ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN 2011

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN 2011

Skripsi

Oleh : Budi Nuryanto K 7405039 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN 2011

Oleh : Budi Nuryanto K 7405039

SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Desember 2011

Pembimbing II

Dra. Kristiani, M.Si

NIP. 196204281989032002

Pembimbing II

Aniek Hindrayani, SE., M.Si

NIP. 197511032000122002

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari : Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda tangan

Ketua

: Leny Noviani, S.Pd., M.Si

Sekretaris : Muhamad Sabandi, S.E., M.Si 2………………

Anggota I : Dra. Kristiani, M.Si

Anggota II : Aniek Hindrayani, SE., M.Si 4………………

Disahkan oleh Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan,

ABSTRAK

Budi Nuryanto. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN 2011. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, November 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan 2007, 2008 dan 2009 yang berjumlah 171 mahasiswa. Jumlah sampel yang diambil adalah sebesar

4 x 26 variabel = 104 responden, karena responden ini dibagi 3 angkatan, maka di bulatkan 105 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportionate stratified random Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011 didapatkan kesimpulan bahwa ada 8 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga. Faktor-faktor itu meliputi 1) faktor pendukung belajar di kampus dan kecerdasan yang mewakili variabel kondisi iklim, cuaca dan suhu; letak kampus; kondisi kampus; kelengkapan peralatan belajar di kampus; dan kecerdasan (inteligensi). 2) faktor kemauan dan potensi yang mewakili variabel tujuan yang ingin dicapai; kesadaran untuk lebih maju; peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga; kemampuan potensial dalam belajar (bakat); dan keinginan yang besar dalam belajar (minat). 3) faktor dosen yang mewakili variabel dorongan dosen; bimbingan dosen; dan fasilitas dosen. 4) faktor pendukung belajar dari keluarga dan persaingan belajar antar teman yang mewakili variabel kondisi/ suasana tempat tinggal; persaingan belajar di antara teman; dan kondisi ekonomi keluarga. 5) faktor Masyarakat yang mewakili kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa dan fasilitas yang ada di masyarakat Berdasarkan hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011 didapatkan kesimpulan bahwa ada 8 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga. Faktor-faktor itu meliputi 1) faktor pendukung belajar di kampus dan kecerdasan yang mewakili variabel kondisi iklim, cuaca dan suhu; letak kampus; kondisi kampus; kelengkapan peralatan belajar di kampus; dan kecerdasan (inteligensi). 2) faktor kemauan dan potensi yang mewakili variabel tujuan yang ingin dicapai; kesadaran untuk lebih maju; peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga; kemampuan potensial dalam belajar (bakat); dan keinginan yang besar dalam belajar (minat). 3) faktor dosen yang mewakili variabel dorongan dosen; bimbingan dosen; dan fasilitas dosen. 4) faktor pendukung belajar dari keluarga dan persaingan belajar antar teman yang mewakili variabel kondisi/ suasana tempat tinggal; persaingan belajar di antara teman; dan kondisi ekonomi keluarga. 5) faktor Masyarakat yang mewakili kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa dan fasilitas yang ada di masyarakat

ABSTRACT

Budi Nuryanto. THE ANALYSIS ON THE FACTORS WHICH HAVE AN EFFECT ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE STUDENTS MAJORING IN BUSINESS ADMINISTRATION EDUCATION IN THE YEAR OF 2011. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret Surakarta University, November 2011.

The objectives of this research are to investigate and to analyze the factors which affect the learning achievement of the students majoring in Business Administration Education in the year of 2011.

This research used the descriptive quantitative method. The population of this research was the students majoring in Business Administration Education of the classes of 2007, 2008, and 2009 as many as 171 students. The samples of this research consisted of 104 students. Such number was rounded up to 105 since the samples of this research consisted of 3 classes. This research used the proportional stratified random sampling technique. The data of this research were gathered through questionnaire and documentation. The data were then analyzed by using the factor analysis technique.

The result of this research is that there are eight factors which affect the learning achievement of the students majoring in Business Administration Education in the year of 2011. The eight factors are as follows: 1) the learning support of the campus and the intelligence which represent the variables of climatic condition, weather, and temperature, location of the campus, condition of the campus, learning facilities at the campus, and intelligence; 2) the willingness and the potency which represent the variables of achievement goal, awareness to make better progress, job opportunities of the graduates from Business Administration Education major,potential ability in learning (talent), and great intention in learning (interest); 3) the lecturers who represent the variables of motivation, facility, and guidance from lecturer; 4) the learning support from family and the peer group completion which represent variables of condition or the atmosphere of the place of residence, the peer group competition among the

5) the peer group competition and the learning support which represent the peer group competition among the students, the condition or the atmosphere of the place of residence, and the economic condition of the family; 6) the learning approach and the peers of association that represent the variables of learning strategy, peers of association, and learning method; 7) the physiological condition and the attitude which represents the variables of condition of five senses, health condition and attitude; 8) the family which reoresents the variables of educating method of the parents and harmony of the family. The learning support of the campus and the intelligence are the factors which have the greatest effect on the learning achievement of the students majoring in Business Administration Education with the percentage of variance of 25.472%.

MOTTO

“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang- orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”

(Al Mujaadilah: 11)

“Barang siapa melalui suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan jalan baginya ke surga”

(HR. Muslim)

“Apapun yang terjadi, semua adalah yang terbaik yang Allah berikan” (Penulis)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

-Bapak Ibu yang senantiasa memberi cinta dan doa yang tulus.

-Kakak-kakakku, adikku, dan ponakan-ponakanku yang selalu memotivasi dan menghiasiku dengan kasih sayang

-Teman-teman, kakak-kakak, dan adik-adik tingkatku di Pendidikan Ekonomi FKIP UNS bersama kalian suatu kenangan yang tak pernah terlupakan

-FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta kampus tempat kutimba aneka ilmu

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil menyusun dan menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi tugas serta memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Skripsi ini disusun dengan bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung yang tak ternilai harganya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan pengarahan dan ijin atas penyusunan skripsi ini.

4. Ketua BKK PTN yang telah memberikan pengarahan dan ijin atas penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Kristiani, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama persiapan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

6. Aniek Hindrayani, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama persiapan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Ekonomi yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

8. Ketua BKK PTN yang telah memberikan ijin dan kemudahan dalam

10. Rekan-rekan PTN 2005 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

11. Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan tahun 2007, 2008, dan 2009 yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi angket penelitian.

12. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Peneliti mengharapkan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Surakarta, Desember 2011

Penulis

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel ................................................. 20 Tabel 2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ..................................... 39 Tabel 3. Hasil Analisis ............................................................................ 42

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berfikir .................................................................... 19 Gambar 2. Tahapan Analisis Faktor ......................................................... 36

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia diharapkan dapat berkembang dengan baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Perkembangan secara optimal pada ketiga ranah ini akan membawa individu pada kehidupan yang lebih maju yaitu terciptanya individu yang berkualitas dengan penguasaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, serta sikap mental yang baik. Sehingga pada akhirnya dapat membawa kemajuan pula bagi kehidupan masyarakat.

Bagi masyarakat pendidikan diartikan sebagai proses sosialisasi yaitu, sarana untuk melanjutkan eksistensi. Melalui pendidikan akan terjadi proses transformasi nilai –nilai, pengetahuan, keterampilan dan bentuk tata perilaku lainnya yang diharapkan kepada kaum muda sebagai generasi penerus. Dalam hal ini setiap masyarakat akan selalu berupaya meneruskan kebudayaannya sesuai dengan perkembangan jaman yang dialami generasi mudanya.

Proses sosialisasi dengan interaksi sosial terjadi secara alami dalam pergaulan hidup manusia. Pertama kali seorang individu berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya pada keluarga. Dalam lingkungan keluarga inilah seseorang tumbuh berkembang baik fisik maupun psikisnya. Lingkungan ini menjadi wilayah yang memberikan andil cukup besar bagi perkembangannya, seseorang belajar untuk berbicara melalui bahasa yang diajarkan oleh orang tuanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam keluarga ini pula yang berperan untuk memberikan pemahaman terhadap esensi nilai –nilai kemanusiaan yang disampaikan dalam kebiasaan sehari-hari.

Seiring dengan perkembangan masyarakat peran dunia pendidikan sangat dibutuhkan untuk mengantarkan masyarakat menuju kemajuan. Perkembangan ilmu pengatahuanlah sebagai komponen penting dalam pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut. Perubahan –perubahan yang telah terjadi pada suatu Seiring dengan perkembangan masyarakat peran dunia pendidikan sangat dibutuhkan untuk mengantarkan masyarakat menuju kemajuan. Perkembangan ilmu pengatahuanlah sebagai komponen penting dalam pendidikan untuk mencapai tujuan tersebut. Perubahan –perubahan yang telah terjadi pada suatu

Perguruan tinggi sebagai tataran pendidikan tertinggi mempunyai peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Terkait dengan fungsinya untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat maka ilmu pengetahuan menjadi bagian penting di dalamnya. Para akademisi yang terdiri dosen, mahasiswa memungkinkan untuk mencapai pengembangan ilmu pengetahuan. Mereka didukung dengan kapasitas keilmuan dan berbagai sarana, kegiatan ilmiah sehingga dipandang mampu melakukan pengembangan ini.

Melalui belajar di Perguruan Tinggi, seyogyanya mahasiswa dapat mentransformasi diri menjadi seorang pemikir kritis yang bisa membedakan mana fakta dan opini; dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang punya keterbatasan; bisa mengenali berbagai asumsi dibalik suatu pernyataan atau kesimpulan; bisa mengembangkan solusi dari persoalan yang dihadapi; dapat mengekpresikan diri baik secara verbal, oral maupun tulisan. Sebagaimana kita sepakat bahwa pendidikan merupakan kegiatan sepanjang hidup, dan belajar di perguruan tinggi menolong kita untuk bisa melakukan proses belajar seumur hidup tersebut, yakni dengan menyediakan sejumlah skill yang diperlukan untuk itu. Sehingga mahasiswa selalu bisa memutahirkan pengetahuan dan keterampilannya; dan dengan demikian karirnya dapat berjalan terus. Berbagai pengetahuan, teknologi dan sains terbuka bagi semua orang, akan tetapi tidak semua orang dapat memilikinya, sebab untuk dapat menguasainya orang perlu memiliki sejumlah skill dan attitude yang tepat , serta mind-set yang tepat.

Setiap mahasiswa yang menjalankan proses belajar pastilah menginginkan sebuah prestasi yang baik dalam belajar yang sedang digelutingya, begitu juga mahasiswa Pendidikan Tata Niaga yang menginginkan prestasi yang Setiap mahasiswa yang menjalankan proses belajar pastilah menginginkan sebuah prestasi yang baik dalam belajar yang sedang digelutingya, begitu juga mahasiswa Pendidikan Tata Niaga yang menginginkan prestasi yang

Berdasarkan data awal yang diperoleh rata-rata IPK mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan 2007 pada akhir semester 6 adalah 3,03. Ternyata rata-rata IPK ini masih di bawah rata-rata IPK dari seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2007 yaitu 3,14. Hal demikian juga terjadi pada mahasiswa angkatan 2008. Rata-rata IPK mahasiswa Pendidikan Tata Niaga 2008 pada akhir semester 4 adalah 3,13, nilai rata-rata ini juga masih sedikit di bawah rata-rata IPK dari mahasiswa Pendidikan Ekonomi ankatan 2008 yaitu 3,16.

Berdasarkan gambaran permasalahan yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul : “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga Tahun 2011 ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah pengetahuan terutama tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

1. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan dengan jalan memberikan kontribusi dalam bentuk bahan pustaka yang dapat menjadi

kajian bagi peneliti-peneliti di masa yang akan datang.

2. Hasil penelitian ini semoga menjadi ilmu yang berguna dan bermanfaat, karena dengan ini bisa mendapatkan pengalaman yang baru, sehingga dapat menjadi bekal hidup untuk kedepannya khususnya dalam bidang pendidikan sesuai dengan

profesi yang akan digeluti dan ditekuninya nanti.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dan budaya yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan persepsi manusia. Dalam pengertian yang umum, belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.

Ada beberapa pengertian tentang belajar:

1. ”Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ” (Slameto, 2003: 2).

2. ”Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang meliba tkan proses kognitif ”(Muhibbin Syah, 2005: 92).

3. ”Belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru” (Martinis

Yamin, 2008: 122). Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan dari diri seseorang meliputi ranah kognitif, afektif, psikomotorik akibat adanya latihan, pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar mengandung 3 (tiga) hal pokok, yaitu:

1. Belajar sebagai suatu proses yang akan menghasilkan perubahan perilaku.

2. Perubahan perilaku dalam belajar terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Keberhasilan seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Muhibbin Syah (2005) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terbagi dalam tiga faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal terdiri dari aspek fisiologis dan aspek psikologis (inteligensi, sikap, minat, bakat, motivasi). Faktor eksternal terdiri dari lingkungan sosial (keluarga, guru, masyarakat, teman) dan linkungan non sosial (rumah, sekolah, peralatan, alam).

Slameto (2003) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh); psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan); serta faktor kelelahan. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga (tingkat pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga, penyediaan fasilitas belajar, keadaan ekonomi keluarga); faktor sekolah; dan faktor masyarakat.

Nana Syaodih Sukmadinata (2004) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor dalam diri individu dan faktor lingkungan. Faktor dalam individu menyangkut aspek jasmaniah (mencakup kondisi dan kesehatan jasmaniah dari individu) maupun rohaniah (menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan kognitif) dari individu. Sedangkan faktor lingkungan menyangkut segala faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di atas maka penulis menitik beratkan pada pendapat Muhibbin Syah. Pembatasan tentang macam-macam faktor tersebut didasarkan pada tinjauan pustaka yang penulis jadikan referensi kemudian faktor-faktor itu penulis sesuaikan dengan fokus penulis, yaitu terfokus pada hal-hal atau situasi yang berpengaruh pada

Penjelasan dari masing-masing faktor tersebut adalah :

a. Fisiologis

Tidak dipungkiri lagi bahwa kondisi fisiologis mahasiswa memang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Menurut Muhibbin Syah (2005: 133) menyatakan ”Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas”. Lebih lanjut Muhibbin Syah menjelaskan ”Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas”.

Menurut Slameto (2003: 54 ) ”Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan/ kelainan- kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya”.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi fisiologis mahasiswa dapat mempengaruhi prestasi belajar. Seseorang dikatakan mempunyai fisik yang baik jika badannya kuat, lengkap panca inderanya, tidak terganggu (sakit). Jika mahasiswa mempunyai fisik yang tidak baik dalam arti sedang sakit, kondisi fisiknya lemah, panca inderanya tidak lengkap atau terganggu, maka mahasiswa tersebut tidak akan maksimal menerima materi kuliah dari dosen dan tentu saja memperoleh prestasi yang lebih rendah dibandingkan mereka yang mempunyai kondisi fisiologis baik.

b. Inteligensi

”Inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, menggetahui/ menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat ” Slameto (2003: 56). Sehingga inteligensi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhibbin syah yang menulis: ”Inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, menggetahui/ menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat ” Slameto (2003: 56). Sehingga inteligensi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhibbin syah yang menulis:

Sedangkan menurut Slameto (2003: 132) ”terdapat banyak banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan intelektual seseorang, meliputi aspek-aspek

fisik, emosional latar belakang sosial, ekonomi, keturunan dan lingkungan”.

c. Sikap

”Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan ” (Slameto, 2003: 188). ”Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (respon tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang,

dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif” (Muhibbin Syah, 2005: 135). Dari uraian tersebut pada intinya mempunyai persamaan tentang sikap, yaitu adanya kesediaan untuk merespon terhadap suatu situasi baik secara positif maupun negatif. Sikap mahasiswa yang positif, terutama kepada dosen dan mata kuliah yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar mahasiswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif mahasiswa terhadap dosen dan mata kuliah yang ada, apalagi jika diiringi kebencian kepada dosen dan mata kuliah yang ada dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.

d. Minat

Menurut Slameto (2003: 57), ”minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Menurut Muhibbin Syach (2005: 136), ”minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.

Seorang mahasiswa yang mempelajari suatu bahan kuliah dengan penuh minat akan memperoleh hasil yang lebih optimal dibandingkan mereka yang tidak atau kurang mempunyai minat dalam mempelajari bahan kuliah yang sama. Kegiatan itu diminati, maka akan diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa senang sehingga diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,

Mahasiswa akan segan untuk belajar sehingga prestasinya tidak memuaskan. Sebaliknya jika bahan pelajaran menarik minat mahasiswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat dapat mempengaruhi prestasi belajar. Minat merupakan kecenderungan dan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu diiringi dengan usaha sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa mahasiswa masuk Pendidikan Tata Niaga bukan sebagai pilihan yang pertama. Dengan minat yang kurang, mahasiswa cenderung malas untuk mengerjakan tugas dari dosen, malas masuk kuliah, sehingga prestasi belajarnya tidak optimal.

e. Bakat

Setiap orang pasti mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing- masing. Menurut Muhibbin Syah (2005: 135) ”bakat kemudian diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan”. Menurut Slameto (2003: 57) ” bakat

adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih”.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang dan dapat mempengaruhi belajar. Jika bahan kuliah yang dipelajari mahasiswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajaranya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.

f. Motivasi

Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar, para ahli sukar mendifinisikannya, akan tetapi motivasi berhubungan dengan (1) arah perilaku; (2) kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu; dan (3) ketahanan perilaku, atau beberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. (Martinis Yamin, 2008:92)

”Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di ”Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di

a. Motivasi instrinsik Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.

b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari luar diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan kekuatan yang menjadi pendorong baik dari dalam maupun dari luar diri individu dalam melakukan sesuatu untuk memperoleh keberhasilan. Sesuatu yang dapat dijadikan motivasi itu adalah tujuan yang ingin dicapai, kesadaran untuk lebih maju dan peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga. Mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi balajar di Pendidikan Tata Niaga cenderung tidak menyenangi materi perkuliahan dan kesulitan untuk menguasai mata kuliah yang diberikan, sehingga prestasinya rendah.

g. Keluarga

Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah pengaruh keluarga. Hal ini disebabkan keluarga merupakan orang-orang terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali kesempatan Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan seseorang adalah pengaruh keluarga. Hal ini disebabkan keluarga merupakan orang-orang terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali kesempatan

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah), semua dapat memberi dampak baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa (Muhibbin Syah, 2005: 138)

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga dapat mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Dalam keluarga seseorang untuk pertama kalinya belajar dan membentuk kepribadian dirinya. Keluarga yang harmonis dapat membimbing pendidikan anaknya sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Sesuatu yang dapat mempengaruhi prestasi belajar di keluarga adalah cara mendidik orang tua, keharmonisan keluarga dan kondisi ekonomi keluarga.

h. Dosen

Dalam proses belajar mengajar, dosen mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan. Menurut Slameto (2003: 97) tugas guru atau dosen berpusat pada:

(1) mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian

tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang; (2) memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai; (3) membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri. Demikianlah, dalam proses belajar-mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang; (2) memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai; (3) membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri. Demikianlah, dalam proses belajar-mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dosen dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa melalui dorongan, bimbingan dan fasilitas belajar. Setiap dosen mempunyai sikap, pembawaan, gaya bicara, dan penampilan masing-masing. Mahasiswa sebaiknya mengetahui kepribadian dosen tersebut. Pengetahuan itu dapat dimanfaatkan untuk menyusun taktik belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa yang tidak mau tahu dengan gaya-gaya mengajar dosen akan sulit menyerap bahan kuliah.

i. Masyarakat

Lingkungan masyarakat tidak kecil pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Ada pengaruh yang positif dan ada pengaruh yang negatif, tergantung dari bagaimana cara menghadapinya. Siswa harus mampu memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk, menghindarkan diri dari pengaruh yang dianggap kurang baik. Hal ini sesuai dengan Slameto (2003: 71)

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada di situ. Anak/siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak/siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya yang tidak baik tadi.

Pengaruh masyarakat ini, juga dijelaskan oleh Muhibbin Syah (2003: 152): Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh (slum area) yang serba

kekurangan dan anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimiliki.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan masyarakat Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan masyarakat

j. Teman

”Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga” (Slameto, 2003: 71).Teman yang dimaksudkan di sini adalah lingkungan pergaulan mahasiswa baik di kampus maupun di masyarakat. Lingkungan pergaulan dalam sosiologi disebut sebagai kelompok sebaya.

Di kalangan mahasiswa juga terdapat kelompok –kelompok sebaya. Kelompok sebaya ini mempunyai peranan penting terhadap aktivitas, minat, dan prestasi akademik mereka. Kelompok-kelompok sebaya inilah yang juga mempengaruhi perilaku seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikannya di perguruan tinggi. Perilaku belajar mereka juga dipengaruhi oleh kelompok ini apakah mereka termasuk mahasiswa yang bersungguh-sungguh mencari ilmu pengetahuan atau hanya mengejar status.

k. Rumah/ kos

Rumah atau kos yang menjadi tempat tinggal, sedikit banyak dapat mem pengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Slameto (2003: 63) ”Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di

dalam keluarga di mana anak berada dan belajar”. Kondisi rumah atau kos mahasiswa yang gaduh/ ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada mahasiswa untuk belajar. Agar mahasiswa dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah/ kos yang tenang dan tenteram, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan baik.

l. Kampus

Kampus yang dimaksud di sini adalah kondisi gedung dan letaknya. Dengan jumlah mahasiswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing- Kampus yang dimaksud di sini adalah kondisi gedung dan letaknya. Dengan jumlah mahasiswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-

m. Peralatan

Peralatan pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar mahasiswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh dosen pada waktu mengajar dipakai pula oleh mahasiswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan kuliah yang diberikan kepada mahasiswa. Jika mahasiswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.

Mengusahakan peralatan pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar dosen dapat mengajar dengan baik sehingga mahasiswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula, yang termasuk peralatan pelajaran adalah buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau-atau media-media lain.

n. Alam

Alam disini adalah kondisi iklim, cuaca dan suhu yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

o. Faktor pendekatan belajar siswa

Di samping faktor-faktor internal dan eksternal mahasiswa sebagaimana yang telah di paparkan di muka, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. ”Faktor pendekatan belajar (approach to learning ), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran” (Muhibbin Syah, 2005: 132). Pengertian strategi dan metode dalam pembelajaran menurut Sri Jutmini (2001, 2) ”Strategi adalah ilmu dan kiat di

dalam memanfaatkan segala sumber yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan. Metode adalah cara kerja yang relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu”. Penjelasan yang lain, ”strategi sendiri memiliki korelasi yang dalam memanfaatkan segala sumber yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan. Metode adalah cara kerja yang relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu”. Penjelasan yang lain, ”strategi sendiri memiliki korelasi yang

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan strategi pembelajaran adalah suatu rencana kegiatan belajar yang harus dikerjakan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan belajar.

3. Prestasi Belajar

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi seperti yang dikutip dalam (http://.

belajarpsikologi.com) menjelaskan “pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai ”. Prestasi belajar ini biasa disamakan dengan hasil belajar. Hasil belajar merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar karena merupakan petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Sebagai cara untuk menilai kemampuan individual, diwujudkan dalam bentuk nilai yang diberikan kepada siswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2004: 102) “hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang ”. Di sekolah, hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka- angka atau huruf, seperti angka 0-10 pada pendidikan dasar dan menengah dan huruf A, B, C, D pada pendidikan tinggi. Nana Sudjana (2009: 3) mengungkapkan “Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku

sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris”. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, ranah sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris”. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, ranah

Menurut penulis yang dimaksud prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan tahun 2007, 2008, dan 2009 yang ditunjukkan dengan indeks prestasi kumulatif. Berdasarkan Buku Pedoman Pendidikan Universitas Sebelas Maret (2007: 22) ”Indeks Prestasi (IP) adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam suatu kurun waktu tertentu yang merupakan rerata terbobot dari se luruh mata kuliah yang di tempuh”. Lebih lanjut dijelaskan pula ”Indeks Prestasi Kumulatif (disingkat IPK) adalah tIP yang

diperoleh pada rentang waktu tertentu, yaitu pada rentang waktu yang telah berjalan sebelum menyelesaikan seluruh program pembelajaran maupun pada akhir keseluruhan program pembelajaran.”

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang menjadi rujukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Retno Setiyoningsih (2007) dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu faktor internal dan eksternal. Hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan akuntansi angkatan tahun 2003 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Dari hasil uji F atau simultan diperoleh F hitung sebesar 11,381 dengan nilai probabilitas (0,000<0,05) yang berarti signifikan dan menerima hipotesis alternatif. Hasil pengujian secara parsial faktor internal diperoleh t hitung sebesar 2,604 dengan nilai signifikansi 0,012 < level of signifikan (0,05) dan t hitung sebesar 3,293 untuk variabel faktor eksternal dengan nilai signifikansi 0,002 < level of signifikan (0,05), hal ini

berarti hipotesis alternatif diterima. Koefisien determinan R 2 sebesar 28,9%, sedangkan sisanya 71,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Besarnya kontribusi atau sumbangan secara parsial masing-masing adalah berarti hipotesis alternatif diterima. Koefisien determinan R 2 sebesar 28,9%, sedangkan sisanya 71,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Besarnya kontribusi atau sumbangan secara parsial masing-masing adalah

2. Yayan Surahman (2007) dalam penelitian ini ada 34 variabel yang dijabarkan dari teori-teori belajar yang disesuaikan dengan keberhasilan belajar mata pelajaran pengetahuan sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang Tahun Ajaran 2005/2006. Penelitian tersebut terbentuk 9 kelompok faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar mata pelajaran Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang. Kesembilan kelompok faktor tersebut meliputi: 1) Faktor pembelajaran dan keadaan siswa memiliki kontribusi sebesar 13,22%, 2) Faktor relasi dan metode belajar dengan kontribusi sebesar 12,04%, 3) Faktor sistem belajar siswa dengan kontribusi sebesar 13,22%, 4) Faktor psikologi siswa dengan kontribusi sebesar 6,33%, 5) Faktor lingkungan sekolah dengan kontribusi sebesar 5,97%, 6) Faktor konsentrasi dan lingkungan sekolah dengan kontribusi

sebesar 5,48%, 7) Faktor keluarga dan guru dengan kontribusi sebesar 4,83%, 8) Faktor cita – cita dan kondisi fisik dengan kontribusi sebesar 4,56%, 9) Faktor masa depan siswa dengan kontribusi sebesar 4,43%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis kerjakan sekarang adalah keduaanya sama- sama menggunakan teori belajar dalam menentukan variabel. Hanya saja penentuan jumlah variabel berbeda karena obyek penelitian yang berbeda antara SMP dan perguruan tinggi serta subyektivitas peneliti sendiri.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka Pemikiran merupakan alur berpikir yang dipergunakan dalam penelitian yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah mempunyai teori yang mendukung penelitian. Berdasarkan teori yang mendukung penelitian ini, maka dibuat suatu kerangka berpikir sebagai berikut:

Mahasiswa di Pendidikan Tata Niaga terdiri dari beberapa mahasiswa yang berasal dari daerah yang berbeda dan mempunyai latar belakang serta karakteristik yang berbeda pula. Perbedaan itu dapat dilihat dari faktor internal, faktor eksternal, maupun faktor pendekatan belajar yang mempengaruhi Mahasiswa di Pendidikan Tata Niaga terdiri dari beberapa mahasiswa yang berasal dari daerah yang berbeda dan mempunyai latar belakang serta karakteristik yang berbeda pula. Perbedaan itu dapat dilihat dari faktor internal, faktor eksternal, maupun faktor pendekatan belajar yang mempengaruhi

Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan interaksi antara faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar, sehingga tiap mahasiswa mempunyai perbedaan satu sama lainnya. Perbedaan dalam faktor itu mempengaruhi proses belajar dari mahasiswa sehingga hasil prestasi yang didapatkan juga berbeda. Perbedaan prestasi itu dapat dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Untuk lebih jelasnya dapat penulis gambarkan dalam bagan berikut :

Gambar 1. Kerangka Berfikir

V10, V11, V12

Dosen

V13, V14, V15

Masyarakat

V16, V17

Teman

V18, V19

Rumah/ kos

V20

Kampus

V21, V22

V25, V26

faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

faktor internal

Faktor eksternal

Faktor pendekatan belajar

Prestasi Belajar Mahasiswa/ Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK)

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel Variabel Nama Variabel

Definisi Operasional V1 Kondisi kesehatan

Keadaan atau hal sehat, yang berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit.

V2 Kondisi panca indra Keadaan indra mahasiswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, terutama kondisi penglihatan dan pendengaran.

V3 Kecerdasan (inteligensi) Kemampuan psiko fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.

V4 Kesediaan untuk merespon dalam kegiatan belajar (sikap)

Respon yang diberikan mahasiswa terutama pada mata kuliah dan dosen yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

V5 Keinginan yang besar dalam belajar (minat)

Suatu daya tarik yang muncul dalam diri mahasiswa untuk belajar diiringi dengan usaha sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik.

V6 Kemampuan potensial dalam belajar (bakat)

Kemampuan mahasiswa dalam belajar tanpa terlalu banyak tergantung pada upaya pendidikan dan pelatihan.

V7 Tujuan yang ingin dicapai Sesuatu yang ingin diperoleh mahasiswa dalam belajar yang dapat mendorong mahasiswa berbuat sesuatu.

V8 Kesadaran untuk lebih maju Kesadaran mahasiswa bahwa kegiatan belajar mahasiswa adalah kegiatan yang bertujuan untuk kemajuan diri mereka sendiri, yang selanjutnya kondisi ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih giat lagi dalam belajar.

V9 Peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga

Prediksi atau pandangan mahasiswa terhadap peluang kerja yang akan digeluti setelah mahasiswa lulus dari kuliahnya.

V10 Cara mendidik orang tua Gaya pendidikan yang diterapkan

V11 Keharmonisan keluarga Kondisi nyaman di keluarga yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

V12 Kondisi ekonomi keluarga Keadaan keuangan keluarga yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mahasiswa .

V13 Dorongan dosen Sesuatu yang dilakukan dosen baik di dalam perkuliahan ataupun di luar perkuliahan yang dapat memberi dorongan kepada mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajar mereka.

V14 Bimbingan dosen Sesuatu yang diberikan dosen yang berupa pertimbangan, saran, dan keterangan lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

V15 Fasilitas dosen Segala sesuatu yang dapat mempermudah kegiatan belajar yang disediakan dosen.

V16 Kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa

Kondisi kehidupan di lingkungan tempat tinggal mahasiswa yang dapat memberi efek positif ataupun negatif terhadap diri mahasiswa.

V17 Fasilitas yang ada di masyarakat

Segala sesuatu yang ada di masyarakat yang dapat membantu mahasiswa dalam prestasi belajarnya,

V18 Teman bergaul Teman bergaul mahasiswa baik di kampus maupun di luar kampus.

V19 Persaingan belajar di antara teman

Kondisi persaingan yang positif di antara mahasiswa yang membuat mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan prestasi belajar yang paling baik.

V20 Kondisi/ suasana tempat tinggal

Situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di tempat tinggal baik rumah atau kos yang memberi pengaruh terhadap ketenangan mahasiswa dalam belajar.