Proposal Proyek Korespondensi Bisnis poli

Proposal Proyek Korespondensi Bisnis
Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jatim
Kota Malang

Di Susun Oleh:
ALFIA LUTFI D
SEPTIANA TRI W
ZUNITA CHRISTIAN N

(1432610024)
(1432610067)
(1432610074)

1B-D3 ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN AJARAN 2014-2015
LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan Proposal Proyek Korespondensi Bisnis di Koperasi Agro
Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Kota Malang Jalan Raya Sengkalling no.

293 Dau, Malang
Nama Anggota :
1. Nama Lengkap
NIM
2. Nama Lengkap
NIM
3. Nama Lengkap
NIM

: Alfia Lutfi D
: 1432610024
: Septiana Tri W
: 1432610067
: Zunita Christian N
: 1432610074

Program Studi

: D3 Administrasi Bisnis


Jurusan

: Administrasi Niaga

Telah menyelesaikan tugas Proposal Proyek Korespondensi Bisnis di
Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Kota Malang
Malang, 24 Maret 2015
Dosen Pembina

Drs. Rulirianto, MSI
NIP. 195804121988111001

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dewasa ini sudah banyak koperasi yang berkembang di masyarakat,
dengan semakin menjamurnya koperasi yang ada di masyarakat tentunya akan
terjadi persaingan yang ketat antara satu koperasi dengan koperasi yang lain
hanya untuk merebutkan pelanggan.

Koperasi KANINDO adalah Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah yang
berdomisili di Kabupaten Malang dirintis pendiriannya sejak bulan september
pada tahun 1998 oleh beberapa aktifis gerakan koperasi, LSM dan tokoh
masyarakat yang perduli dengan pemberdayaan ekonomi rakyat. Koperasi
Agro Niaga Indonesia didirikan dalam rangka menggalang kekuatan kolektif.
masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari Petani, peternak, Pedagang,
industri kecil, Pengrajin dan wirausahawan lainnya.
BMT merupakan lembaga ekonomi rakyat kecil yang berupaya
mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam rangka
meningkatkan kegiatan ekonomi pengusaha kecil dengan berdasarkan prinsip
syariah dan prinsip koperasi.
Koperasi KANINDO Syari’ah adalah salah satu lembaga keuangan yang
berdomisili di Malang, maka dari itu lembaga ini menjadi kajian kami untuk
mempelajari dan memahami bagaimana system korespondensi bisnis yang
berada di koperasi tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang pemilihan judul yang telah dikemukakan
di atas, maka kami mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses korespondensi yang ada di Koperasi Agro Niaga
Indonesia kota Malang?

2. Bagaimana praktik perkantoran (Kesekretariatan) dalam Koperasi Agro
Niaga Indonesia kota Malang?
3. Menganalisis perbandingan korespondensi bisnis antara kenyataan yang
ada dengan teori yang berlaku.
1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui korespondensi bisnis yang ada di Koperasi Agro Niaga
Indonesia kota Malang
2. Untuk mengetahui praktik perkantoran yang ada di Koperasi Agro Niaga
Indonesia kota Malang
3. Untuk membandingkan korespondensi bisnis antara kenyataan yang ada
dengan teori yang berlaku.
1.4 Batasan Masalah
Kami menentukan batasan masalah di “Koperasi Agro Niaga Indonesia”
karena lokasi yang berada di wilayah Malang.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Untuk memberikan pengetahuan tentang korespondensi bisnis yang

ada di Koperasi Agro Niaga Indonesia kota Malang.
2. Bagi Politeknik Negeri Malang
Untuk manjalin kerja sama yang baik antara pihak Politeknik Negeri
Malang dengan Koperasi Agro Niaga Indonesia kota Malang dan melatih
mahasiswa untuk mengenal tentang korespondensi bisnis yang ada pada
suatu lembaga.
3. Bagi Koperasi Agro Niaga Indonesia kota Malang
Untuk menjadi bahan evaluasi bagi pihak manajemen Koperasi Agro
Niaga Indonesia dalam penerapan teori korespondensi yang lebih baik.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari kata corporation (bahasa inggris), yang berarti kerja
sama. Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud denga koperasi adalah suatu
perkumpulan yang dibentuk oleh para anggota peserta yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan para anggotanya dengan harga yang relative rendahdan
bertujuan memajukan tingkat idup bersama. Prof. RS.soeriatmaja, dalam
kuliahnya pada Fakultas Ekonomi universitas Indonesia memberikan definisi

koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan
derajat sebagai manusia dengan tidak memandang haluan agama dan politik
secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat
kebendaan atas tanggungan bersama.
Lebih lanjut, dikemukakan bahwa menurut Undang-Undang koperasi
Nomor 12 pada tahun 1967 “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat
yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi
yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdsarkan atas
azas kekeluargaan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
diberikan pengertian sebagai berikut, bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip kopersi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas dasar azas kekeluargaan.
2.2 Jenis dan Bentuk Koperasi
1. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan bagi
anggota dalam rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan
anggota. Koperasi konsumen berperan dalam mempertinggi daya beli
sehingga pendapatan riil anggota meningkat.


2. Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya-anggotanya adalah
para produsen. Anggota koperasi ini adalah pemilik (owner) dan

pengguna pelayanan (user), dimana dalam kedudukannya sebagai
produsen.
3. Koperasi Produksi
Koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan &
penjualan barang-barang baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai
organisasi maupun anggota-anggota koperasi.
4. Koperasi Primer & Sekunder
Tentang Koperasi Primer dan Sekunder perbedaannya adalah terletak
pada “keanggotaan” : Koperasi primer anggotanya adalah orangseorang dan Koperasi Sekunder anggotanya terdiri (organisasi)
Koperasi. Dengan pemahaman yang lain, Koperasi Sekunder dibentuk
oleh beberapa Koperasi Primer yang kemudian menggabung menjadi
satu dan membentuk koperasi baru.Koperasi primer ialah koperasi yang
yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang
perseorangan.Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari
gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja

yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
a) koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling
sedikit 5 koperasi primer.
b) gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya
minimal 3 koperasi pusat.
c) induk koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 gabungan koperasi.

2.3 Pengertian Korespondensi Bisnis

Korespondensi Bisnis adalah berbagai macam aktivitas pertukaran
informasi dan data melalui media surat-menyurat dalam menunjang aktivitas
bisnis diantara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
2.3.1 Pengertian Surat
Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang berguna untuk
menyampaikan informasi dari suatu pihak kepada pihak lain. Informasi
tersebut dapat berupa pemberitahuan, pengumuman, pernyataan, permohonan,
permintaan, laporan dan sebagainya. Dengan perantaraan surat, setiap orang
dapat langsung berkomunikasi dengan sesamanya tanpa harus bertatap muka

terlebih dahulu.
2.3.2 Macam – Macam Surat :
1. Surat Perkenalan
Surat perkenalan merupakan surat dibuat oleh penjual / perusahaan untuk
mengenalkan usaha yang telah dijalankan dari suatu periode dalam kurun
waktu tertentu dengan tujuan untuk mengenalkan usaha kepada calon
relasi, calon kolega dalam bisnis dalam rangka untuk mengembangkan
pasar/ untuk mendapatkan pesanan untuk melakukan aktivitas
pemasaran.
2. Surat Permintaan Penawaran
Surat permintaan penawaran merupakan tahap awal dari proses
terjadinya transaksi bisnis, karena ketika calon pembeli meminta
keterangan mengenai barang dan jasa yang akan dibeli, maka akan repon
dari penjual untuk menerangkan hal – hal apa yang ingin diketahui oleh
calon pembeli.
Surat permintaan penawaran dibuat dalam bahasa yang sederhana tetapi
isinya harus jelas agar penjual mengetahui secara pasti, apa yang
diinginkan oleh calon pembeli.

3. Surat Penawaran


Surat penawaran merupakan surat yang isinya mengenai tawaran sebuah
jasa/barang. Surat ini dapat dialamatkan kepada
individu/instansi/perusahaan yang dikenal selaku serat jual. Fungsi utama
dari surat penawaran yakni untuk melakukan penawaran barang untuk
para calon pembeli.
4. Surat Pesanan
Surat pesanan yang dikirimkan pembeli kepada penjual untuk membeli
barng dan jasa yang diperlukan, dimana sebelumnnya mungkin pembeli
sudah menerima surat penawaran dari penjual. Surat pesanan disebut
juga surat pembeli.oleh karena itu, kedudukannya lebih kuat daripada
surat penawaran.
5. Surat Konfirmasi Pesanan
Surat konfirmasi pesanan merupakan data yang diisi oleh penjual
berdasarkan surat pesanan atau via telepon dari pemesan, tentang
pesanan yang terdiri dari nama barang, jumlahnya, harga dan syarat jual
belui lainnya, seperti tempat penyerahan, waktu penyerahan, cara
pembayaran. Kemudian surat tersebut dikirimkan kepada pemesan untuk
memperoleh kepastian tentang pesanan, serta ketentuan jual beli yang
diinginkan penjual seperti yang dicantumkan didalam surat konfirmasi

itu.
6. Surat Penerimaan Pesanan
Surat Penerimaan Pesanan adalah surat yang dikirim oleh penjual kepada
pemesan karena penjual mendapat order dan semua persyaratan yang
diusulkan atau yang dikehendaki pemesan di dalam order itu dapat
disetujui oleh penjual dan tanpa perlu lagi membahas surat pesanan itu.
Isi surat penerimaan pesanan tidak lain dari pernyataan penjual bahwa ia
dapat memenuhi pesanan, namun ia memerlukan waktu beberapa lama
untuk persiapan, dan mamberikan estimasi kapan pengiriman barang
akan dilakukan. Surat ini sangat perlu dikirim oleh penjual kepada
pemesan karena manfaatnya sangatbesar, baik bagi penjual maupun bagi
pemesan.
7. Surat Permintaan Referensi

Surat Permintaan Referensi adalah surat keterangan yang bersifat rahasia
dari
pihak ketiga tentang pihak kesatu yang berisi penilaian mengenai
bonafiditas, perilaku,dan kualifikasi pihak kesatu untuk kepentingan
pihak kedua(yang memerlukan referensi tersebut). Surat referensi ini
lebih dominan fungsinya bagi si peminta. Surat referensi hampir sama
dengan surat keterangan atau surat rekomendasi. Dalam pemberian
referensi ini, pihak ketiga tidak turut bertanggung jawab jika dibelakang
hari timbul persoalan antara pihak kedua dan pihak kesatu.
8. Surat Referensi Dagang
Surat Referensi Dagang adalah menunjuk relasi dagang yang sudah ering
berhubungan. Referensi ini harus dibuat seobyektif mungkin.
9. Surat Pengiriman Pesanan
Setelah penjual menerima pesanan dari pembeli, maka penjual harus
segera memberi kabar kepada pembeli mengenai barang yang dipesan,
baik pesanan itu dapat dipenuhi atau tidak. Kalau tidak dapat dipenuhi,
harus disertai alasan yang jelas sehingga pembeli akan merasa puas,
misalnya persediaan habis dan sebagainya. Sebaliknya jika barangbarang tersedia, harus segera dikirim.
10. Faktur
Faktur adalah perhitungan penjualan kredit yang diberikan oleh penjual
kepada pembeli.
Biasanya faktur dibuat rangkap tiga. Lembar pertama diserahkan kepada
pembeli, lembar kedua disimpan penjual setelah ditadatangani oleh
pembeli, yang kelak akan digunaka sebagai lampiran kuitansi untuk
menagih. Lembar ketiga dibiarkan melekat pada buku faktur yang oleh
penjual disebut "copy faktur penjualan".
11. Surat Pengantar Barang
Surat pengantar barang adalah sebuah surat yang dipergunakan untuk
mengantarkan barang yang dikirimkan. Tujuan surat pengantar barang
adalah untuk mengantarkan suatu barang dengan maksud agar yang

menerima mengetahui maksud pengirimannya atau menjelaskan
informasi mengenai barang yang dikirim.Surat ini biasanya berisi
mengenai jenis dan jumlah barang yang dikirimkan kepada pembeli atau
pemesan
12. Surat Penolakan Pesanan
Surat keberatan atau penolakan adalah surat yangdibuat oleh pihak
penjual ditujukan kepada pembeli yang menyatakan penolakan terhadap
pengaduan yang diajukan karena kesalahan bukan berada pada pihak
penjual, salah satunya karena pesanan barang terlambat datang atau
mengalami keterlambatan pengiriman.
13. Surat Penagihan
Surat penagihan adalah surat yang ditulis oleh pihak penjual kepada
pelanggan karena pelanggan tidak mau atau belum melunasi hutangnya
atas barang-barang yang telah diterima, sedangkan jangka waktu atau
jatuh tempo pembayaran sudah lewat. Hal tersebut dapat terjadi karena
pelanggan lupa atau karena hal-hal lain, baik disengaja atau tidak
disengaja.
14. Surat Jalan
Surat Jalan adalah dokumen yang berfungsi sebagai surat pengantar atas
barang yang tercantum di dalamnya yang ditujukan kepada
customer(pembeli) atau penerima yang ditentukan oleh pembeli dan
mempunyai kekuatan hukum atas legalitas yang diperlukan di jalan raya
mulai dari keluar perusahaan sampai memasuki wilayah milik Customer
sehingga barang dengan quantity, spesifikasi yang disertai dengan
informasi lainnya diterima oleh customer. Surat jalan terkait langsung
dengan persediaan. Jumlah yang diperlukan sesuai dengan sistem
pengendalian perusahaan.

2.4 Pengertian Personalia

Personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM pada hal-hal yang
terkait administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan
karyawannya. Pengelolaan dari fungsi personalia ini antara lain bertanggung
jawab terhadap Employee Database, Payroll dan pembayaran benefit lainnya.
Termasuk di dalamnya pinjaman karyawan, absensi, pencatatan cuti tahunan,
filling dokumen dan rekruitmen.
2.5 Pengertian perkantoran
Perkantoran kantor berasal dari kata bahasa Belanda “kantoor” dan sering
dipadankan dengan perkataan “Office” yang berasal dari bahasa Inggris.
Prajudi (1976:60) telah menjelaskan pengertian kantor yang bisa berarti:
1. Ruang atau kamar kerja, atau ruang tulis
2. Markas, atau ruang (kompleks) di mana seorang pengusaha beserta
stafnya menjalankan stafnya menjalankan aktivitas-aktivitas
pokoknya.
3. Biro atau tempat kedudukan pimpinan dari suatu administrasi.
4. Instansi, badan, jawatan, perusahaan.
Dengan demikian pengertian kantor dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau
penyampaian data/informasi.
b) Proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian/penyampaian
data/informasi
2.6 Pengertian pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan
karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara
langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat

diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan
pasar.
2.7 Pengertian Company Profile
Company profile (Rachmat Kriyantono, 2008) adalah produk tulisan
praktisi Public Relation yang berisi gambaran umum perusahaan.Gambaran ini
tidak sepenuhnya lengkap, detail dan mendalam. Perusahaan bisa memilih
poin-poin apa saja yang ingin disampaikan secara terbuka kepada publiknya.
Bahkan ada perusahaan yang memilih membuat company profile berdasarkan
kepentingan publik sasaran. Ada company profile yang dibuat khusus untuk
konsumen (pelanggan), untuk bank, untuk pemerintah, pemasok dan
sebagainya. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan besar yang
mempunyai bidang usaha luas dan publik yang berbeda-beda.
Pengertian pemasaran menurut beberapa para ahli :
1.

Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan
pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan
maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat
dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan
dari suatu perusahaan.

2. Stanton (2001), adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan
bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subyek dan Obyek Penelitian
3.1.1 Subyek Penelitian
Yang dimaksud subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda
yang diamati dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran ( Kamus
BahasaIndonesia, 1989: 862). Adapun subyek penelitian dalam penelitian
ini, adalah Koperasi Agro Niaga Indonesia Syari’ah Jatim, Malang
3.1.2 Obyek Penelitian
Yang dimaksud obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran
penelitian

( Kamus Bahasa Indonersia; 1989: 622). Menurut (Supranto

2000: 21) obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa
orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. Kemudian dipertegas
(Anto Dayan 1986: 21), obyek penelitian, adalah pokok persoalan yang
hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Adapun
Obyek penelitian kami adalah Korespondensi Bisnis dalam Perusahaan.
3.2 Jenis Data
3.2.1 Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter)
yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
jadi penelitian kami mengambil data sekunder karena data-data langsung
kami dapat kan.
3.2.2 Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa
opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi
terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu : (1)
metode survei dan (2) metode observasi.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2010: 63) menyatakan pada penelitian kualitatif, pengumpulan
data dilakukan pada natural setting dan teknik pengumpulan data lebih
banyak pada observasi berperan serta, wawancara mendalam, dan
dokumentasi. Mengacu pada pengertian tersebut, peneliti mengartikan teknik
pengumpulan data sebagai suatu cara untuk memperoleh data melalui
beberapa langkah atau tahapan, yaitu: observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Langkah-langkah tersebut berfungsi untuk mempermudah
peneliti dalam proses pemerolehan data. Berikut adalah bagan Teknik
Pengumpulan Data.
3
T
1
2
e
.
k
n
O
W
D
i
b
a
o
s
w
k
P
e
a
u
e
r
n
m
n
v
c
e
g
a
n
u
s
r
t
m
i
a
p
s
u
(
i
o
l
a
b
n
s
e
D
r
a
v
t
a
a
t
i
o
n
)

Sumber : www.pengolahandata.com
3.4 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan suatu teknik dalam penelitian kualitatif yang
dilakukan setelah data lapangan terkumpul. Data terbagi menjadi dua, yaitu
data lapangan (data mentah) dan data jadi (Satori dan Komariah, 2010: 177).
Sehubungan dengan hal itu, Sudaryanto (dalam Moleong, 2010: 18) memberi
batasan data sebagai bahan penelitian, yaitu bahan jadi (lawan dari bahan
mentah), yang ada karena pemilihan aneka macam tuturan (bahan mentah).
Data lapangan atau data mentah merupakan data yang diperoleh saat
pengumpulan data. Data mentah pada penelitian ini adalah berupa data lisan
(berupa tuturan), data tertulis serta foto. Data lisan dan tertulis tersebut

diperoleh melalui wawancara terhadap narasumber atau subjek penelitian.
Data yang berupa foto merupakan data yang berfungsi mendeskripsikan suatu
hal, benda, maupun kejadian saat observasi maupun saat pengumpulan data.
Data lisan didokumentasikan ke dalam bentuk rekaman suara, sedangkan data
tertulis didokumentasikan ke dalam bentuk tulisan atau catatan penelitian.
Data yang kedua adalah data jadi. Data jadi merupakan suatu data mentah
(data lapangan) yang telah mengalami proses penyeleksian data. Penyeleksian
data mengacu pada permasalahan yang ingin dipecahkan, yaitu objek
penelitian.
Pengolahan data dapat dilakukan dengan cara: (a) persiapan, (b)
penyeleksian. Persiapan dilakukan dengan menyiapkan seluruh data lapangan,
baik yang berupa rekaman, catatan lapangan, maupun foto. Data yang berupa
rekaman suara ditranskrip atau disalin dalam bentuk tulisan, sedangkan data
yang berupa foto dideskripsikan sesuai gambar. Setelah semua terkumpul,
peneliti memulai menyeleksi data sesuai dengan objek. Data lapangan berupa
istilah-istilah pertukangan kayu dijadikan objek kajian, peneliti menyebut
data tersebut dengan istilah data jadi. Data lapangan yang tidak termasuk
dalam kategori tersebut tidak digunakan

BAB IV
JADWAL KERJA
No

Tahap

Mei
I

1.

Penjelasan &
Pembagian
Kelompok,
Diskripsi Jabatan

2.

Penyusunan
Proposal dan
Pengumpulan

3.

Observasi

4.

Portofolio
Melaporkan Pada
Dosen
Pembimbing

5.

Presentasi/Simulas
i dan penyerahan
Laporan

II

III

Juni
IV

I

II

III

Juli
IV

I

II

III

IV

PERSONALIA PROYEK
No.

Nama Lengkap dan

Kedudukan

Tanggung

NIM
1.

Jawab Kerja

Alfia Lutfi D

Ketua

1432610024

Observasi

Bertanggung jawab
mengkoordinir anggota,
membagi tugas kepada setiap

Adm. Niaga

anggota, memonitoring dan
mengevaluasi kinerja anggota
dan memberi target
penyelesaian tugas kepada

2.

3.

Septiana Tri W

Anggota

anggota
Bertanggung jawab dalam

1432610067

Observasi

pengetikan dan revisi proposal

Zunita Christian N

Adm. Niaga
Anggota

1432610074

Observasi

Bertanggung jawab dalam
pengumpulan data

Adm. Niaga

DAFTAR PUSTAKA

Bashit, Abdul. 2008. Islam danManajemenKoperasi, Malang: UIN-Malang Press.
Kartasapoetradkk. 2003. KoperasiIndonesia. Jakarta: RinekaCipta.
Kotler. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga,2001
Kriyantono; Rachmat .Company Profile. 2008
Prajud. Administrasi Perkantoran. 1976
Prof. Dr. Sugiyono, “metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan R&D, Alfabeta, bandung, 2010
http://anugerahdino.blogspot.com/2014/10/pengertian-surat-referensi-dan.html
http://hestunodya.blogspot.com/2014/03/surat-penawaran-definisi-dan-contohnya.html
http://namikazegugum.blogspot.com/2013/11/pengertian-surat-dagang-niaga.html
http://www.pendidikanmu.com/2015/03/pengertian-surat-niaga.html

LAMPIRAN
INTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Dalam pengumpulan data kami menggunakan intrumen berupa quisioner
yang kami sajaikan untuk perusahaan, adapun quisioner tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana profil Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur
Jalan Raya Sengkalling no. 293 Dau Malang ?
2. Apakah Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Jalan Raya
Sengkalling no. 293 Dau Malang melakukan korespondesi secara teratur?
3. Apakah Koperasi Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Jalan Raya
Sengkalling no. 293 Dau Malang dalam melakukan korespondensi
menggunakan susunan yang sesuai standar surat menyurat?
4. Jika iya, Bagaimana bentuk paragraf surat yang sering di pakai Koperasi
Agro Niaga Indonesia Syariah Jawa Timur Jalan Raya Sengkalling no. 293
Dau Malang?
5. Bagaimana surat perkenalan yang dibuat Koperasi Agro Niaga Indonesia
Syariah Jawa Timur Jalan Raya Sengkalling no. 293 Dau Malang kepada
nasabah yang baru?
6. Bagaimana surat permintaan penawaran yang dibuat Koperasi Agro Niaga
Indonesia Syariah Jawa Timur Jalan Raya Sengkalling no. 293 Dau
Malang?
7. Bagaimana surat penawaran yang dibuat Koperasi Agro Niaga Indonesia
Syariah Jawa Timur Jalan Raya Sengkalling no. 293 Dau Malang?
8. Bagaimana surat klaim yang dibuat Koperasi Agro Niaga Indonesia
Syariah Jawa Timur Jalan Raya Sengkalling no. 293 Dau Malang jika
terjadi kesalahan dalam pengiriman barang yang dipesan?
9. Bagaimana surat tagihan yang dibuat Koperasi Agro Niaga Indonesia
Syariah Jawa Timur Jalan Raya Sengkalling no. 293 Dau Malang jika ada
nasabah yang mulai molor dalam melakukan pembayaran piutangnya?