PROPOSAL PENELITIA N DEPARTEMEN MANAJEME

PROPOSAL PENELITIAN

EVALUASI KINERJA KARYAWAN DENGAN PENDEKATAN
BALANCED SCORECARD DALAM UPAYA PENINGKATAN
KINERJA PADA PT WASKITA KARYA

FAKHRI ISNAN

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan
tumpuan utama bagi perusahaan untuk tetap bertahan di era globalisasi ini.
Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang
memadai, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal kegiatan
perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa

sumber daya manusia menjadi kunci pokok dalam menentukan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan perusahaan. Dalam sistem pengendalian manajemen,
pengukuran kinerja merupakan usaha formal yang dilakukan oleh manajemen
untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masingmasing pusat pertanggungjawaban, dengan jalan membandingkan hasil actual
dengan tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya.
Evaluasi kinerja sangat penting didalam mengukur prestasi kerja suatu
perusahaan. Kondisi demikian menuntut suatu sistem manajemen strategik yang
mampu menuntut manajemen dan anggota organisasi dalam menerjemahkan
visi,misi dan strategi organisasi kedalam tindakan-tindakan nyata yang terukur
dan terencana dengan baik. Salah satu metode evaluasi kinerja yang digunakan
adalah Balanced Scorecard. Penerapan sistem manajemen strategis berbasis
Balance Scorecard dapat digunakan sebagai suatu sistem pengukuran kinerja yang
secara terus menerus akan memantau keberhasilan penerapan strategi suatu
perusahaan dan mengukur kinerja sumber dayanya secara komprehensif dan
seimbang, tidak mementingkan kuantitas akan tetapi lebih mementingkan kualitas,
sehingga kinerja perusahaan tersebut setiap saat dapat diketahui secara jelas.
Sistem pengukuran kinerja perusahaan yang efektif dapat mendorong seluruh
personel pada perusahaan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja berguna untuk membandingkan antara hasil yang
diharapkan dengan hasil sesungguhnya, menyelidiki deviasi dalam rencana,

mengevaluasi kinerja individu, dan menilai perkembangan yang terjadi dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan. Pengelolaan kinerja pegawai secara efektif
merupakan salah satu faktor kunci untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
PT. Waskita Karya merupakan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi
dan memiliki sistem evaluasi penilaian kinerja karyawan yang disebut dengan
prosedur Penilaian Karya Pegawai (PKP) yang bertujuan untuk memastikan
proses tersebut dilaksanakan secara objektif, jujur, dan terbuka
Pengelolaan kinerja pegawai secara efektif merupakan salah satu faktor
kunci untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Dalam hal ini, pengelolaan
kinerja yang efektif mencakup proses pengukuran hasil kerja pegawai secara
obyektif melalui serangkaian indikator kinerja yang tepat. Melalui metode
pemilihan Key Performance Indicator diharapkan proses pembinaan kinerja

pegawai dapat dilakukan dengan optimal, obyektif dan memberikan kontribusi
positif bagi kinerja bisnis perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan penilaian kinerja merupakan suatu
hal yang tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Penilaian kinerja dengan
berbagai bentuk seperti key performance indicator pada dasarnya merupakan
suatu sasaran dan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisa, dan
menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi dan efektivitas tugas-tugas

karyawan serta pencapaian sasaran.
PT. Waskita Karya merupakan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi
dan memiliki sistem evaluasi penilaian kinerja karyawan yang disebut dengan
prosedur Penilaian Karya Pegawai (PKP) yang bertujuan untuk memastikan
proses tersebut dilaksanakan secara objektif, jujur, dan terbuka. Proyek konstruksi
adalah suatu upaya untuk mencapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau
infrastruktur. Karena key performance indicators proyek menjadi acuan dibuatnya
KPI untuk pegawai. Dengan diterapkannya KPI maka kinerja setiap pegawai
dapat di evaluasi secara lebih obyektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi
unsur subyektivitas yang sering terjadi dalam proses penilaian kinerja pegawai.
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dijabarkan diatas, maka
peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian untuk mengevaluasi secara obyektif
dan terukur mengenai peningkatan kinerja pegawai melalui metode pemilihan Key
Performance Indicator dengan pendekatan Balanced Scorecard, dengan judul
Penelitian : “Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Pendekatan Balanced
Scorecard dalam Upaya Peningkatan Kinerja pada PT Waskita Karya”
Perumusan Masalah
Berdasarkan pada hal-hal yang telah diuraikan diatas maka dapat dibuat
suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kinerja karyawan mengalami

penurunan pada PT Waskita Karya
2. Bagaimana rancangan sistem evaluasi kinerja yang sesuai dengan konsep
Balanced Scorecard pada PT Waskita Karya
3. Bagaimana analisis pengukuran kinerja PT Waskita Karya dengan
pendekatan Balanced Scorecard ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kinerja
karyawan menurun pada PT Waskita Karya
2. Memperoleh rancangan sistem evaluasi kinerja yang sesuai dengan konsep
Balanced Scorecard pada PT Waskita Karya
3. Menganalisis pengukuran kinerja pada PT Waskita Karya dengan
pendekatan Balanced Scorecard
Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi perusahaan
Sebagai panduan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
kinerja karyawan menurun dan mengevaluasi dalam upaya peningkatan

kinerja dengan pendekatan balanced scorecard.
2. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan
 Bagi Penulis agar dapat menambah wawasan dan pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu pengembangan sumber daya manusia dan
dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya serta dapat menganalisis atau
mengidentifikasi penerapan key performance indicator (KPI) dengan
pendekatan balanced scorecard pada perusahaan.
 Bagi pembaca adalah agar dapat lebih mengetahui mengenai pentingnya
penerapan key performance indicator dalam suatu perusahaan agar kinerja
setiap pegawai dapat dievaluasi secara lebih obyektif dan, serta sebagai
referensi dan acuan yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanju
Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian yang akan dilakukan lebih terarah pada tujuan penelitian
yang ingin dicapai, maka diperlukan ruang lingkup sampai sejauh mana
pembahasan akan dilakukan. Penelitian memiliki batasan-batasan, yaitu :
 Penelitian dilakukan terbatas pada Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap
yang di tempatkan di PT Waskita Karya
 Penelitian tidak membahas kinerja perusahaan pada level korporasi
TINJAUAN PUSTAKA

Evaluasi Kinerja
Kinerja adalah kemampuan kerja yang ditunjukkan dengan hasil kerja.
Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang telah ditetapkan.
Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan
menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang
disepakati. Kata penilaian sering diartikan dengan kata assessment. Sedangkan
kinerja perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang
ditetapkan. Evaluasi kinerja lebih mengarah pada audit manajemen yang
didefinisikan sebagai penilaian sistem manajemen perusahaan (auditte) untuk
mengetahui apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif (Umar, 2008).
Pengukuran Kinerja
Menurut Gasperz (2006) pengukuran kinerja memainkan peranan yang
sangat penting bagi peningkatan suatu kemajuan (perubahan) ke arah yang lebih
baik. Selain itu pengukuran kinerja dapat didefinisikan sebagai tindakan

pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang
ada pada perusahaan (Yuwono dkk, 2007). Hasil pengukuran tersebut kemudian
digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi
pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaianpenyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian. Berkaitan dengan

pengukuran kinerja, pemilihan ukuran-ukuran kinerja yang tepat dan berkaitan
langsung dengan tujuan-tujuan strategik perusahaan adalah sangat menentukan.
Hal ini disebabkan banyak perusahaan hanya sekedar melaksanakan pengukuran
hal-hal yang tidak penting dan tidak berkaitan langsung dengan tujuan-tujuan
strategik perusahaan.
Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memotivasi personel mencapai
sasaran organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan
sebelumnya. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana
formal yang dituangkan dalam rencana strategik, program dan anggaran
organisasi. Penilaian kinerja juga digunakan untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya dan bertujuan untuk merangsang dan menekan perilaku yang
diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya, serta penghargaan
baik yang bersifat intrisik maupun ekstrinsik. Metode penilaian kinerja yang
digunakan saat ini sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba
maksimum, sehingga hampir secara keseluruhan perusahaan mengukur kinerjanya
dengan ukuran keuangan. Penilaian oleh manajemen perusahaan ini hanya ingin
memuaskan shareholders dan kurang memperhatikan ukuran kinerja yang lebih
luas yaitu kepentingan stakeholders.
Sistem Evaluasi Kinerja
Tujuan pokok dari sistem evaluasi kinerja menurut Mulyadi

adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi guna mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil
yang diinginkan. Sedangkan menurut Henry Simamora, tujuan
pokok sistem evaluasi kinerja adalah menghasilkan informasi
yang akurat dan sah tentang perilaku dan kinerja anggotaanggota organisasi. Dari berbagai macam definisitentang sistem
evaluasi kinerja, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan sistem
evaluasi kinerja adalah untuk mendapatkan informasi yang benar
tentang perilaku karyawan untuk mencapai sasaran organisasi.
Manfaat yang dapat diambil dari evaluasi kinerja menurut
Mulyadi antara
lain :
1. Mengelola kegiatan organisasi secara efisien dan efektif
dengan cara memotivasi karyawan secara keseluruhan.
2. Membantu dalam pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan karyawan, seperti : promosi, transfer dan
pemberhentian.
3. Mengidentifikasi
kebutuhan
akan

pelatihan
dan
pengembangan karyawan dan juga membuat kriteria seleksi
dan evaluasi tentang program pelatihan karyawan.

4. Menyediakan suatu dasar untuk distribusi penghargaan.
Balanced Scorecard
Balance scorecard terdiri dari dua kata, yaitu (1) kartu skor (scorecard)
dan (2) berimbang (balanced). Menurut Mulyadi (2001), BSC merupakan kartu
skor yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja eksekutif. Melalui kartu
skor, skor yang hendak diwujudkan eksekutif dimasa depan dibandingkan dengan
hasil kinerja sesungguhnya. Hasil kinerja ini digunakan untuk melakukan evaluasi
atas kinerja eksekutif. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa
hasil kinerja eksekutif diukur secara berimbang dari dua perspektif : keuangan dan
nonkeuangan, jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern.
Balanced Scorecard merupakan salah satu metode evaluasi kinerja
perusahaan dengan pengukuran finansial dan non finansial, jangka pendek dan
jangka panjang perusahaan yang berisisi serangkaian tujuan dan ukuran yang
saling berkaitan, konsisten dan saling mendukung yang diturunkan dari visi dan
strategi. Evaluasi menggunakan Balanced Scorecard merupakan pengembangan

dari evaluasi finansial perusahaan yang digagas oleh Kaplan dan Norton pada
1996 dengan mengevaluasi kinerja perusahaan dalam empat perspektif, yaitu : 1)
perspektif keuangan, 2) perspektif pelayanan pelanggan, 3) perspektif
pertumbuhan bisnis internal, serta 4) perspektif pertumbuhan dan perkembangan.
Keempat perspektif ini diyakini dapat memberikan gambaran menyeluruh
mengenai kondisi perusahaan dan posisi perusahaan dalam eksekusi strategi
perusahaan dalam mencapai tujuan. (Kaplan dan Norton, 1996).
Menurut Mulyadi (2001), Balanced Scorecard sebagai inti sistem
manajemen strategik memiliki empat keunggulan, yaitu :
1. Komprehensif, BSC mencakup perspektif nonkeuangan seperti perspektif
pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran. BSC
mengarahkan perusahaan ke dalam sarana16 sarana strategik dalam ketiga
perspektif menjadi penyebab utama dihasilkannya kinerja keuangan.
2. Koheren, merupakan adanya hubungan sebab akibat antara keluaran yang
dihasilkan sistem perumusan strategi dan keluaran yang dihasilkan sistem
perencanaan strategik.
3. Seimbang, keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem
perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan
jangka panjang.
4. Terukur, merupakan keterukuran perspektif pelanggan, proses bisnis

internal, pertumbuhan dan pembelajaran.
Cochran Q Test
Cochran Q test merupakan suatu metode iterasi dalam yang digunakan
dalam proses penentuan atribut keputusan. Pada metode pengujian ini peneliti
mengeluarkan (menghilangkan) atribut-atribut yang dinilai tidak sah berdasarkan
kriteria-kriteria statistik yang dipakai sehingga unsur-unsur subyektifitas peneliti
sama sekali tidak dilibatkan. Dalam metode ini, peneliti memberikan pertanyaan
tertutup kepada responden, yaitu pertanyaan yang pilihan jawabannya sudah
ditentukan. Dengan kata lain, daftar atribut sudah tersedia dan responden tinggal

memilih atribut mana yang dianggap berkaitan dengan keputusan yang akan
diambil. Untuk itu maka, daftar atribut yang diuji harus lengkap. Jadi, sebaiknya
terlebih dahulu dilakukan riset pendahuan (preliminary research) untuk menyusun
daftar pilihan atribut selengkap mungkin.
Adapun langkah-langkah dari uji Cochran-Q yaitu:
1. Menghitung jumlah responden dari data hasil kuesioner yang setuju bahwa
kriteria yang dipertimbangkan dapat dijadikan sebagai kriteria penentuan
keputusan
2. Membentuk hipotesa :
H0 : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban ”YA” yang sama
H1 : Tidak semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban ”YA”yang
Sama
3. Menentukan Qtabel, dengan α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1,
maka akan diperoleh nilai Qtabel (0.05;dk) yang berasal dari tabel Chi
Square Distribution
4. Membandingkan nilai Qhit dengan Qtabel Jika: Qhit > Qtabel → Tolak
H0 Qhit < Qtabel → Terima H0
5. Menyimpulkan hasil keputusan yang telah diperoleh:
a. Jika tolak H0 berarti proporsi jawaban ”YA” masih berbeda pada semua
atribut. Artinya, belum ada kesepakatan di antara para responden mengenai
atribut sehingga diperlukan pengujian lanjutan hingga diperoleh keputusan
terima H0. Pengujian lanjutan dilakukan dengan membuang
(menghilangkan) kriteria yang memiliki proporsi jawaban ”YA” yang
paling kecil.
b. Jika terima H0 berarti proporsi jawaban ”YA” pada semua atribut
dianggap sama. Dengan demikian maka semua responden dianggap
sepakat mengenai semua kriteria sebagai faktor yang dipertimbangkan.

METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Waskita Karya yang berlokasi di jalan MT
Haryono Kavling No. 10, Cawang, Jakarta Timur 13340. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Desember hingga Januari 2014.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
data sekunder, baik berupa kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh
melalui wawancara dan kuesioner dengan pihak terkait di PT Waskita Karya.
Pemilihan narasumber untuk wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan
secara sengaja dengan pertimbangan narasumber mengetahui dan memahami
kondisi eksternal dan internal PT Waskita Karya. Sedangkan data sekunder
diperoleh melalui berbagai literatur seperti studi pustaka, media massa, jurnal,
penelitian terdahulu, internet, dan buku-buku yang berhubungan dengan
penelitian.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data untuk memperoleh data primer dilakukan
dengan Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara. FGD bersama pihak
manajemen dilakukan untuk menentukan Key Success Factor (KSF) dan
menetapkan KPI. Wawancara menggunakan kuesioner pada 50 responden,
bertujuan untuk mengetahui persepsi responden mengenai sistem penilaian kinerja
dengan pendekatan balanced scorecard. Data primer diperoleh untuk memperoleh
validasi key performance indicators dengan menggunakan metode pengujian
Cochran-Q.
Metode Penarikan Sampel
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur yang digunakan
dapat mengukur apa yang ingin diukur (Marthin dan Samuel 2007). Uji validitas
dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social
Sciences). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan gugur, perlu
dihubungkan dengan tabel r product moment.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya
dalam mendapatkan data penelitian, baik pada waktu sekarang maupun yang akan
datang (Marthin dan Samuel 2007). Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS (Statistical Package for Social Sciences).

TATA LAKSANA

Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Penelitian akan dilakukan selama tiga bulan, mulai dari pembuatan proposal sampai dengan penyusunan skripsi. Pelaksanaan
penelitian akan dimulai dari bulan November 2014 hingga Januari 2015. Tahapan kegiatan penelitian diuraikan pada Tabel 3.
No
1
2

Kegiatan
Pembuatan Proposal dan
Survey Perusahaan
Persiapan : Administrasi,
Perlengkapan, dan Studi
literatur

3
4
5

Survey objek penelitian
Penelitian lapangan
Analisis data

6

Konsultasi dengan dosen
pembimbing

7

Pembuatan proposal hasil
penelitian
Seminar hasil penelitian

8

Bulan November
1
2
3
4

Bulan Desember
1
2
3
4

1

Bulan Januari
2
3

4

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

MEDIA USED FOR ENGLISH SUBJECT ON RSBI CLASS AT SMP N 1 BATU

0 28 14

KINERJA DEPARTEMEN AGAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN HAJI KEPADA MASYARAKAT (Studi di Kantor Departemen Agama Kabupaten Bangkalan)

1 59 2

HUBUN GAN AN TAR A KUA LITAS P ELAYA NA N DA N P ROMOTION MIX (BERD ASARKAN P ERSE P S I P ASIEN) DE NGAN P ROSES P ENGAM BILAN KEP UT USAN P ASIEN DA LAM P EM AN F AA TAN P ELAY AN AN RA WAT INAP DI RSD KAL IS AT

0 36 20

JAR AK AT AP P UL P A T E RHAD AP T E P I I N S I S AL GI GI I NSI S I VU S S E NT RA L P E RM AN E N RA HAN G AT AS P AD A S UB RA S DE UT ROM E L AY U ( T in j au an L ab or at o r is d an Radi ol ogis )

0 35 16

Pembelajaran demokratis pada bidang studi pendidikan agama islam di SMA N 29 Jakarta

0 21 125

PROPOSAL RENCANA USAHA UJIAN AKHIR SEMES

0 33 6

Laporan Realisasi Anggaran N e r a c a C

0 11 4

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KELAS II SD N 2 PERUMNAS WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012-2013

0 10 52

EFFECT OF THE USE OF STUDENT PERCEPTION COOPERATIVE LEARNING MODEL N UMBER HEAD TOGETHER LEARNING AND MOTIVATION OF CREATIVITY IN LEARNING SOCIAL STUDIES IN SMP NEGERI TUMIJAJAR TULANG BAWANG BARAT ACADEMIC YEAR 2012/2013 P ENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG

2 24 135