Dalam manajemen penjualan dalam usaha

Dalam manajemen penjualan, ada tiga fenomena sederhana yang acapkali para
pemimpin manajamen penjualan kurang perhatikan. Fenomena pertama adalah
penjualan berbanding lurus dengan sales force size. Tapi yang tidak dilihat
adalah perbandingan lurus itu sebenarnya tidaklah linier. Artinya penjualan bisa
saja naik dari waktu ke waktu tapi akan stagnan di titik tertentu. Hal ini bisa
terjadi karena pasar jenuh. Penyebab keduanya adalah adanya penambahan
sales force yang belum efektif karena biasanya dalam tahun pertama masih
dalam tahap belajar atau carry over.
"Sales itu ada dua jenis. Pertama, penjualan yang dihasilkan di tahun itu dari
hasil usaha di tahun yang sama. Kedua, penjualan diperoleh dari usaha tahuntahun sebelumnya, biasa disebut carry over. Positifnya carry over adalah
penjualan dijamin stabil, tapi negatifnya jumlah account tidak ada penambahan,"
kata Iwan Setiawan, Principal MarkPlus Consulting, dalam Workshop MarkPlus
hari kedua (26/2).
Dalam fenomena pertama ini, sales force cost akan linier dengan sales yang
membuat margin semakin lama semakin tipis. Sehingga bila Anda terus
menambah sales force, maka tentunya margin akan semkain turun.
Fenomena kedua adalah menggunakan indikator sales force cost dibagi dengan
total persentase penjualan. Sehingga semakin besar sales force cost, akan linier
dengan sales force size. "Ini bahaya," komentar Iwan. Sebab ada kecenderungan
sales organization tidak menambah orang oleh karena adanya misleading dari
indikator tersebut dan melupakan profit optimization.

Fenomena ketiga, penggunaan proyeksi short term dalam jangka waktu setahun.
Bila Anda menggunakan jangka waktu mengukur penjualan dalam setahun sama
artinya mengurangi penetrasi pasar. "Industri di Indonesia kebanyakan berpikir
short term, padahal yang ideal untuk mengukur penjualan adalah dalam masa
tiga tahun," tutur Iwan. Tapi bila Anda bertahan pada short term, sebaiknya
jangan menambah sales force dengan risiko akan sulit berkembang.

PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME
PENJUALAN PADA DISTRIBUTION OUTLET (DISTRO) “WHY NOT” DI
BEKASI
Tugas Mata Kuliah Metode Riset
Nama
: Dhimas Ari Mahardhika Putra
Kelas
: 3EA10
NPM
: 10208360
A. Latar Belakang Masalah
Booming Distro pada beberapa tahun terakhir khususnya di Bandung,
menyebabkan bisnis ini menjadi bisnis yang menjanjikan. Munculnya permintaan

pakaian yang lebih banyak dari kalangan anak muda dan ide-ide kreatif baru
bermunculan dari para designer mengakibatkan pangsa pasar di bisnis Distro
terbuka lebar dan potensial. Bisnis Distro yang semula dipandang hanya sebatas
penyedia barang pokok berupa sandang, sekarang dipandang sebagai bisnis yang
semakin inovatif, dinamis, dan kompetitif.
Sejak saat itu banyak orang yang berwirausaha pada bidang ini. Usaha Distro
tentu sama seperti jenis usaha lain yang membutuhkan sarana promosi, diantaranya
berupa iklan di media cetak, media internet, kegiatan galeri, dan lain sebagainya.
Dari sekian banyak sarana promosi, banyak pelaku usaha yang memilih media
cetak, internet, dan galeri sebagai sarana promosi untuk produk Distro. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya penyelenggaraan galeri dan perlombaan desain Distro di
Internet di berbagai kota di Indonesia.
Fenomena munculnya berbagai usaha Distro besar di Indonesia khususnya di
Bandung dalam bentuk toko moderen berlaku juga di Bekasi. Hal ini mendorong
para wirausaha muda Distro Bekasi untuk tetap melakukan promosi dan penelitian
terhadap daya beli para pelanggan akan pakaian Distro. Berdasarkan latar belakang

tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH
PROMOSI


TERHADAP

PENINGKATAN

VOLUME

PENJUALAN

PADA

DISTRIBUTION OUTLET (DISTRO) “WHY NOT” DI BEKASI.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
penulis mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh dan hubungan antara promosi dengan peningkatan
penjualan?
2. Apakah peningkatan promosi dapat meningkatkan penjualan?
3. Sejauh manakah pelaksanaan promosi yang dilakukan oleh Distro “Why Not” untuk
meningkatkan penjualan?

4. Apakah terdapat pengaruh yang terjadi pada peningkatan penjualan atas produk
Distro “Why Not” setelah dilakukan proses promosi?

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka penulis
mencoba untuk merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar pengaruh pengaruh promosi terhadap penjualan Distro “Why Not”?
2. Seberapa baik peran promosi di Distro “Why Not”?

D. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan rumusan masalah,
penulis membatasi masalah agar tercipta fokus pemahaman penelitian. Dalam
penelitian ini dibatasi pada :

1. Penelitian pengaruh promosi dalam penelitian ini hanya dilakukan pada Distro “Why
Not” Bekasi.
2.

Promosi dalam penelitian ini merupakan promosi yang dilakukan untuk
mempengaruhi penjualan produk Distro WHY NOT diluar bauran pemasaran, yaitu

place, price, dan product.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukkan diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Mengetahui seberapa besar pengaruh promosi terhadap peningkatan volume
penjualan

pada

Distro

WHY

NOT.

2. Mengetahui peran promosi pada Distro WHY NOT.


F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan
penerapan antara teori dan praktek yang berhubungan dengan promosi dan
penjualan.

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
pengambilan keputusan para wirausahawan muda Bekasi khususnya bidang Distro
agar dapat memaksimumkan nilai penjualan dan laba perusahaan atas promosi
yang dilakukan.

G. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat digambarkan secara bagan
konstelasi hubungan antar variabel-variabel sebagai berikut:

Diposkan oleh dhimas ari mahardhika putra di 05.17