PENGARUH PENERAPAN E-KINERJA DAN PENGHARGAAN (REWARD) TERHADAP KINERJA APARATUR PENGELOLAAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH

  

PENGARUH PENERAPAN E-KINERJA DAN PENGHARGAAN

(REWARD) TERHADAP KINERJA APARATUR PENGELOLAAN

KEUANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH

  1 2 3 1)

Komara Eka Putri , Muhammad Arfan , Hasan Basri

2.3)

Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

  

Abstract: This study tries to understand and prove the effects of e-performance and reward

on government staff performance. There are 114 respondents in this research taken from

local government agency (SKPK) in Banda Aceh as Budget User, Accounting Financial

Officer and Treasury Officer. The methods used in this research is cencus, all elements of

the population investigated individually in collecting data to obtain actual data. The

hypothesis performed with multiple regression linear. The result show that: e-performance

and reward simultaneously and partially have effects on government staff performance.

  Key word: E-performance, reward and government staff performance

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh e-kinerja dan penghargaan

(reward) terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Responden penelitian ini

sebanyak 114 orang yang terdiri dari: Pengguna Anggaran, Pejabat Penatausahan

Keuangan dan Bendahara Pengeluaa\ran. Metode yang digunakan adalah sensus, yaitu

seluruh elemen populasi diselidiki satu persatu dalam pengumpulan data. Metode analisis

yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-

kinerja dan penghargaan (reward) secara bersama-sama dan sendiri-sendiri berpengaruh

terhadap aparatur pengelola keuangan daerah. Kata kunci: E-Kinerja, Penghargaan (Reward) dan Kinerja Aparatur

1. Pendahuluan efektivitas kinerja dari pegawai susah Sumber daya aparatur atau untuk diukur.

  pegawai merupakan salah satu aspek Kesulitan pengukuran kinerja yang sangat penting yang harus organisasi publik dikemukakan oleh dibenahi. Saat ini jumlah pegawai Moenir (1995:26) yang menyatakan yang sangat banyak di Pemerintah bahwa “kesulitan dalam mengukur

  Kota Banda Aceh menjadi kendala kinerja organisasi pelayanan publik yang sangat besar dalam sebagian muncul karena tujuan dan mewujudkan pemerintahan yang baik misi organisasi acap kali tidak hanya dikarenakan jumlah pegawai yang sangat kabur akan tetapi juga sifat begitu banyak, efisiensi dan multi dimensional”. Organisasi publik memiliki stake holder privat. Karena stakeholder dari organisasi publik seringkali memiliki kepentingan yang bersinggungan satu sama lain, yang mengakibatkan ukuran kinerja organisasi publik dimata para stakeholder juga menjadi berbeda-beda. Oleh karena itu Pemerintah Kota Banda Aceh mencoba menciptakan satu terobosan baru untuk meningkatkan kinerja pegawainya dengan suatu sistem yang terkoneksi dengan teknologi yang lebih canggih yang dinamakan elektronik kinerja.

  Kinerja aparatur tidak hanya dipengaruhi oleh e-kinerja. Puji astuti (2013) menemukan bahwa pengahrgaan (rewards) berpengaruh terhadap kinerja. Penghargaan (rewards) dapat berupa insentif, publikasi melalui media massa dan bentuk penghargaan lainnya (PP Nomor 6 Tahun 2008). Penghargaan (rewards) dapat dilihat dari indikator yaitu kompensasi dan insentif (Mardiyah dan Listianingsih, 2005). Mahlil (2013) menemukan bahwa penghargaan (rewards) berpengaruh terhadap kinerja aparatur. Dapat dijelaskan bahwa penghargaan (rewards) merupakan salah satu alat untuk meningkatkan motivasi kinerja pegawai/aparatur.

  Tujuan dari makalah ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan e-kinerja dan penghargaan terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, selanjutnya pada bagain 2 membahas tinjauan pustaka dan penelitian sebelumnya mengenai kinerja aparatur, bagian

  3 memberikan Kerangka metodologi untuk dasar analisis data. Bagian 4 membahas temuan dan implikasinya dan akhirnya bagian 5 memberikan kesimpulan.

  2. Kajian Pustaka

  Kinerja merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Daftar apa yang ingin dicapai tertuang dalam perencanaan strategi (strategy

  planning ), suatu organisasi. Secara

  umum kinerja merupakan prestasi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006:274). Pemerintah Kota Banda Aceh membuat aplikasi Elektronik kinerja atau e-kinerja adalah salah satu aplikasi berbasis web untuk menganalisis kebutuhan jabatan, beban kerja jabatan dan beban kerja unit/satuan kerja organisasi sebagai dasar perhitungan prestasi kerja dan pemberian insentif kerja dengan mempedomani Permendagri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Anjab dan Permendagri Nomor 12 tahun 2008 tentang Analisa Beban Kerja (ABK). Tujuan e-kinerja adalah untuk peningkatan kinerja PNS dan organisasi; Melakukan penataan dan penyempurnaan organisasi; Melakukan penilaian atas prestasi kerja PNS dan organisasi; Memberikan rasa keadilan dan meningkatkan kesejahteraan PNS; Mendorong terciptanya kompetisi kerja yang sehat diantara PNS; Meningkatkan kompetensi SDM dan jabatan yang dimiliki PNS; dan Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi kerja PNS (Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 38 Tahun 2012 Pasal 5).

  Penghargaan merupakan imbalan yang didapat oleh seorang karyawan atau pegawai dari hasil kerja, baik yang berbentuk material maupun ucapan. Seorang pegawai berusaha semaksimal mungkin bekerja melaksanakan, mencapai atau memenuhi suatu tindakan, tugas atau fungsi untuk mencapai tujuan organisasi, dari hasil pekerjaannya maka pegawai tersebut akan mendapatkan imbalan atau penghargaan yang berupa gaji, bonus kinerja, pengakuan dan pujian. Penghargaan (rewards) dapat direfleksikan sebagai penilaian positif terhadap pegawai. Setiap individu atau kelompok yang memiliki kinerja yang tinggi perlu mendapatkan reward (penghargaan). Penghargaan (rewards) dapat berupa insentif, publikasi melalui media massa dan bentuk penghargaan lainnya (PP Nomor 6 Tahun 2008

  pasal 56 ayat 2). Pemerintah melalui PP Nomor 74 tahun 2000 juga memberikan “tunjangan perbaikan penghasilan bagi aparatur”. Tujuannya untuk meningkatkan mutu, prestasi kerja serta untuk mencapai daya guna yang sebesar- besarnya.

  Mahlil (2013:40) menyatakan bahwa “reward

  (penghargaan) berpegaruh terhadap kinerja aparatur

  ”. Reward berbasis kinerja mendorong pegawai dapat mengubah kecenderungan semangat untuk

  3. Metode Penelitian

  memenuhi kepentingan diri sendiri Penelitian ini dilakukan di ke semangat untuk memenuhi tujuan Pemerintah Kota Banda Aceh yaitu organisasi (Mulyadi dan Johny, Pejabat Pengelola Keuangan pada 1999). Oleh karena itu pengaruh SKPD Pemerintah Kota Banda Aceh. penghargaan terhadap kinerja sangat Penelitian ini termasuk pengujian erat kaitannya dan hubungannya hipotesis (hypothesis testing) yaitu dikarenakan makin tinggi serta besar bertujuan untuk menjelaskan penghargaan yang didapatkan maka hubungan yang mempunyai sebab semakin baik juga kinerja seorang akibat antara variabel-variabel. pegawai dalam melaksanakan tugas Penelitian ini bertujuan untuk dan tanggung jawabnya. mengetahui hubungan antar variabel

  Berdasarkan kajian pustaka,

  dalam suatu pengujian hipotesis,

  hubungan hipotesis dapat dirumuskan

  yaitu mengetahui pengaruh e-kinerja

  sebagai berikut:

  dan penghargaan (reward) terhadap 1. dan penghargaan

  E-kinerja kinerja aparatur pengelola keuangan (reward) berpengaruh secara dilingkungan Pemerintah Kota bersama-sama terhadap kinerja

  Banda Aceh. Data yang digunakan aparatur pengelola keuangan di dalam penelitian ini adalah data lingkungan Pemerintah Kota primer. Pengumpulan data primer Banda Aceh. dilakukan dengan cara cross 2. E-kinerja berpengaruh terhadap

  sectional yaitu data hanya sekali

  kinerja aparatur pengelola dikumpulkan dalam satu periode. keuangan di lingkungan

  Data primer diperoleh dengan cara Pemerintah Kota Banda Aceh. mengumpulkan kuisioner dari

  3. (reward) Penghargaan masing-masing responden. berpengaruh terhadap kinerja

  Data yang diperoleh dari aparatur pengelola keuangan di responden perlu diuji. Pengujian lingkungan Pemerintah Kota meliputi uji validitas (validity) dan Banda Aceh. reliabilitas (reliability). Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar- benar mengukur apa yang perlu diukur. Koefisien validitas menggambarkan tingkat kemampuan instrumen untuk mengungkapkan data atau informasi dari variabel yang diukur. Teknik pengujian validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dari

  Pearson dengan tingkat signifikansi

  1 X

Tabel 4.1 menyajikan statistik deskriptif dari variabel dependen dan

  4.1 Statistik Deskriptif

  4. Pembahasan

  2 + ε Dimana Y adalah Kinerja Aparatur , αadalah Konstanta, β 1 β 2 adalah Koefisien regresi, X 1 adalah E-kinerja, X 2 adalah Penghargaan (Reward) dan ε adalah Error

  2 X

  1 + β

  Y = α + β

  5% untuk mengetahui keeratan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan cara mengkorelasikan antara skor item pertanyaan terhadap skor total. Apabila nilai total person correlation > 0,3 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka item tersebut valid (Arikunto, 2002:146).

  sebagai berikut:

  2 dan X 3 terhadap Y adalah

  X

  instrumen. Bila cronbach alphanya nya memiliki nilai lebih besar dari 0,60 Sekaran (2006:177) yang menyatakan bahwa pada umumnya reliabilitas yang nilai r-nya kurang dari 0,6 dikatakan kurang reliabel, antara 0,6 sampai 0,8 adalah cukup reliabel, dan diatas 0,8 suatu instrumen dikatakan baik. Teknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan pengujian analisis regresi linier berganda yang merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel dan untuk melihat pengaruh secara parsial dan simultan. Persamaan regresi linear berganda yang digunakan untuk meneliti pengaruh X 1,

  cronboach alpha masing-masing

  Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan,kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji ini dilakukan pada pernyataan- pernyataan yang sudah valid. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

  independen dari penelitian ini.

Tabel 4.1 : Descriptive Statistics

  N Min Max Mean SD Kinerja Aparatur (Y) 114 3,20 5,00 4,1965 .42487 Penghargaan (X2) 114 3,00 5,00 4,1429 .43754 e-kinerja (X1) 114 3,13 5,00 4,1535 .43078 Valid N (listwise) 114

  Data yang diproses sebanyak 114, nilai minimum, maksimun, rata- rata dan standar deviasi yang digambarkan pada tabel 4.1. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai minimum kinerja aparatur adalah 3,20, nilai maksimum 5,00, nilai rata-rata 4,1965 dan nilai standar deviasi adalah 0,42487. Nilai minimum e-kinerja adalah 3,13, nilai maksimum 5,00, nilai rata-rata 4,1535 dan nilai standar deviasi adalah 0,43078. Dan nilai minimum penghargaan adalah 3,00, nilai maksimum 5,00, nilai rata-rata 4,1429 dan nilai standar deviasi adalah 0,43754.

  Hasil uji regresi dengan menggunakan bantuan software SPSS adalah seperti pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 : Hasil Uji Regresi Nama Variabel Koefisien Regresi (β) R R

  0,580 0,336 E-Kinerja 0,187 Penghargaan (Reward) 0,339

  Berdasarkan Tabel 4.2 dapat ditulis persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

  Y= 5.745 + 0.181X

  1 + 0.318X

  2 Berdasarkan Tabel 4.2. koefisien regresi (β) untuk semua variabel ≠ 0.

  Hal ini menunjukkan bahwa e- kinerja dan penghargaan (reward) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Koefisien korelasi (R) sebesar 0.580 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi) antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 58%, artinya variabel bebas e-kinerja dan penghargaan (reward) mempunyai hubungan yang kuat dengan kinerja aparatur pengelola keuangan daerah, hal ini dikarenakan persentase lebih dari 50% .

a. Hasil Uji Regresi

  Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0.336 atau 33.6%, hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variasi yang terjadi pada variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah (Y) sebesar 33.6% dipengaruhi atau disebabkan oleh perubahan yang terjadi secara bersama- sama pada variabel e-kinerja dan

2 Konstanta 4,888

  penghargaan (reward) sedangkan 66.4% sisanya disebabkan oleh faktor-faktor dari variabel-varibel lain yang tidak tercakup dalam model regresi tersebut.

  Pengaruh E-Kinerja terhadap Kinerja Aparatur Pengelola Keuangan Daerah.

  Pengujian hipotesis kedua yaitu pengaruh e-kinerja terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah dilakukan dengan analisis regresi liner berganda. Untuk menguji pengaruh e-kinerja terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah dilakukan dengan melihat koefisien regresi

  (β). Koefisien regresi (β)

  e- kinerja sebesar 0.187, dimana β ≠

  0. Hasil penelitian menerima hipotesis kedua yaitu e-kinerja berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah.

  Variabel e-kinerja (X

  1 )

  mempunyai pengaruh yang positif atau dengan kata lain setiap terjadi 1% perubahan dalam variabel e-kinerja secara relatif akan menaikkan 0.187% variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Ini menunjukkan bahwa e-kinerja mempengaruhi variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah sebesar 18.7%.

  Hasil penelitian menemukan bahwa e-kinerja berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Kinerja karyawan/pegawai sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai/karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2000). Elektronik kinerja atau e-kinerja adalah salah satu aplikasi berbasis web yang digunakan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menganalisis kebutuhan jabatan, beban kerja jabatan dan beban kerja unit/satuan kerja organisasi sebagai dasar perhitungan prestasi kerja dan pemberian insentif kerja dengan mempedomani Permendagri Nomor

  4 Tahun 2005 tentang Anjab dan Permendagri Nomor 12 tahun 2008 tentang Analisa Beban Kerja (ABK).

  Penilaian kinerja aparatur dengan e-kinerja memberikan pengaruh terhadap kinerja aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Aparatur yang bekerja tidak maksimal akan dapat dinilai kinerjanya sehingga berdampak terhadap peningkatan karir dari aparatur itu sendiri dikarenakan kinerja aparatur diukur berdasarkan pada azas: profesionalisme, keterpaduan. adil dan layak, proposional, keterbukaan dan transparan, efektif dan efisien, akuntabel, kesejahteraan. Dengan adanya e-kinerja yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, aparatur akan termotivasi untuk bekerja memenuhi tujuan dari organisasi. Organisasi menjadi baik dikarenakan didukung oleh kinerja aparatur dalam memenuhi target dan tujuan dari organisasi. Aparatur yang tidak bekerja maksimal dalam memenuhi instrumen dari e-kinerja, seiring dengan berjalannya waktu akan mengalami ketertinggalan dari apartur yang berkinerja baik sehingga akan menghambat promosi jabatan dan penghargaan yang diberikan oleh organisasi.

  Pengaruh Penghargaan (Reward) terhadap Kinerja Aparatur Pengelola Keuangan Daerah.

  Pengujian hipotesis ketiga yaitu pengaruh penghargaan (reward) terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah dilakukan dengan melihat koefisien regresi

  (β

  2 ). Berdasarkan Tabel 1,

  koefisen regresi (β) pelaksanaan sebesar 0.339. Di mana β ≠ 0. Hal ini menunjukan bahwa penghargaan (reward) berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah sehingga menerima hipotesis ketiga. Variabel penghargaan (reward) (X

  2

  ) mempunyai pengaruh yang positif atau dengan kata lain setiap terjadi 1% perubahan dalam variabel penghargaan (reward) secara relatif akan menaikan 0.339% variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Ini menunjukkan bahwa penghargaan (reward) mempengaruhi variabel kinerja aparatur pengelola keuangan daerah sebesar 33.9%.

  Hasil penelitian menemukan bahwa penghargaan (reward) berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelola keuangan daerah. Penghargaan (reward) adalah insentif yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan yang kompetitif (Simamora, 2004:514)

  Penghargaan (rewards) dapat berupa insentif, publikasi melalui media massa dan bentuk penghargaan lainnya (PP Nomor 6 Tahun 2008 pasal 56 ayat 2). Pemerintah melalui PP Nomor 74 tahun 2000 juga memberikan tunjangan perbaikan penghasilan bagi aparatur. Tujuannya untuk meningkatkan mutu, prestasi kerja serta untuk mencapai daya guna yang sebesar-besarnya.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahlil (2013) yang menemukan bahwa penghargaan (reward) berpengaruh terhadap kinerja aparatur. Kinerja individu pegawai harus sejalan dengan kinerja yang hendak dicapai instansi.

  Penelitian ini bertujuan untuk secara empiris menguji pengaruh e- kinerja dan penghargaan terhadap kinerja aparatur pengelelola keuangan daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-kinerja dan penghargaan secara simultan berpengaruh terhadap kinerja aparatur pengelolaan keuangan daerah. Moenir. 1995. Manajemen Banda Aceh Tahun Anggaran

  Namun, seperti penelitian lain makalah ini juga mempunyai beberapa keterbatasan. Koefisiensi determinsi yang diperoleh dari e- kinerja dan penghargaan terhadap kinerja aparatur pengelolaan keuangan daerah hanya sebesar 3,36%, menunjukkan bahwa studi berikutnya harus mencakup lebih banyak variabel lain yang harus diteliti seperti memperluas responden yang akan diteliti.

  Daftar Pustaka

  Arikunto, S. 2002. Prosedur

  Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: PT. Rineka

  Cipta. Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar .

  Jakarta: Erlangga Mahlil. 2013. Pengaruh Kejelasan

  Sasaran Anggaran Dan Reward Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Kabupaten Nagan Raya . Tesis.

5. Kesimpulan

  Unversitas Syiah Kuala: Banda Aceh Mardiyah, Aida A. dan Listianingsih.

  2005. Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Reward dan Profit Center Terhadap Hubungan antara Total Quality Management dengan Kinerja Manajerial.

  Simposium Nasional Akuntansi

  8 Solo Mankunegara, A. 2000. Evaluasi

  Kinerja Sumber Daya Manusia . Bandung: Refika

  Aditama

  Pelayanan Umum di Indonesia . 2014

  Jakarta: PT Bumi Aksara Sekaran, Uma. 2006. Research

  Methods For Business, Edisi 4

  Mulyadi dan Jhony. 1999. Sistem buku 1, Terjemahan Yon,

  Perencanaan dan

  Kwan. Jakarta:Salemba Empat

  Pengendalian Manajemen: Sistem Pelipat Ganda Kinerja

  • , 2006. Research Methods

  Perusahaan , Edisi

  I Yogyakarta: Aditya Media For Business, Edisi 4 buku 2, Terjemahan Yon, Kwan.

  Jakarta:Salemba Empat Pujiastuti. 2013. Pengaruh

  Penghargaan, Stres Kerja dan Simamora, Henry. 2004. Manajemen

  Jenis Jam Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Sumber Daya Manusia.

  Yogyakarta : STIE YKPN

  International Standard Book Number

  ISBN:978-979 .

  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2005 Tentang Pedoman Analisis Jabatan Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah

  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah

  Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 38 Tahun 2012 Tentang Program e-Kinerja Pemerintah Kota Banda Aceh

  Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

  Keputusan Walikota Banda Aceh Nomor 199 Tahun 2014 Tentang Penunjukan Pejabat Pengelola Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

1 3 10

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM INFORMASI, REGULASI, DAN KOMPENSASI TERHADAP MANAJEMEN ASET (Studi Pada Satuan Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional di Indonesia)

0 3 10

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAAN SISTEM, KEMANFAATAN SISTEM DAN KEAHLIAN KOMPUTER TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGELOLAAAN KEUANGAN DAERAH DI PEMERINTAHAN KOTA BANDA ACEH

0 0 12

PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN PINJAMAN DAN PENERIMAAN ANGSURAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN DITAATINYA KEBIJAKAN MANAJEMEN (Studi Kasus pada PT. Sumber Nasional Motor di Bandar Lampung) Herry Goenawan Soedarsa Henny Haninun Abstract - Pengendalian Intern

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SERTA DAMPAKNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM INDEKS SRI-KEHATI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 10

PENGARUH LIKUIDITAS, FINANCIAL LEVERAGEDAN PROFITABILITAS TERHADAP DIVIDEN TUNAI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 0 8

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL DALAM RANGKA MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN TERUTANG (Studi Kasus pada CV. Makmur Jaya Mulia di Bandar Lampung) Thontowie Maryanti Syamsu Rizal Abstrak - Analisis Perbandingan Lapo

0 0 16

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PROSES REVIU LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH OLEH INSPEKTORAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PADA INSPEKTORAT KABUP

0 0 13

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIADAN KOMITMEN ORGANISASITERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH ACEH

0 0 14

PENGARUH METODE PENILAIAN PERSEDIAAN TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN (Study kasus pada PT. Dirgantara Pancapersada di Bandar Lampung) Goenawan Alvina Susantolie Yunus Fiscal Abstract - Pengaruh Metode Penilaian Persediaan Terhadap Penentuan Harga

0 0 12