung ke dalam sawah dengan cara
meniupkan peluit khusus burung yang memiliki suara yang mirip dengan burung
emprit. Burung akan terpikat dengan suara tersebut. dengan mengendap-endap
dan memakai kebyok, penyamber menggiring burung mendekati jaring. Bururng
akan terbang merendah menjauhi penyamber dan mendekati jaring. Setelah
burung berjarak kira-kira 5 meter dari jaring, baru dikagetkan dengan teriakan.
Secara spontan burung kaget dan terbangnya akan menabrak jaring. Agar burung
tidak terbang jauh-jauh peluit senantiasa dibunyikan agar burnung turun lagi.
Kemudian burung yang sudah terkena jaring segera diambil dan di masukkan
kedalam kantong. Kemudian dipindahkan kedalam kurungan. setelah itu nyamber
diulangi lagi.
Nyamber siang dapat dilakukan mulai pagi sampai jam 10 siang kedudian
istirahat sampai jam 15.00 dilanjutkan lagi sampai jam 17.00. dalam sehari jika
burung banyak dapat diperoleh sekitar 2000 sampai 3000 ekor burnung emprit.
Harga Burung
Harga burung berubah sesuai dengan keberadaan burung tersebut di
tempat juragan(pengepul). Jika di tempat juragan burung masih banyak maka
harganya murah, begitu pula sebaliknya. Harga burung dari penyamber ke juragan

11

berkisar antara 250-500. Sebelum burung diberikan ke juragan terjadi tawar
menawar terlebih dahulu. Rata-rat harga yang disepakati antara 250-300.
Burung dari juragan dijual ke berbagai orang. Ada yang langsung diambil
oleh pengecer, ada pula yang disetorkan lagi ke Surabaya atau Jakarta. Harganya
berfariasi. Jika ke pengecer harga burung 400-500. Jika dikirim ke Surabaya 500750. Jika dikirim ke Jakarta harganya 750-1000 per ekor.
Jika harga dari penyamber tidak sesuai dengan harga yang diitawarkan
oleh juragan, terkadang oleh penyamber dijual eceran sendiri. Untuk menari mina
pembeli, para pengecer memberikan warna pada burung sebelum dijual. Burung
diwarnai dengan pewarna tekstil. Harga yang dijual ke pembeli dalah muali 1500
sampai 2000 per ekor.
Penyamber mengaku jika burung yang didapatkan tidak lebih dari 3000,
maka dia akan rugi. Harga harus tetap stabil antara 250 sampai 300. Untuk satu
kali nyamber keluar daerah dibutuhkan modal sekitar 150.000 per orang. Satu
kelompok 3 orang. Perjalanan pulang pergi membutuhkan biaya sekitar 50.000
per orang. Uang untuk makan 50.000 untuk tiga hari. Dan untuk memberi makan
kepada burung minimal 100.000.
SIMPULAN
nyamber dan njaring merupakan du istilah berbeda yang oleh masyarakat
dusun Jungkir desa Watu Dakon Kecamata Kesamben kabupaten Jombang artinya
disamakan. Antara teknologi dan mata pencaharian dijadikan satu istilah yang
sama. Nyamber merupakan penangkapan burung emprit dengan menggunakan
jaring. Seiring perkembangnya nyamber dibagi menjadi nyamber malam dan
nyamber bengi. Perlengkapan yang digunakan berbeda, caranya berbeda dan
tempat nyambernya juga berbeda
.

DAFTAR RUJUKAN

12

Faisal, Sanapiah. 2007. Format-format Peelitian Sosial. Jakarta : RajaGrafindo
Persada.
Husaini. Tanpa Tahun. Kisah Permusuhan Petani dengan Burung. (Online)
Emprit (1). http://www.sheepindonesia.org/id/?page=news&viewid=46,
diakses 30 November 2014
Laporan Hasil Survei (LHS) (Online) lhsdesablimbing.worpress.com diakses 30
November 2014
Mundarjito, dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia, Sitem Teknologi. Paeni
Mukhlis (Ed) Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Noraini, dkk. 2013. Alat Tangkap Burung yang Digunakan Penduduk Rawa
Kecamatan Danau Panggang Hulu Sungai Utara dalam Jurnal Manusia
dan Lingkungan Vol 20, No 3, November 2013. Banjarmasin: Universitas
Lambung Mangkurat

13

LAMPIRAN 1
Daftar Narasumber
No
1.

Nama
Roekin (60)

2.

Cak Kus (38)

3.

Cak Khoiri (35)

Data yang dicari
-asal-usul nyamber
-tempat nyamber
-perlengkapan
nyamber
-cara nyamber
-cara menjual
burung hasil
tangkapan
-penjualan burung
-distribusi burung
nyamber
-cara nyamber di
siang hari

Keterangan
-orang paling tua di
dusun Jungkir yang
masih nyamber
-Masih saudara jauh
dengan peneliti
(Paman, paklik -Jawa)
-juragan burung
-pelopor nyamber di
siang hari
-pelaku nyamber,
pengecer

14

TRANSKRIP WAWANCARA
Data Informan
Nama
: Roekin
Usia
: 60 tahun
Pekerjaan
: Petani dan nyamber
Alamat
: Dsn Jungkir 05/03 Ds Watudakon Kec. Kesamben-Jombang
Waktu wawancara
: 22 November 2014, pukul 12.30 WIB
Tempat wawancara : di rumah Bapak Roekin
Sebelumnya sudah janji untuk mewawancarai bebeapa hal tentang nyamber.
Kebetulan narasumber sedang istirahat setelah pulang dari sawah
Habib
Pak Roekin
Habib
Pak Roekin
Habib
Pak Roekin

Habib
Pak Rokein

Habib
Pak Rokein

: Assalamu’alaikum
: Wa’alaikumsalam
: pripun lik kabare? (bagaimana pak kabarnya?)
: Alhamdulillah sehat
: pripun lik, tasih nyamber? (bagaimana pak, masih nyamber?)
: saiki yo prei, isih ngurus sawah, paling minggu ngarep budhal,
terakhir wes telung minggu gak budhal (Sekarang ya libur, masih
mengurus sawah, mungkin minggu depan berangkat (nyamber),
terakhir sudah tiga minggu tidak pergi (nyamber))
: nyamber menika nopo lik? (nyamber itu apa pak?)
: dadi ngene yo, nyamber iu ya nangkap manuk nganggo jaring,
umume manuk sing dijaring manuk emprit. Nyamber utowo njaring
iku sebenere yo podo ae. Nek menurutku yo nyamber iku nyambut
gawene, njaring iku carane. Tapi uwong-uwong ngarani istilah iku
wes salah kaprah, uwong muni nyamber yo mesthi njaring, muni
njaring yo mesthi nyamber. Tapi iku yo wes kaet zamane mbahmbah biyen. Kaet aku isih joko sampek tuek istilah loro iku y wes
podo ae. Seng penting lak nyambut gawe, nek istilah yo gak usah
dipikir. (jadi begini ya, nyamber itu ya menangkap burung
menggunakan jaring, umumnya yang dijaring adalah burung
emprit. Nyamber atau njaring itu sebenarnya ya sama saja. Kalau
menurut saya, nyamber itu adalah pekerjaannya, njaring itu cara
bekerjanya. Tapi, orang-orang menyebut istilah tersebut sudah
salah, orang mengatakan nyamber ya pasti njaring, mengatakan
njaring ya pasti nyamber. Tapi itu juga sudah sejak zamannya
kakek-kakek dulu. Sejak saya masih muda sampai tua dua istilah
tersebut ya sudah sama saja. Yang penting kan kerjanya, istilah ya
nggak usah dipikir lah.
: sampean nyamber diajari sinten lik? Kaet kapan niku? (Bapak
nyamber diajari siapa? Itu, Sejak kapan?
: nek nyamber kaet kapan aku yo gax eroh, cuma’ nyamber iku wes
dadi nyambut gawene wong Jungkir kene kaet zamane mbah-mbah
biyen. Cilikanku yo wes onok nyamber, tapi bapakku biyen gak
nyamber yo mek tani thok. Aku isok nyamber yo kaet diwuruk’i
mbahmu Pi’I iku. Ket aku mari rabi lik mu Kah, nyambut gawene

15

Habib
Pak Roekin

Habib
Pak Roekin

yo melok morotua nyamber. Dadi jaman iku meh roto uwonguwong nek gax nduwe sawah, nyambut gawene yo nyamber. Seng
nduwe sawah kadang yo melok nyamber, iku dilakoni nek sawah
mari tandur utowo wektu pari umur sak wulan sampek sak durunge
panen (kalau nyamber sejak kapan saya tidak tau, tapi nyamber
itu sudah menjadi pekerjaan orang Dusun Jungkir sini sejak
zamannya kakek-kakek dulu. Waktu aku kecil sudah ada nyamber,
tapi bapak saya dulu tidak nyamber, cuma petani saja. Saya bisa
nyamber ya sejak diajari kakekmu Pi’I (Mbah Syafi’I, adik
bapaknya Pewawancara). Sejak saya nikah dengan Bulikmu Kah
(Rukah), pekerjaan saya ya ikut mertua nyamber. Jadi zaman dulu,
hampir rata-rata pekerjaan orang-orang (di Dusun Jungkir) kalau
tidak punya sawah ya ikut nyamber. Yang punya sawah terkadang
ya ikut nyamber. Itu dilakukan ketika sawah habis ditanami padi
atau padi berumur satu bulan sampai sebelum panen.)
: teng pundi ae Lik nek nyamber? (Dimana saja pak, kalau
nyamber?)
: dadi nyamber nek biyen iku yo nang tebu-tebu idek-idek kene ae,
Jombang, Mojokerto, Lamongan. Tapi nek sak iki yo sampek tekan
Probolinggo, Jember, Banyuwangi iku nek ngetan, tapi nek arekarek enom saiki yo sampek tekan Bali barang. Tapi nek aku mentok
paling tekan Banyuwangi. Nek arah ngulon yo sampek tekan Pati,
Jepara, Semarang, Solo, Jogja. Nek ngidul paling tekan Blitar,
Kediri, Malang, Tulungagung, Trenggalek, akeh lah. Jawa Timur
rumongso wes tak parani kabeh. (Jadi nyamber kalau dulu ya di
perkebunan dekat-dekat sini saja, Jombang, Mojokerto, Lamongan.
Tapi kalau sekarang ya sampai ke Probolingga, Jember,
Banyuwangi itu kalau arah ke timur, tapi kalau anak-anak muda
sekarang sampai Bali juga. Tapi kalau saya ya hanya sampai
Banyuwangi saja. Kalau arah ke Barat ya sampai Pati, Jepara,
Semarang, Solo, Jogja. Kalau ke selatan paling sampai Blitar,
Kediri, Malang, Tulungagung, banyak lah. Jawa Timur perasaan
sudah saya jelajahi semua.
: numpak nopo lik? (naik apa pak?)
: nek aku kaet joko sampek saiki yo nggawe sepeda pancal. Dadi
ket omah sampek mojokerto mancal, tekan Mojokerto sepedae
ditumpakno trek sampek Gempol, tekan Gempol numpak trek
maneh sampek Probolingo, Jember opo Banyuwangi karek tujuane.
Iku nek arah ngetan. Tapi nek arah ngulon, biasae numpak trek
mari amot pati nang Mbito teko Pati. Wes akeh lah kendaraane.
Tapi nek arek-arek saiki nggawe sepeda motor. Tapi nek budhal
bengi yo ditumpakno trek. (kalaui saya sejak muda sampai sekarang
nak sepeda. Jadi dari rumah sampai Mojokerto naik sepeda,
kemudian sepedanya dinaikkan truk sampai Gempol (Pasuruan),
sampai Gempol naik truk lagi sampai Probolinggom Jember atau
Banyuwangi tinggal tujuannya kemana. Itu kalau arah ke Timur.
Kalau arah ke barat biasanya naik truk habis membawa tepung ke
Sumobito dari Pati (Jateng). Sudah banyak lah kendaraannya. Tapi

16

Habib
Pak Roekin

Habib
Pak Roekin

Habib
Pak Roekin

kalau anak-anak sekarang naik sepeda motor. Tapi kalau berangkat
malam ya dinakkan truk.
: o…dadi mboten ndamel sepeda pancal terus nggeh. Lha
kendharaane bayare pinten lek? (o…jadi tidak naik sepeda terus
ya. Lha kendaraannya itu bayarnya berapa pak?)
: biasane yo wong siji iso 15.000 sampek 50.000, karek jarak,e.
tapi kan sing tak tumpak,i iku trek mari momot barang, mbuh
pupuk, ampas tebu, pati akeh lah. Dadi duwite iku yo ceperane
supir ae, timbaang mulih mek tompo bayaran thok kan? (biasanya
ya satu orang 15.000 sampai 50.000 tergantung jaraknya. Tapi kan
yang saya tumpangi itu truk habis kirim barang, entah itu pupuk,
ampas tebu, tepung banyak lah. Jadi uangnya itu ya ceperannya
sopir saja, daripada pulang cuma terima bayaran saja kan?)
: oo,,,nek alate nyamber niku nopo ae lek? (oo,,,Kalau
perlengkapan nyamber itu apa saja Pak?)
: nek alat-alate yo jaring, watangan gawe cagak’ jaring, tampar,
kantong, kurungan, batre senter nang ndas, sempritan khusus
manuk. Wes iku thok. (kalau alat-alatnya ya jaring, watang (tongkat
dari pipa besi) buat tiang jaring, tali tampar, kantong, kurungan,
senter kepala, peluit burung. Ya itu saja.)
: nah nek carane nyamber niku pripun lek? (nah, kalau caranya
nyamber itu bagaimana pak?)
: dadi nyamber iku minimal sak klompok wong telu lah, wong loro
kenek tapi yo kewalahen. Dadi mulai isuk kiro-kiro mari subuh
utowo sakdurunge jam nem lah, iku golek nggon nang tebu-tebu
sing kiro-kiro akeh manuk’e biasane idhek karo sawah-sawah.
istilahe saiki survei lah, nah ngko sore didelok maneh, kiro-kiro
manuk iku nek turu mbalik nang tebu maeng gak? Nek mbalik ya
nggone berarti tepak, nek gak mablik yo golek nang liyane, dadi
survei isuk mau gak mek sak nggon thok. Nah kiro-kiro mari isya’
jam pitunan lah, jaring mulai dipasang.paling sak jam masang
jaring. Mari ngunu mulai nyamber. Modelle jaring iku dipasang
koyok net voly, dowonne 30 meter, dukure watange 10 meter.
Watange teko pipo wesi. Watange iku digawe cagak telu. 10 meter
iku yo dibagi, setengah meter di ncepno nang lemah, jaring
dipasang 2 meter teko lemah utowo pas sak ndukure tebu. Kiro kiro
ombone jaring yo 7 meteran lah. Nah mari jaring wes ngadek,
ganti tampare diumetno nang tebu. Tampar iku gawe ngoyak utowo
nggiring manuk nang tebu. Tampare kiri-kiro 400 meteran. Nah
tampare nek mari diumetno baru nyamber dimulai. Dadi awale
tampar mulai ditarik genah-genah sek. Nek kiro-kiro tampar
jarak’e 10 meter teko jaring baru ditarek sak bantere. Manuk nek
nambrak jaring wes gak iso ucul, manuk langsung mlorot dewe
nang nisor. Maringunu yo karek njupuk’i dilebokno kantong. Nek
kantonnge wes bhek, dipindah nang kurungan. Nah iku sak wengi
iso sampek limo tarikkan, pkoke nang njero tebu kaet mari isya
sampek kate subuh. Hasile minimal nek manuk gampang yo isok
3000 sampek 5000an. Tapi nek angel yo oleh 3000 iku wes apik.

17

Habib
Pak Roekin

Habib
Pak Roekin

(jadi nyamber itu dilakukan minimal satu kelompok tiga orang, dua
orang bisa, tapi ya kerepotan. Jadi mulai pagi kira-kira habis subuh,
atau sebelum jam enam lah, kita harus cari tempat di perkebunan
tebu yang kira-kira banyak burungnya (Burung Emprit) biasanya
dekat dengan persawahan. Istilahnya Survei lah. Nah nanti sore
hari dilihat lagi, kira-kira burung tersebut kembali ke kebun tebu
tersebut apa tidak? Kalau kembali berarti tepat, kalau tidak kembali
ya cari yang lain, jadi survei pagi tadi tidak disatu tempat saja. Nah
kira-kira setelah waktu isya’ atau jam tujuh malam lah, jaring mulai
di pasang, mungkin sekitar satu jam untuk memasang jaring. Model
jarinya dipasang seperti net voly, panjangnya (Jaring) 30 meter,
tinggi tiangnya 10 meter. Tiangnya dari pipa besi. Tiangnya dibuat
tiga tiang. 10 meter tersebut dibagi lagi, setengah meter untuk
ditanam didalam tanah, jaring dipasang 2 meter diatas tanah atau
diatas tebu. Kira-kira lebar jaring 7 meteran lah. Nah setelah jaring
sudah berdiri, selanjutnya tali tampar di ulurkan melingkar kebun
tebu. Tali tampar tersebut digunakan untuk menggoyak atau
menggiring burung di tebu. Tali tampar tersebut panjangnya kirakira 400 meter. Nah stelah itu baru nyamber dimulai. Jadi awalnya
tali tampar mulai ditarik pelan-pelan dulu. Setelah kira-kira tali
tampar jaraknya 10 meter dari jaring, baru ditarik dengan cepatcepat. Burung kalau sudah menabrak jaring sudah tidak bisa lepas,
burung langsung turun kebawah. Setelah itu tinggal mengambil
burung dari jaring dimasukkan kantong. Setelah itu dipindah ke
kurungan burung. Nah itu dilakukan semalam bisa sampai lima
tarikan, pokoknya di dalam kebun tebu dari setelah isya’ sampai
sebelum subuh. Hasilnya minimal kalau burung mudah ya bisa
3000 sampai 5000 an ekor. Tapi kalau sulit ya dapat 3000 ekor itu
sudah bagus.)
: sak wise niku langsung balik Lik? (setelah itu langsung pulang
pak?)
: yo nek wes oleh manuk minimal sak jalan 3000 sampek 4000 yo
mulih, nek dorong yo menene dibaleni meneh. (ya kalau sudah
dapat burung satu kali nyamber 3000 sampai 4000 ekor ya pulang,
tapi kalau belum ya besoknya diulangi lagi)
: lha niku ngedole teng pundi lik? (lha, itu jualnya dimana pak?)
: dadi ngedole iku bedo-bedho yo, onok sing disetor nang juragan
ono seng langsung diecerno. Nek aku yo tak setorno nang juragan.
Nek di dol nang juragan sijine kadang 250, 300 paling larang 500
tergantung manuk, nek gampang yo regone murah nek manuk
angel regone yo larang. Nah mari ngunu juragan didol meneh
nang wong ngecer njupuk bathi 100 sampek 200 karek umure
manuk, nek manuk wes suwe nang juragan untunge yo akeh, nek
manuk sek nyar yo paling 100. Nah nek gak didol nang wong
ngecer disetorno nang Suroboyo, nang pasar manuk. Iku regone yo
tambah larang. Lha nek kecekel wong ngecer di sumbo trus didol
1000 sampek 2000. (jadi ngedole itu beda-beda ya, ada yang
disetorkan ke juragan, ada yang langsung dijual eceran. Kalau saya

18

Habib
Pak Roekin

Habib

Pak Roekin
Habib
Pak Roekin

ya tak setorkan ke juragan. Kalau dijual kejuragan satu ekornya
250, 300 paling mahal 500 tergantung burung, kalau burung
carinya mudah ya harganya murah, kalau burung carinya sulit
harganya juga mahal. Nah setelah itu, oleh juragan dijual kembali
ke pengecer dengan mengambil untung 100 sampai 200 tergantung
umurnya burung, kalau burung sudah lama di juragan untungnya ya
banyak, kalau burung masih baru paling untungnya seratus. Nah
kalau tidak dijual ke pengecer, burung distorkan ke Surabaya
dipasar burung. Itu harganya juga tambah mahal. Lha kalau dari
pengecer sebelum dijual lagi burung dikasih warna baru dijual
dengan harga 1000 sampai 2000 per ekor.)
: nah biasane sampean nek setor teng juragan niku teng sinten?
(nah, biasanya bapak kalau menyetorkan ke juragan ke siapa?)
: nek juragan kene yo Paidi, Kus, Pak Tik. Nek pengen ngerti yo
nangngo cak Kus iku lho (sambil menunujkkan rumahnya) (kalau
juragan disini ya Paidi, Kus, Pak Tik. Kalau ingin tahu ya datango
ke Cak Kus itu lho)
: Oh nggeh sampun lik suwun, kulo mangke tak teng Cak Kus,
mengke nek wonten pertanyaan maleh tak mriki maleh. (oh iya pak,
terima kasih, saya nanti tak ke rumahnya Cak Kus, nanti kalau ada
pertanyaan lagi saya tak kesini lagi).
: o iyo le ( oh iya nak)
: wassalammu’alaikum
: Wa’alaikum salam

19

TRANSKRIP WAWANCARA
Data Informan
Nama
: Cak Kus
Usia
: 38 tahun
Pekerjaan
: juragan burung, nyamber
Alamat
: Dsn Jungkir 06/03 Ds Watudakon Kec. Kesamben-Jombang
Waktu wawancara
: 22 November 2014, pukul 16.00 WIB
Tempat wawancara : di rumah Cak Kus
Ketika wawancara, narasumber sedang memberi makan burung yang baru
disetorkan oleh penyamber. Narasumber dan wawancara sudah kenal sebelumnya,
jadi wawancaranya mengalir saja.
Habib
Cak Kus
Habib
Cak Kus
Habib
Cak Kus

Habib
Cak Kus

Habib
Cak Kus
Habib
Cak Kus

: piye cak, lancar usahane? (bagaimana Cak, lancar usahane?)
: Alhamdulillah lancar, awakmu sih nang Malang yo? (kamu masih
di Malang ya?)
: Iyo cak, sampean iki juragan wes gak nyamber maneh? (iya cak,
Anda sekarang jadi juragan sudah tidak nyamber lagi?
: Yo saiki jek nyamber. Tapi yo nyamber awan idhek-idhek kene. (ya
sekarang masih nyamber. Tapi ya nyamber siang dekat-dekat sini)
: lho nyamber saiki yo awan barang cak? Gak bengi thok yo? (lho
nyamber sekarang siang juga ya cak? Tidak malam saja ya?)
: iyo nyamber saiki yo awan barang, tapi nek awan iku nang
sawah, nek bengi lak nang tebu kan? Nyamber awan yo cakut aku
sing ngawali. Aku eroh yo diwuruk’i koncoku uwong Suroboyo.
Uwong-uwong saiki yo sek akeh sing nyamber bengi. Tapi yo mulai
ngaleh melok nyamber awan. (iya nyamber sekarang ya ada di
siang juga, tapi kalau siang itu di sawah, kalau malam kan di kebun
tebu kan? Nyamber siang ya baru saya yang mengawali. Saya tahu
ya diajari temanku orang Surabaya. Orang-orang sekarang masih
banyak yang nyamber malam. Tapi juga mulai beralih ikut
nyamber siang.
: bedone berarti mek nggone mbek waktu nyamber ta? (bedanya
berarti cuma tempat sama waktu nyambernya saja ya?
: yo gak, alat-alate karo carane yo bedo, wes mene esok ae
awakmu rene melok aku nyamber nang Gedeg (nama desa di
Mojokerto) kiro-kiro mari subuh reneo. (ya tidak, alat-alatnya sama
caranya juga beda, sudah besok pagi saja kamu kesini ikut saya
nyamber di Gedeg. Kira-kira setelah subuh kesini.)
: oke wes. Sampean kaet kapan dadi juragan. (Anda sejak kapan
jadi juragan)
: wes onok kiro-kiro rong tahunan. (sudah ada kira-kira dua
tahunnan)
: piye cak regone manuk? (bagaimana cak harganya burung?)
: yo aku njupuk teko wong nyamber nek manuk nang kene akeh yo
tak regani 250, tapi nek manuk sepi yo kadang isok 500 barang,
tapi jarang. Paling sering 300an. Trus nek tak dol nang wong

20

Habib
Cak Kus

Habib
Cak Kus
Habib

ngecer paling jupuk bathi 100 opo 200 karek suwene manuk
nangkene. Soale kan nek nang kene yo ngingoni, mangane beras
sedino 5000 manuk isok sampek 10 Kg. makani peng papat, mulai
esok, jam sepuluhan, mari bedhuk, trus mari ashar. Trus nek tak
kirim nang Suroboyo isok sampek 500 sampek 750, nek nang
Jakarta iso 750 sampek 1000. (ya saya ambil dari orang nyamber
kalau burung disini banyak ya tak hargai 250, tapi kalau burung
disini sepi ya terkadang bisa sampai 500, tapi itu jarang. Paling
sering 300an per ekor. Trus kalau saya jual ke pengecer paling
ambil untung 100 atau 200 tergantung lamanya burung disini.
Soalnya kalau disini ya memelihara, makannya beras sehari untuk
5000 ekor burung bisa sampai 10 Kg. makannya sehari empat kali,
mulai pagi, jam sepuluh, setelah dhuhur dan setelah ashar. Trus
kalau saya kirim ke Surabaya harganya bisa 500 sampai 750 per
ekor. Kalau saya kirim ke Jakarta harganya 750 sampai 1000.
: nek di gowo wong ngecer didol nang ndi cak? (kalau di bawa
pengecer dijual kemana cak?)
: dadi mari teko kene yo, manuk langsung disumbo abang ijo mbek
wong ngecer. Mari ngunu yo di dol nang pasar-pasar manuk, nang
keramaian, nang sekolah-sekolah, arek-arek cilik seneng ngunuiku.
Nek regone biasae didol 2000, kenek dinyang dadi 1500. Tapi nek
didol nang Suroboyo jarene dituku wong-wong digawe pakane
burung hantu, elang. Iku biasane dipesen kumunitas ngunuiku.
(jadi setelah dari sini, burung langsung diberi pewarna merah hijau
oleh pengecer. Setelah itu dijual di pasar-pasar burung, di pusat
keramaian, di sekolah-sekolah, anak-anak kecil senang dengan itu.
Kalau harga biasanya dijual 2000, bisa ditawar jadi 1500. Tapi
kalau dijual Surabaya katanya dibeli orang-orang untuk dijadikan
makan burung hantu dan elang. Itu biasanya dipesan oleh
komunitas gitu.)
: o..ya wes cak, mene esuk aku tak rene melok nyamber yo (O, ta
sudah dulu cak, besok pagi saya kesini untuk ikut nyamber ya)
: iyo, mene tak enteni, mari subuh yo. (Iya, besok tak tunggu,
setelah subuh ya)
: oke wes

21

TRANSKRIP WAWANCARA
Data Informan
Nama
: Cak Khoiri
Usia
: 35 tahun
Pekerjaan
: nyamber, Pengecer
Alamat
: Dsn Jungkir 06/03 Ds Watudakon Kec. Kesamben-Jombang
Waktu wawancara
: 23 November 2014, pukul 05.00 WIB
Tempat wawancara : di Sawah desa Gedeg
Ketika wawancara, narasumber sedang memasang jaring. Narasumber dan
wawancara sudah kenal sebelumnya, jadi wawancaranya mengalir saja sambil
membantu persiapan nyamber.
Habib
Cak Khoiri
Habib
Cak Khoiri

Habib
Cak Khoiri

Habib
Cak Khoiri

: yok opo cak persiapane nyamber? (gimana cak periapannya
nyamber?)
: iki wes siap, karek masang ae (ini sudah siap, tinggal memasang
saja)
: sampean nyamber kaet kapan? (Anda nyamber sejak kapan?)
: aku nyamber yo wes kaet joko, cuma gx nyamber terus, kadang yo
ngecer barang, cakut iki ae melok Kus nyamber awan kok
sawangane enak. (saya nyamber ya sejak muda, cuma tidak
nyamber terus. Kadang juga ngecer juga. Baru akhir-akhir ini saja
ikut Kus (Cak Kus) nyamber siang kok kelihatannya enak).
: opo bedane karo nyamber bengi cak? (apa bedanya dengan
nyamber malam cak?)
: gak akeh sih, cumak nek nyamber bengi watange kan dowone
sampek 10 meter, nek iki (sambil memegang watang yang terbuat
dari bambu) paling mek rong meter setengah. Nek nyamber bengi
seng digawe ngoyak manuk lak tampar a? nek saiki yo langsung ae
dioyak mbek kebyok mbek sempritan, sak wise jarak limang meter
langsung digethak ambek cangkem ae, manuk miber wes kenek
jaring. Nah sempritan iku fungsine gawe narik manuk supoyo
mudun nang sawah maneh. (Tidak banyak sih, cuma kalau
nyamber malam tiangnya panjangnya sampai 10 meter, kalau ini
hanya dua setengah meter. Kalau nyamber malam yang digunakan
untuk mengoyak burung kan tali tampar? Kalau sekarang (nyamber
Siang) langsung saja dikoyak dengan kebyok dan peluit. Setelah
jarak lima meter langsung disentak dengan mulut saja, burung
terbang langsung kena jaring. Nah peluit berfungsi untuk menari
burung supaya turun lagi ke sawah lagi).
: o, jaringe ukurane piro cak? (O, jaringnya ukurannya berapa
cak?)
: nek dhowone 30 meter kenek, karek dhowone sawah ae. Nek
lebare sak meter setengah ae wes cukup. ombo moto jaringe sak
inch. (kalau panjangnya 30 meter, tergantung panjangnya sawah
saja. Kalau lebarnya satu meter setengah sudah cukup, lebar mata
jaringnya satu Inch.)

22

Habib
Cak Khoiri

Habib

Cak Khoiri

Habib
Cak Khoiri

Habib
Cak Khoiri
Habib
Cak Khori

: olehe masang nggon jaringe piye cak? (caranya memasang
tempat jaringnya gimana cak)
: dadi jaringe dipasang nang watangngane trus dideleh model
mujur koyok nyamber bengi, tapi iso dimodel L. dadi nek mujur
kudu doyak wong loro, nek model L dioyak wong siji ae kenek. (jadi
Jaringnya dipasang di tiangnya, setelah itu ditaruh dengan model
membujur seperti nyamber malam, tapi juga bisa dimodel L (dua
sisi). Jadi kalau cuma membujur satu arah itu yang mengoyak harus
dua orang, tapi kalau model L dikoyak wong siji kenek.)
: iki lak nek manuk wes kejaring trus dijupuki dilebokno kantong
dishek, sak kantonge emot piro cak? (ini kan kalau burung sudah
terjaring setelah itu diambil dimasukkan kantong dulu, satu
kantong muat berapa cak?
: dadi kantong iki gawe dewe yo, kantong iki multifungsi yo,
digawe wadah jaring ambek kantong manuk. Nek isine paling yo
kuat isi 50 sampek 100. (jadi kantong ini buat sendiri, kantong ini
multifungsi, dibuat tempat jaring dan untuk kantong burung. Kalau
isinya mungkin muat 50 sampai 100 ekor.
: oo, ngene iki nyamber sampek jam piro cak? (oo, sepertin ini
nyamber sampai jam berapa cak?
: dadi akeh-akehe manuk yo esok shek peteng sampek jam 10 an
lah, tapi ngko kate sore rame maneh. Dadi nek nyamber yo kaet
esok, awan istirahat, sore jam 3 an lanjut maneh sampek jam 5an.
(jadi banyak-banyaknya burung ya pagi masih gelap sampai jam
10an lah. Tapi nanti menjelang sore ramai lagi. Jadi kalau nyamber
ya dari pagi, siang istirahat, sore jam 3 lanjut lagi sampai jam 5an).
: kadang sedino oleh manuk piro cak? (terkadang satu hari dapat
burung berapa cak?)
: paling akeh 3000, roto-roto 2000 iku wes apik (paling banyak
3000, rata-rata 2000 itu sudah bagus)
: o, yo wes cak, sampean lanjutno, aku tak ndelok-ndelok..hehe (o
ya sudah cak, Anda lanjutkan, saya tak lihat-lihat..hehe)
: sip wes

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN BUDIDAYA "AIR LIUR" SARANG BURUNG WALET ANTARA TEKNIK MODERN DAN TEKNIK KONVENSIONAL (Studi Pada Sarang Burung Burung Walet di Daerah Sidayu Kabupaten Gresik)

6 108 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Dari Penangkapan Ke Budidaya Rumput Laut: Studi Tentang Model Pengembangan Matapencaharian Alternatif Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

2 37 2

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pengembangan Profesi Guru Sains melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013

6 77 175

Contoh Soal UN Matematika SMK kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial dan Administrasi Perkantoran

7 100 11

Pengaruh Teknologi Informasi Dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak (Survei Pada Pemeriksa Pajak di 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktori Jenderal Pajak Jawa Barat I)

2 26 45

Tinjauan Atas Perencanaan Dan Pengendalian Anggaran Kas Pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

6 69 56

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kualitas Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Survey Pada Koperasi di Kota Bandung)

3 19 1

Aplikasi Perwalian Dan Nilai Online Di Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional

2 38 217

Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Mengontrol Managemen Kualitas Menggunakan Cobot 4.1 Pada PT. Nikkatsu Electric Works

4 28 26