OPTIMALISASI TANAMAN ECENG GONDOK DENGAN

OPTIMALISASI TANAMAN ECENG GONDOK DENGAN PENDEKATAN
ANALISIS VALUE CHAIN DEMI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN USAHA KECIL YANG MANDIRI

Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Seleksi Mahasiswa
Berprestasi Jenjang Diploma

Disusun Oleh:
MITA KARYANI
120103140139

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2016

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis : Optimalisasi Tanaman Eceng Gondok Dengan Pendekatan
Analisis


Value

Chain

Demi

Peningkatan

Kesejahteraan

Pengembangan Usaha Kecil Yang Mandiri
Penulis

: Mita Karyani

NPM

: 120103140139

Telah disahkan dan disetujui pada:

Hari

: Selasa

Tanggal

: 29 Maret 2016

Disetujui oleh:

Dosen Pendamping

Layyinaturrobaniyah, SE.,M.Si.
NIP 19830115 200812 2 001

Masyarakat

Dan

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, karunia, dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Optimalisasi Tanaman Eceng Gondok Dengan Pendekatan Analisis Value
Chain Demi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dan Pengembangan Usaha Kecil
Yang Mandiri” sebagai persyaratan untuk mengikuti Pemilihan Mahasiswa
Berprestasi jenjang Diploma tingkat Fakultas 2016.
Tidak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang
telah membantu dan membimbing dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi
kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Menjadi harapan penulis agar karya ilmiah ini dapat menjadi gagasan , ide
untuk mengembangkan suatu barang bekas menjadi suatu produk yang memiliki nilai
jual dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini
bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, 29 Maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah…..................................................................................2
1.3. Uraian Singkat Mengenai Gagasan Kreatif...............................................2
1.4. Tujuan Dan Manfaat..................................................................................3
1.5. Metode Pengembangan Program...............................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................4
2.1 Pendekatan Produksi Melalui Analisis Value Chains.................................4
2.2 Pemasaran Produksi Dengan Konsep Marketing Mix................................5
BAB III DESKRIPSI PRODUK…………………………………………….….7
3.1 Deskripsi Produk Kerajinan Tangan, Pelatihan Softskills, Hardskills ......7
3.2 Proses Pelatihan Hardskills Dan Softskills….............................................7

3.3 Implementasi Terhadap Pelatihan Softskills Dan Hardskills……........….9
3.4 Waktu Yang Dibutuhkan Dalam Pelatihan Hardskills Dan Softskills…..10
BAB IV PENGUJUAN DAN PEMBAHASAN…………………………...…..12
4.1 Hasil Pengujian Produk…………………………………………...…......12
4.2 Analisis Kemanfaatan Produk………………...........................................12
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………………….…14
3.1 Simpulan………………………………………………………………...14
3.2 Rekomendasi………….………………………………………………....14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................v
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................vi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pencemaran lingkungan sering kali terjadi didaerah terpencil maupun kota
besar di seluruh Indonesia. Pencemaran air misalnya, yang terjadi didaerah pesisir
sungai dan danau melalui banyaknya sampah dan material lain yang menumpuk
hingga terjadinya banjir. Tanaman Eceng Gondok pada dasarnya adalah tanaman
gulma yang dapat menyebar luas secara cepat dan tidak berarti (sampah) apabila tidak

di manfaatkan dengan baik, namun barang yang sebelumnya tidak bernilai tersebut
dapat dijadikan pendapatan lebih bagi masyarakat sekitar.
Pembuatan tanaman Eceng Gondok menjadi sebuah kerajinan tangan tentu
memerlukan tenaga kerja, dan proses produksi dan operasi lainnya yang dapat
mendukung agar tercapainya tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
pengembangan usaha kecil mereka dalam memasarkan produk itu sendiri.
Kurang nya taraf kemampuan hardskills dan sofskills dimasa kini adalah salah
satu penyebab banyaknya pengangguran dan kurang nya taraf kesejahteraan hidup
masyarakat. Perlu adanya pengembangan potensial dan pelatihan khusus kepada para
masyarakat itu sendiri.
Maka dari itu, perlunya pelatihan hardskills dan softskills kepada masyarakat
kecil yang memerlukan dan tidak memiliki pekerjaan. Salah satunya pelatihan
pembuatan kerajinan tangan anyaman dari tanaman Eceng Gondok didaerah pedesaan
atau di daerah pesisir sungai karena dihimbau untuk memanfaatkan tanaman Eceng
Gondok yang menjadi sampah untuk dimanfaatkan menjadi suatu barang produksi
yang bernilai dan dapat dikembangkan menjadi sebuah industri kreatif. Diharapkan
nya juga pelatihan softskills kepada masyarakat untuk mengembangkan sebuah usaha

kecil yang mereka miliki dengan menjual produk anyaman tersebut agar dapat
berkembang dengan sebuah pendekatan manajemen yang dapat berorientasi pada laba

atau keuntungan.
Sehingga diharapkan nya dengan pelatihan hardskills dan softskills ini,
masyarakat pengangguran pesisir sungai dapat membuka usaha kecil sendiri dengan
melalui operasi produksi, proses pemasaran hingga distribusi dengan analisis value
chain.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis value chain terhadap tanaman Eceng Gondok menjadi produk
yang memiliki nilai jual ?
2. Bagaimana pengembangan dan pelatihan hardskills dan softskills pendirian usaha
kecil dengan produksi kerajinan tangan yang berasal dari tanaman eceng gondok?

1.3 Uraian Singkat Mengenai Gagasan Kreatif
Kerajinan tangan yang dihasilkan dari tanaman gulma Eceng Gondok
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat karena pada dasarnya untuk
bahan baku tidak memerlukan biaya, hanya memerlukan biaya tidak langsung dan
biaya tenaga kerja.
Melalui pendekatan analisis value chain, diharapkannya pengembangan
pelatihan potensi hardskills dan softskills para masyarakat dalam menjalankan sebuah
usaha baru. Dengan pelatihan operasi produksi atau pembuatan kerajinan tangan

beserta supplier lingkages, hingga proses pemasaran juga distribusi produk. Dan
pelatihan softskills dimana pelatihan pendirian usaha kecil dengan mengembangkan

proses manajemen hinga terjadinya pencapaian tujuan untuk kepuasan konsumen dan
keuntungan laba bagi produsen.

1.4 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dan manfaat karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengoptimalisasi
bagaimana pemanfaatan tanaman eceng gondok yang tidak bernilai jual hingga
menjadi sebuah produk kerajinan tangan dalam industri kreatif yang memiliki nilai
jual dipasaran dengan analisis value chain, dimana memperhatikan unsur unsur dari
produksi, operasi hingga pemasaran dan distribusi produk. Hingga meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan.
Dan bagaimana pendekatan pelatihan softskills dan hardskills mendjadi salah
satu pengembangan dan pelatihan yang diharapkan dapat membantu masyarakat
tersebut mendirikan sebuah usaha kecil dan menjual produk kerajinan tangan yang
terbuat dari tanaman eceng gondok tersebut.
Maka diharapkan untuk meningkatnya taraf kehidupan dan pendapatan
masyarakat pengangguran dengan adanya pelatihan hardskills dan softskills yang
mereka dapatkan untuk membuat suatu produk dengan bahan baku tanaman eceng

gondok yang tidak memiliki nilai jual sehinga menjadi sebuah produk yang memiliki
nilai jual. Tentunya setelah mereka membuat produksi kerajinan tangan tersebut
mereka diharapkan mampu untuk menjual produk tersebut ke pasaran dengan
softskills yang telah mereka dapatkan dari pelatihan ini sehinga mereka dapat
membuat usaha kecil yang mandiri.
1.5 Metode Pengembangangan Program
Dalam

penulisan

pengembangan

program

dan

solusi

ini,


penulis

menggunakan metode sekunder atau mengumpulkan data data melalui internet dan
buku perpustakaan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pendekatan Produksi Melalui Analisis Value Chain
Rantai nilai produk merupakan aktifitas yang berawal dari bahan mentah
sampai dengan penanganan penjualan . Rantai nilai ini mencakup aktivitas yang
terjadi karena hubungan dengan pemasok (Supplier Linkages), dan hubungan dengan
konsumen (Consumer Linkages). Aktifitas ini merupakan kegiatan yang terpisah tapi
sangat tergantung satu dengan yang lain. (Porter, 2001).
Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap
value chain di mana produsen dapat meningkatkan nilai untuk pelanggan atau untuk
menurunkan biaya.
Pendekatan inilah yang menjadi strategi dalam pemanfaatan Eceng Gondok
menjadi anyaman yang bernilai, karena dengan pemanfaatan barang yang tidak
berguna (non valuable things) yang bahkan menjadi pencemaran lingkungan berupa

sampah, baiknya dapat kita manfaatkan menjadi barang yang memiliki nilai jual
dipasaran dengan biaya bahan baku yang rendah, dan memanfaatkan tenaga kerja
masyarakat sekitar pesisir sungai yang tidak bekerja agar tercapainya tujuan
peningkatan pendapatan. Pemasok itu sendiri adalah penanaman awal tanaman Eceng
Gondok, dan operasi produk berupa pelatihan tenaga kerja menjadi para pengrajin.
Selain itu pelatihan untuk pembukaan usaha pun ditekankan agar tercapainya proses
pemasaran yang sesuai sehingga menjadi produk yang benar benar menjadi
kebutuhan konsumen dipasar. Hingga terjadinya rantai nilai yang bermanfaat dari
barang yang tidak berguna sehingga menjadi barang produksi yang dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan memberi kepuasan para
konsumen.

Analisis value chain yang diadaptasi dalam pendekatan karya ilmiah ini berupa
lima aktivitas utama yang meliputi logistik inbound, operasi, logistik outbound,
pemasaran dan penjualan dan jasa yang memberikan kontribusi pada penciptaan fisik
dari produk dan jasa, penjualan dan pengirimannya kepada pembeli, dan pelayanan
setelah penjualan.
2.2 Pemasaran Produksi Dengan Konsep Marketing Mix
Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menurut Kotler dan Armstrong
(2012:75) adalah seperangkat alat pemasaran terkontrol yang dipadukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran.
1. Produk (Product)
Suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, agar produk
yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu
keinginan atau kebutuhan dari konsumen.
2. Harga (Price)
Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau
menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual
melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama
terhadap semua pembeli.
3. Tempat (Place)
Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditujukan untuk mencapai taget
konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi, transportasi, pergudangan, dan
sebagainya.
4. Promosi (Promotion)
Sebagai salah satu cara pemasaran untuk mengkomunikasikan dan menjual suatu
produk kepada konsumen yang berpotensi.

Marketing Mix

Product

Place

Product variety

Channels

Quality

Coverage

Design

Assortment

Target Market

Locations

Features
Price

Promotion

List Price

Sales promotion

Discounts

Advertising

Allowances

Sales force

Payment Period

Public relations

Gambar 2.2 Marketing Mix
Sumber : Kotler, Philip. Buku Marketing Management (2012 : 47)

BAB III
DESKRIPSI PRODUK

3.1 Deskripsi Produk Kerajinan Tangan, Pelatihan Softskills, Hardskills
Kerajinan tangan yang dimaksud adalah hasil dari pelatihan hardkills yang
memanfaatkan tanaman Eceng Gondok menjadi sebuah karya kerajinan tangan yang
memiliki manfaat nilai guna serta memiliki nilai jual dipasaran sehingga dapat
dinikmati dan diminati oleh konsumen.
Program pelatihan dan hardskills adalah berupa pelatihan khusus bagi
masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dan dilatih untuk memiliki keahilan
tertentu untuk menciptakan suatu produk yang dapat menjadi nilai jual, seperti
pemanfaatan tanaman Eceng Gondok menjadi sebuah kerajinan tangan. Di
lakukannya pelatihan dimulai proses produksi, operasi, hingga pengemasan barang
untuk siap di jual.
Lalu setelah pelatihan hardskills, maka dilanjutkan dengan pengembangan
softskills dimana pelatihan berupa keahlian dalam menjual produk tersebut dan dapat
mengelola sebuah usaha yang mandiri dengan keilmuan manajemen pemasaran.
Pengembangan softskills berupa penentuan harga, distribusi hingga promosi barang.
3.2 Proses Pelatihan Hardskills Dan Softskills
Proses pelatihan dalam produksi kerajinan tangan yang berasal dari tanaman
Eceng Gondok serta penerapan tahapan penjualan untuk pengembangan usaha
dengan menggunakan langkah langkah berikut :
1. Pengumpulan dan sosialisasi masyarakat pedesaan usia produktif baik wanita
ataupun pria, yang belum memiliki pekerjaan baik anak muda yang putus
sekolah, ibu rumah tangga, dan lain lain untuk mendapatkan sosialisasi dan

pelatihan cara bagiamana membudidayakan tanaman Eceng Gondok yang
terlalu banyak di sungai sehingga tanaman itulah yang menjadi bahan baku
yang penting dalam proses pembuatan produk ini. Pelatihan dan sosialisasi ini
amat penting dalam membuka peluang kepada mereka yang membutuhkan
perkerjaan baru yang juga untuk meningkatkan pendapatan mereka.
2. Dalam minggu pertama diadakannya sosialisasi untuk diterapkan motivasi
terhadap para tenaga kerja untuk pengelolaan bahan baku, bahan tidak
langsung, alokasi biaya yang dibutuhkan, produksi, pemasaran hingga ke
tahap distibusi. Pelatihan ini dibimbing khusus oleh para tenaga kerja ahli
dalam bidang anyaman juga para wirausaha yang sudah berpengalaman dalam
pengelolaan manajemen dan UKM. Juga sosialisasi ini perlu adanya
dukungan pemerintah daerah dalam menumbuhkan rasa social dan perhatian
dari pemerintah.
3. Proses pelatihan hardskills ini diadakan dengan waktu 2 minggu dengan
sistem yang berlanjut, dilakukan dengan mulai penyediaan pemasok ,
perolehan bahan baku dan pemanfaatn bahan baku hingga menjadi barang
dalam proses, hingga menjadi barang jadi sebuah produk anyaman dari
tanaman Eceng Gondok.
4. Setelah pelatihan pembuatan produk tersebut maka diharapkan para tenaga
kerja sudah dapat memiliki keahlian dalam pembuatan kerajinan tangan
berupa anyaman untuk diproduksi, sehingga tahap selanjutnya adalah
pengembangan softskills yang mereka harus terapkan dalam penjualan produk
tersebut
5. Pelatihan softskills yang dilakukan selama 2 minggu dengan mencangkup
sosialisasi dan pembelajaran bagaimana menentukan harga yang baik
sehingga produk tersebut dapat terjual dipasaran, bagaimana proses
pemasaran yang dilakukan oleh penjualan atau perorangan, sehingga proses

distribusi produk akan dijual dimana sajakah produk kerajinan tangan Eceng
Gondok ini.
6. Pada akhirnya diminggu ke 6 maka para tenaga kerja diharapkan sudah
mampu langsung praktik membuat produk anyaman dari tanaman Eceng
Gondok sampai tahap penjualan yang meliputi penentuan harga, promosi dan
distribusi.

3.3 Impelementasi Terhadap Pelatihan Hardskills Dan Softskills
Implementasi yang dibutuhkan dalam pendekatan analisis value chain , yaitu :
1. Pemasok (Supplier), untuk pemasok bahan baku tentunya tidak perlu membeli
dari luar karena bahan baku sudah tersedia di alam, pengguna hanya perlu
mengambil tanaman Eceng Gondok tersebut dari sungai dan membersihkan
nya melalui serangkaian proses. Selanjutnya untuk bahan baku tidak langsung,
para pengguna hanya membutuhkan sedikit bahan bahan tambahan . Maka
dari itu diharapkan nya dengan analisis value chain ini adalah bagaimana
memperoleh pendapatan yang lebih besar dengan pengorbanan yang sedikit.
2. Produksi, proses produksi baiknya dilakukan melalui pelatihan pelatihan
khusus bagi penguna nya, agar tercipta industri kreatif yang lebih modern dan
profesionalis. Proses produksi itu sendiri dapat dilakukan dilingkungan sekitar
yang tak jauh dari tempat pemasok(sungai) hanya perlu beberapa ruang dan
beberapa pekerja dalam untuk menghasilkan 1 kerajinan tangan.
3. Distribusi , selanjutnya proses distribusi yang dilakukan oleh para pengguna
ini baiknya dilakukan pendekatan dengan pemerintah daerah untuk memasok
barangnya tersebut ke dalam UKM di kota itu sendiri atau dapat
dipamerankan serta di promosikan dalam sebuah acara baik pameran local

maupun pameran UKM. Maka dari itu diperlukan nya dukungan dari
pemerintah daerah itu sendiri terkait pembuatan kerajinan industri sendiri.

3.4 Waktu Yang Dibutuhkan Dalam Pelatihan Hardskills Dan Softskills

Senin
Minggu
ke 1

Selasa

Proses
pengumpu
lan

Proses
pengumpul

dan an

sosialisasi

Rabu

Kamis
Proses Sosialisasi

pengumpul

dan an

sosialisasi

dan

pengembanga
n

Pelatihan

Pelatihan

Sosialisasi

motivasi dan motivasi

dan mengenai

sosialisasi

Jumat

mengenai
pengembanga

pelatihan n

pelatihan

hardskills

softskills

Pelatihan

Pelatihan
hardskills :

Minggu

Pelatihan

ke 2

hardskills : hardskills : hardskills :

hardskills :

proses

proses

Proses

Proses operasi Proses

produksi

produksi

pemasok

produk

bahan baku

bahan
pendukung

operasi
produk

Minggu

Pelatihan

ke 3

Pelatihan

Pelatihan

Pelatihan

Pelatihan

hardskills : hardskills :

hardskills :

hardskills :

hardskills :

Proses

Pengemasa

Pengemasa

Penyediaan

Penyediaan

operasi

n

n

barang

barang

produk

(Packaging

(Packaging

)

)

Minggu

Pelatihan

Pelatihan

Pelatihan

Pelatihan

Pelatihan

ke 4

dan

softskills:

softskills :

softskills :

softskills :

sosialisasi

Penentuan

distribusi

Distribusi

Promosi

softskills

harga

Minggu

Pelatihan

Pelatihan

Pelatihan

Pelatihan

Pelatihan

ke 5

softskills : softskills :

softskills :

softskills :

softskills :

promosi

Promosi

Promosi

Penyediaan

Penyediaan

penjualan

perorangan

barang

barang

Praktik

Praktik

Praktik

Praktik

penjualan

penjualan

penjualan

Minggu

Praktik

k6

pembuatan pembuatan
operasi

operasi

produksi

produksi

BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Produk
Hasil yang diharapkan dalam adanya gagasan mengenai optimalisasi tanaman
Eceng Gondok dengan analisis value chain ini yaitu adanya peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat pengangguran dengan diadakan nya pelatihan dan
program pembuatan kerajinan tangan, yang juga diharapkan penurunan pencemaran
lingkungan air yang dapat menyebabkan berbagai kerugian serta banjir didaerah
tersebut. Dan diharapkan nya masyarakat tersebut akan mendapatkan keahlian baru
dalam membuat kerajinan dan membuat usaha kecil untuk diperdagangkan.
Pelatihan hardskills dan softskills yang diharapkan agar para pengrajin dapat
membuka usaha sendiri dengan menjual produk yang berasal dari pemanfaatan
barang tidak terpakai atau tidak bernilai, sehingga tidak memerlukan biaya bahan
baku yang tinggi untuk proses produksi, namun dibutuhkan keahilan dan
keterampilan khusus dalam mengolah barang tersebut menjadi barang yang bernilai.
Keterampilan tersebut akan membantu para tenaga kerja dalam pembuatan produksi
dan keahlian ilmu mengenai pengembangan usaha, agar mereka dapat mendirikan
sebuah usaha mandiri yang menjual berbagai hasil kerajinan tangan hasil olahan dari
tanaman eceng gondok dan sebagainya.

4.2 Analisis Kemanfaatan Produk
Produk bukanlah sekedar dari kumpulan fitur berwujud. Konsumen cenderung
melihat produk sebagai paket manfaat yang rumit yang dapat memuaskan kebutuhan
mereka.

Ketika

merancang

produk,

para

pemasar

harus

lebih

dahulu

mengidentifikasikan kebutuhan inti konsumen yang akan dipenuhi oleh produk
tersebut. Kemudian perencana produk mendesain produk aktual dan mencari cara
menambah manfaat produk tersebut untuk menciptakan paket manfaat yang paling
memuaskan konsumennya. ( Kotler & Armstrong, 2003 )
Kita dapat menganalitis pengembangan produk tersebut dengan 3 objek berikut,
yaitu:
1.

Performa produk
Merujuk pada bagaimana suatu produk memenuhi spesifikasi performa yang
diinginkan oleh konsumen, atau seberapa baik suatu produk dinilai di mata
konsumen dan memiliki kemasan serta promosi yang baik kepada konsumen.
Maka perlunya proses pengemasan produk tersebut menjadi sebuah anyaman
tas, sandal, dompet dan sebagainya dengan konsep anyaman modern yang
banyak diminati konsumen.

2.

Kecepatan menuju pasar
Kecepatan ini diukur sebagai waktu yang terlewati diantara masa kebutuhan
yang belum terpenuhi muncul di pasar, dan masa suatu produk yang dibuat
tersedia kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan ini. Dimana para
tenaga kerja harus membuat suatu produk berdasarkan pesanan dan dapat
memenuhi kepuasan konsumen.

3.

Biaya produk.
Biaya keseluruhan yang digunakan dalam memproduksi produk ini,
melakukan pelatihan para tenaga kerja sehingga proses pemasaran dan
distribusi. Diharapkan dengan biaya bahan baku yang minim maka untuk
pengeluaran biaya selanjutnya para tenaga kerja tersebut tidak mengeluarkan
modal yang besar namun dapat laba yang cukup besar.

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Simpulan
Tanaman eceng gondok yang menjadi salah satu pencemaran air baiknya
dapat dimanfaatkan dijadikan sebuah karya kerajinan tangan oleh orang orang yang
kreatif. Namun tak semua orang memiliki kreativitas dan mampu mengembangkan
semua itu. Maka perlu diadakannya pelatihan hardskills yang mencangkup pelatihan
pembuatan sebuah produk dengan bahan baku tanaman eceng gondok menjadi
produk yang memilki nilai jual. Dan pengembangan ilmu softskills agar setelah
mereka memproduksi barang tersebut dapat dijual dan dipasarkan dengan tepat
sasaran sehingga memenuhi tujuan dan sasaran kegiatan pelatihan itu yaitu
masyarakat pengangguran dapat mengembangkan usaha yang mandiri.
4.2 Rekomendasi
Bahan baku dari tanaman eceng gondok yang tidak terpakai disungai
dibudidayakan dengan baik sehingga untuk kedepannya pemasok bahan baku dari
cukup dari sungai. Pelatihan dan pengembangan hardskills dan softskills dikelola oleh
para pendidik yang memiliki wawasan mengenai ilmu manajemen dan orang orang
yang berpengalaman dalam pembuatan kerajinan tangan anyaman. Juga perlu
dukungan dari pemerintah daerah setempat atas jalannya program pelatihan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, dan Kotler 2003, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan,
Penerbit PT. Indeks Gramedia, Jakarta
Kotler, Philip and Gary Amstrong 2012. Prinsip – Prinsip Pemasaran . Edisi 13.
Jilid 1 Jakarta:Erlangga
Porter, Michael, E. 1985, “Competitive Advantage: Creating and Sustaining
superior Performance”, Free Press, New York.

LAMPIRAN