Percobaan pendahuluan Analisa Vitamin B-Kompleks Secara Kromatografi Lapisan Tipis Repository - UNAIR REPOSITORY
BAB
III
HASH* PERCOBAAM 1. HASH, PJBIUHAI lW!THL3Um.
Dari aapat iieia larutan alusl yang dlgunakan, tarnyata larutan alusl A anbtrlku paalsahan yiD| - kurans balk karana babarapa noda aaalh barlaplt dan # babarapa note bantuknya baraker* larutan alusl C dan
Mibarikan poalaahan yang eukup balk tstapl baba- ♦ rapa noda aaalh barlnplt« ssdangkan larutan alusl
1 Mftbarlkan paalsahan yang paling balk karana ss*ua
noda tarplaafe dangan jalas kaeuali noda slanokobala* ulna* Bardasarkan atas basil tarssbut dlataa, naka diplllh larutan alusl B untuk naaganalisa suatu ean- puran Yltanln B-ko*plaks, kaeuali untuk slanokobala* nlna dlgunakan larutan alusl D* Adapun haoll dart kroaatografi lapisan tipis dapat dllihat pada gaabar
1
»
20
3
das 4*
3* Gaabar Ho all kroc&tografi lapiaan tipis dengan larutan elusi cir (larutan elusi A)
1
Hasil kroraatografi lapisan tipis dengan larutan elusi
s s
asam asetat glaslal aceton metanol i bemen " 5 : 5 : 20 : 70 (larutan elusi B)
ko
Goubar 3 Basil kromatografl laplsan tipis dengan larutan elusi
2
1
1
n.butanol : banson s aetanol : air m : ; : X (larutan eluci C)
Gaabar 4 Haoil kromatografl lapisan tlpls dengan larutan alusi n.butanol i aecua aootat glasial : air * 40 s 5 * 55
(larutan oluol D)
2
3
- 1
4 Katarangan gasbar * # dan
Haall kroaatografi lapisan tipis yang dllthat dl bo- wah ainar ultra violet*
2
a penbanding natrium snllsilat* b s ptobanding tlamlna hidroklorida* < peabandlng riboflavlna. d : peabandlng plrldoksina hidroklorida* e * peabandlng slanokobalamina* f : pembandlng nlkotlnsmlda* g s peabandlng prokalna hldrolorlda* h t peabandlng lldokalna hidroklorida.
1
1 larutan eaapel X*
II : larutan aaapal II*
III : larutan aaapal III*
2
1
1
. . Basil cereobaan dangan kromatcgraf laplaan tl- pla* Dari larutan sanpel I* XX* XIX dan maelng - ea- sing larutan peabandlng dilakukan kromatografi lapisan tipis dengan cenggunakan dua oaean la- rutan elusl dan hasllnya dapat dillhat pada ga^
2
bar dan 4» 2*2* ttaail pareobaan ruaksl wama,
Dari pareobaan yang talah dilakukan dangan pe- reaksl«pereaksi warna tart a at u maka untuk naslng
42 Basing komponen (yang mana sebeXumnya teXah di-
pisahkan terXebih dahulu) memberlkan hasil at* bagel berikut $ 2*2.1. Tlemlna hidroklorida* #
- Dengan larutan natrium hidrokslda 2 11,
( 1 1 1
larutan kaliua heksaelanoforat )
1 5
$ b/v dan Iso-butanol kenrodian diko- cok kuat-kuat selama dua me nit, maka setelah oemisah laplsan atas berfluor^ * aenai biru trngu.
- Dengan larutan timbal (XI) asetat 9#5#
6
b/v dan larutan natrium hidrokslda tl ter jadl narna kunlng dan bila dipanas- kan terjadi endapan coklat hitam*
- Dengan larutan perealcsi diaso A, diaso
B dlamkan lima menlt kemudian ditambah larutan natrium asetat alkali, forma- lin dan larutan tiealna hidroklorida - terJadi warns merah*
- Larutan dnlaa air barwarna kunlng Ice- hljauan dan berfluorosenal hijau keku- nlng-kuningan, yang dengan pencmbohOn asam atau alkali fluorosanelnya hl- lang*
43 0 , 1
- Dangan larutan perak nltrat N tar* jadl warna merah yang setelah didiam- Scan terbentuk endapan warna merah.
2.2.3. Plridokalna hidroklorida.
- Dangan larutan beat (III) klorlda 0,5H terjadi warna merah darah* 4<
- Dangan larutan pereeksi diaso A, diaso
B dan larutan natrium hidrokaida 2 U terjadl warna Jlngga merah*
2.2.4. Mkotlnwnldft.
- Larutan dalam air didldlhkan perlahan- lohan dangan natrium hidroksida, maka akan tar Jadi amoniak dan aaonlak yang terjadi kamudian diperikaa dengan ker- tas lakmus yang diletakkan dl ataa mu- 4 lut tabung, dimana kertas .lakmus merah yang telah dibasahl air berubah menja- di
- Dengan larutan para dlmetil amino ben*
1
saldehlda hidroklorida b/v terjadi warna hijau kunlng*
2.2*5* Xalalum pfintotenat. #
- Dengan larutan besi (III) klorida 2 H, setelah larutan didldlhkan dahulu de- 4
- Dangan larutan natrium hidrokaida 2 H
- Dangan asam klorida 1 N# fanol Aon la**/
- Dangan aaam klortda 1 If, larutan na-
- Dangan larutan para dimstil amino ban-
- Dangan larutan kobalt (XX) nitrat 6t5$ b/v« aatalah larutan dibaaakan dangan U larutan natrium hidrokaida 2 dan an- dapan yang tarjadi dilarutkan dangan - atanol 95# kamudian dikoook aalama dua manit tarbantuk andapan hijau kabiruan*
- Dangan aaam aulfat pokat, larutan na- trium nitrit 10£ b/r, larutan natrium hidrokaida 2 M dan 2-noftol tarjadi - warna eoklat Jingga.
- 1 1
- larutan pembanding nlkotinamlda dengan kadar seperempat dari kadar •
- 1
- larutan
- » luaa noda dari 122,9 aa2 5^ * luaa noda dari 111,4 aa2
- luaa noda dorl e2 80,7 tarn <
- 1 10 0 0
- 1
- ° 1
- (
- S 2
- ” 1
- ° 2
- ....... log
- .i.- x 0,3010
- 3 + 0,1158
- 3,1158 “ 1305,8 ng /
- 1,3 0 5 8
- ;------
- » • « » */ioo al
- S.D Ilamina ,; Hidrokloridaj 0,2500
- • Hidroklorida; 0,7500 0,7687 i 102,49 4,93 Riboflavina ! 0,1250 0,1348 ! 107,81
- • Hidrokloridaj Sianokobala-! 0,2500 0,2412 ; 96,48 • 1 • 4,40
- • 7,87 Pantotenat ! Prokaina j Hidroklorida; 0,2500
* Sl u m * Hidroklorida Y • 0*50 /
- - Plrldokalna Hidroklorida * 19*42 I
2
9
ngan larutan natrium hidrokslda N didinglnkan dan ditambah aaam klorida
44
1
dan larutan tanbaga (XI) aulfat I - ^ tarjadi warna biro ungu*
s. 2 . 6 . gxnkiiM, hltraldorHi.
\
rutan kalium bromat Januh tarjadi war- na marah un*u«
1
2
trium nltrlt £ b/y tan larutan -na£ tol tarbautuk andapan wama marah.
1
saldahida hidroklorida b/r tarJadi warna jingga kuning.
Dangan larutan paraakai Dragandorff » aaka yang dapat aaabantuk kriatal yang spasifik a dal ah
piridokalna hidroklorida, nikotinaaida dan dokaina hidroklorida* Sadangkan dangan larutan paraaksi beoi-koaplaka yang dapat awabentuk 4 kriatal spaaifik odalah tiamina hidroklorida » piridbksdna hidroklorida dan lldokalna hidro- klorida* Krlstal yang terbentuk dangan larutan paraaksi §
Dragandorff dan larutan paraakai basl-koaplaks, dapat dllihat pada gaabar berikut AAi*
46 Camber 5
Krlotal dari plridokslzm hidroklorida oumi dangan larutan poroakoi Dragondorff* Gcuabar
6 Kriotal pirldokoina hidroklorida dari hnull oketrokci
noda dengan larutan porcoksi Drajtondorff*
Gaabar 7 Kriotol dari nikotlnonida nurni dongan larutan porcakoi Dragondorff,
Gcmbar & Kriotol nikotinaaida dari hooil okotrakoi noda dengan larutan poroaksl Droffondorff#
Gaabar 9 Kriatal dari lldokaina hidroklorida aural dangan larutan paraakal Dra- gandorff.
Gaabar 10 Iriatal lldokaina hidroklorida dari haall akatrakal noda dangan larutan paraakal
Dragandorff*
49 Oanbar XI
Krictel dari tlcnina hidroklorida nurni dangan larutan poroaksl bool-koiqplcko.
Gcobar 12
Krlotnl ticnian hidroklorida dorl hcoil ckotrokci noda dongan lorutaa p^ro&kol beel-korploko.
13 Qctibor
Crlctxol tori plri£ofcdnn hi<!ro!dcrl£a ctrol Ccncon lamfccfl pcrochoi bcol-Sio^plcbo*
C—her 14 Hrictal piriCordon hl£rohlorl<!a <!nri bcdl clicsjrchd coin donsnn larutnn pcrcchd bed* ter?lcbd#
51 Oenbar 15
Krlctftl lldokaina hidroklorida nurni doncan larutan poroakoi beol-koaploko.
Oca bar 16 Kriatal lldokaina hidroklorida 4arl hacil oko- trakol noi" ^bn^on larutan pcroakal fcoci-kozploka.
52
3. HAOtL AHALI84 CTATTCIEAgiy* Cara yang dipakai untuk aanghitung kadar Aa- ri aaalng-aaaing koaponan dalaa caapuran vitejain B- ko^plaka bardaaarkan parbandingan luas noda dari b± all kroaatagraanya dangan hasil kroaatograa kon^o* nan mminya aabagai paabandin* yang aaca untuk pa- nantuan ini digunakan tiga aaoaa konaantraai dari larutan vitaain B-koaplakaAarutan aaapal dan tiga aaena konaantraai dari larutan vitamin anxal yang ~ diparlukan aabagai paabanding, dlaanA konaantraai - dari larutan kadua dan larutan katiga aarupakan pa* nganoaran dari larutan partaaa* tarnyata haaHcya - aananjukkan tahn bila konaantraainya Aiansarkan ,
Bakin kaeil*
■aka luaa nodanyapun
taraabut dapat dilihat pada ganbar 1?*
Hal
Gaabar 17 Haall krwatagrafi lapisan tipis dari larutan pasban-
4ia t Milcatinaaida dan larutan saapal X dangan larutan alusl asam glaslal : asaton : natanal : toaaen.
) Karena
50 0
“ larutan pembanding nlkotinamlda dengan )&
®2
Z dengan kadar setengah da rl kadar •
aaapel
2
ml* u
/ 10 0
ag
10 0 0
^ m larutan pembanding nlkotinamlda dengan ka dar
8
cara perhitungan aaaa, maka dial- ni dluralkan satu contoh perhitungan aaja. Contoh perhitungan dari Nlkotinamlda* Uj, * larutan eanpel I.
aemua
2
mg/
/ 4
Keterangan
ganbar 17 : : larutan pembanding nlkotin* kadar tertentu*
B| : larutan pembanding nikotinnaida dengan kadar aetengah dari kadar •
Z^ : larutan eampel
1 .
; larutan samp^l I dengan kadar setengah dari kadar Z^ • Zl
: ^aru*aa
) + ( ^ - S
9
&BP0^ * dengan kadar seperempat dari kadar • Kadarnya dlperhltungkan dengan rttmus :
a . I M I I , ) - ( S 1 + S J
log -■*- - — ■*--- " ... . lo* k
( * -
02
219,1 - 200,1
log
10 0 nl.
g /
nil*
10 0
49,4
3
m
19
2 A 26,7 * 22,7
10 0 0
log u-i - log
26,7 + 22,7
.I,— ..-, .i—iI,■ . log 2 10 0 0
219,1 - 200,1 log ' - .
U1
m ...— .....— ■■■■■■»■ : .. 1000 (122,9 - 96,2) + (111,4 - 3#,7>
' — — 1
(122,9 + 96,2) - (111,4 + 88,7) log
® 1
500 log -» ■■;■ ......... log k
2 U 2 « 2
fc «. w m
U2 * luas noda dari Uj 96,2 aa2
55
2
56 Dangan ear a yang sama aaparti di ataa, kadar
dari nlkotlnamlda dalaa larutan aampai I dapat juga diparhitungkan dangan manakai larutan peabanding
10 0 0 / ^ 0 0
kotinanlda kadar mg ^ dan larutan pamban- dlng nlkotlnamlda kadar 250 ng/^QQ ,£• dan dipero- lah hasil ux ■ 1266,2 ag/^OOml “ ^100 nl • kamudian kadua haail tarsabut dlrata-rata*
Jadi kadar nlkotlnamlda dalasi larutan aampai I yang diketemukan : 1,3050 + 1,2662 .
1.2970
10 0
10 3 ,7 6Kadar ( £ ) * ----- x % * £
1,2500
Hasil panatapan kadar dari komponen-konponan dalam la- 9 * rutan aampai I, II dan III dapat dllihat pada tabel I,
XI dan XIX*
57 TABEL I HASIL PENETAPAN KADAR DARI KOMPONEN-KOMPONEN
DALAM LARUTAN SAMPEL I.
Komponen Kadar aefcarusnya dalam 100 ml! Kadar yang didapat rata-rata (gram) Dalam I gram Dalam1
| 0,2657 106,27 3,76 Riboflavina ! t 0,1250 ! 0,1365j
!
! 0,1388 109,25 3,32 Piridolcsina ! Hidroklorida!I 0,1250 111,04 2,92 Nikotinamida!
I 1,2500
j
! 1,2772!
1
! 0,2161102,18 6,10 0,2500 , 86,46 6,50 TABEL II HASIL PENETAPAN KADAR DARI KOMPONEN-KOMPONEN DALAM LARUTAN SAMPEL II. t Komponen J
\
I Kalsium ! Pantotenat
Kadar seharusnya Kadar yang didapat rata-rata S.D dalam 100 ml (gram) Dalam \
Dalam gram ,* £ » Tlamina j »
2,62 Piridokaina j t
mina ! 0,0250 0,0299 t 119,60 5,76
Nikotinamida| Kalsium ! 2,0000 2,0831 J 104,15 • f0,2306 ! 92,24 ! 0,8875 J 88,75 4,87 1,0000 4 , 6 1
56 TABKL III
BASIL PERETAPAN KADAR DABX KGKFOREB-WVPCHfflr DALAI! LARUTAN SATPKL III
I”........ I tadar yang didepat j Kadar eeharuanya
11 Kcjnponan | rata-rata j AD • dalam 100 al
Dales J Dalam . (gram) % gram j
I r“ .“ T " l I ^lamina 1 i
I 1,0000
1 Hidroklorida 1 1,0 5 17
1 105*17 I 7,30 1
1 Hiboflarlna0,0500 0 ,0 522 } 10**39 j 5,29 { i
1 I Firldokslna 1
1 Hidroklorida! 0,2000 0,1941 ! 97*07 1 4,02 1
1 1,0120 }101*20 {2,16 { Nikotinaaida|1,0000
I
1
1 Ealsivi !
1 Pantotanat 1 0,9000 0,2311 I »»fC9 1 2,46 I
1
1 ! Lidokaina { 1,50C0 J Hidroklorida | 1,5801 }
105*5^ |5,55 j
Unttak mengatahni cpekah petfbednpn krdnj? tori enatn kosponen daleb larutan a&npel X, laratan aanpel IX dan larutan snnpel XXX manyababkan perbadaan hasil yang bermakna atan tidak tarhndap meto&a yang Cigu- nakctn, dlsini dipakai pax&itongan "Analysis of Va-
11
riance dan bila perln dilanjutkan dangan "Least aig
10
nificant difference prooadnre”« ( ) Dan dari perhitongan "Analysla of Varianoa" dida- patkan basil i
I
V
~ likotinaaida V* 1*81 - Kalalaa Pantotanat Y • 2*59 Manarut tabal Y pada D*Y 9 dan 2 dangan Alpha * 0*05 didapat Y * 4*62 Tamyata pada Tlaaina Hidroklorida* Xlkotinaalda dan Xalalua Pantotanat* I yang didapat dart haail parhi- tungan lsblh kaeil dari Y jang didapat dari tabal* bararti pada koaponaa-koaponan taraabwt tldak tsrda- pat pazfeadaaa haail yang baraakna antara larutaa-la- rutan aaapal* fladangkan pada Piridokalna Hidroklorida* Y yang di- dapat dari haail parhltungan lablh baaar dari Y yang didapat dari tabal, barartl pada Piridokalna Hidra- klorlda tardapat partadaan haail yang baraakna anta-
ra larataiwlaratan aaapa1* Dan tmtak aangatahul an-
tara larutan-larutan aaapal aana Tang bartoada aata
dangan laianya* porla dltaruakan dangan "laaat alg» 9 nif leant diffaranoa prooadara" dan ruauanya lalah 5 2% tmtuk allowanea « t I/a ♦ ~ ) V ®i n4 Pada D*Y 9 dan p • 0*05 ditaaukan t * 2*262 * as- 5 dangkan n^ dan n^ aaalng-aaalng aaaa dangan * aa- hlngga pada Piridokalna Hidroklorida didapat untide
% 5 alloaanaa * 6*91*
60 Jadl bararti bohwa aatlap paaa&Gan harga rata^-ra*
ta dari Plrldokslfta Hidroklorida jrang berbada 6,91 ka atae dinyatakan benar~banar barbada*
BAB IT
PBtBXOAHUir Pada pareobaan ini anallaa kualitatif dan kaagtitatif dari ritaaln B-koqplaka dilakukan toxfcadap 1§
rutan aaapal larutan aanpal dan larutan aaapalX,
XX
yang tidak dikatafaai kadamgra*
XXX
Untuk anallaa kwalitati* dangan paraakai warn
dan paraakai kriatal, torlabih dakolu dilakukan paui-
aahan dari ko^onan-koapa naxmy*t karana koapenaiwkog
ponan yang ada dl dalaa oaapuran ritaaln B~koaplaka *
tidak dapat dltantmkan aaaara langaung, aabab aaaifig-
aaalng ko^ponan akan aaling aangganggu* Yarnjata balk-
wa paalaahan koaponao-koqponan ritamin B~koaplaka da-
pat dilakukan aaeara kroaatografi lapiaan tipia da-ngan aaaakal larutan aluai asaa aaatat glaalal i aaa*
ton t aatanol s banyan • 5 t 5 i 20 s 70. Vada - noda
jang tarpiaah dapat ditkatrakal dangan manggunakan p£ larut air, karana kouponaa-koaponon dari ritaaln B~ koaplaka taraabut larut dalaa air* Salanjutagra dilalgkan anallaa kaalltatif taxbadap baail akatrakai dalaa
air taraabat*61
62 Bari kull fiM&tuB kN&tttatU Holm Hldrj
kXarlda aabasal aaXak aat* kospa&aa rltaalm l-kw- pXaka, dita&Jakkaa tldak tardapatagra pikMui haail
jraa* k u H l o t aatara Xaratan saapaX X (kadar 0,2500*/
100 al), larataa aaapal ZZ (kadar 0,7500 g/100 al) *
da& larataa aaapaX III (kadar 1,000 g/100 al). KaX 1-
U ktnurtl kakm |tzMu» kadar dari f lamia* Kldr*-kXarlda pada aaalng-aaalag Xarwtaa aaapal tldak aangrg
btttu pnMaaft kaalX jrang kmdu tarkadap aata*a jmn* dlgaaakan. faroyata pada Xantaa aaapal XX (ka-dar 0,7500*/100 al) dlparaXak kaalX jrang Xaklk aaada-
katl kadar ran* aakanaraya.Sakagalaana kaapanaa-koapaaan rltaala B-koaplaka Xa- lonya, aaka pada pmrtws Tiaalna KldrakXarlda «Mik
aaagatafcal latak aadaaya dapat dlllkat dl kawak alaar
ultra Tlalat. ttetwk aandapatkaa tataa aada jrang la^lk
Jalaa, dlalal dllakakaa pan/aapretaa dangan larvtan -
paayaqprat Sragaadarff daa taAanttk aada warna Jlogga,
MwtaiaB d«iu kalaxataa Rlbaflavlna tela*
air taifcataa ( 1 t 3000 - 20000 ), pada paaaataaa kwantltatlftgra dltaaal kaaalltaa pada paoyadiaaa la- rvtaa paatandlag. gaMnna pada paraabaaa Alalal di>k«at larataa pa*ba»din* dangan kadar 0,0290 g/100 al.
Maka daagaa daalkla*, pada aaalag-aaalag Xarwtaa aaa-
pal tarlaklk dakula dllakakaa paagaaaaraa aaklagga
laratannya mongandung kadar yang mondekati 0,0250 g /
100 ml. Kemuilan poncntuan kndar dilakukan aooara kro
natografl laplsan tipis berdasarkan perbandlngan luas
nodanya. Hasil percobaan nonunJukkan bahcwa dengan me-
tode tersebut dldapatkan hasil yang lebih bosar ddfj
pada kadar yang sebenarny£«Dari hasil poneiituarl kwantltatlf Flrldoksli
Hidroklorida, tordapet porbedaan hasil ynng bermakna
antara larutan sampol I (kadar 0,1250 g/100 ml) de-
ngan larutan sanpol XX (kadar 0,2500 S/100 al) dan an
tara larutan sampol X (kadar 0,1350 g/100 ml) dengan
larutan sampol XIX (kadar 0,2000 ^100 ml). Sodang an
tara larutan sanpol XX (kndar 0,2500 g/100 ml) dongan
larutan sanpol XIX (kadar 0,2000 g/100 ml) tidak tor-
dapat perbedaan hasil yang bormakna* Dan pada larutan
sampol II dan larutan sanpol III diporoloh hasil yang
lobih mcndekatl kadar yang aobonarnyn.
Dalam hal Ini nyata torllhat, bahwa ponontuan kwantl-
tatif Plridoksina Hidroklorida pada larutan sampol do
ngan kadar 0,1250 g/100 ml oomborlkan hasil yang le-
bih besar darlpada kadar ynng sebenarnya. Sodang pada
larutan sampol dengan kadar 0,2000 g/100 ml dan 0,2500 ^100 ml memterlkan hasil yang lehlh mondekati kadar yang sobenamya* Jadl untuk percobaan lebih ba-ik digunakan larutan dengan kadar 0,2000 g / 10 0 ml dan
0,2500 g/100 ml*Dari haail penantuan iwantitatif JTitotinamida, ternyata ditunjukkan tidak tordapatnya parbodaan haail yang barmakna antara larutan aampol Z (kadar 1,8500 g/ 100 ml)# larutan aaspel ZZ {kadar 2,0000 g/ 100 ml)dan larutan aampol 1Z1 (kadar 1*0000 %/ 100 mil* Hal Ini berarti balm porbedaan kadnr dari Nlkotinamlda pada maaing-mafllng larutan aampol tldak menyababkan perboqg an haail yang barmakna terhadap matodo yang digtmafcan. famyata pada larutan aaapel IZZ (kadar 1,0000 g/ 100 ml) diporoloh haail yang lebih mendefcati kadar yang m bonamyu.
Sarena noda Kalaiu® Pantotenat tldak tampak - dl bawah ainar ultra riolot, maka ditemui kesulitan da pcnentuaimya• TJntuk mong&taoi hal ini, dilakukan panyeaprotan dengan larutan pcnyomprot nlnhidrina dan o
ditoringkaa dalam lanarl pongoring pada selama
160
10 monit, dan torbontuk noda warna ungu*
Dari haail ponentuan kmantitatlfinyn ditunjukkan tldak
tordapatnyn porbedaan haail jung bezoakna antara oa-
alng-Msing larutan aampol dan diparoleh haail yang lo
bih toaoil darlpada kadar yang sobenarnya*Dari pareobaan yang talah dilakukan, tornyata balm kadar Sianokobolamina pada larutan sactpol ZZZ tldakdapat ditentukan karana kadarnya sangat kaoll ml)* Dan blla dikromatografi mongiaail-
(0,0050 100
g/
kan noda warn* aarab yang tidak bagltu Jalaa« aakingga
bataa nodanya aukar ditantukan* ?ada laratan aaapal XXf kadar ttianokobalaaina dapat ditantukan karana kadaxnya aukvp baaar (0,0250 g/100 al) dan bila dikroaatagrafi aanghaailkan noda warna aarah yang eukup dalaa, aa- kingga bataa nodanya dapat ditantukan. Dalaa laratan aaapal inif juga tardapat sat lo- kal anaataal yaag barkhaaiat -aabagai paaati raaa aa*»
ta*pat yaitu Prokaina Hidroklorida dan Xddakaina Hidr*
klorlda. tEntak aaaudahkan panantuan kwaatitatlfaya dan
untuk aandapatkan bataa nada yang Jalaa, diaini dilak£ kan panyaaprotan dangan larutan panyaaprat Dragandorff dan taxbantuk noda aaroa jingga. SPamyata pada frokaina Hidroklorida dalaa laratan aaa-
pal XX (kadar 1,0000 g/100 al) diparolah Haail yang la bib kaoil daripada kadar yang aabaaaraya. Dan pada Li-
dokaina Hidroklorida dalaa larutan aaapal XXX ( kadar
1*5000 g/100 al ) diparolak kaail yang labih baaar da* ripada kadar ya*g aabanamya. b o b e r a p a k c s l r a p u l n n : 1* P e m i s a h a n k o r i p o n c n - k o m p o n e n v i t a m i n B - k o r a p l o k s d a p a t d i l a k u k a n s o c a r a k r o n a t o s r a f i l a p i s a n t i p i s d e n g a n n o a n k a i l a r u t a n o l u s i a s a m a s e t a t g l a s i a l : a s o t o n : m o tanol : bonzen * 5 s 5 : 20 : 70 . 2 * A n n l i s a l a v a l i t a t i f v i t a m i n B - k o m p l o k s d e n g a n c a r a r o - a k s i - r o a k s i w a r n a d a n r e n k s i - r e a k s i k r l s t a l d a p a t d i -
l a k a l c n n s o t e l a h d l a d a k a n p e m i s n h n n t o r l e b i h d a h u l u d a
n g a n k r o a a t o g r n f i l a p i s a n t l p l s d a n n o d a - n o d a y a n g - t o r j a d i d i e k s t r n k s i d o n g a n a i r * 3 . A n a l i s a t o v n n t i t o t i f *3 . 1* P a d a T i a a i n a H i d r o k l o r i d a t i d a k t o r d n p ^ t p e r b c d a
a n h a s i l y n n g b c r n a l a i n a n t a r a l a r u t a n s a m p e l I
( k a d a r 0 , 2 5 0 0 g / 1 0 0 n l ) , l a r u t a n s a m p o l I I ( k a - d a r 0 , 7 5 0 0 g / 10 0 n l ) d a n l a r u t a n s a a p c l I I I ( k ad a r 1, 0 0 0 0 g / 10 0 m l ) . D a n d i p o r o l o h h a s i l y a n g
l e b i h b e s a r d a r i p a d a k a d a r y a n g s e b o n a r n y a *
66
67 3 .
2 . P a d a R i b o f l a v i n a y a n g t o r d a p a t d a l a m l a r u t a n a a m p o l I , l a r u t a n s a m p c l I I d a n l a r u t a n s a m p e l
I I I , t e r n y a t a d i p o r o l e h h a a i l y a n g l o b i h b o s a r d a r i p a d a k a d a r y a n g s o b c n a r n y a . 3 . 3 . P a d a P i r i d o k s i n a H i d r o k l o r i d a y a n g t o r d a p a t d a l a m l a r u t a n a a m p o l 1 ( k a d a r 0 , 1 2 5 0 g / 1 0 0 m l )
d i p o r o l e h h a s i l y a n g l o b i h b o s a r d a r i p a d a k a -
d a r y a n g s o b o n a m y a . S o d a n g d a l a m l a r u t a n s a m p o l I I ( k a d a r 0 , 2 0 0 0 § / 10 0 m l ) , d i p o r o l o h h a s i l y a n g l o b i h r a o n d o k a t i lea d a r yn n g sobon am ya.3 . 4 . P a d n N i k o t i n a m i d a t i d a k t o r d a p a t p o r b e d a a n h a -
s i l y a n g b o r m a l a i a a n t a r a l a r a t a n s a m p e l I ( k a -
d a r 1 , 2 5 0 0 g / 10 0 n l ) , l a r u t a n s a n p o l I I ( k n d a rJ 2 ,0 0 0 0 g/ 10 0 n l) d a n la r u t a n ga cip ol I I I (ka d a r
1, 0 0 0 0 g / 10 0 m l , ! . D a n d i p o r o l o h h a s i l y a n g l eb i h b o s a r d a r i p a d n k n d a r y a n g s o b o n a m y a .
3 . 5 . P a d a Kh l s i u m P a n t o t e n a t t i d a k t o r d a p a t p o r b o d a
a n n a s i l y a n g b o m a k n a a n t a r a l a r u t a n s a n p o l I( k a d a r 0 , 2 5 0 0 g / 1 0 0 m l ) , l a r u t a n s n m p o l I I ( k a d a r 0 , 2 5 0 0 g / 1 0 0 m l ) d a n l a r u t a n s a m p o l I I I ( k a d a r 0 , 3 0 0 0 g / 10 0 m l ) . D a n d i p o r o l o h h a s i l y n n g l o b i h k e c i l d a r i p a d a k a d a r y a n g s o b e n a r - n y a .
68
3*6. Pada Sianokobalaalna yang tardapat dalaa larut- an *a»p«l II (kadar 0,0250 g/100 al) diparolah haail yang lablh baaar daripada kadar jang aa> banamra. Sadang dalaa larutan aaapal XXX (ka- dar 0,0050 g/100 al) tidak dapat ditantakan ka- darnjra karana tarlalu kacil.
kroaatografi lapiaan tipia bardaaarfcan paxfeandingan
luaa noda aaaih baltta aatibarlkan haail rang diharap- kan.