Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi di

Pertumbuhan dan Perkembangan
Ekonomi di Indonesia

Sausan Atika Maesara

(15308031)

Wahyu Putra Ramadhan

(15308032)

Wilman Fathurochman

(15308033)

Gery Margana

(15308034)

Sigit Edi Purnomo


(15308043)

Disusun Oleh :
M. Fahmi Nurjaman
Resty Lestari
Asti Fitria
Riyanti Sulistiani
Gracia Intan
Jayanti Mahdisaniari
Mira Aulia
Vista

Jurusan
Kelas

: S1 Akuntansi
: 1 AS – C/P

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KESATUAN
Jalan Ranggagading No. 1 Bogor Telepon : 0251 8337733, Fax : 0251 8319925

http://www.stiekesatuan.ac.id

KATA PEGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullohi wabarakatuh.Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya kami dapat
menyelsaikan makalah tentang pertumbuhan dan perkembangan ekonomi ini
dengan sebaik baiknya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi di Indonesia. Semoga makalah ini dapat berguna
dengan sebaik baiknya.
Demikian makalah ini kami buat. Kami memohon maaf apabila ada kata
kata atau penyusunan yang kurang tepat. Atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih. Wasalamu’alaikum warahmatullohi wabarakatuh.

Hormat kami

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banyak Negara berkembang di dunia ini yang sudah berhasil menunjukan pertumbuhan
ekonomi di Negara itu sendiri, tetapi permasalahan dalam Negara itu sendiri pun masih
banyak yang belum terselesaikan, seperti contohnya : pengangguran, tingkat kelahiran yang
sangat tinggi, minimnya tenaga ahli, dan susahnya mendapatkan tempat untuk bekerja.
Keadaan ini pun menjadi sorotan oleh ahli ahli ekonomi dengan permasalahan
“pembangunan bukan lah arti dari pembangunan”
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi sering kali di kait kan dengan suatu hal
yang sama oleh beberapa ahli ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda
pengertiannya. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada pembangunan
ekonomi itu sendiri dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan memuncul kan
pembangunan pembangunan ekonomi. Perubahan-perubahan pada berbagai sektor ekonomi
tersebut akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan ekonomi, yang ditandai dengan
naiknya produksi nasional, pendapatan nasional, dan pendapatan perkapita. Situasi semacam
itu akan berlangsung secara terus-menerus.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian pertumbuhan ekonomi.
2. Pengertian perkembangan ekonomi.
3. Perbedaan dan Persamaan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan ekonomi.

4. Cara menghitung pertumbuhan ekonomi.
5. Indikator perhitungan pertumbuhan ekonomi.
6. Manfaat pertumbuhan ekonomi.

C. TUJUAN
1. Dapat mengetahiu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi
2. Dapat membedakan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi
3. Dapat menghitung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan
kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi

pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama
besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat
dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10)
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan
faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya.
Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata
dan kerja meningkat.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki
definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita
yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah
satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan
ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator
yang lain yaitu distribusi pendapatan.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai
“kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus
meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan pada
kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya”.


Perkembangan Ekonomi
Istilah perkembangan ekonomi sering dicampur baurkan dengan pertumbuhan ekonomi, dan
pemakaiannnya selalu berganti-ganti, sehingga kelihatan pengertian antara keduanya
dianggap sama. Akan tetapi beberapa ahli ekonomi, seperti Schumpeter (1911) dan Ursula
Hicks (1957) telah menarik perbedaan yang lazim antara istilah perkembangan
ekonomi dan pertumbuhan ekonomi (hingan, 1993). Menurut kedua pakar tersebut
perkembangan ekonomi mengacu kepada masalah-masalah Negara terbelakang, sedangkan
pertumbuhan ekonomi mengacu kepada masalah-masalah Negara maju. Demikian juga
menurut Maddison (1970), ia mengatakan bahwa di Negara-negara maju kenaikan dalam

tingkat pendapatan biasanya disebut pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, di Negara miskin ia
disebut perkembangan ekonomi. Namun ada juga pakar ekonomi lainnya yang beranggapan
bahwa antara pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan ekonomi merupakan sinonim,
misalnya pendapat dari Arthur Lewis (1954), serta Mesir dan
Baldwin
(1973).
Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada
cara-cara untuk mempercepat tingkat perkembangan pendapatan nasional. Para ekonom dan
politisi dari semua daerah, baik daerah-daerah maju maupun terbelakang, yang menganut

sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan
menomorsatukan perkembangan ekonomi (economic growth). Pada setiap akhir tahun,
masing-masing daerah selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaan dengan
tingkat perkembangan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap mereka menantikan
munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan”
merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua daerah di Indonesia dewasa ini.
Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunan di daerah-daerah
sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat perkembangan output dan pendapatan
nasional. Mengingat konsep perkembangan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian
perkembangan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka
kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan
sumber-sumber perkembangan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per
kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan
salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya
pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun
terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi
ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi
potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,
penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi

dan manajemen.
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
 Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
 Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto) Dalam praktek angka, PNB kurang
lazim dipakai, yang lebih populer dipakai adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat
batas wilayah,terbatas pada negara yang bersangkutan.
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita. Produk
Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah
negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama
periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:

1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak.
Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang
produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh
kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun

menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya
manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi
lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk
perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case
dan Fair, 1999;326).
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi
juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur perekonomian. 2. Pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan
dan tingkat output produksi yang dihasilkan
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi. 2. Pokok permasalahan

akhir adalah besarnya pendapatan per kapita. 3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab
pemerintah dan memerlukan dukungan rakyat. 4. Kedua-duanya berdampak kepada
kesejahteraan rakyat

B.


Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic
Product (GDP). PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di
dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di
Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB) PDB jika dibagi dengan
jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena
memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu
tempat.

Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa,
namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber
pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c)
peningkatan efisiensidimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat
meningkat jika pekerja yang telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga
kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong
kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi
bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal

yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP).
(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa
output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan
penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output
atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam,
penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan. Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total
nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak
mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi
dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur
setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Nilai total pendapatan
nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga
berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas
produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya. Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga
yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk
menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar — misalnya tahun 2000. Kemudian,
nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada
tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai
dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa. Perubahan PDB ini mencerminkan
perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan
pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai
“pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa
yang diproduksi dalam sebuah perekonomian. Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi
adalah sebagai berikut : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan
ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin

C.

Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran
penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin
tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas
pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya. Sebagai
dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk
dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan
modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651)

BAB III
PENUTUP

A.

KESIMPULAN
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara pun berbeda beda tergantung dengan pendapatan
perkapita itu sendiri dan tergantung dengan pendapatan penduduknya. Semakin tinggi
pendapatan penduduknya maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di Negara
tersebut dan sebaliknya dengan rendah nya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan
berdampak pada rendahnya pendapatan nasional pada Negara itu sendiri. Pertumbuhan
ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu Negara.
Semua berpengaruh pada kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu Negara pun terus
memajukan pendapatan nasional mereka dengan menaikkan harga-harga kebutuhan pokok
seperti bahan bakan minyak (BBM) dengan menjadikan pendapatan nasional yang akan lebih
baik dan tingkat perekonomian kita pun semakin baik.

B.

SARAN
Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian
pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembanganfaktor
penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitusumber-sumber alam
dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga factor permintaan luar negeri. Tanpa
kenaikkan potensi produksi tidak dapatdirealisasikan.

DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/pertumbuhan-ekonomi-definisi-sumber.html
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah-pertumbuhan-ekonomi.html

http://adie-wongindonesia.blogspot.com/2010/02/makalah-pertumbuhan-ekonomidefinisi.html
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2009/11/19/mudahnya-menghitung-pertumbuhanekonomi/
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://tutor2u.net/economics/r
evision-notes/as http://www.ekonomirakyat.org/edisi_16/artikel_1.htm
http://almasdi.unri.ac.id/bahan_ajar/Ekonomi_Pembangunan/Pertemuan_3_pertumbuhan
%20ekonomi.pdf
http://eliskomariah.blogspot.com/2013/02/perkembangan-ekonomi-di-indonesia.html

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24