LAP0,RAN PENELITIAN LALIDITAS PREDIKTIF SKOR UJIAN YANG BERORIENTASI PKSM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN SEN1 FBSS UNP

LAP0,RAN PENELITIAN

&LALIDITAS PREDIKTIF SKOR UJIAN YANG
BERORIENTASI PKSM TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN SEN1 FBSS UNP

Oleh :

-

Drs. Eswendi, M.Pd.

Penelitian ini dibiayai oleh :
Dana Rutin Universitas Negeri Padang
Tahun Anggaran 2000
Surat perjanjian kerja Nomor : 1498/K12/KU/Rutin/2000
Tanggal 1 Mei 2 0 0 0

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2000


I
'

.

ABSTRAK"

Eswsrrdl. (2000). Validitas Predikttf Skor UJbn yeng Bemrientasi PKSM terhadap
Prestesl Belajar Mahaslswa Penddiken Senl Ff38S UNP
Gistem seleksi masuk PTN mempergwraken teknik: nontes (PMDK) den tes
(UMPTN). Penggunaan UMPTN menimbulkan berbagai kelemahan, padahai ada
beberapq alat seleksi masuk PTN yang dapat digunskan, seperti: uJian tulis yang
berorientssi pada kurikulurn sekolah menengoh KSM), ujian tulls ysng berorientasi
kepada kurikulurn pergunran tinggi negari (PKP ), ul an tulis ymng rnengungkapkan
potensl akademik (TPA), peringkat slswa di kelas, ran tes khurrus sesuai dengan
tuntulan mesingmasing fakultas (TKF). Temssuk dnlarn PKSV adalah skor rapor,
NEM den skor UMPTN. Skor rapor mempunyal predikior leblh berveriasi, NEM
mempunyei kualHas re1J
W leblh balk. Kenyatean tenebut menlmbulkan pertanyeen, ,
berepe besarkah velldifas predk!bB: 1) skor UMPTN. 2) skor moor 3) NEM dan 4)

skor ujian yeng berodentas1PKSM (Skor UMPTN, skor rapor, do, VEM) tehadap IP
rnahasiswa Pendidikan Seni FBSS UNP Padang?.
Penelttian eksplanssi In1 menggunelcen prediktor: 1) skor UMPTN ( e n m s u b
predildor); 2) skor repor SM (sembilan sub-prediktor); 3) NEM SM (dua subprediktor); 4) skor PKSM (tiga sub-predildor). KMeris adalah IP mahasiswa Pendidikan
Seni FBSS UNP. Populasi (terjangkau) adeleh mehasiswa yanq mendaflar psda
Progn3Ni-program Stucli Pendidikan Seni FBSS UNP, yaitu mahnsiswa yang t ~ l a h
mengikutl kuliah minimal tiga tahun dan menggunakan kurikulurn ylsng hampir sama.
Deta dikumpulkan dengan teknik doh~mentasiden dianaYi7isdengen teknlk
dtternukan:
anelisis regresi linear ganda. Pengujian dalam terraf slgnlfikansi
1. Deya prediksi skor U W T N terhedap: lPMmU= Qt46; lPMKDK
= 0,322; PMKPB~
0,300; ~ P = 0,412;
M ~IPK=~ 0,466. Dengan asumsi rasio seleksi 30%, make 3kor
UMPTN hanya dapat meningkatkan daya prediksi sebesar 20% I P u ~ u ;13%'
~PMKDK
dan
18% lPYKBS;20% IPK bll& dibandlngkan dengan masuk
Pendidlkan Seni FBSS UNP tanpa seleksi. Sksr mala ujian Bahasa Indonesia
FMwKIPMWBM,I~YKBS

mempunyai day6 prediksi yang signifikan twhadsp tPMta>~,
d m IPK Skor mate ujian Behasa lnggris rnernpunyrsi daye prediksi yang signninkan
terhadap IP-,
IPMm dan IPK
2. Daya prediksi skor rapor terhadap: lPWU = 0,417; lPMKoK= 0,448; IP#Kpe~
0,481; IPMKBS
= 0,505; IPK = 0,480. Skor repor hanya dapat menlngkdken days
prediksi sebesar 18% IPMwu;20% IPMmK22% l P u ~M;l;~22% IPMKBS;
drn 22% ~ P K
bile dibandingkan dengan masuk Pendidiken Seni
UNP tanps seleksi. Skor
Pendidikan Seni mempunyei daya prediksi signnmkan terhadap t A ) ~ ~ p IPMKBS
e ~ , den
lPKSkor Bahasa Indonesia mempunyal daya prediksi signi*Fkan d s l m tefaf 596
terhadap IPMwu.IFIPMKPBM,
IPMm9den IPK Skor Beham Inggrls mempunyei
daya prediksi yang signnifikan dalam taraf 5% terttadap IFK
3. Persamean regresi daye prediksi NEM tarhedep IPM~LI.IPMKDK,IPUWBM. IPu~es
maupun IPKsignifikan dalam taraf 5%. Dcngan esumsl rasio seleksl sebesar 30%,
9%

maka NEM h a m dapat meningkatkan daya prediksi sebesar 11% ~PUKDU;
Pwwcc
13% IPMwew.;20% PMKes;
dan 18% IPK bila dibandingkan dengan rnasuk
PendidNan Seni F$SS UNP tanpa seleksi. Skor Bahasa Irponesia mempunyal
daya peridiksi signifikan temrd~rpIPMKDV,
lPYmY IPuKpBM.IPMKPS
maupm IPK,Skor
PMP mernpunyail daya peridiksi yang signmkan tem8dep IPM~IJ,
dan ~PMKBS.
4. Daya prediksi skor PKSM terhadep IPUK~IJ,
IPMKD~
EPMKPBM,
I~MICBS
mrupun IPKs i p
nifikan delem taraf 5%. Dengan asumsi rasio seleksi 3Q%, maka skor PKSM hanya
20% 'PYKDK;13% I~MWBY.;
,dapat meningkatkan daya prediksi sebeser 18% IP~KDu;
18% IPMKBS;self8 18% IPK bila dibandingkan dengan masuk Pendidlkan Sed
FBSS UNP tanpa seleksi. Bobot regr~silerbalk meramlrtan IPK mehasiswa

Pendidikan Seni FBSS UNP sdalah skor rapor (7= 0,230), VZM (p= 0,2Q7), dan
skor UMPTN @= 0,12?).

T

-

--

FBSS

Kegiatan penelitian mcrupakan bagian dari darma perguruan tinggi, di samping
pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan penelitian ini harus
dilaksanakan oleh Universitas Negeri Padang yang dikerjakan oleh staf akademikanya
ataupun tenaga fungsional lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, melalui
peningkatan mutu staf akademik, baik sebagai dosen maupun pcneliti.
Kegiatm pmu9itlan d u k w n g pengembangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1
ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk
melakukan penclitisln sebagd bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan mengajarnya,
baik yang secara langsung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dana dari

suniber lain yang r c l m atau bekcrja sama dengan instansi terkait. Oleh karena itu,
peningkatan mutu tenaga akademik peneliti dan hasil penelitiannya dilakukan sesuai
dengan tingkatan serta kewenangan akademik peneliti.
Kami menyambut gembim usaha yang dilakukan peneliti untuk menjawab berbagai
permasatahan pendidikan, baik yang bersifat interaksi berbagai faktor yang mempcngarulii
praktek kependidikan, p q w m m matcri bidang studi, ataupun proses pengajaran dalam
kelas yang salah satunya muncul &lam kajian ini. Hasil penelitian seperti ini jelas
menambah wawasan dm panahaman kita tentang proses pendidikan. Walaupun hasil
pcnelitian ini mungkin masih mmunjukkan beberapa kelemahan, namun kami yakin
hasilnya dapat dipakai scbagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan pada
umumnya. Kami m q h a r a p k a n di masa yang akan datang semakin banyak penclitian
yang hasilnya dapst langsung diterapkan dalam peningkatan dan pengembangan teori dan
praktek kependidikan.
Hasil pemlitian ini telah ditelaah oleh tim pereviu usul dan laporan penelitian
Lenibaga Penelitian Universitas Negeri Padang, yang dilakukan secara "blind reviewing'.
Keniudian untuk tirjm diseniinasi, hasil penelitian ini telah diseniinarkan yang nielibalkan
dosenftenaga penelhi Universitas Negeri Padang sesuai dengan fakultas penel i ti. Mudalimudahan penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya, dan
peningkatari mutu staf akademik Universitas Negeri Padang.
l'ada kesempatm ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai piliak
yang niembantu terlaksananya penelitian ini, terutama kepada pimpinan lcmbaga terkait

yang nienjadi objek peneiitian, responden yang menjadi sampel penelitian, tin1 pereviu
Lenibaga Penelitian dan dosen senior pada setiap fakultas di lingkungan Universi tas
Negcri P'adang yang mmjadi pembahas utama dalani seminar penelitian. Secara khusus
kanii menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Padang yang telah
berkenan riiemberi bmtuan pendanaan bagi penclitian ini. Kami yakin tanpa dedikasi dan
kerjasama yang terjalin selama ini, penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan
sebagaimana yang diharapkan dan semoga kerjasama yang baik ini akan menjadi lebih
baik lagi di masa yang akan datang.
Terirna kasih.
Desember 2000
etua Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Padang,

Prof. Drs. Kumaidi, MA., Ph.D.
NIP 130605231

D A F T A R IS1
ABSTRAK ......................................................................................................

PENOANTAR ...................................................................................................

DAFTAR 1st ......................................................................................................

.

PEW DAHULUAN .............................................................
A.
Ldar Belskang Meselah ...................................................

BAB I

B.
C.

D.

E.
F.

.


Mentttikasi Masalah ..........................................................
Pembdesan Masaleh ........................................................
Rumusan Masalah ..............................................................
Tujuan Penelltian ...............................................................
Manfeat Penelitian .............................................................

BAB R TINJAUAN PUSTAKA ......................................................
A.
Seleksi Mawk PTN ...........................................................
B.

C.
D.

E.
F.
G.

BAB


Days Pradiksi (VslM#as Prediktlf) ......................................
Kemampuan Mshasisws di Sakoleh Menengah (SM) .......
Prestasi Belajar Pendiknn Seni ..........................................
HasW Penslitianyang Releven ...........................................
Kemgke Berpikir ..............................................................
Pertenyeen Penelitian ........................................................

HI. METODE PENELlTlAN .....................................................
A.
Pendeketm Penelltian ......................................................
B. Populwi dm Sampel .........................................................
C

.

D.

Mentifikesi Ubahsn .............................................................
Teknlk Pengumpui drn Analisis Dde ................................


.

BAB IV HASlL PENELITIAN.........................................................
A .. Uji Persywatrn Anrlisls .....................................................
B.
Deslaipsl Data ....................................................................
C. Daya Prediksi .....................................................................
D. Pembahasan ......................................................................

BAB V KESIMPULAW DAN SARAN..............................................
A.
B.

Kesimpulsn ........................................................................
Rekomendasi .....................................................................

.........................................................................
...................................................................................................

DAFTAR B A C MW
LAMPiRAW

1.
2
3.

.

Uji Asumsi ..........................................................................

Stdistik Daser ....................................................................
AnaQsis Regresi Linear Ganda ...........................................

I

'

'"DXF'TAR TABEL .

....................

12

Tabel 2 Alert Selebl PTN Dlkallkan dengsn Persyarmtan Alrt Seleksi .............

14

Tabel 1 Blaya 8eleksi dlthjsu dad Ald Sekksl yang Digunrkan

Tabel 3 Pedoman Msrpretasl Koefhlen Korelasl............................................. 18
Tabel4 Mats Ujisn Tuns Selcksi Masuk PTN Kelompok IPS ........................... 19
Tabel 5 Mda P e l a J mProgram lntl dolam Rapor SM .................................... 21
Tabel 6 Mstr Pelajareny m g Diujlkan dalem Ebtanes

.....................................

23

Tabel 7 Koellslen Koreksi Genda den Deterrninssi Skor UMPTN dmgan IP .. 39
Tabel 8 Koellsien Korelasi Gmda dan Detenninssl Skor Rapor 8M dengan IP 41
Tabel9 KOensien Kwdrsl Gandr d m DeterminaslM M dungan P ............... 42
Tabel 10 K

o K o m~M 6.nda
~ d m Determinrsi WSM denqen IP ............. 44

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Raslo seleksi masuk Prognrmprogram Studi Pendldikan Senl FBSS UNP
Pedang kurang menggembimkan. Jumlah pemlnat untuk memasukl Progrem Studi
Pendidikan Seni Rupa pada tahun 1986 adalah sebanyak 383 orang, tahun 1987
sebanyek 240 orang, den tehun 1978 sebanyak 336 orang, sedangkan daya
tampung untuk ketigs tahun tersebut tetap 40 orang. Dengan demikian, rssio seleksi
masuk Program-program Studi Pendidikan Seni Rupa FBSS UNP Padang unfuk

;

tehun 1992,1993, dan 1994 tidak ieMh dari 34,48%.
Hal yang hamplr same jugs ditemul pada P'rogmm Studi Pendldikan Sen1 Tail . ' , .?:
den Musik. Rasio seleksi mssuk Program fnudi Pendidkan Seni Tari FBSS UNP
Padang untuk tahun 1992, 1993, den 1994 edalah seldtar 27,78% dan Program
Studi Pendidikan Seni Musik seldtar 38,46% (Depdlkbud, 1992; 1993; 1994).

Rasio seleksi in1 temyata tidak mengalami parubahan yang berarti pada tahun
1998. Jumlah pemlnst untuk memssuki Program Studi Seni Rupa FBSS UNP
Pedang pads tahun 1998 tersebut adalah sebanyak 47 orang sedangkan daya
tampung sebanyak 20 orang. Jumlah peminal untuk memasuki Program Stud Seni

Drama, Tarl dan Muslk FBSS UNP Padang pad0 lahun 1998 adalah sebanyak 57
orang sedangkan daya lempung juga sebanyek 20 orang. Dengan demikian, maka
raslo seleksi masuk Program-program Studi Pendidikan Seni FBSS UNP Padang
pada tahun 1998 tersebut adalah sebesar 38,46% (Depdikbud, 1999).
Tingginya mined tamatan sekolah menengah (SM) melanjutksn pendidikan ke

PTN disebabkan oleh banyak faktor, antara lain adalah biaya pendldikan relatif
murah bile dibandingkan dengan biaya pendidikan di Perguman Tinggi Swasta
(PTS), dan terbatasnya lapangan pekerjaan untuk tamatan SM. Mereka memasuki
PTN disertai dengan harapan setelah lulus akan lebih mudah memperoleh pekerjaan
dengan status yang lebih tinggi.(Mardapi & Amar, 1989). Asumsi Mardapi & Amar

4

ini sesuai dengan basil pemantauan Tim Kompas (14 Juni 1986) terhadap peserta
Sipanmaru, sebanyak 29,s % mengatakan, mereka masuk PTN untuk mendapatkan
gelar kesarjanaan, sebanyek 19 % menyatakan agar mudah mencari pekerjaan, den
untuk mendspatken status sebagai mahasisvwr (10%).
Bagi PTN, tingginya minat memasuki perguman tinggi ini menguntungkan,
karena akan dapat diseleksi calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan e k e
demik untuk mengikuli dan manyelesaikan pendidikan di PT sesuai dengan betas
waktu yang diitetapkan (Oepdikbud, 1994). Namun, untuk dapal mencapai tujuan
tersebut, PTN membutuhkan suatu sistem seleksi yang baik, yaitu sistem seleksi
yang dapet mengakomodasi kapentingan PTN, SM den masyarakat.
Slstem seleksi yang balk sekurang-kurangnya hams memenuhi a s : kecermdsn prediksl, eflsiensl ekonomls, dampak sistem seleksi terhadap belajar-mange
jar, den keadilan (Asnawi, 1989; Suryabrata, 1989). Menurut azes kecermatan prediksi, keputusan seleksi dianggap tepat bila menerima calon mahasiswa yang kernungkinen keberhasilan belajarnya besar, dan menolak calon mahasiswa yang kemungkinan keberhasilan belajamya kecil. Calon mahasiswa yang diterima diharapkan dapat menyelesaikan pendldiken dl PTN dalam batas waMu yang dnetapkan.
Tepatnye wektu penyeleseian studi mahesiswa akan meningwkan efisiensi
ekonomis internal PTN. Kenyataan ini sesuei dengan pendapat Sukadji L Swediati
(1990), salah satu penyebab pentingnya kecermatan prediksi dalarn sistem seleksi

PTN adalah edanya keinginan menekan biaya operasional per mahasiswa dalam
menyelesaikan program studi mereka. Dengan demikian, peningketan efisiensi e k e

nomls internal P I N akan dlcapai.
Menginget pentingnya sistem seleksi mesuk PTN, meka sistem seleksi yang
telah dllaksanakan selalu disempumakan den dlperbalki. Adanya upeya perbaikan
dan perkembangan ini dapat dillhat dad perubahan-perubahan slstem seleksf masuk
PTN. Mardapi & Arwar (1989), Puslitbang Sljian (1990), dan Suryabrata (1986)
menyatakan perubahan-perubahan sistem seleksi masuk PTN. Tahun 1956, mesing
mesing PTN melakukan seleksi dengan cam dsn a l d seleksi yang berbeda. Tahun
1971 pol8 seleksi PTN dibakukan, dan tahun 1977 lima PTN ('I,IPB, ITB, UGM,
dan Unair) melakukan ujian bersama.
Kerja sama lima PTN ini dianggap behasil, sehingga dan dladopsi menjadi
sistem seleksi masuk PTN secere naslonal dalem bentuk Proyek Perintis (PP). PP I
dilaksanakan UI, ITB, IPB, UGM, den Unair, PP 1
I merupakan pemenduan bakat
yang dilaksanakan IPB, PP Ill dilaksanakan USU, Unpad, Undip, Unibraw, ITS,
Unhas, den IKlP Bandung). Tahun 1979 IKlP se Indonesia bergabung dalam PP N.
Tahun 1904, PP dikembangkan menjadl seleksl penerimaan mahasiswa baru
(Sipenmaru), sekarang dikenal dengan nama Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(UMPTN). Sidem seleksl masuk PTN juga melaksanakan sistem seleksi non-tes,
yang dikenal dengan slstem Penelusuran Mind den Kemampuan (PMDK). Model tes
(UMPTN) menggunakan alat yang sama sebagai prediktor, yaitu butir-butir soal
seleksi. Model non-tes (PMDK) menggunakan prediktor skor rapor dan peringkat
kelas dl sekolah menengah (SM).
Sistem seleksi model tes (UMPTN), juga dlkenal dengan nama ujien tulis
(UTUL) menggunakan prediktor m d a ujian yang berorientasi peda pencepsian kurikulum SMU (Mardapi 6 Amar, 1989). ~ e l b m ~ ujian
o k disesoaikan dengan penjurusan di SMU, yaitu kelompok ujian llrnu Pengetahuan Alam (IPA) dan kelompok ujian
nmu Pengetahuan Soslal (IPS).
Programprogram Studi Pendidikan Seni FBSS UNP Padang terrnasuk ke d a

lam kelompok ujian IPS. Berdasarkan kurikulurn SMA 1975, mats ujian kelompok IPS
terdiri dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Metematika, IPS den IPS-Terpadu.
Pemberlakuan Kurikulum 1984 di SM tidak mernpengaruhi penggunaan prediktor
seleksi masuk PTN. Mulai tahun 1986, mate ujian PMP yang pada muianya term*
suk ke dalam mate ujian IPS dan IPS-Terpadu diberi posisi tersendiri, sehingga
s t ~ k t umata
r
ujian kelompok IPS menjadl Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, den
Bahsss Inggris, PMP, dan IPS. Tehun berikutnya, mate ujian PMP dikembaiikan
pada kelompok IPS dan IPS-Terpadu.
Tahun akademik 1988 diadakan penambahan prediktor tes Kemampuan Umum,
yang dimaksudkan untuk mengungkapkan kemampuan akedemik potensial, yaitu
kemampuan yang tidak tergantung kepada pengalaman pendidikan formal dl sekolah
(Suryabrata, 1989). Mulai tahun 1992 prediktor UMPTN untuk kelompok IPS adalah:
PMP, Behasa Indonesia, Matematika Dasar, IPS, Bahasa Inggris, den IPS-Terpadu.
Bila prediktor-prediklor yang digunakan dalam sistem seleksi PTN model tes
(UMPTN) dlkaltkan dengen ezes minimel sistem seleksi, make akan dlemukan beberapa kelemahan. Dllihat dari dampak sistem seleksi terhadap belajar-mengajar di
SM, penggunasn prediktor yeng terbates menyebebkan tidak diperhatikennys materi
atau mats pelajarsn yang tldak diujikan, sehingga dapd mempersempit ruang ling
kup Kurikulum SMU (Pusilbang Sijian, 1990).
Materi ujian tulis disusun berdasarkan Kurikulum SMU juga kurang memenuhi
sms keadilen. Tes yang mangacu kepada Kurlkuium SMU cendewng merugikan caIon mahasiswe yang berasal dari SMU yang memiliki sarena yang kurang memadei.
Calon mahaslswe yang sebenarnya memillM potensi tinggi, eken gegel memesukl
PTN karena tidak berhasil menjawab soal yang materinya belum diajarkan secara
baik temadap mereka. Pengalaman belajar yang belum memadai tersebut bersum
ber dari kurangnya fasilias belajar di sekolah, mutu guru dan sebagainya (Mardapi i%
Azwar, 1989; Puslabang Sijian, 1990). Ketidakadilan seleksi juga dirasakan oleh

calon mahasiswe yang berasal dari SMK. SoaCsoal ujlan tldak akan bisa dijawab
dengan baik oleh calon mahasiswa yang berasal dari SMK karena memang materi
ujian tldak dlsusun berdasarkan Kurlkulum SMK.
Bagi PTN, kerugian yang dilimbulkan ujian tulis adalah kekurangcermatanhasil
ujlan tulis dalsrn mempredlksi keberhasilan belajar mahasiswa. Sistem seleksi masuk
PTN model tes (UMPTN) hanya membedakan prediktor berdasarkan kelompok ujian. Kelompok IPS mempergunakan prediktor yang same, begitu juga untuk kelompok
program studi IPA. Padehal setiep program studi di PTN mempunyai kebutuhan yang
berbeda. Prediktor yang digunakan belum tentu cocok dengan kebutuhan masing
masing program studi. Teori belajar juga menyatakan (Dahar, 1988), bahwa belajar
akan berhasil lebih balk jlka eda kesiapan, latihan, kesamaan mated yang dlpelajari
den kelanjutan materi. Kekurangcocokan materi prediktor dengan kebutuhan m e
singmasing Program Studi di PTN akan mengurangi kecermatan prediksi.
Dilihat dari kriteria efisiensi ekonomis, alat seleksi masuk PTN model tes
(UMPTN) memerlukan biaya yang relalif besar, karens melibatkan penltia pelaksane, dan ruangan ujian yang banyak. Dl IKlP Padang, panitia pelaksana melibatken dosen dan pegawai administrasi PTN, guru dan pegawal yang sekolahnya
dlpergunakan sebagai tempat ujian tulis. Dilihat dari segl pelaksanaan pendldikan,
ujian tulis meruglkan kegietan bclajar-mengajar berbagai sekolah, karena siswa
diliburkan selama pelaksaaan ujian tulis.
Sukadji & Swediati (1990) membandingkan biaya seleksi PTN, seandalnya di
samplng ujuan tulis dan PMDK, PTN juga menggunakan mlai seleksi betupa rapor,

NEM, dan Tes Kemampuan Umum (TKU). Dillhat dari lime macam alat seleksi yang
digunakan, temyata ujian tulis dan TKU memertukan biaya paling besar. Biaya
termurah adalah dengan mempergunakan alat seleksi berupa rapor atau NEM.
UMPTN dan PMDK merupakan dua anernatif alat seleksi yang dapat digunb
ken PTN, di samping kedua alat seleksi tersebut, ada beberapa alat seleksi masuk

PTN yang depot digunekan. PuslHbang Sijian (1990) menyatakan altomatif tersebut
benrpa: 1) ujlan tulis yang berwientasl pada kurikuium sekolah menengah (PKSM),
2) ujian tulis yang berorientasi kepada kurikulum perguruan tinggi negeri (PKPT), 3)
ujian tuils yang mengungkapkan potensi akademik (TPA). 4) Nilai Ebtanas Mum1

(NEW, 5) skor mpor, 6) petingkst siswa di kelas, dan 7) tes khusus sesuai dengan
tuntutan mesingmaslngfskutfes (TKF).
Mesingmsslng alat seleksi tersebut mempunyal kuaiitas yang berbeda. Pusiitbang Sijlan (1990) membagl kualtfes tersebut etas tlga skela, yaitu tinggi, sedang,
dan rendah. Blla kategwl tinggi, sedang dan rendah diberi skor 3, 2, 1, maka skor
masingmasing alat seleksi adalah: NEM mempunyal skor 8, rapor mempunyel skor
9, PKSM mempunyal skor 7, PKPT mempunyal skor 6, TPA memounyai skor 8 den

TKF mempunysl skor 8. DHlnjau dad keempat azas seleksi, maka ujian tulis yang
berorientasi pada Kurihlum Sekolah Menengah (PKSM) yang dilaksanakan sokarang mempunyai kualnas terendah sesudah ujian tulis yang berorientasi pada
PKPT. Alat seleksi terbalk adalah rapor, NEM, TPA dan TKF.
Penggunsan rapor memungldnkan pemflihan prediktor seleksi yang sesual dongan kebutuhan setiap program studl yang ads di PTN, sehlngga diharepkan akan
mempunyai deya prediksi tinggi. Kebutuhan program studi beradi mengkajl kesesw
elan prediktor dengan kemampuan yang dibiuhkan setiap program studi, yanu
melaluljabaran kurikulum setiap program studi di PTN. Khusus kebutuhan Program
program Studi Pendidikan Seni FBSS UNP, meteri kurikulum terbagi atas mda
kuiish dasar umum (MKDU) sebanyak 12-14 sks, makuliah dssar kependidikan

(MKDK) sebanyak 13 sks, mata kuliah proses belejar mengajar (MKPBM) sebanyak
14-18 sks, den mata kuliah bidang studi (MKBS) sebanyak 105.115 sks (Buku
Pedoman IKlP Padang, 1997). Sebagian besar mderi pengajaran termuat daiam
MKBS, yaitu berupa MKBS kesenian. Dengan demiklan, prediktor terbaik yang
dlgunakan untuk meramalkan keberhasiian belajar mahasima Psndidikan Seni

FBSS UNP adalah prediktor yang relevan dengan kelancaran belajar kesenlan.
Kelemahan skor UMPTN, skor rapor dan NEM sebagal alat seleksl adalah d e
lam segi keadilan, ha1 tersebut disebabkan skor UMPTN, skor rapor maupun NEM
berorientasi pada pencapaian Kurlkulum Sekolah Menengah. Pusliibang Sijian
(1990) mengatakan, alat seleksi masuk PTN yang berorientasi pada kurikulum
sekolah menengah tidak komparabel.
Penggunaan skor rapor mempunyai etisiensi ekonomls yang tinggi, ha1 tersebut disebabken karena data skor mpor sudah tersedie, den tlnggal rnengolahnya.

Penggunaan skor rapor sebagal alat seleksi juga mempunyai dampak posltif terhadap kegiatan belajar di sekolah menengah. Nllai Ebtanas Mumi (NEM) juga bisa
dijadikan sebagai prediktor keberhasilan belajar mahasiswa di PTN. Dibandingkan
dengan skor rapor, NEM mempunyai tingkatan kualitas relatif lebih baik karena soalsoel yang dipakai untuk mendapat-kan NEM untuk satu tingkatan sekolah sama.
Keunggulan sistem seleksl harus disertai dengan buMi emperik. Selema ini
telah dilakukan berbagal penelttlan daya prediksi terhadap keberhasilan mahaslswa,
sepertl yang diteliti Kumaldl(1992), yaitu validitas prediktlf seleksi masuk UNP model
PMDK. Penelitian yang menjadikan skor UMPTN, skor rapor, dan NEM SM yang
mengukur kemampuan yang sama antara SMU dan SMK sebagai prediktor keberhasilen belajar mahesiswa Pendidiken Seni belum pemah dilaksanekan.

B. Identlflkasl Masalah
1. Salah satu faMor penentu kecermatan prediksi adalah pemllihan prediktor seleksi.
Model seleksi yang digunakan PTN dl Indonesia sekarang adalah model tes dan
non-tes. Model tes (UMPTN) menggunakan alat yang sama sebagai prediktor,
yaitu skor mate ujian: PMP, Bahasa Indonesia, Matematika Dasar, IPS, Bahasa
Inggris, dan IPS-Terpadu untuk kelompok ujian IPS. Model non-tes (PMDK).
menggunakan prediMor rate-rata skor rapor sekolah menengah den peringkat

keles. Padahel, a l d seleksi masuk PTN sekurangkurangnye hews memenuhi
azas: kecennatan prediksi, efisiensi ekonomis, dampak sistem seleksi terhadap
proses belajar mengejar, den keedilan. Masalahnya edalah, apakah alet seleksi
masuk PTN tersebut memenuhi persyaratan sebagai alat seleksi yang baik?

2. Input PTN adalah tamatan SMU dan SMK yang mempunyai kuelilas berbeda,
sementara slat seleksi yang digunaken PTN mempergunakan prediktor dan
sistem pengukuran yang sama. Kenyataan lersebut menlmbulbn pertanyaan.
apakah alat seleksi yang digunakan tersebut sudah memtnuhi atas keedilan?.
Kalau ternyola belum, ussha apskeh yang dapat dllakukan sehingga alat seleksi
dapat menjaring colon mahasism potensial?
3. Apakah slat seleksi yang digunakan rnempunyal dampak posftif terhedap proses
belajar mengajar di SM?, den apakah alat seleksi tersebut memenuhi ezas
efisiensi ekonomls?, serta prediktor apakah yeng paling tepat digunekan,
sehlngga seruai dengan kebutuhan setiap program dudi yang ada di PTN?
4. Khusus untuk Program-program Stud1 Pendldlkan Seni FBSS UNP Padang,

penggunaan predlMor dalam UMPTN belum tentu sesual dtngan kebutuhan yang
diharapkan, sebab Kurikulum Program-program Stud1 Pendidikan Seni sebagien
besar berisi mated pelsjaren kesenian. Kenyataan tersebut menimbulkan pert*
nyaan, apakah skor UMPTN dapat memprediksl keberhasilan belajar mahesiswa
Pendidikan Seni FBSS UNP Padang?, kalau dapat, seberapa besar daya prediksi
skor UMPTN terhadap prestasi belajar mahaslswa?

5. Penggunaan ratarete skor rapor delam seleksi model non-tes (PMDK) berarti
member1 perlekuan yeng same terhadap setlep mata pelajaran yang tercantum
dalam rapor. Penggunaan skor rete-rata berarti mengasumsikan setiap mata
pelajaran mempunyal kekuatan yang sama dalam memprediksi keberhasilen
belajar mahaslswa. Kenyetaan tersebut luge menimbulkan masalah, seberapa
besar daya prediksi rate-rata skor rapor terhadap keberhasilan belajar mahasiswe

Pendidikan Seni FBSS UNP Padang? Diantara skor mata pelajaran dalam rapor,
skor mata pelajaran apakah yang mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap keberhasilan belajar mahasiswa Pendidikan Seni FBSS UNP Padang?
6. Di samping alal seleksi masuk PTN yang digunakan sekarang, ada beberapa

atternatif alat seleksi lain yang dapat digunakan. Di antara alat seleksi tersebut,
alat seleksi manakah yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap keberhasilan belajar mahasiswe?

C. Pembatasan Masalah
Masalah penelitian dibatasi pada daya prediksi kemempuan mahasiswa di SM
terhadap keberhasilan belajar mahasiswa Pendidikan Seni FBSS UNP Padang. Kemampuan mahasiswe dl SM yang dimaksudkan adalah berupa: skor UMPTN, skor
rapor, dan NEM. Sedangkan prestasi belajar adalah IP yang didapatkan mahesiswa
pada Programprogram Studi Pendidikan Seni FBSS UNP Padang.
Perbedaan Kurikulum SMU dengan SMK, mengakibatkan adanya perbedaan
veriasi mata pelajaran yang torcanturn dalam rapor, dan NEM. Skor rapor dan NEM
yang diteliti adalah skor mata pelajaran dalam kelompok program inti yang mengukur
kemampuan yang sama. Sesuai dengan deskripsi kemampuan mahasiswe di SM
dan IP mahasiswa, make secara konkrl mesalah penelftian dibatasi pada:
1. Daya prediksi skor UMPTN terhadap IP MKDU, iP MKDK, IP MKPBM. IP MKBS.

dan IPK rnehasiswa Pendidikan Seni FBSS UNP Padang.
2. Daya prediksi skor rapor terbadap IP MKDU, IP MKDK, IP MKPBM, IP MKBS, dan
IPK mahasiswa Pendidikan Seni FBSS UNP Padang.

3. Daya prediksi NEM terhadap IP MKDU, IP MKDK, IP MKPBM, IP MKBS, dan IPK
mahasiswe Pendidikan Seni FBSS UNP Padang.
4. Daya prediksi skor UMPTN, skor rapor, den NEM terhadap IP MKDU, 1P MKDK,

IP MKPBM, IP MKBS, den IPK mahasiswe Pendidikan Seni FBSS UNP Padang.

0 . Rumusan Maralah
Sesud dengan pembatasan masalah, maka rumusan masalah penelnian
adalah beraps besarksh wllditas prediktlt
1. skor UMPTNlerhrdap IP mahasisws Pendidikan Seni FBSS UNP Padang?.

2. skor rapor lerhadrp IP mahasiswa Pendidikan Seni FBSS UNPPadang?.
3. NEM terhadap IP mahasiswa Pendidikan Senl FBSS UNPPadang?.

4. skor ujlen tJis yang berorlentasi PKSM (Skor UMPTN, skor repor, den NEW
terhadap IP mahasiswe Pendidikan Seni FBSS UNP Padang?.

Penell!ian M bertujuan untuk mengetahui daya prediksi:
1. skor UMPTN t

~

r IP p
mshaslswa Pendldlkan Senl FBSS UNP Padang.

2. skor rapor t w h w k p P mahaskwa Pendldlkan Senl FBSS UNPPadang.
3. NEM terhedap IP rnahastsrmr Pendldlksn Senl FBSS UNPPadang.
4. skar @an t d b yang berorientssi PKSM (Skor UMPTN. skor rapor, dan NEM)
terhsdap P mahrslswa Pendidikan Seni FBSS UNP Padang.

F. Manfaat Penelltlan
Hasil penelillan dlhampkan akan depet mcrnberi sumbangan teoritis, khususnya sebagai lnerdur llmlah untuk penelltian selanjutnya. PraMisnya, penelitlen ini
diharapkan aksn dapat dijsdlkan sebagai umpan balik bagi:

1,. Tim penyusun meted tes ujan tulis UMPTN dalam menyempumakan rnateri tes.
2. ~ e n ~ e l oseleksl
la
pemrhnaan mahasiswa baru UNP Padang dalam menentukan
ale! seleksl sebagal prediktor kebemasilan mahaslswa pendidiken seni.

BAB II
KERANGKA TEORI
DAN PERTANYAAN PENELlTlAN

A. S e l e k s l Masuk PTN
Seleksl masuk PTN merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaring dan
menyering calon mahasiswa yang rnempunyai kernarnpuan akadernik untuk mengikuti den rnenyelesaikan pendldikan dl PTN sesual dengan batas waktu yang dttetapkan (Depdikbud, 1994). Upaya penjaringan dan penyaringan dilakukan dilakukan
karena jumlah pelarnar leblh besar dari kebutuhan PTN. Mengingat penlingnya
putusan seleksi, make sistern seleksi sekurangkurangnya hams mernpertimbangkan
azas: kecerrnatan prediksi (prediction efiectiveness), efisiensi ekonornis (economic
emciency), dampak sistem seleksi terhadap belajar rnengajar (teething-leeming
incentive), dan keadilan (eguifyj (Asnawi, 1989; Suryabrata, 1989).
Kecermatan prediksi merupakan keakuratan sistem seleksi mernbedakan calon
rnahaslswa yang besar kernungkinannya untuk berhasil dan calon mahasiswa yang
kecil kernungkinannya untuk berhasil jika diterirna sebagai rnahasiswa PTN. Prediktor seleksi yang baik h a ~ dapat
s
membedakan calon mahasiswa yang rnernpunyal potensl skademik tinggi dengan calon mahasiswa yang mempunyai potensi
akademik rendah.
Kecermatan prediksi berkaitan dengan efisiensi ekonomis, yaitu keterkaitan
sistem seleksi dengan pernbiayaan yang dikeluarkan. Berarli, sistem seleksi hams
dapal mengidentifikasi calon rnahasiswa yang mernpunyai potensi akademik tinggi,
sedang den rendah dengan biaya yang relatif rendah. Biar pun Suryabrata (1989)
mengatakan bahwa pertambahan kecerrnatan predlksi perlu dibeli dengan tarnbahan
usahs, tambahan waklu, dan tambahan biaya. Namun, sesuai dengan hukum ekonomi, sistem seleksi yang baik adalah yang mempunyai biaya yang seirnbang antara

pengeluaran den masukan. Pengeluaren yang dimaksudken adelah biaye seleksi
'

den biaya proses belajar-mengajar setelah mahasiswa diterima di PTN. Efislensi
ekonomis dalam proses belajar mengajar akan tercapal apabila m e h a s i m dapat
menyelesalkan pendidken dalam bates waklu yang dftetapkan dengan indeks prestasi yang memenuhi sprat.
Kecennatan prediksi dan efisiensi ekonomis amat tergantung kepada alat
saleksi yang digunakan. Sukadjl & Swedisti (1990) membandingkan bleya seleksi
sesuai dengan slat seleksi yeng digunekan dalam tabel 1.

~ a b & . f Bieya Seleksi Diinjau dari Alet Seleksi yang Digunakan

Di samping kecermatan prediksi den eflsiensi ekonomis, sistem seleksi masuk

PTN jugs hams mempunyai dampak posnif terhadap proses belajar-mengajar di SM,
(Kumaidi, 1990). Sistem seleksi masuk PTN yang baik akan manimbulkan kegairahan proses belajar mengajar, mernacu peningkatan mutu pendidikan menengah,
baik dad segi hasil belajar maupun perilaku belajar-mengajamya di SM.
Ciri-ciri sidem seleksi yang mempunyai dampak positif terhadap proses belajar
terhindamya proses pengajaran di SM yang mernerr
rnengajar di SM adalah: (I)
tingkan persiapan mengikutl ujian masuk PTN, (2) dapat rnemberi informasi untuk
menyempurnakan proses belajar mengajar di SM, sehingga terjadi peningkatan
gaimh belajar mengajar untuk menguasai seluruh materi pengajaran, bukan hanya
rnderi pengajaran yang mementingkan persiapan mengikuti ujian masuk PTN, (3)
berkwangnya peluang penyalahan wewenang, (4) tidak terjadi manipulasi indeks
prestasi, dan (5) berkembangnya cara belajar s i m a SM (Puslitbang Sijian, 1990).
Ciri-ciri tersebul memperlihat, sistem seleksi aken menentukan pole kegiatan
belajar-mengajar dl SM sehingga memacu peningkatan kualitas pendidikan. Prediklor yang digunekan untuk menentukan peningkatan kualitas pendidikan dl SM a d e
iah segala informasi yang dihasikan sistem pendidikan di SM, seperii skor rapor,
ijazah, NEM etau peringkat siswa di kelas dan lain-lain.
Persyaratan sistem seleksi berikutnya adalah keadilan, yaitu rnemberi kesem
paten yang sama untuk mendaflar dan diterima dl PTN. Mardapi & Azwer (1989)
mengaitkan azas keadilan dengan konsep keadilan sosial untuk memperoleh pendk
dikan. Setiap calon mahasiswa, darl goiongan etnis, agama, sekolah, ataupun status
sosial ekonomi yang berbeda mempunyai kesempatan yang sama untuk diterima.
Kesempatan untuk dilerima di PTN ditentukan oleh potensi calon mahasiswa.
Potensi bukan hsnya ditentukan oleh pencapaian kurikulum, karena pencapaian
kwikulurn berkaitan erat dengan fastlitas belajar mengajar dl sekolah. Sekolah yang
mempunyai fasilitas lengkap akan dapet menyelesaikan kurikulum delem batas wak-

tu yeng ditetapkan. Tamatennye akan mernpunyal pengelaman belajar lebih balk deri
tarnatan sekolah dengen fesilitas yang kureng. Tamatan sekolah dengen pengalam
an belajar lebih benyek. yang dla)