Konsep dasar ekonomi teknik (1)

Teori Ekonomi Pembangunan: KONSEP PERTUMBUHAN DAN
PEMBANGUNAN EKONOMI
Perkembangan ekonomi mengacu pada masalah negara terbelakang, sed
ang pertumbuhan mengacu pada masalah negara maju. Menurut Schumpeter, perkembangan
adalah perubahan spontan dan terputus-putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa
mengubah dan mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Sedangkan
pertumbuhan adalah perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi
melalui kenaikan tabungan dan penduduk.
Bedanya pertumbuhan dengan pembangunan adalah bahwa pertumbuhan lebih melihat
kepada target, sedang pembangunan melihat prosesnya. Namun demikian, istilah
perkembangan ekonomi digunakan secara bergantian dengan istilah pertumbuhan ekonomi,
kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan jangka panjang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Proses pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor:
1. Faktor ekonomi
• Sumber alam atau tanah. Yang mencakup: kesuburan tanah, letak dan susunannya, kekayaan
hutan, mineral, iklim, sumber air, sumber lautan, dsb. Lewis: "Dengan hal-hal yang sama, orang
dapat mempergunakan dengan lebih baik kekayaan alamnya dibandingkan apabila mereka
tidak memilikinya."
• Akumulasi Modal. Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat
direproduksi. Apabila stok modal naik dalam batas waktu tertentu maka disebut akumulasi

modal atau pembentukan modal.
• Organisasi. Organisasi berkaitan dengan penggunaan faktor produksi di dalam kegiatan
ekonomi. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan membantu
meningkatkan produktivitasnya.
• Pembagian kerja dan skala produksi. Spesialisasi dan pembagian kerja menimbulkan
peningkatan produktivitas. Adam Smith menekankan arti penting pembagian kerja bagi
perkembangan ekonomi. Pembagian kerja à perbaikan kemampuan produksi buruh à buruh
lebih efisien à menghemat waktu à mampu menemukan mesin baru à produksi meningkat.
2. Faktor non-ekonomi
• Lembaga atau faktor sosial dan budaya.
• Sumberdaya manusia. Pengembangan faktor manusia berkaitan dengan efisiensi dan
produktivitas, yang oleh ahli ekonomi disebut pembentukan modal insani, yaitu proses
peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seluruh penduduk negara ybs.
Jumlah penduduk yyang melonjak cepat merupakan penghambat bagi pembangunan di negara
berkembang.
• Faktor politik dan administratif. Stabilitas politik dan administrasi yang kokoh membantu
pertumbuhan ekonomi modern. Administrasi yang kuat, efisien, dan tidak korup sangat penting
bagi pembangunan ekonomi. Demikian juga dengan ketertiban, stabilitas dan perlindungan
hukum mendorong kewiraswastaan.
Struktur politik dan administrasi yang lemah merupakan penghambat besar bagi pembangunan

ekonomi negara terbelakang.
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN

1. Teori Adam Smith
• Ahli ekonomi Klasik yang paling terkemuka.
• Bukunya yang terkenal: "An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations"
(1776).
• Meyakini doktrin hukum alam dalam persoalan ekonomi à orang dibiarkan mengembangkan
kepentingan pribadinya à setiap individu akan dibimbing oleh suatu "kekuatan yang tidak
terlihat" atau invisible hand, yaitu pasar persaingan sempurna. Jadi, jika semua orang dibiarkan
bebas akan memaksimalkan kesejahteraan mereka secara agregat.
• Teori pertumbuhan ekonomi:
(1) pembagian kerja,
(2) proses pemupukan modal,
(3) agen pertumbuhan ekonomi,
(4) proses pertumbuhan.
2. Teori Ricardian
• Buku David Ricardo: "The Principles of Political Economy and Taxation" (1917).
• Teori distribusi, dengan asumsi:
(1) seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam

pertanian membantu menentukan distribusi industri,
(2) berlaku "law of diminishing return" bagi tanah,
(3) persediaan tanah tetap,
(4) permintaan akan gandum inelastis,
(5) buruh dan modal merupakan input variables,
(6) keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu atau given,
(7) upah buruh cukup untuk hidup minimal,
(8) harga penawaran buruh tertentu dan tetap,
(9) permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal,
(10) terdapat persaingan yang sempurna,
(11) pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan.
3. Teori Keynes
• Tidak menganalisa masalah-masalah negara terbelakang, tetapi berkaitan dengan negara
kapitalis maju.
• Bukunya yang terkenal The General Theory of Employment, Interest and Money.
• Pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu negara.
• D Y = K D I, K = multiplier, hubungan antara kenaikan investasi dan pendapatan, yaitu
kenaikan tertentu pada investasi menyebabkan kenaikan yang berlipat pada pendapatan
melalui kecenderungan berkonsumsi.
• Syarat pokok kemajuan ekonomi:

(1) kemampuan mengendalikan penduduk,
(2) kebulatan tekad menghindari perang dan perselisihan sipil,
(3) kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan, mempedomani hal-hal yang
benar- benar sesuai dengan iilmu pengetahuan,
(4) tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi dan konsumsi.
4. Teori Schumpeter
• Joseph Alois Schumpeter pertama kali mengemukakan teori pertumbuhan ekonominya dalam
buku "Theory of Economic Development" (1911).
• Asumsi: perekonomian persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap (tak
ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi, tidak ada
pengangguran terpaksa). Keseimbangan ini ditandai "arus sirkuler".

• Pembangunan adalah perubahan yang spontan dan terputus-putus pada saluran-saluran arus
sirkuler tersebut, gangguan terhadap keseimbangan yang selalu mengubah dan mengganti
keadaan keseimbangan yang ada sebelumnya. Unsur utama pembangunan adalah inovasi.
• Inovasi terdiri dari
(1) pengenalann barang baru,
(2) pengenalan metode produksi baru,
(3) pembukaan pasar baru,
(4) penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi

manufaktur,
(5) pembentukan organisasi baru pada setiap industri seperti penciptaan monopoli.
• Pengusaha merupakan tokoh kunci di dalam analisa Schumpeter. Pengusaha adalah
inovator.
• Menurutnya, matinya kapitalis disebabkan tiga hal:
(1) kemerosotan fungsi kewiraswastaan,
(2) kehancuran keluarga borjuis,
(3) kerusakan kerangka kelembagaan masyarakat kapitalis.
5. Teori Dualistik
Dualisme: keadaan bersifat ganda, tidak seragam.
Teori dualistik masyarakat dari J.H. Boeke:
• Teorinya tentang "dualisme masyarakat" merupakan teori umum pembangunan masyarakat
dan pembangunan ekonomi negara terbelakang yang terutama didasarkan pada hasil kajiannya
terhadap perekonomian Indonesia.
• Tiga ciri manusia: semangat sosial, bentuk organisasi, dan teknik yang mendominasinya.
• Dua sistem sosial yang sangat berbeda, namun berdampingan. Sistem sosial yang satu tidak
dapat menguasai yang lainnya, secara sepenuhnya.
• Kritik atas teori Boeke:
(1) keinginan tidak terbatas,
(2) buruh lepas bukan tidak terorganisasi,

(3) mobilitas penduduk,
(4) dualisme bukan khas ekonomi terbelakang,
(5) dapat diterapkan pada masyarakat Barat,
(6) bukan suatu teori tetapi deskripsi,
(7) peralatan teori ekonomi Barat dipakai di masyarakat Timur,
(8) tidak memberikan pemecahan terhadaap masalah pengangguran.
Teori dualistik teknologi dari Benyamin Higgins:
• Dualisme teknologi berarti penggunaan berbagai fungsi produksi pada sektor maju dan sektor
tradisional dalam perekonomian terbelakang.
• Higgins membangun teorinya di sekitar dua barang, dua faktor produksi dan dua sektor
dengan kekayaan faktor dan fungsi produksinya.
• Sektor industri vs non industri, perbedaan produktivitas disebabkan oleh:
(1) modal,
(2) penggunaan penggetahuan,
(3) organisasi.
• Kritik atas teori Higgins:
(1) koefisien tidak tetap di sektor industri,
(2) harga faktor tidak tergantung pada kekayaan faktor,
(3) mengabaikan faktor kelembagaan,
(4) mengabaikan penggunaan teknik penyerap buruh,

(5) besarnya dan sifat pengangguran tersembunyi tidak jelas.

Teori dualistik finansial dari Mynt:
• Pasar uang terorganisir vs non terorganisir
• Sektor industri dan pertanian
• Bunga tinggi, rentenir, tuan tanah, sistem ijon, pedagang perantara, dsb.
Dualisme Regional:
• Ketidakseimbangan tingkat pembangunan antara region atau daerah karena penggunaan
modal.
• Ketidakseimbangan antar kota.
• Ketidakseimbangan antara pusat dan daerah.
7. Teori Rostow
Lima tahap pertumbuhan ekonomi:
(1) masyarakat tradisional,
(2) prasyarat untuk tinggal landas,
(3) tinggal landas,
(4) dewasa (maturity),
(5) masa konsumsi massal.
• Masyarakat tradisional: suatu masyarakat yang strukturnya berkembang di sepanjang fungsi
produksi berdasarkan ilmu dan teknologi pra-Newton dan sebagai hasil pandangan pra-Newton

terhadap dunia fisika.
11. Teori Ketergantungan
• Sebagian terbesar (sekitar 80%) penduduk di negara-negara dunia ketiga tinggal di daerah •
Teori ketergantungan merupakan bagian dari "model-model strukturalis internasional", yang
secara esensial memandang negara-negara dunia ketiga sebagai benda yang diatur oleh
kekakuan struktur ekonomi dan institusional serta terperangkap dalam suasana
'ketergantungan' dan 'dominasi' terhadap negara-negara kaya. Terdapat dua jalur dalam model
strukturalis internasional ini yaitu model dependensi 'neo-kolonial' dan model 'paradigma
tiruan/palsu'.
• Model dependensi neo-kolonial merupakan sisa-sisa pertumbuhan dari pemikiran Marxis. Ciri
pemikiran ini adalah eksistensi dan memelihara keterbelakangan dunia ketiga, terutama sekali
terhadap evolusi historis mengenai sistem kapitalis internasional yang betul-betul tidak sama
dalam hubungan negara-negara kaya dan negara-negara miskin.