PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI (Osprhonemus gouramy)

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

  Semirata 2013 FMIPA Unila

  

PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI

DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT

PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI

(Osprhonemus gouramy)

  Serli Widyasti

  1 , E. L. Widastuti

  2 , M. Kanedi

  2 , I. F. Rivai

  2 1 Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Lampung, B. Lampung, 2 Dosen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung, Bandar Lampung,

E-mail: Sherlywidii@yahoo.com

Abstrak. Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan air tawar yang memilki

nilai ekonomis yang tinggi dan mudah untuk dibudidaya namun masih memiliki

pertumbuhan yang lambat. Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ikan gurame

yaitu melalui pemberian pakan yang bermutu dengan jumlah yang sesuai terhadap

kebutuhan ikan. Penambahan senyawa taurine diharapkan mampu meningkatkan

pertumbuhan juvenil gurame. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pertumbuhan juvenil ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang telah diberi penambahan

taurine pada pakan alami ataupun pakan buatan (komersial). Rancangan acak lengkap

diberlakukan dengan empat (4) perlakuan yang diberikan pada satuan percobaan yaitu pakan

alami ditambahkan taurine, pakan alami tanpa taurine, pakan komersil ditambahkan taurine

dan pakan komersil tanpa taurine. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa juvenil gurami yang diberi pakan tambahan taurine baik

untuk pakan alami ataupun komersil memiliki berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar tubuh

yang paling tingggi dibandingkan dengan juvenil gurami yang diberi pakan tanpa taurin,

walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (pada taraf α = 5%).

  Kata kunci: ikan gurami, pakan, taurine dan pertumbuhan PENDAHULUAN

  Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan mudah untuk dibudidaya namun masih memiliki pertumbuhan yang lambat. Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ikan gurami yaitu melalui pemberian pakan yang bermutu sesuai kebutuhan ikan sehingga menghasilkan pertumbuhan ikan yang optimal. Pakan yang paling disukai oleh ikan gurami yaitu daun kimpul. Protein yang terkandung dalam daun kimpul hanya sedikit. Teori menyatakan bahwa salah satu jenis asam amino bebas yang memiliki peranan utama dalam berbagai fungsi biologis tubuh yaitu taurine untuk stabilitas membran, antioksidan, keseimbangan homeostatis dari kalsium, memacu pertumbuhan, osmoregulasi dan penglihatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan jouvenil ikan gurami dengan perlakuan pemberian pakan yang berbeda dan pakan telah diberi senyawa taurin serta mengetahui kelulusahidupan ikan gurami pada pakan berbeda yang telah diberi senyawa taurine.

BAHAN DAN METODE

  Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari : 20 jouvenil ikan gurami, tepung kedelai, minyak cumi, daun kimpul, pellet komersil, taurine, 20 buah aquarium yang berukuran 24 x 24 x 26 cm, timbangan ohaus, mistar, meteran, pisau, gayung, saringan, dan pH stick. Penelitian ini menggunakan Rangcangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5

  

Serli Widyasti: PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN

KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI

(Osprhonemus gouramy)

HASIL DAN PEMBAHASAN

  316| Semirata 2013 FMIPA Unila kali pengulangan.Perlakuan pertama terdiri dari 5 ekor ikan yang diberi pakan alami dengan penambahan senyawa taurin, perlakuan kedua terdiri 5 ekor ikan gurami diberi pakan alami tanpa taurin, perlakuan ketiga terdiri 5 ekor ikan gurami diberi pakan komesil dengan penambahan taurin, dan perlakuan keempat terdiri 5 ekor ikan gurami diberi pakan komersil tanpa taurin.

  Ikan diberi pakan sebanyak 2% dari berat tubuhnya dan dilakukan pada pagi dan sore hari dan dilakukan sampling kualitas air satu kali per 10 hari serta akan diamati pertumbuhannya per 10 hari.

  Pembuatan Pakan Alami

  Komposisi pakan ikan gurami dengan kandungan protein 35% adalah sebagai berikut: Daun kimpul 77,25%, Tepung Kedelai 20,75%, Minyak Cumi 1 % dan Tepung Sagu1%.Pembuatan pakan alami menggunakan cara sebagai berikut: 1. Bahan baku berupa daun kimpul dan tepung kedelai ditimbang sesuai dengan komposisi pakan yang diperlukan. 2. Daun kimpul dilayukan sebelum dicampur dengan tepung kedelai. 3. Kemudian daun kedelai masing- masing sebanyak 77,25% dan 20,75% dicampur serta diberi tambahan taurin sesuai dengan dosis yang dibutuhkan. 4. tepung sagu sebanyak 1% yang telah ditambahkan minyak cumi dan tersebut diblender dengan menggunakan sedikit air hingga halus. Daun kimpul dan tepung

  Semua bahan baku diaduk hingga rata dan kemudian dibentuk seperti pellet sesuai bukaan mulut ikan gurami menggunakan suntikan.

  5. Tahap terakhir yaitu penjemuran pakan yang telah dibentuk hingga kering

  Persiapan Pakan Buatan

  Pellet komersil ditimbang sesuai kebutuhan yang diperlukan kemudian disemprotkan dengan larutan taurine yang sesuai dengan dosis. Setelah itu pellet dijemur hingga kering. Taurine yang digunakan sebanyak 0,0004mg/50kg berat manusia.

  Hasil penelitian tentang penambahan senyawa taurin pada pakan alami dan pakan komersil disajikan sebagai berikut:

  Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai rerata pertambahan berat ikan pada perlakuan pemberian pakan yang berbeda (A, B, C, dan D) tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata (Analisis varian dengan α ≤ 0,05). Namun jika dilihat dari nilai tengah masing-masing perlakuan, pemberian perlakuan menujukkan pengaruh terhadap penambahan berat tubuh ikan gurami. Pada pakan yang diberi perlakuan taurine, baik yang ditambahkan pada pakan alami ataupun pakan komersil, memiliki rerata pertambahan berat lebih tinggi dibandingkan dengan pakan tanpa taurine, dengan perbedaan 0,38 hingga 0,52 gram dalam 40 hari pengamatan. Taurine memegang peran penting pada tubuh mamalia seperti manusia, yang berfungsi dalam penglihatan dan perkembangan otak serta peningkatan absorpsi berbagai senyawa lipid. Selanjutnya, pada pemanfaatan daun kimpul sebagai pakan alami belum mampu mengubah peningkatan terhadap berat badan jika dibandingkan dengan pakan komersil, walau tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Baik yang diberi taurine ataupun tidak, pakan komersil lebih disukai oleh ikan gurami. Pada pakan alami, walaupun pembuatannya diberi penambahan minyak cumi, hal ini masih belum mampu menjadi daya tarik ikan untuk memakannya. Sehingga diperlukan kembali komposisi yang tepat untuk dapat membuat pakan alami dengan menggunakan bahan dasar daun kimpul.

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Tabel 1. Pemberian pakan yang berbeda terhadap berat tubuh Gurami (Osphronemus gouramy)

selama 40 hari

  Penambahan Berat Tubuh (X ± SEM) gram N

  (A) Pakan (B) Pakan (C) Pakan (D) Pakan Alami Komersil Komersil Alami Taurine

  Taurine 5 1,52 ± 0,66 2,04 ± 0,30 1,23 ± 0,41 1,61 ± 0,23

  

Keterangan : X ± SEM merupakan nilai rerata kelompok pertambahan berat tubuh ± galat baku

dalam gram

Tabel 2. Pemberian pakan yang berbeda terhadap pertambahan panjang tubuh gurami

(Osphronemus gouramy) selama 40 hari

  Pertambahan Panjang (X ± SEM) cm N

  (A) Pakan (B) Pakan (C) Pakan (D) Pakan Alami Komersil Komersil Taurine Alami Taurine 5 0,23 ± 0,06 0,52 ± 0,13 0,33 ± 0,02 0,69 ± 0,03

  Keterangan : X ± SEM merupakan nilai rerata kelompok pertambahan berat tubuh ± galat baku dalam cm Tabel 2 menunjukkan rerata berukuran 3-5 gram sebesar 43,29%. pertambahan panjang tubuh ikan gurami Disamping itu, antara pakan alami dan yang juga tidak menunjukkan adanya pakan komersil serta adanya asam amino perbedaan nyata pada masing-masing taurine memberikan peran dalam memenuhi perlakuan. Namun pertambahan panjang kebutuhan protein untuk pertumbuhan pada tubuh terlihat lebih tinggi pada perlakuan ikan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang yang diberi tambahan taurine, baik itu pada menyatakan bahwa kandungan asam amino perlakuan B ataupun D. Diduga yang berasal dari hewani, baik itu yang penambahan taurine pada pakan dapat berasal dari pakan mengandung ikan memenuhi kebutuhan protein yang ataupun hewan lainnya jauh lebih dibutuhkan ikan dalam proses pertumbuhan memberikan efek terhadap pertumbuhan, karena jumlah protein yang terkandung jika dibandingkan dengan pakan yang dalam pakan pada kisaran 60%. Sesuai hanya mengandung bahan nabati, dengan teori kadar protein yang optimal walaupun beberapa asam amino untuk pertumbuhan benih ikan gurami yang ditambahkan.

  

Tabel 3. Pemberian pakan yang berbeda terhadap pertambahan lingkar tubuh pada tubuh gurami

(Osphronemus gouramy) selama 40 hari

  N Pertambahan Lingkar Perut (X ± SEM) cm (A) Pakan (B) Pakan (C) Pakan Alami (D) Pakan Alami

  Komersil Komersil Taurine Taurine 5 0,18 ± 0,05 0,23 ± 0,03 0,21 ± 0,08 0,24 ± 0,04

  

Keterangan : X ± SEM merupakan nilai rerata kelompok pertambahan berat tubuh ± galat baku

dalam cm

  Semirata 2013 FMIPA Unila

  

Serli Widyasti: PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN

KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI (Osprhonemus gouramy)

  318| Semirata 2013 FMIPA Unila Pertambahan lingkar perut pada penelitian (Tabel 3) ini tidak menunjukkan rerata yang berbeda nyata diduga karena ikan masih dalam proses pertumbuhan.

  Lingkar perut akan menunjukkan pertambahan yang lebih tinggi jika telah masuk dalam proses perkembangan atau tahap dewasa. Sedangkan ikan yang digunakan dalam peneliltian ini merupakan ikan yang berukuran jouvenil dan masih dalam tahap pertumbuhan. Namun demikian pada Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan B dan D memiliki pertambahan lingkar perut yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan A dan C. Diketahui perlakuan B dan D diberikan penambahan taurin pada masing-masing pakan. Diduga penambahan taurine berperan dalam proses pertumbuhan ikan gurami. Sesuai teori taurin merupakan asam amino bebas yang mampu untuk memacu dalam proses pertumbuhan, sebagai sumber energi, dan penambah nafsu makan.

  Pada Tabel 4 menunjukkan bahawa tingkat kelulushidupan ikan gurami pada penelitian ini tidak menunjukkan 100% diakhir pengamatan (40 hari). Pada minggu 1, 2, dan 3 tingkat kelulushidupan masih mencapai 100%. Namun pada minggu terkahir masing masing perlakuan terdapat 2 ekor ikan yang mati sehingga tingkat kelulushidupan pada minggu terakhir hanya mencapai 60%. Diduga dalam penelitian ini kondisi lingkungan untuk ikan kurang baik karena pemeliharaan ikan dilakukan di dalam akuarium dan di ruangan sehingga kurang sesuai dengan kondisi alam yang sebenarnya seperti banyaknya suhu, ketersediaan oksigen, dan kualitas air. Walau demikian, upaya menstabilkan lingkungan pada penelitian ini telah dilakukan. Tabel 4. Tingkat kelulushidupan ikan gurami (Osprhonemus gouramy) dengan perlakuan yang berbeda selama 40 hari

  Perlakuan Hari yang 10 ke I (100%)

  II (100%)

  III (100%)

  IV (100%%) Pakan Komersil 100 100 100

  60 Pakan Komersil taurine 100 100 100

  60 Pakan Alami 100 100 100

  60 Pakan Alami Taurine 100 100 100

  60 Gambar 1. Laju pertumbuhan spesifik (SGR) % gurami (Osprhonemus gouramy)

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

  Tabel 5. Ratio konversi pakan (FCR) Gurami (Osprhonemus gouramy) Perlakuan Hari 10 yang ke Rerata

  I II

  III

  IV Pakan Komersil

  3

  4

  5 6 4,5 Pakan Komersil taurine 1,5 4 2,5 3 2,75

  Pakan Alami

  5

  12

  13 7 9,25 Pakan Alami taurine 6 6,7 7,5 4,5 6,1

  Keterangan: Pemberian taurin menunjukkan nilai FCR yang lebih rendah baik untuk pakan komersil dan pakan alami Pada minggu I sampai minggu ke IV komersil ataupun alami, yang terdiri dari perlakuan B memiliki nilai pertambahan campuran daun kimpul, mampu laju pertumbuhan yang lebih tinggi menurunkan FCR. Pemberian taurin pada dibandingkan dengan perlakuan yang pakan komersil mampu menurunkan FCR lainnya. Sedangkan perlakuan C memiliki sekitar 40% dibandingkan dengan yang laju pertumbuhan yang lebih rendah dari tidak diberi penambahan taurin. Demikian perlakuan lainnya di setiap minggunya pula taurin yang diberikan pada pakan hingga minggu ke IV hanya sebesar 1,3%. alami mampu menurunkan FCR sekitar Diduga perlakuan yang diberi penambahan 30% jika dibandingkan pakan alami yang taurin mampu meningkatkan laju tidak diberi taurin. pertumbuhan spesifik dengan kandungn nutrisi yang lebih baik dibandingkan tanpa KESIMPULAN penambahan taurin. Sesuai teori rendahnya laju pertumbuhan disebabkan oleh tidak Kesimpulan yang didapatkan dari tercapainya keseimbangan nutrisi pakan penelitian terhadap penambahan seyawa yang dibutuhkan ikan gurami. Di samping taurin pada perlakuan pakan yang berbeda itu pakan komersil memiliki tingkat adalah : kepadatan lebih tinggi daripada pakan alami

  1. Penambahan taurine pada pakan sehingga tidak mudah hancur di dalam komersil dan pakan alami secara rata- air.Pellet yang mampu bertahan lama di rata mampu meningkatkan pertambahan dalam air akan bermanfaat lebih optimal, berat badan 50% dan 40%, panjang sehingga mampu meningkatkan laju tubuh 30%dan 40%, lingkar perut 5% konsumsi pakan, pertumbuhan, dan dan 3% lebih baik bagi juvenil ikan kelangsungan hidup. gurami dibandingkan dengan pakan

  Pada perlakuan C menunjukkan nila komersil dan alami tanpa penambahan rerata FCR yang lebih tinggi dengan taurin walaupun secara statistik tidak perbandingan 1: 9,2 dengan kata lain untuk menunjukkan perbedaan yang signifikan menaikkan 1 gram berat tubuh ikan

  (pada taraf α = 5%). dibutuhkan pakan sekitar 9 gram (Tabel 5). 2. taurine mampu

  Penambahan Sedangkan perlakuan B memiliki rerata menurunkan laju konversi pakan (FCR) FCR paling rendah dibandingkan dengan baik pada pakan komersil ataupun pakan perlakuan lainnya. Pada perlakuan B rerata alami, masing-masing sebesar 30%- nilai konversi pakan lebih rendah sehingga 40%. pakan lebih baik dan proses pertumbuhan 3.

  Pemberian taurin tidak berpengaruh pada lebih optimal. Jika dibandingkan antar tingkat kelulushidupan ikan gurami yang diberi taurin, baik untuk pakan

  Semirata 2013 FMIPA Unila

  

Serli Widyasti: PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN

KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI

(Osprhonemus gouramy)

DAFTAR PUSTAKA

  Carter, C. G. dan A. E. Brafield. 1992. The

  Protein dan

  .

  Immunustrition. The ple of Taurine. Nutrition14. 559-604.

  Redmon H, P. Stapkleton, dan David. 1983.

  Lac.).Jurnal Penelitian. Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor.

  Gurame (Osphronemus gouramy

  Energi Pakan Benih Ikan

  Setiawati. 1993. Kebutuhan Optimum

  relationship between Specific Dynamic action and Growth in Grass Carp.

  320| Semirata 2013 FMIPA Unila

  Shepperd. 2007. Supplementation of taurine and methionine to all-plant protein diets for rainbow trout (Oncorhynchus mykiss ). Aquaculture 269:514-524.

  Gaylord, T.G., F.T. Barrow, A. M. Teague, K. A. Johansen. K. E. Overturf. B.

  Physiol Biochem. 35 (1):69-80. doi: 10.1007/s10695-008-9226-1

  feeding research in the spotted rose snapper (Lutjanus guttatus) and bullseye puffer (Sphoeroides annulatus), new species for marine aquaculture. Fish

  Ctenopharyngodon idella. Journal of fish biology 40 : 895-907 Garcia-Ortega, A. 2009. Nutrition and

  Mokoginto, I, M. A. Suprayudi, dan M.