PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA DINI

  SEKOLAH INFORMAL DAN PELUANG MEMPEROLEH PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA DINI Tri Wahyu Retno Ningsih, Budiman, Makmun

INFORMAL SCHOOL AND EDUCATION FOR EARLY AGE CHILDREN

  Gunadarma University, Jakarta Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina Depok dibawakan pada Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada

  Masyarakat (SNP2M) 2011 di Politeknik Negeri Jakarta, Jakarta, 25 Oktober 2011

  ABSTRAK Salah satu masalah serius dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia adalah keterbatasan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dengan biaya sekolah yang terjangkau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan solusi alternatif dengan melakukan observasi merancang media baca untuk sekolah informal dengan biaya terjangkau. Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan yang intensif dan mendalam dengan wawancara pada siswa, pemilik dan orang tua di Kelas Informal Kelas Baca", yang berlokasi di Ciganjur. Analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan input-proses- output. Proses pembelajaran yang dilakukan secara alami dengan biaya terjangkau dan hasil memuaskan menunjukkan bahwa (1) anak usia dini antara 4 sampai 6 tahun tidak dapat membaca (2) di bawah bimbingan personal, anak diajarkan membaca selama 5 sampai 10 menit per sesi dalam waktu 4 sampai 12 bulan sesuai dengan kompetensi siswa. Untuk membimbing siswa, disiapkan buku ajar yang dirancang khusus untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis, dapat ditunjukkan bahwa sekolah informal mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam memberikan kesempatan mendapatkan pendidikan yang terjangkau dan memuaskan hasilnya.

  Kata Kunci: Kelas Baca, Metode Baca, Pengajaran Membaca, Anak Usia Dini

  ABSTRACT One of the serious problems in implementing education in Indonesia is limitation of the opportunity to gain proper education with affordable tuition fee. The purpose of this research is to provide alternative solution to the previous research, by conducting observation as learning alternative development employing informal media with affordable fee. The research was conducted by having intensive field observation and in-depth interview about writing and reading learning activity to students of “Reading Class”, of which informal class located in Ciganjur. The analysis of data used qualitative method with description on input- process-output approaches. The learning process conducted naturally with affordable fee and satisfying result that shows (1) early age children between 4 to 6 years old without basic knowledge or unable to read, (2) under the personal guidance, the children, were taught about 5 to 10 minutes per session about is how to read are able to read within 4 to 12 months in line with student competency. Based on the result of the analysis, it can be shown that this informal education is able to provide significant contribution in giving education the opportunity of getting affordable education and satisfying result.

  Key words : Reading Class, Reading Method, Teaching Method, Early Age Children PENDAHULUAN

  Kemiskinan merupakan kondisi sosial yang umumnya invisible dan selalu dikaitkan dengan faktor ekonomis, yang dinyatakan dalam ukuran tingkat pendapatan (income) atau tingkat konsumsi individu atau komunitas. Hal tersebut umumnya terkait dengan pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang lebih besar daripada komparatif tidak memberikan peningkatan taraf hidup secara signifikan. Kemiskinan dan tidak mendapat kelayakan pendidikan menjadi satu permasalahan di negara kita. Biaya pendidikan yang sulit terjangkau karena dirasakan oleh masyarakat sangat mahal. Penelitian oleh Whitehurst, Epstein, Angell, Payne, Croneddan Fischel (1994) menunjukkan bahwa mendidik orang tua dari masyarakat sosio-ekonomi rendah tentang cara berinteraksi dengan anaknya pada saat mereka membacakan untuk mereka, berdampak positif terhadap perkembangan baca-tulis anak.

  Sutaryo (2001) berpendapat membaca adalah suatu kombinasi dari pengenalan huruf, intelek, emosi yang dihubungkan dengan pengetahuan si pembaca (background knowledge) untuk memahami suatu pesan yang tertulis. Davies (dalam Sugiarto, 2001) memberikan pengertian membaca sebagai suatu proses mental atau proses kognitif yang ada di dalamnya seorang pembaca diharapkan bisa mengikuti dan merespon terhadap pesan si penulis. Menurut Urquart dan Weir (1998), membaca adalah proses menerima dan menginterpretasi informasi yang dikodekan dalam bentuk bahasa melalui media tertulis. Berdasarkan teori dari beberapa tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu proses melihat rangkaian tulisan dan mencoba mengerti pesan penulis yang disampaikan lewat seperangkat simbol bahasa.

  Salah satu jenis pendidikan yang memerlukan biaya tinggi adalah pendidikan anak usia dini (PAUD). Pada umumnya tujuan pendidikan PAUD pengembangan diri anak, salah satunya adalah ketrampilan membaca. Berkaitan dengan hal ini, banyak ditemukan bertujuan memajukan pendidikan anak usia dini di Indonesia. Data menunjukkan bahwa pada 2006 dari 28 juta anak usia 0 hingga 6 tahun ada sebanyak 73 persen (20,4 juta) anak belum memperoleh pendidikan. Sisanya, 27 persen (7,5 juta) sudah mendapat pendidikan usia dini, seperti membaca dan berhitung yang dilakukan lembaga non-formal, seperti kelompok bermain dan Tempat Penitipan Anak (TPA), sampai tahun 2007 sekitar 46 persen dari 28 juta anak di Indonesia telah mendapat pendidikan usia dini. Berarti telah terjadi lonjakan yang cukup pesat, akan tetapi hal tersebut belum cukup kuat untuk mendukung terlaksananya pendidikan anak usia dini secara maksimal karena berbagai fasilitas yang ditawarkan untuk menunjang kebutuhan tersebut, seperti alat bermain yang lengkap, tempat bermain dan belajar yang nyaman, dan beberapa fasilitas lainnya, mengakibatkan tingginya biaya pendidikan di lembaga tersebut. Penelitian ini bertujuan mengamati secara holistik keberhasilan metode ajar yang diterapkan pada sekolah informal kelas baca di daerah Ciganjur dengan mempertimbangkan faktor input-proses- output. Pengelolaan model belajar yang dilakukan awalnya hanya bisa diserap oleh anak-anak dengan tingkat kecerdasan tertentu dan perlu disusun suatu formulasi pola pembelajaran tertentu agar dapat mengantisipasi perbedaan kecerdasan anak-anak dan mempercepat proses penyerapan belajar membaca untuk anak.

METODE PENELITIAN

  Kelas baca merupakan sekolah tanpa mengalami perubahan, (3) informal yang berlokasi di Ciganjur menjadi sumber informasi yang yang dikembangkan sejak tahun 2002. relevan dan mendasar dengan menyerap sekitar 100 murid per tahun.

  Hal yang dilakukan pada sekolah

HASIL DAN PEMBAHASAN

  informal ini adalah belajar membaca bagi anak usia 4-6 tahun.

  Kegiatan pembelajaran pada anak Penelitian ini menggunakan penelitian harus senantiasa berorientasi pada lapangan dengan pendekatan indepth kebutuhan anak. Anak usia dini adalah

  interview. Penelitian ini berupa :

  anak yang sedang membutuhkan upaya- 1. studi kasus pada sekolah upaya pendidikan untuk mencapai informal yang berlokasi di RT 03 optimalisasi semua aspek perkembangan RW 06 Kel. Ciganjur, Kec. baik perkembangan fisik maupun psikis Jagakarsa, Jakarta Selatan.

  (intelektual, bahasa,motorik, dan sosio Pengambilan data dilakukan emosional). Dengan demikian berbagai dengan melakukan jenis kegiatan pembelajaran hendaknya a. pengamatan langsung proses dilakukan melalui analisis kebutuhan pelaksanaan kegiatan belajar- yang disesuaikan dengan berbagai aspek mengajar yang terjadi, dan perkembangan dan kemampuan pada b. wawancara intensif dengan masing-masing anak. Lingkungan

  Jazuli selaku pengelola pembelajaran harus diciptakan sekaligus sebagai pengajar, sedemikian menarik dan menyenangkan juga kepada ibu-ibu yang sehingga anak selalu betah dalam mengantarkan anak-anaknya, lingkungan belajar. juga pengajar-pengajar yang

  Hasil perolehan data yang lain diperoleh di Sekolah Informal Kelas Baca Anakku Sayang yang berlokasi di

  2. Teknik Dokumentasi : Jl. R.Moh. Kahfi I Gg Keranji

  Teknik dokumentasi digunakan RT.003/06 Ciganjur Jagakarsa Jakarta untuk mengumpulkan data dari Selatan berupa pengembangan metode sumber non manuisa. Sumber ini ajar membaca dan hasil belajar anak. terdiri atas dokumen dan rekaman.

  Sistem pembelajaran yang dilakukan Lincoln dan Guba (1985) pada Kelas Baca tersebut secara mengartikan ’rekaman’ sebagai personal, dengan cara mengajar masing- setiap tulisan atau pernyataan yang masing siswa selama 5 sampai 10 menit. disiapkan oleh atau untuk individu

  Konsep ini diterapkan dengan atau organisasi dengan tujuan pertimbangan pengajar lebih mudah membuktikan adanya suatu memantau perkembangan dan kemajuan peristiwa. Alasan menggunakan yang dicapai oleh para siswa. Dalam metode ini adalah (1) efisien biaya pengajaran, guru menjadi tokoh sentral dan waktu, (2) rekaman dan dan siswa memperhatikan dan meniru dokumen merupakan sumber apa yang diajarkan oleh guru. informasi yang stabil, baik

  Pengembangan metode ajar yang keakuratannya dalam merefleksikan dikembangkan oleh peneliti dan situasi yang terjadi di masa lampau diaplikasikan pada proses mengajar disusun secara khusus dan dinilai sangat pengembangan motorik, dan memudahkan proses belajar membaca pengembangan nilai, serta siswa. pengembangan sikap dan nilai. buku panduan yang telah dengan menggunakan metode dikembangkan oleh tim Jazuli yang dapat menggerakkan anak menggunakan pola suku kata yang agar mampu berpikir, menalar, berisi pengenalan huruf dan vokal mampu menarik kesimpulan, dan

  a,i, u, e dan o, imbuhan, dan bunyi membuat generalisasi.

  sengau (diftong). Berbagai hal yang dapat dilaksanakan Metode pembelajaran yang pada proses pengabdian adalah sebagai diterapkan sejak awal pembelajaran berikut : mengalami pasang surut dan dinilai

  a. membantu masing-masing anak kurang efektif dalam membantu berkembang pada tingkat kelancaran pengajaran. Beberapa teori kemandirian yang sesuai tingkat mulai diterapkan dengan cara uji coba usianya. kepada siswa. Metode awal yang b. membantu agar masing-masing diterapkan berupa cara pengajaran anak dapat merasa aman dan seperti yang dilakukan pada kelas formal bahagia dalam lingkungan baru, seperti mengenalkan siswa dengan yaitu lingkungan baru di mana abjad, vokal, konsonan dalam masing-masing anak dibantu pembelajaran membaca. Beberapa siswa dalam menumbuhkan yang mempunyai kemampuan di atas kemampuan saling berinteraksi rata-rata mampu menyerap pelajaran dengan yang lain. dengan baik. Namun bagi siswa yang c. membimbing dan mendorong mempunyai keterbatasan, teori tersebut anak untuk mengembangkan menjadi sulit untuk diterapkan.Beberapa bakat dan keahlian yang kendala ini mendorong pemilik rumah disesuaikan dengan kemampuan baca dan tim terus melakukan uji coba masing-masing pada diri sang dengan cara trial and error. Sehingga anak. mulai tahun 2005, siswa mulai dikenalkan dengan cara baru dalam

  

Pemilihan Metode Pengajaran belajar, yaitu menggunakan panduan

Dalam memilih metode yang yang telah selesai disusun.

  akan digunakan dalam kegiatan Buku panduan yang masih disusun belajar anak, pengajar harus dengan tulisan tangan berjumlah enam, mempunyai alasan kuat dan faktor mulai cara belajar 1-6. Keseriusan dalam yang mendukung pemilihan metode mengembangkan sekolah informal, yang tersebut, seperti karakteristik, tujuan mayoritas diikuti oleh masyarakat sekitar kegiatan, dan karakteristik anak yang yang kesehariannya bekerja sebagai diajar. Temuan yang diperoleh dalam buruh, dirasakan menjadi sebuah proses pengajaran membaca adalah: kewajiban, terutama dalam memberantas 1. karakteristik tujuan yaitu buta aksara dengan memberikan pengembangan kreativitas, kesempatan belajar bagi anak usia dini pengembangan bahasa, dengan kadar ekonomi lemah. pengembangan emosi,

  Hasil yang diharapkan :

  Dengan menggunakan buku panduan kemajuan pesat yang diperoleh sekolah informal ’kelas baca’. Rata-rata anak mampu belajar membaca dan menulis dalam kurun waktu rata-rata 4 bulan. Kemampuan membaca secara cepat pada anak-anak dipengaruhi oleh beberapa hal dalam proses pengajaran, seperti : dapat mendorong dan menggembirakan anak yang belajar, anak tidak merasa tertekan dan anak-anak dapat membaca tanpa mengeja dalam waktu 4 bulan.

  Keunggulan metode ini adalah (1) dilakukan dengan santai (2) buku disusun secara khusus menjadi 6 jilid dengan tujuan untuk mengoptimalkan konsentrasi anak pada pelajaran, (3) waktu belajar cukup 5 sampai 10 menit untuk masing-masing halaman (4) secara normal dalam waktu 4 bulan anak sudah mampu membaca dan menulis (5) cara mudah membaca bagi anak disusun berdasarkan pengamatan langung terhadap perkembangan kecerdasan anak.

  Hasil analisis data berupa pemilahan satuan-satuan tertentu seperti sintesis data, pelacakan pola, penemuan hal penting dan dipelajari berupa kemampuan membaca sebagai proses untuk mengembangkan gambaran mental tentang apa yang didengar melalui model adaptasi dan analogi. Model analogi yang ditawarkan berkaitan dengan pengembangan keterampilan bahasa ekspresif meliputi benda-benda yang ada di sekitar anak dengan cara menyebutkan nama-nama benda tersebut (kata benda); dengan menyebutkan perilaku orang dan dengan istilah yang menyatakan perasaan seseorang seperti senang, susah, bahagia (kata sifat, kata keadaan).

  KESIMPULAN

  Kelas baca informal dinilai mampu memberikan kesempatan bagi terlaksananya pemerataan kesempatan bagi PAUD secara maksimal. Berdasarkan data statistik anak yang belajar, sampai dengan penelitian dilakukan semua anak yang belajar, memperoleh kemampuan membaca dengan baik. Meskipun memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik dari segi kecerdasan maupun kemampuan ekonomi namun anak-anak mendapat kesempatan yang sama dan dapat memperoleh hasil yang maksimal berupa kemampuan membaca dengan baik.

  Proses pembelajaran diamati secara natural dan hasil analisis menunjukkan bahwa (1) pertama, peserta belajar adalah anak usia antara 4 sampai 6 tahun yang tidak mempunyai kemampuan membaca (2) peserta pembelajaran masing-masing mendapat pengajaran secara intensif sekitar 5-10 menit dalam satu sesi pengajaran tentang cara membaca dan menulis. Untuk membantu proses pengajaran disusun sebuah buku pelajaran yang didesain secara khusus agar dapat membantu kelancaran proses belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa pendidikan informal dapat memberikan kontribusi dalam penyediaan kesempatan memperoleh pendidikan yang layak dengan biaya yang bisa terjangkau.

  Keberhasilan yang dicapai melalui Kelas Baca Anakku Sayang ditunjang oleh beberapa hal yaitu : 1. metoda mengajar yang dilakukan merupakan personal teaching dengan kemampuan pengajar yang cukup (khususnya dalam menerima kondisi kemampuan dan psikologis Reading Success. Washington DC, anak) sehingga semua anak dengan National Research Council. kemampuan dasar masing-masing

  Chall, J.S., Jacobs, V.A.,& Baldwin, ketrampilan membaca yang L.E. 1990. The Reading Crisis. Why diajarkan. Poor Children Fall Behind in

  2. metode mengajar menggunakan Reading. Cambridge, MA. Harvard buku panduan dengan sistematika University Press. materi ajar yang dapat menghindarkan kesulitan yang

  Kamhi, A.G. & Catts, H.W. 1989. muncul pada saat anak-anak pertama Language and reading: kali belajar dapat diminimalkan. Hal Convergences, Divergences, and tersebut menumbuhkan motivasi Development. In A.G Kamhi and belajar yang tinggi pada diri anak

  H.W. Catts (eds.). Reading yang belajar apalagi hampir setiap Disabilities A Developmental hari mereka diyakini dapat Language Perspective. Boston MA, memperoleh pelajaran baru. College-Hill Press. 3. biaya yang murah selama proses belajar, jika dianggap ada murid yang belajar selama 12 bulan, sebagai waktu terlama yang pernah dialami, maka total biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua agar anaknya mempunyai ketrampilan membaca adalah Rp. 240.000,- per tahun (12 bulan).

DAFTAR ACUAN

  Adams, M.J.1990. Beginning to

  Read: Thanking and Learning about Print. Cambridge, MA, MIT press.

  Bernstein, D.K. &/ Tiegerman, E. 1993. Language and Communication

  Disorders in children . New York, Maxwell Macmillian International.

  Bradley, L. & Bryant, P. 1983.

  Categorizing Sounds and Learning to Read – a Causal Connection,

  Nature, 301:419-421. Burns, M.S., Griffin, P. & Snow, C.E. 1999. Starting out Right. A

  Guide to Promoting Children’s